Sie sind auf Seite 1von 41

ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS

LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP MEDIS

1. PENGERTIAN
a. Hepatitis virus acut adalah penyakit infeksi virus hepatotropik yang bersifat sistemik dan acut
(Kapita Selekta Kedokteran,2000).
b. Hepatitis dapat didefinisikan sebagai penyakit peradangan hati acut meskipun istilah hepatitis
sering digunakan dalam hubungamnya dengan hepatitis virus,penyakit ini dapat disebabkan
keadaan toksik pada hati,virus dan bakteri (Perawatan medical Bedah,Barbara C Long tahun
1996).
c. Hepatitis merupakan istilah umum untuk setiap inflamasi hati, keadaan ini dapat disebabkan
oleh infeksi virus, bakteri dan parasit maupun non infeksi (akibat obat dan proses autoimmune)
(Ilmu kesehatan Anak, 1997)

2. ETIOLOGI
A. Infeksi
i. Infeksi virus
a. Virus hepatitis A,B,C,D,E
b. Citomegalovirus, virus ebstein bar
ii. Infeksi parasit
Amoeba
B. Non infeksi
a. Drug-induced hepatitis
b. Autoimune hepatitis

3. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinik bervariasi, dari yang tidak bergejala (asimptomatik) sampai dengan yang
memberikan gejala (simptomatik) sangat berat.
Gejala-gejala yang paling sering ditemukan adalah :
1) Demam
2) Nafsu makan menurun
3) Mual muntah
4) Nyeri tekan pada perut kanan atas
5) Ikterus
6) Urine berwarna kuning the pekat

4. PATOFISIOLOGI
Hepatitis terjadi karena adanya infeksi yang disebabkan oleh virus RNA, baik itu virus
HAV, HBV, cidera agent, fisik atau kimia (non virus). Virus menginfeksi dalam tubuh selama 6
sampai 8 minggu. Antibody immunoglobulin B melawan hepatitis untuk berkembang selama
bertahun-tahun, sehingga menghasilkan kekebalan terhadap penyakit ini. Dengan masuknya
virus ke dalam hati dapat merusak sel parenkim hati (nekrosis) sangat mempengaruhi
metabolisme dalam tubuh (karbohidrat, lemak, protein) terganggu sehingga asupan nutrisi
kurang dengan adanya virus dalam hati, mempengaruhi metabolisme bilirubin sehingga
menimbulkan ikterus.
5. INSIDEN
Hepatitis A merupakan tipe hepatitis lazim di dunia yang disebabkan oleh infeksi virus.
Jumlah kasus hepatitis A adalah 40 % dari semua kasus hepatitis. Penyakit hepatitis A endemic
diantara pengguna obat intra vena (iv). Hegenitas yang buruk diduga sebagai penyebab rokok
penyebaran infeksi (penyakit). Hepatitis A diantara kelompok pengguna obat intra vena kira-kira
50% dari populasi dunia terinfeksi virus hepatitis B dan 20 % dari semua kasus hepatitis virus
menurut hasil laporan ( DS) adalah hepatitis C.

6. DIAGNOSIS
Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, maupun pemeriksaan
penunjang. Anamnesis meliputi lama keluhan, riwayat demam, riwayat kontak dengan penderita
hepatitis, riwayat minum, obat, riwayat diare. Pemeriksaan fisis : bisa ditemukan adanya ikterus
yang dapat dilihat pada sclera dan mukosa mulut. Pada perabaan abdomen terkadang dapat
ditemukan pembesaran hepar dengan konsistensi kenyal, permukaan licin. Jika ditemukan
pembesaran hepar konsistensi keras dan berbenjol-benjol perlu diperkirakan adanya hepatoma.

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Laboratorium : dapat ditemukan adanya peningkatan bilirubin terutama bilirubin direct
(bilirubin 2) peningkatan transminasi serum (SGOT, SGPT).
2) Radiology
a) USG abdomen : merupakan pemeriksaan yang sangat berguna dalam mendiagnosis pasien
ikterus.
b) CT Scan
3) Biopsi hati
Metode ini sangat berguna untuk menegakkan diagnosis penyakit hepatoseluler kronik atau
sirosis hati.
8. TERAPI
Bergantung pada etiologi masing-masing hepatitis.
a. Tirah baring
b. Diet tinggi protein
c. Suportif
d. Anti virus
e. Antibiotik
f. Penghentian obat yang diduga sebagai penyebab hepatitis.
B. KONSEP KEPERAWATAN

1. Data dasar pengkajian


a. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, malaise umum
b. Sirkulasi
Tanda : bradikardia, (hiperbilirubinemia berat)
Ikterik pada sclera, kulit, membran mukosa
c. Eliminasi
Gejala : urine gelap, diare / konstipasi, fases warna pucat
Adanya / berulangnya hemodialisa.
d. Makanan / cairan
Gejala : Hilang nafsu makan (anoreksia).
Penurunan berat badan atau meningkat (oedema), mual muntah.
Tanda : asites
e. Neuro sensoris
Tanda : peka rangsang, cenderung tidur, letargi, asteriksis.
f. Nyeri / kenyamanan
Gejala : keram abdomen,
nyeri tekan pada kuadran kanan atas. Mialgia, artralgia, sakit kepala, gatal (pruritus).
Tanda : otot tegang, gelisah.
g. Pernapasan
Gejala : tidak minat / enggan merokok ( perokok).
h. Keamanan
Gejala: adanya transfuse darah / produk darah.
Tanda : demam, urtikaria,
lesi makulopapular,
eritema tidak beraturan,
eksaserbasi jerawat,
angioma jarring-jaring,
eritema palmar,
ginekomastia (kadang-kadang ada pada hepatitis alkoholik),
splenomegali, p
embesaran nodus servikal posterior.
i. Seksualitas
Gejala : pola hidup / perilaku,
meningkatkan risiko terpajan (contoh homoseksual aktif / biseksual pada wanita.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi

