Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
Pengkajian dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2008 pukul 08.00
Wita di Ruang Drupadi, RSUD Sanjiwani Gianyar, dengan Teknik
Wawancara, Observasi, Pemeriksaan Fisik dan Catatan Medik Pasien.
a. Identitas
Pasien Penanggung
Nama : PT MP
Umur : 28 th 30 th
J. kelamin : perempuan laki-laki
Status : kawin kawin
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SD SD
Pekerjaan : Petani Petani
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Alamat : Br. Bada Buahan Kaja Br. Bada Buahan Kaja
Payangan, Gianyar Payangan, Gianyar
No. CM : 270263
b. Alasan Dirawat
1) Keluhan utama MRS
Ibu mengeluh keluar cairan dari tanggal 12-10-2008 pukul
19.00 Wita berwarna kuning kemerahan dengan jumlah + 2500.
2) Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan ini merupakan perkawinan yang pertama, usia
perkawinannya 8 tahun, ibu menikah pada umur 20 tahun.
3) Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan menggunakan KB suntik selama 1 tahun
setelah kelahiran anak pertama, kemudian ibu mengganti
menggunakan KB pil karena ibu sering lupa kontrol, ibu
berencana menggunakan KB pil setelah hamil yang kedua.
(2) Persalinan
Ibu melahirkan tanggal 10 April 2002 di RSUD
Sanjiwani Gianyar dengan SC karena letak bayi
sungsang dan ibu tidak kuat untuk mengendan. Anak
lahir dengan jenis kelamin laki-laki, BBL 3600 gram, PB
40 cm, AS 8 dengan gerak aktif, tangis kuat, warna kulit
kemerahan.
(3) Nifas
Setelah selesai persalinan pasien dipindahkan ke ruang
nifas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
(3) Nifas
Pada pukul 17.23 Wita pasien dibawa ke ruang nifas
untuk mendapat perawatan lebih lanjut dengan terapi
yang dapat :
(a) IVFD RL : 05 2 : 1 28 tts/mnt
(b) Analgesik untuk anastesi
(c) Injeksi cefolaxin 3x1 gram
(d) Injeksi alinamin 3x1 ampl
(e) Injeksi Vit C 2x1 ampl
(f) MSS setelah 6 jam
Dilakukan juga observasi TTV dengan hasil
S = 36 o C
N = 82 x/mnt
TD = 110/70 mmHg
R = 20 x/mnt
(2) Minum
Sebelum hamil dan selama hamil ibu mengatakan biasa
minum + 7-8 gelas/hari (1400-1600 cc) saat pengkajian
pasien minum sedikit-dikit + 1400 cc.
c) Eliminasi BAB/BAK
(1) BAB
Sebelum hamil pasien mengatakan biasa Bab 1x/hari
dengan konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan
dan bau khas feses, pada saat pengkajian pasien
mengatakan belum BAB.
(2) BAK
Sebelum hamil pasien mengatakan biasa BAK 4-5 kali
sehari (+ 600-1000 cc) warna kuning jernih, bau pesing.
Saat hamil pasien mengatakan sering kencing terutama
UK 4 bulan + 7 kali sehari (+ 900 cc/hari) dengan warna
jernih, bau pesing. Saat pengkajian ibu tidak bisa
merasakan kencingnya pasien terpasang kateter. Jumlah
urin dalam urin bag + 600 cc dengan warna kuning
kemerahan, bau pesing.
d) Istirahat tidur
Sebelum hamil, saat hamil pasien mengatakan tidak
mengalami gangguan dalam istirahat tidur, pasien
mengatakan biaa tidur pada malam hari pukul 22.00 Wita
dan bangun pukul 06.00 Wita. Saat pengkajian Ibu
mengatakan sering terjaga di malam hari karena rasa nyeri
di bagian perut bekas operasi.
h) Personal hygiene
Sebelum hamil dan saat hamil pasien mengatakan biasa
mandi 2 x sehari, cuci rambut 3 x seminggu, sikat gigi 2 x
sehari dan saat pengkajian pasien mengatakan hanya di lap
oleh keluarga.
i) Laktasi
Ibu mengatakan belum bisa meneteki bayinya, puting susu
tampak datar dan colustrum belum keluar.
j) Seksualitas
Pasien mengatakan tidak tahu tentang kapan dia boleh
berhubungan setelah melahirkan dan bahayanya apabila
berhubungan sebelum waktunya.
