Sie sind auf Seite 1von 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. K DENGAN MIOMA UTERI DI RUANG NIFAS


RSUD DR. ABDUL AZIZ SINGKAWANG

I. IDENTITAS KLIEN.
Inisial Klien : Ny. K
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Alamat : Gg. Nuri No. 42 RT 002/001 kelurahan Melayu Kecamatan
Singkawang Barat
Penanggung : Jamkesda
No. Reg : 057700
TGL MRS : 13 Desember 2013

II. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


Riwayat Sebelum Sakit :
Klien mengatakan dulu pernah sesak nafas, sudah diobati dan telah sembuh. Klien mengatakan
sudah 17 tahun menikah namun tidak dikaruniai anak. Klien mengatakan ia tidak memiliki
riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan, tetapi ia alergi terhadap cuaca.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Alasan Masuk Rumah Sakit :
Klien mengatakan pada tanggal 24 November 2013 klien mengalami menstruasi dan sudah 14
hari tidak kunjung berhenti. Kemudian klien konsul ke RS dokter mendiagnosa klien dengan
menometrorhagi. Pada tanggal 13 Desember 2013 kien disarankan untuk menjalani rawat inap.

Keluhan Saat di Data :


Klien mengatakan pusing, lemah, mata/pandangan berkunang-kunang. Klien mengatakan
bahwa ia sedang memikirkan bagaimana operasinya nanti. Klien mengeluh perdarahan yang
masih banyak.

Riwayat Ginekologi
Klien mengatakan belum pernah menderita penyakit menular seksual, juga pembedahan yang
berhubungan dengan alat kandungan. Klien mengatakan belum memiliki anak satupun selama
menikah.

Riwayat Obstetri
1. Menarche : 13 tahun
2. Siklus Menstruasi : Siklus menstruasi teratur, namun sejak September 2013 klien mendapat
menstruasi dua kali dalam sebulan
3. Karakteristik darah : merah cair terdapat sitosel sebesar 1 ruas jari jempol sejak September
2013
4. Disminore : Ya

Riwayat Penyakit Dahulu:


20
Riwayat Kesehatan Keluarga dan Genogram tidak ada keluarganya yang menderita penyakit
yang sama dengan klien. Klien tinggal serumah dengan suami dan anak angkatnya.

III. POLA FUNGSI KESEHATAN


A. POLA NUTRISI
SMRS : Klien mengatakan sebelum masuk RS, klien makan 3x/hari dengan porsi
sedang, teratur dan selalu habis.
MRS : Klien mengatakan makan 3x/hari dengan porsi sedang dan habis

B. POLA MINUM
SMRS : Klien mengatakan klien minum air putih 1 liter/hari
MRS : Klien mengatakan klien minum air putih 1 liter/hari

C. POLA ELIMINASI
SMRS : klien mengatakan BAB lancar 1-2 hari sekali, BAK 4-5 kali sehari
MRS : Klien mengatakan BAB lancar, BAK 3-4 kali sehari

D. POLA ISTIRAHAT
SMRS : Klien mengatakan tidur 8 jam sehari
MRS : Klien mengatakan tidur 10 jam sehari

E. POLA AKTIVITAS
SMRS : Klien mengatakan beraktivitas sebagai Ibu Rumah Tangga (mencuci,
memasak, membersihkan rumah)
MRS : Klien mengatakan hanya tidur tiduran, sesekali berjalan, skala aktivitas 1
Ket skala aktivitas :
1. Mandiri / indipenden

2. Bantuan minimun ( 25 % dibantu dengan alat )

3. Bantuan sedang ( 50% dengan instruksi )

4. Bantuan lebih banyak ( 75% dibantu orang lain )

5. Sangat bergantung kepada orang lain ( 100% dibantu )

F. POLA KEBERSIHAN
SMRS : klien mengatakan mandi 3 kali sehari, ganti baju 2 kali sehari, sikat gigi 3
kali sehari
MRS : klien mengatakan mandi 1 kali sehari, ganti baju 1 kali sehari, sikat gigi 2 kali
sehari

IV. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan umum

Kesadaran : Compos mentis, GCS : 15 ( E=4, V=5, M=6)

TTV : TD = 120x/m, N = 72x/m, RR= 20x/m, T= 36,6OC

B. Kepala

21
In : distribusi rambut merata, rambut berwarna hitam, rambut bersih, kepala simetris

Pal : tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan

C. Mata

In : konjungtiva anemis (+/+), sklera non ikhterik, tidak ada gangguan pada penglihatan
Pal : tidak ada oedem, tidak ada nyeri tekan
D. Hidung

