Sie sind auf Seite 1von 10

Kontrol Pemurnian Udara menggunakan Ionizer Berbasis

Mikrokontroler

Muhammad Rivai Henny Utami Ferry Ardika Natanael


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Keputih, Sukolilo Surabaya 60111

Abstrak Beberapa gangguan dan penyakit


Udara merupakan salah satu komponen pernafasan diakibatkan oleh virus dan partikel
utama penyokong kehidupan. Metabolisme dalam mikroskopik dalam udara. Tidak hanya pada udara
tubuh manusia tidak akan terjadi tanpa peran di luar ruangan, namun juga udara dalam ruangan.
oksigen dari udara. Selain oksigen, dalam udara Interaksi dan aktifitas manusia dalam ruangan juga
juga terkandung karbon monoksida, karbon mengambil peran dalam penyebaran virus dan
dioksida, formaldehid, spora jamur, virus, dan zat partikel ini. Virus dan debu yang menjadi penyebab
mikroskopik lainnya. Zat-zat tersebut jika berada gangguan pernafasan merupakan ion positif dalam
dalam ambang batas masih dapat dinetralisir oleh udara. Memurnikan udara yang penuh dengan ion
tubuh. Lain halnya bila kandungan zat-zat tersebut positif dapat dilakukan dengan mengikatkan ion
sudah berada di luar ambang batas, maka proses negatif sehingga dapat berikatan dan menambah
netralisasi akan terganggu. Meningkatnya kadar massa partikel. Akibatnya, debu dapat turun ke
zat-zat tersebut salah satunya disebabkan oleh bawah dan tidak terhirup.[2]
aktifitas manusia. [1] Kadar debu dan karbon monoksida yang
belum stabil dalam ruangan dapat dinetralisir
Kadar debu dan karbon monoksida yang
dengan mengikatkan ion-ion negatif pada
belum stabil dalam ruangan dapat dinetralisir
molekulnya. Ion-ion negatif dapat dihasilkan dari
dengan mengikatkan ion-ion negatif dalam
ionizer yang disusun oleh sejumlah dioda dan
molekulnya. Ion-ion negatif dapat dihasilkan dari
kapasitor. Ionizer secara umum bekerja statis.
ionizer yang disusun oleh sejumlah dioda dan
Artinya, jumlah ion yang dihasilkan tetap meskipun
kapasitor. Ionizer ini secara umum bekerja statis.
kadar debu sudah berkurang atau meningkat.
Artinya, jumlah ion yang dihasilkan tetap meskipun
Dampaknya, ozon yang terbentuk akibat ionisasi
kadar debu sudah berkurang atau meningkat.
kadarnya juga meningkat dan dalam kondisi yang
Dampaknya, ozon yang terbentuk akibat ionisasi,
pekat, ozon berbahaya bagi tubuh.[2]
kadarnya juga meningkat dan dalam kondisi yang
pekat, ozon juga berbahaya bagi tubuh.
2. TEORI PENUNJANG
Kata Kunci : ionizer, kualitas udara, kontroler
2.1 Fotodioda
PID Fotodioda dalam perancangan ini akan
dikombinasikan dengan sumber cahaya berupa
1. PENDAHULUAN superbright dan digunakan sebagai detektor asap.
Fotodioda pada dasarnya merupakan sambungan p-
Udara merupakan salah satu komponen n yang bekerja dibawah kondisi reverse bias. Saat
utama penyokong kehidupan. Metabolisme dalam sebuah sinyal optik diterima oleh fotodioda, daerah
tubuh manusia tidak akan terjadi tanpa peran deplesi berfungsi untuk memisahkan pasangan
oksigen dalam udara. Selain oksigen, dalam udara elektron dan hole, dan arus listrik akan mengalir
juga terkandung karbon monoksida, karbon dalam internal circuit. Pada operasi frekuensi
dioksida, spora amur, virus, dan partikel tinggi, daerah deplesi harus terjaga tetap tipis untuk
mikroskopik lainnya. Zat-zat tersebut bila berada mengurangi waktu transit. [15]
dalam ambang batas masih dapat dinetralisir oleh Bahan yang umum digunakan untuk
tubuh. Lain halnya, bila kandungan zat-zat tersebut membuat fotodioda bergantung dari sifat-sifat
berada di luar ambang batas, maka proses bahan tersebut, karena hanya foton yang
netralisasi akan terganggu. Meningkatnya kadar mempunyai energi cukup yang mampu
zat-zat tersebut salah satunya diakibatkan oleh mengeksitasi elektron melewati bandgap material
aktifitas manusia.[2] akan menghasilkan arus fotonik. Bahan yang

