Sie sind auf Seite 1von 14

ANTIKANKER

1. Pengertian Kanker dan tumor


Menurut Gunawan, 2013
Kanker ialah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau

kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi

homoestatis lainnya pada organisme multiseluler.


Sifat umum dari kanker ialah sebagai berikut :
1) Pertumbuhan berlebihan umumnya berbentuk tumor
2) Gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan sehingga mirip

jaringan mudigah
3) Bersifat invasif, mampu tumbuh dijaringan sekitarnya

(perbedaan pokok dengan jaringan normal)


4) Bersifat metastatik, menyebar ke tempat lain dan

menyebabkan pertumbuhan baru


5) Memiliki heriditas bawaan (acquired heredity) yaitu turunan

sel kanker juga dapat menimbulkan kanker


6) Pergeseran metabolisme kearah pembentukan

makromolekul dari nukleosida dan asam amino serta

peningkatan katabolisme karbohidrat untuk energi sel.


Menurut Corwin, 2009

Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang cenderung

menyerang jaringan disekitarnya dan menyebar ke organ tubuh

lain yang letaknya jauh.

Menurut Katzung, 2013

Kanker adalah suatu penyakit yang ditandai oleh hilangnya

mekanisme kontrol normal yang mengatur kesintasan, proliferase,

dan diferensiasi sel.

Menurut Robbins,

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

Tumor merupakan massa jaringan yang abnormal dengan

pertumbuhan yang pada hakekatnya bersifat otonom dan

melampaui pertumbuhan jaringan normal. Tumor diklasifikasikan

menjadi dua kategori yang luas, yaitu tumor jinak dan tumor ganas

dimana tumor ganas biasa disebut kanker.

Kesimpulan :

Kanker adalah pertumbuhan sel yang abnormal yang bersifat

metastatik dimana pertumbuhannya menyebar serta bersifat invasif

dimana kanker dapat tumbuh pada jaringan sekitarnya, sedangkan tumor

adalah pertumbuhan sel yang abnormal tetapi tidak bersifat metastatic

maupun invasif, tumor juga dikatakan peradangan namun bukan inflamasi.

2. Siklus dan pembelahan sel


Menurut Tjay, 2010
Proses timbulnya kanker. Tumor ganas terjadi melalui

beberapa tingkat 11 12 yaitu :


1) Fase inisiasi
DNA dirusak akibat radiasi atau zat karsinogen (radikal

bebas). Zat-zat inisiator ini mengganggu proses reparasi

normal, sehingga terjadi mutasi DNA dengan kelainan pada

kromosomnya. Kerusakan DNA diturunkan kepada anak-

anak sel dan seterusnya.


2) Fase promosi
Zat karsinogen tambahan (co-carcinogens) diperlukan

sebagai promotor untuk mencetuskan proliferasi sel. Dengan

demikian sel-sel rusak jadi ganas.


3) Fase progresi

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

Gen-gen pertumbuhan yang diaktifasi oleh kerusakan DNA

mengakibatkan mitose dipercepat dan pertumbuhan liar dari

sel-sel ganas. Tumor menjadi manifes.

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

(Sloane, 2004)

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

Pembelahan sel digolongkan menjadi 2 golongan yaitu (Sloane, 2004) :

1) Mitosis
Terdiri dari penebalan kromosom serta sitoskinesis,

pembelahan aktual sitoplasma untuk membentuk dua sel anak.

Meskipun pembelahan merupakan proses yang berkelanjutan.

Pembelahan dibagi menjadi empat subfase: profase, metafase,

anafase, telofase (Sloane, 2004):


a. Profase
Menghilangnya dinding membran bukleus
Kromosom mulai menebal
Sentriol terpisah
Terbentuk benang-benang spindel
b. Metafase
Kromosom sudah berbaris sejajar di baris ekator dan

mitosis kromosom tidak berpasasangan


c. Anafase
Setiap pasangan kromosom akan menuju ke kutub

sentriolnya masing-masing
d. Telofase
Terbentuknya nukleus yang baru, mengakibatkan

menjadi 2 sel anak.

