Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan askep komunitas saya yang
berjudul ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DI DESA LERO PADA Tn.
NL DENGA STROK dalam bentuk maupun isisnya yang sangat sederhana.
Semoga askep ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk maupun
pedoman bagi para pembaca.
Harapan kami semoga askep ini dapat membantu menambah pengetahuan
dan wawasan dari para pembaca.
Askep ini saya akui masih memiliki kekurangan oleh sebab itu saya
mengharapkan keritikan dan saran dari pembaca sekalian yang sifatnya
membangun.
C. Tujuan
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep medis Lansia dengan gout artrithis dan asuhan
keperawatan keluarga pada Lansia dengan strok.
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui konsep Keluarga
b Untuk mengetahui konsep Lansia.
c Untuk mengetahui konsep strok pada lansia.
d Untuk mengetahui Kasus dan Asuhan Keperawatan keluarga pada Lansia
dengan strok.
BAB II
TEORITIS
A Konsep keluarga
1 Pengertian keluarga
Menurut Hariyanto, 2005 keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih yang
disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang
mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga .
3 Tipe/bentuk keluarga
Dalam masyarakat ditemukan banyak tipe/bentuk keluarga
a Keluarga Inti (Nuclear Family): keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anak.
b Keluarga Besar (Extended Family): keluarga inti ditambah sanak saudara
misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dsb.
c Keluarga Berantai (Serial Family): keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d Keluarga Duda/Janda (Single Family): keluarga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
e Keluarga Berkomposisi (Composite): keluarga yang perkawinannya berpoligami
dan hidup secara bersama-sama.
f Keluarga Kabitas (Cahabitation): dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga.
4. Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal yang
berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu.
5. Fungsi keluarga
Fungsi dari keluarga adalah memenuhi kebutuhan anggota individu keluarga dan
masyarakat yang lebih luas, fungsi keluarga adalah:
a Fungsi afektif
Merupakan suatu basis sentral bagi pembentukan dan kelangsungan keluarga.
Kebahagiaan keluarga diukur dengan kekuatan cinta keluarga. Keberhasilan
melaksanakan fungsi afektif tampak kebahagiaan dan kegembiraan seluruh
anggota keluarga, tiap anggota keluarga mempertahankan hubungan yang baik.
b Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan
sosial.
c Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
d Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.
e Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu
mencegah terjadi gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang
sakit.
6. Tahap perkembangan keluarga
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan dari sistem keluarga yang
terjadi dari waktu ke waktu meliputi perubahn interaksi dan hubungan di antara
keluarga dari waktu ke waktu. Menurut Duvall (1977) siklus kehidupan keluarga
terdiri dari 8 tahapan yang mempunyai tugas dan resiko tertentu pada setiap tahapan
perkembangannya. Adapun 8 tahapan perkembangan tersebut adalah:
a Tahap 1 keluarga pemula : dimulai saat individu membentuk keluarga melalui
perkawinan.
Tugas perkembangan :
Membina hubungan intim untuk memuaskan kehidupan baru
Membina hubungan dengan teman lain, keluarga lain.
Membina keluarga berencana
Masalah kesehatan: Masalah seksual, peran perkawinan dan kehamilan
yang kurang direncanakan.
b Tahap 2 keluarga dengan kelahiran anak pertama: dimulai sejak anak pertama
lahir sampai berusia 30 bulan.
Tugas perkembangan :
1 Perubahan peran menjadi orang tua
2 Adaptasi dengan anggota keluarga
3 Mempertahankan hubungan yang memuaskan antara pasangan.
Masalah kesehatan: pendidikan meternitas, perawatan bayi yang baik,
pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini,
imunisasi, tumbuh kembang dan lain-lain.
c Tahap 3 keluarga dengan anak pra sekolah: dimulai anak pertama berusia 2,5
tahun sampai dengan 5 tahun.
Tugas perkembangan :
1 Memenuhi kebutuhan keluarga.
2 Membantu anak bersosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan.
3 Beradaptasi dengan anak baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain
juga terpenuhi.
4 Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun diluar
keluarga.
5 Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan akan anak.
6 Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7 Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbh kembang anak.
