Sie sind auf Seite 1von 6

ASUHAN KEPERAWATAN

Disusun oleh :
Abdi Hidayat
Annisa Kurniawati
Misbahul Muniroh
Rela Warnila
Widya Erhantika

SMKN 1 MURUNG PUDAK


PROGLI PERAWAT KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2014/2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN KANKER PENIS

A. Konsep Dasar Penyakit


1. Definisi
Kanker Penis adalah keganasan pada penis.

2. Epidemiologi
Kanker penis terjadi pada pris yang berusia lebih dari 60 tahun dan mewakili sekitar 0,5%
mahlignansi pada pria di USA. Meskipun demikian, di beberapa Negara, insidennya berkisar
10%. Kanker penis jarang terjadi pada pria yang di sirkumsisi. Kondisi ini tampak pada kulit
penis sebagai pertumbuhan massa mirip kutil, tidak nyeri atau sebagai ulkus. Kanker penis dapat
mencangkup glans, sulkus coronal di bawah prepotium, korpus corpora, uretra, dan nodus limfe
regional/nodus limfe yang jauh.

3. Penyebab / faktor predisposisi


1. Kanker penis primer :
a. Diduga penyebabnya adalah smegma (cairan berbau yang menyerupai keju, yang
terdapat di bawah kulit depan glans penis). Tetapi penyebabnya yang pasti tidak
diketahui.
b. Pria tidak disunat yang tidak menjaga kebersihan daerah di bawah kulit depan glans
penis dan pria yang pernah menderita herpes genitalis memiliki resiko tinggi menderita
kanker penis.
c. Pertama kali diungkapkan oleh peneliti di Swedia, konon merokok berkaitan erat dengan
Kanker Penis. Tidak kurang400 pria terlibat untuk membuktikannya. Mereka dengan
latar belakang perkawinan yang kurang lebih sama. Gaya hidup seksualnya tidak
berbeda. Yang membedakan adalah jumlah rokok yang dihisap setiap harinya. Ternyata
memang ada kaitan antara jumlah rokok yang dihisap dengan Panker Penis, sedikitnya
10 batang per hari, lebih-lebih yang menderita melengketnya kulit kulup. Dalam Getah
Smegma yang tertimbun dalam kulup itulah nikotin terserap. Nikotin yang terserap
inilah yang secara tidak langsung menimbulkan kanker pada alat vital pria.
2. Kanker penis sekunder :
1. Dapat terjadi dari metastasis kanker di kandung kemih, rektum

5.Stadium kanker penis


Kanker penis terdiri dari 4 stadium:
1. kanker penis stadium 1:
sel-sel ganas\
hanya ditemukan pada permukaan penis.
2. kanker penis stadium 2:
sel-sel ganas ditemukan pada permukaan, jaringan dibawahnya, dan pada shaft penis.
3. kanker penis stadium 3:
sel-sel ganas telah menyebar ke kelenjar limfe di bagian bawah perut.
4. kanker penis stadium 4:
sel-sel ganas telah menyebar ke penis, kelenjar getah bening bawah perut dan kebagian
tubuh yang lain.

6. Gejala Klinis
a. luka pada penis
b. luka terbuka pada penis
c. nyeri penis dan perdarahan dari penis (pada stadium lanjut).

7. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi :
1. Adanya luka terbuka
2. Adanya perdarahan penis
3. Terdapat kutil
b. Palpasi
5. Nyeri tekan
6. Ada benjolan
8. Pemeriksaan diagnostic / Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan sel darah putih untuk mengetahui kadar imunitas tubuh
2. Biopsy : untuk menentukan stadium kanker penis

9. Diagnosis/kriteria diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada penis tampak luka yang menyerupai jerawat atau kutil.Biopsidilakukan untuk memperkuat
diagnosis. Biopsy ditentukan untuk menetukan perluasan tumor sehingga dapat direncanakan
pengobatan lesi yang kecil dan noninvasive diangkat dengan eksisi baji, atau dapat digunakan
bedah mikrografik Mohs untuk eksisi; bila preputim terkena dilakukan sirkumsisi.

10. Therapy/tindakan penanganan


Pengobatan kanker penis bervariasi, tergandung kepada lokasi dan beratnya tumor:
Kemoterapi, Kemoterapi bisa dilakukan sebagai tambahan terhadap pengangkatan tumor.
Pembedahan, Jika tumornya terbatas pada daerah kecil di ujung penis, dilakukan penektomi
parsial (pengangkatan sebagian kecil penis).
Untuk stadium lanjut dilakukan penektomi total disertai uretrostomi (pembuatan lubang
uretra yang baru di daerah perineum).
Terapi penyinaran, Terapi penyinaran dilakukan setelah pengangkatan tumor yang terlokalisir
dan tumor yang belum menyebar. Efek samping dari terapi penyinaran adalah nafsu makan
berkurang, lelah, reaksi kulit (misalnya iritasi dan kemerahan), cedera atau luka bakar pada
rektum, sistitis dan hematuria. Penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu
selama 6-8 minggu.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data subjektif :
1. Pasien mengeluh nyeri pada penis (skala nyeri 1-10)
2. Pasien mengeluh adanya kutil
3. Pasien mengeluh ada luka terbuka pada penis
4. Pasien mengeluh nyeri saat berkemih
b. Data objektif :
1. Adanya kutil
2. Ada luka terbuka
3. Ada perdarahan pada penis
4. Pasien terlihat meringis

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan infeksi kronik pada penis.
b. Hipertermi berhubungan dengan infeksi kronik.
c. Perfusi jaringan penis tidak adekuat berhubungan dengan adanya perdarahan.
d. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan nekrosis kulit.
e. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kemotrapi.
f. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kemotrapi.
g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek kemotrapi.
h. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penektomi.
i. Resiko tinggi terhadap perubahan pola seksualitas berhubungan dengan penektomi.
4. Evaluasi

No. Dx Evaluasi
1. Setelah diberikan tindakan keperawatan selama ...x24 jam pasien
dapat:
Mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang
2. Setelah diberikan tindakan keperawatan selama ...x24 jam:
suhu tubuh pasien dalam batas normal 36,6-37,2C
tubuh pasien tidak mengigil

Das könnte Ihnen auch gefallen