Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
I. IDENTITAS KLIEN.
Inisial Klien : Ny. K
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Alamat : Gg. Nuri No. 42 RT 002/001 kelurahan Melayu Kecamatan
Singkawang Barat
Penanggung : Jamkesda
No. Reg : 057700
TGL MRS : 13 Desember 2013
Riwayat Ginekologi
Klien mengatakan belum pernah menderita penyakit menular seksual, juga pembedahan yang
berhubungan dengan alat kandungan. Klien mengatakan belum memiliki anak satupun selama
menikah.
Riwayat Obstetri
1. Menarche : 13 tahun
2. Siklus Menstruasi : Siklus menstruasi teratur, namun sejak September 2013 klien mendapat
menstruasi dua kali dalam sebulan
3. Karakteristik darah : merah cair terdapat sitosel sebesar 1 ruas jari jempol sejak September
2013
4. Disminore : Ya
B. POLA MINUM
SMRS : Klien mengatakan klien minum air putih 1 liter/hari
MRS : Klien mengatakan klien minum air putih 1 liter/hari
C. POLA ELIMINASI
SMRS : klien mengatakan BAB lancar 1-2 hari sekali, BAK 4-5 kali sehari
MRS : Klien mengatakan BAB lancar, BAK 3-4 kali sehari
D. POLA ISTIRAHAT
SMRS : Klien mengatakan tidur 8 jam sehari
MRS : Klien mengatakan tidur 10 jam sehari
E. POLA AKTIVITAS
SMRS : Klien mengatakan beraktivitas sebagai Ibu Rumah Tangga (mencuci,
memasak, membersihkan rumah)
MRS : Klien mengatakan hanya tidur tiduran, sesekali berjalan, skala aktivitas 1
Ket skala aktivitas :
1. Mandiri / indipenden
F. POLA KEBERSIHAN
SMRS : klien mengatakan mandi 3 kali sehari, ganti baju 2 kali sehari, sikat gigi 3
kali sehari
MRS : klien mengatakan mandi 1 kali sehari, ganti baju 1 kali sehari, sikat gigi 2 kali
sehari
B. Kepala
21
In : distribusi rambut merata, rambut berwarna hitam, rambut bersih, kepala simetris
C. Mata
In : konjungtiva anemis (+/+), sklera non ikhterik, tidak ada gangguan pada penglihatan
Pal : tidak ada oedem, tidak ada nyeri tekan
D. Hidung
In : hidung tampak simetris, tidak terdapat deviasi septum, tidak ada polip
Pal : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa atau benjolan
E. Telinga
K. Ektremitas
Inspeksi : terpasang infuse disebelah kiri ( sinistra tidak terdapat oedema)
Palpasi ; tidak ada nyeri pada ekstremitas atas maupun bawah
5555 4444
Kekuatan Otot: ( ki ) ( ka )
5555 5555
22
V. DATA PSIKOSOSIAL
12 DESEMBER 2013
1.bilirubin 0,5 (normal : 0-1,0)
2.SGOT : 49,1 (normal : 0-33)
3.SGPT : 19,1 (normal : 0-41)
4.UREA: 9,4 (normal : 10-50)
5.CREATININ ; 0,7 (normal : 0,5 1,2)
15 DESEMBER 2013
1.wbc = 15,4 ( normal : 4,0 12,0 )
2.RBC =4,02 ( normal : 4,00 6,20 )
3.HCT =29,8 (normal : 35,0- 55,0 )
4.MCV=74,1 (normal : 80,0 -100,0 )
5.MCH=20,4 (normal : 26,0-34,0)
6.,MCHC=27 ,5 ( normal : 31,0-35,5 )
7.HGB=8,2 (normal : 11,0-17,0)
8.PLT=244 (normal : 150-1400)
9,LYM%=12,8% (normal : 25,0-50,0)
10 MXD%=5,4
11.NEUT%=81,8%
12.LYM# =2,0
13 MXD#=0,8
14 NEUT#=12,6
15 RDW =63,6
16,MPV =10,2
23
VII. TERAPI MEDIS
1.TERAPI IVFD RL 20 TPM
2.KALNEK 3X 500 MG
3.cefotaxime 2x1 gr
ANALISA DATA
Do:
- klien tampak gelisah
- Ekspresi wajah tampak
tidak tenang
- Ttv.TD= 125/80mmhg
N=72X/Menit
RR=20X/Menit
T = 36,6 OC
3. Ds : Mioma uteri yg membesar infeksi
- klien mengatakan dan teremas remas oleh
perdarahan masih banyak kontraksi rahim
