Sie sind auf Seite 1von 7

Pengantar Perkembangan Teknologi

Teknologi Material
Nanoteknologi
1. Tinjauan Umum Nanoteknologi
2. Rahasia Nanoteknologi
3. Revolusi Industri Di Bidang Nanoteknologi
Para pendekar iptek kembali meramalkan bahwa dalam periode yang sangat singkat dan
dengan hitungan beberapa tahun ke depan, diyakini akan terjadi revolusi industri kelima yang
berdampak luar biasa bagi kehidupan manusia saat ini, sebagaimana empat revolusi industri
yang terjadi dua abad silam. Kalangan ilmuan brilian itu seakan-akan ber-hujja bahwa
revolusi kelima segera tercetus dari rahim nanoteknologi. Walaupun perkembangan
nanoteknologi baru solid terbentuk dan dimulai pada awal milenium kedua. Nanoteknologi
diyakini sebagai sebuah konsep teknologi dizaman modern ini yang akan melahirkan revolusi
industri baru di abad ke-21, oleh karena beberapa cabang ilmu terapan dan ilmu medis telah
mengadopsi nanoteknologi dan nanosains menjadi fondasi utamanya, demikian yang
disampaikan oleh Nurul Taufiq Rochman Ketua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia (MNI),
kepada Majallah Bisnis.
Nanosains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena atau sifat-sifat suatu
objek atau material dalam skal nanometer. Mula-mula, tubuh kita berada di dunia berskala
meter (m). Kemudian, dimisalkan bagian tubuh manusia yang beskala 1 per 1000 atau
milimeter (mm) adalah tahi lalat. Selanjtnya, yang berskala 1 per 1000 dari itu atau
mikrometer dianalogikan seperti diameter rambut manusia, sel tubuh atau sel darah merah.
Perbandingan antara 1 meter dengan 1 nanometer adalah seperti halnya perbandingan
antara bola bumi dengan bola pingpong. Dari kenyataan ini, dapat dikatakan bahwa,
manusia secara perlahan-lahan tengah mendapatkan teknologi yang sulit dibayangkan,.
Sebagai contoh, perkembangan nanoteknologi dalam dunia komputer telah mengubah tidak
hanya ukuran komputer semakin ringkas atau mini, tetapi juga peningkatan kemampuan dan
kapasitas yang luar biasa, sehingga memungkinkan penyelesaian program-program raksasa
dalam waktu singkat.
Adapun nanoboja mampu menghasilkan baja yang berstruktur halur (mancapai beberapa
puluh nm) dan memiliki kekuatan dan umur 2 kali lipat dari baja yang tanpa melibatkan
nanoteknologi dalam pengolahannya. Teknologi nanobaja, sangat sederhana dan tidak
memerlukan peralatan tertentu untuk pembuatannya.
Di Indonesia perkembangan nanoteknologi boleh dikatakan masih sangat prematur.
Kondisi ini, tidak jauh berbeda dengan negara-negara Asean lainnya. Kendati demikian,
kegagalan dalam mengembangkan produk berbasis nanoteknologi pada lima tahun ke depan,
berpotensi menyebabkan pasar domestik hanya menjadi pasar bagi produk nanoteknologi
impor sehingga Indonesia diperkirakan kehilangan nilai tambah sekitar Rp 10 triliun per
tahun. Berdasarkan perkiraan MNI, Indonesia membutuhkan dana sedikitnya Rp 5 triliun
dalam 10 tahun mendatang atau sekitar 2 triliun pertahun untuk memacu pengembangan riset
nanoteknologi guna memperbaiki struktur daya saing produk manufaktur nasional di kancah
global.
Indonesia mempunyai komparatif berupa kekayaan sumber daya alam misalkan mineral
pasir besi, kuarsa, tembaga, emas yang dapat digunakan sebagai basis teknologi
nanomaterial. Oleh karena itu, pengembangan nanoteknologi harus diarahkan untuk
mengelolah dan memberikan nilai tambah secara signifikan bagi sumber daya alam Indonesia
guna meningkatkan daya saing bangsa.
Nanoteknologi berdampak di bidang ilmu pengetahuan dan teknik rekayasa serta setiap
sisi kehidupan manusia sebagaimana yang kita ketahui dalam dekade pertama abad ke-21 ini.
Banyak yang percaya nanoteknologi mampu menjadi solusi dari sekian banyak masalah
dalam kehidupan manusia, diantaranya teknologi pembersih lingkungan, teknologi material
yang kuat dan ringan, menyembuhkan sebagian besar penyakit medis pada manusia. Aplikasi
praktis nanoteknologi terkini yang lainnya adalah menciptakan baju anti-noda
Nanoteknologi sangat berkembang pesat. Jenis industri serat optik untuk industri
informasi dan komunikasi, industri ramah lingkungan, di bidang anti korosi dan pembersih,
di bidang kesehatan dimana ditemukannya robot Respirocyte berbentuk cair seukuran
dengan partikel air yang dapat terapung dalam darah sehingga dapat mengganti fungsi
jantung dalam waktu tertentu, dibidang olah raga dan peralatannya, di bidang science dan
teknologi termasuk di bidang seni dan peralatannya dan lain-lain.

