Sie sind auf Seite 1von 19

Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi

Jurnal Benefita
Kopertis Wilayah X
Jurnal Benefita Website : http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/benefita Kopertis Wilayah X

ANALISIS PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DAN NON


AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN SAHAM

Meihendri, Yunilma, Hardilla Restu Illahi2


Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta
Alumni Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta
E-mail : meivent_hendri@yahoo.com

ABSTRACT
This study is aimed to examine the role effect of accounting information (firm size, Earning Per Share
(EPS), Price Earning Ratio (PER), financial leverage and Return On Asset (ROA) and non-accounting
information (old shareholders, auditor reputation, underwriter reputation, age companies and types of
industries) on initial stocks returns. This study used secondary data in the form of financial annual
report that go public and listed on the Indonesian Stock Exchange in 2009-2013. The samples are 66
companies obtained through purposive sampling method. Then, hypothesis examination is done by
using multiple linier regression analysis, before that firstly classical assumption test has been done.
The result of this study showed that simultan the variable accounting information and non-accounting
information have an effect on initial stocks returns. In partially auditor reputation have an effect on
initial stocks returns with a significant level of 5% and types of industries have an effect on initial stocks
returns with a significant level of 10%. Based on the result in conclusion is the investor that will invest
in company which are IPO need observe auditor reputation and types of industries in order to success
acquiring initial stocks returns which are expectation.
Keywords : Accounting Information, Non Accounting Information, Initial Return, IPO.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh peran informasi akuntansi (ukuran perusahaan,
Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), leverage keuangan dan Return On Asset (ROA)
dan informasi non-akuntansi (pemegang saham lama, reputasi auditor , reputasi underwriter,
perusahaan usia dan jenis industri) pada saham awal mengembalikan. penelitian ini menggunakan
data sekunder berupa laporan tahunan keuangan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada 2009-2013. sampel 66 perusahaan yang diperoleh melalui metode purposive sampling.
Kemudian, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda,
sebelum itu uji asumsi terlebih dahulu klasik yang telah dilakukan. hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa simultan informasi akuntansi variabel dan non-informasi akuntansi memiliki efek pada saham
awal pengembalian. Dalam reputasi sebagian auditor memiliki efek pada saham awal kembali dengan
tingkat signifikan 5% dan jenis industri memiliki efek pada saham awal kembali dengan tingkat
signifikan 10%. Berdasarkan hasil kesimpulan adalah investor yang akan berinvestasi di perusahaan
yang IPO perlu mengamati reputasi auditor dan jenis industri untuk sukses mengakuisisi saham awal
pengembalian yang diharapkan.
Kata kunci: Informasi Akuntansi, Informasi Non Akuntansi, Initial Return, IPO.

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 43


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

PENDAHULUAN menyatakan initial return merupakan


Latar Belakang Penelitian keuntungan yang didapat oleh pemegang
Pasar modal memiliki peran penting saham karena perbedaan harga saham yang
bagi perekonomian suatu Negara, hal ini dibeli di pasar perdana dengan harga jual
dikarenakan pasar modal menjalankan dua saham yang bersangkutan di pasar
fungsi, yaitu sebagai sarana bagi sekunder.
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi Berbagai penelitian membuktikan bahwa
perusahaan untuk mendapatkan dana dari initial return ini akan dipengaruhi oleh
masyarakat pemodal (investor) dan sebagai berbagai informasi baik informasi
sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi akuntansi maupun informasi non akuntansi.
pada instrumen keuangan (Martalena dan Dalam penelitian ini, informasi akuntansi
Malinda, 2011:3). yang digunakan adalah ukuran perusahaan,
Pada waktu penawaran umum earning per share (EPS), price earning
perdana (Initial Public Offering/IPO), ratio (PER), financial leverage, rate of
perusahaan mengalami perubahan return total asset (ROA) sedangkan
statusnya dari perusahaan tertutup menjadi informasi non akuntansi meliputi
perusahaan terbuka (Widiyanti dan kepemilikan saham lama, reputasi auditor,
Kusuma, 2013). Saham perusahaan akan reputasi underwriter, umur perusahaan dan
ditawarkan pada pasar perdana. Harga jenis industri.
saham akan ditentukan oleh emiten
bersama underwriter, keduanya memiliki Motivasi Penelitian
kepentingan yang berbeda. Emiten akan Adapun motivasi kami melakukan
menginginkan harga saham yang tinggi penelitian berkaitan dengan terdapatnya
sedangkan underwriter sebagai penjamin berbagai faktor dan informasi yang
emisi menginginkan harga saham yang mempengaruhi initial return pada
rendah. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang melakukan Initial Publik
underwriter punya kewajiban untuk Overing di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan
membeli sisa saham yang tidak terjual pada pada penelitian ini kami fokus dengan
saat IPO. Dengan mengetahui informasi peranan informasi akuntansi dan informasi
yang mempengaruhi initial return non akuntansi. Disamping itu masih
diharapkan akan membantu investor dalam terdapat beberapa penelitian yang senada,
menentukan keputusan investasi yang tepat menemukakan perbedaan hasilnya. Hal
pada saham-saham IPO. Handayani (2008)

