Sie sind auf Seite 1von 8

ANALISA SWOT

Asian Journal of Social Sciences & Humanities. Management of Epilepsy: Knowledge and
Practises of Nurses in Buea Regional Hospital, South-West Region of Cameroon Vol. 3 (2), May
2014.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Epilepsi merupakan gangguan neurologis kronik yang biasanya menyerang semua umur,
ras, kelas sosial di dunia. Epilepsi adalah gerakan atau perilaku abnormal akibat aktivitas
listrik yang tidak biasa di otak (Jon Glass, 2007). Gangguan ini merupakan tanda-tanda yang
belum jelas dan gejala aktivitas neuron yang abnormal yang berlebihan atau hiper sinkron
dalam otak. Penyebab epilepsi pada dewasa adalah tumor otak, faktor keturunan, konsumsi
alkohol, penyalahgunaan obat (kokain), cidera kepala, meningitis, malaria, eklampsia, gula
darah rendah. Sedangkan pada anak-anak, penyebab utama adalah penyakit demam tinggi
karena infeksi terkait.
Peningkatan insiden epilepsi pada negara berkembang yaitu resiko lebih tinggi
mengalami kerusakan otak permanen, yang disebabkan oleh meningitis, malaria, komplikasi
prenatal dan postnatal, trauma kepala, demam tinggi, dan malnutrisi (Photious Coutsoukis,
2008). Di negara berkembang, epilepsi dianggap penyakit karena kekuatan magis yang
membuat pasien berobat bukan pada pengobatan medis, namun pada pengobatan spiritual.
Menurut WHO, 50 juta orang di dunia yang memiliki epilepsi, 90% persen diantaranya
berasal dari negara berkembang (WHO, 2007). Gejala kejang tergantung dari derajat ringan
sampai berat tergantung serangan kejang tersebut. Kejang berasal dari aktivitas listrik yang
tidak teratur dan dan tiba-tiba di otak. Oleh karena itu gejala terkait dengan penurunan otak
melibatkan kontraksi dan relaksasi otot yang berbeda dari tubuh dan aktivitas sistem saraf
pusat (Heller, 2009 dikutip Atanga, dkk; 2014).

B. Tujuan
Penganalisaan jurnal ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan, kelemahan, dan
kemungkinan untuk diterapkannya penatalaksaan keperawatan dalam menghadapi epilepsi di
praktek klinik, terutama di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

BAB II
TINJAUAN JURNAL

Penelitian ini diarahkan untuk menilai pengetahuan dan praktek yang dalam pengelolaan
epilepsi di Rumah Sakit Regional Buea di Wilayah Barat Daya Kamerun. Kebanyakan kasus
epilepsi, pasien tidak benar dalam perawatan kegawatan serangan kejang. Ini tentu mempersulit
kejang dan dapat menyebabkan kematian. Dalam aturan panduan kajian, kami menggabungkan 2
rumusan tujuan dan telah dikembangkan menjadi bentuk kuesioner terstruktur. Sebanyak 50
perawat dari berbagai pangkat dan kategori diwawancarai sebagai subjek penelitian. Tanggapan
mereka dianalisis melalui statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah perawat bukan berasal dari lulusan
universitas, akibatnya sekitar 70% responden tidak dapat melakukan perawatan terhadap pasien
epilepsi dengan benar, sekitar 60% dari 70% responden tersebut mengkaji akibat dari malaria
dan meningitis. Hanya 30% yang dapat mengidentifikasi jenis kejang. Hal ini menunjukkan
bahwa dua pertiga responden masih menunjukkan reaski yang salah ketika dihadapkan dengan
kasus epilepsi. Setidaknya, satu pertiga dari responden bisa mengelola pasien dengan
memberikan tindakan yang tepat. Dengan dilakukannya penelitian ini dapat meningkatkan
pengetahuan perawat dalam menejemen epilepsi dan menyarankan bahwa rumah sakit dapat
melakukan pelatihan dan meningkatkan kompetensi perawat dalam mengelola pasien dengan
penyakit kronis tidak menular lainnya.

Peneliti Judul Metode Populasi Sampel Analisis


Atanga, M. B. Management of Pendekatan yang Populasi dalam Sampel dalam Data ya
S., Ngouakam, Epilepsy: digunakan yaitu penelitian ini penelitian ini digunakan
H., & Wona, J. P. Knowledge and pendekatan melibatkan berjumlah 50 berupa da
Practises of statistik semua perawat orang perawat primer ya
Nurses in Buea deskriptif dengan dari berbagai diperoleh d
Regional dengan metode setidaknya 9 pangkat dan hasil wawanca
Hospital, South- cross sectional bulan kategori yang kemudian
West Region of dengan pengalaman bekerja dn dianalisis seca
Cameroon Vol. 3 menganalisis 50 bekerja dan berlatih di deskriptif.
(2), May 2014. jawaban berlatih di Rumah Sakit Analisis
pertanyaan Rumah sakit Regional Buea. deskriptif
wawancara regional Buea bertujuan unt
responden untuk terlepas dari menjelaskan
melihat tingkat kategori atau tingkat
pengetahuan dan peringkat pengetahuan
praktik mereka. responden d
keperawatan praktik
terhadap pasien keperawatan
epilepsi dan terhadap pasi
disajikan dalam dengan epileps
bentuk grafik
dan tabel
frekuensi.
BAB III
PEMBAHASAN
Strength (S)
Jurnal ini mampu menjabarkan pengetahuan perawat dalam menangani epilepsi pada pasien di
Rumah Sakit Regional Buea, Kamerun.

Weakness (W)
Jurnal ini hanya menjabarkan tentang pengetahuan dan tindakan yang dilakukan perawat dalam
menangani epilepsi, namun tidak menjelaskan penatalaksanaan keperawatan yang harus
dilakukan dalam menangani pasien dengan epilepsi.

Opportunity (O)
Masih kurangnya jurnal penelitian mengenai penanganan epilepsi di bidang keperawatan,
sehingga jurnal ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

Threat (T)
Dibutuhkan sumber daya yang mampu dan mengerti dalam menangani pasien dengan epilepsi
sesuai penatalaksanaan keperawatan secara tepat dan memenuhi standar.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pengetahuan dan penatalaksanaan perawat dalam menangani epilepsi masih kurang.
Dibutuhkan peningkatan dalam pengetahuan untuk menangani pasien dengan epilepsi,
sehingga dapat melakukan tindakan keperawatan secara tepat dan memenuhi standar untuk
mencegah dan mengurangi terjadinya komplikasi.
B. Saran
Dibutuhkan pelatihan mengenai penanganan epilepsi dalam bidang keperawatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kinerja dalam menjalankan tugas sebagai seorang perawat.

Das könnte Ihnen auch gefallen