Intervensi :
1. Observasi, kaji, dan catat lokasi, beratnya (skala 0-10) karakter nyeri (menetap,hilang timbul).
R/ Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang kemajuan
(perbaikan penyakit,terjadinya komplikasi dan keefektifan intervensi.
2. Observasi tanda-tanda vital
R/ Sebagai indicator untuk menilai perkembangan
3. Dorong pasien mengginakan tehnik relaksasi:bimbingan imajinasi, visualisasi, latihan napas
dalam.berikan aktivitas pada waktu senggang.
R/ Meningkatkan istirahat, memusatkan kembali perhatian dapat meningkatkan koping
4. Sediakan waktu untuk mendengar dan mempertahankan kontak dengan pasien.
R/ Membantu dalam menghilangkan cemas dan memusatkan kembali perhatian yang dapat
menghilangkan nyeri.
5. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat analgetik.
R/ analgetik dapat mengurangi nyeri

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.


Intervensi :
1. Tingkatkan tirah baring/duduk.Berikan lingkungan tenang; Batasi pengunjung sesuai keperluan.
R/ Meningkatkan istirahat dan ketenangan menyediakan waktu yang digunakan untuk
penyembuhan.Aktivasi dan posisi duduk tegak diyakini menurunkan aliran darah kekaki,yang
mencegah sirkulasi optimal kehati.
2. Tingkatkan aktifitas sesuai toleransi,Bantu melakukan rentang gerak sendi pasif/aktif
R/ Turah baring lama dapat menurunkan kemampuan,ini dapat terjadi karena keterbatasan aktivitas
yang mengganggu periode istirahat.
3. Dorong pnggunaan tehnik manejemen strees.contoh relaksasi progresif,visualisasi,bimbingan
imajinasi berikan aktivitas hiburan yang tepat contoh menonton TV
R / Meningkatkan relaksasi dan penghematan energi,memusatkan kembali perhatian dan dapat
meningkatkan koping.
4. Kolaborasi pemberian obat antiansietas (Diasefam 1,5 mg)
R / Membantu dalam manejemen kebutuhan tidur
5. Awasi dan catat pemeriksaan laboratorium:Bilirubin total dan Bilirubin direc.
R / Membantu dalam mengetahui tingkat bilirubin dalam hati.

3. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d mual muntah


Intervensi :
1. Anjurkan pasien makan sedikit dalam frekuensi sering.
R / Untuk mengganti/mengimbangi makanan yang masuk dan mengganti sel-sel yang rusak
2. Timbang berat badan tiap hari
R / Untuk mengetahui perkembangan berat badan.Apakah mengalami peningkatan atau
penurunan.
3. Berikan perawatan mulut sebelum makan.
R / Menghilangkan rasa tak enak dapat meningkatkan nafsu makan.
4. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
R / Menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan.
5. Kolaborasi pemberian obat antiemetik (Nausile dan Curcuma)
R / Dapat menurunkan mual dan meningkatkan toleransi makanan.
4. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah
Intervensi :
1. Awasi masukan dan haluaran,bandingkan berat badan harian,catat kehilangan melalui usus contoh
muntah dan diare.
R / Memberikan informasi tentang kebutuhan pengganti efek terapi
2. Timbang berat badan setiap hari.
R / Menimbang berat badan sebagai indicator untuk mengetahui status cairan.
3. Kaji tanda-tanda vital feriver,pengisian kapiler,turgor kulit,dan membrane mukosa.
R / Indicator volume sirkulasi/perfusi.
4. Berikan cairan peroral klien sesuai kebutuhan.
R / Cairan peroral akan membantu memenuhi keseimbangan cairan.

5. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat.


Intervensi :
1. Lakukan tehnik isolasi untuk infeksi enteric dan pernafasan sesui kebijakan rumah sakit
termasuk cuci tangan efektif.
R / Mencegah transmisi penyakit virus ke orang lain
2. Awasi/batasi pengunjung sesuai indikasi.
R / Pasien rentang terhadap risiko infeksi (khususnya respitorius potensial komplikasi).
3. Berikan informasi tentang adanya gama globulin.
R / Efektif dalam mencegah hepatitis virus pada orang terpajan,tergantung tipe hepatitis dan periode
inkubasi.
4. Kolaborasi pemberian obat Antivirus.
R/ Berguna untuk untuk pasien hepatitis aktif kronis dan pencegahan hepatitis bacterial atau
mencegah/membatasi infeksi sekunder.

6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi informasi.


Intervensi :
1. Kaji tingkat pemahaman proses penyakit,harapan/prognosis,kemungkinan pilihan pengobatan.
R / Mengidentifikasi area kekurangan pengetahuan/salah informasi dan memberikan informasi
tanbahan sesuai keperluan.
2. Berikan informasi khusus tentang pencegahan penularan penyakit.
R / Kebutuhan rekomendasi akan bervariasi karena tipe hepatitis(agen penyebab)dan situasi individu.
3. Rencanakan memulai aktivitas sesuai toleransi dengan periode istirahat adekuat.Batasi
mengangkat berat,latihan keras/olahraga.
R / Pasien perlu memahami terntang perlunya istirahat adekuat lanjutan dalam mencegah
kekambuhan.
4. Kaji ulang perlunya menghindari alkohol selama 6-12 bulan atau lebih lama sesuai toleransi
individu.
R / Meningkatkan iritasi hepatic dan mempengaruhi pemulihan.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilyn E, (1999), Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian perawatan Pasien, (Edisi 3), Jakarta, EGC.
Long, C. Barbara, (1996), Perawatan Medical Bedah, (edisi III), Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan Padjajaran.

