Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ANALISA PERANCANGAN
1. Kemudahan Aksesbilitas
dekat dengan pemukiman penduduk, jauh dari Rumah Sakit Pusat, dan Rumah
Sakit cabang lainnya. Selain itu kawasan ini memiliki beberapa potensi sebagai
berikut:
Akses yang mudah karena juga dilewati oleh jalur kendaraan umum
73
a. Batas-batas Tapak
Utara : Sawah
Selatan : Sawah
Timur : Sawah
2:1
b. Topografi Wilayah
74
Secara geografis Kota Malang berada di dataran tinggi dengan garis
lintang 8 1'9.59"S dan garis bujur 11238'36.85"T. Kondisi iklim suhu udara
32,3C dan suhu minimum 17,8C. Rata-rata kelembaban udara berkisar 74%-
82% (KPDE Pemerintah Kota Malang, 2006). Kondisi ini sangat cocok untuk
rehabilitasi penyakit paru karena udaranya yang sejuk. Selain itu, kawasan yang
a. Aksesbilitas ke tapak
Lokasi tapak dapat diakses oleh berbagai kendaraan kecuali bus dari arah
Utara-Selatan, yaitu dengan sistem dua lajur pada jalan Mayjen Sungkono.
Intensitas kendaraan pada daerah tersebut sangat rendah, badan jalan cukup
legam, arah utara merupakan jalur ke Kota Surabaya, dan jalan Mayjen
sedang berkembang
Mudah dikenali dengan ruang yang cukup untuk sirkulasi keluar masuk
kendaraan
75
Tabel 4.1 Sistem Aksesbilitas ke Tapak
Gambar Pengaruh Positif Pengaruh Negatif
pada Pengguna pada Pengguna
Pola Linier + Akses masuk sesuai - Satu jalan memiliki
arus jalan raya 1 arah, sehingga
+ memudahkan tidak
pengguna jalan memungkinkan
menemukan pintu diperbolehkannya
masuk ke dalam kembali pada
tapak tempat yang
+ Memudahkan diinginkan
U Masuk keamanan dan - Jika keluar dari
penjagaan untuk tapak untuk
kendaraan yang mengarah pada
keluar masuk arah utara
+ Akses masuk pengguna jalan
ketapak sedikit mengalami
memberikan ruang masalah karena
Keluar
yang cukup untuk berlawanan dengan
keluar masuknya arus jalan raya
kendaraan
Pola Melingkar + Memudahkan - Memakan banyak
pengguna jalan waktu
menemukan pintu - Untuk kendaraan
U
masuk utama Darurat (ambulance)
+ Mengatasi cross kurang leluasa
secara langsung mengakses jalur ini
Masuk dengan pengguna - memerlukan aksen
jalan raya penegas pada fasad
+ Menghindari macet bangunan untuk
Keluar
pada saat area membantu pengguna
tapak penuh jalan mengetahui
dengan kendaraan entrance bangunan
Pola Menyebar + Entrance masuk - Membingungkan
dan keluar terpusat pengguna jalan
Masuk + Alur jalan karena kurang
menyebar dan jalan kejelasan letak
dapat dilalui dua entrance dan exit
lajur sehingga jika - pengguna jalan akan
pengguna kesulitan
kendaraan ingin menentukan lokasi
kembali ke lokasi organisasi unit-unit
yang dituju hanya dirumah sakit yang
Keluar
tinggal berbalik akan didikunjungi
arah - Pengguna jalan
membutuhkan alat
pandu lebih dan akan
76
sering bertanya
untuk kejelasan arah
jalan masuk dan
keluar
Sumber: Analisa, 2009
b. View Tapak
Kondisi tapak relatif datar dengan sistem drainase dialirkan pada saluran
Jaringan komunikasi
Jaringan listrik
- PDAM
a. Angin
77
RS. Paru berbeda dari jenis bangunan lainnya, banyak penyakit yang
ditularkan melalui udara sehingga lingkungan RS. Paru harus tetap bersih
mencari aliran angin yang mengalir lembut dalam durasi yang berulang-ulang.
Dilihat dari lokasi yang akan dirancang sangat potensi dengan aliran angin,
Angin mengalir
dari arah timur
Angin mengalir
dari arah
Gambar 4.2 Analisis Arah Angin
Sumber: Hasil Analisa, 2009
pada area sebagai berikut: ruang tunggu, unit rawat darurat, dan unit rawat
a. Ruang Tunggu
78
mengalihkan
pandangan pada
lingkungan sekitar.
Bukaan lebar
memberikan view
lebih banyak
79
lingkungan sekitar.
Angin dengan
intensitas rendah dapat Namun bukaan
menerpa badan pasien seperti ini sangat
disaat kegerahan. tidak menjaga
privasi pasien,
terutama wanita.
Jika UGD tidak memiliki bukaan
Privasi pasien akan Udara diam, Angin
terjaga, dan tidak akan tidak dapat menerpa
terganggu dengan badan pasien disaat
keluhan pasien darurat kegerahan.
lainnya.
Beberapa analisa peletakan bukaan pada unit rawat inap kelas II dan III,
yaitu:
Tabel 4.5 Analisis Bukaan untuk Unit Rawat Inap Kelas II dan III
Gambar Pengaruh Positif pada Pengaruh Negatif
Pengguna pada Pengguna
80
Jika unit inap menggunakan
jendela lebar di sembarang Angin akan mengalir Intensitas angin
dinding dan terdapat siklus mengalir cenderung
udara bersih setiap hari. lebih banyak pada
bangsal yang paling
Pasien mendapat view dekat dengan jendela.
keluar ruang sangat
baik. Orang di luar ruang
akan dapat dengan
mudah mengamati
keadaan setiap bangsal,
sehingga ini sangat
mengganggu privasi
pasien. Walaupaun di
setiap bangsal diberi
tirai pemisah, jika
bangsal dekat jendela
ditutup maka, bangsal
yang lain kurang
mendapatkan aliran
angin.
81
Jika unit inap dengan jendela Pasien pada bangsal Angin tidak dapat
lebar yang diletakkan sangat dikondisikan mengalir langsung
berhadapan dengan pintu terjaga privasi, itensitas ketubuh pasien.
masuk sinar yang masuk
kedalam ruang, serta
angin yang mengalir
dengan baik melalui
jendela lebar
b. Hujan
Sosoran yang umum digunakan pada rumah sakit untuk mengatasi air hujan
agar tidak masuk ke dalam ruang ada tiga, yaitu akan dijelaskan pada Tabel 4.27
sebagai berikut:
82
Gambar
c. Matahari
untuk Unit Rawat Inap. Sehingga peletakan bukaan dan orientasi bangunan
menjadi masalah untuk mencegah panas berlebih yang masuk ke dalam bangunan
serta silau sinar matahari sore perlu diatasi. Beberapa alternatif penyalesaian
83
Untuk Ruang-ruang dengan Orientasi Barat-Timur
matahari lebih banyak. Hal ini menjadikan aktivitas pengguna rumah sakit
bekerja selama 12 jam yang banyak beraktivitas di area tersebut. Oleh karena
84
menulis dan
mengetik atau
aktivitas yang
dilakukan dalam
durasi yang cukup
lama.
Memanfaatkan sosoran Ruang dalam
yang lebar untuk ruang terkesan kurang
istirahat dan juga formal.
difungsikan untuk
mencegah sinar
matahari langsung
masuk ke dalam ruang.
Manusia yang berada
dalam ruang ketika
dekat dengan ruang
istirahat (rehat) akan
merasa suasana yang
rileks.
Sumber: Analisa, 2009
matahari cukup tanpa terganggu dengan silau sinar matahari. Hal ini
selama 24 jam. Oleh karena itu, alternatif desain yang dapat di ambil, yaitu:
85
Tabel 4.8 Analisis Bangunan Rawat Inap dengan Orientasi Utara-Selatan
Gambar Pengaruh Positif pada Pengaruh Negatif pada
Pengguna Pengguna
Agar sinar matahari Jika pengunjung pasien
tidak langsung jatuh ke di ruang paling ujung
ruang inap, area ini dari unit ini ingin keluar
dijadikan jalan harus melewati koridor
penghubung antar ruang dengan ruang-ruang
dengan view taman yang ada.
untuk menghilangkan
kejenuhan penunggu
pasien.