2) Miosis
Miosis adalah pembelahan sel yang terjadi dalam

pembentukan sel-sel kelamin (sel telur dan aperma). Pembelahan

tersebut mengurangi jumlah kromosom menjadi jumlah haploid.

Saat pembuatan gabungan dari sel telur dan sperma

menghasilkan jumlah kromosom diploid (Sloane, 2004).

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

Miosis terdiri dari dua pembelahan nuklear dan selular

(Sloane, 2004) :
a. Miosis I, memisahkan setiap pasangan kromosom homolog

dan membagi anggota pasangan tersebut pada sel-sel anak.


b. Miois II, serupa dengan mitosis

Perbedaan pembelahan sel miosis dan mitosis :

Mitosis Miosis
1. Jumlah kromosom sama dengan 1. Jumlah kromosom dn

induknya kromosom induknya


2. Menghasilkan 2 sel anak (2n) 2. Menghasilkan 4 sel anak (4n
3. Diploid 3. Haploid
4. Melalui 4 fase 4. Melalui 2 fase
5. Pada sel prokariotik dan sel 5. Terdapat pada sel kelamin

eukariotik

Kesimpulan :

Siklus sel terdiri dari siklus GF1,dimana pada siklus ini merupakan

persiapan ketahap sintesis, S merupakan tahap sintesis, GF2 merupakan

tahap persiapan menuju proses mitosis, M merupakan proses mitosis.

Proses pembelahan sel ada 2 yaitu mitosis dan meiosis, dimana

mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anak

yang identik dengan induknya yang bersifat diploid dan berjumlah 2

n,yang memiliki tahapan profase,metaphase,anaphase dan telofase. Serta

terdapat pada sel tubuh. Sedangkan meiosis adalah proses pembelahan

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

sel yang menghasilkan 4 sel anak yang tidak identik dengan induknya

bersifat haploid dan berjumlah 4n,serta terdapat pada sel kelamin.

Proses terbentuknya kanker melalui 3 fase yaitu inisiasi dimana

pada fase ini merupakan tahap awal perkenalan sel sel dalam tubuh

dengan zat karsinogen contohnya virus,radiasi. Fase kedua adalah fase

promosi, dimana pada fase ini terdapat promotor yang dapat membantu

pembelahan sel. Fase ketiga adalah fase progresi dimana pertumbuhan

sel menjadi lebih cepat dan tidak terkendali.

3. Gen-gen regulator kanker


Gen regulasi :

Proses timbulnya kanker, tumor ganas terjadi melalui beberapa

tingkatan yaitu :

1) Onkogen merupakan gen yang meningkatkan pertumbuhan sel

secara otonom pada sel-sel kanker.


2) Protoonkogen dapat diubah menjadi enkogen lewat : transduksi

menjadi retrovirus (onkogen viral atau v-onc) perubahan in situ

yang mempengaruhi ekspresi menjadi c-onc (onkogen seluler).

Ekspresi konstitutif protoonkogen normal menghasilkan onkoprotein

yang mekengkapi sel dengan kemandirian dalam pertumbuhan.


3) Apoptose adalah kematian sel yang telah diprogram (Tjay, 2012).
4) Gen supresor kanker

Kesimpulan :

Gen-gen supresor kanker yang dibahas ada 4 yaitu :

1. Onkogen, dimana onkogen ini mampu meningkatkan pertumbuhan

sel kanker.

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

2. Protoonkogen, mampu meningkatkan pertumbuhan sel yang

normal.
3. Apoptose adalah kematian sel secara terprogram
4. Gen supresor adalah gen-gen yang dapat menekan terjadinya

pertumbuhan sel kanker.

