Sie sind auf Seite 1von 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. S DENGAN PERDARAHAN PASCA POST PARTUM

Asuhan Keperawatan Pada : Ny. S


Dengan Diagnosa Medis : Post Partum
DiRuagan : Delima
Tanggal : 18Desember 2014

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama klien : Ny. S
Umur klien : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Tabrik RT/RW 02/03 Des. SindangRaja
Diagnosa medik : Post partum
Tanggal masuk RS : 18-12-2014
No. RM : 03 74 77
Tgl Pengkajian : 18-12-2014
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Kp. Tabrik RT/RW 02/03 Des. SindangRaja
Hub dengan pasien : Suami
3. Keluhan Utama Saat Ini
Ibu mengatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk dan
berjalan.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.
5. Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini
a. Lama persalinan:
Kala I 4 jam 20 menit
Kala II 5 menit
Kala III 5 menit
Total waktu persalinan 4 jam 30 menit.
b. Posisi fetus memanjang, punggung kiri, dengan presentasi kepala.
c. Tipe kelahiran spontan.
d. Penggunaan analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak
diberikan analgesik dan anestesi.
e. Masalah selama persalinan tidak ada bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum
derajat I dengan jahitan dalam 1 luar 1. Jumlah perdarahan kala I 0 cc, kala II 0
cc, kala III 100 cc, kala IV 50 cc. Total perdarahan 150 cc.
6. Data Bayi Saat Ini
a. Keadaan umum bayi baru lahir (Jenis kelamin: Laki-laki)
1) Berat badan : 3100 Gram
2) Panjang badan : 45 Cm
3) Lingkar kepala : 32 Cm
4) Lingkar dada : 33 Cm.
5) Lingkar perut : 31,5 Cm.
6) Lingkar lengan atas : 10,5 Cm.
b. Apgar Score
Karakteristik
N Tgl/Jam
Penilaian Menit 1 Menit 5
o
1. 18-09-2014 Denyut jantung 2 2
(06.25 wib)
2. 18-09-2014 Pernapasan 2 2
(06.29 wib)
3. 18-09-2014 Refleks 1 1
(06.30 wib)
4. 18-09-2014 Tonus otot 1 2
(06.32 wib)
5. 18-09-2014 Warna kulit 1 2
(06.34 wib)
Total 7 9
Kesimpulan: Bayi normal tidak mengalami asfiksia.

7. Keadaan Psikologis Ibu


Ibu merasa baik-baik saja, senang bayinya lahir dengan selamat tanpa masalah
mengingat usia kehamilannya lebih dari 9 bulan (45 minggu).
8. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
hipertensi, gula, atau penyakit menurun lainnya. Juga tidak ada yang menderita
penyakit menular.
9. Riwayat Ginekologi
Ibu mengalami menarche pada usia 14 tahun, lama menstruasi 5 hari dengan siklus
30 hari. Darah yang keluar biasanya cukup banyak, encer, berwarna merah, dengan
bau amis. Hari pertama menstruasi terakhir (HPHT) 09-01-2014 dengan hari
perkiraan lahir (HPL) 05/09/2014.Ibu merupakan akseptor IUD dan sudah dipakai
selama 2 tahun sebelum gagal dan diekstraksii pada bulan Maret 2012.
10. Riwayat Obstetri
Ibu G2P1A0 , anak pertama laki-laki usia 3 tahun dengan BBL 3200 gram, lahir
spontan, di RSUD Kabupaten Mamuju.
11. Review of System dan Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan umum : Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan bantuan
dan tertatih-tatih.
b. Kesadaran : E = 4, N=5, M=6 (15)
c. Berat badan : 60 Kg.
d. Tinggi badan : 151 Cm.
e. Tanda-tanda vital : TD: 110/80 mmHg , N: 84 kali/menit, R: 24 kali/menit,
S: 36,5oC.

HEAD TO TOE

No
Komponen Review of System Pemeriksaan Fisik
.
1. Kulit, rambut, kuku Ibu mengatakan setelah Kulit bersih, turgor kulit
melahirkan langsung baik, lembab, rambut
dimandikan oleh bidan, bersih tidak rontok, kuku
kuku sudah dipotong rapi dan pendek.
sejak dari rumah.
Tidak ada keluhan.

