Sie sind auf Seite 1von 3

ATH TECHNOLOGIES.

INC
Gambaran Perusahaan
ATH Technologies Inc. merupakan perusahaan yang mengembangkan produk medical
imaging. Perusahaan ini telah menciptakan produk medical imaging dan telah
menyempurnakannya dengan melakukan pemotongan biaya dan meningkatkan resolusi gambar
yang ditayangkan. Biaya yang relatif rendah dan kualitas gambar yang baik membuat produk ini
sebagai alternatif yang diinginkan untuk menggantikan produk medical imaging yang relatif
mahal untuk digunakan. Scepter, sebuah perusahaan yang berfokus dalam bidang farmasi dan
peralatan medis, memutuskan untuk membeli ATH Technologies.
Growth Phase : 1990-1991
Pada tahap growth strategi yang digunakan perusahaan adalah mencapai pangsa pasar
yang lebih besar dengan pengembangan produk baru dan melakukan pemasaran yang
agresif juga dapat menjaga posisi keuangan perusahaan minimal break-even atau tidak
mengalami kerugian.
Karakteristik pengukuran yang baik. Pertama pengukuran harus terkait
dengan nilai dan objektif perusahaan karena tujuan awal melakukan
pengukuran adalah untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai dengan
tetap menjaga nilai-nilai perusahaan. Agar dapat berjalan dengan baik dan
diterima semua pihak, pengukuran kinerja harus objektif, lengkap dan
responsive. Selanjutnya pengukuran yang baik juga memungkinkan
karyawan memahami hasil yang ingin dicapai oleh business strategy
perusahaan. Terakhir, parameter pengukuran tidak boleh terlalu banyak,
banyaknya indikator pegukuran sebaiknya tidak melebihi apa yang dapat
diingat oleh karyawan sehingga karyawan dapat fokus bekerja. Key
Performance Indicators (KPI) :
- Measurement of Financial Performance
- Measurement of Customer Value Creation
- Measurement of Employees
- Measurement Against Competitors Benchmarking
Push to Profitability: 1992
Pada tahun 1992, pihak manajemen memperkenalkan program yang
komprehensif yakni Push to Profitability. Ini merupakan langkah yang baik
dalam mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam penjualan dengan
memberikan bonus tunai sebesar 20% dan perjalanan ke Hawai bagi
karyawan yang mencapai target. Disini sistem kontrol manajemen dan
pengukuran kinerja memiliki peran yang penting dalam mencapai sasaran
strategis yang ditetapkan oleh perusahaan. Ini dapat diartikan bahwa dalam
sistem ini harus mempertimbangkan faktor ekonomi & sosial serta sejalan
dengan tujuan dari para pemegang saham. Meskipun manajemen berhasil
membuat sistem control tapi terdapat aspek penting yang diabaikan.
Akuntabilitas adalah aspek yang diperlukan agar mencapai
implementasi yang efektif dalam sistem kontrol. Pihak manajemen disini
harus memberikan pengertian bagi karyawan agar dalam untuk mencapai
pertumbuhan penjualan juga harus memperhatikan kualitas produk terkait
adanya temuan dari FDA pada beberapa produk yang berkualitas dibawah
standar. Dan ini akan berpengaruh terhadap reputasi perusahaan
dikarenakan teguran dari FDA akan mempengaruhi
Refocus on Process: 1993-1994
Para senior manager mulai menyusun visi agar tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan jelas bagi semua pihak dikarenakan adanya surat
teguran dari FDA yang menjadi indikasi bahwa proses bisnis perusahaan
belum mencerminkan tujuan akhir yang diharapkan. Setelah visi ini
terbentuk akan dikomunikasikan kepada seluruh pegawai beserta strategi
yang digunakan untuk mencapainya agar seluruh elemen dalam perusahaan
bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
John Frost menggunakan process and output measures dikarenakan
dua pengukuran ini saling melengkapi. Hal ini dikarenakan tidak hanya hasil
produksi saja yang diukur tetapi juga proses. Pengukuran proses digunakan
untuk menekan tingkat produk yang dibawah standard an ini merupakan
tindakan preventif agar tidak terjadi proses pengerjaan ulang yang dapat
membengkaknya biaya produksi. Disini John Frost juga menggunakan
pengukuran rasio dan ordinal yang bertujuan sebagai quality control baik
produk maupun seluruh elemen perusahaan. Serta memasukan kinerja
departemen dalam skema bonus karena beberapa indikator kinerja yang
digunakan sangat berpengaruh pada departemen tertentu.
New Management
ATH mengalami pergantian dan memiliki manajemen baru tepat pada saat produk mereka
memasuki fase mature sehingga membutuhkan strategi baru dan mempersiapkan fase
selanjutnya dalam life cycle product.
Manajemen ATH yang baru berfokus pada pertumbuhan, pemangkasan biaya dan target
untuk mencapai laba untuk mengembangkan teknologi yang baru.
Critical driver atau pemicu kinerja penting di dalam ATH adalah kualitas produk yang
dihasilkan dan bagaimana kualitas pelayanan kepada pelanggan. Pelanggan menjadi
perhatian utama bagi perusahaan. pengukuran pelanggan yang lama lebih menekankan
pada menghindari kesalahan, sedangkan pengukuran yang baru lebih menekankan pada
pengukuran kepuasan pelanggan. Oleh karena itu mengubah pengukuran kepuasan
pelanggan yang diukur berdasarkan kualitas, yaitu:
Pengukuran Lama Pengukuran Baru