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 44


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

tersebutlah yang memotivasi kami return total asset (ROA)) terhadap


melakukan penelitian ini kembali. initial return saham pada
Rumusan Masalah perusahaan yang melakukan IPO
Berdasarkan latar belakang yang dan listing di BEI periode 2009-
telah diuraikan sebelumnya, rumusan 2013
masalah yang diajukan dalam penelitian ini 2. Peranan informasi non akuntansi
adalah : (kepemilikan saham lama, reputasi
1. Apakah peranan informasi akuntansi auditor, reputasi underwriter, umur
(ukuran perusahaan, earning per perusahaan dan jenis industri)
share (EPS), price earning ratio terhadap initial return saham pada
(PER), financial leverage, rate of perusahaan yang melakukan IPO
return total asset (ROA)) dan listing di BEI periode 2009-
mempengaruhi initial return saham 2013
pada perusahaan yang melakukan
IPO dan listing di BEI periode 2009- KAJIAN PUSTAKA
2013 1. Ukuran Perusahaan
2. Apakah peranan informasi non Ukuran perusahaan merupakan
akuntansi (kepemilikan saham lama, salah satu indikator yang menunjukkan
reputasi auditor, reputasi kondisi perusahaan yang bisa dilihat dari
underwriter, umur perusahaan dan jumlah karyawan, penjualan, nilai pasar
jenis industri) mempengaruhi initial saham dan total aset yang dimiliki
return saham pada perusahaan yang perusahaan. Jika jumlah karyawan,
melakukan IPO dan listing di BEI penjualan, naiknya harga pasar saham dan
periode 2009-2013 total aset yang dimiliki perusahaan
menunjukan semakin besar ukuran
Tujuan Penelitian perusahaan. Selain itu, ukuran perusahaan
Adapun tujuan dari penelitian yang turut menentukan tingkat kepercayaan
dilakukan, adalah untuk membuktikan investor. Semakin besar perusahaan,
secara empiris: semakin dikenal masyarakat yang berarti
1. Peranan informasi akuntansi semakin mudah untuk mendapatkan
(ukuran perusahaan, earning per informasi mengenai perusahaan (Sulistio,
share (EPS), price earning ratio 2005).
(PER), financial leverage, rate of

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 45


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

2. Earning Per Share (EPS) perusahaan yang dinilai undervalued pada


Earnings per share atau laba per pasar perdana (Widiyanti dan Kusuma,
saham adalah rasio yang digunakan untuk 2013).
menganalisis risiko dengan
membandingkan pendapatan per lembar 4. Financial Leverage
saham perusahaan dengan perusahaan lain. Sulistio (2005) menyatakan
Tandelilin (2010:374) menyatakan financial leverage menggambarkan tingkat
informasi EPS suatu perusahaan risiko dari perusahaan yang diukur dengan
menunjukan besar besarnya laba bersih membandingkan total kewajiban
perusahaan yang siap dibagikan bagi semua perusahaan dengan total aktiva yang
pemegang saham perusahaan. Ketika dimiliki perusahaan. Semakin tinggi
investor mengevaluasi performance dari financial leverage suatu perusahaan,
perusahaan, investor tidak cukup hanya semakin tinggi pula tingkat risiko yang
mengetahui apakah income suatu dihadapi perusahaan yang berarti semakin
perusahaan mengalami kenaikan atau tinggi financial leverage perusahaan
penurunan, investor juga perlu mencermati semakin tinggi pula faktor ketidakpastian
bagaimana perubahan income berakibat akan perusahaan sehingga berpengaruh
terhadap investasinya (Sulistio, 2005). negatif terhadap initial return.
Sebelum memutuskan untuk melakukan
investasi, investor cenderung akan membeli 5. Return On Asset (ROA)
saham perusahaan yang memiliki EPS Rusdin (2008: 144) menyatakan
tinggi. Karena EPS yang tinggi cenderung Return On Asset (ROA) menunjukkan
akan memberikan kesejahteraan yang lebih tingkat pengembalian (return) yang
kepada pemegang sahamnya. dihasilkan manajemen atas modal yang
3. Price Earning Ratio (PER) ditanam oleh pemegang saham sesudah
Rusdin (2008: 145) Price Earning kewajiban dipotong kewajiban kepada
Ratio (PER) menunjukkan apresiasi pasar kreditor. Nilai ROA yang semakin tinggi
terhadap kemampuan emiten dalam akan menunjukkan bahwa perusahaan
menghasilkan laba, jika nilai PER semakin mampu menghasilkan laba di masa yang
kecil rasio, semakin bagus. Sehingga PER akan datang dan laba merupakan informasi
dapat digunakan untuk melakukan penting bagi investor sebagai pertimbangan
penilaian atas perusahaan agar mendorong dalam menanamkan modalnya (Widiyanti
keputusan investor membeli saham dan Kusuma, 2013).