Area ini difungsikan Menjadi area sepi yang
untuk taman privasi perlu keamanan ektra
yang memasukkan sinar agar tidak terjadi
matahari pagi ke dalam tindakan kriminal.
ruang pasien dengan
tetap menjaga privasi
pasien.
Sinar matahari tidak Koridor menjadi redup
dapat masuk secara karena kurangnya sinar.
langsung. Ruang inap
hanya mendapat sinar Suasana koridor menuju
dari pantulan ruang- rawat inap menjadi
ruang disekitarnya, lengang dan dingin.
karena koridor tertutup.
Pasien merasa nyaman
dan privasi, hanya
orang-orang tertentu
yang bisa keluar masuk
diarea ini, seperti
dokter, perawat, pasien,
dan penganjung khusus
ruang inap ini.
Sumber: Analisis, 2009
a. Vegetasi
1. Tanaman pohon :berbatang kayu dan cabang jauh dari :tinggi >3 m
tinggi tanah
2. Tanaman perdu :berbatang kayu tumbuh, menyemak, :1-3 m
berakar dangkal,dan percabangan
mulai dari muka tanah
86
3. Tanaman semak :batang tidak berkayu dan berakar :50 cm-1 m
dangkal
4. Tanaman rumput- :tinggi beberapa cm :tinggi
rumputan <20cm
5. Tanaman merambat :ada yang memerlukan penunjang
untuk rambatan, ada yang tidak
6. Tanaman air
Vegetasi di tapak
Termasuk Jenis
tanaman pohon
tinggi
87
2. Tanaman penghiasan View taman, penghias, dan
Bentuk: karakter kuat, memperkuat karakter
menarik, bersifat bangunan
individual, dan kadang
ada yang tumbuh pada
musim-musim tertentu
Analisa awal untuk fungsi bangunan RS. Paru ini berdasarkan pada fasilitas-
langsung dengan usaha memberikan layanan untuk pasien. Unit fungsi ini
melayani unit rawat jalan, unit rawat inap, dan unit rawat darurat.
pelayanan medis diatas. Unit fungsi ini terdiri dari unit Radiologi, unit
88
hemodialisa, unit laboratorium, unit rehabilitasi medis, dan unit instalasi
terpadu.
berhubungan langsung dengan pelayanan pada pasien akan tetapi satu unit
rumah sakit, di dalam unit tersebut meliputi unit gizi, unit farmasi, unit
binatu, unit mekanikal elektrik, unit pemeliharaan dan kebersihan, dan unit
gudang pusat.
d. Fungsi penunjang umum, merupakan satu unit pendukung dari unit fungsi
administrasi, unit staff pengelola, unit staff kantor, unit staff medis, dan
unit fasilitas.
89
Fungsi Penunjang Medis:
Unit Radiologi
Fungsi Pengelola: Unit Bedah Pusat
Unit Administrasi ICU
U. Staf Pengelola RS. Paru Unit Laboratorium
Unit Staf Kantor di Kota Malang Unit Instalasi Jenazah
Unit Staf Medis
Unit Fasilitas Staf
Unit
Laboratorium
Unit Rawat Inap
Unit Farmasi
Unit Gizi Unit Radiologi
Unit Binatu
Unit Mekanikal Unit Rawat Darurat
Elektrik Unit Operasi
Unit Pemeliharaan dan Unit Rawat Inap
Kebersihan ICU
Unit Perbekalan Hama Unit jenazah
Gambar 4.5 Diagarm Garis Besar Hubungan Aktivitas antar Sub Ruang
Sumber: DepKes, 2007
90
4.3. Analisa Pengguna
Pasien: Pasien rawat jalan, Pasien rawat inap Pasien unit darurat
Pengantar
elektrik
Pendaftaran
Pintu Masuk
utk pasien R. Periksa
Tidak Tetap Klinik
R.Tunggu Rawat U. Radiologi Unit
/ Rawat
Jalan Farmasi
Jalan.
Administrasi
Pulang
91
Unit
Farmasi
Pendaftaran
Pintu Masuk
utk pasien R. Periksa
Tidak Tetap Klinik
R.Tunggu Rawat U. Radiologi
/ Rawat
Jalan
Jalan.
Operasi
Unit
Laboratorium
Fasilitas Penunjang
Umum
Unit Rawat
Inap
Administrasi
Pulang
Unit
Pendaftaran Farmasi
Unit
Laboratorium
Pulang
Unit Rawat
Inap
Administrasi
Gambar 4.6 Diagram Analisis Sirkulasi Pasien Rawat Jalan dari Pintu Masuk Unit Rawat Jalan
Sumber: Analisis, 2008
92
Unit Rawat Inap
Fasilitas R. Operasi
Umum Unit
Farmasi
R.
Anastesis
ICU
Kesekretariat
Administrasi
Fasilitas
Umum
Pulang
Unit
Pulang Farmasi
93
R. Operasi
Kesekretariat
Administrasi
R. Tunggu
Fasilitas
Umum
Gambar 4.7 Diagram Analisis Sirkulasi Pasien Rawat Inap dari Pintu Masuk Utama
Sumber: Analisis, 2008
Pintu R.
Pasien Masuk Anastesis
Ambulance Darurat
Darurat (UGD) R. Rawat Unit
Pertolongan
emergensi Inap Farmasi
Kesekretariat
Pulang Administrasi
94
Unit
Instalasi
Jenazah
Pintu
R. R. Operasi
Masuk Anastesis Unit
Ambulance
Pasien Farmasi
Darurat
Darurat (UGD)
ICU
Pertolongan
emergensi
R. Rawat
Inap
Pintu R. R. Operasi
Masuk Anastesis Unit
Ambulance
Pasien Darurat Farmasi
Darurat (UGD)
ICU
Pertolongan
Emergensi
R. Rawat
Inap
Kesekretariat
Pulang Administrasi
Gambar 4.8 Diagram Analisis Sirkulasi Pasien Rawat Darurat dari Pintu Masuk UGD
Sumber: Analisis, 2008
95
b. Pengantar dan Pengunjung pasien
Pengantar Unit
Pintu Masuk Rawat
dan R. Pulang
Rawat Jalan
Pengunjung Informasi Jam-jam Inap
Besuk
Fasilitas
Umum
Pengantar Unit
Pintu Masuk Rawat
dan R. Pulang
Rawat Jalan
Pengunjung Informasi Jam-jam Inap
Besuk
Fasilitas
Umum
Gambar 4.9 Diagram Analisis Sirkulasi Pengunjung dan Pengantar Pasien di Unit Rawat Jalan
dan Rawat Inap
Sumber: Analisis, 2008
Administr
asi
Unit Farmasi
R. Darurat
Pintu R. Unit
Pengantar R.
Informasi R. Tunggu Instalasi
masuk Operasi
Jenazah
UGD
Fasilitas Umum
ICU
Unit
Rawat
Inap
Pulang
96
Administr
asi
Pengantar
Pintu
masuk R. R. Tunggu R. Darurat
Informasi Pulang
UGD
Fasilitas Umum
Unit
Rawat
Inap Fasilitas Umum
Adminis
trasi
Pengantar
Pintu
R. R. Tunggu R. Darurat Pulang
masuk
Informasi
UGD
Staf Medis
1. Dokter
97
R. Periksa
2. Perawat Unit-unit
Loker R. Perawat Pulang
Perawat R. Rapat
R.
