Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
102
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV
selanjutnya. Usia keemasan diyakini berada apresiasi dalam upaya pembentukan budaya
pada masa anak usia dini dan Sekolah Dasar. individu yang berkarakter dengan ciri-ciri
Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang jujur, bertanggungjawab, memiliki rasa
paling dasar pada pendidikan formal di empati, dan menghargai orang lain. Aspek
Indonesia, yang memegang peran cukup keterampilan melalui kegiatan ekspresi dan
penting dan strategis. Di lembaga ini anak kreasi dilakukan dengan
mengenal berbagai keterampilan dasar seperti mengimplementasikan karya-karya seni yang
menulis, membaca, dan berhitung serta bermanfaat dalam kehidupannya di
berbagai konsep dan pengertian-pengertian masyarakat, sehingga dapat mengoptimalkan
dasar dalam bidang keilmuan yang sangat kreativitas berkarya seni yang inovatif
diperlukan untuk kegiatan selanjutnya. (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Sejak diberlakukan kurikulum 2013, Revisi, 2016).
mata pelajaran seni budaya di Sekolah Dasar Pengembangan pembelajaran Kurikulum
terintegrasi dengan mata pelajaran lain dalam 2013 pada mata pelajaran Seni Budaya lebih
pelajaran tematik. Pelajaran seni budaya menekankan pada kreativitas.
sebagai salah satu pelajaran yang diajarkan di Pembelajarannya bukan sekedar proses
Sekolah Dasar, di dalamnya memuat cabang transformasi pengetahuan seni dan budaya
seni tari, seni musik, seni rupa dan saja, tetapi perlu diupayakan pengembangan
keterampilan. Kompetensi Inti (KI) dan sikap secara aktif, kritis, dan kreatif, yang
Kompetensi Dasar (KD) merupakan dasar dapat merangsang kemampuan berpikir,
pijakan menuju pengembangan bahan ajar. mengembangkan nilai keindahan, serta
Cakupan KI dan KD dalam kurikulum 2013 mempunyai kemampuan menghargai karya
kelas IV cabang seni tari yaitu: seni budayanya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual Tari kreatif dalam kajian ini merupakan
dengan cara mengamati dan materi yang digunakan dalam proses
menanya berdasarkan rasa ingin pembelajaran di sekolah untuk memberikan
tahu tentang dirinya, makhluk nilai positif bagi siswa dalam kegiatan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan pendidikan tari. Peranan guru dalam
benda-benda yang dijumpainya di pembelajaran tari kreatif merupakan suatu
rumah, di sekolah dan tempat konsep yang harus dipahami untuk mendidik
bermain siswa dalam aktivitas seni. Pada
pelaksanaannya implementasi kurikulum
KD 3.3 : Mengetahui gerak tari kreasi daerah dilapangan khususnya kurikulum pendidikan
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual seni tari di Sekolah Dasar nampaknya masih
dalam bahasa yang jelas, sistematis, memerlukan pembenahan. Persepsi guru yang
dan logis, dalam karya yang estetis, kurang tepat dalam menjabarkan kurikulum
dalam gerakan yang mencerminkan menjadi materi ajar, berpengaruh besar
anak sehat dan dalam tindakan yang terhadap kualitas hasil belajar yang
mencerminkan perilaku anak diharapkan. Kompetensi guru yang kurang
beriman dan berakhlak mulia memahami makna sebuah pendidikan seni tari
di sekolah umum, turut pula memberikan
KD 4.3 : Meragakan gerak tari kreasi daerah dampak terhadap hasil pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, kurikulum 2013 Guru Sekolah Dasar adalah guru kelas
mengedepankan 3 aspek penguatan, yaitu yang bukan guru khusus seni tari, maka harus
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. paham bahwa pendidikan seni tari yang
Pembentukan pada aspek pengetahuan diterapkan dalam pembelajaran intra
menekankan pada tataran konsepsi dengan kurikuler, siswa bukan dipaksakan untuk bisa
memahami teknik dan prosedural berkarya menari, melainkan menumbuhkan kreatifitas
seni. Aspek sikap dilakukan melalui kegiatan tari pada diri murid, karena pada kegiatan
103 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV
intra kurikuler, minat dan bakat siswa melatih kepekaan musikalitas dan aspek
heterogen. Berbeda dengan pelaksanaan motorik anak. Ditinjau dari gerak dan sosial,
pembelajaran ekstra kurikuler, pembinaan terdapat nilai-nilai karakter seperti sikap
keterampilan menari lebih diutamakan, sportif, setia kawan, gotong royong, saling
sehingga perfeksi artistik dan pentas adalah menolong, saling menghargai, tekun, serta
menjadi tujuan utama. Guru seni tari sebagai melatih berpikir cerdas dan kreatif.
fasilitator dan motivator tentunya harus
mampu memahami kondisi tersebut dengan
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki kemampuan metodologis
1. Tari Kreatif di Sekolah Dasar
pmbelajaran yang baik.
