Sie sind auf Seite 1von 16

Makalah

(Qurban Dan Aqiqah)

Kata Pengantar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh . . .

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini . Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik . Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW .
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Qurab Dan
Aqiqah , yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber . Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan . Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan .
Makalah ini memuat tentang Qurban Dan Aqiqah walaupun makalah ini kurang
sempurna dan memerlukan perbaikan, tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi
pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru fiqih yaitu Bapak Umar Dhani
yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun
karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah .
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada para
pembaca . Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan . Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca yang membangun .
Terima Kasih

Wassalamualaikumkum warahmatullahi Wabarakatuh . . .

Daftar Isi
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 . PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan Penulisan

BAB 2. PEMBAHASAN

A.Ketentuan Ajaran Islam Tentang Qurban Dan Hikmahnya

B.Ketentuan Ajaran Islam Tentang Aqiqah Dan Hikmahnya

BAB 3. Penutup

A.Kesimpulan

B.Kritik Dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Ibadah Qurban adalah ibadah yang di perintah kan oleh Allah SWT karena berqurban
adalah salah satu bentuk pernyataan rasa sukur kita atas nikmat yang telah di berikan . Jadi,
bagi orang yangt mampu, maka di wajibkan untuk berqurban .
Disamping itu ibadah qurban merupakan ungkapan rasa persaudaraan antara saudara
kita yang mampu dengan saudara kita yang mampu secara ekonomi, untuk saling berbagi
rezeki . Menumbuhkan sifat untuk saling berkorban untuk orang lain . Saling tolong
menolong untuk mempererat tali persatuan antara umat manusia , khususnya umat islam .
Ibadah qurban hanya di batasi 4 hari yaitu pada hari Raya Idul Adha pada tanggal 10
dzulhijjah dan Hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12 , dan 13 dzulhijjah . Daripada itu ibadah
qurban juga mempunyai banyak sekali hikmah diantaranya dapat merajut jalinan kebahagiaan
kepada fakir dan miskin , dengan membagikan daging qurban, menyadarkan manusia bahwa
hidup ini penuh pengorbanan , Memupuk solidaritas terhadap sesama manusia dan masih
banyak lagi .
Ibadah aqiqah adalah penyembelihan hewan pada hari ke 7 , dan 14 . Aqiqah juga
dapat di laksanakan pada saat anak itu dewasa . Menyembelih hewan aqiqah hukumnya
sunnah muakkad . Pada jaman Nabi Muhammad SAW , yang pertama kali di akikah kan
adalah 2 orang saudara kembarnya yaitu Hasan dan Husein, yang tidak lain adalah cucu dari
Nabi Muhammad SAW .
Ibadah aqiqah mengandung banyak sekali hikmah dan manfaat , diantaranya adalah
merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kehadiran seorang anak , dapat
menumbuhkan jalinan kasih dan sikap hormat anak kepada orang tuanya .

B. Rumusan Masalah
1.Bagaimanakah tata cara berqurban yang baik dan benar menurut syariat dan para usul
fiqih ?
2. Bagaimana kah bentuk penjelasan tentang ibadah qurban ?
3.Bagaimana kah syarat syarat orang yang berqurban menurut ketentuan ajaran islam ?
4.Bagaimanakah sifat sifat binatang yang boleh di jadikan binatang qurbgan menurut
ketentuan ajaran islam ?
5.Bagaimana kah cara membagikan daging hewan qurban yang baik dan benra menurut
ketentuan ajaran islam ?
6.Bagaimana kah hukum menjual daging qurban menurut ajaran islam , halal atau haram ?
7.Bagaimana kah hikmah hikmah yang ada di dalam ibadah qurban menurut ajaran islam ?
8.Bagaimanakah tata cara ber aqiqah yang baik dan benar menurut syariat dan para usul
fiqih ?
9.Bagaimana kah hukum melaksanakan aqiqah itu
10.Bagaimanakah waktu yang tepat untuk melaksanakan ibadah aqiqah menurut ketetentuan
ajaran islam ?
11.Bagaimana kah syarat dan tata cara pemotongan hewan aqiqah yang sah menurut syariat ?
12.Bagaimanakah hikmah hikmah yang terkandung dalam ibadah aqiqah ?

