Sie sind auf Seite 1von 10

PEMBELAJARAN TARI KREATIF MELALUI KAULINAN

BUDAK LEMBUR DI SEKOLAH DASAR KELAS IV

Asti Tri Lestari


Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Jl. Tamansari No. 2,5 Tamasari Kota Tasikmalaya
Email: trilestariasti89@gmail.com
_____________________________
Abstrak
This article describes about Learning creative dance through traditional games in the Elementary School. It is
important because most of dance learning in the elementary school applied in intra-curricular learning, the students
are forced to dance, not foster the dance creativity. Meanwhile, since the 2013 curriculum implemented, the subject
of the art of dance, for example in the fourth grade of elementary school consists of Basic Competences are as follows:
the students are able to know the creation of local dance, and they can practice it well. Therefore, the teachers of the
art of dance in the fourth grade of elementary school need to master some techniques, they are the dancing technique
to be practiced, the techniques to stimulate students become confident then they are able to express their ideas about
the art of dance, and the technique to turn on the power of students imagination and creatifity. Understanding the art
of dance creativity is the ability of a dance teacher or student in creating, integrating or combining the dance
movements with the life aspect in the world.One of the material that can be the source in making creative dance
movement among humans life is the traditional game. Some steps or strategies that can be implemented for creative
dance by traditional game are as follows: planning steps, implementation steps, and follow-up. The development
stages that must be taken by students in creating the basic dance movements are the introduction stages, the exploration
stages, the formation stages, and the composing stages.
Keywords:
Creative dance; Kaulinan slave overtime; Elementary school
_____________________________
Abstrak
Artikel ini memaparkan tentang pembelajaran tari kreatif melalui kaulinan budak lembur di Sekolah Dasar. Hal ini
penting, karena kebanyakan pembelajaran tari di Sekolah Dasar yang diterapkan dalam pembelajaran intra kurikuler,
siswa dipaksakan untuk bisa menari, bukan menumbuhkan kreatifitas tari pada diri murid. Sedangkan sejak
diberlakukan kurikulum 2013, mata pelajaran seni tari contoh di kelas IV Sekolah Dasar, memuat Kompetensi Dasar
(KD) 3.1 mengetahui gerak tari kreasi daerah dan (KD) 4.1 meragakan gerak tari kreasi daerah. Maka seyogyanya
pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar kelas IV, guru perlu menguasai: Khasanah teknik seni tari untuk dipraktikkan;
Teknik-teknik rangsangan untuk menimbulkan kepercayaan dan kemudian kemampuan mengekpresikan suatu ide
seni; Teknik rangsangan untuk menghidupkan daya imajinasi dan kreativitas. Pemahaman kreativitas seni tari adalah
merupakan kemampuan seorang guru tari atau siswa dalam menciptakan, memadukan atau mengkombinasikan gerak
tari dengan aspek kehidupan di dunia ini. Salah satu materi yang bisa dijadikan sumber untuk pembuatan gerak tari
kreatif dalam kehidupan antar sesama manusia, diantaranya adalah kaulinan budak lembur. Beberapa langkah atau
strategi yang dapat dilaksanakan untuk tari kreatif melalui kaulinan budak lembur yaitu dengan langkah perencanaan,
langkah pelaksanaan, dan tindak lanjut. Tahapan pengembangan tahapan yang harus ditempuh peserta didik dalam
menciptakan dasar gerak tari yaitu melalui tahapan pengenalan, tahapan eksplorasi, tahap pembentukan gerak dan
menyusun gerak.
Kata Kunci:
Tari kreatif; Kaulinan budak lembur; Sekolah Dasar
_____________________________

A. PENDAHULUAN tingkat perkembangan yang sangat signifikan


Masa anak-anak merupakan masa mulai dari perkembangan berpikir,
keemasan, pada masa ini anak akan sangat perkembangan emosi, perkembangan
peka dan sensitif terhadap rangsangan dari motorik, perkembangan fisik, dan
luar. Masa kanak-kanak bisa disebut juga perkembangan sosial. Peningkatan
sebagai Golden Age atau usia emas, karena perkembangan ini menonjol pada usia 0 s/d 8
pada saat itu anak akan mengalami berbagai tahun, dan tidak akan terjadi lagi di periode