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 46


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

memberikan nilai tambah bagi para emiten


Informasi Non Akuntansi dalam menyediakan informasi yang
Sharralisa, Romadhon dan berkualitas (Sharralisa, Romadhon dan
Gisijanto (2012) informasi non akuntansi Gisijanto, 2012).
adalah informasi yang tidak terdapat dalam 3. Reputasi Underwriter
laporan keuangan. Informasi non akuntansi Penjamin emisi yang juga dikenal
merupakan informasi selain laporan dengan nama underwriter akan mengambil
keuangan seperti persentase penawaran risiko untuk menjualkan saham.
saham, umur perusahaan, reputasi Kesanggupan underwriter itu menanggung
underwriter, reputasi auditor, tingkat risiko, maka sebelum menyatakan
inflasi, ekonomi makro, dan kebijakan kesanggupannya, untuk itu underwriter
pemerintah. harus mempelajari dulu kemampuan emiten
dan juga memperkirakan kemampuan
1. Kepemilikan Saham Lama pemodal yang bakal tertarik pada saham
Pemegang saham lama dan perusahaan yang dijaminnya itu (Rusdin,
manajemen tidak akan melepaskan proporsi 2008: 37-38).
kepemilikan dalam perusahaan bila mereka
tidak yakin akan keberhasilan IPO sehingga 4. Umur Perusahaan
proporsi kepemilikan yang ditahan oleh Sharralisa, Romadhon dan
pemegang saham lama dapat Gisijanto (2012) menyatakan bahwa umur
dipertimbangkan sebagai faktor yang turut perusahaan emiten menunjukkan seberapa
membangun keyakinan investor akan lama perusahaan mampu bertahan dan
keberhasilan IPO perusahaan (Sulistio, menjadi bukti perusahaan mampu bersaing
2005). dan dapat mengambil kesempatan bisnis
yang ada dalam perekonomian.
2. Reputasi Auditor
Suatu perusahaan yang 5. Jenis Industri
memutuskan IPO akan meminta akuntan Analisis industri merupakan tahap
publik (auditor independen) yang bertugas penting yang perlu dilakukan investor,
melakukan audit atau pemeriksaan atas karena analisis tersebut dipercaya bisa
laporan keuangan calon emiten. Auditor membantu investor untuk mengidentifikasi
yang berpengalaman dan mempunyai peluang-peluang investasi dalam industri
reputasi yang sangat baik akan dapat yang mempunyai karakteristik risiko dan

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 47


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

return yang menguntungkan bagi investor ketidakpastian/risiko yang akan dihadapi


(Tandelilin, 2010: 352). oleh calon investor di masa datang semakin
kecil (Jumaatin, 2006).
Initial Return Saham Pengujian yang dilakukan Widiyanti dan
Return awal (initial return) adalah Kusuma (2013) menunjukkan hasil bahwa
return yang diperoleh dari aktiva di ukuran perusahaan berpengaruh positif
penawaran perdana mulai dari saat di beli terhadap initial return saham.
di pasar primer sampai pertama kali Berdasarkan penjelasan tersebut maka
didaftarkan di pasar sekunder. (Hartono, dibentuklah hipotesis:
2013: 37). H1a : Ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap initial return saham.
Initial Public Offering (IPO) / Penawaran
Saham Perdana 2. Pengaruh Earning Per Share (EPS)
IPO merupakan salah satu kajian terhadap Initial Return
menarik dalam investasi karena IPO Besarnya Earning Per Share (EPS)
merupakan salah satu sumber pendaan bagi menggambarkan laba yang diperoleh
perusahaan. Bagi investor, IPO menarik perusahaan per lembar sahamnya. EPS
perhatian karena adanya asumsi selama ini berhubungan dengan risiko dan
bahwa harga saat IPO cenderung performance perusahaan. Informasi yang
underpricing (Asnawi dan Wijaya, 2005: dihasilkan dari EPS berguna bagi investor
151). untuk mengetahui perkembangan
perusahaan (Widiyanti dan Kusuma, 2013).
Pengembangan Hipotesis Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pengaruh Peranan Informasi Akuntansi Widiyanti dan Kusuma (2013) menyatakan
terhadap Initial Return Saham bahwa tidak terdapat pengaruh yang
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan signifikan dari Earning Per Share terhadap
terhadap Initial Return initial return saham.
Perusahaan yang besar umumnya Berdasarkan penjelasan tersebut maka
lebih dikenal oleh masyarakat karena dibentuklah hipotesis:
informasi mengenai prospek perusahaan H1b : Earning Per Share (EPS)
lebih mudah diperoleh. Semakin besar berpengaruh terhadap initial return saham.
ukuran perusahaan maka semakin banyak
informasi yang diperoleh sehingga tingkat

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 48


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

3. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) H1d: Financial leverage berpengaruh


terhadap Initial Return terhadap initial return saham.
Price Earning Ratio yang tinggi 5. Pengaruh Return On Assets (ROA)
menunjukkan ekspektasi investor tentang terhadap Initial Return
prestasi perusahaan di masa yang akan ROA merupakan salah satu rasio
datang cukup tinggi (Darmayanti, 2008). profitabilitas, yaitu analisis yang
Hasil penelitian yang dilakukan Widiyanti menitikberatkan pada kemampuan
dan Kusuma (2013) konsisten dengan perusahaan dalam menghasilkan laba
penelitan yang dilakukan oleh Martani dengan menggunakan total kekayaan
(2003) menyatakan bahwa PER (assets) yang setelah disesuaikan dengan
berpengaruh positif ditolak. Ini berarti biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut.
bahwa tidak adanya pengaruh PER (Darmayanti, 2008: 109). Penelitian yang
terhadap initial return. telah dilakukan oleh Aisyah (2009)
Berdasarkan penjelasan tersebut maka menunjukkan hasil pengujian secara parsial
dibentuklah hipotesis: bahwa tidak terdapat pengaruh yang
H1c: Besarnya Price Earning Ratio (PER) signifikan dari rate of return on total assets
berpengaruh terhadap initial return saham. terhadap initial return saham di pasar
4.Pengaruh Financial Leverage terhadap perdana pada Bursa Efek Jakarta.
Initial Return Berdasarkan penjelasan tersebut maka
Financial leverage menunjukkan dibentuklah hipotesis:
kemampuan perusahaan dalam membayar H1e : Return On Assets berpengaruh
hutang dengan equity yang dimilikinya. terhadap initial return saham.
Tingginya financial leverage menunjukkan
risiko finansial atau risiko kegagalan Pengaruh Peranan Informasi Non
perusahaan untuk mengembalikan Akuntansi terhadap Initial Return
pinjaman akan semakin tinggi, dan Saham
sebaliknya (Jumaatin, 2006). 1. Pengaruh Kepemilikan Saham Lama
Hasil penelitian Widiyanti dan Kusuma terhadap Initial Return
(2013), Arini (2011) dan Sulistio (2005) Sulistio (2005) menyatakan bahwa proporsi
membuktikan bahwa financial leverage kepemilikan saham yang ditahan oleh
berpengaruh negatif terhadap initial return. pemilik saham lama menggambarkan
Berdasarkan penjelasan tersebut maka tingkat kepercayaan manajemen dan
dibentuklah hipotesis: pemegang saham lama akan keberhasilan