C.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan qurban
2.Untuk mengetahui hukum berqurban
3.Untuk mengetahui cara pembagian daging qurban yang benar
4.Untuk mengetahui dalil tentang qurban dan hadits nya
5.Untuk mengetahui hewan apa saja yang boleh di jadikan untuk berqurban
6.Untuk mengetahui manfaat berqurban
7.Untuk mengetahui kapan pelaksanaan berqurban yang baik menurut syariat islam
8.Untuk mengetahui hikmah berqurban
9.Untuk mengetahui pengertian aqiqah
10.Untuk mengetahui hukum dan waktu aqiqah
11.Untuk mengetahui dalil dallil tentang aqiqah
12.Untuk mengetahui kapan pelaksanaan aqiqah yang baik menurut syariat islam
13.Untuk mengetahui syarat apa saja untuk beraqiqah
14.Untuk mengetahui manfaat aqiqah
15.Untuk mengetahui hikmah aqiqah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Ketentuan Ajaran Islam Tentang Qurban Dan Hikmahnya


1. Pengertian
Qurban bahasa berasal dari bahasa arab, yaitu al-udhiyah diambil dari kata
adh-ha yang bermakna: permulaan siang setelah terbitnya matahari dan dhuha
yang selama ini sering kita gunakan untuk sebuah nama sholat, yaitu sholat dhuha
di saat terbitnya matahari hingga menjadi putih cemerlang.

Adapun al-udhiyah/qurban menurut syariat adalah sesuatu yang disembelih


dari binatang ternak yang berupa unta, sapi dan kambing untuk mendekatkan diri
kepada Allah yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan Hari Tasyrik. Hari
Tasyrik adalah hari ke 11, 12, dan 13 Dzulhijah.

(1) )( ) ) 2) )( ) ) 3) )) ) )
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah
shalat karena Rabbmu; dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus (QS. Al Kautsar: 1-3).
Qurban merupakan salah satu ibadah yang asal muasalnya dari kisah Nabi Ibrahim
alayhis salam dan Nabi Ismail alayhis salam, hal ini diabadikan oleh Allah
Subahanhu wa Taalaa didalam Al-Quran:



. . .
. .

Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-
sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia
menjawab: "Hai bapakku, 5.kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya
Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. Tatkala keduanya
telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah
kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,. sesungguhnya kamu
telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian
yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (QS.
Ash-Shaaffat 37 : 102-107)

2. Hukum Qurban
Hukum menyembelih qurban menurut madzhab Imam Syafii dan jumhur Ulama
adalah sunnah yang sangat diharap dan dikukuhkan. Ibadah Qurban adalah termasuk syiar
agama dan yang memupuk makna kasih sayang dan peduli kepada sesama yang harus
digalakkan.
Dan sunnah disini ada 2 macam :

1. Sunnah Ainiyah, yaitu : Sunnah yang dilakukan oleh setiap orang yang mampu.

2. Sunnah Kifayah, yaitu : Disunnahkan dilakukan oleh sebuah keuarga dengan


menyembelih 1 ekor atau 2 ekor untuk semua keluarga yang ada di dalam rumah.

Hukum Qurban menurut Imam Abu Hanifah adalah wajib bagi yang mampu. Perintah
qurban datang pada tahun ke-2 (dua) Hijriyah. Adapun qurban bagi Nabi Muhammad SAW
adalah wajib, dan ini adalah hukum khusus bagi beliau.

Imam An-Nawawi rahimahullah didalam Al Majmu syarah Al-Muhadzdzab mengatakan :


Telah kami tuturkan bahwa madzhab kami (syafiiyah) menyatakan sunnah muakkad bagi
orang yang kaya (makmur) namun tidak wajib, seperti inilah juga pendapat Aktsarul Ulama
(kebanyakan ulama), diantara mereka Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin
Khaththab, Bilal, Abu Masud al-Badri, Said bin al-Musayyab, Atha, Aqlamah, al-Aswad,
Malik, Ahmad, Abu Yusuf, Ishaq, Abu Tsaur, al-Muzanni, Daud adl-Dhohiri dan Ibnul
Mandzur. Sedangkan Rabiiah, al-Laits bin Saad, Abu Hanifah dan al-Auzai berpendapat
wajib bagi orang kaya kecuali orang yang haji di Mina. Muhammad al-Hasan (ulama
Hanafi) berpendapat wajib bagi muqim (penduduk tetap) di semua wilayah namun yang
masyhur dari Abu Hanifah adalah wajib bagi muqim serta mencapai nishob.