Mansjoer, Arif, (ct al) (2000), Kapita Selecta Kedokteran, (Edisi III, Jilid 2), Jakarta, Melda
Aescolapius FK UI.

Price Silvia A, Wilson Larraine M (1994), Patofisiologi, Edisi 4. Jakarta, EGC.

Soeparman, (1993), Ilmu Penyakit Dalam, (Edisi 3), Jakarta, Fakultas KUI.

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS UMUM
a. Identitas Diri Klien
Nama : Ny K
Tempat tgl lahir : Rajayya
Umur : 61 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Rajayya
Status perkawinan : kawin
Agama : Islam
Suku : Makassar
Pendidikan : -
Pekerjaan : Tidak ada
b. Identitas Keluarga / Sumber Informasi
Nama : Ny M
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Rajayya
No. Tlp : -
Hubungan dengan kien : Ibu kien
c. Ruang Rawat : Perawatan Mawar ( Interna wanita )
No Rekam Medik : 06 00 07
Tgl /jam masuk : 08 April 2011/ jam 13.00
Tgl/pengambilan data : 11 April 2011/jam 08.30
Diagnosa masuk : Hepatitis

II. STATUS KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan Utama : kien mengeluh sakit perut
2. Riwayat keluhan utama :
P : proses inflamasi pada hati
Q : skala nyeri sedang ( 4 - 6 ) rasa tertusuk jarum, klien tampak meringis
R : perut sebelah kanan atas
S : sakit perut meningkat setelah banyak beraktifitas
T : tidak menetap (hilang timbul)

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


Klien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
IV. Klien pernah berobat di puskesmas
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1. Genogram
Keterangan
: Laki - laki

: perempuan
-------- : tinggal serumah
: garis perkawinan
: garis keturunan

: klien

GI : kakek dan nenek klien meninggal karena usia


G II : bapak dan ibu klien
G III : klien yang sedang sakit

VI. RIWAYAT PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL


1. Pola konsep diri
a. Peran : sebagai anggota keluarga
b. Body image : klien mengatakan tidak bisa menjalankan aktivitas
c. Identitas : klien adalah anak ke tiga dari 5 bersaudara
d. Harga diri : klien selalu merasa dihargai oleh keluarganya dan
dan selalu mendapatkan dukungan meskipun klien sedang sakit.
e. Ideal diri : klien berharap cepat sembuh dan kembali pulang
rumah
2. Riwayat lingkungan dan tempat tinggal
Klien tinggal didaerah pedesaan dekat dengan jalan (keamanan aman)
3. Aspek Psikososial
1) Aspek indrawi
Klien tidak menggunakan alat Bantu kacamata
2) Kesulitan yang dialami
o Klien mengatakan aktivitasnya di Bantu oleh keluarganya karena kondisi masih lemah
o Klien mengeluh nyeri pada daerah perut sebelah kanan atas
o Klien tampak gelisah
o Klien tampak cemas
3) Pola Pikir
Hal yang amat dipikirkan saat ini : klien cemas memikirkan keadaannya dan berharap cepat
sembuh
4) Suasana saat ini
Klien sering bertanya tentang penyakitnya
5) Mekanisme coping
o Pengambilan keputusan dibantu oleh keluarganya
o Yang ingin dirubah dari kehidupan : ingin hidup lebuh baik dan setelah sembuh akan menjaga
kesehatannya
o Cara pemecahan masalah : dibicarakan dengan anak anak klien
o Yang disukai tentang diri sendiri : tidak ada
6) Pola Spiritual
o Pola ibadah klien ; selam klien sakit, beribadah dengan cara berdoa
o Sumber kekuatan : Tuhan Yang Maha Esa
VII. POLA AKTIVITAS SEHARI HARI
No AKTIVITAS Sebelum sakit Setelah sakit
1 NUTRISI
- nafsu makan - Baik, dengan porsi makan Porsi makan tidak
dihabiskan dihabiskan 1/3 piring
Klien mengatakan nafsu
makan menurun
Bubur + telur
3 x sehari
- Menu makan 24 jam - Nasi + sayur + Lauk
- Frekuensi makanan - 3 x sehari

2 CAIRAN
- Jenis minuman - Air putih + susu Air putih + susu
- Frekiensi - 3 4 gelas/hari takaran 300 5 6 gelas/hari takaran
cc 300 cc
- Jumlah - 1200 cc 1800 cc
3 ELIMINASI
- BAK
o Frekuensi o 8 1 x/hari o 8 10 x/hari
o Bau o Amoniak o Amoniak
o Warna o Kuning jernih o Kuning pekat
o Tempat pembuangan o Wc o Tempat tidur (pispot)
- BAB
o Frekuensi o 1x/hari
o Warna o 1x/hari o Kuning
o Konsistensi o Kuning o Lembek
o Tempat pembuangan o Padat o Wc
o Wc

4 ISTIRAHAT TIDUR
- Jam tidur malam - 21.00 05.00 22.00 04.00
- Jam tidur siang - 14.00 15.00 Tidak tidur siang
- Kebiasaan pengantar- Nonton TV Tidak ada
tidur
- Kebiasaan saat tidur - Tidak ada Tidak ada
- Kesulitan saat tidur Tidak ada Klien mengeluh susah
tidur dan sering
terbangun
5 OLAH RAGA
Program olah raga Tidak ada Tidak ada