102
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV

selanjutnya. Usia keemasan diyakini berada apresiasi dalam upaya pembentukan budaya
pada masa anak usia dini dan Sekolah Dasar. individu yang berkarakter dengan ciri-ciri
Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang jujur, bertanggungjawab, memiliki rasa
paling dasar pada pendidikan formal di empati, dan menghargai orang lain. Aspek
Indonesia, yang memegang peran cukup keterampilan melalui kegiatan ekspresi dan
penting dan strategis. Di lembaga ini anak kreasi dilakukan dengan
mengenal berbagai keterampilan dasar seperti mengimplementasikan karya-karya seni yang
menulis, membaca, dan berhitung serta bermanfaat dalam kehidupannya di
berbagai konsep dan pengertian-pengertian masyarakat, sehingga dapat mengoptimalkan
dasar dalam bidang keilmuan yang sangat kreativitas berkarya seni yang inovatif
diperlukan untuk kegiatan selanjutnya. (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Sejak diberlakukan kurikulum 2013, Revisi, 2016).
mata pelajaran seni budaya di Sekolah Dasar Pengembangan pembelajaran Kurikulum
terintegrasi dengan mata pelajaran lain dalam 2013 pada mata pelajaran Seni Budaya lebih
pelajaran tematik. Pelajaran seni budaya menekankan pada kreativitas.
sebagai salah satu pelajaran yang diajarkan di Pembelajarannya bukan sekedar proses
Sekolah Dasar, di dalamnya memuat cabang transformasi pengetahuan seni dan budaya
seni tari, seni musik, seni rupa dan saja, tetapi perlu diupayakan pengembangan
keterampilan. Kompetensi Inti (KI) dan sikap secara aktif, kritis, dan kreatif, yang
Kompetensi Dasar (KD) merupakan dasar dapat merangsang kemampuan berpikir,
pijakan menuju pengembangan bahan ajar. mengembangkan nilai keindahan, serta
Cakupan KI dan KD dalam kurikulum 2013 mempunyai kemampuan menghargai karya
kelas IV cabang seni tari yaitu: seni budayanya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual Tari kreatif dalam kajian ini merupakan
dengan cara mengamati dan materi yang digunakan dalam proses
menanya berdasarkan rasa ingin pembelajaran di sekolah untuk memberikan
tahu tentang dirinya, makhluk nilai positif bagi siswa dalam kegiatan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan pendidikan tari. Peranan guru dalam
benda-benda yang dijumpainya di pembelajaran tari kreatif merupakan suatu
rumah, di sekolah dan tempat konsep yang harus dipahami untuk mendidik
bermain siswa dalam aktivitas seni. Pada
pelaksanaannya implementasi kurikulum
KD 3.3 : Mengetahui gerak tari kreasi daerah dilapangan khususnya kurikulum pendidikan
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual seni tari di Sekolah Dasar nampaknya masih
dalam bahasa yang jelas, sistematis, memerlukan pembenahan. Persepsi guru yang
dan logis, dalam karya yang estetis, kurang tepat dalam menjabarkan kurikulum
dalam gerakan yang mencerminkan menjadi materi ajar, berpengaruh besar
anak sehat dan dalam tindakan yang terhadap kualitas hasil belajar yang
mencerminkan perilaku anak diharapkan. Kompetensi guru yang kurang
beriman dan berakhlak mulia memahami makna sebuah pendidikan seni tari
di sekolah umum, turut pula memberikan
KD 4.3 : Meragakan gerak tari kreasi daerah dampak terhadap hasil pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, kurikulum 2013 Guru Sekolah Dasar adalah guru kelas
mengedepankan 3 aspek penguatan, yaitu yang bukan guru khusus seni tari, maka harus
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. paham bahwa pendidikan seni tari yang
Pembentukan pada aspek pengetahuan diterapkan dalam pembelajaran intra
menekankan pada tataran konsepsi dengan kurikuler, siswa bukan dipaksakan untuk bisa
memahami teknik dan prosedural berkarya menari, melainkan menumbuhkan kreatifitas
seni. Aspek sikap dilakukan melalui kegiatan tari pada diri murid, karena pada kegiatan