Terkait dasar pensyariatan Qurban, menurut ulama adalah Al-Quran, As-Sunnah dan
Ijmaul ummah. Diantaranya adalah surah Al Kautsar ayat 2:

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah

Maksud shalat dalam ayat tersebut adalah shalat Ied (hari raya) dan sembelihlah (hewan)
sembelihan. Diantaranya lagi, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :
-
-

Nabi shallallahu alayhi wa Sallam berqurban dengan dua kambing kibasy berwarna putih
lagi panjang tanduknya, beliau menyembelihnya dengan tangan beliau sendiri yang mulia
seraya membaca basmalah, bertakbir dan meletakkan kaki beliau yang berkah diatas leher
keduanya.

Kapan ) qurban ) menjadi ) wajib ) dalam ) madzhab ) Imam ) Syafii ) dan ) jumhur ) Ulama?

Qurban akan menjadi wajib dengan 2 hal :

1. Dengan bernadzar, seperti : Seseorang berkata : Aku wajibkan atasku qurban tahun
ini. Atau Aku bernadzar qurban tahun ini. Maka saat itu qurban menjadi wajib
bagi orang tersebut.
2. Dengan menentukan, maksudnya : Jika seseorang mempunyai seekor kambing lalu
berkata : Kambing ini aku pastikan menjadi qurban. Maka saat itu qurban dengan
kambing tersebut adalah wajib.

Dalam hal ini sangat berbeda dengan ungkapan seseorang : Aku mau berkorban dengan
kambing ini. Maka dengan ungkapan ini tidak akan menjadi wajib karena dia belum
memastikan dan menentukan. Dan sangat berbeda dengan kalimat yang sebelumnya, yaitu
Aku jadikan kambing ini kambing qurban.

3. Waktu Menyembelih Qurban


Adapun waktu yang di perbolehkan melaksanakan penyembelihan qurban hanya di
batasi 4 hari, yaitu pada hari Raya Idul Adha yang bertepatan pada tanggal 10 Dzulhijja dan
Hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12, dan 13 dzulhijjah .
Waktu menyembelih qurban itu di perkirakan di mulai dari : selesai solat idul adha . Bagi
yang tidak melakukan solat hari Raya Idul Adha , ia harus memperkirakan dengan perkiraan
tersebut atau menunggu selesai nya solat idul Adha dan khutbahnya dari masjid yang ada di
daerah tersebut atau sekkitarnya . Dan waktu berakhirnya berqurban saat terbenamnya
matahari di hari tasyrik 13 dzulhijjah.
Sebaik baik waktu menyembelih hewan qurban adalah setelah solat idul Adha dan
khutbah di hari idul adha .
Sabda Rasulullah SAW :




Artinya :Barangsiapa menyembelih qurban sebelum sholat Idul Adh-ha (10 Zulhijjah) maka
sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa menyembelih qurban
sesudah sholat Idul Adh-ha dan dua khutbahnya, maka sesungguhnya ia telah
menyempurnakan ibadahnya (berqurban) dan telah sesuai dengan sunnah (ketentuan)
Islam. (HR. Bukhari)
Adalah sejak terbitnya matahari pada Yaumun Nahr (10 Dzulhijjah, penj) ) dan telah berlalu
terbitnya dengan kadar shalat dua rakaat serta dua khutbah yang ringan, atau setelah masuk
waktu shalat Dluha dengan kadar shalat dua rakaat beserta khutbahnya yang sedang
(ringan). Hal ini berdasarkan riwayat dari Al Barra bin Asib radliyallahu anh, ia berkata :