Operasional
R. Delivery Unit Kontrol
Unit Instalasi
Jenasah
Unit-unit
Loker R. Perawat
R. Delivery Perawat
Pulang
Perawat Pintu Masuk Staf
Fasilitas Penunjang
Umum
98
3. Apoteker dan Teknisi Apoteker
R. Apotik
Apoteker/
Pintu Masuk
Teknisi
Staf
Apoteker R. Meramu
Obat Pulang
Fasilitas
Umum
Gudang Obat
R. Apotik
Fasilitas
Umum Gudang Obat
Gambar 4.13 Diagram Analisis Sirkulasi Apoteker dan Teknisi Apoteker di Rumah Sakit
Sumber: Analisis, 2008
R. Peralatan
Fasilitas
penunjang
R. Penelitian
R. Peralatan
Fasilitas
penunjang
99
5. Ahli Gizi
R. Periksa
Dapur
Fasilitas
penunjang
R. Periksa
Dapur
Fasilitas
penunjang
Staf Kantor
1. Karyawan Administrasi
R. Rekap
Medis
R.
Direktur
Fasilitas
penunjang
100
R. Rekap
Medis
R.
Direktur
Fasilitas
penunjang
2. Karyawan Operasional
R. Direktur
Pulang
Fasilitas
penunjang
R.
Pulang Direktur
Fasilitas
penunjang
101
Staf Pekerja
1. Pekerja Pemeliharaan
Pulang
Fasilitas
penunjang
Pulang
Fasilitas
penunjang
2. Pekerja Cleaner
Pulang
Fasilitas
penunjang
Pulang
Fasilitas
penunjang
102
3. Pekerja ME
Pulang
Fasilitas
penunjang
Pulang
Fasilitas
penunjang
Pelaku pada Rs. Paru ditinjau dari fungsi dan aktvitasnya dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok, yang tertera dalam Tabel 4.10 sebagai berikut:
103
Tabel 4.10 Analisa Pengguan dan Aktivitas
Spesialisasi Pengguna Macam Aktivitas Unit Fungsi
Unit Rawat Jalan
Unit Rawat Inap
Unit Rawat
Rapat Darurat
Memantau dan mengawasi pasien Unit Radiologi
Memeriksa pasien Unit Bedah Pusat
Staff medis Dokter
Membuat resep obat untuk pasien ICU
Istirahat Unit Laboratorium
Buang air Unit Instalasi Jenazah
Unit Staff Medis
Unit Fasilitas Staff
Unit Fungsi penunjang umum
Unit Rawat Jalan
Perawat Rapat Unit Rawat Inap
Membuat laporan Unit Rawat Darurat
Melapor pada dokter Unit Radiologi
Atas perkembangan pasien Unit Bedah Pusat
Melapor pada bag. kepegawaian ICU
Mengurus arsip pasien Unit Instalasi Jenazah
Istirahat Unit Staff Medis
Buag air Unit Fasilitas Staff
Unit Fungsi penunjang umum
Rapat Unit Farmasi
Apoteker Meracik obat Unit Fasilitas Staff
Mengecek berkas obat Unit Fungsi penunjang umum
104
Istirahat
Buang air
Staf teknisi Melaporkan arsip obat
apotek Melayani keluar masuknya obat Unit Farmasi
Memeriksa dan mengacek obat yang keluar dan masuk gudang Unit Fasilitas Staff
Istirahat Unit Fungsi penunjang umum
Buang air
Menganalisa hasil lab.
Teknisi Unit Laboratorium
Melaporkan hasil lab.
laboratorium Unit Fasilitas Staff
Istirahat
Unit Fungsi penunjang umum
Buang air
Ahli gizi
Membuat laporan
Melapor pada bag. kepegawaian Unit Gizi
Mengurus arsip keb. Makanan dan bahan makanan pasien Unit Fasilitas Staff
Mengecek bahan makanan di gudang Unit Fungsi penunjang umum
Istirahat
Buag air
Karyawan Rapat Unit Administrasi
administrasi Membuat laporan U. Staff Pengelola
Staff kantor Melaporkan arsip pada staf kantor Unit Staff Kantor
Istirahat Unit Fasilitas Staff
Buang Air Unit Fungsi penunjang umum
Rapat Unit Administrasi
Membuat laporan U. Staff Pengelola
Karyawan
Melaporkan arsip pada staf kantor Unit Staff Kantor
operasional
Istirahat Unit Fasilitas Staff
Buang Air Unit Fungsi penunjang umum
Staff Pekerja Pekerja Memeriksa kebutuhan rumah sakit Unit Pemeliharaan dan Kebersihan
105
pemeliharaan Mengecek keadaan fisik rumah sakit Unit Fasilitas Staff
Mengecek obat hama dan serangga serta gangguan lainnya Unit Fungsi penunjang umum
Membuat laporan
Melapor pada bag. Kepegawaian dan administrasi
Istirahat
Buang air
Pekerja cleaner Membersikan fisik rumah sakit
Membersikan linen-linen Unit Binatu
Mensterilkan linen-linen Unit Pemeliharaan dan Kebersihan
Melapor pada bag. Kepegawaian dan administrasi Unit Fasilitas Staff
Istirahat Unit Fungsi penunjang umum
Buang air
Memeriksa saluran operasional listrik dan telepon
Pekerja Memeriksa mesin ME Unit Mekanikal Elektrik
mekanikal elektik Melapor pada bag. Kepagawaian dan administrasi Unit Fasilitas Staff
Istirahat Unit Fungsi penunjang umum
Buang air
Sumber: Analisis, 2008
Aktivitas-aktivitas antar unit fungsi memiliki bermacam-macam alur aktivitas diantaranya akan diuraikan pada Tabel 4.11,
yaitu:
106
Tabel 4.11 Macam Alur Aktivitas
NO NAMA ALUR BENTUK KETERANGAN
Aktivitas pengguna banguna akan lebih terarah dan memudahkan pencarian tiap unit fungsi
1 Alur sederhana Akses sirkulasi lancar
Pengguna bangunan tidak perlu berputar-putar untuk menemukan unit fungsi yang dicari
Memudahkan aktivitas pada jalur unit tertentu yang diinginkan
Tiap-tiap akses pintu masuk mengarahkan pada unit-unit tertentu dan yang paling dalam adalah
2 Alur memusat
unit bersama dan utama, seperti kantor dan administrasi
Cenderung membingungkan dan merepotkan untuk meminta berkas-berkas dan laporan
Baik diterapkan jika pada bangunan tersebut memiliki banya ruang atau beberapa unit fungsi
3 Alur menyebar Kesulitan menemukan ruang yang menjadi titik pusat karena terlalu banya unit-unit yang
berdiri sendiri
Baik diterapkan pada bangunan rumah sakit karena bangunan rumah sakit selalu memiliki loby
Alur linier- dan loket-loket tunggu
4
menyebar Pintu masuk tidak berpusat pada satu titik sehingga akses masuk lebih lancar
Menganalisa kebutuhan ruang-ruang dalam RS. Paru diperlukan keterkaitan yang koherensi antara fungsi bangunan dengan
aktifitas dan pelaku didalamnya. Oleh karenanya hubungan dari ketiganya dapat diamati dari Tabel 4.12 sebagai berikut:
107
Tabel 4.12 Hubungan Unit Fungsi, Aktifitas, dan Perilaku
Kelompok Unit-unit Fungsi Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang
Fungsi
Unit Fungsi Unit Rawat Jalan Pasien Keluar masuk di unit fungsi penunjang medis Unit Penunjang Medis
Pelayanan Penyakit Infeksi, Unit Radiologi
Medis Penyakit Obstruksi Body Pletysmograph
Saluran Pernapasan Unit Laboratorium
(PPOM), Unit Farmasi
Asma bronchial,
dan
Batuk Darah
Menemani pasien, Unit administrasi Pengantar pasien Menemani pasien,
mendaftarkan, R. kasir mendaftarkan,
mengurusi R. Staff Medis mengurusi administrasi,
administrasi, Unit Pengelola mencarikan informasi,
mencarikan R. informasi mencarikan dokter yang
informasi, R. Pendaftaran bersangkutan, dan ke unit
mencarikan dokter Unit farmasi fasilitas umum
yang Unit fasilitas
bersangkutan, dan Umum
ke unit fasilitas R. Tunggu
umum Musola
Toilet
Telepon umum
ATM
Kantin dan toko
Klinik rawat jalan Dokter Melakukan pemeriksaan,
mendiaknosa penyakit,
konsultasi, dan pengobatan
Perawat Membantu tugas dokter, mencatat perkembangan pasien, dan Klinik rawat jalan
melakukan pemeriksaan rutin keadaan pasien Nurse station
Unit Rawat Inap Pasien Penyakit Keluar masuk di unit fungsi penunjang Unit Penunjang Medis
Infeksi, Tumor paru, unit bedah pusat Unit Radiologi
108
dan Penyakit Pleura. Body Pletysmograph
Unit laboratorium
Sleep lab. terpadu
Unit Bedah Pusat
R. anastesis
R. operasi
ICU
Unit instalasi janazah
R. rawat inap
Unit Farmasi
Dokter Memeriksa keadaan pasien, mengunjungi memberi spirit pasien, dan R. dokter
mengobati pasien. R. tindakan
R. clean up
Perawat Membantu tugas dokter Nurse station
R. rekam medis
R. persiapan obat
Servis Mengantarkan makanan dan kebutuhan lainnya R. gizi
R. penyediaan
Gudang peralatan
R. Cleaner
Unit Gawat Pasien darurat Memerlukan pertolongan emergensi R. Emergensi
Darurat Pengantar pasien Mengantar, mendaftarkan, dan mengurusi administrasi Unit administrasi
R. kasir
R. Staff Medis
Unit Pengelola
R. informasi
R. Pendaftaran
R. Tunggu
Dokter jaga Melakukan tindakan dan pengobatan emergensi R. Tindakan.
