Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A. Kesetimbangan Kimia
1. Kesetimbangan Homogen
Artinya, seluruh zat yang terlibat dalam persamaan reaksi mempunyai wujud sama. Misalnya:
* Kesetimbangan antara gas-gas
N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
* Kesetimbangan antara ion-ion dalam larutan
Fe3+ (aq) + SCN (aq) Fe (SCN)2+ (aq)
2. Kesetimbangan Heterogen
Artinya, zat-zat yang terlibat dalam persamaan reaksi mempunyai wujud berbeda-beda.. Misalnya:
CaO (s) + SO2 (g) CaSO3 (s)
Fe3O4 (s) + 4 CO (g) 3 Fe(s) + 4 CO2 (g)
B. Konsep Kesetimbangan Dinamis
1. Reaksi Bolak Balik
Seperti reaksi pembakaran, dan korosi besi tidak dapat balik atau irreversible, artinya hasil dari reaksi tidak dapat diubah lagi
menjadi zat pereaksi. Demikian halnya dengan kertas atau kayu yang terbakar. Abu atau arang hasil pembakaran tidak dapat diubah
kembali menjadi kertas atau kayu seperti semula. Contoh yang lain, jika kita mereaksikan larutan asam klorida (HCl)
dengan larutan natrium hidroksida (NaOH), maka akan dihasilkan larutan natrium klorida (NaCl) dan air (H 2O). Reaksi yang
terjadi antara larutan HCl dan NaOH adalah sebagai berikut:
HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
Apabila dipanaskan sampai jenuh, larutan NaCl dari hasil reaksi di atas akan berubah menjadi kristal putih yang rasanya
asin. Tetapi, jika kita mereaksikan kristal putih tersebut dengan air, maka tidak akan terbentuk asam klorida (HCl) dan natrium
hidroksida (NaOH). Reaksi tersebut dinamakan reaksi satu arah (irreversible), karena hasil reaksi tidak dapat diubah kembali
menjadi pereaksi (reaktan).
Di lain pihak banyak reaksi yang banyak balik atau reversible, artinya hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat
pereaksi. Sebagai contoh, antara nitrogen dengan hidrogen. Berikut dua contoh lain yang dapat balik.
a. Tembaga(II) sulfat pentahidrat, CuSO 4 . 5H2O(s), yang berwarna biru, jika dipanaskan akan kehilangan air kristalnya dan
menjadi putih.
CuSO4 . 5H2O(s) CuSO4(s) + 5H2O(I) (2.1)
Biru Putih
Jika serbuk CuSO4 yang berwarna ini diberi air warnanya kembali biru karena membentuk CuSO 4 . 5H2O(s).
CuSO4(s) + 5H2O(I) CuSO4 . 5H2O(s) .........(2.2)
Putih Biru
Reaksi (2.2) adalah kebalikan dari reaksi (2.1). Kedua reaksi itu dapat digabungkan dengan menggunakan tanda panah bolak-balik
( ), sebagai berikut:
CuSO4 . 5H2O(s) CuSO4(s) + 5H2O(I) ....(2.3)
b. Serbuk timbal (II) sulfat direaksikan dengan larutan natrium iodida, akan terbentuk endapan kuning dari timbal (II) iodida
sebagai berikut:
PbSO4(s) + 2NaI(aq) PbI2(s) + Na2SO4(aq) .........................(2.4)
Putih Kuning
Sebaliknya, jika endapan timbal(II) iodida direaksikan dengan larutan natrium sulfat akan terbentuk endapan timbal(II) sulfat yang
berwarna putih:
PbI2(s) + Na2SO4(aq) PbSO4(s) + 2NaI(aq) ...(2.5)
Kuning Putih
Reaksi 2.4 dan 2.5 tersebut dapat digabungkan sebagai berikut:
PbSO4(s) + 2NaI(aq) PbI2(s) + Na2SO4(aq) ..(2.6)
Selanjutnya, reaksi ke kanan disebut reaksi maju sedangkan reaksi ke kiri disebut reaksi balik.
2. Keadaan Setimbang
Misalnya, suatu ruangan tertutup di mana 1 mol gas nitrogen dipanaskan bersama 3 mol gas hidrogen. Pada awalnya, hanya terjadi
satu reaksi yaitu pembentukan amonia.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ............................................(2.7)
Segara setelah terbentuk, sebagian amonia itu terurai kembali membentuk gas nitrogen dan gas hidrogen.
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g) ............................................(2.8)
Hal itu terjadi karena reaksi pembentukan amonia merupakan reaksi dapat balik. Kedua reaksi tersebut dapat digabungkan sebagai
berikut:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ............................................(2.9)
Pada beberapa percobaan menunjukkan bahwa dalam keadaan setimbang reaksi tetap berlangsung pada tingkat molekul.Oleh
karena itu, kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis.