2. Kepala dan leher Ibu mengatakan tadi Ekspresi wajah merintih


pagi sudah mencuci ketika bergerak atau duduk.
muka sekalian mandi, Tampak lelah.
tidak ada keluhan. Tidak ada oedema,
konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik,
penglihatan normal,
kelenjar tiroid tidak
membesar, kelenjar limfe
tidak teraba, vena jugularis
tidak meningkat, tidak
terdapat bekas operasi.
3. Telinga Tidak ada keluhan. Bersih, discharge tidak ada,
pendengaran normal.
4. Mulut, tenggorokan, Tidak ada keluhan. Bersih, tidak terdapat
hidung karies gigi,tidak ada
stomatitis,sekret hidung
bersih,tidak memakai alat
bantu,fungsi baik.
5. Thoraks dan paru- Tidak ada keluhan. Simetris kanan-kiri, tidak
paru ada ketinggalan gerak, paru
dalam batas normal, tidak
terdengar suara nafas
tambahan.
6. Payudara Ibu mengatakan air susu Lunak, puting susu
sudah keluar dan akan menonjol keluar, ASI
menyusui bayinya sudah keluar.
setelah istirahat.
7. Jantung Tidak ada keluhan. Tidak membesar, ictus
kordis pada ICS ke 5, tidak
ada bising jantung.
8. Abdomen Ibu mengatakan perut Terdapat striae gravidarum,
terasa mual-mual dan tinggi fundus uteri 2 jari
seperti dipelintir. dibawah pusat, teraba
lunak, peristaltik positif
agak lemah.
9. Genetalia Ibu mengatakan nyeri Lochia jumlahnya sedang,
pada daerah kemaluan warna merah gelap,
terutama jika untuk terdapat bekuan kecil.
bergerak dan duduk,
nyeri tajam, perih,
lokasi pada daerah
perineum, nyeri sedang
skala 6.
Ibu menyatakan sudah
buang air kecil 1 kali.
10. Anus dan rectum Ibu mengatakan buang Terdapat ruptur perineum
air besar tadi malam dengan jahitan luar 1 jenis
sebelum melahirkan, Zide. Luka tampak basah.
setelah melahirkan
sampai sekarang belum.
11. Musculoskeletal Tidak ada keluhan. Refleks positif,, tidak ada
varises, tidak terjadi
oedema, tanda-tanda
REEDA negatif, kekuatan
otot 5, ROM normal.

12. Riwayat Kesehatan


Pola pemenuhan kebutuhan dasar Virginia Handerson :
1. Pola oksigenasi
Selama hamil : pasien bernafas secara normal, tidak pernah sesak nafas
Saat dikaji : pasien bernafas secara normal, tidak sesak RR 16x/ menit
2. Pola nutrisi
Selama hamil : pasien makan 3x sehari ( nasi, sayur, dan lauk ), minum
6-8 gelas/hari, pasien tidak mempunyai pantangan apapun
Saat dikaji : pasien makan sesuai diit habis 2/3 porsi, minum 3-4
gelas/ hari
3. Pola eliminasi
Selama hamil : pasien BAK 5-6x/hari warna kuning, jernih dan BAB
1x/hari
Saat dikaji : pasien BAK melalui DC 2000cc/hari warna kuning
jernih, belum BAB
4. Pola aktivitas/ bekerja
Selama hamil : pasien melakukan aktivitas secara sebagai ibu rumah
tangga
Saat dikaji : aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan tidak dapat
bekerja
5. Pola istirahat
Selama hamil : pasien istirahat/ tidur 8-10 jam/hari
Saat dikaji : pasien istirahat/ tidur 7-9jam/hari
6. Pola suhu
Selama hamil : pasien tidak pernah demam (suhu normal)
Saat dikaji : suhu pasien 36,50C
7. Pola gerak dan keseimbangan
Selama hamil : pasien dapat melakukan gerak bebas sesuai keinginannya
Saat dikaji : pasien hanya melakukan gerak-gerak terbatas karena
lemas
8. Pola berpakaian
Selama hamil : pasien dapat mengenakan pakaiannya secara mandiri
danmemakai pakaian kesayangannya
Saat dikaji : pasien menggunakan pakaian seadaanya dan dibantu
keluarga saat mengganti pakaiannya
9. Pola personal hygine
Selama hamil : pasien biasa mandi 2xsehari dengan air bersih dan sabun
mandi tanpa bantuan keluarganya, pasien kurang menjaga
kebersihan makanan dan alat makan
Saat dikaji : pasien mandi dengan cara diseka dan dibantu keluarganya
10. Pola komunikasi
Selama hamil : pasien berkomunikasi dengan lancar, memakai
bahasadaerah
Saat dikaji : pasien berkomunikasi dengan lancar, memakai
bahasadaerah
11. Pola spiritual
Selama hamil : pasien beribadah sesuai agamanya
Saat dikaji : pasien tidak melakukan ibadah (sedang nifas)

