Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani, yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene
berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto & Wartonah, 2011).
F. Pedoman Umum
1. Perawatan kulit umum
- Bersihkan kulit dengan air hangat biasa. Gunakan sabun halus non alkalin atau pembersih hanya
jika diperlukan, seperti untuk menghilangkan feses.
- Bersihkan mata setiap hari, dan juga area oral dan popok atau perianal, serta area dimana terjadi
kerusakan kulit.
- Berikan zat pelembab setelah perbersihan untuk mempertahankan kelembaban dan merehidrasi
kulit, bersihkan kulit dengan perlahan dari krim lama sebelum memberikan krim lapisan baru,
kecuali pada area popok.
- Bila menggunakan minyak safflower, beberapa asam lemak esensial dapat diabsorpsi untuk
tambahan pelembut kulit sebagai pelembab.
- Gunakan matras penghilang tekanan atau pengurang tekanan untuk mencegah area tekanan
(Wong, 2003).
2. Mandi
- Kecuali jika dikontraindikasikan, mandikan bayi atau anak di tub disampiing tempat tidur, di
tempat tidur, atau di bathtub standar.
- Jangan pernah meninggalkan bayi atau anak kecil tanpa pengawasan di bathtub.
- Gendong bayi yang tidak dapat duduk sendiri. Tahan kepala bayi dengan aman dengan satu
tangan atau genggam lengan bayi yang terjauh dari anda dengan kuat dan sandarkan kepala bayi
dengan nyaman di pergelangan.
- Awasi dengan ketat bayi atau anak kecil yang tidak dapat duduk tanpa bantuan. Tempatkan
bantalan didasar tub untuk mencegah bayi atau anak tergelincir dan kehilangan keseimbangan.
- Berikan pilihan pada anak yang lebih besar mandi dengan shower bila ada.
- Gunakan penilaian mengenai jumlah pengawasan yang dibutuhkan anak yang lebih besar. Anak-
anak dengan keterbatasan mental/atau fisik seperti anemia berat atau deformitas kaki, dan anak
bunuh diri atau psikotik (yang dapat melakukan bahaya tubuh) memerlukan pengawasan yang
ketat.
- Bersihkan telinga, diantara lipatan-lipatan kulit, leher, punggung, dan genital dengan hati-hati.
Retraksi prepusium genital anak laki-laki yang tidak disirkumsisi (biasanya yang berusia lebih
dari 3 tahun), bersihkan permukaan yang terpapar, dan kembalikan posisi prepusium. Jangan
pernah meretraksi prepusium dengan kuat.
- Berikan bantuna lebih besar pada saat mandi dalam aspek perawatan hygiene pada anak yang
sakit atau cacat. Dorong agar mereka melakukan sebanyak mungkin yang dapat mereka lakukan
tanpa terlalu banyak menggunakan energi. Perkirakan peningkatan keterlibatan kekuatan pada
perbaikan kakuatan dan ketahanan (Wong, 2003).
3. Perawatan rambut
- Sikat dan sisir rambut anak atau bantu anak dalam perawatan rambut sedikitnya sekali sehari.
- Rapikan rambut anak demi kenyamanan dan dengan cara yang menyenangkan anak dan orang
tua. Jangan pernah memotong rambut anak tanpa izin dari orang tua, meskipun pencukuran
untuk mempermudah akses ke vena kulit kepala untuk pemasangan jarum intravena boleh
dilakukan.
- Cuci rambut bayi baru lahir setiap hari sebagai bagian dari mandi jika hal ini termasuk dalam
kebijakan institusi. Cuci rambut dan kulit kepela sekali atau dua kali seminggu pada bayi yang
lebih besar dan anak-anak. Remaja mungkin perlu lebih sering merawat mengkeramasi
rambutnya.
- Keramasi rambut didalam tub atau di bawah shower atau pindahkan anak ke brankar agar lebih
mudah untuk mencapai westafel atau baskom air. Bila anak tidak dapat dipindahkan, keramasi di
tempat tidur dengan perlindungan yang adekuat dan/atau dengan alat-alat yang sudah diatur atau
diposisikan secara khusus.
