Sie sind auf Seite 1von 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PT

DENGAN P 2002 POST SC O/K IMR + KPD HARI KE O


DI RUANG DRUPADI RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 14 - 17 OKTOBER 2008

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
Pengkajian dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2008 pukul 08.00
Wita di Ruang Drupadi, RSUD Sanjiwani Gianyar, dengan Teknik
Wawancara, Observasi, Pemeriksaan Fisik dan Catatan Medik Pasien.
a. Identitas
Pasien Penanggung
Nama : PT MP
Umur : 28 th 30 th
J. kelamin : perempuan laki-laki
Status : kawin kawin
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SD SD
Pekerjaan : Petani Petani
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Alamat : Br. Bada Buahan Kaja Br. Bada Buahan Kaja
Payangan, Gianyar Payangan, Gianyar
No. CM : 270263

b. Alasan Dirawat
1) Keluhan utama MRS
Ibu mengeluh keluar cairan dari tanggal 12-10-2008 pukul
19.00 Wita berwarna kuning kemerahan dengan jumlah + 2500.

2) Keluhan utama saat pengkajian


Ibu mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, skala nyeri 6 dari
10 skala nyeri diberikan, nyeri bertambah saat menggerakkan
badan, ibu meringis.
c. Riwayat obstetri
1) Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan haid pertama kali umur 13 tahun, siklus haid
teratur bulannya, lama haid 5-6 hari, konsistensi encer, volume
+ 30 cc (satu pembalut) dalam sehari ganti pembalut 2-3x
dengan warna kehitaman dan bau amis, HPHT : 8-1-2008, TD :
15-10-08

2) Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan ini merupakan perkawinan yang pertama, usia
perkawinannya 8 tahun, ibu menikah pada umur 20 tahun.

3) Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan menggunakan KB suntik selama 1 tahun
setelah kelahiran anak pertama, kemudian ibu mengganti
menggunakan KB pil karena ibu sering lupa kontrol, ibu
berencana menggunakan KB pil setelah hamil yang kedua.

4) Riwayat Persalinan Nifas


a) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dahulu
(1) Kehamilan
Ibu mengatakan selama kehamilannya yang pertama, ibu
memeriksanakan kehamilannya secara rutin ke bidan
TW 1 : Ibu periksa sebanyak 2 kali dengan keluhan
mual muntah hingga mengganggu aktifitas
sehari-hari. Obat yang di dapat adalah B6
sebanyak 20 tablet.
TW 2 : Ibu periksa sebanyak 3 kali dengan tanpa
keluhan obat yang di dapat sf 1x1 30 tablet,
kalk 1x1 sebanyak 20 tablet, imunisasi TT 1 pada
umur kehamilan 4 bulan dan TT 2 pada umur
kehamilan 6 bulan.
TW 3 : Ibu periksa 2x tanpa keluhan, obat yang di dapat
sf 1x1 sebanyak 10 tablet, dapat periksa USG
letak bayi sungsang.

(2) Persalinan
Ibu melahirkan tanggal 10 April 2002 di RSUD
Sanjiwani Gianyar dengan SC karena letak bayi
sungsang dan ibu tidak kuat untuk mengendan. Anak
lahir dengan jenis kelamin laki-laki, BBL 3600 gram, PB
40 cm, AS 8 dengan gerak aktif, tangis kuat, warna kulit
kemerahan.

(3) Nifas
Setelah selesai persalinan pasien dipindahkan ke ruang
nifas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

b) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang sekarang


(1) Kehamilan
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ke 2, selama
hamil ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan
TW 1 : Ibu periksa sebanyak 2 kali dengan tidak ada
keluhan, obat yang di dapat B6 sebanyak 20
tablet.
TW 2 : Ibu periksa sebanyak 3 kali dengan tanpa
keluhan, obat yang di dapat sf 1x1 sebanyak
30 tablet, kal 1x1 sebanyak 20 tablet,
imunisasi TT 1 pada tanggal 10 Mei 2008 dan
TT 2 pada tanggal 15 Juli 2008.
TW 3 : Ibu periksa 2x tanpa keluhan, obat yang di
dapat sf 1x1 sebanyak 10 tablet.
(2) Persalinan
Pada tangal 12 Oktober 2008 pukul 19.00 Wita, ibu
megeluh keluar cairan dari alat kelamin berwarna kuning
kemerahan dengan jumlah + 25 cc. Kemudian pada
tanggal 13 Oktober 2008 pada pukul 09.45 Wita pasien
dibawa ke RSUD Sanjiwani Gianyar melalui unit rawat
jalan. Kemudian diterima di ruang VK. Di ruang VK
pasien dilakukan pemeriksaan dalam oleh dokter dengan
hasil his tidak ada, pembukaan 1 cm, efisemen 30%, DJJ
12.12.12, TFU 2 jari dibawah px. Kemudian dilakukan
observasi selama 4 jam tapi tidak ada perubahan,
sehingga dokter berkalaborasi untuk dilakukan tindakan
SC mengingat pasien juga memiliki riwayat LMR. Untuk
persiapan pre op dilakukan di VK dengan pemberian
imfom consent, tes antibiotik (cefotaxime), pemasangan
kateter, pencukuran bulu fubis dan pasien dipuasakan
dari 10.00 Wita. Kemudian pada pukul 15.45 Wita
operasi dimulai di ruang OK RSUD Sanjiwani Gianyar.
Pukul 16.00 Wita bayi lahir dengan jenis kelamin
perempuan dengan BBC 3000 gram, PB 50 cm, AS 9
dengan gerak aktif, tangisan kuat dan warna kulit
kemerahan. Kemudian plasenta lahir lengkap pada pukul
16.05 dan operasi selesai 16.45 Wita.