6 PERSONAL HIGIENE
- Mandi - 2 x/hari - Klien mengatakan
Selama di rumah sakit
badannya hanya di
lap- lap dengan
handuk yang dibasahi
air hangat
- Tidak ada
- Cuci rambut - 1 3 x/minggu
7 ROKOK/ALKOHOL/
OBAT-OBATAN Tidak ada Tidak ada

8 MOBILITAS FISIK Aktif dalam membersihkan Kegiatan dilakukan di


SEHARI-HARI rumah tiap pagi, lama tempat tidur dan
pekerjaan tiap 30 menit dibantu oleh keluarga
Jam 05.00 05.30 dalam memenuhi
kebutuhannya.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : klien tampak lemah
2. Kesadaran : composmentis dengan E4M6V5 ( GCS 15 )
TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 84 x/i
P : 24 x/i
S : 37,5 oC
3. Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : Sebelum sakit : tidak diketahui
Selama sakit : 56 kg
BBI : 49,5-60,5 kg

4. Kepala dan rambut : bentuk kepala mesochepal, gerakan normal kekiri dan
kekanan dan kekiri, rambut beruban, lurus, kulit kepala bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan, tidak mudah patah, rambut tidak rontok.
5. Mata : simestris kiri dan kanan, konjungtiva pucat, tidak ada
oedema pada palpebra, sclera (ikterus), bulu mata tidak mudah tercabut, alis tersebar merata,
lapang pandang klien yaitu melihat ke 8 arah lapang pandang.
6. Hidung : Simetris kiri dan kanan, mampu membedakan bau,
Tidak ada secret, tidak ada riwayat epistaksis.
7. Telinga : Keadaan daun telinga simetris kiri dan kanan ,
kanal auditarius bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran normal ( test dengan garputala )
Test rinne : +/+ (fungsi pendengaran normal, hantaran udara lebih panjang dari hantaran tulang
klien )
Test scwabach : + hantaran tulang klien = hantaran tulang pemeriksa.
Test weber : tidak ada laterisasi kekiri dan kekanan

8. Mulut dan gigi


Gigi : gigi tidak lengkap, tidak caries.
Gusi : warna merah muda
Lidah : lidah kotor
Bibir : nampak kering
9. Leher/ Tenggorokan
Inspeksi : Tidak ada kesulitan menelan, tidak nampak adanya
Pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
10. Dada dan paru paru
Palapasi : tidak ada nyeri tekan
Inspeksi : bentuk dada simetris kiri dan kanan, pergerakan dada
Mengikuti gerak pernafasan , frekuensi 24 x/i
Perkusi : terdapat suara resonan diarea paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara bunyi nafas
tambahan.
11. Jantung dan sirkulasi : CRT < 2 detik, tidak ada distensi vena jugularis, tidak
Suara jantung tambahan.

12. Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, ikut gerak nafas
Palpasi : hepar teraba 3 jari di bawah costa, nyeri tekan pada
Daerah abdomen kuadran kanan atas, palpasi dalam tepi hati teraba, terasa keras,tajam, tepi
regular dengan permukaan licin.
Perkusi : redup didaerah abdomen kuadran kanan atas.
Auskultasi : peristaltic usus 14 x/i
13. Perineum dan genetalia : tidak dikaji
14. Kulit dan kuku : kuning (ikterus), tidak teraba panas, tekstur (halus),
Kuku tidak mudah patah, kuku normal (160 o)
15. Sistem saraf
Fungsi cerebral
- Status mental orentasi : klien mampu mengingat waktu, orang dan tempat
- Daya ingat : mampu mengingat kejadian masa lalu
- Kesadaran : composmentis
Fungsi cranial
1. Nervus ( I Olfaktorius) : klien mampu membedakan bau-bauan
2. Nervus (II oftivus) : mampu melihat segala arah
3. Nervus (III oculomotorius) : pupil miosis pada saat di test dengan refleks cahaya
4. Nervus (IV trocheris): klien mampu menggerakkan bola mata dari atas ke bawah
5. Nervus (V trigeminus) : klien dapat mengatupkan giginya
6. Nervus (VI abducens): klien mampu menggerakkan matanya lateral
7. Nervus (VII facialis) : klien dapat mengerutkan dahi dan tersenyum
8. Nervus (VIII ocusticus) : klien mampu mnedengar dengan baik
9. Nervus (IX glosofaringeus) : klien mampu menelan dengan baik, mampu membedakan rasa
asam, manis, pahit, dan asin
10. Nervus (X vagus) : ovula terlihat saat mengatakan AH
11. Nervus (XI asesoris) : mampu menggerakkan bahu
12. Nervus (XII hypoglossal) : klien mampu menggerakkan lidah kekiri dan kekanan.
Fungsi motorik
Massa otot simetris kiri dan kanan

4 4
4 4
Mampu menahan gravitasi, tapi bukan kekuatan penuh.
Fungsi sensorik
Klien mampu merasakan nyeri, panas, dingin.
Fungsi serebbelum
Koordinasi baik, klien mampu menunjukkan bagian dri tubuhnya.
16. Sistem imun
Tidak ada riwayat alergi terhadap makan, zat kimia atau perubahan cuaca.
IX. DATA PENUNJANG
Billirubin total : 8,6 mg/dl nilai normal : 0,2 1,0 mg/dl
Billirubi direk : 4,3 mg/dl nilai normal : 0,05 0,3 mg/dl
SGOT : 1002 UI/L nilai normal ; L 37; P:31
SGPT : 685 UI/L nilai normal : L 42; P: 32
X. TERAPI MEDIS
D5% : NaCl , 1 : 1
inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
Inj. Ranitidine 1 amp/ 8 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam
Curcuma 3x1