Pendidikan seni di Sekolah Dasar lebih
Sedyawati (2010:307) mengatakan untuk
menekankan pada upaya pengembangan
menghidupkan dan mengembangkan
aspek kemampuan dasar anak dalam
kemampuan kreatifitas, guru perlu
mengolah kemampuan mental dan kesiapan
menguasai:
belajar. Pengolahan dasar perseptual, pikir,
1. Khasanah teknik seni untuk dipraktikkan.
dan cipta, karsa, dan karya dilakukan dalam
2. Teknik-teknik rangsangan untuk
permainan melalui medium rupa, gerak, dan
menimbulkan kepercayaan dan kemudian
bunyi. Penekanan kegiatan seni lebih pada
kemampuan mengekpresikan suatu ide
ekspresi diri, pengolahan imajinasi dan kreasi
seni.
(Hidayat, 2005:7). Hal ini dipertegas kembali
3. Teknik rangsangan untuk menghidupkan
oleh Giyartina (2008:21), bahwa anak usia
daya imajinasi dan kreativitas.
Sekolah Dasar adalah masa kritis terhadap
Teknik diatas digunakan untuk
imajinasi. Anak memiliki kekayaan imajinasi,
memberikan pengetahuan, melatih kreativitas
namun bila tidak tepat pengejawantahannya
siswa untuk mengekspresikan seni di dalam
justru membahayakan diri dan
gerak, peka terhadap seni, dan sosial untuk
lingkungannya. Sifat khas lain dari anak usia
memberi wawasan budaya secara
Sekolah Dasar adalah mudah berubah
menyeluruh.
konsentrasinya, karena senantiasa tertarik
Pemahaman kreativitas seni tari adalah
pada hal-hal yang baru, selalu haus terhadap
merupakan kemampan seorang guru tari atau
pengalaman baru, dan suka menjajagi
siswa dalam menciptakan, memadukan atau
berbagai kemungkinan. Sehubungan dengan
mengkombinasikan gerak tari dengan aspek
hal tersebut, imajinasi anak perlu
kehidupan didunia ini. Aspek kehidupan
dikembangkan, karena akan meningkatkan
tersebut antara lain adalah kehidupan antar
kepercayaan diri, melatih kemandirian, dan
sesama manusia, kehidupan flora dan fauna,
kemandirian melatih anak untuk bisa
kehidupan manusia dengan alam
membuat keputusan sendiri.
lingkungannya. Materi yang bisa dijadikan
Tari kreatif di Sekolah Dasar merupakan
sumber untuk pembuatan gerak tari kreatif
sebuah konsep pembelajaran yang
dalam kehidupan antar sesama manusia,
menekankan pada kebebasan anak untuk
diantaranya adalah kaulinan budak lembur
mengembangkan kreativitas dan potensinya
daerah Jawa Barat. Kaulinan budak lembur
sehingga anak mampu menggagas, mencipta,
antara lain: oray-orayan, slepdur, ucing
dan menyajikan karya tari sesuai tingkat
sumput, loncat tinggi, sur-sar, gatrik, alung
perkembangannya. Karena pembelajaran seni
sarung, boy-boyan, pecle, dan perepet
di sekolah tidak bertujuan untuk menjadikan
jengkol.