- Gunakan produk sampo kering yang dijual bebas untuk jangka waktu singkat.
- Beri perawatan rambut yang khusus pada anak kulit hitam:
o Hindari penggunaan sisir yang paling standarr, karena dapat menyebabkan rambut patah dan rasa
tidak nyaman.
o Gunakan sisir khusus dengan gigi sisir yang tidak rapat.
o Menyisir rambut dalam keadaan patah tidak menyebabkan rambut patah.
o Ingatkan orang tua untuk membawa sisir (bila mungkin) jika sisir tidak tersedia di RS.
o Berikan riasan rambut khusus atau pomade.
o Konsultasikan pada orang tua anak berkaitan dengan preparasi yang ingin mereka lakukan dan
tanyakan apakah mereka dapat menyediakannya.
o Jangan menggunakan jelly petroleum.
o Usapkan preparat pada rambut agar lebih lembut dan mudah diatur.
o Bila rambut ingin dijalin atau dikepang, kendorkan kepangannya (Wong, 2003).
4. Perawatan mulut
- Lakukan perawatan mulut untuk bayi dan anak cacat.
- Bantu anak kecil untuk menyikat gigi, meskipun sudah banyak yang mampu melakukannya
dengan baik dan dorong anak untuk mau menyikat gigi.
- Ingatkan anak yang lebih besar untuk menyikat gigi dan memflossing gigi.
- Berikan sikat gigi atau pasta gigi untuk anak-anak yang tidak dapat melakukannya sendiri, atau
minta orang tua untuk membawanya dirumah (Wong, 2003).
2. Mencuci rambut
a. Pengertian
Menghilangkan kotoran pada rambut dan kulit kepala, dengan menggunakan sabun/shampoo
kemudian dibilas dengan air bersih.
b. Tujuan
- Membersihkan kotoran-kotoran rambut dan kulit kepala
- Menghilangkan bau dan memberi rasa segar
- Merangsang peradaran darah dibawah kulit kepala
- Membasmi kutu/ketombe
c. Indikasi
- Penderita yang mengalami peningkatan suhu tubuh (febris)
- Pada penyakit tertentu misalnya: cacar, luka kepala (contusio cerebris)
d. Persiapan alat
- Handuk 2 buah, perlak untuk pengalas
- Waskom berisi air hangat dan gayung
- Shampoo/sabun, sisir, kain kasa/kapas.
- Mangkok kosong untuk shampoo/sabun
- Pengering rambut (bila ada)
- Ember kosong, nirbekken
- Celemek
- Sampiran
e. Prosedur kerja
1) Pasien diberitahu, posisi pasien diatur
2) Lengan tepat yaiitu kepala dipinggir tempat tidur
3) Perlak dipasang dibawah kepala dengan dengan salah satu ujung perlak dibulung terlebih dahulu
untuk membentuk talang dan ujungnya berada di dalam ember
4) Ember diletakkan dibawah tempat tidur bagian kepala
5) Telinga disumbat dengan kapas, mata ditutup dengan kasa/sapu tangan pasien
6) Dada ditutupi dengan handuk sampai leher
7) Rambut disisr kemudian disiram dengan air hangat, kemudian dicuci dengan shampoo/sabun
(digosok merata dengan jari tangan)
8) Dibilas beberapa kali denga air hangat sampai bersih sambil memijit-memijit kepala
9) Kepala diangkat dan diletakan diatas handuk
10) Sumbatan telinga, tutup mata diangkat letakkan dalam nirbekken kemudian dibunag di tempat
sampah
11) Perlak diangkat dan diletrkkan di dalam ember
12) Rambut dikeringkan dengan handuk
13) Pasien disisir rapi, kepala diletakkan diatas bantal yang telah dialasi dengan handuk yang kering
14) Rambut dianginkan atau dikeringkan dengan pengering rambut
15) Alat-alat dirapikan /dibereskan.
Yang perlu diperhatikan:
- Awasi keadaan umum pasien
- Jaga jangan sampai pasien kedinginan/lelah
- Tidak membasahi pakaian, tempat tidur dan lantai
- Tidak dilakukan pada pasien payah
- Setiap kali ember yang penuh air dibuang
- Pasien yang bisa berjalan dilakukan di kamar mandi.