DATA FOKUS
Nama pasien : Ny K
No.MR : 06 00 07
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Klien mengeluh sakit pada perut
1. Klien nampak lemah
sebelah kanan atas. 2. Nyeri yang dialami berada pada skala
2. Klien mengatakan aktivitasnya dibantu sedang 4-6
oleh keluarganya karena kondisi klien
3. Tanda tanda vital :
lemah. TD :110/70 mmHg
3. Klien mengatakan nafsu makan N : 84x/menit
menurun. P : 24x/menit
4. Klien mengatakan hanya menghabiskan S : 37,50c
1/3 dari porsi yang sudah disiapkan. 4. Klien nampak meringis
5. Klien mengeluh susah tidur dan sering
5. Klien nampak gelisah
terbangun 6. Klien nampak cemas
7. Urine berwarna kuning pekat
8. Sklera ikterus
9. Hasil Lab :
- SGOT 1002 UI/L
- SGPT 685 UI/L
- Bilirubin total 8,6 mg/dl
- Bilirubin direct 4,3 mg/dl
10. Terapi pengobatan
- D5% : NaCl , 1 : 1
- inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
- Inj. Ranitidine 1 amp/ 8 jam
- Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam
- Curcuma 3x1
11. Kekuatan otot 4 4

4 4
(mampu melakukan tahanan
tahanan,tapi bukan kekuatan penuh
12. BB = 56 kg (setelah sakit)
TB = 155 cm
BBI = 49,5-60,5 kg
13. Waktu tidur 6 jam/ hari

ANALISA DATA
Nama pasien : Ny K
No.MR : 06 00 07
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Infeksi virus HAV,virus RNA, cedera Nyeri
- Klien mengeluh sakit pada agen fisik, kimia, non virus
perut sebelah kanan atas
DO:
- Klien nampak meringis pada Invasi virus ke dalam rubus

saat dikaji
- Klien nampak gelisah
Masuk melalui sirkulasi
- Nyeri yang dialami berada
pada skala sedang 4-6
- TTV : Masuk ke dalam sirkulasi vena
TD : 110/70 mmHg hepatikum
N : 84 x/i
S : 37,5 oc
P : 24 x/i Virus berkembangbiak dalam sel hati
Hasil Lab :
- SGOT 1002 UI/L Proses peradangan sel
- SGPT 685 UI/L
- Bilirubin total 8,6 mg/dl hati
- Bilirubin direct 4,3 mg/dl
- Inj. Ketorolac 1 amp/ 12 jam
Pelepasan zat kimia bradikidin,
histamine dan prostaglandin.

DS:
Merangsang nociceptor
- Klien mengatakan aktivitasnya
dibantu oleh keluarganya karna
kondisi klien masih lemah Merangsang medulla spinalis
DO:
- Klien nampak lemah
- Kekuatan otot 4 Ditransmisikan ke korteks serebri
2 Intoleran aktivitas
(thalamus)
4
4 4
Mampu melawan tahanan,
tapi bukan kekuatan penuh. Nyeri

Proses peradangan pada hati

DS:
Inflamasi pada sel hati
- Klien mengatakan nafsu makan
menurun
- Klien mengatakan hanya Sel parenkin rusak
menghabiskan 1/3 dari porsi
yang disiapkan
DO: Gangguan metabolisme
BB = 56 kg (setelah sakit)
3 TB = 155 cm (karbohidrat, protein, lemak) Risiko nutrisi
BBI = 49,5-60,5 kg kurang dari
Penurunan pembentukan ATP kebutuhan

DS:
Klien mengeluh susah tidur Sintesis ATP mitokondria terganngu

dan sering terbangun


DO:
Malaise
- Klien nampak lemah
- Waktu tidur 6 jam/ hari

Intoleransi aktivitas

Proses peradangan sel hati


Gangguan pola
4 Peningkatan tekanan dalam istirahat dan tidur

empedu

Merangsang pusat muntah(CTZ)

Mual muntah

Anoreksia

Risiko nutrisi kurang dari


kebutuhan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tgl Ditemukan Tgl Teratasi
1 Gangguan rasa nyaman (Nyeri) 12 April 2011
berhubungan dengan proses
inflamasi pada hati

2 Intoleransi aktivitas berhubungan 12 April 2011


dengan kelemahan

3 Risiko nutrisi kurang dari 12 April 2011


kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake nutrisi tidak adekuat
Gangguan pola istirahat tidur
4 berhubungan dengan 12 April 2011
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
DX KEPERAWATAN
I Gangguan rasa nyaman ( nyeri) b/d Klien menunjukkan nyeri1. Observasi, catat lokasi d
proses inflamasi pada hati, ditandai berkurang dengan kriteria: beratnya nyeri (skala 0-1
dengan: - Klien secara verbal mengatakan karakter nyeri menetap atau hil
DS: nyeri berkurang atau hilang timbul
- Klien mengeluh sakit pada perut- Skala nyeri 0
sebelah kanan atas - TTV dalam batas normal 2. Observasi TTV tiap 12 jam
DO: TD : 120/80 mmHg
- Klien nampak meringis pada saat N : 60-80x/i
dikaji P : 16- 24x/i
- Klien nampak gelisah S : 36-37,20C 3. Ajarkan menggunakan tehn
- Nyeri yang dialami berada pada- Klien tampak tenang relaksasi : nafas dalam
skala sedang 4-6
- TTV :
TD : 110/70 mmHg 4. Beri posisi yang nyaman sesu
N : 84 x/i keinginan klien
S : 37,5 oc
P : 24 x/i
5. Kolaborasi dengan tim med
dalam pemberian obat analgetik
Inj ketorolac 1 amp/ 8 jam/IV
13.00 21.00 05.00
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
DX KEPERAWATAN
II Intoleransi aktivitas b/d kelemahan, Klien mampu menunjukkan1. Kaji kekuatan dan tonus o
ditandai dengan: toleransi terhadap aktivitas ekstremitas klien
- Klien mengatakan aktivitasnya dengan kriteria:
dibantu oleh keluarganya karna Klien mampu beraktivitas secara2. Kaji kemampuan klien dala
kondisi klien masih lemah bertahap beraktivitas
DO: Kelemahan berkurang
- Klien nampak lemah Kekuatan otot 3. Bantu klien memenu
- Kekuatan otot 4 4 5 5 kebutuhannya
4. Tingkatkan aktivitas sesu
4 4 5 5 toleransi
Mampu melawan tahanan, tapi
bukan kekuatan penuh.