2) Data Psikologi
(a) Rasa Aman
Ibu mengatakan baik sebelum hamil, saat hamil dan saat
pengkajian tidak mengalami gangguan rasa aman, ibu selalu
ditemani oleh suaminya.
2. Pesan
Ibu mengatakan bahwa dia sekarang sudah menjadi
seorang ibu dari anaknya dan bertanggung jawab
terhadap anak dan suaminya.
3. Gambaran diri
Ibu mengatakan sadar menjadi seorang ibu yang akan
membimbing dan mengasuh anaknya.
4. Identitas diri
Ibu mengatakan sekarang menjadi seorang ibu dengan
dua orang anak
5. Harga diri
Ibu mengatakan bangga menjadi seorang ibu dengan dua
orang anak.
3) Data Sosial
(a) Sosial
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga, perawat, bidan
dan tenaga medis lainnya baik. Ibu selalu didampingi oleh
keluarga, ibu kooperatif saat dilakukan dan saat diberikan
informasi tentang dirinya.
(b) Pengetahuan
Ibu mengatakan tidak tahu tentang cara perawatan luka
bekas operasi, perawatan payudara, perawatan tali pusat,
cara perawatan bayi. Pasien tampak bertanya-tanya cara
perawatan luka, perawatan payudara, perawatan tali pusat,
cara perawatan bayi.
(c) Prestasi
Ibu mengatakan belum pernah mendapatkan prestasi
membanggakan dalam hidupnya.
(d) Rekreasi
Ibu mengatakan sebelum hamil dan saat hamil lebih banyak
menghabiskan waktu di rumah. Kadang-kadang pada akhir
pekan diajak jalan-jalan oleh suaminya.
4) Spiritual
Ibu beragama Hindu, Ibu mengatakan biasa sembahyang pada
hari tertentu saja seperti Purnama, Tilem, Kliwon dan hari-hari
besar agama Hindu lainnya. Saat pengkajian pasien mengatakan
hanya berdoa dari tempat tidur saja.
e. Pemeriksaan Fisik
1). Keadaan Umum
a) Kesadaran : CM
b) Bangun Tubuh : Sedang
c) Keadaan Kulit : Turgor kulit elastis, ikterus tidak ada,
lesi tidak ada, lesi tidak ada
2). Gejala Kardinal
a) Suhu : 36 o C
b) Nadi : 82 x/mnt
c) Respirasi : 20 x/mnt
d) Tekanan Darah : 120/80 mm/Hg
3). Ukuran-Ukuran Lain
a) Kepala : nyeri tekan tidak ada, penyebaran rambut
merata, lesi tidak ada, benjolan tidak ada,
rambut dan kulit kepala bersih.
b) Muka : kloasma gravidarum tidak ada, edema tidak
ada, mukosa simetris.
c) Mata : bentuk simetris, sklera putih, pupil isokor,
konjungtiva merah muda, skret tidak ada,
nyeri tekan tidak ada, pergerakan mata
terkoordinir.
d) Hidung : bentuk simetris, mukosa hidung merah
muda, skret dan pernafasan cuping hidung
tidak ada, nyeri tekan dan lesi tidak ada.
e) Telinga : bentuk simetris serumen tidak ada, nyeri
tekan tidak ada.
f) Mulut : mukosa bibir lembab, stomatitis tidak ada,
caries tidak ada, lidah bersih.
g) Leher : pergerakan terkoordinir, hiperpig mentasi
tidak ada, bendungan vena jugularis tidak
ada, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada.
h) Thorax : pergerakan data simetris, nyeri tekan tidak
ada retraksi otot ada tidak ada, ronchi tidak
ada, wheting tidak ada, suara jantung S 1 /S 2
tunggal reguler.
i) Payudara : bentuk simetris, puting susu datar, areola
mamae, hyperpigmentasi, pembengkakan
payudara tidak ada, payudara teraba keras
dan adanya nyeri tekan colostrum belum
keluar.
j) Abdomen : terdapat linea nigra dan luka operasi SC
perut bagian bawah tertutup gaas steril dan
hypapix panjang + 12 cm, terdapat nyeri
tekan, TFU 2 jari dibawah pusat.