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS


umum digunakan untuk membuat fotodioda antara menggunakan arus pada frekunsi yang lebih tinggi
lain: mencapai 15-50 kHz. [4]

Material Rentang panjang gelombang


spectrum elektromagnetik
(nm)
Silikon 190-1100
Germanium 400-1700
Indium gallium 800-2600
arsenid
Lead (II) sulfide <1000-3500
Tabel 2.1 Material penyusun fotodioda

Asap yang memasuki ruangan tersebut


menyebabkan pantulan cahaya dari partikel-partikel
asap dan mengenai fotodioda. Keadaan seperti ini Gambar 2.3 Flyback Transformer
menyebabkan resistansi fotodioda turun.
Sebaliknya, bila asap sudah turun maka resistansi 2.4 Mikrokontroler
fotodioda akan naik. Mikrokontroler (Gambar 2.4) adalah
sebuah chip yang didalamnya telah terdapat
mikroprosesor, I/O pendukung, memmori bahkan
ADC (Analog to Digital Converter). Miniatur
dimensi semakin ditingkatkan dengan kemampuan
untuk aplikasi disegala bidang. [11]

Gambar 2.1 Fotodioda

Gambar 2.2 Simbol Fotodioda

2.2 Flyback Transformer


Flyback Transformer juga disebut sebagai
Line Output Transformer (LOPT) adalah sebuah
tansformator khusus yang digunakan untuk
menghasilkan tegangan tinggi. Transformator ini Gambar 2.4 Mikrokontroler
dibuat untuk mengatur gerakan horizontal elektron Beberapa mikrokontroler terbaru juga
pada tabung sinar katoda. Seperti pada umumnya sudah dilengkapi dengan DSP (Digital Signal
transformator step-up, flyback menerima tegangan Processor) atau mikrokontroler yang tergolong
masukkan yang kecil dan mengubahnya menjadi RSIC (Reduced instruction set of Computing).
tegangan yang tinggi, pada konteks ini juga pada Mikrokontroler tidak dapat dioperasikan apabila
frekuensi yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari tidak dilengkapi dengan software didalamnya.
gerakan mendatar elektron. [4] Inilah yang membedakan mikroprosesor dengan
Flyback Transformer digunakan pada rangkaian digital diskrit, serta pada mikrokontroler
operasi tabung sinar katoda pada perangakat dapat diprogram dan diprogram ulang. Sebagai
elektronik seperti televisi atau monitor komputer. contoh aplikasi lampu lalu lintas, saat terjadi
Tegangan dan frekuensi yang dihasilkan dapat perubahan sistem maka harus dilakukan modifikasi
mencapai jangkauan yang lebar. Seperti pada terhadap rangkaiannya. Akan tetapi apabila
tabung sinar katoda televisi berwarna, menggunakan mikrokontroler bisa dilakukan
membutuhkan 20-50 KV dengan horizontal scan dengan hanya merubah program yang tertanam
rate sebesar 15.374 kHz. Tidak seperti didalam mikrokontroler tersebut.[11]
transformator daya yang menggunakan arus AC
dengan frekuensi 50-60 Hz, flyback transformer

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS


2.4.1 Mikrokontroler AVR ATmega 16 Port USART untuk komunikasi serial
Gambar 2.5, Mikrokontroler AVR (Alf dengan computer.
and Vegards Risc Processor) merupakan Fitur peripheral :
pengontrol utama standar industri dan riset saat ini. - Tiga buah macam timer/Counter dengan
Hal ini disebabkan berbagai kelebihan yang kemampuan pembandingan
dimilikinya dibandingkan dangan mikroprosesor - Real time Counter denga Oscillator
yang lain dengan biaya terjangkau. Dengan tersendiri
didukung software dan dokumentasi yang memadai - 4 channel PWM
dan membutuhkan komponen pendukung yang - 8 channel, 10 bit ADC
relatif lebih sedikit.[6] - Byte oriented two wire serial interface
- Programmable serial USART
- Antarmuka SPI
- Watchdog timer dengan oscillator
internal
- On chip analog comparator
Konfigurasi ganda Pin ATmega16 pada
Tabel 2.2, Tabel 2.3, Tabel 2.4:

Table 2.2 Konfigurasi pin pada Port B


Port B
PIN Fungsi Khusus
Gambar 2.5 Mikrokontroler ATmega 16 PB7 SCK (SPI Bus Serial Clock)
PB6 MISO (SPI Bus Master Input/Slave
Mikrokontroler atau mikroprosesor adalah Output)
suatu piranti yang digunakan untuk mengolah data PB5 MOSI (SPI Bus Master Output/Slave
biner, yang didalamnya merupakan gabungan dari input)
rangkaian rangkaian elektronik yang dikemas PB4 SS (SPI Slave Select Input)
dalam bentuk chip. Pada umumnya, mikrokontroler PB3 AIN1 (Analog Comparator Negative
terdiri dari bagian bagian berikut : Alamat Input)
(address), Data, Pengendali, Memori (RAM atau OC0 (Timer/Counter0 Output Compare
ROM) dan Pin input/output. Match Output)
PB2 AIN0 (Analog Comparator Positive
Input)
INT2 (External Interrupt 2 Input)
PB1 T1 (Timer/Counter1 External Cunter
Input)
PB0 T0 T1 (Timer/Counter0 External Cunter
input)
XCK (USART External Clock
Input/Output)

Table 2.3 Konfigurasi pin pada Port C

Port C
Gambar 2.6 Input Output ATmega16 PIN Fungsi Khusus
PC7 TOSC2 (Timer Oscillator pin2)
Fitur fitur yang dimiliki oleh ATmega16 PC6 TOSC1 (Timer Oscillator pin1)
adalah sebagai berikut (Gambar 2.6) : PC5 TDI (JTAG Test Data In)
Mikrokontroler AVR 8 bit yang memiliki PC4 TDO (JTAG Test Data Out)
kemampuan tinggi dengan daya rendah. PC3 TMS (JTAG Test Mode Select)
Arsitektur RISC dengan throughput PC2 TCK (JTAG Test Clock)
mencapai 16 MIPS pada arsitektur 16 MHz PC1 SDA (Two Wire Serial Bus Data
Memiliki kapasitas Flash memory 16 Kbyte, Input Output Line)
EEPROM 512 Byte dan SRAM 1 Kbyte PC0 SCL (Two Wire Serial Bus Clock
Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, Line)
port B, port C, dan port D
CPU ayng terdiri dari 32 buah register Table 2.4 Konfigurasi pin pada Port D
Unit interupsi internal dan eksternal. Port D
PIN Fungsi Khusus

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS


PD7 OC2 (Timer/Counter2 Output Penambahan komponen derivative
Compare Match Output) membuat setting time (waktu mencapai keadaan
PD6 ICP (Timer/Counter1 Input Capture steady state) controller menjadi cepat. Secara
Pin) matematis kontroler PID dapat dirumuskan sebagai
PD5 OC1A (Timer/Counter1 Output berikut :
Compare A Match Output) MV = K {e + 1/Ti   + Td de/dt }+b
PD4 OC1B (Timer/Counter1 Output
Compare B Match Output) Kontroler PID mempunyai karakteristik
PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input) respon yang cepat dan kemampuan untuk
PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input) menghilangkan offset, sehingga jenis kontroler
PD1 TXD (USART Output Pin) sangat cocok mengatur proses yang membutuhkan
PD0 RXD (USART Input Pin) energi storage besar dan membutuhkan dead time
serta time delay relatif kecil.
Kelemahan kontroller PID tidak bisa
2.5 Kontroler Proportional, Integral, digunakan untuk mengendalikan semua proses
Derrivative (PID) variabel. Untuk mengendalikan proses variabel
PID adalah sebuah akronim dari yang mengandung banyak noise apabila
proportional, integral, dan derivative. Kontroler menggunakan kontroler PID sistem akan menjadi
PID yang terdiri dari elemen proportional, integral, unstable dikarenakan unsur D pada kontroler
dan derivative digunakan secara luas dalam kontrol tersebut.
umpan balik dalam proses industri. Kontroler ini Dari semua tipe pengendali yang telah
mencakup elemen dengan tiga fungsi tersebut. dibahas di atas terdapat beberapa hal penting yang
Akronim pada PID digunakan sebagai level perlu dingat adalah :
elemen. Proporsional elemen merujuk pada huruf 1. PB yang kecil akan membuat pengendali
P, integral pada huruf I, dan derivatif pada menjadi sensitif dan cenderung membawa loop
huruf D. Kontroler PID digunakan pertama kali berosilasi, sedangakan untuk PB besar akan
pada tahun 1939 dan menjadi kontroler yang meninggalkan offset yang besar juga.
digunakan secara luas pada proses kontrol hingga 2. Ti yang kecil bermanfaat untuk menghilangkan
saat ini. [5] offset, tetapi dapat membawa sistem menjadi
Kontrol PID adalah metode kontrol umpan lebih sensitif dan lebih mudah berosilasi,
balik yang menggunakan kontroler PID sebagai sedangkan Ti yang besar belum tentu efektif
piranti utama. Struktur dasar dari sistem kontrol dan juga cenderung membuat respon menjadi
umpan balik konvensional ditunjukkan oleh lambat.
gambar di bawah ini, dcngan menggunakan 3. Td yang besar akan menjadikan respon
diagram blok. cenderung cepat, sedangkan Td yang kurang
memberikan nilai ekstra disaat-saat awal.
Perbandingan respon kontroler P, PD, PI
dan PID ditampilkan pada gambar kurva reaksi
berikut ini.