5. Anjurkan kepada keluarga unt


lebih memperhatikan kebutuh
klien

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
DX KEPERAWATAN
III Risiko Nutrisi kurang dari kebutuhan Tidak terjadi Nutrisi kurang dari
1. Kaji status nutrisi klien term
b/d intake nutrisi yang tidak adekuat, kebutuhan dengan kriteria: diet harian
ditandai dengan: Porsi makan dihabiskan
DS: Berat badan klien dalam batas berat
- Klien mengatakan nafsu makan badan ideal klien (BBI = 49,5- 2. Timbang berat badan setiap hari
menurun 60,5 kg) memungkinkan
- Klien mengatakan hanya
menghabiskan 1/3 dari porsi yang
disiapkan
DO: 3. Anjurkan klien makan dalam
BB = 56 kg (setelah sakit) sedikit tapi sering
TB = 155 cm
BBI = 49,5-60,5 kg
4. Anjurkan pada keluarga u
menyediakan makanan yang men
dan selalu hangat

5. Menganjurkan makan dalam p


tegak
6. Kolaborasi pemberian vitamin/
penambah nafsu makan
Curcuma tab. 3 x 1
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


DX KEPERAWATAN TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
IV Gangguan pola istirahat tidur b/d Kebutuhan istirahat tidur klien
1. Kaji pola tidur klien
terpenuhi dengan kriteria
Ditandai dengan: Klien secara verbal mengatakan
DS: bisa tidur nyenyak
Klien mengeluh susah tidur dan Klien tampak segar 2. Ciptakan lingkungan yang tenan
sering terbangun Waktu tidur 7-8 jam perhari
DO:
- Klien nampak lemah 3. Beri penjelasan tentang pentin
- Waktu tidur 6 jam/ hari istirahat

4. Anjurkan mengkonsumsi mak


tinggi protein

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX KEPERAWATAN TGL
I Gangguan rasa nyaman (nyeri) Selasa, 08.30 1. Mengobservasi, mencatat lokasi dan beratnya
b/d proses inflamasi pada hati 12 april nyeri (skala 0-10), karakter nyeri menetap atau
2011 hilang timbul
Hasil: skala nyeri sedang (4-6) pada perut kuadran
kanan atas yang tidak menetap( hilang timbul)
2. mengobservasi TTV
08.35 hasil: TD : 110/70 mmHg, N : 84 x/i
S : 37,5 oc P : 24 x/i
3. mengajarkan menggunakan tehnik relaksasi nafas

08.40 dalam dengan menganjurkan klien menarik nafas


dalam melalui hidung dan dihembuskan perlahan
lahan melalui mulut, ulangi 3-4 kali
Hasil : klien mampu melakukannya & klien
merasa nyaman
4. mengatur posisi yang nyaman sesuai keinginan
klien
hasil: klien dalam posisi supinasi

08.50
5. penatalaksanaan pemberian obat analgetik
hasil: inj.ketorolac 1 amp/IV

13.00
5. penatalaksanaan pemberian analgetik
hasil: inj.ketorolac 1 amp/IV
5. penatalaksanaan pemberian analgetik
hasil: inj.ketorolac 1 amp/IV
21.00
Rabu,
13 april 05.00
2011

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX KEPERAWATAN TGL
II Intoleransi aktivitas b/d Selasa, 09.00 1. mengkaji kekuatan dan tonus otot ekstremitas klien
kelemahan 12 April Hasil : kekuatan otot 4 4
2011

4 4
Mampu melawan tahanan tapi bukan kekuatan
09.05 penuh
2. mengkaji kemampuan klien dalam beraktivitas
hasil : hampir seluruh kegiatan klien dilakukan
09.15 di temapt tidur dengan bantuan keluarga
3. membantu klien memenuhi kebutuhannya
hasil : klien dibantu oleh keluarganya untuk
09.20 bangun
4. meningkatkan aktivitas sesuai toleransi
hasil : klien bangun dan kekamar mand
09.25 dibantu oleh keluarga
5. menganjurkan kepada keluarga untuk lebih
memperhatikan kebutuhan klien
Hasil: keluarga mengerti informasi yang
diberikan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX KEPERAWATAN TGL
III Risiko nutrisi kurang dari Selasa, 10.001. Mengkaji status nutrisi klien termasuk diet harian
kebutuhan b/d intake nutrisi 12 April hasil : klien mengatakan tiap hari hanya makan
yang tidak adekuat 2011 bubur
2. Menimbang berat badan setiap hari jika
10.05 memungkinkan
hasil: BB= 56 kg
3. Menganjurkan klien makan dalam porsi sedikit
tapi sering
10.15hasil: klien makan sedikit - sedikit tapi klien tidak
menghabiskan makanannya
4. Menganjurkan pada keluarga untuk menyediakan
makanan yang menarik dan selalu hangat
11.20Hasil: keluarga membawa makanan dari rumah
5. Menganjurkan makan dalam posisi tegak
Hasil: klien makan sambil duduk
6. Penatalaksaan pemberian vitamin/ obat
penambah nafsu makan
Hasil: Curcuma tab. 1 tab/ oral
11.30
6. Penatalaksaan pemberian vitamin/ obat
penambah nafsu makan
12.00Hasil: Curcuma tab. 1 tab/ oral