3. Memtong kuku
a. Pengertian
Menolong memotong kuku klien ynag panjang, karena tidak dapatmelakukan sendiri.
b. Tujuan
- Menjaga kebersihan
- Mencegah timbulnya luka (infeksi)
c. Persiapan alat
- Gunting tajam / pemotong kuku + kikir kuku
- Handuk kecil
- Kom besar untuk jari kaki + air hangat
- Kom kecil untuk jari tangan + air hangat
- Nierbekken + lisol 2%
- Perlak/pengalas
- Aseton (K/P kuku yang ada catnya)
- Kapas
- Sikat kuku
- Sabun
d. Pelaksanaan
1. Pasien diberitahu
2. Alat-alat didsekatkan pada pasien
3. Perawat cuci tangan
4. Pasien diberi posisi yang enak dan nyaman
Untuk kuku jari tangan:
- Perrlak dipasang, kom berisi air hangat didekatkan ke tangan pasien
- Bila kuku ada catnya, kuku dibersihkan dulu dengan memakai acetone dan kapas
- Jari tangan direndam dalam air hangat selama 1 2 menit agar kuku menjadi lunak
- Kalau kuku kotor disikat dengan sabun, kemudian dibilas dengan air hangat lalu
dikeringkandengan handuk
- Tangan diletakkan diatas bengkok berisi lysol 2% sehingga kuku tertampung dalam bengkok
setelah dipotong menurut lengkung kuku
- Untuk membuat permukaan kuku menjadi rata dan halus boleh dipakai kikir kuku
Untuk kuku jari kaki:
- Perlak dipasang dibawah kaki yang berisi air hangat didekat kuku klien
- Bila kuku ada catnya dibersihkan dulu dengan memakai acetone dan kapas
- Jari kaki direndam dalam air hangat selama 1 2 menit agar kuku menjadi lunak
- Kalau kuku kotor disikat dengan sabun, kemudian dibilas dengan air hangat lalu
dikeringkandengan handuk
- Kaki diletakkan diatas bengkok berisi lysol 2% sehingga kuku tertampung dalam bengkok
setelah dipotong menurut lengkung kuku
- Untuk membuat permukaan kuku menjadi rata dan halus boleh dipakai kikir kuku
- Setelah selesai pasien dikembalikan pada posisi semula
- Alat-alat dibereskan dan perawat cuci tangan
Yang perlu diperhatikan:
- Keadaan umum pasien
- Memotong kuku jangan sampai terlalu dalam, dan jangan sampai melukai pasien
- Hati-hati untuk pasien DM
4. Oral hygiene
a. Pengertian
Oral hygiene merupakan tindakan membersihkan mulut sekaligus organ-organ yang ada
didalamnya (gigi, lidah, platum, platum molle) pada anak maupun bayi, baik dikomunitas
maupun pada anak yang sedang di rawat di rumah sakit.
b. Indikasi
- Untuk anak/bayi yang berada di komunitas : orang tua di anajurkan untuk merawat kebersihan
mulut dan gigi anak/bayinya sedini mungkin dengan mengajarkan menyikat gigi secara teratur
dengan memakai sikat gigi yag sesuai dengan umur anak dan memakai pasta gigi khusus untuk
anak.
- Untuk anak yang dirawat di rumah sakit : perawatan yang sama harus diberikan bagi anak di ars,
terutama bagi anak yang menjalani tirah baring lama atau tidak sadar setelah menjalani oprasi.
c. Kontraindikasi
- Anak dengan post operasi labiopalatokizis
- Anak dengan resiko aspirasi
d. Tujuan
Oral hygiene bertujuan untuk mencegah kerusakan pada gigi yang merupakan salah satu masalah
utama pada anak-anak.
