Sie sind auf Seite 1von 6

Anggota :

Niken Ayu.W ( F0314073)

Novita Giri B.W ( F0314074)

Ovi Fujianti ( F0314075)

CHAPTER 15

EQUITY

Bentuk Organisasi Perseroan

Karakteristik khusus dari bentuk perusahaan adalah:

1. Pengaruh hukum perusahaan


2. Penggunaan system bersama
3. Pengembangan berbagai kepemilikan

Hukum Perusahaan
1. Perusahaan harus mengirimkan artikel dari penggabungan ke negara di mana penggabungan
diinginkan.
2. Negara mengeluarkan piagam perusahaan.
3. Keuntungan untuk memasukkan dalam keadaan yang hukumnya mendukung bentuk
perusahaan organisasi bisnis.
4. Akuntansi ekuitas mengikuti ketentuan setiap tindakan negara bisnis penggabungan.
Sistem Berbagi
Dengan tidak adanya ketentuan yang membatasi, setiap saham mengusung hak-hak berikut:
1. Untuk berbagi secara proporsional keuntungan dan kerugian.
2. Untuk berbagi secara proporsional dalam manajemen (hak untuk memilih direksi).
3. Untuk berbagi secara proporsional aset pada likuidasi.
4. Untuk berbagi secara proporsional di setiap isu-isu baru dari saham kelas yang sama yang
disebut hak memesan efek terlebih dahulu.

Penerbitan Saham
Masalah akuntansi:
1. Akuntansi untuk nilai par saham
2. Akuntansi untuk saham non-par
3. Akuntansi untuk saham yang dikeluarkan dalam kombinasi dengan efek lain.
4. Akuntansi untuk saham yang dikeluarkan dalam transaksi non tunai.
5. Akuntansi untuk biaya penerbitan saham.
Nilai Nominal Saham
Nilai nominal rendah membantu perusahaan menghindari kewajiban kontinjensi. Korporasi
memelihara akun untuk:
1. Preferred Stock atau saham biasa.
2. Modal Disetor dalam Kelebihan Par (juga disebut Tambahan Modal Disetor).
Tidak ada nilai par
Alasan penerbitan:
1. Menghindari kewajiban kontinjensi.
2. Menghindari kebingungan atas nilai nominal perekaman terhadap nilai pasar wajar.
Saham Ditempatkan dengan Efek lainnya (Lump-Sum)
Dua metode untuk mengalokasikan dana:
1. Metode proporsional.
2. Metode Incremental.
Saham Diterbitkan di Transaksi Non Tunai
Aturan umum: Perusahaan harus mencatat saham yang dikeluarkan untuk jasa atau properti
selain kas pada
1. Nilai wajar dari saham yang diterbitkan atau
2. Nilai wajar pertimbangan non kas yang diterima, mana yang lebih jelas ditentukan.
Biaya Penerbitan Saham
Biaya langsung yang dikeluarkan untuk menjual saham, seperti:
1. biaya underwriting,
2. akuntansi dan hukum biaya,
3. biaya cetak, dan
4. pajak,
harus dilaporkan sebagai pengurang dari jumlah yang dibayarkan di (Modal Disetor dalam
Kelebihan Par).

Penerbitan Kembali dari Bursa


Perusahaan membeli saham luar biasa mereka untuk:
1. Menyediakan distribusi pajak-efisien kelebihan uang tunai kepada pemegang saham.
2. Meningkatkan laba per saham dan return on equity.
3. Menyediakan stok untuk kontrak kompensasi saham karyawan atau untuk memenuhi potensi
kebutuhan merger.
4. Menggagalkan upaya pengambilalihan atau untuk mengurangi jumlah pemegang saham.
5. Membuat pasar di saham.

Pembelian Saham Treasury

Ada dua metode yang umum digunakan,yaitu :

1. Metode Biaya.

Menghasilkan pendebetan akun Saham Treasuri untuk biaya reakusisi, serta dalam
pelaporan akun ini sebagai suatu pengurangan dari total modal yang disetor dan laba ditahan
di neraca

2. Metode Nilai Pari atau Nilai Ditetapkan.

Mencatat semua transaksi saham treasuri pada nilai parinya dan melaporkan saham
treasuri hanya sebagai pengurang atas modal saham.

Penjualan Saham Treasury


Ada dua metode yang digunakan, yaitu :

1. Penjualan Saham Traesuri di Atas Harga Pokoknya.

Apabila harga jual saham treasuri lebih besar dari harga pokonya, maka perbedaan ini
dikredit ke Modal Disetor dari Saham Treasuri

2. Penjualan Saham Treasuri di Bawah Harga Pokok.

Terjadi apabila saham treasuri dijual dibawah harga pokok, maka kelebihan harga pokok
atas harga jual didebet ke Modal Disetr dari Saham Treasuri.

Penarikan Saham Treasury

Dewan direksi dapat menyetujui penarikan saham terasuri. Penarikan saham treasuri
mempunyai status sebagai saham yang diotorisasi dan saham yang belum diterbitkan. Pengaruh
akuntansinya adalah sama dengan penjualan saham treasuri kecuali bahwa debet dilakukan ke akun
modal disetor yang dapat diaplikasikan ke penarikan saham, bukan ke kas.

SAHAM PREFEREN

Saham Preferen adalah saham dengan kelas khusus yang memiliki kelebihan atau fitur yang tidak
dimiliki saham biasa. Karakteristik yang menyatakan saham bisa disebut saham preferen :

1. Preferensi atas dividen

2. Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi

3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa

4. Dapat ditebus pada opsi perseron

5. Tidak mempunyai hak suara

Karakteristik Saham Preferen:

1. Saham Preferen Kumulatif

Dinyatakan bahwa jika perseroan gagal membayar dividen dalam satu tahun, maka harus dibayarkan
dalam tahun berikutnya sebelum laba dapat dbagikan kepada pemegang saham biasa

2. Saham Preferen Partisipasi

Pemegang saham ini membagi rata dengan pemegang saham biasa setiap pembagian laba di luar tingkat
yang ditentukan.