12. Pola aman & nyaman


Selama hamil : pasien merasa aman dan nyaman hidup bersama keluarga
Saat dikaji : pasien merasa gelisah dirawat di rumah sakit
13. Pola rekreasi
Selama hamil : pasien kadang-kadang berekreasi ke tempat-tempat wisata
Saat dikaji : pasien tidak dapat berekreasi, hanya tiduran dan jalan
disekitar kamar, cenderung diam
14. Pola belajar
Selama hamil : pasien mengetahui tentang kehamilannya
Saat dikaji : pasien mengetahui persalinananya secara normal

No
Komponen Hasil
.
1. Pola Ibu mengatakan bayi ini merupakan
persepsikesehatanpemeliharaan anak kedua, anak pertamanya dulu
kesehatan juga dilahirkan di Sardjito, jadi ibu
merasa yakin atas kemampuannya
untuk merawat bayinya ini.
Selama ini ibu rajin memeriksakan diri
ke dokter kandungan, jika merasa
tidak enak badan juga langsung ke
Puskesmas atau dokter praktek.
2. Pola nutrisi-metabolisme Ibu makan 3 kali sehari, minum 6-8
gelas perhari, selama hamil muda
merasa mual muntah tapi semakin
bertambah usia kehamilan gejala
semakin hilang. Sekarang ibu sudah
mulai makan makanan kecil yang
dibawa oleh suaminya.
3. Pola aktifitas-latihan Selama hamil ibu sering jalan-jalan
bersama suami dan aktivitas sehari-
hari apat dilakukan mandiri, sekarang
ibu merasa lelah dan ingin tidur, juga
tampak berhati-hati ketika bergerak di
tempat tidur.
Ibu tidak mampu masuk dan keluar
dari kamar mandi sehingga aktivitas
kebersihan diri dibantu oleh keluarga.
4. Pola eliminasi Biasanya ibu bab 1-2 kali sehari
dengan konsistensi lunak dan bak 6-8
kali sehari selama hamil. Setelah
melahirkan bab belum sedangkan bak
1 kali tadi pagi.
5. Pola isitirahat-tidur Selama hamil istirahat/tidur tidak ada
gangguan, tidur siang selama 2 jam
dan malam tidur jam 21.00 WIB dan
bangun pagi jam 04.30 WIB. Semalam
ibu tiak dapat tidur karena dalam
proses persalinan, baru setelah bayi
lahir dan ibu dimandikan dapat tidur
sebentar.
6. Pola persepsi-kognitif Ibu mengatakan merasa sakit pada
daerah kemaluan. Ibu juga
mengatakan bahwa kehamilan yang
sekarang ini tidak disengaja karena
gagalnya IUD, tetapi ibu dan suaminya
merasa senang juga dengan kehadiran
anak yang kedua ini.
7. Pola persepsi terhadap diri Ibu sangat kooperatif terhadap
tindakan keperawatan yang diberikan
dan meyakini bahwa semua tindakan
itu adalah untuk mempercepat
menolong diri dan bayinya.
8. Pola hubungan-peran Orang terdekat adalah suaminya dan
ibunya yang selalu mendampingi. Ibu
mengatakan selama ini hubungan antar
anggota keluarga dan masyarakat
sekitar baik-baik saja.
9. Pola seksualitas-reproduksi Selama hamil sudah ada kesepakatan
dengan suami untuk mengurangi
frekwensi hubungan seksual. Tidak
ada gangguan dalam melakukan
akttifitas tersebut, juga tidak terjadi
kontak bleeding.
10. Pola stress-koping Ibu berpenampilan rapi, berbicara
pelan-pelan, dan selalu minta
pertimbangan suami atau ibunya jika
ada masalah atau harus mengambil
keputusan.
11. Pola kepercayaan-nilai-nilai Ibu berasal dari suku jawa dan
beragama Islam sehingga kebudayaan
yang umum di masyarakat masih
dilakukan seperti tujuh bulanan dan
selamatan. Ibu merasa sangat
bersyukur bayinya dapat lahir selamat
mengingat usia kehamilan yang
mundur.