18.00
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX KEPERAWATAN TGL
IV Gangguan pola istirahat tidur Selasa, 12 11.351. mengkaji pola tidur klien
b/d April
hasil: klien mengatakan tidak bisa tidur
2011
nyenyak
11.402. menciptakan lingkungan yang tenang
hasil: pengunjung dibatasi dan
memberitahukan keluarga klien agar tidak
ribut saat klien sedang beristirahat
11.453. memberi penjelasan tentang pentingnya istirahat
untuk membantu memulihkan energi
hasil: klien mengerti penjelasan perawat
4. Menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
12.05 protein
Hasil: klien minum susu dan telur saat makan

CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL
I Rabu, 13 Kamis, 14 April 20
April 2011 06.00 2. mengobservasi TTV S: klirn masih men
hasil: TD : 120/70 mmHg, N : 84 x/i O: nyeri sedang sk
S : 37,2oc P : 24 x/i A: masalah belum
08.00 1. Mengobservasi, mencatat lokasi dan beratnya nyeri P: lanjutkan interv
(skala 0-10), karakter nyeri menetap atau hilang timbul
Hasil: skala nyeri sedang (4-6) pada perut kuadran
1. observasi d
kanan atas yang tidak menetap( hilang timbul)
3. menganjurkan menggunakan tehnik relaksasi nafas
2. observasi T
daam dengan menganjurkan klien menarik nafas dalam
melalui hidung dan dihembuskan perlahan lahan 3. anjurkan te
08.05 melalui mulut, ulangi 3-4 kali
4. atur posisi
Hasil : klien mampu melakukannya & klien merasa
nyaman
5. kolaborasi

4. mengatur posisi yang nyaman sesuai keinginan klien


hasil: klien dalam posisi supinasi
5. penatalaksanaan pemberian obat analgetik
08.15 hasil: inj.ketorolac 1 amp/IV
mengobservasi TTV
hasil: TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/i
13.00 S : 37,5 oc P : 24 x/i

18.00 5. penatalaksanaan pemberian analgetik


hasil: inj.ketorolac 1 amp/IV
5. penatalaksanaan pemberian analgetik
hasil: inj.ketorolac 1 amp/IV
21.00

Kamis, 14 05.00
April 2011
CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL
II Rabu, 13 09.001. mengkaji kekuatan dan tonus otot ekstremitas klien KAmis, 14 april 20
April April Hasil : kekuatan otot 4 4 S: klien mengatka
2011
keluarga

4 4 O: klien tampak le
Mampu melawan tahanan tapi bukan kekuatan A: masalah belum
09.05 penuh
P: lanjutkan interv
2. mengkaji kemampuan klien dalam beraktivitas
hasil : hampir seluruh kegiatan klien dilakukan di
1. kaji kekuat
09.15 temapt tidur dengan bantuan keluarga
3. membantu klien memenuhi kebutuhannya
hasil : klien dibantu oleh keluarganya untuk bangun 2. kaji kemam
09.20 4. meningkatkan aktivitas sesuai toleransi
hasil : klien bangun dan kekamar mandi dibantu 3. bantu klien
oleh keluarga
4. tingkatkan

5. anjurkan
kebutuhan

CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL
III Rabu, 13 10.001. Mengkaji status nutrisi klien termasuk diet harian Kamis, 14 April 20
April 2011 hasil : klien mengatakan tiap hari hanya makan S klien menghatak
bubur
O: porsi makan tid
2. Menimbang berat badan setiap hari jika memungkinkan
10.05 hasil: BB= 56 kg A: masalah belum
3. Menganjurkan klien makan dalam porsi sedikit tapi P: lanjutkan interv
sering
10.15 hasil: klien makan sedikit - sedikit tapi klien tidak
menghabiskan makanannya, hanya seperuh dari
porsi makannya
4. Menganjurkan pada keluarga untuk menyediakan 1. Kaji status
11.20 makanan yang menarik dan selalu hangat
Hasil: keluarga membawa makanan dari rumah 2. Timbang be
5. Menganjurkan makan dalam posisi tegak
Hasil: klien makan sambil duduk 3. Anjurkan
6. Penatalaksaan pemberian vitamin/ obat penambah
sering
11.30 nafsu makan
Hasil: Curcuma tab. 1 tab/ oral
12.006. Penatalaksaan pemberian vitamin/ obat penambah 4. Anjurkan m
nafsu makan
Hasil: Curcuma tab. 1 tab/ oral 5. Kolaborasi
18.00 nafsu maka

CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL
Rabu, 13 11.351. mengkaji pola tidur klien Kamis, 14 April 20
April 2011
hasil: klien mengatakan belum bisa tidur nyenyak S: klien mengataka
O: klien tampak le
2. menciptakan lingkungan yang tenang A: masalah belum
11.40 hasil: pengunjung dibatasi dan memberitahukan P: lanjutkan interv
keluarga klien agar tidak ribut saat klien sedang
1. Kaji pola ti
beristirahat