R. Dokter jaga.
R. clean up
Perawat Menerima pasien, melakukan tindakan awal, dan membantu tugas R. perawatan
dokter R. persiapan obat
109
Servis Menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan R. penyeteril
Gudang peralatan
R. bahan-bahan
Unit Fungsi Unit Bedah Pusat Pasien Penyakit Menunggu, menjalankan operasi, dan melakukan tritmen pemulihan R. Anastesis
Penunjang Infeksi, Tumor paru, R. Operasi
Medis dan Penyakit Pleura ICU
R. perawatan
Pengantar pasien Mendampingi pasien R. Tunggu
R. konsultasi
Dokter bedah Mendiaknosa, rapat operasional, mengoperasi, dan memandu jalanya R. Dokter bedah
operasi R. anesthesia
R. Clean up
R. steril
R. sub steril
R. Peralatan bedah
Perawat Mempersiapkan operasi, dan membantu dokter bedah R. perawat
R. Persiapan obat
Servis Mempersiapkan kebutuhan yang dibutuhkan untuk pengoperasian R. bahan
R. steril
R. pengolahan limbah
Unit Instalasi Keluarga pasien Menyelesaikan serah terima jenazah R. Mayat
Jenazah Petugas Mempersiapkan, dan menyerahkan. R. Mayat
R. Pelaporan
Unit Pasien Menunggu giliran tes, dan menuggu hasil rekap laboratorium R. Tunggu
Laboratorium R. Administrasi
R. Informasi
R. Pemeriksaan
Toilet khusus tes
Teknisi Melakukan pengetesan, meneliti hasil tes, mengeluarkan hasil tes, R. Kerja
laboratorium dan dan melaporkan hasil tes. R. Teknisi
petugas Laboratorium
laboratorium R. sterilisasi
R. peralatan
110
Unit Radiologi Pasien Menunggu, antri, ganti baju, dan menjalani pemeriksaan. R. Tunggu
R. Administrasi
R. Informasi
R. Ganti
R. X-ray
Teknisi radiologi Melakukan pemeriksaan, meneliti hasil pemeriksaan, mengeluarkan R. Kontrol
hasilnya, dan melaporkan hasil pemeriksaan R. Pengamatan
R. Gelap
R. Film
R. Kerja teknisi
Sleep Lab. Pasien Menuggu, konsultasi keluhan, mendapatkan penjelasan, penanganan, R. Tunggu
Terpadu dan pengobatan R. Administrasi
Poli klinik sleep Laboratorium
Dokter jaga Memeriksa, menangani keluhan, dan mendiaknosa gejala, dan R. Kerja
melakukan tindakan pengobatan. R. Alat-alat
Pihak yang Menunggu, konsultasi, mendapat pengarahan, dan edukasi R. Tunggu
Unit Farmasi bersangkutan R. Administrasi
dengan pasien R. Informasi
R. Komunikasi
Pengunjung dan Menebus resep, membeli obat, dan menunggu pengambilan obat R. Tunggu apotik
pasien R. Penerima pesanan obat
Apoteker Menganalisa resep tebusan dan obat yang dibeli pasien. Laboratorium
Meneliti obat-obat yang masuk dan keluar R. Kerja
Meramu dan menganalisa obat-obat yang ada di apotik R. Peralatan
R. Pengelolaan
111
Petugas Unit Pemeliharaan dan perbaikan seluruh bagian di klinik R. Pemeliharaan
Pemeliharaan R. Alat
Sarana R. Pengepakan
R. Sterilisasi
R. Clean up
Pengelompokan fungsi-fungsi yang komplek pada rumah sakit menyebabkan masing-masing unit fungsi memiliki
karakteristik yang berbeda, dilihat dari sifat-sifat ruang, interaksi sirkulasi yang terjadi, dan keterkaitan antar ruang. Hal ini akan
112
Medis Unit Bedah Pusat Rendah Semi privat dan butuh Dari UGD dan unit rawat inap Tenang
higienistas tinggi
ICU Rendah Semi privat dan butuh Dari unit bedah pusat Tenang
higienistas tinggi
Unit Laboratorium Sedang Semi privat dan butuh Dari UGD, unit rawat jalan, dan rawat inap Tenang
higienistas tinggi
Unit Instalasi Jenazah Rendah Semi privat Menuju langsung luar bangunan Tenang
Dari UGD, ICU, unit bedah, unit rawat jalan,
dan rawat inap
Fungsi Unit Gizi Sedang Servis dan higienistas sedang Langsung dan mudah dicapai oleh staf medis Gaduh
penunjang dan karyawan
operasional Unit Farmasi Tinggi Publik dan higienistas sedang Dari unit rawat jalan dan rawat inap Gaduh
Unit Binatu Sedang Servis dan higienistas sedang Langsung dan mudah dicapai oleh karyawan Semi gaduh
Unit Mekanikal Rendah Servis Langsung dan dijauhkan dari unit perawatan Sangat gaduh
Elektrik
Unit Pemeliharaan dan Rendah Servis Langsung dan dijauhkan dari unit perawatan Sangat gaduh
Kebersihan
Unit gudang pusat Rendah Servis Langsung Semi gaduh
Fungsi Unit Administrasi Tinggi Publik Ada pada tiap unit perawatan Gaduh
Pengelola U. Staff Pengelola Sedang Semi publik Ada pada tiap unit staf pengelola Semi gaduh
Unit Staff Kantor Sedang Semi publik Ada pada tiap unit staf kantor Semi gaduh
Unit Staff Medis Sedang Semi publik Ada pada tiap unit staf medis Semi gaduh
Unit Fasilitas Staff Rendah Privat Langsung Tenang
Fungsi Musola Tinggi Publik Langsung Gaduh
penunjang Toilet Tinggi Publik Langsung Gaduh
umum Telepon Umum Tinggi Publik Langsung Gaduh
ATM Sedang Publik Langsung Tenang
Toko Tinggi Publik Langsung Gaduh
Kantin Tinggi Publik Langsung Gaduh
Sumber: DepKes, 2007
113
4.5.2. Persyaratan Ruang pada RS. Paru
114
R. Persiapan obat v v v - - vv - -
R. Sterilisasi v v v - - vv - -
R. Dokter Jaga v v v - - - v v
R. Perawat v v v - - - v v
Sumber: DepKes, 2007
115
R. Sub. Steril - v - vv v vv - -
R. Peralatan Bedah - v - v v vv - -
R. Perawat v v v v v v v v
R. Persiapan Obat v v - - - v - -
R. Linen Bersih v v - - - v - -
R. Linen Kotor v v - - - - - -
ICU R. Rawat Intensif v v - v vv vv v -
R. Isolasi v v - v vv vv v -
R. Tunggu v v v - v v v v
R. Dokter Jaga v v - v v v v v
R. Perawat v v - v v v v v
R. Puasat Pengawasan v v - v vv vv - -
R. Clean up v v - v v v - -
R. Linen Bersih v v v - - v - -
R. Linen Kotor v v v - - - - -
R. Gas Medis - v - v - - - -
R. G. Baju v v v v - v - -
Pantry v v v - - v - -
R. Persiapan Obat v v v - - vv - -
Unit R. Tunggu v v - - v v v v
Laboratori R. Administrasi dan v v - - v - - -
um Informasi
Speciment Toilet - v v - - v - -
R. Kerja Pathologist v v - v v vv - -
R. Teknisi v v v v vv vv - -
R. Sterilisasi v v - v v vv - -
R. Alat v v v v v v - -
Unit R. Jenazah v - - v v vv - -
Instalasi R. Memandikan jenazah v v v - - - - -
Jenazah R. Penerimaan v v v - - - v v
R. Pelepasan Jenazah v v v - - - - v
Sumber: DepKes, 2007
116
Fungsi Pelayanan Penunjang Operasional
117
Unit Binatu R. Penerimaan v v v - - - - -
R. Pencucian v v v - - - - -
R. Pengeringan v v v - - - - -
R. Setrika v v v - - - - -
R. Penyimpanan v v v - - - - -
R. Penerimaan Linen v - - - - -
R. Petugas Binatu v - v - - -
Unit R. Alat v v v - - - - -
Pemeliharaan R. Petugas UPS v v v - v - - -
dan Kebersihan R. Sterilisasi v v v - - - - -
Bengkel Pemeliharaan sarana v v v - - - - -
R. alat v v v - - - - -
Sumber: DepKes, 2007
118
Fungsi Pengelola
119
Fungsi Penunjang Umum
Ketenangan
an an ke dr P.
