Sie sind auf Seite 1von 11

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH

AUDIT KEUANGAN DAERAH

PROFIL LEMBAGA PEMERIKSA DAN


PENGAWASAN KEUANGAN
NEGARA/DAERAH DI INDONESIA

KELOMPOK 4
DASA W. (F1315125) | 03
SRIYANTO (F1315142) | 20

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
2
PROFIL LEMBAGA PEMERIKSA DAN PENGAWASAN
KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI INDONESIA

A. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


1. Profil & gambaran organisasi
Menurut UUD 1945, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK) merupakan lembaga tinggi negara yang bebas dan mandiri dalam
sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, berwewenang memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga
Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan
Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
mengelola keuangan negara.
BPK mempunyai 9 orang anggota, dengan susunan 1 orang Ketua
merangkap anggota, 1 orang Wakil Ketua merangkap anggota, serta 7 orang
anggota. Mereka dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan
oleh Presiden.
Anggota BPK memegang jabatan selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan. Ketua dan Wakil Ketua BPK
dipilih dari dan oleh Anggota BPK dalam sidang Anggota BPK dalam jangka
waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal diresmikannya
keanggotaan BPK oleh Presiden.

2. Aturan Terkait

3
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 Tentang
Badan Pemeriksa Keuangan Sebagai Pengganti Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1973 Tentang Badan Pemeriksa
Keuangan
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 Tentang
Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang
Keuangan Negara

3. Tugas, Wewenang & Tanggung jawab


BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga
Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan
Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
mengelola keuangan negara.

Wewenang BPK:

a. menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan


pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta
menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan;
b. meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap
orang, unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga
Negara lainnya, BI, BUMN, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik
Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara;
c. melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik
negara, di tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha
keuangan negara, serta pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan,
surat-surat, bukti-bukti, rekening koran, pertanggungjawaban, dan daftar
lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara;
d. menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara yang wajib disampaikan kepada
BPK;
e. menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi
dengan Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah yang wajib digunakan
dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
f. menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara;
g. menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang
bekerja untuk dan atas nama BPK;

4
h. membina jabatan fungsional Pemeriksa;
i. memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan dan
j. memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern
Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah.

BPK merupakan satu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, untuk
kemudian hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara tersebut diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan
kewenangannya.

B. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)


1. Profil & gambaran organisasi
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, atau yang
disingkat BPKP, adalah Lembaga pemerintah nonkementerian di
Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan yang berupa Audit, Konsultasi, Asistensi,
Evaluasi, serta Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Hasil pengawasan keuangan dan pembangunan dilaporkan kepada
Presiden selaku kepala pemerintahan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetapkan kebijakan-kebijakan dalam menjalankan pemerintahan dan
memenuhi kewajiban akuntabilitasnya. Hasil pengawasan BPKP juga
diperlukan oleh para penyelenggara pemerintahan lainnya termasuk
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam pencapaian dan peningkatan
kinerja instansi yang dipimpinnya.

5
2. Aturan Terkait
a. Peraturan Presiden No. 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan
b. Keputusan Presiden RI No.103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen yang telah diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2005
c. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah
d. Instruksi Presiden No.4 Tahun 2011 tanggal 17 Februari 2011 tentang
Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara
e. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan
Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat

3. Tugas, Fungsi, & Tanggung jawab


Sesuai dengan Pasal 2 dan 3 Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP). BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional.

Dalam melaksanakan tugasnya, BPKP menyelenggarakan fungsi:


a. perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan
yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara
berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;
b. pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan
akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan
nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya
dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan
usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat kepentingan
keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/
daerah;
c. pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan
pemanfaatan aset negara/daerah;

6
d. pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian
intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan
program/ kebijakan pemerintah yang strategis;
e. pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah,
audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian
keterangan ahli,dan upaya pencegahan korupsi;
f. pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern
terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan
nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah
lainnya;
g. pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah
pusat;
h. pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi
penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat
kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah;
i. pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah
sesuai peraturan perundang-undangan;
j. pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi
jabatan fungsional auditor;
k. pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di
bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;
l. pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi
hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;
m. pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
di BPKP; dan
n. pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan
rumah tangga.