In : hidung tampak simetris, tidak terdapat deviasi septum, tidak ada polip
Pal : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa atau benjolan
E. Telinga

In : bentuk telinga simetris, tampak sedikit serumen berwarna kuning


Pal : tidak ada nyeri tekan
F. Mulut

In : mulut bersih, mukosa bibir tampak lembab, tidak ada peradangan


Pal : tidak ada nyeri tekan
G. Tenggorokan-Lehar

In : tidak terjadi deviasi trakea,tidak tampak adanya pembengkakan


Pal : tidak teraba massa/benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada pembesaran
limfe, tidak ada nyeri tekan.
H. Thorak dan paru
Inspeksi : bentuk dada simetris kanan kiri,ekspansi dada simetris kanan dan kiri
Palpasi ; tidak teraba massa/benjolan
Auskultasi; Bunyi nafas vesikuler
Perkusi ;terdengar bunyi resonan
I. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak tidak ada distensi vena jungularis
Palpasi ; Tidak ada nyeri tekan,tidak ada massa atau benjolan CRT <2 detik tidak teraba
ictus cordis
Aukultasi ; terdengar bunyi jantung normal s1 dan s2,tidak ada bunyi jantung abnormal
seperti gallop dan marmur
Perkusi :Bunyi redup pada IC2 dan IC5
J. Abdomen
Inspeksi ; abdomen tampak simetris tidak ada bekas luka tidak ada hiperpigmentasi
Aukultasi: bising usus 16x/menit
Palpasi ; ada distensi abdomen,tidak ada nyeri tekan tidak ada pembesaran hati atau
limpa
Perkusi :bunyi timpani

K. Ektremitas
Inspeksi : terpasang infuse disebelah kiri ( sinistra tidak terdapat oedema)
Palpasi ; tidak ada nyeri pada ekstremitas atas maupun bawah

5555 4444
Kekuatan Otot: ( ki ) ( ka )
5555 5555

22
V. DATA PSIKOSOSIAL

A. Status emosi : tidak ada perubahan

B. Konsep diri : klien cemas dengan operasi yang akan dijalaninya

C. Gaya komunikasi : klien menggunakan bahasa verbal

D. Pola interaksi : klien berintraksi dengan baik dengan keluarga maupun


perawat

E. Pola koping : klien mengatakan merasa khawatir karena selama 17 tahun


menikah dia belum memiliki anak. Klien merasa takut dengan penyakit dia sekarang. Klien
mengatakan tidak mengerti tentang proses penyakitnya.

VI. DATA PENUNJANG

Pemeriksaan lab 10 desember 2013


1. HGB : 6,4 (normal : 11,0-17,0)
2. LEUKOSIT ; 13,000 ( normal : 4000-12000 )
3. TROMBOSIT: 360.000
4. HEMATOKRIT: 24,1
5. Waktu pembekuan;6,10
6. waktu perdarahan :2,30
7. golongan darah B
8. HIV : NR

12 DESEMBER 2013
1.bilirubin 0,5 (normal : 0-1,0)
2.SGOT : 49,1 (normal : 0-33)
3.SGPT : 19,1 (normal : 0-41)
4.UREA: 9,4 (normal : 10-50)
5.CREATININ ; 0,7 (normal : 0,5 1,2)

15 DESEMBER 2013
1.wbc = 15,4 ( normal : 4,0 12,0 )
2.RBC =4,02 ( normal : 4,00 6,20 )
3.HCT =29,8 (normal : 35,0- 55,0 )
4.MCV=74,1 (normal : 80,0 -100,0 )
5.MCH=20,4 (normal : 26,0-34,0)
6.,MCHC=27 ,5 ( normal : 31,0-35,5 )
7.HGB=8,2 (normal : 11,0-17,0)
8.PLT=244 (normal : 150-1400)
9,LYM%=12,8% (normal : 25,0-50,0)
10 MXD%=5,4
11.NEUT%=81,8%
12.LYM# =2,0
13 MXD#=0,8
14 NEUT#=12,6
15 RDW =63,6
16,MPV =10,2

23
VII. TERAPI MEDIS
1.TERAPI IVFD RL 20 TPM
2.KALNEK 3X 500 MG
3.cefotaxime 2x1 gr

ANALISA DATA

No. DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
1. DS : Faktor hormonal Gangguan perfusi
- klien mengatakan pusing jaringan
lemah, mata pandangan Jumlah estrogen berlebihan
berkunang kunang mengenai sel sel imatur otot
DO : Rahim
- Konjungtiva anemis
px tampak lemah dan tidak Pendarahan pervaginam
bersemangat
- TTV: TD =125/80 mmhg Gangguan perfusi jaringan
N=72x/menit
RR=20x/menit
T=36,6OC
- HB : 6,4 gr %

