Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
I
ILMU KELAUTAN (Indonesian Journal of Marine Sciences) adalah jurnal ilmiah terakreditasi nasional
V
berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. ll1jDIKTIjKEP/1998 tanggal 8 April 1998, No.
1.
395/DIKTIjKEP/2000 tanggal 27 Nopember 2000. No. 52/DIKTIjKEP/2002 tanggal 12 November
No. 55/DIKTIjKEP/2005 tanggal 17 Nopember 2005, dan No. 83/DIKTIjKEP/2009 tanggal 6 Juli 2009,
terbit 4 (empat) kali setahun (Maret, Juni, September dan Desember). 2.
SUSUNAN PENGELOLA
3
PELINDUNG: PENANGGUNGJAWAB:
Patrons Chairman
Dekan Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan Ketua Jurusan IImu Kelautan
KETUA DEWAN REDAKSI : SEKRETARIS REDAKSI ; 4
Editor in Chief Editorial Secretary
Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, MSc Ir. Retno Hartati. MSc
REDAKSIPELAKSANA 5
Executive Editors
BENDAHARA: SIRKULASI:
Treasurer Circulation
Dra. Ken Suwartimah Ir. Ita Rinlatsih. MSi
Ir. Widianingsih, MSc.
ALA'v1AT REDAKSI :
Editorial Address
Email: ambariyanto@undip.ac.id
Website: www.ljms.undip.ac.id
Foto Cover:
Ill'!:'
--".
ILMl! KELAUTA~ .
- IndonesIan Journal of MarInes SCIence
DAFTAR lSI
4. Composition of Skipjack Tuna (Katsuwonus pelamis L) Taken by Commercial Fishery Hal. 207
from the Northeastern Waters of Indonesia
R. Sala
5.Pengaruh Aktivitas Wisata Bahari terhadap Kualitas Perairan Laut di Hal. 215
Kawasan Wisata Gugus Pulau Togean
l
"
Allllludin Laapo, Achrnad Fahrudin. Dietrlech G. Bengen dan Ario Damar
Hadl Endrawati, Gunawan Widi Santosa, Ken Suwartliliah dan Sri Yulina Wulandan
Hal. 222
7.SST Retrieval Using AVHRR on Board NOAA19 in the Seas Around Japan Hal. 227
Anindya Wlrasatriya, Hiroshi Kawamura and Futoki Sakaida
Amiruddin Tahir*, Mennofatria Boer, Setyo Budi Susilo, dan Indra Jaya
Amiruddin.tahir@yahoo,com
Abstrak
Indonesia adalah negara kepulauan yang diperkirakan akan mengalami ancaman dampak pemanasan global
dan kenaikan muka laut. Pemanasan global juga akan meningkatkan kerentanan pulau-pulau keci/. Kajian
kerentanan pulau-pulau kecil merupakan bagian dari pengelolaan pulau-pulau kecil berkelanjutan. Pene/itian
ini bertujuan untuk menghitung serta memproyeksikan kerentanan pulau-pulau keci/, dan menyusun strategi
adaptasi pulau-pulau keci/. Penelitian dilakukan di Pu/au Barrang Lompo-Makasar pada Bulan Nopember 2009.
Prinsip dasar analisis data adalah mentransformasikan data lapang (kuantitatif dan kualitatif) ke dalam ni/ai
skor untuk menghitung indeks kerentanan pulau. Indeks kerentanan Pulau Barrang Lompo adalah 8,33 (kategori
sedang) dengan perubahan parameter kenaikan muka laut dan perendaman pada 2 tahun ke depan. Elevasi dan
kemiringan Pulau Barrang Lompo sangat rendah, dan pada tahun 2.1.00 diperkirakan /ebih dari 80 % daratan pulau
ini terendam. Strategi adaptasi yang diusulkan adalah pengembangan konservasi laut sekitar 50 % dari habitat
pesisir, pembangunan bangunan pelindung pantai dan relokasi pemukiman penduduk.
Kata kunci: pulau-pulau keci/, kerentanan, indeks.
Abstract
Indonesia consist of many islands, especially small islands. Small islands are vulnerable to the impact of globa/
warming and sea level rise. Small islands vulnerability assessment is part of the sustainability small island
management. The research aims to formulate the small islands vulnerability index, to simulate and to predict the
vulnerability dynamic of small islands, to develop adaptation strategies of small islands. The research conducted on
...... Barrang Lompo Island located in Makasar on Nopember 2009. Data collection through observation. measurement,
and depth interview. The principle of data analysis is by means of transformation of quantitative and qualitative
data into scoring value to produce the small island vulnerability index. The results showed that vulnerability index for
Barrang Lompo Island is 8.33 (moderate), coastal inundation until 2100 reach 80 % of the land area. The suggested
adaptation strategies are conservation of 50 % of coastal habitat, sea wall construction and resettlement.
184 Illdeks I.C,."I1I(//,<1/1 pUIUU-pll/iIIl kedl KuslIs Pulull Bu/.,.,mg LO/llpo A!"kilSClr !A l1limddill nd,ir c/ a1.)
lLMU KELAUTAN. Desemher l()09 ~()11414!. 183-188 _ _...... _ _ _ __
Indeks Kerentanan
Keterangan:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Indeks
V, Indeks kerentanan pada waktu t
kerentanan Pulau Barrang Lompo adalah 8,27, yang
Va Indeks kerentanan awal
menurut Doukakis (2005) termasuk dalam kategori
e Dasar logaritma natural
kerentanan sedang. Kerentanan ini akan berubah
k Koefisien kerentanan
secara cepat jika tidak dilakukan pengelolaan. Untuk
t Waktu/tahun
mengetahui sejauhmana perubahan kerentanan
Pulau Barrang Lompo pad a masa yang akan datang,
Hasil dan Pembahasan digunakan tiga skenario pengelolaan dengan asumsi
Karakteristik Geofisik perubahan parameter kenaikan muka laut dan peluang
perendaman pada 2 tahun ke depan. Skenario
Pulau Barrang Lompo merupakan pulau
pertama adalah tidak dilakukan upaya pengelolaan.
