Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
SKRIPSI
Oleh:
SKRIPSI
Oleh:
i
PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG
EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT
INVESTASI PADA
PT. BANK X
Diajukan oleh:
Dosen Pembimbing,
Tanggal: 22 Februari 2010
ii
SKRIPSI
Disusun oleh
Tim Penguji
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
iv
MOTTO
jatuh
PERSEMBAHAN
v
Ponakan tercintaQ (kk deNy n dd sHifa).
keHadiran kaLian selalu membeRikan keceRiaan
saAt stRess n Bete Q muNcuL... aunty Luv u
vi
RIC Bank Mandiri kanwil VIII Sby yaNg daH
baNtuin aq tuK nyeLeseiN sKripSiQ, paK SarLi,
mbk tiKA, paK gaNis, maS yoGa... makaSih yaH
ataS baNtuanx.. maaP ngeRepotiN truss..
vii
KATA PEGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehinnga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal
Kredit Investasi dengan lancar dan sukses. Skripsi ini disusun guna memenuhi
salah satu syarat penyelesaian program pendidikan Strata 1 jurusan akuntansi
kosentrasi keuangan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.
Penulis menyadari terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Dra. Psi. Hj. Tatik Suryani. MM.
(Ketua STIE Perbanas Surabaya)
2. Ibu Dra. Gunasti Hudiwinarsih Ak., M.Si
(Kepala Jurusan Akuntansi dan Dosen Pembimbing)
3. Ibu Pepie Diptyana S.E.,Ak. Msi.
(Dosen wali penulis)
4. Para Dosen penguji skripsi
a. Bpk. Sasongko Budi Susetyo, M.Si.,CPA,CPMA,LIFA
b. Ibu Supriyati, S.E., Ak., M.Si.
c. Bpk. Prof. Dr. R. Wilopo, Ak., M.Si.
d. Bpk. Nanang Shonhadji, S.E., Ak., M.Si.
5. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas
Surabaya yang dengan ikhlas memberikan ilmu dan pengalamannya
selama proses pembelajaran.
6. Staff Akademik dan Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Pebanas Surabaya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengaharpkan saran dan kritik agar dapat berguna bagi semua pihak.
Surabaya, 20 Maret 2010
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .. i
HALAMAN PERSETUJUAN SIAP DIUJI . ii
HALAMAN LULUS UJIAN SKRIPSI iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN v
KATA PENGANTAR .. viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL . xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN . xiv
ABSTRACT ... xv
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang Masalah .... 1
2.2 Perumusan Masalah ....... 4
2.3 Tujuan Penelitian 4
2.4 Manfaat Penelitian .. 4
2.5 Sistematika Penulisan penelitian 5
ix
Oleh Manajemen .. 21
2.2.9 Pengertian Efektivitas 22
2.2.10 Pengendalian Internal 22
2.2.11 Tujuan Pengendalian Internal ... 23
2.2.12 Komponen Pengendalian Internal 26
2.2.13 Keterbatasan Pengendalian Intern 27
2.2.14 Aplikasi Pengendalian Internal dalam Perbankan . 28
2.2.15 Indikator keberhasilan pelaksanaan Sistem Pengendalian
Intern dalam Perbankan 30
2.2.16 Pengendalian Internal Kredit 31
2.2.17 Tujuan Pengendalian Internal Kredit 32
2.2.18 Kredit 34
2.2.19 Unsur-unsur Kredit .. 34
2.2.20 Tujuan dan Fungsi Kredit . 35
2.2.21 Jenis-jenis Kredit . 36
2.2.22 Kredit Investasi 37
2.2.23 Tujuan Pemeriksaan Substantif Kredit Investasi . 40
2.2.24 Prinsip-prinsip Pemberian Kredit 41
2.2.25 Prosedur Audit Bidang Perkreditan . 42
2.2.26 Penerapan Audit Internal Pemberian Kredit .. 47
2.2.27 Peranan Audit Internal Bank 52
2.2.28 Efektifitas Pengendalian Internal Bank 53
2.2.29 Hubungan Audit Internal dengan Efektifitas Pengendalian
Internal Kredit Investasi 55
2.3 Kerangka Pemikiran .. 57
2.4 Proposisi Penelitian .... 57
x
3.4 Data dan Metode Pengumpulan Data . 60
3.4.1 Jenis Data ... 60
3.4.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan
Data .. 60
3.5 Teknis Analisis Data .. 64
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 : Pelaksanaan Pemeriksaan Efektivitas 77
Pengendalian Intern Pengawasan Kredit.
Tabel 4.2 : Pelaksanaan prosedur audit berdasarkan tahap 81
pemberian kredit dan risikonya.