2. DS : Tingkat pendidikan yang Kurang pengetahuan


- klien mengatakan bahwa ia rendah
sedang memikirkan
bagaimana operasinya nanti Kurangnya terpapar
- kx mengatakan tidak informasi
mengerti dengan proses
penyakitnya Kurang pengetahuan

Do:
- klien tampak gelisah
- Ekspresi wajah tampak
tidak tenang
- Ttv.TD= 125/80mmhg
N=72X/Menit
RR=20X/Menit
T = 36,6 OC
3. Ds : Mioma uteri yg membesar infeksi
- klien mengatakan dan teremas remas oleh
perdarahan masih banyak kontraksi rahim
Do :
- ttv = TD,125/80 mmhg Ulserasi pada pembuluh
N.72X/MENIT darah
RR,20X/menit
T,36,6 OC perdarahan
- hasil lab WBC : 13.000
Gangguan sirkulasi darah

Terjadi nekrosis dan infeksi

24
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL MASALAH PARAF


MUNCUL TERATASI
1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan 14-12-2013
perdarahan pervaginam, ditandai dengan :

DS :
Klien mengatakan Pusing, lemah, mata/pandangan
berkunang-kunang

DO :
Hb : 6,4 gr%, HCT : 24,1
Konjungtiva anemis (+/+)
Klien tampak lemah dan tak bersemangat
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6 0C
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan 14-12-2013
kurangnya terpapar informasi, ditandai dengan :

DS :
Klien mengatakan bahwa ia sedang memikirkan
bagaimana operasinya nanti
Klien mengatakan tidak mengerti tentang proses
penyakitnya

DO :
Klien tampak gelisah
Ekspresi wajah tampak tak tenang
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6 0C
3. Infeksi berhubungan dengan ulserasi pembuluh 14-12-2013
darah ditandai dengan :

DS :
Klien mengatakan perdarahannya masih banyak

DO : WBC : 13.000 (leukosit)


TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6 0C

25
RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa NOC & NGO NIC Rasional


Keperawatan
1. Gangguan perfusi NOC : Gangguan perfusi NIC : Perawatan
jaringan jaringan teratasi Sirkulasi
berhubungan dengan 1. Kaji TTV 1. Perubahan
Perdarahan NGO : Setelah dilakukan perfusi
pervaginam tindakan keperawatan jaringan
selama 3x24 jam menimbulka
diharapkan masalah n perubahan
perfusi jaringan teratasi pada TTV
dengan Kriteria Hasil :
- Hb Normal ( 12,0- 2. Pantau suhu 2. Kulit dingin
16.0) kulit,palpasi lembab,
- TTV normal (TD : denyut nadi denyut nadi
90-120 / 60-80 perifer lemah,
mmHg, N: 70-80 menunjukka
x/m, RR :16- n penurunan
20x/m, T : 36 sirkulasi
37,2) perifer

3. Kolaborasi 3. Anti
dengan dokter fibrinolitik
dalam menghambat
pemberian putusnya
kalnex ( anti benang-
Fibrinolitik) benang
fibrinogen
dan
menghentika
n perdarahan

26
2. Kurangnya NOC : Ansietas teratasi NIC : edukasi
pengetahuan kesehatan
berhubungan dengan NGO : Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Menentukan
kurangnya perpapar tindakan keperawatan tingkat tindakan
informasi selama 1x24 jam pengetahuan keperawatan
diharapkan masalah tentang selanjutnya
ansietas teratasi dengan penyakit
Kriteria Hasil :
- Mengungkapkan
perasaan tenang 2. Informasi
- Mengungkapkan yang
kembali informasi 2. Beri diberikan
yang telah pemahaman/pe dapat
diberikan njelasan secara menurunkan
lengkap tentang kecemasan
keadaan pasien, klien
penyakit dan
pengobatan
yang harus 3. Agar klien
dijalani merasa tidak
sendiri
3. Tunjukkan rasa merasakan
empati kesakitannya

4. Menilai
tingkat
pemahaman
4. Berikan waktu dan
kepada klien pengetahuan
untuk klien setelah
mengajukan diberikan
pertanyaan penjelasan
tentang
penyakitnya