103 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV

intra kurikuler, minat dan bakat siswa melatih kepekaan musikalitas dan aspek
heterogen. Berbeda dengan pelaksanaan motorik anak. Ditinjau dari gerak dan sosial,
pembelajaran ekstra kurikuler, pembinaan terdapat nilai-nilai karakter seperti sikap
keterampilan menari lebih diutamakan, sportif, setia kawan, gotong royong, saling
sehingga perfeksi artistik dan pentas adalah menolong, saling menghargai, tekun, serta
menjadi tujuan utama. Guru seni tari sebagai melatih berpikir cerdas dan kreatif.
fasilitator dan motivator tentunya harus
mampu memahami kondisi tersebut dengan
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki kemampuan metodologis
1. Tari Kreatif di Sekolah Dasar
pmbelajaran yang baik.
Pendidikan seni di Sekolah Dasar lebih
Sedyawati (2010:307) mengatakan untuk
menekankan pada upaya pengembangan
menghidupkan dan mengembangkan
aspek kemampuan dasar anak dalam
kemampuan kreatifitas, guru perlu
mengolah kemampuan mental dan kesiapan
menguasai:
belajar. Pengolahan dasar perseptual, pikir,
1. Khasanah teknik seni untuk dipraktikkan.
dan cipta, karsa, dan karya dilakukan dalam
2. Teknik-teknik rangsangan untuk
permainan melalui medium rupa, gerak, dan
menimbulkan kepercayaan dan kemudian
bunyi. Penekanan kegiatan seni lebih pada
kemampuan mengekpresikan suatu ide
ekspresi diri, pengolahan imajinasi dan kreasi
seni.
(Hidayat, 2005:7). Hal ini dipertegas kembali
3. Teknik rangsangan untuk menghidupkan
oleh Giyartina (2008:21), bahwa anak usia
daya imajinasi dan kreativitas.
Sekolah Dasar adalah masa kritis terhadap
Teknik diatas digunakan untuk
imajinasi. Anak memiliki kekayaan imajinasi,
memberikan pengetahuan, melatih kreativitas
namun bila tidak tepat pengejawantahannya
siswa untuk mengekspresikan seni di dalam
justru membahayakan diri dan
gerak, peka terhadap seni, dan sosial untuk
lingkungannya. Sifat khas lain dari anak usia
memberi wawasan budaya secara
Sekolah Dasar adalah mudah berubah
menyeluruh.
konsentrasinya, karena senantiasa tertarik
Pemahaman kreativitas seni tari adalah
pada hal-hal yang baru, selalu haus terhadap
merupakan kemampan seorang guru tari atau
pengalaman baru, dan suka menjajagi
siswa dalam menciptakan, memadukan atau
berbagai kemungkinan. Sehubungan dengan
mengkombinasikan gerak tari dengan aspek
hal tersebut, imajinasi anak perlu
kehidupan didunia ini. Aspek kehidupan
dikembangkan, karena akan meningkatkan
tersebut antara lain adalah kehidupan antar
kepercayaan diri, melatih kemandirian, dan
sesama manusia, kehidupan flora dan fauna,
kemandirian melatih anak untuk bisa
kehidupan manusia dengan alam
membuat keputusan sendiri.
lingkungannya. Materi yang bisa dijadikan
Tari kreatif di Sekolah Dasar merupakan
sumber untuk pembuatan gerak tari kreatif
sebuah konsep pembelajaran yang
dalam kehidupan antar sesama manusia,
menekankan pada kebebasan anak untuk
diantaranya adalah kaulinan budak lembur
mengembangkan kreativitas dan potensinya
daerah Jawa Barat. Kaulinan budak lembur
sehingga anak mampu menggagas, mencipta,
antara lain: oray-orayan, slepdur, ucing
dan menyajikan karya tari sesuai tingkat
sumput, loncat tinggi, sur-sar, gatrik, alung
perkembangannya. Karena pembelajaran seni
sarung, boy-boyan, pecle, dan perepet
di sekolah tidak bertujuan untuk menjadikan
jengkol.
siswa sebagai seorang seniman melainkan
Kaulinan budak lembur pada dasarnya
lebih kepada tujuan pendidikan serta lebih
merupakan permainan yang sangat dinamis,
menekankan siswa untuk mempunyai
mengandung unsur-unsur keterampilan yang
pengalaman dalam bereksplorasi dan
menjadi satu kesatuan antara irama, gerak,
mengekspresikan pengalaman-
dan sikap yang baik. Ditinjau dari lagu, dapat
pengalamannya melalui gerak. Seperti yang