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 49


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

IPO. Aggarwal et al (2001) dalam Sulistio 3.Pengaruh Reputasi Underwriter


(2005) telah membuktikan bahwa terhadap Initial Return
underpricing berasosiasi positif dengan Ditinjau dari kepentingan perusahaan,
semakin rendahnya jumlah saham yang makin tinggi harga jual saham, makin
diterbitkan dan semakin tinggi tingkat terbatas pemodalnya, berarti makin
kepemilikan pemegang saham lama. sulit menjualnya maksimum resiko yang
Hasil penelitian yang dilakukan oleh dihadapi penjamin itu tidak laku dijual.
Kurniawan (2006) dan Sulistio (2005) Dalam keadaan demikian maka penjamin
menunjukkan hasil yang konsisten yaitu emisilah yang membeli sendiri semua
persentase pemegang saham lama saham yang tidak laku itu. Mengingat
berpengaruh positif diterima. resiko yang dihadapi itu besar, maka harga
Berdasarkan penjelasan tersebut maka penjualan saham pada pasar perdana
dibentuklah hipotesis: ditentukan atas kesepakatan bersama antara
H2a : Proporsi kepemilikan pemegang emiten dengan penjamin emisi, dengan
saham lama berpengaruh terhadap initial memperhatikan faktor-faktor pembatas
return saham. tersebut di atas (Rusdin, 2008: 37-38).
2. Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Penelitian yang dilakukan oleh Widiyanti
Initial Return dan Kusuma (2013) menunjukkan hasil
Reputasi auditor berpengaruh pada bahwa reputasi underwriter tidak
kredibilitas laporan keuangan ketika suatu berpengaruh signifikan terhadap tingkat
perusahaan go public (Jumaatin, 2006). initial return.
Pentingnya kredibilitas laporan keuangan Berdasarkan penjelasan tersebut maka
ini memungkinkan perusahaan untuk dibentuklah hipotesis:
memilih auditor yang reputasinya baik. H2c: Reputasi underwriter berpengaruh
Hasil penelitian yang dilakukan Sharralisa, terhadap initial return saham.
Romadhon dan Gisijanto (2012) 4. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap
menunjukkan hasil bahwa reputasi auditor Initial Return
tidak berpengaruh signifikan terhadap Variabel ini diukur dengan lamanya
tingkat initial return. perusahaan beroperasi yaitu sejak
Berdasarkan penjelasan tersebut maka perusahaan itu didirikan (establisbed date)
dibentuklah hipotesis: sampai dengan saat perusahaan melakukan
H2b: Reputasi Auditor berpengaruh IPO (listing date). Dalam kondisi normal,
terhadap initial return saham. perusahaan yang telah lama berdiri akan

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 50


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

mempunyai publikasi perusahaan lebih return. Hasil ini tidak konsisten dengan
banyak dibandingkan dengan perusahaan penelitian yang dilakukan Arini (2011)
yang masih baru (Widiyanti dan Kusuma, yang membuktikan bahwa jenis industri
2013). berpengaruh signifikan positif terhadap
Penelitian yang dilakukan Widiyanti dan initial return.
Kusuma (2013) serta Lestari (2005) Berdasarkan penjelasan tersebut maka
menunjukkan hasil yang konsisten bahwa dibentuklah hipotesis:
umur perusahaan tidak berpengaruh H2e: Jenis industri berpengaruh terhadap
signifikan terhadap tingkat initial return. initial return saham.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka
dibentuklah hipotesis: METODE PENELITIAN
H2d: Umur perusahaan berpengaruh Sumber Data, Populasi dan Sampel
terhadap initial return saham. Penelitian ini menggunakan data
5. Pengaruh Jenis Industri terhadap sekunder berupa laporan tahunan
Initial Return perusahaan yang melakukan IPO dan
Jenis industri ini dibedakan menjadi dua terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data
jenis, yaitu industri yang high-profile dan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
industri yang low-profile. Adapun Indonesia yaitu www.idx.co.id.
perusahaan yang tergolong dalam Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan high profile mempunyai sifat: perusahaan-perusahaan yang melakukan
memiliki jumlah tenaga kerja yang besar, Initial Public Offering (IPO) dan listing di
dalam proses produksinya mengeluarkan Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-
risidu, seperti limbah cair dan polusi udara. 2013. Sampel dipilih berdasarkan
Industri yang high profile lebih mendapat purposive sampling dengan kriteria :
perhatian publik, hal ini dikarenakan a. Sampel merupakan perusahaan -
perusahaan dalam tipe ini mempunyai perusahaan yang melakukan Initial
tingkat sensivitas yang tinggi terhadap Public Offering (IPO) dan listing di
lingkungan (consumer visibility), tingkat BEI periode 2009 2013.
risiko politik yang tinggi atau tingkat b. Perusahaan memiliki laporan
kompetisi yang ketat (Arini, 2011). keuangan yang menggunakan mata
Penelitian yang dilakukan Irawati (2009) uang rupiah dan mencantumkan
menyatakan bahwa variabel jenis industri Ukuran Perusahaan, Earning Per
tidak memiliki pengaruh terhadap initial Share (EPS), Price Earnings Ratio