3. Infeksi berhubungan NOC : penyebaran infeksi NIC : Pengendalian


dengan ulserasi pada dapat ditekan/ infeksi 1. Menentukan
pembuluh darah diminimalisir 1. Kaji TTV tindakan
keperawatan
NGO : Setelah dilakukan selanjutnya
tindakan keperawatan
selama 1x24 jam
diharapkan masalah 2. Observasi
Resiko tinggi infeksi tidak tanda-tanda 2. Mendeteksi
terjadi dengan Kriteria infeksi dini terhadap
Hasil : infeksi
- Tidak ada tanda- 3. Ajarkan kepada
tanda infeksi klien tentang 3. Tangan
- TTV dalam batas teknik mencuci merupakan
normal (TD : 90- tangan yang pembawa
120 / 60-80 benar dan kuman
mmHg, N: 70-80 kebersihan terbanyak
x/m, RR :16- daerah vagina dan bias
20x/m, T : 36 dicegah
37,2) penyebarann
- WBC normal 4. Ajarkan kepada ya
(4000-12000) klien dan
keluarga tanda-
27
tanda infeksi 4. Deteksi dan
pencegahan
dini terhadap
infeksi

CATATAN KEPERAWATAN DAN PERKEMBANGAN

N Tgl dan Tindakan dan respon paraf evaluasi paraf


O jam
dx
1 14-12- a. Mengkaji TTV Jam 20.00
2013 R : TD : 120/80 S:
13.00 mmHg - Klien mengatakan
N : pusing,lemah,mata/p
72x/menit andangan berkunang-
RR : kunang
20x/menit
T : 36,60 C O:
- Hb :6,4 gr %
b. Memantau suhu - HCT : 24,1
kulit, palpasi - Klien tampak lemah
denyut nadi dan tak bersemangat
perifer - TTV : TD :120/80
R:N: mmHg
72x/menit N : 72x/menit
T : 36,60C RR : 20x/menit
Akral dingin T : 36,60C

c. Berkolaborasi A : Masalah belum teratasi


dalam pemberian
antifibrinolitik P : Intervensi dilanjutkan ( a
(kalnek iv) dan b )
R/ kalnek
disuntikan via iv

2 14-12- a. Mengkaji tingkat 20.00


2013 pengetahuan
14.00 R : klien tidak S:
dapat menjelaskan - klien mengatakan
tentang proses sudah memahami
penyakitnya kondisi penyakit

O:
b. Memberikan - Ekspresi wajah
pemahaman/Penj tenang
elasan secara - TTV : TD : 120/80
lengkap tentang mmHg
keadaan pasien, N : 72x/menit
penyakit dan RR : 20x/menit
pengobatan yang T : 36,60C
harus dijalani - Klien dapat
R : Klien menjelaskan kembali
menerima dan tentang proses
kooperatif penyakitnya

28
c. Menunjukkan A : Masalah teratasi
rasa empati
R : Klien P : Intervensi dihentikan
memberikan
respon positif

d. Memberikan
waktu kepada
klien untuk
bertanya
R/ klien bertanya
apakah
penyakitnya bisa
sembuh

3. 14-12- a. Mengobservasi Pukul : 20.00


2013 tanda-tanda S:
16.00 infeksi - Klien mengatakan
R : Tidak ada perdarahan masih
tanda-tanda banyak
infeksi
O:
b. Mengajarkan - WBC : 13.000 (hasil
kepada klien lab tgl 10/12/2013)
tentang teknik - TTV : TD : 120/80
mencuci tangan mmHg, N :
yang benar 72x/menit
R : Klien T : 36,60c, RR :
menerima 20x/menit
- Tidak ada tanda-
c. Kolaborasi tanda infeksi
dengan dokter A: Masalah teratasi sebagian
dalam pemberian P: intervensi dilanjutkan
injeksi
cefotaxime
R/: cefotaxime
masuk via IV

Implementasi hari ke 2
No Tgl Tindakan dan respon paraf Evaluasi
D dan
X jam
1` 15- a. Mengkaji ttv 20.00
12- R/ TD: 130/80, N: S:
2013 80x/menit, T: - Klienmengatakanpusing,
13.0 36,6oC, RR: mata/pandangan
0 20x/menit berkunang-kunang
O:
b. Memantau suhu - Klien tampak lemah,
kulit, palpasi konjungtiva anemis, Hb:
denyut nadi perifer 8,2 gr%, HCT: 29,8
R/ N: 80x/menit, - TTV: 130/80 mmhg, N:
T: 36,6oC, 80x/menit, T: 36,6oC, RR:
akraldingin 20x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
c. Memberikan P: Intervensi dilanjutkan
tranfusi darah 1
labu