104 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV

dikatakan oleh Desfina (2009:53), bahwa diperoleh sebelumnya. Melalui kegiatan


proses pembelajaran tari di sekolah tersebut siswa dapat mengembangkan potensi
memerlukan pembelajaran seni yang dirinya sehingga kreativitas akan berkembang
berorientasi kepada pengembangan dengan baik. Gilbert dalam Desfina
kreativitas, karena sifat kreativitas (2009:54), dalam pembelajaran seni tari yang
diantaranya adalah aktif dan inovatif, yang berorientasi kepada kreativitas merupakan hal
sangat penting dalam mengembangkan yang sangat menyenangkan bagi pelajar,
potensi siswa. karena tari kreatif merupakan penggabungan
Pada aplikasinya didalam proses belajar penguasaan gerak dengan seni ekspresi.
menari kreatif di sekolah, guru perlu Sehingga pembelajaran tari harus
memberikan stimulasi pada anak, karena menekankan pada kreativitas dan
gerakan dalam tari kreatif bukanlah suatu cara pengembangan diri siswa. Pengembangan
mengajarkan susunan yang baku yang kreativitas siswa pada prinsipnya dapat
diajarkan oleh guru kepada siswanya, bersumber dari diri siswa itu sendiri, internal
melainkan gerakan yang dicipta oleh siswa sekolah, maupun dari lingkungan sekitar.
secara alami dengan bimbingan guru. Peran 2. Bahan-bahan kreativitas kaulinan
guru sangat penting didalam mengarahkan budak lembur
dan memotivasi siswa serta bertindak sebagai Bermain memiliki pengaruh dan manfaat
fasilitator untuk menciptakan suasana yang yang sangat besar bagi tumbuh kembang
menyenangkan agar dapat membentuk potensi anak. Bermain dianggap mengembangkan
siswa. Suatu rangsang dapat didefinisikan fungsi-fungsi yang tersembunyi dalam diri
sebagai sesuatu yang membangkitkan pikir, seseorang dan sebagai sarana latihan untuk
atau semangat, atau mendorong kegiatan mengelaborasi keterampilan yang diperlukan
(Jacqueline Smith yang diterjemahkan Ben disaat dewasa (Hasanah dan Pratiwi, 2016:7).
Soeharto dalam Masunah, 2012:12). Selain itu, bermain dapat memberikan anak
Rangsang bagi komposisi tari (kegiatan tari kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan
kreatif) dapat berupa auditif, visual, gagasan mengekspresikan perasaan, berkreasi dan
atau kinestetik. Rangsang tari yang dilakukan belajar secara menyenangkan. Ketika
dalam tari kreatif dimaksudkan untuk bermain, anak-anak tidak hanya mendapatkan
memotivasi proses kreatif dalam mewujudkan kesenangan tapi mereka juga belajar untuk
gerak yang sesuai dengan tingkat kemampuan berinteraksi, mengenali lingkungan, dan
dan pengalaman siswa (Yulianti, 2014:33). mengenal orang-orang disekitar mereka
Melalui gerakan yang kreatif siswa dapat (Hasanah dan Pratiwi, 2016:9).
melakukan eksplorasi, improvisasi, dan Jawa Barat salah satu provinsi di
inkubasi, sehingga pada akhirnya siswa Indonesia yang memiliki banyak permainan
menghasilkan sebuah kreasi. Eksplorasi tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-
merupakan proses pencarian berbagai macam anak zaman dahulu atau kaulinan budak
ragam gerak yang menuntut siswa untuk lembur. Kaulinan budak lembur mengandung
menemukan gerak sesuai dengan kemampuan nilai budaya yang sangat kental. Sehingga
dan pengalamannya. Setelah proses eksplorasi walaupun sudah mulai tergeser oleh
maka pembelajaran dilanjutkan dengan proses permainan yang sifatnya lebih modern,
improvisasi yang berarti bahwa siswa diajak kaulinan budak lembur sampai sekarang
untuk menggubah atau merangkum gerak masih tetap dipilih oleh anak-anak di daerah.
yang telah ditemukannya. Jika pada tahap Menurut Hasanah dan Pratiwi (2016:35),
eksplorasi siswa masih mencari-cari gerak bahwa kaulinan budak lembur memiliki
dan pada tahap improvisasi siswa banyak manfaat, yaitu untuk:
merangkumnya, maka pada tahap selanjutnya a) Perkembangan aspek fisik motorik anak,
yaitu proses inkubasi. Proses inkubasi b) Perkembangan aspek bahasa anak,
meupakan proses penyusunan apa yang c) Perkembangan aspek sosial anak,