13. Profil Keluarga


a. Pendukung keluarga
Ibu tinggal serumah dengan suami, satu anaknya, dan satu adiknya.Jika ada apa-
apa biasa minta tolong kepada orang tuanya.Hubungan dengan masyarakat
sekitar juga baik.
b. Jumlah anak
Dua dengan anak yang sekarang.Anak pertama laki-laki, anak kedua perempuan.
c. Tipe rumah dan komunitas
Rumah milik sendiri dengan bangunan permanen, lantai keramik denganventilasi
dan cahaya yang cukup. Sumber air PAM dan memiliki WC sendiri. Jarak
dengan tetangga dekat dan tipe komunitas masyarakat desa dengan budaya
gotong royong.
d. Pekerjaan
Ibu tidak bekerja, di rumah saja mengurus anaknya, sedangkan suaminya adalah
seorang pegawaii negeri sipil (Guru).
e. Tingkat pendidikan
Ibu berpendidikan terakhir SLTA sedangkan suaminya sarjana.
f. Tingkat sosial ekonomi
Menengah dengan penghasilan perbulan Rp 750.000.00.
14. Riwayat dan Rencana Keluarga Berencana
Ibu pernah menggunakan IUD selama 2 tahun tapi gagal, ibu merasa tidak nyaman
akhirnya diekstraksi pada bulan Maret 2011. Ibu mengatakan berencana akan
memakai IUD lagi.
15. Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya
Tanggal dan Jenis Hasil pemeriksaan dan
Interpretasi
Pemeriksaan Nilai Normal
Tanggal 03-11-2013
Lab. Darah :
HB 9,9 (11,5-16,5) Turun
AL
13,3 (4-11) Naik
AE
4.35 (3,8-5,8) Normal

AT
HCT 152 (150-450) Normal
Golongan Darah
30 (37-47) Turun
AB

16. Terapi Medis yang Diberikan


Rute Indikasi
Tanggal Jenis Terapi Dosis
Terapi Terapi
18/09/2014 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik
Asam Mefenamat Oral 3 x 500 Mg (mencegah
Emineton Oral 1 x 1 tab. infeksi)
Analgetik
(mengurangi
nyeri)
Derivat besi
(mengatasi
anemia)
19/09/2014 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik
Asam Mefenamat Oral 3 x 500 Mg (mencegah
Emineton Oral 1 x 1 tab. infeksi)
Analgetik
(mengurangi
nyeri)
Derivat besi
(mengatasi
anemia)
20/09/2013 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik
Asam Mefenamat Oral 3 x 500 Mg (mencegah
Emineton Oral 1 x 1 tab. infeksi)
Analgetik
(mengurangi
nyeri)
Derivat besi
(mengatasi
anemia)