29
R/ tidak ada alergi
yang terjadi saat
transfusi

3. 15- a. Mengobservasi 20.00


12 tanda-tanda infeksi
2013 R/ tidak ada tanda- S:
16.0 tanda infeksi - Klien mengatakan masih
0 pendarahan
b. Mengajarkan O:
kembali pada klien - WBC: 15.400 (hasil lab tgl
tentang teknik 15/12/2013)
mencuci tangan - TTV: TD: 130/80 mmhg
yang benar N: 80x/menit, RR:
R/ Klien masih 20x/menit, T: 36,6oC
ingat dan
menerima A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
c. Mengajarkan
kepada klien dan
keluarga tanda-
tanda infeksi
R/ Klienmenerima

d. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian injeksi
cefotaxime
R/ tidak ada respon
yang buruk dari
obat tersebut

Implementasi hari ke 3
N Tgl Tindakan dan respon para evaluasi
o dan f
dx jam
1 16- a. Mengkaji TTV: 13.00
12- R/ TD: 110/80 S:
2013 mmhg, N: 72x/menit, - Klien mengatakan masih
07.0 RR: 20x/menit, T: pusing tetapi sudah agak
0 36,7oC berkurang

b. Memantau suhu kulit, O:


palpasi denyut nadi - TTV: TD: 110/80 mmhg,
perifer N: 72x/menit, RR:
R/ N: 72x/menit, T: 20x/menit, T: 36,7oC
36,7oC, akral dingin - Akral dingin
- Perdarahan masih terjadi (
c. Memantau 1 hari 2x ganti pembalut)
banyaknya - Hb : 8,2 gr% (hasil lab tgl
perdarahan 15/12/2013)
R : perdarahan masih
banyak, kurang lebih A: Masalah teratasi sebagian
2x ganti pembalut P: Intervensi dilanjutkan

30
3 16- a. Mengobservasitanda- 13.00
12- tandainfeksi S:
2013 R/ tidakadatanda- - Klien mengatakan masih
08.0 tandainfeksi perdarahan
0 -
b. Mengajarkan kembali O:
pada klien dan - WBC: 15.400 (hasil lab
keluarga tanda-tanda tgl 15/12/2013)
infeksi - TTV: TD: 110/80 mmhg,
R/ Klien menerima N: 72x/menit, RR:
20x/menit, T: 36,7oC
c. Kolaborasi dengan
dokter dalam A: masalah teratasi sebagian
pemberian P: Intervensi dilanjutkan
cefotaxime
R/ Tidak tampak
adanya respon buruk
dari penggunaan obat
tersebut

31
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang sering terjadi pada wanita berusia lebih dari 35
tahun yaitu sekitar 20 hingga 30 persen Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara
kebetulan pada pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa-apa
dan tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu tumor dalam uterus. Karenanya sangat
penting untuk melakukan deteksi pribadi secara dini untuk menghindari dan mencegah timbulnya
penyakit ini, kalaupun penyebabnya genetik pada keluarga paling tidak dapat di deteksi secara dini
sebelum penyakit ini bertambah hebat dan menyebabkan komplikasi yang serius bagi organ organ
disekelilingnya yakni dengan melakukan pemeriksaan ginekologis rutin dan USG, sedangkan
Histeroskopi dan MRI merupakan pilihan lain untuk hasil lebih akurat, namun dengan USG saja
sudah bisa dideteksi Mioma yang berkembang pada rahim seseorang.
Mioma uterus adalah pertumbuhan jinak yang berkembang dari sel-sel otot polos dalam
dinding uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga
dengan istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid, dimana gejalanya bisa berupa:
1. Perdarahan abnormal
2. Rasa nyeri karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma yang disertai nekrosis jaringan
setempat dan peradangan.
3. Adanya gejala dan tanda penekanan.
4. Infertilitas dan Abortus.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Adapun saran yang
ingin disampaikan penulis adalah:
1. Pada wanita yang mulai haid (menarke) untuk memeriksakan alat reproduksinya apabila ada
keluhan-keluhan haid/menstruasi untuk dapat menegakkan diagnosis dini adanya mioma uteri.
2. Wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko untuk terjadinya mioma uteri terutama wanita
berusia 40-49, wanita yang sering melahirkan (multipara) tahun agar waspada dan selalu
memeriksakan diri kepada tenaga ahli secara teratur.
3. Janganlah menganggap remeh dengan penyakit apapun jenisnya dan berat ringannya. Bukankah
mencegah lebih baik dari pada mengobati, maka jagalah kesehatan anda dengan baik.

32
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo, sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

2. Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

3. Yatim, dr. Faisal. 2005. Penyakit Kandungan, myoma, kanker rahim/ leher rahim dan indung
telur, Kista serta gangguan lainnya. Jakarta : Pustaka Populer Obor

33

Das könnte Ihnen auch gefallen