Bioteknologi Molekuler
Ilmu bioteknologi molekuler merupakan salah satu bidang IPTEKS saat ini yang
menjadi pusat perhatian para ilmuan, industriawan, bisnismen, politikus maupun negarawan,
terutama yang berkaitan dengan kebijakan pengembangannya. Bioteknologi molekuler
sebagai bagian dari biotekologi secara umum merupakan topik ilmiah penting dalam
beberapa tahun belakangan ini yang telah merangsang banyak transformasi ilmu pengetahuan
dibidang kimia, pertanian, kedokteran, dll. Ilmu ini mempunyai cakupan yang sangat luas
serta memungkinkan begitu banyak aplikasi yang dapat dimanfaatkan dan bahkan
kemungkinan berpeluang berkembang pada bidang ilmu lain yang belum tercakup sekarang
ini, seiring dengan semakin gencarnya pencarian manusia terhadap sesuatu yang baru.
Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Pekembangan bioteknologi diberbagai bidang saat ini sangat pesat. Dimulai dari
ditemukannya mikroorganisme yang dapat dipakai untuk menghasilkan produk yang
bermanfaat bagi manusia. Sejak tahun 6000 SM, orang Samaria dan Babilonia sudah
meminum bir, ini berarti bahwa saat itu telah ditemukan proses produksi minuman beralkohol
dengan cara fermentasi. Orang Mesir telah membuat roti sejak tahun 4000 SM, dan
pembuatan beberapa makanan lain baik di Eropa maupun di Asia seperti keju, yoghurt,
tempe, pewarna manakan serta pembuatan tape adalah beberapa contoh pemanfaatan
mikroorganisme yang sudah ada sejak lama.
Pengetahuan bahwa berbagai proses tersebut diakibatkan oleh peran organisme hidup,
pertama kali dikemukakan oleh Antony Van Leewenhoek pada abad ke-17, dan proses
fermentasi tersebut baru dibuktikan oleh Louis Pasteus pada tahun 1857 dan 1876.