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 51


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

(PER), Financial Leverage, Rate of reputasi auditor, reputasi underwriter, umur


Return On Total Asset (ROA), perusahaan dan jenis industri).
Kepemilikan Saham Lama, Nama A. Variabel Informasi Akuntansi
Auditor, Nama Underwriter, Umur a. Ukuran Perusahaan
Perusahaan dan Jenis Industri. b. Ukuran perusahaan dilakukan
c. Laporan keuangan yang digunakan berdasarkan total aktiva pada
adalah laporan keuangan yang tahun terakhir sebelum
tercantum dalam Indonesian perusahaan melakukan IPO
Capital Market Directory (ICMD). (Sulistio, 2005).
d. Perusahaan mengalami SIZE = total aktiva
underpricing pada saat penawaran c. Earning Per Share (EPS)
umum perdananya sehingga d. EPS menggambarkan jumlah
investor akan menerima initial laba bersih setelah pajak pada
return yang diharapkan. satu tahun buku yang dihasilkan
untuk setiap lembar saham.
Rumusnya adalah (Rusdin,
Variabel Dependen 2008) :
Variabel dependen dalam penelitian ini EPS = Laba Bersih / Jumlah
adalah initial return (IR = return awal). Saham yang Beredar
Untuk mengukur variabel ini peneliti e. Price Earning Ratio (PER)
menggunakan return harian dengan rumus PER yang dimaksud dalam
perhitungan yaitu (Sharralisa, 2012) : penelitian ini adalah rasio yang
IR = (P1 P0)/P0 x 100% membandingkan antara harga
Variabel Independen penawaran per lembar saham
Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) biasa saat IPO dengan laba per
variabel independen yaitu variabel lembar saham (Widiyanti dan
independen informasi akuntansi (ukuran Kusuma, 2013). Rumusnya
perusahaan, Earning Per Share (EPS), adalah (Sulistio, 2005)
Price Earning Ratio (PER), financial PER = (Harga penawaran per
leverage, dan Return On Total Asset (ROA) lembar saham saat IPO) /
dan variabel independen informasi non Earnings per Lembar Saham
akuntansi (kepemilikan saham lama, f. Financial Leverage

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 52


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

Lestari (2005) menyatakan pemegang saham lama pada saat


Rasio leverage diukur dari total IPO.
hutang terhadap total asset. PPS = persentase saham yang
Rasio ini menunjukkan risiko dipertahankan oleh pemegang
yang dihadapi oleh perusahaan saham lama pada saat IPO.
jika rasio leverage tinggi maka b. Reputasi Auditor
risiko yang akan ditanggung Sulistio (2005) dan Pratiwi
juga tinggi. Informasi ini sangat (2007) dalam Widiyanti dan
penting bagi investor untuk Kusuma (2013) menyatakan
dipertimbangkan dalam reputasi auditor diukur dengan
penanaman investasi. melakukan pemeringkatan
LEV = Total Hutang / Total Kantor Akuntan Publik (KAP).
Aktiva Auditor lokal yang beraffiliasi
g. Rate of Return On Total Asset dengan The big four diberi nilai
(ROA) 1, sedangkan yang tidak
ROA menunjukkan tingkat beraffiliasi dengan The big four
pengembalian (return) yang akan diberikan nilai 0. KAP
dihasilkan manajemen atas lokal yang beraffiliasi dengan
modal yang ditanam oleh The big four dikategorikan
pemegang saham, sesudah sebagai KAP yang berkualitas.
dipotong kewajiban kepada AUD = Peringkat kantor
kreditor. Rumusnya adalah akuntan publik yang menjadi
(Rusdin, 2008) : partner dari auditor The Big
ROA = Laba Bersih / Total Four
Aktiva c. Reputasi Underwriter
Variabel ini diukur dengan
B. Informasi Non Akuntansi memeringkat underwriter
a. Kepemilikan Saham Lama berdasarkan pada value yang
Menurut Sulistio (2005) diterima oleh underwriter.
pengukuran atas persentase Penentuan underwriter yang
pemegang saham lama berkualitas menggunakan
berdasarkan persentase saham perangkingan yang termasuk
yang dipertahankan oleh Top 20 Broker berdasarkan total

