Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun oleh :
Abdi Hidayat
Annisa Kurniawati
Misbahul Muniroh
Rela Warnila
Widya Erhantika
2. Epidemiologi
Kanker penis terjadi pada pris yang berusia lebih dari 60 tahun dan mewakili sekitar 0,5%
mahlignansi pada pria di USA. Meskipun demikian, di beberapa Negara, insidennya berkisar
10%. Kanker penis jarang terjadi pada pria yang di sirkumsisi. Kondisi ini tampak pada kulit
penis sebagai pertumbuhan massa mirip kutil, tidak nyeri atau sebagai ulkus. Kanker penis dapat
mencangkup glans, sulkus coronal di bawah prepotium, korpus corpora, uretra, dan nodus limfe
regional/nodus limfe yang jauh.
6. Gejala Klinis
a. luka pada penis
b. luka terbuka pada penis
c. nyeri penis dan perdarahan dari penis (pada stadium lanjut).
7. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi :
1. Adanya luka terbuka
2. Adanya perdarahan penis
3. Terdapat kutil
b. Palpasi
5. Nyeri tekan
6. Ada benjolan
8. Pemeriksaan diagnostic / Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan sel darah putih untuk mengetahui kadar imunitas tubuh
2. Biopsy : untuk menentukan stadium kanker penis
9. Diagnosis/kriteria diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada penis tampak luka yang menyerupai jerawat atau kutil.Biopsidilakukan untuk memperkuat
diagnosis. Biopsy ditentukan untuk menetukan perluasan tumor sehingga dapat direncanakan
pengobatan lesi yang kecil dan noninvasive diangkat dengan eksisi baji, atau dapat digunakan
bedah mikrografik Mohs untuk eksisi; bila preputim terkena dilakukan sirkumsisi.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan infeksi kronik pada penis.
b. Hipertermi berhubungan dengan infeksi kronik.
c. Perfusi jaringan penis tidak adekuat berhubungan dengan adanya perdarahan.
d. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan nekrosis kulit.
e. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kemotrapi.
f. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kemotrapi.
g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek kemotrapi.
h. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penektomi.
i. Resiko tinggi terhadap perubahan pola seksualitas berhubungan dengan penektomi.
4. Evaluasi
No. Dx Evaluasi
1. Setelah diberikan tindakan keperawatan selama ...x24 jam pasien
dapat:
Mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang
2. Setelah diberikan tindakan keperawatan selama ...x24 jam:
suhu tubuh pasien dalam batas normal 36,6-37,2C
tubuh pasien tidak mengigil