(3) Nifas
Pada pukul 17.23 Wita pasien dibawa ke ruang nifas
untuk mendapat perawatan lebih lanjut dengan terapi
yang dapat :
(a) IVFD RL : 05 2 : 1 28 tts/mnt
(b) Analgesik untuk anastesi
(c) Injeksi cefolaxin 3x1 gram
(d) Injeksi alinamin 3x1 ampl
(e) Injeksi Vit C 2x1 ampl
(f) MSS setelah 6 jam
Dilakukan juga observasi TTV dengan hasil
S = 36 o C
N = 82 x/mnt
TD = 110/70 mmHg
R = 20 x/mnt

d. Data Bio Psiko Sosial Spiritual


1) Data Biologis
a) Bernafas
Ibu mengatakan sebelum hamil tidak mengalami kesulitan
dalam bernafas, selama hamil Ibu mengatakan kesulitan
dalam bernafas dada terasa sesak, saat pengkajian tidak
mengalami gangguan dalam bernafas baik menghirup atau
menghembuskan nafas.

b) Makan dan Minum


(1) Makan
Saat hamil ibu mengatakan nafsu makannya meningkat,
Ibu makan 4x dalam sehari, habis porsi tiap kali makan,
dengan menu nasi, lau pauk, sayur dan buah, saat
pengkajian ibu mengatakan belum makan karena masih
menjalani diet puasa.

(2) Minum
Sebelum hamil dan selama hamil ibu mengatakan biasa
minum + 7-8 gelas/hari (1400-1600 cc) saat pengkajian
pasien minum sedikit-dikit + 1400 cc.

c) Eliminasi BAB/BAK
(1) BAB
Sebelum hamil pasien mengatakan biasa Bab 1x/hari
dengan konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan
dan bau khas feses, pada saat pengkajian pasien
mengatakan belum BAB.

(2) BAK
Sebelum hamil pasien mengatakan biasa BAK 4-5 kali
sehari (+ 600-1000 cc) warna kuning jernih, bau pesing.
Saat hamil pasien mengatakan sering kencing terutama
UK 4 bulan + 7 kali sehari (+ 900 cc/hari) dengan warna
jernih, bau pesing. Saat pengkajian ibu tidak bisa
merasakan kencingnya pasien terpasang kateter. Jumlah
urin dalam urin bag + 600 cc dengan warna kuning
kemerahan, bau pesing.

d) Istirahat tidur
Sebelum hamil, saat hamil pasien mengatakan tidak
mengalami gangguan dalam istirahat tidur, pasien
mengatakan biaa tidur pada malam hari pukul 22.00 Wita
dan bangun pukul 06.00 Wita. Saat pengkajian Ibu
mengatakan sering terjaga di malam hari karena rasa nyeri
di bagian perut bekas operasi.

e) Gerak dan Aktivitas


Sebelum hamil dan selama hamil pasien mengatakan tidak
mengalami gangguan dalam aktivitasnya, saat pengkajian
pasien mengatakan lemah, nyeri apabila menggerakkan
badannya, ADLnya masih dibantu.

f) Pengaturan suhu tubuh


Ibu mengatakan selama hamil, saat hamil dan saat
pengkajian ibu tidak pernah mengalami peningkatan suhu
tubuh, ibu dapat beradaptasi dengan suhu di ruangan.
g) Berpakaian
Sebelum hamil dan selama hamil pasien mengatakan biasa
mengganti pakaiannya 1 x sehari. Saat pengkajian ibu
mengenakan kain, ibu tampak rapi dan bersih.

h) Personal hygiene
Sebelum hamil dan saat hamil pasien mengatakan biasa
mandi 2 x sehari, cuci rambut 3 x seminggu, sikat gigi 2 x
sehari dan saat pengkajian pasien mengatakan hanya di lap
oleh keluarga.

i) Laktasi
Ibu mengatakan belum bisa meneteki bayinya, puting susu
tampak datar dan colustrum belum keluar.

j) Seksualitas
Pasien mengatakan tidak tahu tentang kapan dia boleh
berhubungan setelah melahirkan dan bahayanya apabila
berhubungan sebelum waktunya.

2) Data Psikologi
(a) Rasa Aman
Ibu mengatakan baik sebelum hamil, saat hamil dan saat
pengkajian tidak mengalami gangguan rasa aman, ibu selalu
ditemani oleh suaminya.