4. Proses pembentukan sel normal menjadi sel kanker


Skema dari molekul dasar kanker yang sudah sederhana (Price, 2012) :

Didapat SEL NORMAL Mutasi


(lingkungan) diturunkan
agen perusak Perbaikan DNA dalam :
DNA : yang berhasil
Gen-gen yang
Kimia Perbaikan DNA menyerang
Kerusakan DNA
Yang gagal perbaikan DNA
Radiasi
virus Gen yang
menyerang
Mutasi dalam pertumbuhan /
genon sel apoptosis
somatik
Menonaktifkan
Mengaktifkan Mengganti gen
gen supresor
onkogen yang yang mengatur
kanker
meningkatkan apoptosi
pertumbuhan

Memperlihatkan hasil gen yang


sudah diganti dan hasil genPerluasan
yang salinan
Mutasi tambahan (progresif)
hilang
Heterogeniti

Neoplasma Ganas

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

Kesimpulan :

Ketika sel tubuh bertemu dengan zat karsinogen seperti radiasi,

virus, dan zat-zat kimia maka akan mengalami kerusakan DNA fase inilah

yang disebut inisiasi. Kemudian ketika terjadi kerusakan DNA, akan

mengalami perbaikan. Namun ketika perbaikan DNA gagal maka akan

mengalami mutasi pada sel somatik. Pada sel somatik ini terjadi fase

promosi dimana pengaktifan onkogen yang menyebabkan meningkatnya

pertumbuhan sel kanker, kemudian mengganti gen yang mengatur

apoptosis, serta menonaktifkan gen supresor kanker. Kemudian setelah

ketiga prose situ, maka akan memperlihatkan hasil gen yang sudah

diganti dan hasil gen yang hilang. Kemudian neoplasma menjadi ganas.

5. Penggolongan obat Antikanker


1. Antimetabolit (Gunawan, 2012)
Metabolit secara struktural berhubungan dangan komponen

sel yang normal. Umumnya obat ini menggaggu tersedianya purin

dan pirimidin prokursor nukleotida yang normal dengan

menghambat sintesis atau komotensi DNA atau RNA. Antimetabolit

dibagi menjadi tiga golongan spesifik yaitu:


a. Antagonis pirimidin, dengan mekanisme kerja trimidilat

sintetase sehingga tidak menghasilkan asam trimidilat pada

sintesis DNA dan RNA. Akibatnya proses pembentukan DNA

menjadi terganggu.

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

b. Antagonis purin, dengan mekanisme kerja utama menghambat

biosintesis purin, akibatnya sintesis RNA, CoA, ATP dan DNA

dihambat.
c. Antagonis folat, dengan mekanisme kerja menghambat enzim

dihidrofolat reduktase untuk menghasilkan tetrahidrofolat yang

berfungsi dalam sintesis asam folat.

Contoh obat (Harvey, 2013) :

a. Siratabin
b. Fluradabin
c. 5-Flurourasil
d. 6-Merkaptopurin
e. Metotreksat
f. 6-Tioguanin
2. Antibiotika
Mekanisme kerja dari golongan obat ini adalah menghambat

availabilitas prekursor nukleotida purin dan pirimidin dengan

menghambat sintesisnya atau berkompetisi dengan prekursor

dalam sintesis DNA dan RNA. Akibatnya replikasi DNA akan

terganggu. Obat ini juga spesifik terhadap topoisomerase I dan

topoisomerase II (Harvey, 2013) :


Contoh obat (Harvey, 2013) :
a. Bleomisin
b. Dektinomisin
c. Daunorubisin
d. Doksorubisin
e. Idarubisin
f. Plikamisin
3. Obat-obat Alkilasi
Zat alkilator bekerja sebagai sitotoksok dengan cara terikat

secara kovalen pada golongan nukleofilik konstituen berbagai jenis

sel. Alkilasi DNA barangkali merusakan reaksi sitotoksik yang

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

bersifat letal pada sel tumor sel yang sedang membelah cepat pada

fungsi DNA dan akibatnya DNA rusak (Tanu, 2012).