Tabel 4.3 : Prosedur audit dalam mencapai tujuan audit kredit 93
investasi
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Bagan Rerangka Pemikiran . 57
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi kedudukan SKAI di
PT. Bank Mandiri 73
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
THE ROLE OF INTERNAL AUDIT ON THE EFFECTIVENESS OF
ABSTACT
Internal audit is an oversight in the bank, which can assist in the process of
achieving goals. These functions assist management in operating the internal
control process that the bank vulnerable to a variety of specific risks. For banks,
this internal audit is a very important process and can not be separated by the
internal control management investment credit. This can be caused by the credit
control has the objective to invest in risk management of investment credit can be
minimized, so that the credit objectives could be achieved both in terms of safety
and in terms of profit earned by the investment credit. Based on the above, the
author writing his thesis entitled "The Role of Internal Audit on the Effectiveness
of Internal Control Supporting the Investment Credit at the PT. Bank X". The
purpose of this research is to obtain a picture of the effectiveness of intenal audit
and how the role of internal audit in supporting the effectiveness of the investment
credit control. The method used in this research is descriptive analysis method,
where data obtained by the author analyzed and compared with some existing
theories. Based on the research,
Based on the results of the research authors conclude that the overall
implementation of internal audit in the PT. Bank Mandiri for credit monitoring
activities have been adequate for investment in accordance with the rules and
policies set by the central office, but it also includes compliance, verivication and
evaluation. Thus, these findings have been in accordance with the propositions
that have been made in the implementation of the study conducted internal audits
can adequately support the achievement of the effectiveness of internal control in
the process of granting investment credits PT. Bank Mandiri (Persero).
xv
BAB I
PENDAHULUAN
perhatian pemerintah karena bank merupakan salah satu sumber permodalan yang
meningkatkan perekonomian mereka dalam daya guna suatu barang atau jasa.
Salah satu jenis kredit yang diberikan bank adalah kredit investasi. Dalam hal ini
kredit investasi merupakan bantuan dari pihak bank yang diberikan pada para
pengusaha untuk keperluan investasi yaitu untuk kegiatan yang erat hubungannya
1
2
bank tidak begitu saja memberikannya. Kredit investasi akan diberikan apabila
investasi tersebut sesuai dengan waktu yang telah disepakati, baik pokok ataupun
bunga pinjaman yang ditetapkan, sehingga bank dapat menghindari diri dari tidak
macet. Kredit macet yang terjadi terutama disebabkan oleh faktor manajemen
bank dalam melakukan analisis kredit yang tidak akurat, faktor penguasaan kredit
yang lemah, analisis laporan keuangan yang tidak cermat dan kompetensi dari
bank menilai mutu kredit yang telah mereka berikan. Untuk menghindari
macam faktor dan kriteria yang menentukan mutu kebijakan tersebut. Salah satu
cara yang dapat membantu perusahaan dalam menilai efisiensi dan efektivitas
prosedur pemberian kredit adalah dengan adanya audit internal yang memadai.
Kredit macet dalam jumlah yang sangat besar akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut operasional bank dan dampak
3
psikologis yang terjadi. Dengan adanya kredit macet, kegiatan bank akan
terhambat sebab keuntungan utama bank diperoleh dari selisih bunga simpanan
bank kepada nasabah dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Selain
itu, dampak psikologis yang akan terjadi adalah menurunnya tingkat kepercayaan
bank. Sebagian dari kredit macet yang diserahkan bank-bank terutama milik
lengkap, jaminan assetnya juga tidak cukup dan nilainya pun tidak cocok.
memadai diharapkan dapat menjamin proses pemberian kredit tersebut akan dapat
terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap pengendalian internal,
yaitu dengan melakukan pemeriksaan internal atau audit internal. Audit internal
adalah fungsi penilaian yang independen yang ditetapkan oleh organisasi untuk
pemberian kredit agar pengendalian internal tersebut dapat memadai. Fungsi yang
yang berjudul:
diidentifikasi adalah:
lain:
5
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana baru yang dapat menambah
peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut di bidang audit
internal.
3. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi bank untuk lebih
Dalam penulisan ini dibagi ke dalam beberapa bab yang disusun secara
BAB I : PENDAHULUAN
penelitian.
BAB V : PENUTUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ditemukan kesalahan yaitu daftar jam kerja palsu dan daftar fiktif gaji
7
8
Persamaan:
analisis deskriptif.
Perbedaan:
perusahaan dagang yaitu PT. Organ Jaya, seangkan dalam penelitian saat
auditor internal PT. Bank Jabar Banten hendaknya terus ditingkatkan agar
Persamaan :
Perbedaan :
(fraud) dalam segala bagian, sedangkan pada penelitian saat ini, hanya
sesuai, dan otoritas pengawas, seperti internal dan eksternal auditor, dan
supervisor.
11
Pesamaan :
Perbedaan :
Studi kasus ini mengkaji keterkaitan operasi dan audit internal dan komite
Bank tersebut telah menjadi anak perusahaan dari Bank Midland di Inggris
pemotongan pajak, efektif dari bulan April 1986, telah ditemukan untuk
12
menjadi miskin di empat bank kliring (dan lain-lain juga) sampai sekitar
1992. Bank yang diteliti, Bank Irlandia Nasional (NIB), adalah satu-
fungsi mereka.
Persamaan :
Perbedaan :
operasi audit internal dan komite audit di sebuah bank kliring di Republik
organization..
internal, yaitu:
1. Independent
2. Appraisal
3. Established
5. Its Activities
aktivitas organisasi.
14
6. Services
7. To the Organization
sebagai berikut:
fungsi atau kegiatan penilaian yang bebas dalam suatu organisasi dan sebagai
keyakinan dan rekomendasi serta informasi lain kepada manajemen dan dewan
komisaris serta pihak lain yang memiliki wewenang dan tanggungjawab yang
setara.