Untuk memahami proses menuju kesetimbangan serta keadaan setimbang, dapat melakukan kegiatan berikut: zat pereaksi dianalogikan dengan
jumlah cairan pada sebuah tabung reaksi R, sedangkan produk berupa cairan dalam tabung reaksi P. Perhatikan gambar berikut:
Laju reaksi maju digambarkan oleh jumlah cairan yang dipindahkan oleh pipa X, sedangkan laju reaksi balik oleh jumlah cairan yang
dipindahkan oleh Y. Jumlah cairan dalam R makin lama makin sedikit sedangkan cairan dalam tabung P makin banyak. Seiring dengan jumlah
cairan yang dipindahkan oleh pipa X semakin sedikit sedangkan cairan yang dipindahkan oleh pipa Y makin banyak. Pada suatu saat jumlah
cairan yang dipindahkan dari tabung R sama dengan jumlah cairan yang ditambahkan ke dalamnya sehingga jumlah cairan dalam tabung R tidak
berubah lagi. Pada saat yang sama juga terjadi pada tabung P. Sejak saat itu jumlah cairan pada kedua tabung tidak berubah lagi walaupun
pemindahan cairan tetap dilanjutkan. Proses tersebut dikatakan sudah mencapai kesetimbangan.
C. Tetapan Kesetimbangan
Dalam keadaan setimbang, perbandingan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi tergantung pada suhu dan jenis reaksi kesetimbangan.Cato
Maximilian Guldberg dan Peter Waage, dua orang ahli kimia dari Norwegia, menyatakan bahwa dalam reaksi kesetimbangan berlaku hukum
kesetimbangan.
Hukum Guldberg dan Wange:
Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang
sisa dimana masing-masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap.Pernyataan tersebut juga dikenal sebagai
hukum kesetimbangan.
Untuk reaksi kesetimbangan: a A + b B c C + d D maka:
- Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO 2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
- Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
2. Perubahan Volume Atau Tekanan.Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi
yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan berupa
pergeseran kesetimbangan.Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien
Reaksi Kecil.Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi
besar.Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan
tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan. Contoh: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Koefisien reaksi di kanan = 2
Koefisien reaksi di kiri = 4Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (= volume diperkecil), maka kesetimbangan akan
bergeser ke kanan.
Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (= volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
3. Perubahan SuhuMenurut Van't Hoff:
a. Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke
arah reaksi endoterm).b. Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah
yangmembebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).Contoh:2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) ; DH = -216 kJc. Jika suhu dinaikkan, maka
kesetimbangan akan bergeser ke kiri. d. Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
4. Pengaruh Katalisator Terhadap Kesetimbangan
Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak
kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap),hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan danke kiri
sama besar.Hubungan Antara Harga Kc Dengan Kp
Untuk reaksi umum:
a A(g) + b B(g) c C(g) + d D(g)
Harga tetapan kesetimbangan:
dimana: PA, PB, PC dan PD merupakan tekanan parsial masing-masing gas A, B. C dan D.
dimana Dn adalah selisih (jumlah koefisien gas kanan) dan (jumlah koefisien gas kiri).
Kesetimbangan Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana.
Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol mula-mula. Contoh: 2NH3(g) N2(g) +
3H2(g), besarnya nilai derajat disosiasi (a):
Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi hingga mencapai tekanan 150-350 atm. Campuran gas dipanaskan
dalam suatu ruangan bersama katalisator sehingga terbentuk amonia. Campuran gas kemudian didinginkan sehingga amonia
mencair. Gas nitrogen dan hidrogen yang belum bereaksi serta amonia yang tidak mencair diresirkulasi, sehingga pada akhirnya
semua diubah menjadi amonia.
C. Pembuatan Asam Sulfat Menurut Proses Kontak
Asam sulfat dibuat dari belerang melalui reaksi sebagai berikut:
1. Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida.
S(s) + O2(g) SO2(g)
Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (2). Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm. Seperti pada sintesis
amonia, reaksi ini hanya berlangsung baik pada suhu tinggi. Tetapi pada suhu tinggi kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Pada
proses kontak digunakan suhu 500oC. Sebenarnya tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3, tetapi penambahan tekanan
tidak diimbangi penambahan hasil yang memadai, karena tanpa tekanan besar pun, dengan adanya katalisator V 2O5 reaksi ke kanan
sudah cukup sempurna. Oleh karena itu pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal, 1 atm.