e. Persiapan alat
1) Menggosok Gigi
- Baki yang sudah dialasi
- Sikat gigi kecil dengan buluh lebut, tangkai lurus
- Pasta gigi berflouride khusus anak
- Gelas berisi air hangat
- Cairan pembilas berisi air hangat
- Handuk kecil atau kain pengalas
- Baskom
- Bengkok
- Sarung tangan
2) Oral Hygiene
- Baki yang sudah dialasi
- Kapas lidi
- Kom berisis NaCL 0,9%
- Cairan pembilas yang mengandung antiseptic
- Spatel
- Kain kasa
- Bengkok
- Sarung tangan
f. Prosedur Kerja
1) Pengkajian
a) Mengidentifikasi klien
- Cek perencanaan keperawatan
- Kaji kesadaran klien
- Kaji kemampuan klien
- Kaji kerjasama klien
- Kaji kerjasama orang tua
b) Mengkaji keadaan mulut klien
- Inspeksi apakah ada luka atau stomatitis
- Inspeksi keadaan gigi (gigi palsu, gigi goyah)
- Inspeksi keadaan gusi
- Inspeksi keadaan bibir
- Inspeksi mukosa mulut
2) Persiapan alat
a) Menggosok gigi
- Baki yang sudah dialasi
- Sikat gigi kecil dengan buluh lebut, tangkai lurus
- Pasta gigi berflouride khusus anak
- Gelas berisi air hangat
- Cairan pembilas berisi air hangat
- Handuk kecil atau kain pengalas
- Baskom
- Bengkok
- Sarung tangan
b) Oral hygiene
- Baki yang sudah dialasi
- Kapas lidi
- Kom berisis NaCL 0,9%
- Cairan pembilas yang mengandung antiseptic
- Spatel
- Kain kasa
- Bengkok
- Sarung tangan
3) Persiapan KLien
- Informasikan kepada klien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
- Jaga privasi klein
4) Implementasi
Menggosok Gigi
- Tangan perawat dicuci sampai batas siku
- Tinggikan tempat tidur pada posisi kerja ayang nyaman
- Tinggikan kepala tempat tidur dan atur posisi klien dalam posisi mirirng
- Letakkan handuk diatas dada dibawah dagu klien dan letakkan bengkok dekat dengan klien
- Pasang sarung tangan
- Oleskan pasta gigi pada sikat diatas baskom
- Tuangkan sedikit air diatas pasta gigi
- Pegang pastra gigi dengan sudut bulu 45 pada garis gusi. Sikat permukaan luar dan dalam dari
gigi atas dan bawah dengan meyikat dari gusi ke mahkota setiap gigi
- Bersihkan permukaan gigi geraham dengan memegang pundak klien, bulu sejajar dengan gigi
dan sikat perlahan kebelakang dan kedepan.
- Pegang sikat gigi pada sudut 45 derajat dan sikat permukaan dan samping lidah dengan lembut,
Hindari merangsang refleks gag
- Bantu klien untuk berkumur dengan cairan pencuci mulut/pembilas 2-3 kali
- Singkirkan baskom dan bantu klien membersihkan mulutnya
- Handuk dan pengalas di angkat
- Posisi klien diataur kembali
- Rapikan klien
Oral Hygiene
- Tangan perawat di cuci sampai batas siku
- Posisi klien di ataur sesuai kondisi
- Letakkan handuk diatas dada dibawah dagu klien dan letakkan bengkok duibawah dagu klien
- Pasang sarung tangan
- Ambil kapas lidi, basahi dengan larutan NaCL
- Ambil spatel minta klien untuk membuka mulut, tempelkan spatel diatas lidah, bersihkan
rongga, gigi, gusi, lidah dan bibir.
- Ganti kapas lidi yang kotor, lakukan membersihkan area mulut hingga bersih
- Jika telah bersih, anjurkan dan bantu klien untuk berkumur dengan mengunakan cairan
antiseptic 2-3 kali
- Bila klien tidak sadar olesi bibir klien dengan pelembab bibir
- atur kembali posisi klien
- Rapikan klien
5) Evaluasi
- Perhatikan respon klien
- Kebersihan gigi
6) Dokumentasi
- Waktu
- Tindakan yang dilakukan
- Nama perawat yang melakukan tindakan,
DAFTAR PUSTAKA
Siswanto, H. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Pustaka Rihama: Yogyakarta.
Tarwoto & Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 4. Salemba Medika:
Jakarta.
Wong, Dona L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta: EGC