15
seluruh aktivitas perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada audit atas
catatan-catatan akuntansi.
senior dan atau dewan. Tujuan, kewenangan, dan tanggungjawab divisi audit
internal harus dinyatakan dalam dokumen tertulis yang formal, misalnya dalam
divisi audit internal, menegaskan lingkup pekerjaan yang tidak dibatasi, dan
menyatakan bahwa divisi audit internal tidak memiliki kewenangan atau tanggung
agar dapat melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien. Audit internal akan
dengan baik.
berikut :
kegiatan-kegiatan berikut :
sistematis dan terarah maka pada saat audit dimulai, audit intenal terlebih dahulu
menyusun suatu perencanaan atau program audit yang akan dilakukan. Program
audit ini dapat dipergunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan yang
pengarahan atas aktifitas audit yang dilakukan oleh audit internal dengan maksud
akan diteliti.
1. Perencanaan Pemeriksaan
berikut ini:
diperiksa.
akan disampaikan.
3. Pemberitahuan Hasil
Auditor internal harus terus meninjau dan melakukan tindak lanjut (follow
merupakan hal yang sangat penting karena dalam laporan ini auditor internal
berikut ini:
dapat dibuat secara tertulis maupun lisan dan diserahkan secara formal
atau informal
21
ditujukan.
2.2.8 Tindak Lanjut Atas Laporan Hasil Audit Internal Oleh Manajemen
audit belum benar-benar selesai. Langkah selanjutnya dari proses audit adalah
tindak lanjut atas laporan hasil audit internal oleh manajemen. Tiga bentuk
dilaksanakan.
manfaat.
1. Operasional
2. Ketaatan
3. Pelaporan Keuangan.
tepat waktu.
memperhatikan aspek biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang diharapkan.
Dalam rangka merancang suatu pengedalian intern yang baik, perlu melihat tujuan
investor, kreditor dan para pemakai lainnya baik secara hukum maupun
perpajakan.
sumber daya yang tidak efektif dan efisien. Bagian penting lain dari
(tujuan kepatuhan).
1. Lingkungan pengendalian
nilai-nilai etika, dan kompetensi; filosofi dan gaya manajemen; cara yang
2. Penilaian Risiko
risiko terkait.
3. Aktivitas Pengendalian
5. Monitoring
demikian sistem yang ada dapat secara dinamis berubah sesuai keadaan
sistem internal control termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat
memiliki keterbatasan bawaan. Oleh karena itu, telah disebutkan bahwa struktur
Berikut ini adalah keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap struktur
pengendalian internal:
2. Gangguan
3. Kolusi
dengan benar.
29
benar.
harus hadir.
bila terdapat kesalahan yang tidak disadari yang telah dilakukan oleh
dan kertas kerja yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan kerja serta
dilakukan.
30
Bank)
1. Menghilangkan kejenuhan
3. Menimbulkan motivasi
dalam perbankan.
prinsip berikut:
administrasi kredit.
2. Perlu disusun pencatatan dan pelaporan harian yang baik dan tepat
pengawasan administratif.
perkreditan
ada.
kaitan satu dengan yang lainnya. Seperti adanya administrasi kredit yang
33
pengendalian internal kredit tersebut mempunyai ruang lingkup yang sangat luas
efektif yang merupakan tujuan dari pengendalian internal pemberian kredit, yaitu
meliputi adanya:
2.2.18 Kredit
diminta atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-barang
sekarang.
1. Kepercayaan
kredit yang diberikan (baik berupa uang atau jasa) benar-benar dapat
diterima kembali di masa yang akan datang sesuai dengan jangka waktu
kredit.
2. Kesepakatan
kreditur dengan debitur yang disebut dengan akad kredit. Akad ini
3. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu
4. Resiko
pula.
5. Balas jasa
sebagai berikut:
Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan jenis kredit juga semakin beragam.
Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diinginkan oleh nasabah.
b. Kredit investasi
c. Kredit konsumtif
b. Kredit menengah
c. Kredit besar
digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek atau pabrik
dalam kredit investasi relatif besar dan jangka waktunya relatif lama. Hal ini akan
menyangkut resiko pada pihak bank. Untuk menghindari atau memperkecil resiko
atas pemberian kredit maka bank harus menetapkan suatu prosedur tertentu dalam
memberikan kredit.
investor untuk mendanai pembangunan proyek baru atau perluasan proyek yang
38
sudah ada. Jadi, sebagian besar kredit investasi dipergunakan untuk mendanai
perusahaan akan persediaan dan piutang dagang. Karena sasaran utamanya adalah
membantu pendanaan proyek, maka kredit investasi sering kali juga disebut
pembiayaan yang lain datang dari para investor, dalam bentuk penyertaan dana
modal sendiri (equity financing) dan pinjaman pemegang saham. Dalam sebagian
besar kasus, kredit investasi merupakan bagian terbesar dari seluruh dana
pembangunan proyek.
antara lima sampai sepuluh tahun. Jangka waktu tersebut disesuaikan dengan
tujuan penggunaan kredit, yaitu untuk pengadaan harta tetap perusahaan, yang
kredit.
sesuai dengan sektor usaha yang akan dimasuki proyek. Jumlah kredit investasi
biayanya cukup besar. Di lain hal, jumlah kredit investasi yang diperlukan untuk
diberikan bank, akan semakin besar pula risiko yang harus ditanggung. Apalagi
Namun, bila sebelumnya telah dianalisa secara professional, dan kemudian setelah
proyek beroperasi dimonitor dengan baik, kredit investasi dapat menjadi salah
bunga) yang dipetik bank dari usaha mereka membiayai proyek yang sehat
akan meneliti tiga hal yaitu faktor intern bank, kredibilitas investor, dan prospek
peranannya dalam kasus kredit investasi. Hal tersebut disebabkan karena bank
yang selain bertindak sebagai kreditur, juga sebagai mitra usaha. Bank bekerja
sama dalam jangka waktu lama dengan investor dan tim manajemennya, minimal
selama jangka waktu kredit. Agar dapat bekerja sama dengan baik, sudah barang
prosedur).
tertib.
tidak sengaja, baik oleh petugas atau pejabat bank maupun nasabah yang
1. Caracter
dipercaya. Untuk membaca watak atau sifat dari calon debitur maka
dapat dilihat dari latar belakang pekerjaan dan sifat pribadinya seperti
2. Capacity
usahanya.