3. Faktor-faktor yang dapat menggeser letak kesetimbangan adalah :a. Perubahan konsentrasi salah satu zat
b. Perubahan volume atau tekanan
c. Perubahan suhu.4. Kondisi reaksi menentukan hasil reaksi kesetimbangan dalam industri..5. Hukum Guldberg dan Wange, yang
selanjutnya dikenal dengan hukum kesetimbangan yaitu: Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali
konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang sisa dimana masing-masing konsentrasi itu
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap..6. Asas Le Chatelier, menyatakan bahwa: Jika suatu sistem kesetimbangan
mendapat pengaruh dari luar, maka sistem akan bergeser, sehingga dapat meminimalisir pengaruh dari luar. Dengan demikian,
sistem akan mencapai kesetimbangan kembali.
Konversi biasanya dilakukan pada tekanan antara 1525 MPa (150250 bar; 2,2003,600 psi) dan temperatur antara 400500 C
(752932 F), saat gas dilewatkan di atas empat hamparan katalis, dengan pendinginan di antara masing-masing hamparan untuk
menjaga tetapan kesetimbangan yang wajar. Sekali lewat di atas hamparan katalis, konversi hanya terjadi sebanyak 15%, tetapi
gas yang tidak bereaksi didaur ulang, dan tidak jarang konversi total dapat mencapai 97%. [1]
The tahap reformasi kukus (steam reforming), konversi pergeseran, penghilangan karbon dioksida, dan metanasi masing-masing
beroperasi pada tekanan sekitar 2.53.5 MPa (2535 bar; 360510 psi) dan siklus sintesis amonia beroperasi pada rentang
tekanan antara 618 MPa (60180 bar; 8702,610 psi), bergantung pada proses eksklusif yang digunakan.[1]
Sumber utama hidrogen adalah metana dari gas alam. Konversinya, reformasi kukus, dilakukan dengan udara, yang dideoksigenasi
oleh pembakaran gas alam. Semula Bosch memperoleh hidrogen melalui elektrolisis air.
Kesetimbangan dan laju reaksi[
Nitrogen (N2) sangat tidak reaktif karena molekulnya berikatan melalui ikatan rangkap tiga yang kuat. Proses Haber bersandar
pada katalis yang mempercepat pemutusan ikatan rangkap tiga ini.
Dua pertimbangan yang berlawanan relevan untuk sintesis ini: posisi kesetimbangan dan laju reaksi. Pada temperatur ruang,
kesetimbangan bergeser ke arah amonia, tetapi reaksi berlangsung pada laju yang tak dapat dideteksi. Pemecahan yang nyata
adalah dengan menaikkan temperatur, tetapi karena reaksi adalah eksotermik, tetapan kesetimbangan (dalam satuan bar atau atm)
menjadi 1 dari 150200 C (302392 F). (Lihat prinsip Le Chatelier.)
Di atas temperatur ini, kesetimbangan dengan cepat menjadi kurang menguntungkan pada tekanan
atmosfer, sesuai dengan persamaan Van't Hoff. Oleh karena itu, ada asumsi bahwa digunakan suhu
Kp(T) forN2 + rendah dan beberapa cara lain untuk meningkatkan laju reaksi. Namun, katalis itu sendiri
3 H2 2 NH3[12] membutuhkan suhu minimal 400 C agar efisien. Tekanan adalah pilihan yang jelas untuk
mendukung reaksi maju karena ada 4 mol reaktan untuk setiap 2 mol produk (lihat entropi), dan
tekanan yang digunakan (1525 MPa (150250 bar; 2,2003,600 psi)) mengubah konsentrasi
kesetimbangan untuk memberikan rendemen yang menguntungkan.
Temperature
Kp Secara ekonomi, tekanan adalah komoditas yang mahal. Pipa dan bejana reaksi perlu diperkuat,
(C)
katup diperketat, dan ada pertimbangan keselamatan kerja pada 20 MPa. Selain itu, pompa dan
kompresor yang sedang bekerja membutuhkan energi yang cukup besar. Berdasarkan kompromi
digunakan parameter yang memberikan rendemen tunggal sekitar 15%.
4,34 x Cara lain untuk meningkatkan rendemen reaksi yaitu dengan menyingkirkan produk (yaitu gas
300
103 amonia) dari sistem. Dalam praktiknya, gas amonia tidak disingkirkan dari reaktor itu sendiri, karena
suhu terlalu tinggi; ia dihilangkan dari campuran kesetimbangan gas saat meninggalkan bejana
reaksi. Gas panas didinginkan secukupnya, sementara menjaga tekanan tinggi, agar amonia
terkondensasi dan dapat dihilangkan sebagai cairan. Gas hidrogen dan nitrogen yang tidak bereaksi
1,64 x kemudian dikembalikan ke bejana reaksi untuk menjalani reaksi lebih lanjut.
400
104
4,51 x
450
105
1,45 x
500
105
5,38 x
550
106
2,25 x
600
106