Higienitas
Luar Masuk
Buatan
Buatan
Alami
Alami
Penunja Musola v v v - v - v -
ng Toilet v v v - - - - -
Umum Telepon v v v - v - - -
Umum
ATM v v v - v - - -
Toko v v v - - - - -
kantin v v v - - - - -
Sumber: DepKes, 2007
Tabel 4.19 Jumlah Luas Ruang di Fungsi Pelayanan Medis RS. Paru
Unit Jenis Ruang Standar Hasil Analisa Luas
Fungsi Total
Jumlah
Kapasitas
Ruang
LIteratur
Dimensi
(mxm)
(m2)
Luas
Luas
(m2)
(m2)
Ruang
Inap Kls I
Kls 2 orang 8 TSS 12 3X4 12 96
R.
II+III
Pantry 1 orang 3 NAD 5,5 2X3 6 18
R. Rekam 2 orang 1 NAD 5,5 2X3 6 6
120
Medik
R. Persiapan 2 orang 3 TSS 5,5 2X3 6 18
Obat
R. Linen Bersih - 1 NAD 10,2 3X3 9 9
R. Linen Kotor - 1 NAD 14 3X4 12 12
R. Informasi 1 orang 1 SRS 12 3X4 12 12
R. Tunggu 15 orang 4 NAD 21 3,5x4 14 56
R. Administrasi 2 orang 1 SRS 12 3X4 12 12
VIP 1 TT 10 TSS 15,8 4X5 20 200
Perawatan
III
R. Clean up 2 orang 1 TSS
8,75 3x3 9 9
Luas Unit Rawat Inap 1027
Luas Unit Rawat Inap + sirkulasi (30%) 1335,1
Unit R. Tunggu 10 orang 1 NAD 14 3,5x4 14 14
Gawat R. Informasi 1 orang 1 SRS 12 3X4 12 12
darurat R. Administrasi 2 orang 1 SRS 12 3X4 12 12
R. Darurat 4 orang 1 TSS 17,5 4x4,5 18 18
R. Pengamatan 4 orang 2 TSS 17,5 4x4,5 18 36
R. Clean up 2 orang 1 TSS 8,75 3x3 9 9
R. Persiapan 2 orang 1 SRS 11,38 3,5X3 10,5 10,5
obat
R. Sterilisasi 2 orang 1 SRS 8,75 3x3 9 9
R. Dokter Jaga 1 orang 1 SRS 12 3x4 12 12
R. Perawat 4 orang 1 TSS 24 5X5 25 25
Luas UGD 157,5
Luas UGD + sirkulasi (30%) 204,75
Sumber: Analisis, 2009
Tabel 4.20 Jumlah Luas Ruang di Fungsi Pelayanan Penunjang Medis RS. Paru
Jenis Ruang Standar Hasil Analisa Luas
Unit Radiologi Unit Fungsi
Total
Kapasitas
LIteratur
Dimensi
(m2)
Jumlah
(mxm)
Ruang
Ruang
Luas
Luas
(m2)
(m2)
121
Pengamatan
R. kontrol 1 orang 1 TSS 3,26 2x2 4 4
R. Gelap 2 orang 1 TSS 21,38 4x5 20 20
R. Film - 1 TSS 19,87 4x5 20 20
R. Kerja 1 orang 1 TSS 14,65 3x5 15 15
R. Dokter 2 orang 1 SRS 24 4,5X5 22,5 22,5
Jaga
Luas Unit Radiologi 149,5
Luas Unit Radiologi + sirkulasi (30%) 194,35
R. Operasi 1 TT 1 NAD 28 5x6 30 30
Unit Bedah Pusat
122
R. Persiapan 2 orang 1 SRS 11,38 3,5X3 10,5 10,5
Obat
Luas ICU 245
Luas ICU + sirkulasi (30%) 318,5
R. Tunggu 10 orang 1 NAD 14 3,5x4 14 14
Unit Laboratorium
Tabel 4.21 Jumlah Luas Ruang di Fungsi Pelayanan Penunjang Operasional RS.