Gambar 2.9 Diagram blok PID

Pada gambar di atas, yang dimaksud


dengan process adalah objek yang akan
dikontrol. Tujuan dari proses kontrol adalah
membuat variable proses y mengikuti harga set
point r. Untuk mencapai tujuan ini, variable u
dirubah pada perintah kontroler. [14]
Merupakan tipe pengendalian gabungan Gambar 2.10 Kurva reaksi dari kontroler
Proportinal Integral dan Proportional Derivative P, PI, PD, dan PID
sebagai mana terlihat pada gambar 5.3, dimana
respon yang didapatkan cepat tercapainya stabilitas 2.6 Operational Amplifier
dengan proportional derivative dan offset dapat Operational amplifier merupakan penguat
dihilangkan dengan proportional integral. dengan penguatan sangat tinggi, memiliki
impedansi masukkan yang sangat tinggi, mendekati

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS


megaohm dan mempunyai impedansi output yang Masukkan pada diagram blok di atas
rendah di bawah 100 ohm. Rangkaian dasar merupakan tegangan keluaran dari sensor asap
merupakan sebuah differential amplifier dengan yang terpasang pada ruang pengujian. Tegangan ini
dua masukkan yang terdiri dari masukkan positif akan diolah pada rangkaian PID analog. Data ini
dan masukkan negatif sekaligus mempunyai satu diolah berdasarkan set point yang telah ditetapkan.
keluaran. Masukkan positif menghasilkan keluaran Hasil pengolahan pada rangkaian ini akan masuk
yang sefasa dengan sinyal yang diberikan, pada ADC untuk diolah di mikrokontroler.
sedangkan bila sinyal diberikan pada masukkan Berdasarkan data hasil pengolahan ini, aktifitas
negatif maka akan menghasilkan keluaran yang ionizer diatur sehingga dapat bekerja sesuai dengan
polaritasnya berlawanan dengan sinyal masukkan. yang diharapkan.
Op-amp ideal memiliki impedansi yang sangat
tinggi, mendekati tak hingga, impedansi keluaran 3.2 Perancangan Mekanik Alat Pendeteksi
nol, dan penguatan tegangan yang tak Asap
berhingga.[16] Pada perancangan mekanik, dirancang
sebuah ruangan simulasi yang bisa diaplikasikan
terkait teori yang telah ada. Seperti membuat
desain aliran udara yang mengandung asap.
Pembuatan mekanik ini juga mengambil beberapa
referensi agar tercipta sebuah mekanik yang dapat
mendukung proses pendeteksian. Serta beberapa
teori penunjang seperti sifat dari udara dan posisi
permukaan sensor, sehingga dapat didesain
mekanik yang baik. Ruangan ini dibuat dari akrilik
berwarna putih agar asap dapat diamati secara kasat
mata.

Gambar 2.17 Operational Amplifier

3. PERANCANGAN ALAT

3.1 Diagram Blok dan Fungsi Sistem


Sistem kontrol yang dirancang berfungsi
untuk mengatur pemurnian udara dalam ruangan
tertutup. Ruang tertutup yang dimaksud
dikondisikan dalam keadaan tercemar polutan yaitu
asap. Ionozer sebagai aktuator akan menghasilkan
ion-ion negatif untuk mengikat partikel asap Gambar 3.2 Mekanik Ruang Asap (tampak depan)
sehingga udara dalam ruangan tertutup tersebut
kembali bersih. Ionizer diharapkan bekerja secara
adaptif sesuai dengan kadar asap yang terdeteksi.
Semakin pekat asap yang terdapat dalam ruangan
tertutup, maka ionizer akan menghasilkan ion
negatif yang lebih banyak. Demikian juga bila
kadar asap yang terdeteksi dalam ruangan tertutup
tidak begitu pekat, maka ionizer menghasilkan ion
negatif yang lebih sedikit. Secara umum, cara kerja
tersebut direpresentasikan dengan gambar diagram
blok di bawah ini.