ANALISA DATA

Data Penyebab Masalah


DS: Reptur Perineum Nyeri akut
Ibu mengatakan nyeri pada
daerah kemaluan terutama jika Kerusakan kontinuitas
untuk bergerak dan duduk, jaringan
nyeri tajam, perih, lokasi pada
daerah perineum, nyeri sedang Pelepasan mediator kimia
skala 6. (bradikinin, serotonin,
Ibu mengatakan perut terasa
histamin, postaglandid)
mual-mual dan seperti
dipelintir.
Neciceptor
DO:
Korteks cerebri
Tampak berhati-hati ketika
bergerak di tempat tidur.
Nyeri
Ekspresi wajah merintih ketika
bergerak atau duduk.
Tanda-tanda vital : TD: 110/80
mmHg , N: 84 kali/menit, R:
24 kali/menit, S: 36,5 oC.
DS: reptur perinium Risiko
Ibu mengatakan terdapat luka di infeksi
kemaluannya dan rasanya sakit. media berkembangnya
DO: kuman
Terdapat ruptur perineum
derajat I dengan jahitan luar 1 risiko infeksi
Zide.
Luka tampak basah.
Lb. Darah (3-11-2004):
HB: 9,9
AL: 13,3
HCT: 30
DS: Post partum hari ke 2 Produksi ASI
Ibu mengatakan sejak belum efektif
melahirkan ASI nya masih Hormon prolaktin belum
sedikit keluar efekif
Ibu mengatakan payudara
masih lembek
Kelenjar alveoli mamae
DO:
belum mengeluarkan ASI
post partum hari ke 2.
Teraba payudara masih
Produksi ASI belum
lembek.
kolostrum masih sedikit efektif

B. Diagnosa Keperawatan
Sesuai dengan prioritas diagnosa yang muncul adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan kontinuitas jaringan:
2. Risiko infeksi berhubungan dengan media berkembangnya kuman
3. produksi ASI belum efektif berhubungan dengan kelenjar alveoli mamae belum
mengeluarkan ASI

No DX Tanggal/Jam Implementasi Catatan Perkembangan

1 Rabu,18/12/2014 1. Mengkaji nyeri klien: PQRST. S:


2. Mengukur TTV.
Jam 09.45 WIB Ibu mengatakan masih me
3. Menganjurkan klien untuk
nyeri pada daerah sek
melakukan mobilisasi bertahap.
4. Membatasi pengunjung. kemaluan meskipun su
berkurang dibanding tadi pa
Nyeri tajam, perih, n
sedang skala 5, waktu ke
melakukan mobilisasi/ambu
Ibu mengatakan su
mencoba turun dari tem
tidur dengan bantuan kursi
posisi tidur berubah-ubah.
O:
Ekspresi wajah ke
melakukan ambulasi tam
menahan nyeri.
Posisi tidur miring ke kanan
Ibu mampu mempraktek
teknik napas dalam
masase.
A :Tujuan belum berhasil.
P : Lanjutkan intervensi.

2 Rabu 18/12/2014Jam 09.45 1. Mengkaji kemampuan mandi ibu. S:


2. Mengkaji kemampuan ibu ke toilet.
WIB Ibu mengatakan sudah
3. Mengkaji keadaan kuku.
membersihkan daerah peri
yaitu dengan sabun dan se
dijaga kekeringannya, mengg
pembalut jika basah.
Ibu mengatakan kalau mandi
ke toilet sementara w
dibantu oleh ibunya, tadi sore
O : Aktif dalam diskusi.
A : Tujuan berhasil sebagian.
P: Lanjutkan intervensi.
3 Rabu 18/12/2014Jam 09.45 1. Membatasi jumlah pengunjung. S:
2. Mengajarkan cara mencuci tangan
WIB Ibu mengatakan a
kepada orang tua.
melakukan hal-hal y
3. Menganjurkan orang tua untuk
disarankan meskipun sel
mencuci tangan sebelum dan
ini juga sudah melakukann
sesudah kontak dengan bayi.
4. Memonitor tanda infeksi lokal dan O:
sistemik. Klien dan keluarga a
5. Memonitor AL.
dalam diskusi.
6. Mengukurtanda-tanda vital.
Tidak ditemukan tanda-ta
7. Mengawasi tanda-tanda REEDA.
8. Mengobservasi kontraksi uterus. infeksi.
A :Tujuan berhasil sebagian.
P : lanjutkan intervensi.
Intervensi Keperawatan