(b) Rasa Nyaman


Saat pengkajian pasien mengeluh nyeri pada luka bekas
operasi SC, nyeri bertambah saat pasien merubah posisi dari
tidur ke bangun, nyeri dirasakan seperti diiris-iris dan
pedih. Skala nyeri 6 dari 10 skala nyeri, pasien tampak
meringis ketika merubah posisi dari tidur ke bangun.
(c) Konsep Diri
1. Ideal diri
Ibu mengatakan sebelum anaknya lahir memiliki
keinginan untuk memiliki anak laki-laki.

2. Pesan
Ibu mengatakan bahwa dia sekarang sudah menjadi
seorang ibu dari anaknya dan bertanggung jawab
terhadap anak dan suaminya.

3. Gambaran diri
Ibu mengatakan sadar menjadi seorang ibu yang akan
membimbing dan mengasuh anaknya.

4. Identitas diri
Ibu mengatakan sekarang menjadi seorang ibu dengan
dua orang anak

5. Harga diri
Ibu mengatakan bangga menjadi seorang ibu dengan dua
orang anak.

3) Data Sosial
(a) Sosial
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga, perawat, bidan
dan tenaga medis lainnya baik. Ibu selalu didampingi oleh
keluarga, ibu kooperatif saat dilakukan dan saat diberikan
informasi tentang dirinya.

(b) Pengetahuan
Ibu mengatakan tidak tahu tentang cara perawatan luka
bekas operasi, perawatan payudara, perawatan tali pusat,
cara perawatan bayi. Pasien tampak bertanya-tanya cara
perawatan luka, perawatan payudara, perawatan tali pusat,
cara perawatan bayi.

(c) Prestasi
Ibu mengatakan belum pernah mendapatkan prestasi
membanggakan dalam hidupnya.

(d) Rekreasi
Ibu mengatakan sebelum hamil dan saat hamil lebih banyak
menghabiskan waktu di rumah. Kadang-kadang pada akhir
pekan diajak jalan-jalan oleh suaminya.

4) Spiritual
Ibu beragama Hindu, Ibu mengatakan biasa sembahyang pada
hari tertentu saja seperti Purnama, Tilem, Kliwon dan hari-hari
besar agama Hindu lainnya. Saat pengkajian pasien mengatakan
hanya berdoa dari tempat tidur saja.

e. Pemeriksaan Fisik
1). Keadaan Umum
a) Kesadaran : CM
b) Bangun Tubuh : Sedang
c) Keadaan Kulit : Turgor kulit elastis, ikterus tidak ada,
lesi tidak ada, lesi tidak ada
2). Gejala Kardinal
a) Suhu : 36 o C
b) Nadi : 82 x/mnt
c) Respirasi : 20 x/mnt
d) Tekanan Darah : 120/80 mm/Hg
3). Ukuran-Ukuran Lain
a) Kepala : nyeri tekan tidak ada, penyebaran rambut
merata, lesi tidak ada, benjolan tidak ada,
rambut dan kulit kepala bersih.
b) Muka : kloasma gravidarum tidak ada, edema tidak
ada, mukosa simetris.
c) Mata : bentuk simetris, sklera putih, pupil isokor,
konjungtiva merah muda, skret tidak ada,
nyeri tekan tidak ada, pergerakan mata
terkoordinir.
d) Hidung : bentuk simetris, mukosa hidung merah
muda, skret dan pernafasan cuping hidung
tidak ada, nyeri tekan dan lesi tidak ada.
e) Telinga : bentuk simetris serumen tidak ada, nyeri
tekan tidak ada.
f) Mulut : mukosa bibir lembab, stomatitis tidak ada,
caries tidak ada, lidah bersih.
g) Leher : pergerakan terkoordinir, hiperpig mentasi
tidak ada, bendungan vena jugularis tidak
ada, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada.
h) Thorax : pergerakan data simetris, nyeri tekan tidak
ada retraksi otot ada tidak ada, ronchi tidak
ada, wheting tidak ada, suara jantung S 1 /S 2
tunggal reguler.
i) Payudara : bentuk simetris, puting susu datar, areola
mamae, hyperpigmentasi, pembengkakan
payudara tidak ada, payudara teraba keras
dan adanya nyeri tekan colostrum belum
keluar.
j) Abdomen : terdapat linea nigra dan luka operasi SC
perut bagian bawah tertutup gaas steril dan
hypapix panjang + 12 cm, terdapat nyeri
tekan, TFU 2 jari dibawah pusat.
k) Ekstremitas
(1). Atas : pergerakan
terkoordinasi, cianosis tidak ada,
odema tidak ada, terpasang
IVFD RL ditangan kanan (28
tts/menit)
(2). Bawah : pergerakan
terkoordinasi, cionosis tidak ada,
varises tidak ada, edema tidak
ada, nyeri tekan tidak ada, fonos
otot.
l) Genetalia : tidak ada luka episiotomi, varises tidak ada,
terdapat pengeluaran lochea rubra berwarna
merah kehitaman + 50 cc 100 cc.
m) Anus : hemoroid tidak ada, kebersihan cukup.

f. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap tanggal 13 Oktober 2008
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
WBC 11,02 10 3 /l 4,0-9,0
RBC 3,97 10 6 /l 3,80-5,30
HGB 12,2 9/dl 12,0-18,0
HCT 36,1 % 34,0-18,0
MCV 90,9 Fl 80,0-100
MCH 30,1 Pg 27,0-32,0
MCHC 33,8 9/dl 32,0-36,0
PLT 27,0 10 3 /dl 120-380
(%) (10 3 /l) (%)
LY 16,1 1,8 11,0-49,0
MO 2,7 0,3 8,0-9,0
GR 81,2 8,9 42,0-85,0
GO > 0,7
RDW 13,0 % 11,5-14,5
PLT 0,09 % 0,08-1,00
MPV 3,5l fl 6,0-10,0
PDW 18,0 % 10,0-15,0

g. Data Bayi / Anak


No Anak Tempat Tgl Persalinan Keadaan anak Ket
ke lahir/penolong lahir
1 1 () RS Sanjiwani 10 SC BB : 3600 gr Le + ak
Gianyar April PB : 50 cm sungsang
2002 Sehat
2 2 () RS Sanjiwani 13 SC BB : 3000 gr Lmr +
Gianyar Oktober PB : 50 cm KPD
2002 Menangis kuat

2. Analisa Data
Analisa data keperawatan pada pasien PT
dengan P 2002 Post SC oleh Karena KPD hr ke-0
di Ruang Drupadi RSUD Sanjiwani Gianyar
Tgl 14 Oktober 2008

No Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan


1 2 3 4
1 Pasien mengatakan nyeri - Terdapat nyeri tekan pada Nyeri akut
pada luka bekas operasi abdomen
skala nyeri 6 dari 10 skala - Pasien meringis
nyeri yang diberikan, nyeri
bertambah saat pasien
menggerakkan badannya,
nyeri dirasakan seperti
diiris-iris dan pedih
2 - Terdapat luka post SC Resiko
pada area perut sepanjang Infeksi
+ 12 cm arah vertikal
- Luka tertutup gaas steril
dan hypapix
- Terdapat pengeluaran
lochea rubra berwarna
merah kehitaman + 50 cc
100 cc
- WBC = 21,0 H 10 3 /l
3 Ibu mengatakan tidak bisa - Ibu terpasang kateter Perubahan
merasakan kencingnya - Jumlah urin dalam urine eliminasi
bag + 600 cc warna BAK
kuning kemerahan bau
pesing
- Distensi kandung kemih
tidak ada
4 Pasien mengatakan lemas - ADL pasien dibantu Intoleransi
keluarga aktivitas
5 Ibu mengatakan tidak tahu - Pasien tampak bertanya- Kurang
tentang perawatan luka tanya tentang cara pengetahuan
bekas operasi, perawatan perawatan luka,
payudara, perawatan tali perawatan payudara,
pusat, cara perawatan bayi perawatan tali pusat, cara
perawatan bayi dan kapan
boleh berhubungan
setelah melahirkan dan
bahayanya
6 Ibu mengeluh belum bisa - puting susu datar Meneteki
meneteki bayinya - colostrum belum keluar tidak efektif

3. Rumusan Masalah :
a. Nyeri akut
b. Resiko infeksi
c. Perubahan eliminasi BAK
d. Intoleransi aktivitas
e. Kurang pengetahuan
f. Meneteki tak efektif

4. Analisa Masalah
a. P = nyeri akut
E = trauma jaringan sekunder terhadap pembedahan
S = pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, skala
nyeri 6 dari 10 skala yang diberikan, nyeri bertambah saat
pasien menggerakkan badan, nyeri dirasakan seperti diiris-
iris dan pedih, terdapat nyeri tekan pada abdomen, pasien
meringis.
Proses terjadinya : karena adanya trauma jaringan akibat
pembedahan (operasi SC) menyebabkan
terputusnya saraf-saraf perifer rangsangan ini
oleh saraf aferen akan di bawa ke famulus
selanjutnya falamus akan menyalurkan ke
korfeks cerebrum, rangsangan akan diolah dan
dibawa ke saraf perifer kembali oleh saraf
eferen dan diinterprestasikan sebagai
rangsangan nyeri.
Akibat bila ditanggulangi, mengganggu rasa nyaman ibu.

b. P = Resiko infeksi
FR = Sisi masuknya mikroorganisme sekunder terhadap
pendekatan dan pemarangan alat-alat invatif
Proses terjadinya : dengan adanya pembedahan merupakan tempat
atau insisi masuknya organisme atau kuman
yang dapat menjadi media untuk
berkembangbiak kuman serta apabila tidak di
dukung oleh perawatan luka yang tidak
memakai tehnik septik sehingga dapat
mengakibatkan infeksi.
Akibat bila tidak ditanggulangi : infeksi yang dapat menghambat
penyembuhan

c. P = Perubahan eliminasi BAK


E = Efek pembedahan
S = Ibu mengatakan tidak bisa merasakan kencingnya, Ibu
terpasang kateter, jumlah urin dalam urmcbag + 600 cc
warna kuning kemerahan, bau pering, distensi kandung
kemik tidak ada.
Proses terjadinya : akibat dari efek pembedahan, mengakibatkan
pasien lemah dan tidak dapat memenuhi
kebutuhan BAK secara mandiri, sehingga pasien
dipasang kateter untuk mambantu pemenuhan
BAK-nya.
Akibat bila tidak ditanggulangi : memenghambat proses
penyembuhan pasien.