karang dari kelompok pulau datar, dengan luas sekitar
Skenario kedua, pengembangan kawasan konservasi
20,58 ha dan ketinggian maksimum 200 em di atas
laut sebesar 30 %. Hal ini perlu dilakukan mengingat
permukaan laut, dan sebagian besar daratan Pulau
habitat pesisir di Pulau Barrang Lompo didominasi
Barrang Lompo berada pada ketinggian antara 0-20
oleh ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu
em dan 21-40 em. Kemiringan daratan Pulau Barrang
karang memiliki peran dalam meredam energi
Lompo relatif keeil, yaitu 0-8 % yang meneakup
gelombang yang meneapai pantai. Skenario ketiga.
areal seluas 20,06 hC). PC)ntai Pulau Barrang Lompo
adalah meningkatkan proporsi kawasan konservasi
didominasi oleh pantai berpasir dengan panjang total
laut menjadi 50 % dari habitat pesisir Pulau Barrang
2.809,11 m. Sebagian besar pantai telah dilindungi
Lompo dan pembangunan tembok pelindung pantai.
oleh bangunan pelindung pantai khususnya pada sisi
Melalui peningkatan kapasitasadaptif (skenario kedua
barat, timur, dan utara.
dan ketiga), perubahan kerentanan Pulau Barrang
Indeks kaenlanan p1llaU-plllali kC'cil: KasHs Putall Barrang LOlf/po-Makasar IAm/mddil1 l'lhir <'I al.) 185
ILMU KELAUTA:'>i, DcsemherJ()()9 j.()/14 f4). J83-J8S ___________________ _________________
70
Proyeksi Dinamika Kerentanan Pulau Barrang Lompo
60
.........
.. ...
~
......
~ ...
,0'
....
.. , " , ,0'
- - ---
10
Tahun
PETA PERENOAMAN
PULAU BARRANG LOMPO
KOTA MAKASSAR TAHUN 2100
Kondl!>1 Pulau:
Lompo dapat diperlambat (Gambar 1), beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi (Turner
Nilai kerentanan merupakan gambaran dari et al., 2003). Salah satu yang dapat dilakukan untuk
ketersingkapan, sensitivitas dan kapasitas adaptif mengurangi kerentanan pulau-pulau kecil adalah
(McCarthy et ai" 2001), Kerentanan yang tinggi peningkatan kapasitas adaptif alamiah dari sistem
dimungkinkan oleh posisi pulau yang terekspose (Smit & Pilifosova, 2003). Pengelolaan ekosistem
terhadap gangguan alam (Turvey. 2007) atau pesisir, seperti terumbu karang, mangrove dan
karena posisinya yang terpencil (Campbell. 2006). padang lamun merupakan upaya untuk meningkatkan
Kerentanan ini akan mempengaruhi kemampuan pulau kapasitas adaptif dari pulau-pulau keci!.
186 Indeks kerellfOl1an PIIIOIl-pulou ked! : Kastls I'll/au Borrmlg Lompo-Makasor (Amiruddin Tahir er a/)
I
ILMU KELAVTAN. Desemher 101!9 10114 (41
!al.) Indeks kerenlonon pulall-pllialJ keel/ . K(II'lis Pu/all Barrang Lomprh'>fakasar (Amimddin Tahir er (11.) 187
ILMU KELAUTAN. /)(!sem/J(!r ]{)09 1'0114 (4)' 1113-188
Strategi Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim Smit B & Pilifosova O. 2003. From adaptation to
di P. Lombok NTB Indonesia. KLH, WWF dan adaptive capacity and vulnerability reducation,
Pemerintah Daerah NTB. In: Smith, J8.; and Huq, S. (eds), Climate change
adaptive capacity and development. World
IPCC 2001. Climate change 2001: impacts, adaptation,
Scientific, River Edge, NJ, pp. 1-20.
and vulnerability. Contribution of Working
Group II to the third assessment report of the SOPAC (South of Pacific Islands Applied Geoscience
Intergovermental Panel on Climate Change. Commission). 2005. EnvironmentalVulnerability
Cambridge University Press, New York. 1032 p. Index: EVI: Description of Indicators. UNEP
SOPAC.
Klein RJT & Nicholls RJ. 1999. Assesment of coastal
vulnerability to climate change. Ambio, 28(2). Turner, B. L., II, Kasperson, R. L, Matson, P. A.,
182-181. McCarthy, J. J., Corell, R. W., Christensen, L.,
I
Yokoki, H. Shimazaki, M & Chikamori. 2007. Atoll
states: natural disaster vulnerability and global island vulnerability to flooding and inundation
change. Environmental Hazard 3 : 49-62 revealed by historical reconstruction: Fongafale
PolskyC, NeffR, & Yarnal B. 2007. Buildingcomparable islet. Funafuti Atoll,
global change vulnerability assessment:
http://www.aviso.oceanobs.com/en/news/ocean
The vulnerability scoping diagram. Global in d i cato rs/ mea n-sea-Ieve 1/ i nd ex. htm I.
Environmental Chane 17: 472-485. Download tanggal 4 Januari 2010.
f
!
t
I
188 fndeks kerentmwl1 pl//all-plilau kedl . Kams Plliall Barrr1l1g Lompo-,/"fakasar IAmirwidin Tahir el a/.)
I
!