Paru
Jenis Ruang Kapasitas Standar Hasil Analisa Luas
Unit Fungsi
Ruang Total
Jumlah
Ruang
LIteratur
Dimensi
(mxm)
(m2)
Luas
Luas
(m2)
(m2)
123
R. Persiapan 4 orang 1 NAD 18,72 4x4,5 18 18
Alat dan Bahan
R. Dapur Utama 6 orang 1 NAD 50 6x8 48 48
R. Dapur Kue 2 orang 1 NAD 15,6 3x5 15 15
R. Dapur Diet 2 orang 1 NAD 21,88 4,5x5 22,5 22,5
R. Cuci Piring 2 orang 1 NAD 16,50 4x4 16 16
R. Pecah Belah - 1 NAD 10,55 3x3,5 10,5 10,5
R. Penerimaan 2 orang 1 NAD 32,8 5x6 30 30
Luas Unit Gizi 213,5
Luas Unit Gizi + sirkulasi (30%) 277,55
R. Tunggu 25 orang 1 NAD 35 5x7 35 35
Unit Farmasi
Pemeliharaan
sarana
Luas Unit Pemeliharaan 153
Luas Unit Pemeliharaan + sirkulasi (30%) 198,9
124
Unit Perbekalan Bebas Hama R. Penerimaan 1 orang 1 SRS 12 3x4 12 12
Fungsi Pengelola
Fung Analisa
si
LIteratur
Dimensi
(mxm)
Luas
Luas
(m2)
(m2)
R. Tata Usaha 2 orang 1 12 SRS 3X4 12 12
Administrasi
125
R. Rapat 8 orang 1 TSS 23,8 4x6 24 24
Unit Fasilitas Staf
R. G. Alat - 1 TSS 14,48 3x5 15 15
Tabel 4.23 Jumlah Luas Ruang di Fungsi Penunjang Umum RS. Paru
Jenis Ruang Kapasita Standar Hasil Luas
Unit Fungsi
Jumlah Ruang
Luas (m2)
LIteratur
Dimensi
(mxm)
Musola + R. 50 orang 1 NAD 76, 74,9
76,5 8,5x9
Penunjang Umum
Wudhu 5 8
Toilet Umum 1 orang 6 NAD 1,5x1, 2,2 2,08
13,5
5 5
Telepon Umum 1 orang 2 NAD 1,25 1x1,25 1,2 2,5
5
ATM 1 orang 1 NAD 2,08 1,5x1, 2,2 2,25
5 5
Toko 15 orang 1 NAD 25,5 5x5 25 25
Dapur 3 orang 1 NAD 25 5x5 25 25
kantin
126
Parkir
Tabel 4.24 Jumlah Luas Parkir di RS. Paru
Jenis Ruang Standar Hasil Analisa Luas
Kendaraan
Kapasitas
Jumlah
Total
Fungsi
Ruang
LIteratu
Dimensi
Unit
(mxm)
(m2)
Luas
Luas
(m2)
(m2)
r
Mobil Staf RS. 15 2 NAD 12,5 2,5x5 12,5 187,5
Pengunjung 40 2 NAD 12,5 2,5x5 12,5 500
Taksi/Angkot 1 1 NAD 12,5 2,5x5 12,5 12,5
Parkir
Tabel 4.25 Jumlah Luas Total Ruang dalam Unit-unit Fungsi di RS. Paru
Jenis Fungsi Unit Fungsi Luas Total
(m2)
Fungsi Pelayanan Medis RS. Unit Rawat Jalan 395,2
Paru Unit Rawat Inap 1335,1
Unit Gawat darurat 204,75
Fungsi Pelayanan Penunjang Unit Radiologi 194,35
Medis Unit Bedah Pusat 217,75
ICU 318,5
Unit Laboratorium 174,85
Unit Jenazah 109,2
Fungsi Pelayanan Penunjang Unit Gizi 277,55
Operasional Unit Farmasi 228,15
Unit Gudang Pusat 430,3
Unit Mekanikal Elektrik 174,2
Unit Binatu 276,25
Unit Pemeliharaan dan 198,9
Kebersihan
Unit Perbekalan Bebas Hama 273
Fungsi Pengelola Unit Administrasi 85,8
Unit Staf Kantor 68,9
Unit Staf Medis 59,8
Unit Fasilitas Staf 189,8
Fungsi Penunjang Umum 283,08
Parkir 1327,2
Luas Total 6822,63
Sumber: Analisis, 2009
127
Keterangan:
NAD : Neufert Architect Data
128
4.5.4. Hubungan dan Pola Organisasi Ruang
U. Instalasi Jenazah
UNIT FUNGSI
U. Gudang Pusat
U. Fasilitas Staf
U. Administrasi
Telepon Umum
U. Bebas Hama
U. Bedah Pusat
U. Staf Kantor
U. Kebersihan
U. Staf Medis
Toilet Umum
U. Radiologi
U. Farmasi
U. Binatu
U. Lab.
Musola
U. Gizi
U. ME
Kantin
ATM
UGD
Toko
URJ
URI
ICU
Fungsi URJ
Pelaya URI
nan UGD
Medis
Fungsi U. Radiologi
Penunj U. Bedah Pusat
ang ICU
Medis U. Lab.
U. Instalasi
Jenazah
Fungsi U. Gizi
Penunj U. Farmasi
ang U. Binatu
Operas U. ME
ional U. Kebersihan
U. Gudang
Pusat
U. Bebas
Hama
Fungsi U.
Pengel Administrasi
ola U. Staf Kantor
U. Staf Medis
U. Fasilitas
Staf
Fungsi Musola
Penunj Toilet Umum
ang Telepon
Umum Umum
ATM
Toko
Kantin
Sumber: Analisis, 2009
Keterangan:
: Hubungan langsung
: Hubungan semi langsung
: Hubungan tak langsung
129
Pola Organisasi antar Unit Fungsi
U. Radiologi URJ
ICU
UGD
U. Farmasi
URI U. Administrasi
U. Bebas Hama
U. Binatu
U. Gizi
U. Fasilitas Staf
Musola,
U. ME Kantin, Toko,
U. Gudang Pusat Tlp, Toilet
U. Staf Medis
U. Kebersihan
Keterangan:
: Sirkulasi utama
: Sirkulasi semi
130
b. Tiap Unit Fungsi
R.Administrasi
R. Rekam Medik
R. Informasi
R. Dokter
R. Poli Paru
R. Tunggu
R. Dokter
R.Rekam
UNIT
FUNGSI R. Tunggu R. Administrasi
R. Poli Paru
R. Dokter
R. Informasi
R. Rekam
Medik
R. Informasi Keterangan:
R. : Sirkulasi utama
Administrasi : Sirkulasi semi
R. Tunggu
R. Poli Paru Gambar 4.22 Diagram Pola Organisasi Ruang Unit Rawat
Sumber: Analisis, 2009 Jalan
Sumber: Analisis, 2009
R. Linen Bersih
R. Administrasi
R. Linen Kotor
R. Perawatan
R. Informasi
R. Clean up
R. Perawat
R. Tunggu
R. Dokter
UNIT
Pantry
FUNGSI
R. Dokter
R. Perawat
Pantry
R. Rekam
Medik
R. Persiapan
Obat
R. Linen
Bersih
R. Linen
Kotor
R. Informasi
R. Tunggu
R.
Administrasi
R. Perawatan
R. Clean up
Sumber: Analisis, 2009
131
R. Clean up
R. Dokter
Pantry
R. Linen Kotor
R. Perawatan
R. Perawat
R. Linen Bersih
R. Rekam Medik
R.
Persiapan
Obat R. Tunggu
Keterangan:
R. Informasi R. Administrasi
: Sirkulasi utama
: Sirkulasi semi
R. Pengamatan
R. Dokter Jaga
R. Sterilisasi
R. Informasi
R. Clean up
R. Perawat
R. Tunggu
R. Darurat
UNIT FUNGSI
R. Tunggu
R. Informasi
R. Administrasi
R. Darurat
R. Pengamatan
R. Clean up
R. Persiapan
obat
R. Sterilisasi
R. Dokter Jaga
R. Perawat
Sumber: Analisis, 2009
132
R. Persiapan obat R. Informasi
R. Tunggu
R. Sterilisasi R. Administrasi
R. Darurat
R. Dokter Keterangan:
: Sirkulasi utama
R. Clean up R. Pengamatan
: Sirkulasi semi
R. Perawat
R. Pengamatan
R. Dokter Jaga
R. Tunggu
R. G. Baju
R. kontrol
R. X-Ray
UNIT
R. Gelap
R. Kerja
R. Film
FUNGSI
R.