Sesuai dengan pasal 1 PP 192 tahun 2014, BPKP berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada presiden dengan tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional. Selain itu, sesuai Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan
Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, Presiden
menugaskan Kepala BPKP untuk melakukan pengawasan dalam rangka

7
meningkatkan penerimaan negara/daerah serta efisiensi dan efektivitas
anggaran pengeluaran negara/ daerah

C. Inspektorat Kementerian/Lembaga/Badan/Daerah
1. Profil & gambaran organisasi
Inspektorat Kementerian/Lembaga/Badan/Daerah merupakan aparat
pengawasan internal pemerintah guna mendukung upaya peningkatan kinerja
pada Kementerian/Lembaga/Badan/Daerah sesuai dengan kewenangan dan
wilayah kerjanya.

Susunan Organisasi Inspektorat provinsi, kabupaten/kota terdiri atas :


a. Inspektur;
b. Sekretariat;
c. Inspektur Pembantu; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Aturan Terkait
a. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
b. Permendagri No. 64 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota
c. Peraturan Menteri/Badan/Lembaga/Kepala Daerah terkait

3. Tugas, Fungsi, & Tanggung jawab


a. Inspektorat provinsi mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah provinsi, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota
dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota.
b. Inspektorat kabupten/kota mempunyai tugas melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota,
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan
pelaksanaan urusan pemerintahan desa,
c. Inspektorat Jenderal Departemen dan Unit Pengawasan Lembaga
Pemerintah Non Departemen melakukan tugas pengawasan terhadap :
pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
pinjaman dan hibah Iuar negeri; dan
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
sesuai dengan fungsi dan kewenangannya.
d. Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri selain melakukan
pengawasan sebagaimana dimaksud di atas juga melakukan
pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi,
kabupaten/kota.

Inspektorat pada Kementerian/Lembaga/Badan secara umum, mempuyai


fungsi:
a. Penyelenggaraan kebijakan teknis pengawasan internal

8
b. Pelaksaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keungan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri
atau pimpinan Lembaga Pemerintah non Kementerian
d. Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan
e. Pelaksanaan administrasi inspektorat
Inspektorat provinsi dan inspektorat kabupaten/kota dalam menjalankan
tugasnya, menyelenggarakan fungsi:
a. perencanaan program pengawasan;
b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan
c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan

D. Perbedaan, BPK, BPKP, dan Inspektorat


Subject BPK BPKP Inspektorat

Hubungan DPR, DPD, DPRD Ditunjuk & Bertanggung jawab kepada


Kelembagaa bertanggungjawab Menteri/Lembaga/Badan/
n kepada Presiden Kepala Daerah masing-
masing

Jenis Audit Audit keuangan , Audit kinerja, Audit Audit kinerja, Audit dengan
Audit kinerja, Audit dengan tujuan tujuan tertentu
dengan tujuan tertentu
tertentu

Objek Memeriksa Mengawasi Mengawasi Kegiatan


pengelolaan dan kegiatan Kementerian/Lembaga/
tanggung jawab Kebendaharaan Badan tertentu yang
keuangan Negara Umum Negara bersumber dari APBN
(termasuk yang bersumber sesuai kewenangannnya
keuangan daerah) dari APBN dan Mengawasi Kegiatan
APBN dan APBD penugasan pemerintah
khusus provinsi/kabupaten/kota
yang bersumber dari
APBD

Sifat Eksternal Internal Internal


Pemerintah Pemerintah Kementerian/Lembaga/Bada
n/ Pemerintah Daerah

Wewenang Melaksanakan Memberikan Memberikan peringatan dini


dan fungsi pemeriksaan dan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas
meminta dan meningkatkan manajemen risiko
keterangan efektivitas
dan/atau dokumen manajemen risiko

9
mengenai
pengelolaan dan
tanggung jawab
keuangan negara

Menetapkan Memelihara dan Memelihara dan


standar meningkatkan meningkatkan kualitas tata
pemeriksaan kualitas tata kelola kelola Instansi Pemerintah.
keuangan negara Instansi
Pemerintah.

Membina jabatan Memberikan Memberikan keyakinan yang


fungsional keyakinan yang memadai atas ketaatan,
Pemeriksa memadai atas efisiensi, dan efektivitas.
ketaatan, efisiensi,
dan efektivitas.

Memberi
pertimbangan atas
Standar
Akuntansi
Pemerintahan dan
rancangan
sistem
pengendalian intern
Pemerintah
Pusat/Pemerintah
Daerah

Menilai dan/atau
menetapkan jumlah
kerugian Negara

Memantau
penyelesaian ganti
kerugian
negara/daerah

Memberikan
keterangan ahli
dalam proses
peradilan mengenai
kerugian
negara/daerah

10
11

Das könnte Ihnen auch gefallen