3. Capital
modal yang dapat dilihat dari laporan keuangannya (neraca dan laporan
42
mana saja modal diperoleh sekarang ini, berapa prosentase modal kerja
4. Condition of Economic
5. Collaterral
Merupakan jaminan dari calon nasabah baik berupa fisik maupun non
fisik. Jaminan ini hendaknya melebihi dari jumlah kredit yang diberikan
kegagalan atau debitur macet yang akan merupakan pukulan berat bagi bank yang
faktor-faktor intern bank itu sendiri. Oleh karena itu dalam melaksanakan
terjadinya kegagalan atau kemacetan kredit yang mungkin akan menimpa bank
yang bersangkutan.
43
1. Adanya self dealing yaitu adanya vested interest (kepentingan pribadi) dari
para eksekutif bank dalam memutuskan kreditnya. Self dealing ini erat
hubungannya dengan masalah mental yang kurang baik dari pejabat kredit
bank.
8. Lack of Supervising, banyak pinjaman yang cukup sehat pada saat kredit
didalam pemberian kredit, maka Bank Indonesia pada tanggal 31 Juli 1995 telah
pelaksanaan kebijaksanaan perkreditan bank pada setiap bank umum. Ada enam
pengaturan pemberian kredit kepada pihak yang terkait dengan bank dan
debitur besar tertentu, kredit yang mengandung risiko yang tinggi serta
kredit yang perlu dihindari, untuk memantau kualitas kredit yang diberikan
Untuk lebih mendukung pemberian kredit yang sehat dan telah mengandung
(credit policy committe) dan komite ini mempunyai tugas membantu direksi
jenis kredit yang diberikan, serta harus memastikan keabsahan dan legalitas
setiap dokumen kredit yang diterbitkan oleh bank maupun yang diterima
aman dan tertib. Tata cara penggunaan atau pengambilan dokumen kredit
5. Pengawasan kredit
berbagai pihak yang dapat merugikan bank dan terjadinya praktik pemberian
secara dini terhadap kredit-kredit yang akan atau di duga akan merugikan
bank, maka bank wajib melakukan pengawasan secara khusus dan secara
atau criteria lain yang akan ditetapkan oleh Bank Indonesia maka bank wajib
untuk:
bermasalah.
terlihat terutama disebabkan karena lemahnya internal control. Oleh karena itu
dalam audit ini auditor bank perlu memberikan perhatian yang besar pada
penilaian Internal Control bidang perkreditan apakah telah memadai atau belum.
Salah satu syarat agar audit internal dapat dilakukan secara efektif dan
memadai adalah dengan adanya kualifikasi audit internal. Dalam kualifikasi audit
internal ini terdapat dua sikap yang harus dimiliki oleh seorang auditor, yaitu
sikap kompeten dan independen. Kompeten disini berarti seorang auditor harus
sikap independen, diharapkan seorang auditor dapat memberikan hasil audit yang
optimal. Independen berarti seorang auditor harus mandiri dan terpisah dari
audit selama tahap-tahap pelaksanaan. Program audit tersebut dapat diubah sesuai
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank) oleh Tjukria P. Tawaf (1999;132) proses
laporan hasil audit intern ini. Agar dapat mengurangi masalah-masalah yang
Fungsi Audit Intern Bank) oleh Tjukria P. Tawaf (1999;140) perlu diterapkan
6. Laporan harus ditandatangani oleh auditor intern dan atau kepala SKAI
Setelah itu satuan kerja audit intern bank harus memantau dan
lanjut akan selalu terpantau. Auditor bisa memantau dengan berbagai cara,
antara lain degan menggunakan Laporan rutin kegiatan unit kerja auditee
Analisis ini bisa dilakukan melalui surat atau memo dan mengirimkan
ternyata tidak ada tindak lanjut atau tidak ada kemajuan sama sekali, bisa
Pelaporan tindak lanjut tidak dilaksanakan oleh auditee, satuan kerja audit
intern bisa memberikan laporan tertulis kepada direktur utama dan dewan
pemberian kredit, dan ketaatan kepada hukum dan peraturan pemberian kredit.
Salah satu kegiatan bank adalah memberikan kredit. Suatu bank harus
mempunyai audit internal yang efektif dan memadai dalam perkreditan yang
perusahaan.
Sistem pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan operasi tata usaha
bank yang termuat di dalam sistem akuntansi manual pada suatu bank. Sistem
kredit adalah untuk memutuskan kelayakan suatu kredit, diterima atau ditolak.
Dalam menentukan kelayakan suatu kredit maka dalam setiap tahap selalu
kekurangan maka pihak bank dapat meminta kembali ke nasabah atau bahkan
langsung ditolak.
apabila terjadi penyimpangan atas prosedur yang telah ditetapkan akan dapat
diketahui secara cepat oleh manajemen sehingga dapat diambil perbaikan secara
tepat pula. Selain itu audit internal juga berfungsi untuk menilai kebijakan dan
diperbaharui.
kredit. Hal tersebut harus dijaga agar tetap berfungsi dengan baik sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai. Jadi dengan adanya audit internal yang memadai,
Fungsi audit intern bank sangat penting, karena peranan yang diharapkan
dari fungsi tersebut adalah untuk membantu semua tingkatan manajemen pada
bank dalam mengamankan kegiatan operasional bank yang melibatkan dana dari
intern Bank).
