Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
3
2.2 Etiologi
Preeklampsia terjadinya karena adanya mekanisme imunolog yang
kompleks dan aliran darah ke plasenta berkurang. Akibatnya jumlah zat
makanan yang dibutuhkan janin berkurang. Makanya, preeklampsia
semakin parah atau berlangsung lama bisa menghambat pertumbuhan
janin. Preeklampsia menyebabkan tubuh ibu teracuni dan membahayakan
janin. Gejalanya adalah pembengkakan pada beberapa bagian tubuh,
terutama muka dan tangan. Lebih gawat lagi apabila disertai peningkatan
tekanan darah secara tiba-tiba, serta kadar protein yang tinggi pada urin
(Indiarti, 2009).
2.3 Klasifikasi
4
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
10
3.1 Pengkajian
3.1.1 Anamnesa
c. Nadi : meningkat
d. Suhu : normal
1. Kepala
Klien mengeluhkan nyeri pada kepala
Pasien mengeluh pusing
11
2. Mata
Konjungtifa sedikit anemis
Edema pada retina.
3. Telinga
Tidak terjadi keluhan, namun bila keadaan semakin buruk maka
keluhan yang dirasakan akan semakin berat diseluruh bagian tubuh.
4. Hidung
Tidak terjadi keluhan, namun bila keadaan semakin buruk maka
keluhan yang dirasakan akan semakin berat diseluruh bagian tubuh.
5. Mulut
Tidak terjadi keluhan, namun bila keadaan semakin buruk maka
keluhan yang dirasakan akan semakin berat diseluruh bagian tubuh.
6. Leher
Terdapat nyeri dileher akibat perdarahan diabdomen yang mencapai
diafragma.
7. Dada
Terdapat nyeri didada akibat perdarahan diabdomen yang mencapai
diafragma.
8. Pencernaan abdomen
Nyeri daerah epigastrium, anoreksia, mual dan muntah.
9. Ekstremitas
Edema pada kaki juga pada tangan juga pada jari-jari.
10. Genituorinaria
Oligura, proteinuria.
11. Pemeriksaan janin
Bunyi detak janin tidak teratur, gerakan janin melemah.
Pemeriksaan Laboratorium
b. Urinalisis
Radiologi
a. Ultrasonografi
b. Kardiotografi
3.2 DiagnosaKeperawatan
3.3 Intervensi
istirahat
- Kolaborasi
dengan dokter
jika ada keluhan
dan tindakan
nyeri tidak
berhasil
-Monitor
penerimaan pasien
tentang manajemen
nyeri
2 Kelebihan Tujuan :setelah Fluid Management - Pertahankan
volume dilakukan (Manajemen catatan intake
cairanb.d tindakan Cairan) dan output yang
kerusakan keperawatansela akurat
fungsi ma 2x24 jam - Pasang urin
glomerolus kelebihan cairan kateter jika
skunder pasien teratasi. diperlukan
terhadappen KH : - Monitor hasil lab
urunan - Terbebas yang sesuai
cardiac dari edema, dengan retens
output efusi, icairan (BUN
anaskara ,Hmt ,
- Bunyi nafas osmolalitas urin
bersih, tidak )
adad - Monitor vital
yspneu/ortop sign
neu - Monitor indikasi
- Terbebas retensi /
dari distensi kelebihan cairan
vena (cracles, CVP
jugularis, ,edema, distensi
15
ketakutan,
persepsi
- Instruksikan
pasien
menggunakan
teknik relaksasi
-Berikan obat untuk
mengurangi
kecemasan
4 Intoleransi Tujuan :setelah (Terapi aktivitas) - Kolaborasikan
aktivitas b.d dilakukan denganTenaga
penurunan tindakan Rehabilitasi
suplai keperawatan Medik dalam
darahperifer selama 2x24 merencanakan
jam pasien progranterapi
mampu yang tepat.
melakukan - Bantu klien
aktivitas sehari- untuk
hari. mengidentifikasi
aktivitas yang
KH : mampu
-Berpartisipasi dilakukan
dalam aktivitas - Bantu untuk
fisik tanpa memilih
disertai aktivitas
peningkatan konsisten yang
tekanan darah, sesuai dengan
nadi dan RR kemampuan
Mampu fisik, psikologi
melakukan dan social
aktivitas sehari - Bantu untuk
18
- Bantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
-Monitor respon
fisik, emoi, social
dan spiritual
5 Ketidaksei Tujuan :setelah Nutrition -Kolaborasi dengan
mbangan dilakukan Management ahli gizi untuk
nutrisi tindakan (Manajemen menentukan
kurang dari keperawatan Nutrisi) jumlah kalori dan
kebutuhan selama 2x24 nutrisi yang
b.d intake jam kebutuhan dibutuhkan
yang tidak nutrisi pasien pasien.
adekuat teratasi. -Anjurkan pasien
untuk
KH : meningkatkan
- Adanya intake Fe
peningkatan -Anjurkan pasien
berat badan untuk
sesuai meningkatkan
dengan protein dan
tujuan vitamin C
- Berat badan -Berikan substansi
ideal sesuai gula
dengan -Yakinkan diet yang
tinggibadan dimakan
- Mampu mengandung
mengidentifi tinggi serat untuk
kasi mencegah
20
kebutuhan konstipasi
nutrisi -Berikan makanan
- Tidak ada yang terpilih
tanda-tanda ( sudah
malnutrisi dikonsultasikan
- Tidak terjadi dengan ahli gizi)
penurunan -Ajarkan pasien
berat badan bagaimana
yang berarti membuat catatan
makanan harian.
-Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
-Berikan informasi
tentang
kebutuhan nutrisi
-Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
tinggi atau diabetes, serta pada mereka yang anggota keluarganya-seperti ibu
atau saudara kandung-menderita preeklampsia juga.
DAFTAR PUSTAKA