Do :
- ttv = TD,125/80 mmhg Ulserasi pada pembuluh
N.72X/MENIT darah
RR,20X/menit
T,36,6 OC perdarahan
- hasil lab WBC : 13.000
Gangguan sirkulasi darah
Terjadi nekrosis dan infeksi
24
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS :
Klien mengatakan Pusing, lemah, mata/pandangan
berkunang-kunang
DO :
Hb : 6,4 gr%, HCT : 24,1
Konjungtiva anemis (+/+)
Klien tampak lemah dan tak bersemangat
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6 0C
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan 14-12-2013
kurangnya terpapar informasi, ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan bahwa ia sedang memikirkan
bagaimana operasinya nanti
Klien mengatakan tidak mengerti tentang proses
penyakitnya
DO :
Klien tampak gelisah
Ekspresi wajah tampak tak tenang
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6 0C
3. Infeksi berhubungan dengan ulserasi pembuluh 14-12-2013
darah ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan perdarahannya masih banyak
25
RENCANA KEPERAWATAN
3. Kolaborasi 3. Anti
dengan dokter fibrinolitik
dalam menghambat
pemberian putusnya
kalnex ( anti benang-
Fibrinolitik) benang
fibrinogen
dan
menghentika
n perdarahan
26
2. Kurangnya NOC : Ansietas teratasi NIC : edukasi
pengetahuan kesehatan
berhubungan dengan NGO : Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Menentukan
kurangnya perpapar tindakan keperawatan tingkat tindakan
informasi selama 1x24 jam pengetahuan keperawatan
diharapkan masalah tentang selanjutnya
ansietas teratasi dengan penyakit
Kriteria Hasil :
- Mengungkapkan
perasaan tenang 2. Informasi
- Mengungkapkan yang
kembali informasi 2. Beri diberikan
yang telah pemahaman/pe dapat
diberikan njelasan secara menurunkan
lengkap tentang kecemasan
keadaan pasien, klien
penyakit dan
pengobatan
yang harus 3. Agar klien
dijalani merasa tidak
sendiri
3. Tunjukkan rasa merasakan
empati kesakitannya
4. Menilai
tingkat
pemahaman
4. Berikan waktu dan
kepada klien pengetahuan
untuk klien setelah
mengajukan diberikan
pertanyaan penjelasan
tentang
penyakitnya
O:
b. Memberikan - Ekspresi wajah
pemahaman/Penj tenang
elasan secara - TTV : TD : 120/80
lengkap tentang mmHg
keadaan pasien, N : 72x/menit
penyakit dan RR : 20x/menit
pengobatan yang T : 36,60C
harus dijalani - Klien dapat
R : Klien menjelaskan kembali
menerima dan tentang proses
kooperatif penyakitnya
28
c. Menunjukkan A : Masalah teratasi
rasa empati
R : Klien P : Intervensi dihentikan
memberikan
respon positif
d. Memberikan
waktu kepada
klien untuk
bertanya
R/ klien bertanya
apakah
penyakitnya bisa
sembuh
Implementasi hari ke 2
No Tgl Tindakan dan respon paraf Evaluasi
D dan
X jam
1` 15- a. Mengkaji ttv 20.00
12- R/ TD: 130/80, N: S:
2013 80x/menit, T: - Klienmengatakanpusing,
13.0 36,6oC, RR: mata/pandangan
0 20x/menit berkunang-kunang
O:
b. Memantau suhu - Klien tampak lemah,
kulit, palpasi konjungtiva anemis, Hb:
denyut nadi perifer 8,2 gr%, HCT: 29,8
R/ N: 80x/menit, - TTV: 130/80 mmhg, N:
T: 36,6oC, 80x/menit, T: 36,6oC, RR:
akraldingin 20x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
c. Memberikan P: Intervensi dilanjutkan
tranfusi darah 1
labu
29
R/ tidak ada alergi