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 53


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

value selama tahun 2009-2013. Jumaatin (2006) menggunakan


Penilaian ini seperti yang telah variabel dummy untuk
dilakukan oleh penelitian menganalisis pengaruh variabel
Pratiwi (2007) dan Amalia jenis industri terhadap initial
(2007) dalam Widiyanti dan return. Variabel dummy adalah
Kusuma (2013). Pemeringkatan variabel kualitatif yang
underwriter tersebut diperoleh dimasukkan sebagai salah satu
melalui Factbook yang variabel dalam regresi (Asnawi
mencantumkan daftar broker dan Wijaya, 2005). Perusahaan
teraktif di BEI. yang termasuk dalam high
Variabel reputasi underwriter profile diberi nilai 1 sedangkan
adalah variabel dummy dengan yang termasuk low profile diberi
memberikan nilai 1 untuk nilai 0. Pengelompokkan ini
underwriter yang termasuk didasarkan pada index
dalam Top 20 Broker teraktif di pengklasifikasian industri yang
BEI dan yang selain Top 20 terdapat pada IDX Fact Book.
Broker teraktif di BEI diberi
nilai 0.
UND = underwriter yang Pengujian Asumsi Klasik
termasuk dalam Top 20 Broker Pengujian ini dilakukan sebelum
teraktif di BEI melakukan pengujian hipotesis. Pengujian
d. Umur Perusahaan asumsi klasik yang digunakan adalah
Lestari (2005) pengukuran pengujian, uji multikolinearitas, uji
variabel ini berdasarkan auotokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
lamanya perusahaan tersebut Pengujian Hipotesis
beroperasi yaitu sejak didirikan Penelitian ini diuji dengan
sampai dengan saat penawaran menggunakan analisis regresi linier
umum (tahun). berganda dengan tujuan memperoleh suatu
AGE = Tahun perusahaan IPO persamaan dan garis yang menunjukkan
& listing di BEI Tahun persamaan pengaruh variabel independen
berdirinya perusahaan terhadap variabel dependen. Model
e. Jenis Industri persamaan regresi yang digunakan untuk
menguji hipotesis adalah:

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 54


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

IR = a + b1 SIZE + b2 EPS + b3 PER + IR 66 0,94 128,5 29,11 28,61


b4 LEV + b5 ROA + b6 PPS + b7 AUD + 7

b8 UND + b9 AGE + b10 IND + e SIZE 66 22185 4,50 3,70 7,33


EPS 66 0,01 290,1 38,34 63,95
Keterangan :
9
IR = Initial Return
PER 66 4,39 18425 5,61 2625,
a = konstanta
,69 60
SIZE = Ukuran Perusahaan
LEV 66 0,03 1,07 0,61 0,24
EPS = Earning Per Share ROA 66 0,01 40,26 6,76 7,76
PER = Price Earning Ratio PPS 66 50,10 97,00 76,51 10,75
LEV = Leverage AUD 66 0,00 1,00 0,30 0,46
ROA = Return On Asset UND 66 0,00 1,00 0,62 0,49
PPS = Kepemilikan Saham Lama AGE 66 1,00 75,00 18,42 14,76
AUD = Reputasi Auditor IND 66 0,00 1,00 0,30 0,46

UND = Reputasi Underwriter


Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
AGE = Umur Perusahaan
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa
IND = Jenis Industri
jumlah data yang digunakan dalam
b1-b10 = Koefisien Variabel X1-X10
penelitin ini sebanyak 66 sampel data.
e = Error
Adapun nilai minimum, maksimum, rata-
rata (mean) dan standar deviasi dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
masing-masing variabel dapat dilihat pada
Gambaran umum dan Objek Penelitian
tabel di atas.
Objek penelitian yang digunakan dalam
Pengujian Asumsi Klasik
penelitian ini adalah seluruh perusahaan
Tabel 2
yang melakukan IPO dan listing di Bursa
Uji Normalitas
Efek Indonesia periode 2009-2013. Dari
Variabel N Asymp. Keterangan
populasi tersebut dan berdasarkan kriteria
Sig. (2-
dalam pemilihan sampel, maka diperoleh
tailed)
sampel sebanyak 66 perusahaan.
IR 66 0,013 Tidak
Tabel 1
berdistribu
Statistik Deskriptif Data
si normal
Varia N Min Maks Mean Std.
bel Devi
asi

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 55


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

SIZE 66 0,000 Tidak Variabel N Asymp. Keterangan


berdistribu Sig. (2-
si normal tailed)
EPS 66 0,000 Tidak IR 66 0,119 Berdistribu
berdistribu si normal
si normal SIZE 66 0,785 Berdistribu
PER 66 0,000 Tidak si normal
berdistribu EPS 66 0,145 Berdistribu
si normal si normal
LEV 66 0,625 Berdistribu PER 66 0,045 Tidak
si normal berdistribu
ROA 66 0,015 Tidak si normal
berdistribu LEV 66 0,618 Berdistribu
si normal si normal
PPS 66 0,362 Berdistribu ROA 66 0,291 Berdistribu
si normal si normal
AGE 66 0,490 Tidak PPS 66 0,362 Berdistribu
berdistribu si normal
si normal AGE 66 0,474 Berdistribu
si normal
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
Dari data tabel 2 dapat dilihat bahwa hanya Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
2 variabel yang berdistribusi normal yaitu Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat
variabel financial leverage (LEV) dan bahwa setelah ditransformasi data hanya
kepemilikan saham lama (PPS). Untuk variabel Price Earning Ratio (PER) yang
menormalkan data dapat dilakukan dengan mempunyai nilai kecil dari Asymp. Sig
transformasi data. Berikut ringkasan hasil yaitu 0,045 < 0,05 sehingga dapat dikatakan
pengolahan data setelah dilakukan bahwa data tidak berdistribusi normal.
transformasi data: Maka dari itu langkah selanjutnya adalah
Tabel 3 dengan mendeteksi adanya data outlier.
Hasil Transformasi Data Tabel 4
Nilai Skor Outlier
No. Observasi Variabel Skor

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 56


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

1. 9 ZIR 2,89356 PPS 62 0,515 Berdistribusi


2. 18 ZEPS 3,83859 normal
3. 34 ZROA 4,31741 AGE 62 0,063 Berdistribusi
4. 49 ZPER 4,02771 normal