Rasulullah Shallallahu alayhi wa Sallam berkhutbah kepada kami pada yaumun Nahr
(hari raya qurban) setelah shaalt, beliau bersabda : barangsiapa yang shalat seumpama
kami shalat dan menyembelih seumpama kami menyembelih (yaitu setelah shalat), maka
sungguh ia telah benar, dan barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat maka itu daging
kambing biasa (bukan qurban). (HR. Al Bukhari)
Catatan )penting ):

seseorang menyembelih sebelum waktunya, atau sudah kelewat waktunya, misalnya :


menyembelih di malam hari raya raya idul adha atau menyembelih setelah terbenamnya
matahari tanggal 13 hari tasryik maka semblihan itu tidak menjadi qurban dan menjadi
sedekah biasa. Maka hendaknya bagi panitia qurban untuk memperhatikan masalah ini
4. Syarat Orang Yang Berqurban
Syarat orang yang berkurban adalah :
1. Seorang muslim atau muslimah
2. Usia baligh
Baligh ada 3 tanda , yaitu :
a. Keluar air mani (Bagi anak laki laki da perempuan) pada usia 9 tahun
b. Keluar Darah haid pada usia 9 tahun (bagi anak perempuan) . Jika tidak keluar mani
dan tidak haid , maka di tunggu hingga umur 15 tahun .
c. Dan jika sudah genap 15 tahun , maka ia telah baligh dengan usia , yaitu usia 15 tahun .
Dan jika ada anak belum baligh , maka ia tidak diminta untuk qurban, akan tetapi
sunnah bagi walinya untuk qurban atas nama anak tersebut.
3. Berakal
Maka orang gila tidak diminta untuk melakukan qurban, akan tetapi sunnah bagi walinya
untuk berqurban atas nama orang gila tersebut.
4. Mampu
Mampu disini adalah punya kelebihan dari makanan pokok, pakaian dan tempat tinggal
untuk dirinya di hari raya idul adha dan hari tasyrik .
5. Orang yang bermukim.
Musafir tidaklah wajib untuk berqurban. Syarat ini dikenakan bagi yang menyatakan
bahwa berqurban )itu )wajib. Karena qurban tidak diambil dari seluruh harta atau dilakukan
setiap saat, namun dilakukan dengan hewan tertentu dan waktu tertentu. Sedangkan musafir
tidak berada di setiap tempat dan tidak berada pada pelaksanaan qurban. Seandainya kita
mewajibkan pada musafir, maka ia harus membawa hewan qurbannya saat ia bersafar. Dan
tentu ini adalah suatu kesulitan atau bisa jadi pula ia harus meninggalkan safar sehingga
jadilah ada dampak jelek untuk dirinya.

Namun bagi )yang )tidak )mengatakan )wajib, tidak berlaku syarat ini. Karena kalau
disyaratkan, maka itu jadi beban. Artinya, boleh saja qurban dilakukan oleh seorang musafir
semisal ketika berhaji dia meninggalkan negerinya, namun pun ia ikut menunaikan udhiyah
atau qurban. Bahkan ada hadist yang mendukung hal ini,



. .
.

Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah
menemuinya dan ia dalam keadaan haid di Sarif sebelum ia memasuki Makkah dan ia dalam
keadaan menangis. Lalu beliau berkata pada Aisyah, Ada apa engkau, apakah engkau
sedang haid? Aisyah menjawab, Iya. Beliau bersabda, Ini adalah sesuatu yang telah
ditetapkan oleh Allah pada wanita. Lakukanlah seperti yang dilakukan orang yang berhaji
selain melakukan thowaf di Baitul Haram. Ketika kami sedang di Mina, aku pernah diberi
daging sapi. Lalu aku berkata, Apa ini? Mereka (para sahabat) berkata, Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam berqurban untuk istri-istrinya dengan sapi.
.
5. Macam Macam Binatang Yang Boleh Di
Jadikan Qurban
1. Unta , di perkirakan umurnya 5-6 tahun
2. Sapi atau kerbau , di perkirakan umurnya 2 tahun keatas
3. Kambing atau domba dengan berbagai macam macam jenisnya , di perkirakan umurnya 1-2
tahun
[34 : ) ) { ]
dan bagi tiap-tiap umat telah Aku syariatkan Mansak, supaya mereka menyebut nama Allah
terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka (Al-Hajj; 34)
Oleh karena itu, yang sah menjadi hewan kurban hanyalah unta, sapi, kambing dan domba.
Kerbau, banteng, kijang, jerapah, ayam, kelinci, merpati dan semua hewan yang tidak
termasuk keempat macam ini tidak sah dijadikan sebagai hewan kurban. Hewan peranakan
hasil persilangan silang antara hewan yang sah dijadikan berkurban dengan hewan yang tidak

sah dijadikan berkurban juga tidak boleh dijadikan hewan kurban, karena persilangan tersebut
membuat keturunannya tidak tercakup dalam definisi asal hewan induknya sebagaimana
keturunan hasil persilangan antara kuda dengan keledai disebut Bighal, dan tidak disebut
kuda atau disebut keledai.