Tanggal Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi

18/12/2014 1. Nyeri akut berhubungan Tupen : setelah dilakukan 1. Kaji ulang skala 1. mengident
dengan kontiunitas tindakan keperawatan 1x24 nyeri intervensi yang
2. Anjurkan ibu 2. untuk men
jaringan ditandai jam diharapkan nyeri pasien
agar menggunakan rasa nyeri yang
dengan : berkurang. Dengan kriteria
3. memperlan
teknik relaksasi dan
DS: Evaluasi : skala nyeri 0-1
mempercepat in
Tupan : setelah dilakukan distraksi rasa nyeri
Ibu mengatakan
3. Motivasi : untuk nyeri secara ber
tindakan keperawatan 3x24
nyeri pada daerah 4. meningkat
mobilisasi sesuai
jam diharapkan nyeri pasien
kemaluan terutama perinium
indikasi
hilang. dengan kriteria tidak 5. melonggar
jika untuk bergerak 4. Berikan kompres
merasa nyeri saat mobilitas sehingga rasa ny
dan duduk, nyeri hangat
tanda vital dalam batas
5. Delegasi
tajam, perih, lokasi
normal . S = 37 C . N = 80
pemberian analgetik
pada daerah x
/menit , TD = 120/80 mmHG ,
perineum, nyeri
R = 18 20 x / menit
sedang skala 6.
Ibu mengatakan
perut terasa mual-
mual dan seperti
dipelintir.
DO:
Tampak berhati-hati
ketika bergerak di
tempat tidur.
Ekspresi wajah
merintih ketika
bergerak atau
duduk.
Tanda-tanda vital :
TD: 110/80 mmHg ,
N: 84 kali/menit, R: 24
kali/menit, S: 36,5 oC.

18/12/2014 2. Resiko infeksi Tupen : setelah diberikan askep 1. Kaji lochea (warna, 1. untuk dapat m
tinggi berhubungan 1x24 jam diharapkan infeksi bau, jumlah) kontraksi lebih dini dan m
dengan media pada ibu tidak terjadi dengan uterus dan kondisi tepat.
2. pembalu
berkembangnya kuman kriteriadapat jahitan episiotomi.
2. Sarankan pada darah mer
ditandai dengan : mendemonstrasikan teknik
ibu agar mengganti menjadi te
DS: untuk menurunkan resiko
pembalut tiap 4 jam. kuman.
Ibu mengatakan terdapat infeksi, tidak terdapat tanda-
3. Pantau tanda- 3. peningk
luka di kemaluannya dan tanda infeksi.
tanda vital. menandak
rasanya sakit. 4. Lakukan 4. untuk m
Tupan : setelah dilakukan
DO: rendam bokong. perinium d
tindakan keperawatan 3x24
5. Sarankan ibu 5. memban
Terdapat ruptur jam diharapkan tidak terjadi
membersihkan rektal mel
perineum derajat I infeksi pada kemaluan. dengan
perineal dari
dengan jahitan luar kriteria tidak nyeri pada daerah
depan ke
1 Zide. kemaluan terutama jika
Luka tampak basah. belakang.
Lb. Darah (3-11- bergerak dan duduk
2004):
HB: 9,9
AL: 13,3
HCT: 30
18/12/2014 3. produksi ASI belum Tupen : setelah diberikan askep 1. Ajarkan ibu 1. member
efektif berhubungan 1x24 jam volume cairan ASI agar massage agar berko
dengan kelenjar alveoli ibu diharapkan tidak dengan sendiri fundus mengontro
2. mencega
mamae belum kekurangan dengan kriteria uteri.
3. peningk
2. Pertahankan
mengeluarkan ASI :cairan masuk dan keluar
memperhe
cairan peroral
DS: seimbang, Hb/Ht dalam batas 4. penurun
1,5-2 Liter/hari
2. Ibu mengatakan normal (12,0-16,0 gr/dL) 2 gram%/
3. Observasi
sejak Tupan : setelah diberikan askep
perubahan suhu,
melahirkan ASI 3x24 jam volume cairan ASI
nadi, tensi.
nya masih ibu diharapkan terpenuhi 4. Periksa ulang
sedikit keluar dengan kriteria : cairan masuk kadar Hb/Ht.
3. Ibu
dan keluar seimbang, Hb/Ht
mengatakan
dalam batas normal (12,0-16,0
payudara masih
gr/dL)
lembek
DO:
4. post partum
hari ke 2.
5. Teraba
payudara masih
lembek.
kolostrum masih sedikit

Das könnte Ihnen auch gefallen