3. Saham Preferen Konvertibel


Mengizinkan pemegang saham, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi saham biasa pada
rasio yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Saham Preferen yang Dapat Ditarik

Mengizinkan perusahaan penerbit saham untuk menarik atau menebus, pada opsinya, saham preferen
yang beredar pada tanggal tertentu di masa depan dan pada harga yang telah ditentukan.

5. Saham Preferen yang Dapat Ditebus

Terbitan saham preferen yang mempunyai karakter yang membuat sekuritas itu bersifat seperti hutang
(mempunyai kewajiban hukum untuk membayar) dan bukan seperti instrument ekuitas. Misalnya pada
saham preferen yang dapat ditebus ini mempunyai periode penebusan wajib atau karakter penebusan yang
tidak dapat dikontrol oleh perusahaan penerbit saham.

Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen

Akuntansi saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan akuntansi saham biasa.
Perusahaan mengalokasikan proceeds antara nilai pari saham preferen dan tambahan modal disetor.
Berkebalikan dengan obligasi konvertibel (dicatat sebagai kewajiban saat tanggal penerbitan), perusahaan
memasukkan saham preferen konvertibel sebagai ekuitas pemegang saham. Di samping itu, ketika
menerbitkan saham preferen konvertibel, tidak ada justifikasi teoritis untuk mengakui keuntungan atau
kerugian. Perusahaan tidak mengakui keuntungan atau kerugian ketika berurusan dengan pemegang
saham dalam kapasitas mereka sebagai pemilik perusahaan. Namun perusahaan memakai metode nilai
buku : mendebit saham preferen dan tambahan modal disetor yang terkait dan mengkredit saham biasa
dan tambahan modal disetor (apabila ada kelebihan)

KEBIJAKAN DIVIDEN

Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan laba ditahan
yang tersedia secara legal. Alasan utamanya adalah Sebagai berikut :

1. Persetujuan (kontrak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau sebagian laba,
dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap kemungkinan kerugian

2. Beberapa hukum perseroan Negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang ekuivalen dengan biaya
saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai dividen

3. Kerugian untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna membiayai
pertumbuhan atau ekspansi

4. Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan mengakumulasi
laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan akumulasi itu sebagai dasar untuk
membayar dividen tahun-tahun yang buruk
5. Keinginan untuk membentuk perlindungan atau penyangga terhadap kemungkinan kerugian atau
kesalahan dalam kalkulasi laba.

Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen

Eksistensi kewajiban lancar sangat kuat menyatakan bahwa sebagian dari kas diperlukan untuk
membayar kewajiban lancar ketika jatuh tempo. Selain itu kebutuhan akan uang tunai sehari-hari untuk
penggajian dan pengeluaran lainnya yang tidak dimasukkan dalam kewajiban lancar juga memerlukan
kas.

Jadi, sebelum dividen diumumkan, manajemen harus mempertimbangkan ketersediaan dana untuk
membayar dividen. Suatu dividen sebaiknya tidak dibayarkan kecuali baik posisi keuangan sekarang
ataupun yang akan datang tampak menjamin pembagian dividen.

Jenis-Jenis Dividen

1. Dividen Tunai

Pengumuman dividen tunai merupakan kewajiban dan karena pembayaran biasanya harus harus
dilakukan dengan segera dan biasanya disebut sebagai kewajiban lancar

2. Dividen Properti

Hutang dividen dalam bentuk aktiva perusahaan selain kas, dapat berupa barang dagang, real estate, atau
investasi yang dirancang oleh dewan direksi. Ketika dividen property diumumkan, maka perusahaan
harus menetapkan kembali nilai wajar property yang akan dibagikan dengan mengakui setiap keuntungan
atau kerugian sebagai perbedaan nilai wajar dengan nilai buku pada tanggal pengumuman.

3. Dividen Likuidasi

Dividen yang tidak didasarkan pada laba ditahan, yang menyiratkan bahwa dividen ini merupakan
pengembalian dari investasi pemegang saham dan bukan dari laba. Dengan kata lain, setiap dividen yang
tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal disetor prusahaan dan sejauh itu merupakan
dividen likuidasi

4. Dividen Saham

Penerbitan oleh suatu perseroan atas saham miliknya sendiri kepada pemegang saham atas dasar
pembagian rata.

Pemecahan Saham

Dari sudut pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal untuk ,mencatat pemecahan saham. Namun
suatu catatan memorandum dibuat untuk menunjukan bahwa nilai par saham telah berubah, dan jumlah
saham telah bertambah.

Perbedaan Pemecahan Saham dan Dividen Saham


Pemecahan saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar dan menurunkan nilai par
atau nilai yang ditetapkan per saham. Sementara dividen saham, meskipun menghasilkan kenaikan jumlah
saham ysng beredar, namun tidak mengurangi ilai par, jadi dividen itu menambah total nialai par saham
yang beredar.

Analisis

Tiga rasio yang digunakan yaitu :

Tingkat Pengembalian Atas Ekuitas Saham

lababersi hdividen preferen


tingkat pengembalianatas ekuitas saham=
ratarata ekuitas pemegang sa h am

Rasio Pembayaran

kas dividen
rasio pembayaran=
laba bersi hdividen preferen

Nilai Buku Per Saham

ekuitas pemegang saham biasa


nilai buku per saham=
sa h am yang beredar

Das könnte Ihnen auch gefallen