(263 /17)



) ) ) )

Dari Al Bara` dia berkata; Pada suatu hari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
mengerjakan shalat, setelah itu beliau bersabda: Barangsiapa mengerjakan shalat seperti
shalat kami, dan menghadap kiblat kami, hendaknya tidak menyembelih binatang kurban
sehingga selesai mengerjakan shalat. Lalu Abu Burdah bin Niyar berdiri dan berkata;
Wahai Rasulullah, padahal aku telah melakukannya. Beliau bersabda: Itu adalah ibadah
yang kamu kerjakan dengan tergesa-gesa. Abu Burdah berkata; Sesungguhnya aku masih
memiki Jadzaah dan dia lebih baik daripada dua Musinnah, apakah aku juga harus
menyembelihnya untuk berkurban? Beliau bersabda: Ya, namun hal itu tidak sah untuk
orang lain setelahmu. (H.R.Bukhari)

6. Sifat Sifat Binatang Yang Tidak Boleh


DiJadikan Qurban
1. Bermata sebelah / buta

2. Pincang yang sangat

3. Yang amat kurus, karena penyakit.

4. Berpenyakit yang parah

)) ") ) ) - ):) - )) ) ) ) - ) ) ) ) ) :) )
) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ,) ) ) ,) ) ) :
"

( )) ) ,) ) .) )

Dari Al Bara' bin 'Azib radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata, "Ada empat cacat yang tidak
dibolehkan pada hewan kurban: (1) buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya, (2) sakit dan
tampak jelas sakitnya, (3) pincang dan tampak jelas pincangnya, (4) sangat kurus sampai-
sampai seolah tidak berdaging dan bersum-sum. ( Dikeluarkan oleh yang lima (empat
penulis kitab sunan ditambah dengan Imam Ahmad). Dishahihkan oleh Tirmidzi dan Ibnu
Hibban )

7. Kesunahan dalam menyembelih qurban


Dalam keadaan bersuci

Menghadap qiblat

Kesunnahan lain saat menyembelih qurban, hendaknya : Mulai awal bulan Dzulhijah
tanggal 1 hingga saat menyembelih qurban agar tidak memotong / mencabut rambut
atau kukunya, seperti yang disabdakan Nabi SAW :

) ) ) ) ) ) ) ) ) )
) )
())
Jika masuk bulan Dzulhijah dan salah seorang dari kalian ingin menyembelih qurban, maka
hendaklah ia tidak memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya. (H.R. Muslim)

Jika bisa, menyembelih sendiri bagi yang mampu.

Mempertajam kembali pisaunya

Mempercepat cara penyembelihan

Membaca Bismillah dan Takbir (seperti yang telah disebutkan) sebelum membaca
doa.

Di depan warga, agar semakin banyak yang mendoakannya.

Untuk qurban yang sunnah (bukan nadzar) disunnahkan bagi yang nadzar untuk
mengambil bagian dari daging qurban biarpun hanya sedikit.

8. Cara membagi daging qurban


Pemilik hewan kurban berhak mendapatkannya dan memakannya. Hal ini berdasarkan
perintah dari Allah Taala sendiri:



.. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan
orang-orang yang sengsara dan fakir. (QS. Al Hajj (22): 28)
Ayat ini menunjukkan bahwa pemilik hewan kurban berhak memakannya, lalu dibagikan
untuk orang sengsara dan faqir, mereka adalah pihak yang lebih utama untuk
mendapatkannya. Selain mereka pun boleh mendapatkannya, walau bukan prioritas.

Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah memaparkan cara pembagian sebagai berikut:



:. : ..
Si pemilik hewan kurban dibolehkan makan bagian yang dibolehkan baginya sesuai
keinginannya tanpa batas. Dia pun boleh menghadiahkan atau menyedekahkan sesuka
hatinya. Ada pula yang mengatakan dia boleh memakannya setengah dan menyedekahkan
setengah. Dan dikatakan: dibagi tiga bagian, untuknya adalah sepertiga, dihadiahkan
sepertiga, dan disedekahkan sepertiga.
Jika ) korban ) wajib ) karena ) nadzar ) : Maka semua dari daging korban harus dibagikan
kepada fakir miskin. Dan jika orang yang berkorban atau orang yang wajib dinafkahinya ikut
makan, maka wajib baginya untuk menggantinya sesuai dengan yang dimakannya.
Adapun ) jika ) korban ) sunnah ) : Maka tidak disyaratkan sesuatu apapun dalam
pembagiannya, asalkan ada bagian uintuk orang fakir miskin, seberapaun bagian tersebut.
Dan dianjurkan untuk bisa membagi menjadi 3 bagian. 1/3 untuk keluarga, 1/3 untuk
dihidangkan tamu, 1/3 untuk dibagikan kepada fakir miskin. Dan semakin banyak yang
dikeluarkan tentu semakin besar pahalanya.

9. Hikmah Qurban
1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban

Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: Wahai Rasulullah SAW,
apakah qurban itu? Rasulullah menjawab: Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi
Ibrahim. Mereka menjawab: Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?
Rasulullah menjawab: Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.Mereka
menjawab: Kalau bulu-bulunya?Rasulullah menjawab: Setiap satu helai bulunya juga satu
kebaikan. [HR. Ahmad dan ibn Majah]

2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang mendapati dirinya dalam
keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied
kami. [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]

3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling baik


Amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi
dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti
hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan
bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebagai qurban di
manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah
menyembelihnya.
[HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]

4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa

Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah [HR. Muslim]
5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah. [Quran Surat Al Kautsar : 2]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu Fatawa (16/531-532) ketika
menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : Allah Subhanahu wa Taala
memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan
menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu, merasa butuh kepada
Allah Subhanahu wa Taala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada
Allah Subhanahu wa Taala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.

Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah


untuk Allah, Tuhan semesta alam. [Quran Surat Al Anam : 162]

Beliau juga menegaskan: Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih
qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat

6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam

Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka,
maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya.
Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)
[Quran Surat Al Hajj : 34]

7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim

Maka di kala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan
anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: Hai
Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar
suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
[Quran Surat Ash Shaffat : 102 107]

B. Ketentuan Ajaran Islam Tentang Aqiqah Dan Hikmahnya

1. Pengertian
Aqiqah menurut Bahasa artinya memotong. Pada asalnya ialah rambut yang tumbuh
dikepala bayi ketika bayi tersebut keluar dari Rahim ibunya, karena itu rambut tersebut harus
dipotong (dicukur). Adapun menurut istilah hokum syara aqiqah adalah penyembelihan
hewan tertentu untuk kepentingan anak, pada saat mencukur dan pemberian nama anak itu.
Secara umum Aqiqah adalah menyembelih binatang pada hari ketujuh, keempat belas dan
kedua puluh satu dari kelahiran anak. Aqiqah di barengi dengan pemberian nama dan
pemotongan rambut anak tersebut. Menyembelih hewan aqiqah hukumnya sunnah muakad
bagi orang tua yang dianugerahi anak. Hukumnya menjadi wajib,jika aqiqah itu di niatkan
sebagai nazar.
Hadist Nabi Muhammad SAW menyebutkan:

Artinya:Dari samurah,sesungguhnya Rasullulah SAW telah bersabda:Tiap-tiap anak laki-


laki tergadai dengan aqiqahnya. Disembelih aqiqah itu untuknya pada hari ketujuh,dicukur
rambutnya,dan diberi nama(HR. Ahmad dan Imam Empat)
Pada zaman Nabi Muhammad yang pertama kali diaqiqahkan adalah dua orang saudara
kembar yaitu cucu Nabi Muhammad SAW. dari perkawinan fatimah dengan ali bin abi thalib.
Yang bernama Hasan dan Husein.
2. Hukum Aqiqah
Aqiqah hukumnya sunah muakkad yaitu sunah yang sangat dianjurkan bagi orang tua
atau orang yang mempunyai kewajiban menanggung nafkah si anak. Aqiqah dilaksanakan 1
kali dalam seumur hidup. Apabila disaat kecil belum melaksanakan aqiqah karena belum
kuasa, maka aqiqah dapat dilaksanakan setelah dewasa, karena saat itu dia sudah dapat
dikatakan mampu dalam melaksanakan aqiqah.