Contoh obat (Harvey, 2013) :
a. Karmustin & lomustin
b. Siklofostamid & ifostamid
c. Mekloretamin
d. Streptozotocin
e. Klorambusil
f. Dakarbazin
g. Melfalan
h. Bisulfan
4. Inhibitor mikrotubulus
Gelendong mitotik merupakan bagian dari tulang rangka yang

lebih besar (sitoskeleton) yang perlu untuk gerakan intrernal dalam

sitoplasma sel-sel eukariotik. Gelendong ini terdiri dari kromatin dan

suatu sistem mikrotubulus dari tubulin protein. Gelendong mitotik

perlu untuk pembelahan DNA menjadi 2 sel anak yang dibentuk

ketika sel eukariotik membelah. Pada fase mitosis, tepatnya pada

tahap metafase benang-benang gelendong tidak disintesis oleh

tubulin. Akibatnya akan terjadi pemisahan benang gelendong dan

meyebabkan kematian pada sel (Harvey, 2013).

Contoh Obat (Harvey, 2013) :

a. Navelbin
b. Paclitaxel
c. Vinblastin
d. Vinkristin
5. Hormon steroid dan antagonisnya
Mekanisme kerja dari hormon steroid adalah berikatan dengan

reseptor sel target. Sehinggan kompleks terseptor teraktifkan dan

kompleks reseptor ini akan berikatan dengan kromatin sehingga

mengaktifkan transkripsi gen-gen spesifik. Dalam proses ini akan

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

meghasilkan protein spesifik untuk proliferasi seluler (Harvey,

2013).

Contoh obat (Harvey, 2013) :

a. Aminoglutetimid
b. Estrogen
c. Flutamid
d. Gosorelin
e. Leuprolid
f. Prednison
g. Temoksifen
6. Antobodi Monoklonal
Mekanisme kerja dari antibodi monoklonal meliputi

antiobody-dependent cellular toxicity (ADCC), complement-

dependent cytotoxicity (CDC) dan induksi apoptosis secara

langsung. Mekanisme kerja lain dari golongan ini adalah

mengaktifkan berbagai jenis komponen sel imun seperti sel Natural

Killer, Sitokin, sel limfoit T, sel limfoit B sebagai antibodi dalam

tubuh (Tanu, 2012).


Contoh Obat (Harvey, 2013) :
a. Bevacizumab
b. Cetuximab
c. Rituximab
d. Trastuzumab

Kesimpulan :

Penggolongan obat antikanker ada 6 yaitu :

1. Antimetabolit, yang mekanisme kerjanya yaitu analog dengan purin,

analog dengan pirimidin dan antagonis folat dimana golongan obat

ini dapat menghambat enzim dihidrofolat reduktase pada sintesis

asam folat.

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

2. Antibiotik, yang mekanisme kerjanya dapat mengganggu fungsi dari

DNA
3. Inhibitor mikrotubulus, yang mekanisme kerjanya yaitu

menghambat mikrotubulus pada pembelahan mitosis pada fase

metafase.
4. Obat-obat alkilasi, yang memiliki gugus alkil yang bersifat

bifungsional, yang dapat berikatan silang dengan fosfat sehingga

dapat menyebabkan kesalahan baca.


5. Hormon steroid dan antagonisnya, mekanisme kerjanya sama

dengan hormon steroid yang ada dalam tubuh. Obat golongan ini

bekerja dengan mencari reseptornya yang terdapat didalam tubuh.

Antagonisnya digunakan untuk penetralisir.


6. Obat golongan lainnya, yang mekanismenya meliputi 5 golongan

obat sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097
ANTIKANKER

Corwin, E. J., 2009, Buku Saku Patofisiologi, EGC : Jakarta.

Gunawan. 2012.Farmakologi dan TerapiEdisi V. BagianFarmakologi dan


terapi kedokteran I : Jakarta.

Harvey, R., dan Pamela C. 2013. Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi IV.
Jakarta: EGC.

Katzung B., et al. 2013. Farmakologi Dasar dan Klinik. EGC : Jakarta.

Mitchell et al. 2008. Buku saku dasar patologis penyakit Robbins &
Cotran. EGC : Jakarta.

Price, Sylvia A. Dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi : Konsep


Kliniks Proses-Proses penyakit, Volume 2, EGC : Jakarta.

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta.

Tjay, dkk.,2010,Obat-Obat Pentingedisi V, PT. Gramedia, Jakarta.

ASKA SETIAWATI IVA MUKRIMA


15020140097

Das könnte Ihnen auch gefallen