d. P = Intoleransi aktivitas
E = Kelemahan
S = Pasien mengatakan lemas, ADL pasien dibantu keluarga
Proses terjadi : Akibat dari kelemahan yang disebabkan oleh
proses pembedahan yang mengakibatkan pasien
tidak bisa memenuhi ADL secara mandiri dan
harus dibantu oleh keluarga.
Akibat bila tidak ditanggulangi : ADL pasien tidak terpenuhi
secara mandiri.

e. P = Kurang penegtahuan
E = Kurang informasi tentang perawatan luka bekas operasi,
perawatan payudara, perawatan tali pusat, cara perawatan
bayi dan kapan boleh berhubungan dan bahayanya.
S = Ibu mengatakan tidak tahu tentang perawatan luka bekas
operasi, perawatan payudara, perawatan tali pusat, cara
perawatan bayi dan kapan boleh berhubungan dan
bahayanya.
Proses terjadi : Akibat dari kurang informasi tentang perawatan
luka bekas operasi, perawatan payudara,
perawatan tali pusat, cara perawatan bayi
sehingga pasien tidak tahu tentang perawatan
luka bekas operasi, perawatan payudara,
perawatan tali pusat, cara perawatan bayi dan
kapan boleh berhubungan setelah melahirkan
dan bahayanya.
Akibat bila tidak ditanggulangi : menghambat proses penyembuhan
pasien.

f. P = Meneteki tak efektif


E = Puting susu tidak menonjol dan tidak adekuatnya
pengeluaran ASI
S = Ibu mengeluh belum bisa meneteki bayinya, puting susu
datang dan colostrum belum keluar.
Proses terjadi : Akibat dari puting susu tidak menonjol dan
tidak adekuatnya pengeluaran ASI sehingga ibu
tidak bisa memberi ASI kepada bayinya secara
efektif dan akibat dari proses pembedahan yang
mengakibatkan pasien lemah.
Akibat bila tidak ditanggulangi : nutrisi bayi tidak adekuat.

5. Diagnosa Keperawatan :
a Nyeri akut b/d trauma jaringan sekunder terhadap pembedahan
d/d pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, skala
nyeri 6 dari 10 skala yang diberikan, nyeri bertambah saat
pasien menggerakkan badan, nyeri dirasakan seperti diiris-iris
dan pedih, terdapat nyeri tekan pada abdomen, pasien mengiris.
b Resiko infeksi b/d sisi masuknya mikroorganisme terhadap
pembedahan dan pemasangan alat-alat invarif.
c Perubahan eliminasi BAK b/d efek pembedahan d/d ibu
mengatakan tidak merasakan kencingnya, ibu terpasang kateter,
jumlah urine dalam urine bag + 600 cc, warna kuning kemerahan,
bau pesing, distensi kandung kemih tidak ada.
d Intoleransi aktivitas b/d kelemahan d/d pasien mengatakan lemas,
ADL pasien dibantu keluarga.
e Kurang pengetahuan b/d kurang informasi tentang perawatan luka
bekas operasi, perawatan payudara, perawatan tali pusat, cara
perawatan bayi dan kapan boleh berhubungan dan bahayanya d/d
ibu mengatakan tidak tahu tentang perawatan luka bekas operasi,
perawatan payudara, perawatan tali pusat, cara perawatan bayi dan
kapan boleh berhubungan setelah melahirkan dan bahayanya.
f Meneteki tak efektif b/d puting susu tidak menonjol dan tidak
adekuatnya pengeluaran ASI d/d ibu mengeluh belum bisa
meneteki bayinya, pengeluaran Air Susu (-), puting susu tidak
menonjol, pengeluaran colostrum (-).

B. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah
Disusun berdasarkan hal berat ringannya masalah :
a Nyeri akut
b Resiko Infeksi
c Menyusui tidak efektif
d Intoleransi aktivitas
e Gang pemenuhan eliminasi urine
f Kurang pengetahuan

2. Rencana Keperawatan
RENCANA PERAWATAN PADA PASIEN PT
DENGAN P 2002 POST SC HARI O O/K
KPD DI RUANG DRUPADI
TANGGAL 14 - 17 OKTOBER 2008

No Hr/tgl/jam Dx Rencana Tujuan Rencana Tindakan Rasional


1 Selasa I Setelah 1. Observasi TTV 1. TTV adalah salah
14-10-08 diberikan askep satu idnikator
Pkl. 08.30 selama 1x30 perkembangan
menit setiap kali pasien
nyeri dalam 2. Observasi skala 2. Skala nyeri
waktu 2x24 jam nyeri pasien pasien adalah
diharapkan nyeri salah satu
berkurang dan indikator
kriteria hasil : seberapa nyeri
1. Skala nyeri 2 yang dirasakan
dari 10 skala 3. Ajarkan pasien pasien
yang teknik distraksi 3. Teknik ini
diberikan dan relaksasi sebagai
2. Pasien tidak (nafas dalam pengalihan rasa
merasakan mengobrol) nyeri pasien
nyeri saat 4. Anjurkan pasien
bergerak untuk mengambil 4. Posisi ini dapat
3. Nadi pasien posisi yang mengurangi nyeri
80-100 x/mnt nyaman pasien
(terlentang)
5. delegatif dalam
pemberian 5. analgesik dapat
analgetik meminimalkan
alinamin 3 x 1 rasa nyeri yang
ampul. dirasakan paisen.