105 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV

d) Perkembangan aspek emosional anak, Entong ka kebon, di kebon loba nu ngangon


e) Perkembangan aspek moral anak, Oray-orayan luar-leor mapay leuwi,
f) Perkembangan aspek kognitif anak, Entong ka leuwi, di leuwi loba nu mandi,
g) Perkembangan kreativitas anak, Mending ka diri
h) Perkembangan pengetahuan dan Rek macok anu pandeuri,
wawasan anak, Kokkokkok
i) Mengasah ketajaman penginderaan anak, Lirik nyanyian lagu ini bersifat nasihat,
j) Media terapi, karena dalam lirik ini berisi mengenai
k) Mengembangkan kecerdasan majemuk larangan-larangan melakukan sesuatu yang
anak (Multiple Intelligences). akan merusak dan mengganggu orang lain.
Dengan memperhatikan hal tersebut, Nasihat-nasihat tersebut secara tidak langsung
maka tentunya kaulinan budak lembur perlu diberikan kepada anak sebagai bekal dimasa
untuk selalu dikenalkan dan dikembangkan depannya, dalam artian bahwa ketika
kepada anak-anak baik dalam kegiatan melakukan sesuatu itu tidak boleh melakukan
kemasyarakatan maupun pembelajaran di hal-hal yang dapat merusak, mengganggu,
sekolah. dan merugikan orang lain. Pesan moral yang
Relevansi pembelajaran tari bagi anak di ada dalam lirik nyanyian tersebut sedikit
sekolah terhadap tahap perkembangannya tetapi mempunyai makna yang sangat besar.
mengacu pada pelaksanaan aktivitas Lirik 2
eksplorasi gerak tari. Pemilihan sumber gerak Oray bungka
yang berasal dari kaulinan budak lembur Keur lapar taya hakaneun
dapat dijadikan sumber penggalian gerak. Luar leor pasemon pikagilaeun
Penggalian gerak bersumber dari kaulinan Matana curinghak
budak lembur pada prosesnya dengan Sunggutna calawak
mengaplikasikan gerakan-gerakan kaulinan Nembongkeun gugusi
seperti oray-orayan, sepdur, ucing sumput, Rek nyapluk anu pandeuri
perepet jengkol, galah, jajangkungan, Kokkokkok.
sapiring, alung sarung, kokorselan dapat Inti dari lirik lagu tersebut bahwa anak
dielaborasikan oleh anak sesuai dengan dilatih untuk menjelaskan atau
kreativitas, imajinasi dan pemahaman serta menggambarkan seperti apa bentuk ular yang
pemenuhan kebutuhannya. Di bawah ini lapar. Dalam hal ini, anak-anak diarahkan
adalah beberapa bahan atau sumber yang untuk dapat mengembangkan aspek kognitif
dapat dijadikan gagasan dalam eksplorasi anak. Selain itu, permainan oray-orayan sarat
gerak tari bagi anak diantaranya: dengan nilai-nilai kehidupan. Permainan ini
a. Oray-orayan mengajarkan kepada anak bahwa kita harus
Oray-orayan merupakan salah satu bisa menghindari sesuatu yang
kaulinan budak lembur yang didalamnya membahayakan diri, hal ini terbukti dengan
mengandung unsur gerak dan lagu. Oray- gerakan anak yang menjadi ekor ular harus
orayan biasanya dilakukan oleh anak-anak dengan cekatan menghindari tangkapan dari
baik laki-laki, perempuan, maupun campuran kepala ular. Selain itu nilai kerjasama juga
secara bersama-sama oleh sekitar lima orang tercermin dari permainan ini, tangan siswa
atau lebih. Permainan ini tidak harus yang saling menempel ke bahu, tidak boleh
menggunakan alat bantu apapun, tetapi hanya terlepas, maka diperlukan kerjasama yang
menggunakan nyanyian sebagai baik antar sesama tim.
pengiringnya. b. Slepdur
Lirik 1 Slepdur merupakan permainan
Oray-orayan luar leor mapay sawah tradisional yang dilakukan oleh anak laki-laki
Entong ka sawah parena keur sedeng beukah, maupun perempuan berjumlah tujuh orang
Oray-orayan luar-leor mapay kebon, atau lebih. Permainan slepdur dibentuk oleh

106 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV

dua unsur, yaitu gerak dan lagu. Permainan ini a. Langkah Perencanaan
hampir mirip dengan oray-orayan, bedanya Perencanaan adalah keseluruhan proses
didalam permainan ini ada dua orang yang pemikiran dan penentuan secara matang dari
menjadi gawang, sementara yang lain hal-hal yang akan dikerjakan dalam rangka
berbanjar kebelakang dengan tangan disimpan mencapai tujuan yang telah ditentukan
diatas pundak temannya sambil berjalan (Barnas, 2008:43). Sebagai perencana, guru
mengelilingi kedua temannya yang menjadi hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan
gawang diikuti dengan nyanyian. Adapun lirik para siswa sebagai subjek belajar,
lagu yang menjadi nyanyian dalam permainan merumuskan tujuan kegiatan proses
slepdur adalah pembelajaran dan menetapkan strategi
Slepdur slepdur pengajaran yang ditempuh untuk
Tri mantri maan jedur merealisasikan tujuan yang telah dirumuskan
Kalung kalung Kahijina (Majid, 2008:91). Lebih lanjut, dalam
Kaduana katiluna boleh ditangkap. mengembangkan persiapan mengajar guru
Dalam permainan ini, terdapat beberapa unsur hendaknya dapat mempertimbangkan situasi
sportifitas, saling menghargai, kejujuran, dan dan kondisi yang ada serta memperhatikan
mengasah aspek motorik siswa. minat dan perhatian peserta didik terhadap
materi yang dijadikan bahan ajar. Semua itu
c. Perepet Jengkol memerlukan keterampilan profesional secara
Perepet jengkol merupakan permainan memadai. Majid (2008:94) menjelaskan,
yang dinyanyikan oleh tiga orang laki-laki dalam hal ini, peran guru bukan hanya
atau perempuan sambil berpegangan tangan sebagai transformator, melainkan sebagai
dan saling membelakangi masing-masing motivator yang dapat membangkitkan gairah
temannya. Kaki kanan diangkat ke betis belajar, serta mendorong siswa untuk belajar
dianyamkan sampai kuat. Setelah itu, masing- dengan menggunakan berbagai variasi media,
masing tangan dilepas sambil meloncat-loncat dan sumber belajar yang sesuai serta
berputar ke arah kiri disertai tepuk tangan menunjang pembentukan kompetensi.
mengikuti irama lagunya. Berikut lagu Dalam Perencanaan tari kreatif melalui
perepet jengkol kaulinan budak lembur, guru dapat
Perepet jengkol merumuskan beberapa hal antara lain:
Jajahean 1) Menentukan tujuan pembelajaran. Dalam
Kadempet kohkol pembelajaran tari kreatif melalui
Jejeretean kaulinan budak lembur diharapkan dapat
Dari beberapa bahan sumber eksplorasi diatas, meningkatkan minat dan kreativitas siswa
kaulinan budak lembur memiliki nilai-nilai serta tumbuh nilai-nilai karakter seperti
dalam pembentukan karakteristik siswa, nilai kerjasama, saling menghargai, jujur,
sehingga cocok dijadikan salah satu materi dan sportifitas.
dalam pembelajaran tari kreatif. 2) Menentukan materi pembelajaran. Siswa
dituntut untuk memahami,
3. Strategi Pengembangan menginterpretasi, bereksplorasi,
Pembelajaran tari kreatif yang bersumber merangkai gerakan, serta memadukan
dari kaulinan budak lembur perlu gerakan dengan musik berbasis kaulinan
dipersiapkan secara matang, agar capaian budak lembur.
hasil belajar siswa lebih maksimal dan 3) Menentukan metode pembelajaran.
bermakna. Keberhasilan pengajaran sangat Metode yang digunakan yaitu metode
bergantung pada beberapa faktor yang kreatif yang digunakan untuk menggali
mendasar. Beberapa langkah atau strategi kemampuan siswa dalam bereksplorasi.
yang dapat dilaksanakan untuk tari kreatif Selain itu, metode lain yang digunakan
melalui kaulinan budak lembur yaitu dengan:

107 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV

adalah tanya jawab serta diskusi yang 4) Menentukan syntax pembelajaran.


dilakukan setiap pertemuan.

Tabel 1. Syntax pembelajaran tari kreatif melalui kaulinan budak lembur


Syntax Pembelajaran Tari kreatif Keterangan
Tahap 1 Pengenalan dan interpretasi terhadap objek Guru mengintruksikan kepada siswa
masalah (disesuaikan dengan kemampuan untuk menginterpretasi mengenai
siswa) kaulinan budak lembur
Tahap 2 Eksplorasi (anak mencari dan menyusun Siswa melakukan eksplorasi gerak
gerakan yang bersumber dari kaulinan budak berdasarkan pengalamannya mengenai
lembur) kaulinan budak lembur
Tahap 3 Penggabungan gerak dan lagu/musik ( siswa Siswa dibimbing untuk merangkai
merangkai gerak yang kemudian dipadukan gerak yang telah ditemukannya saat
dengan iringan musik) tahap eksplorasi sesuai iringan musik
Tahap 4 Menampilkan hasil kreativitas siswa Siswa menampilkan hasil
kreativitasnya di depan kelas

5) Menentukan langkah-langkah pembelajaran.


Tabel 2. Langkah-langkah pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut.
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4
Interpretasi Eksplorasi Gerak Penggabungan Penampilan
terhadap objek Kaulinan budak gerak dan Kreativitas
masalah lembur lagu/musik
Interpretasi mengenai Pembagian kelompok Pemberian stimulus Diskusi mengenai
kaulinan budak lagu/musik hasil
lembur Diskusi mengenai penggabungan
Kaulinan budak lembur Ekspolrasi gerak gerak dan musik
Diskusi dan tanya secara berkelompok berdasarkan
jawab mengenai lagu/musik kaulinan Proses bimbingan
Kaulinan budak Eksplorasi gerak budak lembur hasil kreativitas
lembur kaulinan budak lembur siswa
Diskusi
Memperagakan gerak Penampilan hasil penggabungan gerak Penampilan hasil
kaulinan budak Eksplorasi dengan musik secara kreativitas siswa
lembur berkelompok
Pemahaman nilai-nilai Evaluasi akhir
Menginterpretasi moral dalam kaulinan Penampilan hasil
gerak-gerak yang budak lembur eksplorasi
menjadi ciri khas dari
permainan Pemahaman nilai-
nilai moral dalam
Pemahaman nilai-nilai kaulinan budak
moral dalam setiap lembur
permainan

b. Langkah Pelaksanaan kepada siswa mengenai kaulinan budak


Pelaksanaan pembelajaran seni tari di lembur yang pernah dilakukan mereka,
Sekolah Dasar sesuai dengan syintax yaitu: jawabannya beraneka ragam, hampir seluruh
Pada pertemuan pertama, guru menanyakan siswa secara aktif menjawab pertanyaan yang