Masalah kesehatan: masalah kesehatan fisik: penyakit menular pada
anak., masalah kesehatan psikososial: hubungan perkawinan,
perceraian., persaingan antara kakak adik, dan pengasuhan anak.
d Tahap 4 keluarga dengan anak usia sekolah: dimulia saat anak pertama
berusia 6 tahun samapi 13 tahun.
Tugas perkembangan :
1 Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
2 Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia
3 Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat.
4 Meningkatkan komunikasi antara anggota keluarga
e Tahap 5 keluarga dengan anak remaja: dimulai saat anak pertama berusia 13
tahun sampai 19-20 tahun.
Tugas perkembangan :
1 Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab dan
meningkatkan anatominya.
2 Mempererat hubungan yang intim dengan keluarga.
3 Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua
4 Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga
h Tahap 8 keluarga dengan usia lanjut: dimulai salah satu meninggal atau
pension sampai dengan dua-duanya meninggal.
B PENGERTIAN STROK
Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA
( Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak
( dalam beberapa detik) atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) dengan gejala atau
tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Harsono,1996, hal 67)
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah
kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C. Suzanne,
2002, hal 2131) Penyakit ini merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di
United State. Akibat stroke pada setiap tingkat umur tapi yang paling sering pada
usia antara 75 85 tahun. (Long. C, Barbara;1996, hal 176).
C ETIOLOGI
Penyebab-penyebabnya antara lain:
a Trombosis ( bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak )
b Embolisme cerebral ( bekuan darah atau material lain )
c Iskemia ( Penurunan aliran darah ke area otak)
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)
E Manifestasi klinis
Gejala - gejala CVA muncul akibat daerah tertentu tak berfungsi yang
disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke tempat tersebut. Gejala itu muncul
bervariasi, bergantung bagian otak yang terganggu.Gejala-gejala itu antara lain
bersifat:
a Sementara
Timbul hanya sebebtar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan
hilang sendiri dengan atau tanpa pengobatan. Hal ini disebut Transient ischemic
attack (TIA). Serangan bisa muncul lagi dalam wujud sama, memperberat atau
malah menetap.Sementara,namun lebih dari 24 jam
Gejala timbul lebih dari 24 jam dan ini dissebut reversible ischemic neurologic
defisit (RIND)
b Gejala makin lama makin berat (progresif)
Hal ini desebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat yang dissebut
progressing stroke atau stroke inevolution Sudah menetap/permanen
(Harsono,1996, hal 67)
c. Diplopia
2 DEFISIT MOTORIK
Kelemahan wajah, lengan dan kaki
aHemiparese
pada sisi yang sama
b Hemiplegia
Paralisis wajah, lengan dan kaki
pada sisi yang sama
cAtaksia
4 DEFISIT VERBAL
Afasia ekspresif Ketidakmampuan menggunakan simbol
berbicara
Afasia reseptif Tidak mampu menyusun kata-kata yang
diucapkan
Kombinasi baik afasia reseptif dan
cAfasia global
ekspresif
5. DEFISIT KOGNITIF Kehilangan memori jangka pendek dan
panjang
Penurunan lapang perhatian
Kerusakan kemampuan untuk
berkonsentrasi
Alasan abstrak buruk
Perubahan penilaian
F Pemeriksaan Penunjang
1 CT Scan
a Memperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark
b Angiografi serebral
c membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan
atau obstruksi arteri
d Pungsi Lumbal
2 menunjukan adanya tekanan normal
3 tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukan adanya
perdarahan
a MRI : Menunjukan daerah yang mengalami infark, hemoragik.
b EEG: Memperlihatkan daerah lesi yang spesifik
c Ultrasonografi Dopler : Mengidentifikasi penyakit arteriovena
d Sinar X Tengkorak : Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal
e (DoengesE, Marilynn,2000 hal 292)
G Penatalaksanaan
1 Diuretika : untuk menurunkan edema serebral .
2 Anti koagulan: Mencegah memberatnya trombosis dan embolisasi.
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)
H KOMPLIKASI
1 Hipoksia Serebral
2 Penurunan darah serebral
3 Luasnya area cedera
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)
BAB III
PENGKAJIAN DATA KELUARGA
6 Komposisi keluarga
keluarga Tn. NL adalah keluarga dengan tipe keluarga tradisional dimana jenis
keluarga ini adalah pasangan lansia.