Gambar 3.3 Mekanik Ruang Asap (tampak


samping)

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Kontrol

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS


Proses konversi AC to DC berawal dari
penggunaan transformator step down yang
menurunkan tegangan AC 220 volt menjadi AC 12
volt sebagaimana kebutuhan yang diinginkan.
Kemudian melewati sebuah diode bridge sebagai
penyearah tegangan kemudian di-filter
menggunakan kapasitor 1000uF/25volt. Kemudian
masing masing tegangan melewati regulator
tegangan.

3.3.2 Perancangan Minimum


Sistem Mikrokontroler
ATmega16
Gambar 3.4 Mekanik Ruang uji (tampak depan) Minimum system mikrokontroler
ATmega16 (Gambar 3.3) digunakan sebagai
3.3 Perancangan Perangkat Elektronik kontroler utama. Mikrokontroler ini banyak sekali
Pada perancangan elektronik, perancangan fungsinya. Akan tetapi untuk aplikasi alat ini,
lebih di khususkan sebagai unit kontroler. hanya digunakan sebagai input output. input
Sebagaimana : berasal dari tegangan yang dihasilkan oleh sensor
Rangkaian power supply : digunakan asap dan dimasukkan ke dalam pin ADC.
sebagai sumber seluruh alat tersebut. Kemudian hasil ADC tersebut digunakan sevagai
Rangkaian minimum sistem acuan untuk mengaktifkan ionizer. I/O lain yang
mikrokontroler ATmega16 : dimana digunakan sebagai display LCD.
digunakan sebagai proses ADC,
pengiriman dua arah dengan PC secara
serial dan sebagai pen-display hasil.
Dan rangkaian sensor asap menggunakan
operational-amplifier, superbright, dan
fotodioda..

Serta diharapkan dari rangkaian - rangkaian


tersebut dapat diperoleh hasil yang diinginkan
dengan keadaan yang stabil dan berjalan dengan
baik.

3.3.1 Perancangan Rangkaian


Power Supply
Power supply disini digunakan sebagai Gambar 3.6 Minimum sistem ATmega16
sumber tegangan utama yang dibuat untuk
memenuhi kebutuhan dari operasi mikrokontroler Penggunaan masing masing port I/O
dan yang lain. Pada perancangan power supply mikrokontroler ATmega16 dalam sistem ini adalah
dibuat dengan tegangan output -5, +5, -9, +9, -12, sebagai berikut :
dan +12 volt (Gambar 3.2). a. Port.A.0 hingga A.2 : sebagai ADC dari
keluaran sensor asap
b. Port B.0 hingga B.7 : sebagai output, yakni
LCD display
Kecepatan proses yang dilakukan oleh
mikrokontroler ditentukan oleh sumber clock yang
mengendalikan mikrokontroler tersebut. Untuk
menentukan frekuensi osilatornya cukup dengan
cara menghubungkan kristal pada pin 13 (XTAL 1)
dan pin 12 (XTAL 2) serta dua buah kapasitor ke
ground. Besarnya kapasitansi, disesuaikan dengan
spesifikasi pada lembar data ATmega16 yaitu
22pF. Kristal yang digunakan adalah 8 MHz.
Reset pada mikrokontroler merupakan
masukkan aktif High 1 Pulsa transisi dari rendah
Gambar 3.5 Rangkaian Power Supply 0 ke tinggi 1 akan mereset mikrokontroler
menuju alamat 0000H.