k) Ekstremitas
(1). Atas : pergerakan
terkoordinasi, cianosis tidak ada,
odema tidak ada, terpasang
IVFD RL ditangan kanan (28
tts/menit)
(2). Bawah : pergerakan
terkoordinasi, cionosis tidak ada,
varises tidak ada, edema tidak
ada, nyeri tekan tidak ada, fonos
otot.
l) Genetalia : tidak ada luka episiotomi, varises tidak ada,
terdapat pengeluaran lochea rubra berwarna
merah kehitaman + 50 cc 100 cc.
m) Anus : hemoroid tidak ada, kebersihan cukup.
f. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap tanggal 13 Oktober 2008
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
WBC 11,02 10 3 /l 4,0-9,0
RBC 3,97 10 6 /l 3,80-5,30
HGB 12,2 9/dl 12,0-18,0
HCT 36,1 % 34,0-18,0
MCV 90,9 Fl 80,0-100
MCH 30,1 Pg 27,0-32,0
MCHC 33,8 9/dl 32,0-36,0
PLT 27,0 10 3 /dl 120-380
(%) (10 3 /l) (%)
LY 16,1 1,8 11,0-49,0
MO 2,7 0,3 8,0-9,0
GR 81,2 8,9 42,0-85,0
GO > 0,7
RDW 13,0 % 11,5-14,5
PLT 0,09 % 0,08-1,00
MPV 3,5l fl 6,0-10,0
PDW 18,0 % 10,0-15,0
2. Analisa Data
Analisa data keperawatan pada pasien PT
dengan P 2002 Post SC oleh Karena KPD hr ke-0
di Ruang Drupadi RSUD Sanjiwani Gianyar
Tgl 14 Oktober 2008
3. Rumusan Masalah :
a. Nyeri akut
b. Resiko infeksi
c. Perubahan eliminasi BAK
d. Intoleransi aktivitas
e. Kurang pengetahuan
f. Meneteki tak efektif
4. Analisa Masalah
a. P = nyeri akut
E = trauma jaringan sekunder terhadap pembedahan
S = pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, skala
nyeri 6 dari 10 skala yang diberikan, nyeri bertambah saat
pasien menggerakkan badan, nyeri dirasakan seperti diiris-
iris dan pedih, terdapat nyeri tekan pada abdomen, pasien
meringis.
Proses terjadinya : karena adanya trauma jaringan akibat
pembedahan (operasi SC) menyebabkan
terputusnya saraf-saraf perifer rangsangan ini
oleh saraf aferen akan di bawa ke famulus
selanjutnya falamus akan menyalurkan ke
korfeks cerebrum, rangsangan akan diolah dan
dibawa ke saraf perifer kembali oleh saraf
eferen dan diinterprestasikan sebagai
rangsangan nyeri.
Akibat bila ditanggulangi, mengganggu rasa nyaman ibu.
b. P = Resiko infeksi
FR = Sisi masuknya mikroorganisme sekunder terhadap
pendekatan dan pemarangan alat-alat invatif
Proses terjadinya : dengan adanya pembedahan merupakan tempat
atau insisi masuknya organisme atau kuman
yang dapat menjadi media untuk
berkembangbiak kuman serta apabila tidak di
dukung oleh perawatan luka yang tidak
memakai tehnik septik sehingga dapat
mengakibatkan infeksi.
Akibat bila tidak ditanggulangi : infeksi yang dapat menghambat
penyembuhan
d. P = Intoleransi aktivitas
E = Kelemahan
S = Pasien mengatakan lemas, ADL pasien dibantu keluarga
Proses terjadi : Akibat dari kelemahan yang disebabkan oleh
proses pembedahan yang mengakibatkan pasien
tidak bisa memenuhi ADL secara mandiri dan
harus dibantu oleh keluarga.
Akibat bila tidak ditanggulangi : ADL pasien tidak terpenuhi
secara mandiri.
e. P = Kurang penegtahuan
E = Kurang informasi tentang perawatan luka bekas operasi,
perawatan payudara, perawatan tali pusat, cara perawatan
bayi dan kapan boleh berhubungan dan bahayanya.
S = Ibu mengatakan tidak tahu tentang perawatan luka bekas
operasi, perawatan payudara, perawatan tali pusat, cara
perawatan bayi dan kapan boleh berhubungan dan
bahayanya.