7 Genogram :
8 Tipe keluarga :
Keluarga inti
Keluarga besar
Janda/duda
Lain-lain, sebutkan
B Lingkungan
1 Perumahan
a Jenis rumah
Permanen
Semi permanen
Non permanen
b Luas bangunan : 9 x 6 m2
c Luas penerangan : .............................................m2
d Status rumah :
Milik pribadi
Kontrakan
Sewaan bulanan
Lain-lain
e Atap rumah
sGenteng
Seng/asbes
Sirap/atap
Lain-lain
f Ventilasi rumah
Ada
Tidak ada
g Bila ada, berapa luasnya:
> 10% luas lantai
< 10% luas lantai
h Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
Ya
Tidak
i Penerangan
Listrik
Petromak
Lampu teplok
Lain-lain
j Lantai
Keramik
Ubin
Plester
Papan
Tanah
k Kebersihan rumah secara keseluruhan
Bersih
Berdebu
Sampah bertebaran
Banyak lalat
Banyak laba-laba
Lain-lain, sebutkan
2 Denah rumah
Ket :
A Ruang tamu
B Ruang tengah
C Dapur
D Ruang makan
E Kamar mandi
3 Pengelolaan sampah
a Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
Ya
Tidak
b Bagaimana cara pengelolaan sampah dirumah tangga
Dibuang ke sungai/got
Diambil petugas
Ditimbun
Dibakar
Lain-lain
4 Sumber air
Sumur gali
Pompa tangan/listrik
Sungai
PAM
Air isi ulang
Lain-lain
5 Jamban keluarga
a Apakah keluarga memiliki WC sendiri
Ya
Tidak
Bila tidak, dimana keluarga buang air besar :
b Bila ya, jenis jamban keluarga
Leher angsa
Cemplung
Lain-lain, sebutkan :
c Berapa jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja
< 10 meter
> 10 meter
- 62 kg
- Mengalami keterbatasan
pergerakan pada tangan kiri dan
kaki kiri, tidak ada edema
H Analisa Data
No Data Diagnosa keperawatana
1. DS : Tn. NL mengatakan dia tidak gangguan mobilitas fisik pada Tn. NL
bias beraktifitas apa-apa, ia mau
beraktifitas jika ada yang
memapa
DS : Tn. NL mengatakan saya dulu
perna memakai kursi roda tapi
sekarang tidak menggunakan
lagi
DO : Tn. NL hanya tiduran di tempat
tidur atau duduk sambil
menonton TV
2. DS : Ny. Z mengatakan sering Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
membawah suaminya ke rumah
sakit atau dokter praktek untuk
terapi ( Ny. Z ingin suaminya
segera bisa berjalan )
DS : Ny. Z mengatakan menu makan
yang di makan suaminya sama
dengan yang di makannya
DO : keluarga tidak pernah melatih
klien untuk mobilisasi
3. DS : Ny. Z mengatakan jika Tn. NL Resiko cedera pada Tn. NL dan Ny. Z
ingin buang air besar dia sering
memapahnya ke kamar mandi
dengan kemampuannya yang
terbatas karena alas an umurnya
juga sudah tua dan tidak
mampu lagi untuk sering
memapah suaminya
DO : belum ada pegangan di kamar
mandi
I Diagnose askep keluarga
1 Gangguan mobilitas fisik pada keluarga Tn. NL khususnya Tn. NL berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan strok
2 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
anggota keluarga merawat anggota keluarga dengan strok
3 Resiko cedera pada keluarga Tn. NL khususnya Tn. NL berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
K Prioritas masalah
1 Gangguan mobilitas fisik pada keluarga Tn. NL khususnya Tn. NL
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan strok
2 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
anggota keluarga merawat anggota keluarga dengan strok
3 Resiko cedera pada keluarga Tn. NL khususnya Tn. NL berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
J Intervensi
A Kesimpulan
keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai
bagian dari keluarga
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan
oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit
serebrovaskuler selama beberapa tahun
B Saran
Semoga askep ini dapat menjadi sarana pembelajaran dan bias di kembangkan lagi
sebagai bahan pembelajaran.