3. Waktu Dan Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah


Waktu pelaksanaan aqiqah sudah diatur dalam islam, jadi tidak semua waktu dapat
dilaksanakannya aqiqah. Aqiqah sebaiknya dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran
anak sekaligus memberi nama anak pada anak. Jika hari ketujuh telah berlalu, maka
hendaklah menyembelih pada hari keempat belas. Dan jika hari keempat belas terlewat juga,
maka hendaklah pada hari yang kedua puluh satu.
Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW Aqiqah disembelih pada
hari ketujuh,keempat belas, dan kedua puluh satu. (HR. Tirmidzi)
Adapun syarat dan tata cara pemotongan hewan yang sah sebagai aqiqah juga sama dengan
syarat hewan yang sah sebagai qurban. Jumlahnya sesuai dengan hadist Rasulullah saw. yang
diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah adalah untuk laki-laki dua ekor, sedangkan untuk
anak perempuan satu ekor.
Tata cara pemotongan hewan aqiqah.
a. Membaca basmalah
b. Membaca shalawat kepada Nbi Muhammd saw.,
c. Membaca takbir
d. Membaca doa aqiqah
e. Hewan aqiqah dihadapkan kearah kiblat
f. Menggunakan alat pemotong yang tajam, agar cepat mati.

4. Jenis Dan Syarat Hewan Aqiqah


A. jenis hewan yang sah untuk Aqiqah adalah sebagai berikut :
1). Unta yang telah berumur 5 tahun
2). Sapi yang telah berumur 2 tahun
3). Kambing yang sudah berumur 1 tahun
4). Domba atau biri-biri yang sudah berumur satu taun atau telah lepas giginya, sesudah
berumur 6 bulan atau di sebut dhan.

B. Syaratnya :
Hewan yang dalam keadaan baik, yaitu matanya tidak buta sebelah, tidak pincang
kakinya, tidak berpenyakit, tidak kurus, tidak terlalu tua, tidak dalam keadaan hamil atau baru
melahirkan , sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang artinya bahwasanya Rasulullah Saw,
memerintahkan orang-orang agar menyembelih aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor
kambing yang umurnya sama, dan untuk anak perempuan seekor kambing (HR. Tirmidzi).

5. manfaat aqiqah dalam kehidupan sehari-hari :


Manfaat yang di timbulkan karena adanya pelaksanaan aqiqah, di ataranya sebagai berikut :
a. Merupakan perwujudan Rasa syukur kepada Allah SWT, atas kehadiran seorang anak dan
keselamatannnya mulai dari masih dalam kandungan sampai lahir ke dunia ini.
b. Diharapkan akan menambah erat jalinan kasih saying, sikap hormat seorang anak kepada
kedua orangtua nya. Karena ia telah mengetahiu bahwa kehirannya di dunia ini di harpkan
dan di Sykuri dengan menyembelih hewan aqiqah
c. Menyuburkan hubungan yang baik sesame tetangga maupun saudara dengan ikut
merasakan kegembiraan atas lahirnya seorang anak dank arena merasa mendapat bagian dari
daging aqiqah tersebut.
d. Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran dalam beragama, bermasyarakat, serta
menanmkan rasa persatuan, toleransi dn tolong menolong sesame anggota masyarakat.
Dengan aqiqah berarti salah satu syariat Islam telah di laksanakan .
e. Sebagai pelajaran bagi orang tua, beahwa harus bertanggung jawab dalam membesarkan
anak.
f. Mengorganisasikan pembagian daging aqiqah
Pembagian daging aqiqah berbeda dengan pembagian dagig qurban. Pembagian daging
aqiqah di bagikan kepada fakir miskin setelah di masak terlebih dahulu