Administrasi
R. Tunggu
R. G. Baju
R. X-Ray
R. Pengamatan
R. kontrol
R. Gelap
R. Film
R. Kerja
R. Dokter Jaga
Sumber: Analisis, 2009
133
R. Administrasi R. kontrol
R. Pengamatan
R. Dokter
Jaga Keterangan:
R. Kerja
: Sirkulasi utama
R. Persiapan Obat
R. Dokter Bedah
R. Linen Bersih
R. Pemulihan
R. Sub. Steril
R. Clean Up
R. Anatesis
R. Perawat
R. Tunggu
R. Operasi
R. Steril
UNIT FUNGSI
R. Operasi
R. Pemulihan
R. Anatesis
R. Tunggu
R. Dokter Bedah
R. Clean Up
R. Steril
R. Sub. Steril
R. Peralatan Bedah
R. Perawat
R. Persiapan Obat
R. Linen Bersih
R. Linen Kotor
Sumber: Analisis, 2009
134
R. Linen R. Linen
Kotor Bersih
R. Persiapan
Obat R. Clean Up
Keterangan:
: Sirkulasi utama
R. Dokter
Bedah R. Operasi R. Pemulihan : Sirkulasi semi
R. Persiapan Obat
R. Rawat Intensif
R. Linen Bersih
R. Linen Kotor
R. Dokter Jaga
R. Gas Medis
R. clean up
R. Perawat
R. Tunggu
R. G. Baju
R. Isolasi
R. Puasat
UNIT
Pantry
FUNGSI
R. Rawat
Intensif
R. Isolasi
R. Tunggu
R. Dokter
Jaga
R. Perawat
R. Puasat
Pengawasan
R. clean up
R. Linen
Bersih
R. Linen
Kotor
R. Gas Medis
R. G. Baju
Pantry
R. Persiapan
Obat
Sumber: Analisis, 2009
135
R. Linen R. Linen
Kotor Bersih
R. Persiapan
Obat
R. Gas Medis
R. Rawat Intensif
Pantry R. Isolasi
R. Dokter
Jaga R. Tunggu
R. G. Baju Keterangan:
R. Puasat
R. Perawat
Pengawasan : Sirkulasi utama
R. clean up : Sirkulasi semi
R. Laboratorium
R. Administrasi
dan Informasi
R. Sterilisasi
Pathologist
R. Tunggu
R. Teknisi
R. Kerja
UNIT FUNGSI
R. Alat
R. Tunggu
R. Administrasi dan
Informasi
Speciment Toilet
R. Kerja Pathologist
R. Teknisi
R. Laboratorium
R. Sterilisasi
R. Alat
Sumber: Analisis, 2009
136
Speciment Toilet
R. Tunggu
R. Kerja R. Sterilisasi
Pathologist
R. Administrasi
dan informasi R. Alat
Keterangan:
: Sirkulasi utama
R. Laboratorium R. Teknisi
: Sirkulasi semi
R. Pelepasan
R. Persiapan
R. Jenazah
UNIT FUNGSI
Jenazah
jenazah
R. Jenazah
R. Memandikan
jenazah
R. Persiapan
R. Pelepasan Jenazah
R. Jenazah R. Memandikan
jenazah
R. Persiapan R. Pelepasan
Jenazah
Keterangan:
: Sirkulasi utama
: Sirkulasi semi
137
Fungsi Penunjang Operasiopnal
R. Persiapan Alat
R. Kepala Dapur
R. Dapur Utama
R. Pecah Belah
R. Penerimaan
R. G. Alat dan
R. Cuci Piring
R. Dapur Diet
R. Dapur Kue
R. Ahli Gizi
UNIT FUNGSI
dan Bahan
Bahan
R. Ahli Gizi
R. Kepala Dapur
R. Dapur Utama
R. Dapur Kue
R. Dapur Diet
R. Cuci Piring
R. Pecah Belah
R. Penerimaan
Keterangan:
R. Kepala R. Persiapan : Sirkulasi utama
R. Ahli Gizi Dapur Alat dan Bahan
: Sirkulasi semi
R. Cuci
R. Dapur Utama R. Penerimaan
Piring
R. Dapur Kue
R. Dapur Diet R. Pecah Belah
R. G. Alat dan
Bahan
138
Hubungan dan Pola Organisasi Ruang Unit Farmasi
Tabel 4.36 Hubungan Ruang Unit Farmasi
R. Distribusi Obat
R. Persiapan Obat
R. Penyimpanan
R. Penerimaan
R. Tunggu
R. Teknisi
UNIT FUNGSI
R. Tunggu
R. Penyimpanan
R. Penerimaan
R. Persiapan
Obat
R. Distribusi
Obat
R. Teknisi
R. Tunggu R. Penerimaan
R. Distribusi R. Penyimpanan
Obat
Keterangan:
139
Hubungan dan Pola Organisasi Ruang Unit Gudang Pusat
R. Gudang
R. Petugas
R. Gudang Pusat
Gudang
UNIT FUNGSI R. Petugas Gudang
Medis
Pusat
R. G.
R. G. Medis
Keterangan:
R. Gudang Pusat
: Sirkulasi utama
: Sirkulasi semi
R. Petugas ME
UNIT
FUNGSI
R. Peralatan
ME
R. Petugas
ME
Sumber: Analisis, 2009
140
Hubungan dan Pola Organisasi Ruang Unit Binatu
R. Pengeringan
R. Penerimaan
R. Pengiriman
Penyimpanan
R. Pencucian
R. Petugas
R. Setrika
UNIT FUNGSI
Binatu
Linen
R.
R. Penerimaan
R. Pencucian
R. Pengeringan
R. Setrika
R. Penyimpanan
R. Pengiriman Linen
R. Petugas Binatu
Sumber: Analisis, 2009
n sarana
UNIT
R. Alat
FUNGSI
UPS
R. Petugas UPS
Keterangan:
R. Alat R. Alat : Sirkulasi utama
: Sirkulasi semi
R. Petugas
UPS
Gambar 4.35 Diagram Pola Organisasi Ruang Unit
Bengkel
Pemeliharaan dan Kebersihan
Pemeliharaan Sumber: Analisis, 2009
sarana
Sumber: Analisis, 2009
141
Hubungan dan Pola Organisasi Ruang Unit Perbekalan Bebas Hama
R. Pengepakan
R. Penerimaan
R. Pengiriman
Penyimpanan
R. Sterilisasi
R. Persiapan
UNIT FUNGSI
R. Alat
R. staf
R.
R. Penerimaan
R. Persiapan
R. Alat
R. staf
R. Sterilisasi
R. Pengepakan
R.
Penyimpanan
R. Pengiriman
Sumber: Analisis, 2009
R. Penerimaan R. Persiapan
R. Penyimpanan
Gambar 4.36 Diagram Pola Organisasi Ruang Unit Perbekalan Bebas Hama
(Sumber: Analisa, 2009)
142
Fungsi Pengelola
Administrasi
R. Tata R. Administrasi
Rekam
Medik
UNIT Usaha
FUNGSI R. R. Tata Usaha Keterangan:
dan Keuangan
R. Derektur
R. Tamu
UNIT FUNGSI
R. Bag.
R. Derektur
R. Wak. Derektur
R. Kepala Bagian
R. Komite Medis
R. Bag. Perencanaan
R. Derektur Umum dan
Keuangan
R. Tamu
Sumber: Analisis, 2009
143
Hubungan dan Pola Organisasi Ruang Unit Staf Medis
R. Pantry
UNIT : Sirkulasi semi
FUNGSI
Gambar 4.39 Diagram Pola Organisasi Ruang Unit Staf Medis
R. Kerja Sumber: Analisis, 2009
Staf
R. Pantry
Sumber: Analisis, 2009
R. Rapat R. G. Alat
R. Audiovisual
R. Pertemuan
Perpustakaan
Perpustakaan
R. G. Alat
UNIT FUNGSI
R. Rapat
R. Pertemuan R. Audiovisual
R. Petugas
R.