Keberadaan dan aktivitas yang dilakukan oleh auditor internal bank antara lain
bertujuan :
bermasalah
banking, yaitu upaya bank untuk mengatur dirinya sendiri lebih rinci
Fungsi dari auditor internal bank adalah membantu direktur utama dan
dan pemantauan atas hasil audit. Disamping itu juga, auditor internal bank harus
Internal Control can be judged effective for each of the three business
objectives if management have reasonable assurance that they understand the
extent to which the organizations objectives are being met; financial and
management reports are being prepared reliably; and applicable laws and
regulations are being complied with.
dianggap efektif untuk tiga misi organisasi tersebut di atas jika manajemen
manajemen dan laporan keuangan yang telah disajikan dapat dihandalkan, serta
intern. Jadi pengendalian intern mencakup lima kategori kebijakan dan prosedur
pengelolaan risiko . Hal ini seperti yang diungkapkan dalam kerangka konseptual
COSO dalam Spira dan Page (2003, hal 651) adalah A companys system of
internal control has a key role in the management of risks that are significant to
bahwa sistem pengendalian intern yang ada pada perusahaan memiliki peranan
kunci dalam pengelolaan risiko yang ada pada perusahaan dan berpengaruh secara
penting dalam manajemen Bank dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional
Bank yang sehat dan aman. Sistem Pengendalian Intern yang efektif dapat
dan efektif menjadi tanggung jawab dari pengurus dan para pejabat Bank. Selain
itu, pengurus Bank juga berkewajiban untuk meningkatkan risk culture yang
55
efektif pada organisasi Bank dan memastikan hal tersebut melekat di setiap
mengingat bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya kesulitan usaha Bank
Bank.
Kredit Investasi
sebelumnya.
internal akan mengambil cara yang tepat untuk memungkinkan tindakan korektif
Selanjutnya, manajemen akan mengandalkan hasil audit internal ini sebagai alat
perusahaan.
tercapai. Agar tujuan audit internal tercapai maka kegiatan audit internal yang
Tujuan audit bagi suatu perusahaan tidak hanya sekedar untuk mengamati
dan mengecek kegiatan secara fisik saja, tetapi juga untuk melaksanakan suatu
yang telah ditetapkan. Audit internal merupakan bagian yang tidak dapat
dikaji atau dinilai secara kontinyu dan tidak memihak (independent), sehingga
pengendalian internal atas kredit investasi dapat dijaga agar tetap memadai dan
Peran Audit
Internal
Gambar 2.1
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu meliputi kegiatan pengumpulan data, penyusunan data, dan analisis data.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian internal tentang audit internal
Sedangkan desain dalam penelitian ini berupa studi kasus, dimana studi kasus
adalah penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu
Tempat penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada PT. Bank Mandiri
58
59
Surabaya.
problema yang telah mengganggu banyak peneliti di awal studi kasusnya Robert
K. Yin (2008;30). Defenisi unit analisis (dan karenanya juga kasus) hendaknya
Dalam penelitian ini, unit analisisnya adalah peran audit internal dalam
Indikator Subindikator
berjalan.
c. Memberi masukan-masukan bagi pengambil keputusan.
Dalam penelitian ini, jenis data yang dikumpulkan penulis adalah data
kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari survei lapangan yang
1. Rekaman Arsip
berikut:
2. Wawancara
ini seperti tim leader audit intern (RIC) bagian perkreditan PT. Bank
sebagai berikut:
berjalan?
kecil?
investasi?
3. Observasi Langsung.
data yang formal hingga yang kausal. Yang paling formal, protokol
peneliti disambut oleh Ibu Kartika Maya Prihatini selaku tim leader
auditi intenal RIC Kanwil VIII Surabaya diruang unit RIC. Beliau
oleh Bpk. Ganis Andaru selaku tim Leader RIC perkreditan untuk
diperoleh peneliti.
1. Tahap perencanaan
65
Bank Mandiri.
pemeriksaan, meliputi:
perusahaan.
pelaksanaan penelitian.
2. Tahap pengumpulan
penulis adalah melakukan tanya jawab dan diskusi dengan Bpk. Ganis,
analisis dan dilakukan pengujian dari proposisi yang telah dibuat oleh
BAB IV
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai
Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- Bank Bumi Daya,
Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindodilebur menjadi Bank Mandiri.
Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan
Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi
milik Negara, komersial, usaha kecil, dan mikro serta nasabah consumer. Tekad
yang diwujudkan dalam kerja keras ini telah diakui melalui pemberian peringkat
pertama Banking Service Excellence Award 2007 dari majalah info bank dan
MRI.
Dalam kiprah usahanya, Bank Mandiri memiliki visi dan misi sebagai berikut:
67
68
Visi:
Misi:
Sejalan dengan misi PT. Bank Mandiri (persero) Tbk, fungsi perkreditan
untuk sektor usaha yang prospektif kepada debitur skala kecil, menengah dan
(Persero) Tbk. Beberapa sektor atau kategori dalam kaitannya dengan jasa kredit
yang diberikan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. kepada nasabahnya adalah
sebagai berikut:
69
1. Corporate Banking
2. Commercial Banking
3. Small
4. Micro
5. Consumer Loan
4.1.2. Satuan Kerja Audit Internal PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yaitu satuan kerja yang melaksanakan
bank. Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. fungsi SKAI dijalankan oleh
Direktorat Internal Audit (DIA) yang berada pada kantor pusat di Jakarta,
investigation.