siswa sebagai seorang seniman melainkan
Kaulinan budak lembur pada dasarnya
lebih kepada tujuan pendidikan serta lebih
merupakan permainan yang sangat dinamis,
menekankan siswa untuk mempunyai
mengandung unsur-unsur keterampilan yang
pengalaman dalam bereksplorasi dan
menjadi satu kesatuan antara irama, gerak,
mengekspresikan pengalaman-
dan sikap yang baik. Ditinjau dari lagu, dapat
pengalamannya melalui gerak. Seperti yang
104 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV
105 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV
106 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV
dua unsur, yaitu gerak dan lagu. Permainan ini a. Langkah Perencanaan
hampir mirip dengan oray-orayan, bedanya Perencanaan adalah keseluruhan proses
didalam permainan ini ada dua orang yang pemikiran dan penentuan secara matang dari
menjadi gawang, sementara yang lain hal-hal yang akan dikerjakan dalam rangka
berbanjar kebelakang dengan tangan disimpan mencapai tujuan yang telah ditentukan
diatas pundak temannya sambil berjalan (Barnas, 2008:43). Sebagai perencana, guru
mengelilingi kedua temannya yang menjadi hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan
gawang diikuti dengan nyanyian. Adapun lirik para siswa sebagai subjek belajar,
lagu yang menjadi nyanyian dalam permainan merumuskan tujuan kegiatan proses
slepdur adalah pembelajaran dan menetapkan strategi
Slepdur slepdur pengajaran yang ditempuh untuk
Tri mantri maan jedur merealisasikan tujuan yang telah dirumuskan
Kalung kalung Kahijina (Majid, 2008:91). Lebih lanjut, dalam
Kaduana katiluna boleh ditangkap. mengembangkan persiapan mengajar guru
Dalam permainan ini, terdapat beberapa unsur hendaknya dapat mempertimbangkan situasi
sportifitas, saling menghargai, kejujuran, dan dan kondisi yang ada serta memperhatikan
mengasah aspek motorik siswa. minat dan perhatian peserta didik terhadap
materi yang dijadikan bahan ajar. Semua itu
c. Perepet Jengkol memerlukan keterampilan profesional secara
Perepet jengkol merupakan permainan memadai. Majid (2008:94) menjelaskan,
yang dinyanyikan oleh tiga orang laki-laki dalam hal ini, peran guru bukan hanya
atau perempuan sambil berpegangan tangan sebagai transformator, melainkan sebagai
dan saling membelakangi masing-masing motivator yang dapat membangkitkan gairah
temannya. Kaki kanan diangkat ke betis belajar, serta mendorong siswa untuk belajar
dianyamkan sampai kuat. Setelah itu, masing- dengan menggunakan berbagai variasi media,
masing tangan dilepas sambil meloncat-loncat dan sumber belajar yang sesuai serta
berputar ke arah kiri disertai tepuk tangan menunjang pembentukan kompetensi.
mengikuti irama lagunya. Berikut lagu Dalam Perencanaan tari kreatif melalui
perepet jengkol kaulinan budak lembur, guru dapat
Perepet jengkol merumuskan beberapa hal antara lain:
Jajahean 1) Menentukan tujuan pembelajaran. Dalam
Kadempet kohkol pembelajaran tari kreatif melalui
Jejeretean kaulinan budak lembur diharapkan dapat
Dari beberapa bahan sumber eksplorasi diatas, meningkatkan minat dan kreativitas siswa
kaulinan budak lembur memiliki nilai-nilai serta tumbuh nilai-nilai karakter seperti
dalam pembentukan karakteristik siswa, nilai kerjasama, saling menghargai, jujur,
sehingga cocok dijadikan salah satu materi dan sportifitas.
dalam pembelajaran tari kreatif. 2) Menentukan materi pembelajaran. Siswa
dituntut untuk memahami,
3. Strategi Pengembangan menginterpretasi, bereksplorasi,
Pembelajaran tari kreatif yang bersumber merangkai gerakan, serta memadukan
dari kaulinan budak lembur perlu gerakan dengan musik berbasis kaulinan
dipersiapkan secara matang, agar capaian budak lembur.
hasil belajar siswa lebih maksimal dan 3) Menentukan metode pembelajaran.
bermakna. Keberhasilan pengajaran sangat Metode yang digunakan yaitu metode
bergantung pada beberapa faktor yang kreatif yang digunakan untuk menggali
mendasar. Beberapa langkah atau strategi kemampuan siswa dalam bereksplorasi.
yang dapat dilaksanakan untuk tari kreatif Selain itu, metode lain yang digunakan
melalui kaulinan budak lembur yaitu dengan:
107 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV
108 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV
diajukan serta menyebutkan jenis-jenis dengan wajah memerah dan mata melotot,
kaulinan budak lembur. Ada yang menjawab kemudian berjalan kembali dan dengan
oray-orayan, slep dur, perepet jengkol, cacag cekatan ekornya menghindari tangkapan dari
gurame, eundeuk-eundeukan, dsb. Ketika kepala ular, dan sebagainya.