Perpustakaan
Perpustakaan
R. Rapat
R. G. Alat Keterangan:
R. Pertemuan : Sirkulasi utama
Perpustakaan : Sirkulasi semi
R. Audiovisual
R. Petugas Gambar 4.40 Diagram Pola Organisasi
Perpustakaan Ruang Unit Fasilitas Staf
Sumber: Analisis, 2009 Sumber: Analisis, 2009
144
Fungsi Penunjang Umum
Telepon
Toilet
Musola
Umum
Kantin
UNIT
ATM
Toko
FUNGSI Keterangan:
Kanti
Musola : Sirkulasi
utama
Toilet Umum
Telepon
Gambar 4.41 Diagram Pola Organisasi Ruang
Umum Fungsi Penunjang Umum
Sumber: Analisis, 2009
ATM
Toko
Kantin
Sumber: Analisis, 2009
pengelompokan, yaitu:
Sirkulasi UGD
Sirkulasi umum
Sirkulasi staf
145
Tabel 4.47 Sirkulasi Unit Gawat Darurat di RS. Paru
No Pola sirkulasi Pengaruh positif pada Pengaruh negatif pada
pengguna pengguna
1 Linier Langsung satu arah akses privasi diri pasien kurang di
ke ruang tindakan darurat, perhatikan sehingga
akses cepat dan privasi membutuhkan alternatif
untuk operasi darurat, perlindungan keprivasian
ruang pengamatan darurat seperti pintu dua arah, sekat
dan tidak boleh ada mobile, dsb
gangguan
2 Radial Penanganan pasien terjadi keruwetan
mengikuti alur yang telah penanganan tindakan
terkotak-kotak pada ruang Privasi pasien juga tidak
yang telah disediakan terjaga
Kebingungan pengantar
untuk mengikuti alur yang
tidak tertulis
3 Spiral Pasien tidak akan merasa Penganan yang tidak
takut dengan penanganan berlangsung cepat dapat
darurat memperparah keadaan pasien
146
pencapaian
147
Tabel 4.50 Analisa Sirkulasi Ekternal Pejalan Kaki untuk Sirkulasi Barang dan
Servis di RS. Paru
No Pola sirkulasi Pengaruh positif pada Pengaruh negatif pada
pengguna pengguna
1 Linier Mempercepat kerja Menjadi pusat perhatian
distribusi barang umum
pada tapak yang kemudian dapat dikembangkan untuk menciptakan suasana baru
dua, yaitu:
148
1. Ruang luar aktif adalah ruang luar yang digunakan untuk mendukung kegiatan
2. Ruang luar pasif adalah ruang luar yang biasanya digunakan sebagai lahan
hijau, resapan air, ditanam tumbuhan untuk peredam bising, dan tempat
bangunan.
sekitar.
Ada tiga pola susunan massa banguanan untuk rumah sakit, yaitu dapat
149
unit yang didinginkan
2. Type Celluler: terdiri atas beberapa bagian blok massa yang satu sama lain
150
karena tidak bersudut
Segiempat : Merupakan bentuk yang statis dan netral, namun segi empat
151
4.8. Analisa Akustik Ruang
Sumber suara
Perambatan suara
Penerimaan suara
Intensitas suara
Frekuensi suara
tidak memantul antar bangunan di rumah sakit, analisa material di jelaskan pada
Tabel 4.53:
152
4.9. Analisa Material Bangunan
b. Material Lantai
1. Tegel
KM/WC
dan terhindar dari kebisingan, seperti: ruang rapat, laboratorium, dan ruang
operasi.
153
c. Material Praktisi Non Permanen
suatu ruang dengan warna-warna tertentu. Ditinjau dari efek terhadap kejiwaan
dan sifat khas yang dimilikinya, warna dipilah menjadi dua kategori yaitu
golongan panas dan golongan warna dingin. Warna-warna itu sendiri menciptakan
berbagai macam pengaruh kejutan. Warna dingin bila digunakan untuk mewarnai
ruangan akan memberikan ilusi jarak, akan terasa tenggelam atau mundur.
Sebaliknya warna hangat, utamanya keluarga merah, akan terasa seolah-olah maju
ke depan mata, memberikan kesan jarak yang lebih pendek. Warna-warna cerah
memberikan obyek lebih besar dan ringan daripada sesungguhnya. Sementara itu
warna gelap membuat objek tampak lebih kecil dan berat. Penempatan warna
warna yang terlihat bergerak dalam arah berlawanan. Efek psikologi warna
154
memiliki pengaruh negatif dan positif yang dapat dirasakan secara tanpa sadar
155
keheningan dan kesan luas.
8. Coklat Netral, hangat, membumi dan Bila terlalu banyak
stabil. Menghadirkan menimbulkan rasa berat dan
kenyamanan, rasa aman, dan kaku.
menenangkan.
9. Hitam Kuat dan penuh percaya diri, Warna hitam yang terlalu
penuh perlindungan, megah, banyak dapat menimbulkan
dan dramatis. perasaan tertekan dan berat.
Sumber: Kuliah Interior, 2006
banyak sekalipun.
156
Alternatif struktur dinding
Sistem Modul
1. Horizontal
Berdasar gerak dasar manusia, dimensi perabot yang dominan, yaitu: tempat
tidur pasien: 90x200 cm, bed side cabinet: 60x50 cm, lebar koridor minimal:
2. Vertikal
Hal-hal yang dipertimbangkan adalah: ukuran tinggi ruang tidur pasien: 320
cm, ukuran tinggi antara lantai: 400 cm, dan tinggi ruang operasi minimal:
375 cm, dan modul dasar vertikal: 10 cm karena angka satuan ini mudah
digunakan.
157
4.10. Analisa Utilitas dan Keamanan
a. Infrastuktur dasar sanitasi. Secara rinci dibagi dalam: penyediaan air bersih,
dan transportasi
kelancaran distribusi air bersih, kemudahan dalam pemeliharaan jaringan pipa dan
pemakaian pipa sependek mungkin. Perencanaa sistem penyediaan air bersih ini
di RS. Paru ini memenuhi kuantitas dan kualitas yang tepat sesuai dengan asumsi
dasar sistem pengelolaan limbah cair. Beberapa asumsi dan dasar perencanaan
adalah 130 liter per tempat tidur per hari. Jika kapasitas maksimal yang
158
melayani sistem air panas di RS. Paru maksimal adalah 59 TT, maka debit air
2. Penyediaan air panas diarahkan pada unit sentrilisasi serta sebagian kecil untuk
3. Sistem penyediaan air panas diperoleh dengan memanaskan air dari energi gas.
159
Umum
Total 100% 42.000
Sumber: Analisa Berdasar Data Laporan Penyusunan Masterplan RS, 2007
sistem penyediaan air panas pada RS. Paru adalah sebagai berikut:
adalah 130 liter per tempat tidur per hari. Jika kapasitas maksimal yang
melayani sistem air panas di RS. Paru maksimal adalah 70 TT, maka debit air
2. Penyediaan air panas diarahkan pada unit sentrilisasi serta sebagian kecil untuk
3. Sistem penyediaan air panas diperoleh dengan memanaskan air dari energi gas.
optimal dengan tindakan awal adalah menurunkan zat pencemar organik dan
angka kuman sehingga sifat air limbah cair memenuhi syarat baku mutu air
limbah. Berdasar syarat baku mutu air limbah, hal-hal yang perlu diperhatikan
160
dalam merencanakan sistem pembuangan limbah yaitu: sifat limbah dan tingkat
Perencanaan pengelolaan air hujan dengan cara melepas air hujan secepat
mungkin pada lahan RS. Paru tanpa ada genangan. Perencanaan sistem drainase
yaitu dengan cara air hujan dialirkan ke talang yang ada disekeliling atap,
karenanya hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: besarnya curah hujan, sistem
a. Sampah Medis
Sampah medis merupakan sampah yang berasal dari pelayanan medis, farmasi,
beracun.
Merupakan buangan padat diluar sampah medis. Umumnya berasal dari kantor,
161
4.10.2. Infrastruktur Pengembangan
Sistem Telekomunikasi
4.10.3.1. Pengelolaan ME
Aspek tinjauan dalam pengelolaan ME adalah: sistem tata udara, sistem gas
sebagai berikut:
sterilisasi dan kaidah persyaratan medik secara umum dan sesuai persyaratan
pengudaraan aseptic
162
Sistem elektrikal
pusat yang selalu tersedia saat digunakan dan penyediaan sumber daya listrik
darurat yang digunakan pada saat aliran listrik dari pusat padam.
kelompok
c. Penempatan fire station pada dekat jalan utama, dekat area pusat yang
dilayani
d. Perancangan lebar jalan, radius perputaran dan area parkir yang memenuhi
Sistem keamanan pada RS. Paru ini direncanakan akan menggunakan dua system,
163