3. Realisasi hasil pemeriksaan RIC dan DIA akan dilaporkan kepada pihak
SKAI yang berada di kantor wilayah tepatnya RIC kantor wilayah VIII Surabaya.
Sasaran pokok dalam pemeriksaan RIC yaitu memastikan tujuan SPI telah
tercapai, meliputi :
di dalamnya :
Dalam pedoman Organisasi dan Tata Kerja PT. Bank Mandiri (Persero)
SKAI Bank secara rutin melakukan audit operasional, pada unit kerja RIC
di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kantor Wilayah VIII Surabaya. Lingkup audit
operasional meliputi seluruh bidang kegiatan, yaitu mencakup seluruh aspek dan
pengawasan kredit merupakan bagian dari audit operasional yang rutin dilakukan
oleh tim audit RIC bagian perkreditan. Audit dilakukan berdasarkan pendekatan
Risk Based Audit, yaitu pemeriksaan mengacu pada profil risiko yang tinggi yang
Komite Audit PT. Bank Mandiri (persero) Tbk. sudah dibentuk sejak
Secara struktural, kedudukan unit RIC PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
regional), yang mana PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 12 Kantor
dibawah naungan Kantor wilayah. Unit RIC memiliki wewenang dan tanggung
a. Tim RIC Kanwil melakukan pemeriksaan atas Unit Kerja di Kanwil dan
b. Tim RIC Area melakukan pemeriksaan atas Area beserta seluruh Unit
operasional secara langsung (on site) maupun pemeriksaan tidak langsung (on
desk).
(SOM) RIC.
Wilayahnya.
75
yang telah disetujui oleh Kepala Wilayah dan Direktorat Internal Audit (DIA).
bagaimana aktivitas audit satuan kerja audit internal (RIC) dan pelaksanaan audit
pengawasan kredit dari tim audit RIC bidang perkreditan pada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk. kantor wilayah VIII Surabaya untuk memahami mengenai obyek
yang akan diaudit. Sehingga nantinya akan mendapat pandangan pentingnya peran
Kanwil VIII
Seperti bank lain pada umumnya, maka kredit di PT. Bank Mandiri
Kanwil VIII Surabaya juga merupakan sumber penyaluran dana yang utama
kredit di Bank Mandiri Kanwil VIII Surabaya diberikan dalam bentuk Kredit
76
Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) yang berjangka waktu pendek,
(misalnya mesin pemintal kapas, mesin pembuat kain, dan lainnya), kendaraan
Sasaran yang ingin dicapai Bank Mandiri Kanwil VIII Surabaya didalam
penyaluran dana dalam bentuk kredit investasi ini adalah untuk mengembangkan
pengawasan kredit.
Bank Mandiri, yang kurang lebih implementasinya dijelaskan dalam tabel berikut.
77
Tabel 4.1
Kredit
4.2.4 Aktivitas audit internal PT. Bank Mandiri kanwil VIII Surabaya
meliputi audit rutin dan audit khusus (Surprise Audit). Audit rutin dilaksanakan
berdasarkan sampling data dan jadwal yang telah ditentukan yang terdapat dalam
program kerja pengawasan tahunan, minimal audit rutin dilakukan satu kali dalam
setahun. Umumnya audit rutin dilakukan pada unit kerja/cabang yang mempunyai
pertumbuhan kredit investasi yang cukup tinggi dan cepat, cabang yang
mempunyai NPL kredit investasi yang cukup tinggi, cabang yang mempunyai
apabila dipandang penting untuk dilakukan atau adanya permintaan khusus dari
kantor pusat.
Aktivitas yang dilakukan oleh satuan kerja audit internal PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk. kantor wilayah VIII Surabaya adalah sebagai berikut:
perdagangan.
81
Muncul.
Tim RIC bagian perkreditan dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. kantor
oleh kantor pusat maupun Bank Indonesia. Audit ini dilakukan atas beberapa
tahap berikut:
Tabel 4.2
risikonya.
tempat debitur
bekerja.
Pelanggaran pemberian fasilitas top Melakukan
up (tidak memenuhi persyaratan pemeriksaan atas
kolektibilitas lancar selama dibulan rekening Koran
terakhir atau selama setengah dan atau histori
jangka waktu kredit). kolektibilitas
terhadap debitur
yang akan
diberikan fasilitas
top up.
Pencairan Kegagalan penguasaan agunan Memeriksa bukti
(BPKB digandakan karena belum pemblokiran
dilakukan pemblokiran ke pihak BPKB untuk
kepolisian). semua agunan
kendaraan.
Kegagalan pengikatan agunan Melakukan review
(fidusia ditandatangani bukan oleh atas kesesuaian
pemilik yang namanya tercantum data BPKB dengan
dalam BPKB). penandatanganan
fidusia.
Kesalahan pengikatan agunan Melakukan
(cover note notaris tidak sesuai negoisasi dengan
format bank Mandiri sehingga pihak notaries
kurang melindungi kepentingan untuk melakukan
bank). penyesuaian
format cover note
dan memonitor
pelaksanaannya.