anak menjawab oray-orayan, guru dapat c. Tindak lanjut
merangsang siswa dengan pertanyaan- Pada langkah ini, siswa diajak untuk
pertanyaan tentang kaulinan oray-orayan. merefleksi proses dan hasil pembelajaran
Contoh: Apakah yang kalian ketahui tentang yang sudah dilaksanakan dari mulai
ular? Bagaimana bentuknya? Bagaimana mengidentifikasi jenis kaulinan budak
gerak ular ketika berjalan? Bagaimana suara lembur, mengeksplor, mengimprov,
ular ketika akan menangkap mangsa? merangkai, menyesuaikan dengan iringan,
bagaimana wajah ular ketika mendapatkan membuat pola lantai sambil meragakan
mangsa? bagaimana gerak ekor ular ketika bersama-sama. Diakhir, guru menguatkan
menghindari tangkapan dari kepala ular? nilai-nilai moral yang terkandung disetiap
Kata oray dalam mata pelajaran seni permainan yang dipilih, ketercapaian tujuan
tari merangsang anak untuk mengamati pembelajaran, memberikan penilaian
gerak, bentuk atau apapun imajinasi anak terhadap kegiatan-kegiatan proses dan hasil
tentang oray. Misalnya, coba peragakan yang telah dicapai oleh anak. Sebagai tindak
andai kamu seperti ular itu! Bagaimana lanjut, guru dapat memberikan tugas kepada
bentuk badannya? bagaimana cara ular siswa untuk menentukan jenis kaulinan dan
berjalan? anak akan menggerakan tubuhnya mencari gerak khas pada setiap permainan
sesuai dengan keinginannya yang menjadi yang dipilih.
ciri khas dari setiap permainan.Dari satu d. Tahapan Pengembangan
pengamatan tentang ular saja, sangat banyak Tahapan yang harus ditempuh peserta didik
kemungkinan-kemungkinan gerak yang dalam menciptakan dasar gerak tari yaitu
dapat digali oleh anak dan menghasilkan melalui tahapan pengenalan, tahapan
berbagai ragam gerak serta ciri khas dari eksplorasi, dan tahap pembentukan gerak.
setiap geraknya yang bersumber dari 1) Tahap pengenalan
permainan hingga akhirnya dapat menjadi Pada tahap ini, siswa diajak untuk mencari
sebuah penampilan siswa didepan kelas. tahu dan menyebutkan jenis-jenis kaulinan
Sebagai contoh, secara kelompok masing- budak lembur yang biasa mereka mainkan
masing siswa membayangkan, menemukan baik di lingkungan sekolah maupun di
serta menirukan gerak-gerak yang menjadi lingkungan rumah. Segala sesuatu yang
ciri khas pada permainan oray-orayan. Setiap dikemukakan anak, dijadikan gagasan untuk
gerak gerik ular yang sudah dieksplorasi, proses eksplorasi gerak. Teknik
beberapa gerak dipilih untuk dirangkai memperkenalkan sebaiknya tidak dilakukan
menjadi gerak yang tersusun. Biarkan anak melalui ceramah, yang tentunya membuat
kreatif merangkai gerak, menstilasi atau siswa merasa bosan, melainkan dengan
memperindah gerak menjadi sebuah karya memunculkan ide/gagasan berupa
tari. Selanjutnya rangkaian gerak tari pertanyaan-pertanyaan yang memfokuskan
tersebut, disesuaikan dengan irama atau kepada materi yang akan dicapai, serta
ketukan lagu kaulinan yang dipilih. Melalui tentukan apa yang akan dikerjakan.
kegiatan tersebut siswa dapat Misalnya; Apa saja permainan tradisional
mengembangkan potensi dirinya sehingga yang pernah kamu lakukan? beberapa anak
proses kreativitas berkembang dengan baik. akan menjawab, ambil satu contoh yang akan
Secara kelompok anak meragakan hasil menjadi fokus, misalkan oray-orayan.
kreatifitasnya, dengan jalan berbanjar, Jadikan jawaban anak itu sebagai ide atau
berkeliling sambil meliuk-liukan badannya, gagasan untuk proses pembelajaran tari.
sesekali mencari dan menangkap mangsa
109 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV
110 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV
111 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111