108 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV

diajukan serta menyebutkan jenis-jenis dengan wajah memerah dan mata melotot,
kaulinan budak lembur. Ada yang menjawab kemudian berjalan kembali dan dengan
oray-orayan, slep dur, perepet jengkol, cacag cekatan ekornya menghindari tangkapan dari
gurame, eundeuk-eundeukan, dsb. Ketika kepala ular, dan sebagainya.
anak menjawab oray-orayan, guru dapat c. Tindak lanjut
merangsang siswa dengan pertanyaan- Pada langkah ini, siswa diajak untuk
pertanyaan tentang kaulinan oray-orayan. merefleksi proses dan hasil pembelajaran
Contoh: Apakah yang kalian ketahui tentang yang sudah dilaksanakan dari mulai
ular? Bagaimana bentuknya? Bagaimana mengidentifikasi jenis kaulinan budak
gerak ular ketika berjalan? Bagaimana suara lembur, mengeksplor, mengimprov,
ular ketika akan menangkap mangsa? merangkai, menyesuaikan dengan iringan,
bagaimana wajah ular ketika mendapatkan membuat pola lantai sambil meragakan
mangsa? bagaimana gerak ekor ular ketika bersama-sama. Diakhir, guru menguatkan
menghindari tangkapan dari kepala ular? nilai-nilai moral yang terkandung disetiap
Kata oray dalam mata pelajaran seni permainan yang dipilih, ketercapaian tujuan
tari merangsang anak untuk mengamati pembelajaran, memberikan penilaian
gerak, bentuk atau apapun imajinasi anak terhadap kegiatan-kegiatan proses dan hasil
tentang oray. Misalnya, coba peragakan yang telah dicapai oleh anak. Sebagai tindak
andai kamu seperti ular itu! Bagaimana lanjut, guru dapat memberikan tugas kepada
bentuk badannya? bagaimana cara ular siswa untuk menentukan jenis kaulinan dan
berjalan? anak akan menggerakan tubuhnya mencari gerak khas pada setiap permainan
sesuai dengan keinginannya yang menjadi yang dipilih.
ciri khas dari setiap permainan.Dari satu d. Tahapan Pengembangan
pengamatan tentang ular saja, sangat banyak Tahapan yang harus ditempuh peserta didik
kemungkinan-kemungkinan gerak yang dalam menciptakan dasar gerak tari yaitu
dapat digali oleh anak dan menghasilkan melalui tahapan pengenalan, tahapan
berbagai ragam gerak serta ciri khas dari eksplorasi, dan tahap pembentukan gerak.
setiap geraknya yang bersumber dari 1) Tahap pengenalan
permainan hingga akhirnya dapat menjadi Pada tahap ini, siswa diajak untuk mencari
sebuah penampilan siswa didepan kelas. tahu dan menyebutkan jenis-jenis kaulinan
Sebagai contoh, secara kelompok masing- budak lembur yang biasa mereka mainkan
masing siswa membayangkan, menemukan baik di lingkungan sekolah maupun di
serta menirukan gerak-gerak yang menjadi lingkungan rumah. Segala sesuatu yang
ciri khas pada permainan oray-orayan. Setiap dikemukakan anak, dijadikan gagasan untuk
gerak gerik ular yang sudah dieksplorasi, proses eksplorasi gerak. Teknik
beberapa gerak dipilih untuk dirangkai memperkenalkan sebaiknya tidak dilakukan
menjadi gerak yang tersusun. Biarkan anak melalui ceramah, yang tentunya membuat
kreatif merangkai gerak, menstilasi atau siswa merasa bosan, melainkan dengan
memperindah gerak menjadi sebuah karya memunculkan ide/gagasan berupa
tari. Selanjutnya rangkaian gerak tari pertanyaan-pertanyaan yang memfokuskan
tersebut, disesuaikan dengan irama atau kepada materi yang akan dicapai, serta
ketukan lagu kaulinan yang dipilih. Melalui tentukan apa yang akan dikerjakan.
kegiatan tersebut siswa dapat Misalnya; Apa saja permainan tradisional
mengembangkan potensi dirinya sehingga yang pernah kamu lakukan? beberapa anak
proses kreativitas berkembang dengan baik. akan menjawab, ambil satu contoh yang akan
Secara kelompok anak meragakan hasil menjadi fokus, misalkan oray-orayan.
kreatifitasnya, dengan jalan berbanjar, Jadikan jawaban anak itu sebagai ide atau
berkeliling sambil meliuk-liukan badannya, gagasan untuk proses pembelajaran tari.
sesekali mencari dan menangkap mangsa