Kesalahan penetapan jangka waktu Cross check ceklist
86
collection). melakukan
wawancara pada
petugas loan
service serta
menindaklanjuti
penyelesaian
tunggakan
angsuran debitur.
1. Permohonan kredit
bank ke lokasi nasabah dan surat dari bank yang meminta nasabah
e. Periksa apakah semua data nasabah telah diteliti dengan baik oleh
R/O.
Setiap fasilitas yang tercatat dalam neraca harus dilengkapi dengan surat
lengkap. Untuk fasilitas dengan jumlah diatas limit cabang harus ada
3. Penentuan plafon.
tidak terdapat indikasi under finance atau over finance yang dapat
kreditnya.
4. Analisis keuangan.
setelah tanggal laporan, laporan yang sudah diaudit per tahun dan
5. Analisis yuridis.
a. Perorangan/perusahaan perorangan/Firma.
6. Taksasi agunan.
92
Pastikan bahwa hasil taksasi sesuai jenis maupun nilainya seperti yang
audit. apabila terdapat keraguan dalam hasil taksasi yang dilakukan lebih
8. Realisasi.
keputusan kredit, baik dalam hal jenis fasilitas, plafon, jangka waktu,
Program audit pada PT. Bank Mandiri merupakan daftar prosedur audit
adalah mencakup tujuan dan prosedur audit kredit. Secara umum prosedur
audit untuk mencapai tujuan audit kredit investasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
pengawasan kredit investasi oleh tim audit RIC untuk masing-masing tahap:
a. Tim auditor melakukan penelitian risk profile terhadap unit kerja yang
Susunan Tim Pemeriksa terdiri dari Ketua Tim dan Anggota. Ketua
Pada ruang lingkup audit dijelaskan mengenai cakupan audit yang akan
f. Metodologi Pemeriksaan
Metodologi audit yang dipakai adalah RBA (risk based audit) untuk
dan monitoring).
g. Persiapan pemeriksaan
Assessment).
Pelaksanaan audit merupakan inti aktivitas audit, karena pada tahap ini
berupa semua data dan informasi yang dapat dipakai auditor untuk
opening meeting.
Pemeriksaan (LHP).
pengawasan kredit, maka tehnik yang dilakukan tim audit RIC perkreditan
adalah:
debitur untuk melihat debitur dengan nilai nominal kredit yang besar
sampel.
d. Rekonsiliasi.
audit RIC bagian perkreditan membuat laporan hasil audit yang memuat
Laporan audit internal kredit PT. Bank Mandiri diterbitkan dalam bentuk
pemberian kredit.
Hasil akhir dari pemeriksaan adalah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) tim
audit RIC perkreditan PT. Bank Mandiri (Persero) kanwil VIII Surabaya.
penyusunan laporan oleh tim RIC PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kantor
kerja.
a. Landasan Pemeriksaan
b. Pendahuluan
i. Pelaksanaan Pemeriksaan
v. Metodologi Pemeriksaan
i. Informasi Umum
v. Kebijakan
104
d. Hasil Pemeriksaan
Laporan hasil audit ditandatangani oleh Manager RIC dan tim auditor yang
disampaikan kepada:
d. RIC manager
e. Auditee.
tindak lanjut perbaikan yang telah dilakukan oleh auditee. Tindak lanjutnya
meliputi:
Hal ini dilakukan karena berkaitan dengan penilaian yang dilakukan oleh
dalam proses tindak lanjut adalah tim audit RIC bidang perkreditan (auditor
internal), kantor cabang yang menjadi obyek audit, serta bagian-bagian yang
dengan tujuan untuk menetapkan luas tindak lanjut yang akan dilakukan.
pemeriksaan memuat perasalahan yang ada pada kantor cabang dan tindak
yaitu mendiskripsikan apa yang terjadi di lapangan. Berikut adalah tanggapan atas
diputus/dicairkan.
bagian kredit investasi terhadap prosedur dan kebijakan. Para pegawai dapat
patuh dan tidak satupun prosedur yang dilewatkan dalam proses pemberian
Selain itu juga berfungsi untuk menilai pemberian kredit apakah sudah
masyarakat.
control.
Audit internal secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada
audit internal, meski biaya tersebut apabila dinilai tidak terlalu material.
Misalnya biaya OTS (On The Spot) ke perusahaan debitur yang berada
diluar kota, staf kredit yang melakukan OTS bisa saja mengklaim biaya-
secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada resiko kredit macet
hukum, risiko reputasi dan risiko kepatuhan juga dapat dihindari. Dengan
lancar dan reputasi yang dimiliki Bank menjadi lebih baik sehingga
masyarakat akan merasa aman dan percaya. Sesuai dengan visi PT. Bank
kolusi antara personel bagian kredit dengan debitur. Misalnya, calon debitur
memiliki hubungan spesial dengan staf kredit bank, karena hubungan spesial
calon nasabah tersebut tidak memiliki jaminan yang cukup untuk bisa
lebih parah adalah membuat laporan keuangan yang tidak sesuai dengan
demikian peran audit internal disini sangat diperlukan, tim audit RIC
kredit. Namun untuk kejadian seperti ini sudah tidak ada lagi di Bank
diberikan.
berikut :
Bank Mandiri.
atas pencairan sebelumnya dan atau prestasi proyek, antara lain dengan
membeli mesin pabrik. Dalam hal ini tim audit RIC meminta
112
bukti/nota pembelian atas aktiva tsb kepada unit kerja, apabila perlu
tim audit RIC mengadakan OTS (on the spot) langsung ketempat
nasabah.
