Sie sind auf Seite 1von 7

BAB I

PEMBAHASAN

9.1 SIFAT DAN CONTOH KAS DAN SETARA KAS

Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk
diselewengkan. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewangan
yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya internal control yang baik.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan tahun 1994:

a. Yang dimaksud dengan kas ialah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan,

b. Yang dimaksud dengan bank ialah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakaan
secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.

Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai kas dan bank adalah:

- Kas kecil (Petty Cash) dalam rupiah maupun mata uang asing.

- Saldo rekening giro di bank dalam rupiah maupun mata uang asing.

- Bon sementara.

- Bon-bon kas kecil yang belum di reimbursed.

- Cek tunai yang akan didepositokan.

Yang tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas dan bank pada neraca adalah:

- Deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan.

- Cek mundur dan cek kosong.

- Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu.

- Rekening giro yang tidka dapat segera digunakan baik didalam maupun diluar negeri,
misalnya karena dibekukan.

1
Menurut PSAK No.2 hal 2.2 dan 2.3 (IAI:2002)

Kas terdiri dari: saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

Setara kas (Cash Equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek
dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan.

Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi
atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus segera dapat diubah
menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai
yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas
hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal
perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, sebagai contoh,
saham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption
date) telah ditentukan.

Ceruka (bank overdraft) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan kas
perusahaan. Dalam keadaan tersebut, cerukan termasuk komponen kas dan setara kas.

9.2 TUJUAN PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KAS

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas
serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.

Jika auditor dapat menyakinkan dirinya bahwa internal control atas kas dan setara kas
serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank berjalan efektif maka luasnya
pemeriksaan dalam melakukan substantive test bisa dipersempit.
Beberapa ciri internal control yang baik atas kas dan setara kas serta transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas dan bank adalah:

a. Adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab antara yang menerima dan mengeluarkan
kas dengan melakukan pencatatan, memberikan otoritas atas pengeluaran dan penerimaan
kas dan bank.

2
b. Pegawai yang membuat rekonsiliasi bank harus lain dari pegawai yang mengerjakan
buku bank. Rekonsiliasi bank dibuat setiap bulan dan harus ditelaah oleh kepala bagian
akuntansi.
c. Digunakannya imprest fund system untuk mengelola kas kecil.
d. Penerimaan kas, cek dan giro, harus disetor ke bank dalam jumlah seutuhnya paling
lambat keesokan harinya.
e. Uang kas harus disimpan di tempat yang aman, misalnya di cash box, brandkas atau di
bank.
f. Uang kas harus dikelola dengan baik, dalam arti jangan dibiarkan menganggur atau
terlalu banyak disimpan di rekening giro, karena tidak memberikan hasil yang optimal.
Jika ada uang kas yang menganggur sebaiknya disimpan dalam deposito berjangka atau
dibelikan surat berharga yang sewaktu-waktu bisa diuangkan sehingga bisa menghasilkan
bunga atau dividen.
g. Blanko cek dan giro harus disimpan di tempat yang aman supaya tidak disalahgunakan,
selain itu harus dihindari penandatanganan cek dalam bentuk blanko. Pada saat
penandatanganan cek, harus dilampirkan bukti-bukti pendukung yang lengkap.
h. Sebaiknya cek dan giro ditulis atas nama dan cek/giro ditandatangani oleh 2 orang untuk
menghindari penyalahgunaan.
i. Sebaiknya kasir diasuransikan atau diminta menyerahkan uang jaminan, untuk back up,
seandainya terjadi kehilangan uang atau kecurangan yang dilakukan oleh kasir.
j. Digunakan kwitansi yang bernomor urut tercetak.
k. Bukti-bukti pendukung dari pengeluaran kas yang sudah dibayar harus distempel lunas,
untuk menghindari kemungkinan untuk diproses pembayarannya dua kali (double
payment).

2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca per tanggal neraca
betul-betul ada dan dimiliki perusahaan.

Maksudnya auditor harus meyakinkan dirinya bahwa kas dan setara kas yang dimiliki
perusahaan betul-betul ada dan dimiliki perusahaan dan bukan milik pribadi direksi atau
pemegang saham. Karena itu auditor harus melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi
bank.

3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas.

3
Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan pelunasan
obligasi berikut bunganya (sinking fund) maka dana tersebut tidak dapat dilaporkan sebagai
bagian dari kas di harta lancar.

Begitu juga jika ada saldo rekening giro yang dibekukan karena perusahaan tersangkut
suatu masalah hukum, maka saldo tersebut tidak boleh dilaporkan sebagai bagian dari kas di
harta lancar. Hal tersebut harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

4. Untuk memeriksa, seadainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing, apakah saldo
tersebut dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal
neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke dalam laba
rugi tahun berjalan.

5. Untuk memeriksa apakah penyajian di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.

Menurut SAK :

- Kas dan setara kas disajikan di neraca sebagai harta lancar (Current Assets).
- Kas dan setara kas yang penggunaannya dibatasi dapat dimasukkan dalam aktiva lancar
hanya jika pembatasan tersebut dilakukan untuk menyisihkan dana untuk melunasi
kewajiban jangka pendek atau jika pembatasan tersebut hanya berlaku selama satu tahun.
- Saldo kredit pada perkiraan bank disajikan pada kelompok kewajiban sebagai kewajiban
jangka pendek.
Saldo kredit dan debit rekening giro pada bank yang sama dapat digabung dan disajikan
pada neraca sebagai satu kesatuan.

9.3 PROSEDUR PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KAS

1. Pahami dan evaluasi internal control atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas dan bank.

2. Buat Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca (missal per 31-12-2001) atau kalau
belum selesai, boleh per 31-10-2002 atau 30-11-2002, penambahan mutasi akan diperiksa
kemudian, apakah ada hal-hal yang unsual (di luar kebiasaan) atau tidak.

4
3. Lakukan Cash count (perhitungan phisik uang kas) per tanggal neraca bisa juga sebelum atau
sesudah tanggal neraca.

4. Kirim konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasir dalam hal tidak dilakukan kas
opname.

5. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan.

Surat konfirmasi harus tetap dikirim walaupun perusahaan sudah menerima rekening koran dari
bank karena:

a. Hal tersebut merupakan standard audit procedures untuk mendapatkan bahan


pembuktian (audit evidence).
b. Yang ditanyakan dalam surat konfirmasi bukan hanya saldo bank tetapi banyak
hal lainnya, seperti: jumlah kredit, pendiskontoan wesel tagih, contingent
liability dan lain-lain.
c. Jawaban konfirmasi diminta untuk dikirim langsung ke auditor, sedangkan
rekening koran selalu dikirim ke klien.

6. Minta rekonsiliasi bank per tanggal neraca (misalkan per 31-12-2002) kalau terpaksa karena
belum selesai yang Desember dapat diminta per 31-11-2002.

7. Lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut.

8. Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit untuk mengetahui
apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan.

9. Periksa inter bank transfer 1 minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk mengetahui
adanya kitting dengan tujuan untuk window dressing.

10. Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca (subsequent payment dansubsequent collection)
sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan.

11. Seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing per tanggal neraca, periksa
apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI
pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada
laba rugi tahun berjalan.

5
12. Periksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca dan catatan atas laporan keuangan,
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

13. Buat kesimpulan di Top Schedule kas dan setara kas atau di memo tersendiri mengenai
kewajaran dari kas dan setara kas, setelah kita menjalankan seluruh prosedur audit di atas.

6
9.4 CONTOH KERTAS KERJA TOP DAN SUPPORTING SCHEDULE KAS DAN
SETARA KAS

Das könnte Ihnen auch gefallen