109 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV

1. Tahap eksplorasi sosial dengan teman-temannya dengan


Pada tahap ini anak diajak untuk kaulinan budak lembur. Metodenya, biarkan
membayangkan permainan yang biasa anak untuk menggunakan masa imajinasinya
dilakukan saat bermain permainan tradisional yaitu mengingat-ngingat, membayangkan,
untuk dijadikan gagasan terbentuknya ragam meniru dan mengeksplor pengalamannya,
gerak. Gerak dapat terwujud dari hasil guru dengan mudahnya tinggal mengarahkan
pengamatan anak terhadap bentuk dan teknik untuk merangkai gerak secara berurutan,
permainan. Kemudian dikembangkan sesuai geraknya diperindah, menyesuaikan gerak
imajinasi anak sehingga terbentuk suatu dengan lagu kaulinan barudak lembur yang
desain gerak yang diciptakan oleh anak mereka pilih dan memeragakannya setiap
sendiri. Guru dapat membantu dengan kelompok, sehingga menjadi sebuah tarian
berbagai pertanyaan sebagai gagasan untuk sederhana buatan anak. Ketika proses
menggali potensi gerakan-gerakan pembelajaran, guru bertindak sebagai
selanjutnya yang akan dilakukan anak. fasilitator, membimbing dan mengarahkan
siswa. Pada setiap pertemuan, siswa diberi
2. Tahap Pembentukan stimulus supaya tumbuh kreativitasnya.
Setelah anak melewati tahap eksplorasi Diawali dengan menginterpretasi mengenai
dengan mencari dan mengamati bahan gerak. jenis kaulinan budak lembur,
Pada tahap ini anak-anak memilih dan mengeksplorasi, mengimprovisasi, serta
mengorganisir gerak yang telah dicari merangkai gerak yang bersumber dari
menjadi bentuk karya yang akan diciptakan. kaulinan budak lembur sesuai iringan, hingga
Tugas guru yaitu memberikan jalan agar akhirnya siswa menampilkan hasil karyanya
gagasan itu lebih luas dan terarah. perkelompok.
Pada tahap tindak lanjut, siswa diajak
C. SIMPULAN untuk merefleksi proses dan hasil
Guru Sekolah Dasar yang nota bene guru pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
kelas, kebanyakan bukan dari latar belakang Diakhir, guru menguatkan nilai-nilai moral
pendidikan seni. Sementara KI/KD yang terkandung disetiap permainan yang
Kurikulum 2013 contoh kelas IV Sekolah dipilih, ketercapaian tujuan pembelajaran,
Dasar anak ditungtut supaya kreatif. Untuk memberikan penilaian terhadap kegiatan-
menumbuhkan kreativitas anak, guru harus kegiatan proses dan hasil yang telah dicapai
pandai menstimulus atau mampu oleh anak. Hasilnya anak dengan proses
memberikan rangsang. Maka dengan kelompok bergembira bisa menghasilkan dan
pendekatan lingkungan sosial anak, melalui meragakan tari kreativ. Selamat mencoba.
stimulus kaulinan urang lembur, siswa akan
terangsang imajinasinya, dengan cara DAFTAR PUSTAKA
mengeksplor, mengimprov, bergerak sesuai Barnas. Kreativitas Sikap dan Gerak Tari
lagu kaulinan budak lmbur, sehingga Berbasis Aktivitas Metaforik
melahirkan karya tari hasil kreativitas anak. Memanfaatkan Alam Sekitar Sebagai
Permasalahannya adalah bagaimana guru Sumber Rangsang Gagasan. Jurnal
kelas bisa membuat perencanaan, proses Pendidikan Seni dan Perubahan Sosial
pembelajaran dan tindak lanjut. Budaya. Bandung: Prodi Seni Sekolah
Perencanaan pembelajaran tari kreatif Pascasarjana UPI, CV. Bintang
melalui kaulinan budak lembur sederhana WarliArtika. 2008.
saja, tujuan pembelajarannya adalah Desfina Tari Kreatif: Paradigma Dalam
bagaimana supaya anak tumbuh Pembelajaran Tari Di Sekolah. Jurnal
kreativitasnya sehingga bisa mengetahui dan Pendidikan Seni Kagunan.
meragakan tari daerah. Materi ajarnya, anak Jakarta:Asosiasi Pendidik Seni Indonesia
yang menentukan sendiri melalui interaksi (APSI). 2009.

110 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111
Asti Tri Lestari Pembelajaran Tari Kreatif Melalui Kaulinan Budak
Lembur di Sekolah Dasar Kelas IV

Giyartini, Rosarina. Tari Kreatif: Konsep Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SEKOLAH


Pembelajarannya di Sekolah Dasar (Dari DASAR/MI). Jakarta. Tidak diterbitkan.
Anak, Oleh Anak, dan Untuk Anak). 2016.
Jurnal Pendidikan Seni dan Perubahan Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran:
Sosial Budaya. Bandung: Prodi Seni Mengembangkan Standar Kompetensi
Sekolah Pascasarjana UPI, CV. Bintang Guru. Bandung: Remaja RoSekolah
WarliArtika. 2008. Dasarakarya. 2008.
Hasanah, Norizatil dan Pratiwi, Hardiyanti. Masunah, J. Bahan Ajar Mata Kuliah Tari
Pengembangan Anak Melalui Permainan Pendidikan. Bandung:FPBS Universitas
Tradisional. Yogyakarta: Aswajaya Pendidikan Indonesia. 2012.
Pressindo. 2016. Yulianti, Ratna. Pembelajaran Tari Kreatif
Hidayat, Robby. Menerobos Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Cinta
Tari Pendidikan. Malang: Banjar Seni Lingkungan Pada Anak Usia Dini.Tesis
Gantar Gumelar. 2005. Pendidikan seni. UPI: tidak diterbitkan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2014.
Revisi. Silabus Mata Pelajaran Sekolah

111 Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 1, 2 (April 2017): 102-111

Das könnte Ihnen auch gefallen