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0

Berdasarkan tabel 4 diatas jumlah data yang Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat

outlier sebanyak 4 observasi dan data bahwa setelah dilakukan deteksi data

tersebut dikeluarkan dari sampel sehingga outlier, maka semua data bernilai > 0,05.

jumlah sampel penelitian yang ada dalam Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua

penelitian ini berjumlah 62 setelah data per variabel terdistribusi secara normal

dikeluarkan sampel yang dioutlier. Berikut sehingga layak dipakai untuk analisis

ini adalah hasil uji normalitas per variabel regresi berganda.

setelah dikeluarkan data outlier : Tabel 6

Tabel 5 Uji Multikolonieritas

Hasil Uji Normalitas Setelah Variabel Tolerance VIF


SIZE 0,413 2,423
Mengeluarkan Data Outlier
EPS 0,108 9,235
Variabel N Asymp. Keterangan
PER 0,160 6,266
Sig. (2-
LEV 0,595 1,680
tailed)
ROA 0,347 2,878
IR 62 0,135 Berdistribusi PPS 0,785 1,275
normal AUD 0,662 1,510
SIZE 62 0,863 Berdistribusi UND 0,526 1,902
normal AGE 0,873 1,145
EPS 62 0,215 Berdistribusi IND 0,843 1,186
normal Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0

PER 62 0,078 Berdistribusi Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa dalam

normal penelitian ini variabel-variabel bebas

LEV 62 0,703 Berdistribusi memiliki angka VIF < 10 dan nilai

normal tolerance > 0,1. Oleh karena itu dapat

ROA 62 0,113 Berdistribusi disimpulkan bahwa tidak ada

normal multikolonieritas antara variabel satu


dengan variabel lainnya, maka semua

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 57


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

variabel bebas yang diuji dapat digunakan tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat
dalam regresi berganda. segera dilaksanakan.
Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil Uji Autokorelasi 1. Koefisien Determinasi
Durbin-Watson 1,966 Tabel 9
Hasil Uji R
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0 Adjusted R Square 0,218
Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa dalam
penelitian ini variabel-variabel bebas
memiliki angka DW sebesar 1,966. Angka Dari tampilan output SPSS model summary
tersebut berada > 1,954 dan < 2,046 pada Tabel 9 di atas besarnya Adjusted R
karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak Square adalah 21,8 %. Hal ini berarti
ada autokorelasi. kontribusi variabel independen terhadap
Tabel 8 variabel dependen adalah sebesar 21,8 %,
Uji Heteroskedastisitas sedangkan sisanya 78,2 % ditentukan oleh
Variabel Sig. Alpha variabel lain yang tidak teridentifikasi
SIZE 0,763 0,05 dalam model pengujian ini.
EPS 0,566 0,05 Uji Statistik F
PER 0,526 0,05 Tabel 10
LEV 0,237 0,05 Hasil Uji Koefisien Regresi secara
ROA 0,831 0,05 Simultan (Uji F)
PPS 0,332 0,05 F Sig
AUD 0,053 0,05 2,704 0,010
UND 0,381 0,05
AGE 0,140 0,05 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
IND 0,090 0,05 Berdasarkan pengujian dengan
menggunakan uji F yamg ditunjukkan pada
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0 tabel 10 di atas dapat dilihat p-value < 0,05
Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa dalam yaitu sebesar 0,010 dengan nilai F sebesar
penelitian ini variabel-variabel bebas 2,704 maka keputusannya adalah Ho
memiliki alpha > 0,05. Dengan demikian ditolak dan Ha diterima sehingga dapat
dapat disimpulkan bahwa model regersi disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
absolute yang telah dibentuk terbebas dari (SIZE), Earning Per Share (EPS), Price
gejala heterokedastisitas. Oleh sebab itu

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 58


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

Earning Ratio (PER), financial leverage, 0,352 UND 0,015 LNAGE 0,566
Return On Assets (ROA), kepemilikan IND
saham lama, reputasi auditor, reputasi
underwriter, umur perusahaan dan jenis Kesimpulan dan Saran
industri secara bersama-sama berpengaruh Kesimpulan
signifikan terhadap variabel dependen Penelitian ini bertujuan untuk menguji
initial return yang melakukan IPO dan analisis peranan informasi akuntansi dan
listing di Bursa Efek Indonesia. non akuntanasi terhadap intial returm
Tabel 11 saham pada perusahaan yang melakukan
Uji Regresi Linier Berganda IPO dan listing di Bursa Efek Indonesia
Variabel B t Sig Kesimpulan
periode 2009-2013 dengan jumlah sampel
(Constant) 5,667 2,756 0,008 sebanyak 66 perusahaan. Beberapa
LNSIZE 0,040 0,283 0,778 Ha ditolak
kesimpulan yang dapat diambil dari
LNEPS -0,127 -0,576 0,567 Ha ditolak
pengujian-pengujian yang dilakukan dalam
LNPER -0,146 -0,641 0,524 Ha ditolak
penelitian ini adalah :
LEV -0,911 -1,193 0,238 Ha ditolak 1. Berdasarkan hasil penelitian
ROA -0,009 -0,220 0,826 Ha ditolak
koefisien determinasi R= 0,218 yang
PPS -0,015 -0,965 0,339 Ha ditolak
berarti bahwa 21,8% variasi initial return
AUD -0,783 -2,071 *0,043 Ha diterima
dapat dijelaskan oleh variasi variabel
UND -0,352 -0,875 0,386 Ha ditolak
independen. Sedangkan sisanya sebesar
AGE -0,015 -1,539 0,130 Ha ditolak
78,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
IND -0,566 -1,715 **0,092 Ha diterima
yang tidak dimasukkan dalam model
*Sig 5% regresi ini seperti badan penilai, konsultan
hukum dan tingkat bunga.
**Sig10%
2. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan hasil nilai uji signifikansi

Hasil analisis regresi berganda pada tabel simultan F= 2,704 dan signifikansi 0,010.