2 II Setelah 1. Obervasi 1. Pengeluaran


diberikan askep pengeluaran loched adalah
selama 2x24 jam lochea (warna, media yang bisa
diharapkan bau, jumlah bau menyebabkan
tanda-tanda dan konsistensi) infeksi
infeksi tidak 2. Observasi tanda- 2. Tanda-tanda
terjadi dengan tanda iufeksi infeksi salah satu
kriteria hasil : (kalor, dolor, penyebab
1. Tanda-tanda rubor, terjadinya infeksi
infeksi (kalor, fungsiolaesa)
dolor, rubor, 3. Observasi TTV 3. Hipertermi dapat
rumor, tiap 6 jam menandakan
fungsiolaesat terutama suhu infeksi
tidak ada) 4. Anjurkan pasien 4. Mengurangi
2. wbc dalam untuk menjaga transisi
batas normal luka tetap kering organisme
(4.0-9.0) dan bersih
dengan tidak
menyentuh
dengan tangan
5. Beri HE tentang 5. Menambah
cara perawatan penegtahuan
luka post operasi sehingga
mencegah terjadi
infeksi
6. Observasi 6. Menjaga
balutan luka kebersihan luka
guna mencegah
infeksi
7. Laksanakan 7. Menjaga
delegatif dalam kebersihan
pemberian lukagona
mencegah infeksi
8. Delegatif 8. Dapat membunuh
pemberian mikroorganisme
antibiotik patogen
(lefotaxim 1 gr)
9. Delegatif dalam 9. Meningkatkan
pemberian Vit. C daya tahan tubuh
10. kolaborasi dalam 10. WBC merupakan
pemeriksaan salah satu faktor
laboratorium penunjang untuk
( WBC) mengetahui
11. Rawat infus dan terjadi infeksi
dower catheter
11. Dengan
tiap hari
merawat infus
dan dower
catheter dapat
mencegah
perkembangbiaka
n kuman dan sisi
yang lain
sehingga infeksi
tidak terjadi

3 III Setelah 1. Kaji faktor-faktor 1. Memudahkan


diberikan askep penyebab perawatan untuk
selama 4 x (kesulitan) memberi KIE
semenit dalam 3 menyusui
x 24 jam 2. Beri HE pada ibu 2. Perawatan
diharapkan tentang payudara
pasien dapat perawatan membantu
menyusui payudara merangsang
dengan KH : pengeluaran ASI
1. Colostrum 3. beri motivasi 3. Motivasi di
keluar dukungan pada dukungan ialah
2. bayi tampak ibu untuk hal utama agar
minum ASI menyusui ibu mau
dari ibunya menyusui bayi.
4. Anjurkan pada 4. Merangsang ASI
ibu untuk supaya cepat
meningkatkan keluar
frekuensi
menyusui, mulai
10 menit dan
lebih setelah 3-5
hari
4 IV Setelah 1. Kaji hal-hal yang 1. Karena hal-hal
diberikan askep tidak mampu yang tidak
selama 3x24 jam dilakukan pasien mampu dilakukan
diharapkan dapat mudah
aktivitas pasien memberi
terpenuhi intervensi
dengan kriteria berikutnya
hasil : 2. Bnatu pasien 2. Dapat melatih
1. ADL pasien memenuhi ADL pergerakan pasien
terpenuhi (makan, minum, dan membantu
2. Pasien pergi ke WC) memenuhi
mengatakan aktivitas pasien
tidak lemas 3. Kelemahan
lagi 3. Kaji adanya pusing, keringat
3. Pasien dapat kelemahan, ini adalah
melakukan berkeringat, seberapa
aktivitasnya pusing dan kelemahan yang
sendiri pingsan dialami pasien
5 V Setelah 1. Observasi jumlah 1. Mengetahui
diberikan askep dan karakteristik perkembangan
selama 3x24 jam urine 8 jam pola berkemih
diharapkan pasien
bang. 2. Beri pemasukan 2. Memberi
Pemenuhan cairan 3000 pemasukan agar
BAK tidak ml/hari memperbaiki
terjadi dengan fungsi ginjal
kriteria hasil : 3. Ajarkan dan 3. memotivasi agar
1. Pasien sudah motivasi unt pasien tidak
timbul berkemih tanpa bergantung
dorongan unt bantuan kateter dengan kateter
berkemih (Blader training) dan memperbaiki
2. Pasien pola berkemih
mengatakan pasien
mengerti cara
berkemih
tanpa bantuan
kateter
3. Pasien
berkemih
lancar 200
sekali
berkemih
VI Setelah 1. Kaji tingkat 1. Mengkaji tingkat
diberikan askep pengetahuan pengetahuan ini
selama 130 pasien tentang memudahkan
menit perawatan luka, pemberian KIE
diharapkan berhubungan
penegtahuan seks, perawatan
pasien bayi dan tali
bertambah pusat
dengan kriteria 2. Beri HE tentang 2. Pemberian HE
hasil : perawatan luka perawatan luka
1. Pasien tahu post SC agar tidak terjadi
tentang infeksi
perawatan selanjutnya.
luka post SC 3. Beri penjelasan 3. Pemberian HE ini
2. Pasien tahu tentang kapan dapat
tentang kapan diperbolehkan pengetahuan ibu
diperbolehkan berhubungan seks
berhubungan 4. Beri HE tentang
seks perawatan bayi 4. pemberdian HE
3. Pasien tahu dan tali pusat perawatan ini
tentang bayi agar tidak terjadi
dan tali pusat infeksi dan tali
pusat kering