6. Hikmah Aqiqah
1. Menghidupkan sunah Nabi Muhammad Shallallahu alahi wa sallam dalam
meneladani Nabiyyullah Ibrahim alaihissalam tatkala Allah Subhanahu wa
Taala menebus putra Ibrahim yang tercinta Ismail alaihissalam.
2. Dalam akikah ini mengandung unsur perlindungan dari syaitan yang
dapat mengganggu anak yang terlahir itu, dan ini sesuai dengan makna
hadis, yang artinya: Setiap anak itu tergadai dengan akikahnya..
Sehingga Anak yang telah ditunaikan akikahnya insya Allah lebih
terlindung dari gangguan syaithan yang sering mengganggu anak-anak.
Hal inilah yang dimaksud oleh Al Imam Ibunu Al Qayyim Al Jauziyah
"bahwa lepasnya dia dari syaithan tergadai oleh akikahnya".
3. Akikah merupakan tebusan hutang anak untuk memberikan syafaat bagi
kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan. Sebagaimana Imam
Ahmad mengatakan: "Dia tergadai dari memberikan Syafaat bagi kedua
orang tuanya (dengan akikahnya)".
4. Merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah Subhanahu
wa Taala sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang
dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan lahirnya sang anak.
5. Akikah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan
syari'at Islam & bertambahnya keturunan mukmin yang akan
memperbanyak umat Rasulullah SAW pada hari kiamat.
Bab iii
PENUTUP
A. Kesimpulan
Qurban adalah menyembelih hewan pada hari raya idul adha yakni tanggal 10
dzulhijjahdan hari tasyrik,yakni tanggal 11,12 dan 13 dzulhijjah. Ibadah berqurban adalah
tujuan kita untuk mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.
Apabila kita berqurban(menyembelih hewan) pada hari tasyrik yang bertepatan pada
tanggal 13 dzulhijjah setelah terbenamnya matahari,maka itu tidak termasuk berqurban. Akan
tetapi,hanya sedekah biasa. Firman ALLAH SWT , yang menjelaskan tentang qurban terdapat
pada surah Al-kautsar 1-3. Bagi orang yang mampu,berqurban hukumnya wajib hewan untuk
berqurban juga hanya boleh hewan sapi,kerbau,unta,dan kambing. Kita tidak boleh berqurban
selain hewan itu. Hewan tersebut juga harus cukup umurnya,tidak boleh cacat ,harus dalam
keadaan yang baik dan sehat. Berqurban juga mengenang peristiwa monumental kepatuhan
Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Islmail a.s, yang menjalankan perintah ALLAH SWT.
Salah satu manfaat berqurban yaitu memberikan kesenangan kepada fakir dan
miskin dengan memberikan daging qurban, walaupun tidak terlalu banyak.
Aqiqah adalah menyembelih hewan (kambing) pada hari ke tujuh,14,ataupun 21 setelah
kelahiran anak. Hukum aqiqah adalah sunah muakkad,bagi orang tua yang telah dianugerahi
seorang anak.
Jadi, orang tua harus melakukan aqiqah, sebagai rasa syukur yang telah di anugerahi
seorang anak. Hewan (kambing) untuk anak seorang laki-laki, maka kambingnya harus 2, dan
untuk anak seorang perempuan ,maka hewan(kambing) yang harus dikeluarkan 1 .

B. Kritik dan saran


Demikian makalah ketentuan ajaran islam tentang qurban dan aqiqah yang kami
buat,mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini,meskipun penulisan ini
masih jauh dari kata sempurna,minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak
kesalahan dari penulisan kelompok kami,karena kami manusia yang adalah tempat dan dosa.
Semoga makalah tentang qurban dan aqiqah yang telah kami buat,semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca. Kedepannya kami akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang
makalah tersebut dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat
dipertanggung jawabkan
Mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya,karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Dalam hadistAl insanu minal khotto wannisa dan kami juga membutuhkan saran dan
kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari pada masa
sebelumnya. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada guru yang telah
membimbing makalah ini menjadi makalah yang baik dan benar. Terima kasih.
Wassalammualaikum )wr.wb.

Daftar pustaka
Abdul Wahab Khallaf. Tt. Ilmu Ushul Fiqih. Beirut

Sayid Sabiq. 1983. Fiqhu Sunnah. Jilid I,II,III, cet IV. Beirut : Dar al fikr

Sulaiman Rasyid. 2004. Fiqh Islam. Bndung : Sinar baru Algensindo. Cet ke-47

google

Das könnte Ihnen auch gefallen