2. Ciptakan li
3. Mengingatkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi
11.45 protein 3. Anjurkan
Hasil: klien minum susu dan telur saat makan protein

CATATAN PERKEMBANGAN
NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL
I Kamis, 14 05.50 1. Mengobservasi, mencatat lokasi dan beratnya nyeri Jumat, 14 April 20
April 2011
(skala 0-10), karakter nyeri menetap atau hilang timbul S: klirn masih men
Hasil: skala nyeri ringan (1-3) pada perut kuadran kanan O: nyeri ringan ska
atas yang tidak menetap( hilang timbul) A: masalah belum
2. mengobservasi TTV P: lanjutkan interv
hasil: TD : 120/70 mmHg, N : 84 x/i
S : 37,2oc
1. observasi d
08.00 P : 24 x/i
3. mengingatkan klien melakukan tehnik relaksasi nafas
2. observasi T
dalam
08.05 Hasil : klien mampu melakukannya & klien merasa 3. anjurkan te
nyaman
4. mengatur posisi yang nyaman sesuai keinginan klien 4. atur posisi

hasil: klien dalam posisi semi fowler


5. kolaborasi
08.15 5. penatalaksanaan pemberian obat analgetik
hasil: inj.ketorolac 1 amp/IV

13.00mengobservasi TTV
hasil: TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/i
S : 37,5 oc P : 24 x/i

18.00 6. penatalaksanaan pemberian analgetik


hasil: inj.ketorolac 1 amp/IV
6. penatalaksanaan pemberian analgetik

21.00 hasil: inj.ketorolac 1 amp/IV

05.00
CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL
II Kamis, 14 09.00 1. mengkaji kekuatan dan tonus otot ekstremitas klien Jumat, 15 april 20
April 2011
Hasil : kekuatan otot 4 4 S: klien mengatka
keluarga
O: klien tampak le
4 4 A: masalah belum
Mampu melawan tahanan tapi bukan kekuatan P: lanjutkan interv

09.05 penuh
2. mengkaji kemampuan klien dalam beraktivitas 1. kaji kekuat
hasil : hampir seluruh kegiatan klien dilakukan di
2. kaji kemam
09.15 tempat tidur dengan bantuan keluarga
3. membantu klien memenuhi kebutuhannya
3. bantu klien
hasil : klien dibantu oleh keluarganya untuk bangun
4. tingkatkan
09.20 4. meningkatkan aktivitas sesuai toleransi
hasil : klien bangun dan kekamar mandi dibantu
5. anjurkan
oleh keluarga
kebutuhan

CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL
III Kamis, 14 10.001. Mengkaji status nutrisi klien termasuk diet harian Kamis, 14 April 20
April 2011 hasil : klien mengatakan tiap hari hanya makan S klien menghatak
bubur dan lauk
O: porsi makan tid
2. Menimbang berat badan setiap hari jika memungkinkan
10.05 hasil: BB= 56 kg A: masalah belum
3. Menganjurkan klien makan dalam porsi sedikit tapi P: lanjutkan interv
sering
10.15 hasil: klien makan sedikit - sedikit tapi klien tidak
1. Kaji status
menghabiskan makanannya, hanya seperuh dari
porsi makannya
4. Menganjurkan pada keluarga untuk menyediakan 2. Timbang be
11.20 makanan yang menarik dan selalu hangat
Hasil: keluarga membawa makanan dari rumah 3. Anjurkan
5. Menganjurkan makan dalam posisi tegak sering
Hasil: klien makan sambil duduk
6. Penatalaksaan pemberian vitamin/ obat penambah 4. Anjurkan m
11.30 nafsu makan
Hasil: Curcuma tab. 1 tab/ oral
Penatalaksaan pemberian vitamin/ obat penambah 5. Kolaborasi
12.00
nafsu makan nafsu maka
Hasil: Curcuma tab. 1 tab/ oral
18.00

CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL
IV Kamis, 14 11.35 1. mengkaji pola tidur klien Jumat, 15 April 20
April 2011
hasil: klien mengatakan sudah bisa tidur nyenyak S: klien mengataka
O: klien masih tam
2. menciptakan lingkungan yang tenang A: masalah mulai t
11.40 hasil: pengunjung dibatasi dan memberitahukan P: lpertahankan int
keluarga klien agar tidak ribut saat klien sedang
1. Kaji pola ti
beristirahat

2. Ciptakan li
3. Mengingatkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi
11.45 protein 4. Anjurkan
Hasil: klien minum susu dan telur saat makan protein
CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL

CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL
CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL
CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/
JAM IMPLEMENTASI
DX TGL

PATOFIOLOGI PENYIMPANGAN KDM HEPATITIS

HAV, HBV cedera agen fisik,


kimia, non virus

Invasi virus ke dalam tubuh

Masuk sirkulasi
Masuk ke dalam aliran vena hati

Virus berkembang biak pada sel hati

Proses peradangan

pada sel hati

Perubahan status pelepasan zat kimia inflamasi pada sel-sel hati


peningkatan tekanan aliran empedu
Kesehatan (histamine, bradikinin

, prostaglandin) sel parenkim hati

rusak merangsang pusat muntah(CTZ)


Kurang terpajan
Informasi merangsang nociceptor g3. Metabolisme

mual/ muntah
(karbohidrat, protein, lemak)

Kurang ditransmisikan ke

anoreksia
Pengetahuan cortex cerebri(thalamus) penurunan pembentukan ATP

Intake nutrisi tidak kehilangan cairan

Das könnte Ihnen auch gefallen