11 dapat diformulasikan dalam persamaan Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05

berikut : atau 5% maka model regresi dapat

IR = 5,667 + 0,040 LNSIZE 0,127 digunakan untuk memprediksi

LNEPS 0,146 LNPER 0,911 LEV initial return atau dapat dikatakan bahwa

0,009 LNROA 0,015 PPS 0,783 AUD variabel informasi akuntansi dan non
akuntansi secara bersama-sama

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 59


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

berpengaruh terhadap initial return. perdana ada baiknya mempertimbangkan


3. Berdasarkan uji signifikan informasi yang di dapat dalam penelitian ini
parameter individual atau uji statistik t seperti menggunakan underwriter yang
maka dari ke sepuluh variabel independen bereputasi baik sesuai dengan penelitian
yang dimasukkan ke dalam model regresi ini.
terdapat dua variabel yang hasilnya
DAFTAR PUSTAKA
signifikan yaitu AUD dengan tingkat
Arini. 2011. Pengaruh Informasi Akuntansi
signifikan 0,05 dan IND menunjukkan hasil Dan Non Akuntansi Terhadap
Initial Return Pada Perusahaan
signifikan pada 0,10.
Non Keuangan Yang Melakukan
IPO (Initial Public Offering) Di
BEI. Skripsi. Bandar Lampung :
Saran
Universitas Lampung.
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan Asnawi, Said Kelana dan Wijaya, Chandra.
2005. Riset Keuangan : Pengujian-
yang ada pada penelitian ini, maka saran-
Pengujian Empiris. Penerbit PT
saran yang diajukan peneliti sebagai berikut Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Handayani, Sri Retno. 2008. Analisis
:
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
1. Bagi peneliti selanjutnya Underpricing pada Penawaran
Umum Perdana (Studi Kasus pada
diharapkan dapat memperluas batasan-
Perusahaan Keuangan yang Go
batasan yang ada pada penelitian ini seperti Publik di Bursa Efek Jakarta Tahun
2000 -2006). Tesis. Semarang:
memperpanjang periode penelitian,
Magister Manajemen, Universitas
menambah variabel-variabel yang diteliti Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio
dan menggunakan proksi lain dari
dan Analisis Investasi. Edisi
penelitian ini. Kedelapan. Penerbit BPFE.
Yogyakarta.
2. Bagi investor yang akan
Lestari, Yona Octiani. 2005. Informasi
berinvestasi pada perusahaan yang Keuangan dan Non Keuangan
Terhadap Return Saham di Pasar
melakukan IPO hendaknya
Perdana. Artikel. Jurnal. UIN.
mempertimbangkan informasi yang Martalena dan Malinda, Maya. 2011.
Pengantar Pasar Modal (Didesain
dihasilkan dalam penelitian ini mengenai
untuk Mempelajari Pasar Modal
variabel-variabel mana saja yang dengan Mudah dan Praktis).
Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.
berpengaruh terhadap initial return saham.
Martani, Dwi. 2003. Pengaruh Informasi
3. Bagi perusahaan hendaknya pada Selama Proses Penawaran
Terhadap Initial Return
saat bekerjasama dengan penjamin emisi
Perusahaan yang Listing Di Bursa
Efek Jakarta dari Tahun 1990-
2000. Simposium Akuntansi
dalam menentukan harga saham
Nasional VI. IAI. Oktober.

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 60


27 Oktober 2016
Jurnal Benefita Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham

Rusdin. 2008. Pasar Modal (Teori,


Masalah, dan Kebijakan dalam
Praktik). Penerbit Alfabeta.
Bandung.
Sharralisa, Romadhon, Hary W. Achmad
dan Gisijanto, Hantoro Arief. 2012.
Analisis Pengaruh faktor Informasi
Akuntansi Dan Non Akuntansi
Terhadap Initial Return Pada
Penawaran Perdana Saham Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal.
Universitas Gunadarma.
Sulistio, Helen. 2005. Pengaruh Informasi
Akuntansi Dan Non Akuntansi
Terhadap Initial Return Studi Pada
Perusahaan Yang Melakukan
Initial Public Offering Di Bursa
Efek Jakarta. Simposium
Akuntansi Nasional VIII. IAI.
September.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan
Investasi. Edisi Pertama. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.
Warren, Carl S. et al. 2014. Pengantar
Akuntansi. Edisi 25. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta.
Widiyanti, Novi Wulandari dan Kusuma,
Ferdyan Dwi. 2013. Analisis
informasi Akuntansi dan Non
Akuntansi Terhadap Initial Return
Saham pada Perusahaan yang
Melakukan IPO Di Bursa Efek
Indonesia. Simposium Akuntansi
Nasional XVI. IAI. September.
Jumaatin, Dinah. 2006. Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Initial
Return dan Return 15 Hari Setelah
IPO di Bursa Efek Jakarta. Skripsi
Akuntansi. Universitas Islam
Indonesia.

Vol 1 No. 1 Tahun 2016 61


27 Oktober 2016

Das könnte Ihnen auch gefallen