yang terjadi saat
transfusi
d. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian injeksi
cefotaxime
R/ tidak ada respon
yang buruk dari
obat tersebut
Implementasi hari ke 3
N Tgl Tindakan dan respon para evaluasi
o dan f
dx jam
1 16- a. Mengkaji TTV: 13.00
12- R/ TD: 110/80 S:
2013 mmhg, N: 72x/menit, - Klien mengatakan masih
07.0 RR: 20x/menit, T: pusing tetapi sudah agak
0 36,7oC berkurang
30
3 16- a. Mengobservasitanda- 13.00
12- tandainfeksi S:
2013 R/ tidakadatanda- - Klien mengatakan masih
08.0 tandainfeksi perdarahan
0 -
b. Mengajarkan kembali O:
pada klien dan - WBC: 15.400 (hasil lab
keluarga tanda-tanda tgl 15/12/2013)
infeksi - TTV: TD: 110/80 mmhg,
R/ Klien menerima N: 72x/menit, RR:
20x/menit, T: 36,7oC
c. Kolaborasi dengan
dokter dalam A: masalah teratasi sebagian
pemberian P: Intervensi dilanjutkan
cefotaxime
R/ Tidak tampak
adanya respon buruk
dari penggunaan obat
tersebut
31
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang sering terjadi pada wanita berusia lebih dari 35
tahun yaitu sekitar 20 hingga 30 persen Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara
kebetulan pada pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa-apa
dan tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu tumor dalam uterus. Karenanya sangat
penting untuk melakukan deteksi pribadi secara dini untuk menghindari dan mencegah timbulnya
penyakit ini, kalaupun penyebabnya genetik pada keluarga paling tidak dapat di deteksi secara dini
sebelum penyakit ini bertambah hebat dan menyebabkan komplikasi yang serius bagi organ organ
disekelilingnya yakni dengan melakukan pemeriksaan ginekologis rutin dan USG, sedangkan
Histeroskopi dan MRI merupakan pilihan lain untuk hasil lebih akurat, namun dengan USG saja
sudah bisa dideteksi Mioma yang berkembang pada rahim seseorang.
Mioma uterus adalah pertumbuhan jinak yang berkembang dari sel-sel otot polos dalam
dinding uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga
dengan istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid, dimana gejalanya bisa berupa:
1. Perdarahan abnormal
2. Rasa nyeri karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma yang disertai nekrosis jaringan
setempat dan peradangan.
3. Adanya gejala dan tanda penekanan.
4. Infertilitas dan Abortus.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Adapun saran yang
ingin disampaikan penulis adalah:
1. Pada wanita yang mulai haid (menarke) untuk memeriksakan alat reproduksinya apabila ada
keluhan-keluhan haid/menstruasi untuk dapat menegakkan diagnosis dini adanya mioma uteri.
2. Wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko untuk terjadinya mioma uteri terutama wanita
berusia 40-49, wanita yang sering melahirkan (multipara) tahun agar waspada dan selalu
memeriksakan diri kepada tenaga ahli secara teratur.
3. Janganlah menganggap remeh dengan penyakit apapun jenisnya dan berat ringannya. Bukankah
mencegah lebih baik dari pada mengobati, maka jagalah kesehatan anda dengan baik.
32
DAFTAR PUSTAKA
3. Yatim, dr. Faisal. 2005. Penyakit Kandungan, myoma, kanker rahim/ leher rahim dan indung
telur, Kista serta gangguan lainnya. Jakarta : Pustaka Populer Obor
33