11. Yakini pada Feasibility Study (studi kelayakan atau proposal kredit)
usaha calon nasabah yang mana harus memuat analisis SWOT, apabila
dalam analisis ini yang menonjol kebanyakan dalam sisi positif maka
nasabah tersebut.
12. Yakini unit kerja maupun debitur telah membuat contingency plan
barang.
pemberian kredit.
17. Bandingkan antara baki debet (limit kredit) dengan schedule angsuran
19. Interview apakah unit kerja telah meminta I&T Operation untuk
schedule angsuran.
A. Landasan Pemeriksaan
B. Pendahuluan
a. Pelaksanaan Pemeriksaan
b. Tujuan Pemeriksaan
c. Periode Pemeriksaan
114
e. Metodologi Pemeriksaan
a. Informasi Umum
b. Sarana Pendukung
c. Business Processes
d. Financial Condition
e. Kebijakan
D. Hasil Pemeriksaan
4.2.7. Pembahasan
Kanwil).
e) Adanya tindak lanjut bagian atau obyek yang diperiksa atas saran dan
rekomendasi yang diberikan oleh tin audit RIC (audit internal) dan
dilaksanakan oleh semua bagian yang terkait mulai dari staf marketing yang
mencari calon nasabah kredit yang potensial dan atau calon nasabah kredit
yang datang sendiri. Pada tahap ini staf marketing menilai proposal calon
nasabah yang kemudian jika dinilai sudah cukup baik diteruskan oleh bagian
appraisal, setelah ini supervisor kredit menelaah kembali semua data dan
jika sudah lengkap dan memadai diteruskan untuk minta persetujuan komite
kredit yaitu wakil pimpinan cabang bidang pemasaran dan atau pimpinan
atau ditolak.
Bank Mandiri. Keberadaan auditor internal dalam hal ini tim audit RIC
pengambilan sampel yang memadai pada setiap proses yang harus dilalui
pemberian kredit pun menjadi lebih hati-hati dan berusaha menjaga proses
pemberian kredit.
Kredit merupakan usaha pokok bagi setiap bank, dimana dari kredit ini dapat
ditarik keuntungan yaitu selisih antara bunga yang diterima dengan pokok
bank. Jika tidak dilakukan pengendalian terhadap kredit, akan ada peluang
merugikan bagi bank. Oleh karena itu manajemen harus menerapkan suatu
Pelaksanaan audit internal atas kredit investasi PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk. Kantor Wilayah VIII Surabaya yang didasarkan pada program audit,
maka dapat dilihat sampai sejauh mana audit yang dilakukan dapat berperan
tersebut meliputi:
a) Compliance
antara lain:
kredit, apakah data-data yang diisi oleh calon debitur sudah benar
iv. dll.
b) Verifikasi
debitur telah dicatat dengan benar oleh petugas Loan Service dan
ketentuan kredit.
PT.Bank Mandiri.
c) Evaluasi
efektifitas pelaksanaan pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri. Hal ini
dilakukan untuk menciptakan suatu pelaksanaan pemberian kredit yang sehat dan
teratur sehingga akan memperkecil resiko yang akan dihadapi oleh perusahaann
penuh.
3. Adanya program audit yang menunjukkan apa yang telah dicapai serta
saran perbaikan
4. Adanya program audit yang disusun dengan baik, sehingga dapat tercapai
5. Hasil audit staf audit internal yang disertai dengan saran tindakan perbaikan
Jadi tim audit RIC Bank Mandiri yang memadai sangat berperan dalam
investasi, maka Tim audit RIC bidang perkreditan dan manajemen secara terus
menerus mengevaluasi dan menilai pelaksanaan pemberian kredit pada PT. Bank
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kantor pusat.
audit internal yang dilakukan oleh tim audit RIC perkreditan yang
122
123
kurang sempurna.
5.3 Saran
masih terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu penulis
hambatan.
DAFTAR PUSTAKA
Arrens, Alvin A., And Loebbecke., James K., 2000, Auditing And Integrated
Approach, Eight Edition, Eglewood Clif, New Jersey. Prentice Hall Inc.
K. Yin, Robert. 2003. Studi kasus; desain dan metode. Jakarta. PT. Raja Grafindo
Persada
Mulyadi, dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing. Edisi Ke-5. Jakarta. Salemba
Empat.
Messier, Jr., William F., et al. 2005. Jasa Audit & Assurance: Pendekatan
Sistematis. Jakarta. Salemba Empat.
Palfi, Cristina. 2007. Globalization - a challage for internal control and audit in
banking system. Globalization, Risks, Internal control system, Internal
audit, Banking supervision Journal (Jurnal SSRN). Romania. Babe-Bolyai
University of Cluj-Napoca.
Teguh Pudjo Mulyono. 1999. Bank Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Intern Bank.
Edisi Ke-5. Yogyakarta. Djambatan.
CONTOH FORMAT
A. Audit Rating .
B. Risk Profile .
D. Rekomendasi .
II. Penduluan
B. Klasifikasi Risiko ..
F. Risk Profile .
A. Tujuan Audit .
B. Periode Audit .
D. Metodologi Audit .
A. Summary of Audit .
B. Areas with Possitive Findings .
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penulisan Proposal
Presentasi Proposal
Pengumpulan Data
Analisis Data
Penyerahan Skripsi
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
NIM : 2006310332
Jurusan : Akuntansi