C. PELAKSANAAN
PELAKSANAAN KEPERAWATAN PD PS PT
DENGAN POST SC O/K KPD HARI KE O
DIRUANG DRUPADI, RSUD SANJIWANI, GIANYAR
TANGGAL 14 - 17 OKTOBER 2008

Tindakan
Hr/tgl/jam DX Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 2 3 4 5
Selasa
14/10/08 1,2 Mengobservasi vital S = 367 o C TD = 120/80
sign
(08.00) N = 82 R = 20 x/mnt

(08.30) 1 Mengobservasi nyeri Ibu mengeluh nyeri pada luka


dengan tehnik PQRST bekas operasi SC, nyeri
dirasakan seperti diiris-iris
pedih, skala nyeri 6 dari 10
skala yang diberikan nyeri
bertambah saat menggerakan
badannya.

(09.00) 1 Memberikan posisi Ibu mengatakan lebih nyaman


yang nyaman kepada dengan posisi terlentang.
pasien

(13.00) 1 Mengajarkan tehnik Ibu mau mencoba dan


disfraksi dan relaksasi mengatakan nyerinya sudah
agak berkurang.

(16.30) 1,2 Delegatif dalam Obat sudah diberikan dan tidak


pemberian IVFD RL 20 ada reaksi alergi
tts/menit
Cefotaxim 1 gram
Vitamin C 1 ampul
Atinamin F 1 ampul
(17.00) 1,2 Mengobservasi vital S = 36 o N = 80
sign TD = 110/80 R = 20 x/mnt

(24.00) Delegatif dalam Obat sudah diberikan dan tidak


pemberian IVFD RL 20 ada reaksi alergi
tts/menit
Cefotaxim 1 gram
Vitamin C 1 ampul
Atinamin F 1 ampul
Rabu 1,2 Mengobservasi vital S = 36 o N = 80
15/10/08 sign TD = 120/80 R = 20 x/mnt
(05.00)
(06.00) 6 Menanyakan Ibu apakah Ibu mengatakan sudah
sudah dilap, vulva melakukan semua tindakan
hygien dan makan dan tersebut dibantu dengan
minum keluarga

(08.00) 1,2 Memberi injeksi IU per Obat sudah masuk reaksi alergi
set tidak ada
Cefotaxim 1 gram
Alinamin F 1 ampul
Vitamin C 1 ampul

(09.00) 1 Mengobservasi nyeri Ibu mengatakan nyerinya


Ibu sudah agak berkurang skala
nyeri 5 dari 10 skala nyeri
yang diberikan

(09.30) 6 Mengkaji pengetahuan Ibu mengatakan kurang tahu


Ibu tentang cara tentang cara merawat payudara
perawatan payudara yang benar.
yang benar

(09.35) 3 Mengobservasi Tidak ada pengeluaran ASI


pengeluaran ASI

(09.40) 6 Memberi HE tentang Ibu mengerti tentang


perawatan payudara dan penjelasan dan informasi yang
cara meneteki yang telah diberikan
efektif

(09.45) 3 Memberikan motivasi Ibu berusaha untuk meneteki


pada Ibu untuk bayinya
meneteki efektif

(10.00) 5 Mengobservasi jumlah Dalam urine bag terdapat urine


dan karakteristik urine + 600 CC dengan warna
kuning kemerahan bau khas
pesing tanpa ada endapan

(10.30) 5 Motivasi Ibu untuk Ibu mengatakan sudah banyak


memenuhi cairan minum + 1500 CC
(minum) sampai + 3000
CC/hari

(11.00) 1,2 Mengobservasi vital S = 36 o TD = 120/80


sign R = 20 N = 80 x/mnt

(11.20) 6 Memberikan HE Ibu mengerti tentang


tentang waktu yang penjelasan dan informasi yang
tepat untuk melakukan diberikan
hubungan seksual