Produk rusak Kualitas produk

Kesalahan pada kontak pelanggan Pelayanan Pelanggan

Pengembalian Order Pengiriman yang tepat


waktu

Penundaan Produk baru Peluncuran produk

Bisnis yang dijalani ATH tidak luput dari resiko baik makro maupun mikro, yaitu antara
lain:
- Resiko yang dapat dicegah.
Biasanya berasal dari internal perusahaan, berasal dari resiko atas ketidak tepatan
kegiatan operasional dan masih diminimalisir dan bahkan kemungkinan dapat
dicegah.
- Resiko strategi
Resiko ini berasal dari strategi yang dipilih oleh perusahaan. jika perusahaan
mengharapkan return yang tinggi, maka resiko nya pun akan semakin tinggi. Oleh
karenanya, perusahaan memerlukan sebuah sistem manajemen resiko.
- Resiko eksternal
Resiko ini tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan karena berasal dari luar
perusahaan, seperti faktor politik, bencana alam. Untuk menghadapi resiko eksternal,
maka perusahaan harus memiliki cara untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan
oleh resiko ini.
Strategic Control System issue
Untuk menghadapi resiko yang ada, maka ATH menerapkan sistem pengendalian
manajemen, seperti:
a Adanya penyampaian hasil kemungkinan resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan
b Fokus pada pembahasan perencanaan strategis perusahaan melalui perspektif resiko
yang akan dihadapi, termasuk menggunakan balanced scorecard sebagai alat
manajemen untuk embgukur efektifitas komunikasi.
c Ketika resiko telah diidentifikasi, maka hal tersebut akan dihubungkan dengan strategi
perusahaan terkait langkah-langkah yang akan dihadapi atau untuk meminimalisir
resiko tersebut.
d Resiko yang timbul dalam perusahaan pada akhirnya akan mampu mempengaruhi
proses pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Critical Recommendation:
Level top manajemen memiliki keharusan untuk berkomunikasi dan memotivasi
karyawan untuk dapat mencapai target profit dan mencapai tujuan kinerja yang telah
ditetapkan. Pada ATH, motivasi karyawan dilakukan dengen mengumumkan adanya
bonus jika mereka berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Tentu saja, pada
perusahaan lain akan menerapkan cara berkomunikasi dan motivasi yang berbeda.
Komunikasi kepada karyawan penting dilakukan terkait dengan kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Dengan komunikasi dan motivasi yang baik, hal itu dapat meningkatkan
produktivitas karyawan.
Perusahaan harus lebih memperhatikan adanya product life cycle sehingga perusahaan
akan lebih dapat mengantisipasi adanya fase penurunan dan kebosanan pasar. Selain itu
perusahaan harus lebih memperhatikan adanya permintaan pasar dan membuka diri atas
munculnya inovasi dan perkembangan teknologi.

Das könnte Ihnen auch gefallen