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS


Rangkaian reset bertujuan agar sejajar berhadapan dengan inframerah.
mikrokontroler dapat menjalankan proses dari Karakteristik dari fotodioda adalah resistansinya
awal. Rangkaian reset untuk mikrokontroler turun saat intensitas gelombang yang ditangkap
dirancang agar mempunyai kemampuan power on turun dan akan naik jika intensitas gelombang yang
reset, yaitu reset yang terjadi pada saat sistem ditangkapnya tinggi. Keluaran dari pasangan sensor
dinyalakan untuk pertama kalinya. Reset juga dapat optik ini akan diolah di rangkaian instrument
dilakukan secara manual dengan menekan tombol amplifier yang meliputi rangkaian buffer dan
reset yang berupa switch push button. penguat. Rangkaian buffer digunakan dengan
tujuan sinyal data yang didapat tidak goyang atau
3.3.3 Perancangan Rangkaian pembacaannya stabil. Sedangkan rangkaian
Sensor asap penguat menggunakan inverting amplifier dengan
Sensor asap ditempatkan pada sebuah nilai penguatan sebesar 100 kali.
kotak sensor yang seminimalis mungkin. Dan
dibuat dengan kedap udara, hanya berasal pada 1 Pengujian sensor dilakukan dengan cara
pintu masuk dan 1 pintu keluar. memberikan tegangan masukkan sebesar 5 volt
DC. Selanjutnya, tegangan keluaran dari fotodioda
diumpankan ke rangakaian instrument amplifier.
Sensor ini diletakkan pada kedua ujung dari ruang
uji secara sejajar. Tegangan awal saat ruang uji
tidak diberi asap dikondisikan pada level 2,3 volt
dengan mengatur resistor variabel pada rangkaian
instrument amplifier.

Gambar 3.7 Rangkaian sensor asap

Sehingga harus didesain sebuah board


yang sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
Dengan melengkapi beberapa komponen
pendukung seperti resistor fix dan variabel sebagai
pembagi tegangan, sebagaiman pada Gambar 3.7
Rangkaian sensor ini terdiri dari buffer Tabel 4.1 Pengujian dengan durasi pengasapan
atau voltage follower yang berfungsi agar tegangan selama 11 detik
keluaran dari fotodioda tidak goyang. Tegangan
keluaran dari buffer ini menjadi masukkan untuk
amplifier untuk menguatkan tegangan. Penguatan
yang dipilih adalah penguatan sebesar 100 kali.
Amplifier yang dipilih adalah inverting input
amplifier. Catu daya yang digunakan untuk
operational amplifier OP07 adalah sebesar 12 volt
DC.

4. PENGUJIAN ALAT DAN PENGAMBILAN


DATA

4.1 Pengujian Rangkaian Sensor


Rangkaian sensor yang digunakan adalah
sepasang inframerah dan fotodioda. Pasangan
sensor optik ini berfungsi sebagai transmitter dan Tabel 4.2 Pengujian dengan durasi pengasapan
receiver. Inframerah memancarkan gelombang selama 15 detik
inframerah yang terdispersi oleh asap dalam
ruangan uji. Pantulan gelombang ini akan
ditangkap oleh sebuah fotodioda yang terpasang