(16.00) 1,2 Memberikan injeksi IV Obat sudah masuk reaksi alergi


per set : cefotaxim 1 tidak ada.
gram
Alinamin F 1 ampul
Vitamin c 1 ampul

(16.30) 2 Mengobservasi tanda- Tanda-tanda infeksi tidak ada


tanda infeksi (kalori,
dolor, tumor,
fungsiolaesa, rubor)

(16.40) 2 Mengobservasi Terdapat lochea rubra


pengeluaran lochea

(17.00) 1,2 Mengobservasi vital S = 36 o TD = 110/70


sign N = 82 N = 20 x/mnt

(21.00) 4 Mengajarkan pasien Ibu kooperatif, mobilisasi


mobilisasi dini seperti cukup.
miring kanan dan kiri

(23.30) 1,2 Memberi injeksi IV per Obat sudah masuk tak ada
set reaksi alergi
Cepotaxim 1 gram
Alinamin f 1 ampul

Kamis
16/10/08 1,2 Mengobserfasi fital S = 36 o TD = 110/70
(05.00) sign N = 82 R = 20 x/mnt

(09.00) 1 Mengobservasi nyeri Ibu mengatakan nyerinya


pada Ibu sudah berkurang skala nyeri 3
dari 10 skala nyeri yang
diberikan

(09.30) 3 Mengobservasi Terdapat pengeluaran ASI


pengeluaran ASI

(09.40) 4 AFF kateter Kateter sudah dilepas jumlah


cairan terakhir + 1.000 CC.

(10.00) 1,2,3, Mengobservasi KU PS KU baik


4,5,6

(10.30) 3 Motivasi Ibu agar Ibu mau meneteki bayinya


meneteki secara efektif
Kaji daya isap bayi Bayi mengisap dengan kuat

(11.00) 1,2 Mengobservasi vital S = 36 o N = 80


sign R = 20 x/mnt TD = 120/80
Jumat 1,2 Mengobservasi vital S = 36 o TD = 120/80
17/10/08 sign N = 80 R = 20 x/mnt
(06.00)

(08.00) 6 Memberikan HE, cara Penjelasan dan informasi yang


cebok yang benar, diberikan
nutrisi, KB, cara
memandikan bayi yang
benar, perawatan
payudara

(10.00) 1 Mengobservasi nyeri Ibu mengatakan nyeri


berkurang skala nyeri 2 dari 10
skala yang diberikan.

(11.00) 5 Mengkaji pola eliminasi Pola eliminasi


BAK BAK Normal

D. EVALUASI

EVALUASI KEPERAWATAN PADA PASIEN PT


DENGAN P2002 POST SC O/K KPD HARI KE O
DIRUANG DRUPADI RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 17 OKTOBER 2008

Hari/tgl/jam DX Evaluasi

Selasa 6 S : Pasien mengatakan tahu tentang perawatan luka post


14 Oktober 2008 SC, kapan diperolehkan berhubungan seks, perawatan
Pkl 10.00 wita bayi dan tali pusat
O: -
A: Masalah teratasi, tujuan 1, 2 dan 3 tercapai
P : Tingkatakn pengetahuan klien dan lanjutkan renpra

Jumat 1 S : Pasien mengatakan tidak nyeri lagi saat bergerak, skala


17 Oktober 2008 nyeri 2 dari 10 skala nyeri yang diberikan.
Pkl 11.00 Wita O : Nadi 80x/mnt
A : Tujuan 1, 2, 3 tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

2 S: -
O: Tanda-tanda infeksi (kalor, dolor, rubor, tumor, fungsio
laesa), WBC tidak terobservasi.
A: Tujuan 1 tercapaitujuan 2 belum tercapai, masalah
belum teratasi
P : Lanjutkan renpra

3 S: -
O: Colostrum keluar dan bayi tampak minum ASI dari
ibunya
A: Tujuan 1, 2, 3 tercapai, masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien dan bayi.

4 S: Pasien mengatakan tidak lemas lagi dan dapat


melakukan aktivitasnya sendiri
O: ADL Pasien terpenuhi
A: Tujuan 1,2 dan 3 tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

5 S : Pasien mengatakan sudah timbul dorongan untuk


berkemih, pasien mengerti cara berkemih tanpa bantuan
kateter.
O: Pasien berkemih lancar + 200 CC sekali berkemih
A: Tujuan 1, 2, dan 3 tercapai, masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien.

ASUHAN KEPERAWATAN PD PASIEN PT


DENGAN P 2002 POST SC HARI KE 0 O/K KPD
DI RUANG DRUPADI RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 14 - 17 OKTOBER 2008
OLEH :
KELOMPOK III

1. Stefiani Purnama Sari (06E10339)


2. Ni Wayan Wiriani (06E10356)
3. Luh Nyoman Sri Sundari (06E10338)
4. Kadek Ayu Pratiwi (06E10285)
5. Ni Made Nantari (06E10337)
6. Ni Komang Natalya Dewi (06E10318)
7. I Putu Canda Pranata (06E10287)
8. I Gede Warsa (06E10349)

DIII KEPERAWATAN
STIKES BALI DENPASAR
2008

Das könnte Ihnen auch gefallen