Proses terjadi : Akibat dari kurang informasi tentang perawatan
luka bekas operasi, perawatan payudara,
perawatan tali pusat, cara perawatan bayi
sehingga pasien tidak tahu tentang perawatan
luka bekas operasi, perawatan payudara,
perawatan tali pusat, cara perawatan bayi dan
kapan boleh berhubungan setelah melahirkan
dan bahayanya.
Akibat bila tidak ditanggulangi : menghambat proses penyembuhan
pasien.
5. Diagnosa Keperawatan :
a Nyeri akut b/d trauma jaringan sekunder terhadap pembedahan
d/d pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, skala
nyeri 6 dari 10 skala yang diberikan, nyeri bertambah saat
pasien menggerakkan badan, nyeri dirasakan seperti diiris-iris
dan pedih, terdapat nyeri tekan pada abdomen, pasien mengiris.
b Resiko infeksi b/d sisi masuknya mikroorganisme terhadap
pembedahan dan pemasangan alat-alat invarif.
c Perubahan eliminasi BAK b/d efek pembedahan d/d ibu
mengatakan tidak merasakan kencingnya, ibu terpasang kateter,
jumlah urine dalam urine bag + 600 cc, warna kuning kemerahan,
bau pesing, distensi kandung kemih tidak ada.
d Intoleransi aktivitas b/d kelemahan d/d pasien mengatakan lemas,
ADL pasien dibantu keluarga.
e Kurang pengetahuan b/d kurang informasi tentang perawatan luka
bekas operasi, perawatan payudara, perawatan tali pusat, cara
perawatan bayi dan kapan boleh berhubungan dan bahayanya d/d
ibu mengatakan tidak tahu tentang perawatan luka bekas operasi,
perawatan payudara, perawatan tali pusat, cara perawatan bayi dan
kapan boleh berhubungan setelah melahirkan dan bahayanya.
f Meneteki tak efektif b/d puting susu tidak menonjol dan tidak
adekuatnya pengeluaran ASI d/d ibu mengeluh belum bisa
meneteki bayinya, pengeluaran Air Susu (-), puting susu tidak
menonjol, pengeluaran colostrum (-).
B. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah
Disusun berdasarkan hal berat ringannya masalah :
a Nyeri akut
b Resiko Infeksi
c Menyusui tidak efektif
d Intoleransi aktivitas
e Gang pemenuhan eliminasi urine
f Kurang pengetahuan
2. Rencana Keperawatan
RENCANA PERAWATAN PADA PASIEN PT
DENGAN P 2002 POST SC HARI O O/K
KPD DI RUANG DRUPADI
TANGGAL 14 - 17 OKTOBER 2008
C. PELAKSANAAN
PELAKSANAAN KEPERAWATAN PD PS PT
DENGAN POST SC O/K KPD HARI KE O
DIRUANG DRUPADI, RSUD SANJIWANI, GIANYAR
TANGGAL 14 - 17 OKTOBER 2008
Tindakan
Hr/tgl/jam DX Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 2 3 4 5
Selasa
14/10/08 1,2 Mengobservasi vital S = 367 o C TD = 120/80
sign
(08.00) N = 82 R = 20 x/mnt
(08.00) 1,2 Memberi injeksi IU per Obat sudah masuk reaksi alergi
set tidak ada
Cefotaxim 1 gram
Alinamin F 1 ampul
Vitamin C 1 ampul
(23.30) 1,2 Memberi injeksi IV per Obat sudah masuk tak ada
set reaksi alergi
Cepotaxim 1 gram
Alinamin f 1 ampul
Kamis
16/10/08 1,2 Mengobserfasi fital S = 36 o TD = 110/70
(05.00) sign N = 82 R = 20 x/mnt
D. EVALUASI
Hari/tgl/jam DX Evaluasi
2 S: -
O: Tanda-tanda infeksi (kalor, dolor, rubor, tumor, fungsio
laesa), WBC tidak terobservasi.
A: Tujuan 1 tercapaitujuan 2 belum tercapai, masalah
belum teratasi
P : Lanjutkan renpra
3 S: -
O: Colostrum keluar dan bayi tampak minum ASI dari
ibunya
A: Tujuan 1, 2, 3 tercapai, masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien dan bayi.
DIII KEPERAWATAN
STIKES BALI DENPASAR
2008