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS


kondisi yaitu, peluruhan asap tanpa ionizer dan
dengan ionizer.
Pengujian selanjutnya dengan
menggunakan ionizer dari flyback transformer.
Flyback ini aktif bila sensor mendeteksi adanya
polutan dalam ruang uji. Ionizer bekerja secara
kontinyu hingga polutan dalam ruang uji telah
dimurnikan. Namun, setelah dilakukan beberapa
pengujian, data sensor setelah udara dimurnikan
tidak kembali sempurna saat kondisi ruang uji
masih berisi udara murni. Keadaan akhir setelah
proses pemurnian selesai mendekati keadaan awal
saat udara belum tercemar. Dengan ini
menunjukkan bahwa proses pemurnian telah
berjalan meskipun belum sempurna.
Tabel 4.3 Pengujian dengan durasi pengasapan Pengujian lain dengan menggunakan
selama 19 detik sensor array equalizer untuk mendapatkan respon
sensor tiap sampling time. Pada pengujian ini
sampling time yang digunakan adalah 0,1 detik.
Setiap 0,1 detik yang termonitor akan menampilkan
pergerakan level tegangan keluaran dari sensor.
Durasi pengasapan yang dilakukan pada pengujian
ini adalah selama 11 detik. Proses ini dilakukan
untuk menunjukkan bukti bahwa memang respon
sensor akan bergerak turun saat asap mulai
terdeteksi dan kembali bergerak menuju set point
saat udara mulai dimurnikan. Data setiap sampling
time ditunjukkan pada lima tabel berturut-turut di
bawah ini. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa level
tegangan sensor pada sampling time antar detik ke-
nol sampai detik ke 1,9 berada di bawah set point
Tabel 4.4 Pengujian dengan durasi pengasapan yang ditetapkan sebesar 2,3 volt. Tegangan
selama 25 detik keluaran yang terekam berada pada level 1,4
hingga 1,5 volt. Terdapat fluktuasi nilai pada
Mekanisme khusus diberikan untuk pengujian tersebut namun tetap stabil pada range
mengambil data tegangan pada sensor. Kondisi yang sama.
yang ditentukan adalah tegangan keluaran awal
sensor dikondisikan pada level tegangan yang
paling mendekati nilai 2,3 volt. Ini dilakukan agar
memudahkan pembacaan dan interpretasi
karakteristik sensor yang digunakan. Maksudnya
adalah saat ruang uji dipenuhi oleh asap, sensor
dapat memberikan representasi tegangan yang
konsisten saat perilaku ini diulangi. Begitu juga
saat asap sudah dinetralisir atau dibuang keluar
ruang uji. Dalam kondisi tersebut diharapkan
peluruhan asap juga dapat direpresentasikan
dengan penurunan nilai tegangan.
Kelemahan dalam rangkaian sensor ini
adalah pembacaan tegangan yang terkadang masih Tabel 4.5 Respon sensor fotodioda dalam rentang 0
tidak stabil. Artinya bahwa saat ruang uji dipenuhi - 1,9 detik
asap, nilai tegangan tidak berada pada nilai yang
konstan. Oleh karena itu, pengambilan data Proses ionisasi yang dilakukan membuat
dilakukan dengan mengambil nilai rata-rata saat tegangan keluaran sensor bergerak naik secara
sensor menangkap adanya asap. ekstrem dan fluktuatif. Proses ionisasi ini memang
Waktu yang diberikan untuk memasukkan terjadi dengan cepat karena besarnya medan listrik
asap adalah bervariasi antara 11 detik, 15 detik, 19 pada ujung elektroda. Medan listrik yang besar ini
detik, dan 25 detik. Pengamatan data teganga. Dari juga menyebabkan terjadinya spike atau lonjakan
pengamatan yang dilakukan akan dilakukan tegangan yang tinggi pada sensor seperti yang
perbandingan laju peluruhan asap dengan dua tertera pada tabel 4.6. Representasi ini dapat

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS


diamati dengan lebih jelas pada gambar 4.1. Selain
tegangan keluaran pada grafik tersebut juga tampak
jelas bahwa durasi ionisasi yang terjadi adalah
dalam rentang waktu selama 3 detik terhitung sejak
detik 2,6 hingga 5,6. Selanjutnya, level tegangan
berada dalam keadaan stabil pada titik 2 volt sesuai
dengan set point yang diharapkan. Keadaan stabil
ini dapat diamati pada tabel 4.7, tabel 4.8, tabel
4.9, dan tabel 4.10.

Tabel 4.10 Respon sensor fotodioda dalam rentang


8 - 10 detik

5
4
3
Tabel 4.6 Respon sensor fotodioda dalam rentang 2 2 Series1
- 3,9 detik
1
0 0
1.2
2.4
3.6
4.8
6
7.2
8.4
9.6
Gambar 4.1 Grafik respon sensor fotodioda

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Tabel 4.7 Respon sensor fotodioda dalam rentang 4
1. Kadar asap dapat dimonitor dengan sensor
- 5,9 detik
sederhana menggunakan infra merah
sebagai transmitter dan fotodioda sebagai
receiver. Ambang batas tegangan yang
menunjukkan terjadinya pencemaran
adalah dibawah 2,3 volt. Sedangkan nilai
ambang yang sama atau di atas 2,3 volt
merepresentasikan bahwa udara sudah
bersih.
2. Kontroler yang digunakan berupa
kontroler proportional yang mengatur
lamanya ionizer bekerja. Lama peluruhan
asap tanpa menggunakkan ionizer dan
kontroler adalah selama 43 menit dalam
ruang uji. Dengan menggunakkan ionizer
Tabel 4.8 Respon sensor fotodioda dalam rentang 6
dan kontroler peluruhan dapat dipercepat
- 7,9 detik
hingga 600 kali lebih cepat dengan rata-
rata waktu peluruhan 4 detik.
3. Waktu rata-rata yang diperlukan untuk
meluruhkan asap dengan durasi
pengasapan selama 11 detik adalah 3,242
detik. Waktu rata-rata yang diperlukan
untuk meluruhkan asap dengan durasi

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS


pengasapan selama 15 detik adalah 4,225 [10] , 2003, ATMEGA 16 ,
detik. Waktu rata-rata yang diperlukan <URL:http://www.atmel.com/ >, p 1
untuk meluruhkan asap dengan durasi [11] H.Barnett Richard, Cox Sarah,OCull
pengasapan selama 19 detik adalah 4,185 Larry, 2006, Embedded C Programming And
detik. Waktu rata-rata yang diperlukan The Atmel AVR, Cengage Learning.
untuk meluruhkan asap dengan durasi [12] Winoto Ardi, 2008, Mikrokontroller AVR
pengasapan selama 25 detik adalah 4,851 AT Mega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya
detik. dengan Bahasa C pada WinAVR, Informatika,
Bandung.
5.2 Saran [13] Ogata, Katsuhiko,1991, Teknik Kontrol
- Sensor yang digunakan dapat Automatik terjemahan: Ir. Edi Laksono,
ditambahkan jumlahnya agar dapat Erlangga, Jakarta,
diambil data yang lebih akurat. [14]..., 2008, Datasheet_LCD,
- Untuk menghilangkan bau asap setelah <URL:http://www.digi-ware.com>
ionisasi, dapat ditambahkan sensor TGS [15] ,2009,PID
untuk mendeteksi aroma dan pengharum controller,<URL:http://en.wikipedia.org>
ruangan yang disemprotkan sebagai [16]
aktuatornya. ,2010,Oksigen,<URL:http://en.wikipedia.or
- Kepadatan asap dalam ruangan dapat g>
diukur densitasnya dengan kadar part per [17]
million (ppm) agar dapat menjadi acuan ,2010,Karbondioksida,<URL:http://en.wikip
untuk kontroler yang digunakan. edia.org>
- Rangkaian driver untuk flyback [18] ,2010,Ozon,<URL:http://en.wikipedia.org>
transformer dapat dikembangkan lebih [19] ,2010,Ion,<URL:http://en.wikipedia.org>
lanjut agar dapat dikontrol lebih baik. [20] ,2009,Flyback
Transformer,<URL:http://en.wikipedia.org>

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fitria, Laila.2008.Kualitas udara dalam RIWAYAT PENULIS


ruang perpustakaan x ditinjau dari kualitas
biologi, fisik, dan kimiawi. Fakultas Kesehatan Ferry Ardika
Masyarakat Universitas Indonesia. Indonesia. Natanael dilahirkan di Blitar,
[2] www.depkes.go.id/downloads/udara.PDF 18 Desember 1987. Penulis
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Atmosfer merupakan anak pertama dari
[4] Astro, Karl Johan.2002. Control System dua bersaudara pasangan
Design. Department of Mechanical and Bapak Bambang Edi Susetyo
dan Ibu Tri Tjahyarini. Penulis
Environment Engineering, University of California,
memulai pendidikannya di
Santa Barbara.
SDN Pakis VIII/375 Surabaya.
[5] Andrianto, Heri.2008.Pemrograman
Selanjutnya menempuh
Mikrokontrolerr AVR Atmega 16 Menggunakan pendidikan lanjut tingkat pertama di SLTPN 1
Bahasa C (codevision AVR).Bandung : informatika. Blitar. Pendidikan menengah atas penulis
[6] Boylestad, Robert, 2006, Electronic dilanjutkan di SMA Negeri 1 Blitar. Pada tahun
Devices and Circuit Theory, Prentice Hall, 2005, penulis diterima di jurusan Biologi Institut
USA Teknologi Sepuluh Nopember. Tahun berikutnya,
[7] Hill,M urray, 1985, Semiconductor penulis memutuskan untuk pindah jurusan dengan
Devices Physics and Technology, John Wiley kembali mengikuti SPMB dan diterima di jurusan
& Sons, US Teknik Elektro di institusi perguruan tinggi yang
[8] Mang, Sthepen A.2009. Measurement of sama. Selain aktif sebagai asisten praktikum,
Ozone Emission and Particle Removal Rates penulis juga aktif di Tim Robot ITS sejak tahun
from Portable Air Purifier. Department of 2006 hingga 2011. Penulis juga mempunyai
Chemistry, University of California. pengalaman organisasi dan pelatihan manejerial
[9] Zheng, Xiaohong.2004. Experimental hingga tingkat menengah.
Investigation of Integrated Air Purifying
Technology for Bioaerosol Removal and
Inactivation in Central Air-Conditioning System
. Institute of Refrigeration and Cyrogenics,
Shanghai Jiao Tong University, Shanghai,
China.

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

Das könnte Ihnen auch gefallen