Rekayasa Genetika
Bidang ilmu rekayasa genetika adalah teknik untuk menghasilkan molekul DNA
yang berisi gen baru atau kombinasi gen-gen baru yang diinginkan atau berupa perlakuan
manipulasi organisme. Organisme hasil rekayasa ini disebut sebagai GMO (Genetically
Modified Organisme) atau LMO (Living Modified Organisme). Teknik ini pertama kali
dikenalkan pada pertengahan tahun puluhan, sering disebut sebagai pengklonan gen,
manipulasi genetika, pembelahan gen atau rekombinasi DNA. Dengan teknik ini, kita dapat
memanipulasi inti kehiduapan (DNA), tempat gen tersusun.
Sekarang kita dapat menukar gen dari satu organisme ke organisme lain, menginduksi
sel untuk membuat bahan-bahan yang sebelumnya belum pernah dibuat. Pada awalnya
banyak resistensi dengan riset ini oleh karena kemungkinan timbulnya resiko dari manfaat
yang dapat ditimbulkannya. Belakangan ini resitensi tersebut semakin berkurang sejalan
dengan hasil penelitian yang sudah dirasakan manfaatnya bagi manusia, oleh karena
penggunaan teknik yang lebih baik atau lebih aman dan adanya regulasi atau etika tentang
penelitian ini. Hal lain diketahui bahwa rekayasa genetika merupakan tahapan yang sangat
penting dalam bidang bioteknologi, sehingga pemahaman prinsip-prinsip dasarnya dan
bagaimana hal ini dapat diterapkan sangat penting untuk diketahui.
Prinsip dasar rekayasa genetika adalah penyisipan gen baru ke dalam organisme
tertentu biasanya bakteri, sehingga sifat gen awal dapat dipindahkan ke organisme lain dalam
arti akan memberikan kemampuan yang baru pada organisme tersebut. Penerapannya
mengikuti empat tahap yaitu:
1. Memperoleh gen yang dapat menyandi produk yang tebuat oleh sel mikroba.
2. Menyisipkan gen ke dalam mikroba.
3. Menginduksi mikroba untuk mulai mensintesis produk asing.
4. Mengumpulkan dan menganilisis produk asing tersebut.

DNA Rekombinasi dan Pengklonan Gen


Rekombinan atau hibridisasi merupakan penyusunan ualng gen atau bagian dari dua
atau lebih organisme dan menguhungkannya menjadi satu informasi genetik yang baru dalam
organisme tunggal. Hibridisasi sudah lama dikembangkan pada berbagai bidang seperti
pengembangbiakan mikroorganisme guna dipakai dalam berbagai proses bioteknologi.
Pengklonan gen (Gen Cloning), merupakan tindakan isolasi dan pemurnian gen
spesifik dari genom besar dan kompleks ke genom kecil dan sederhana atau ke genom
lainnya, selanjutnya dilakukan perbanyakan (replikasi) struktur sel DNA rekombinannya pada
sel inang. Pengembangan metode ini memungkinkan adanya penyediaan bahan kimia karena
ditemukannya bahan kimia baru yang sangat penting dimana bahan kimia tersebut secara
alamiah hanya diproduksi dalam jumlah kecil dan butuh waktu lama, artinya dengan metode
ini, rekombinasi bahan kimia tersebut memungkinkan diproduksi dalam waktu singkat dan
jumlah yang banyak. Komponen penting dalam pengklonan gen adalah bahan atau material
pendukung yang membawa gen masuk ke induk atau tuan rumah dan akan beranggung jawab
atas replikasinya.
Arti kloning dalam biteknologi modern ialah penggandan fragmen DNA, sel jasad
renik, plasmid atau penggandaan sel/jaringan (hewan, tanaman, tumbuhan termasuk
manusia). Dengan demikian kloning juga berarti cara penggandaan individu secara aseksual.
Pengklonan gen yang banyak menarik perhatian adalah dalam bidang reproduksi binatang
tingkat tinggi, adalah domba Dolly yang di kloning pada 5 Juli 1996 di Rolin Institut,
Eidenberg Skotlandia oleh Ian Wilmut dan kawan-kawan. Domba Dolly dikloning pada
seekor domba jenis Finn Dorset yang diberi nama Dolly, yang dikloning dengan cara
menggunakan sel telur yang intinya diganti dengan sel kelenjar susu ibunya.
Kloning domba Dolly menjadi pembicaraan ramai karena kelahirannya tanpa melalui
proses pembuahan. Walaupun domba Dolly sebagai simbol kesuksesan dibidang teknologi
reproduksi namun terdapat beberapa kekurangan, oleh karenanya dengan cara yang sama
dapat dilakukan pada manusia tetap harus dipikirkan secara lebih mendalam dalam berbagai
aspek.

a. Bioteknologi Kedokteran
Pemanfaatan sinar X, sinar laser, sinar neutron dan sinar radio katif dalam bidang
kedokteran sudah sangat pesat. Sinar X telah lama dikenal dalam bidang radiologi pada
pengambilang foto toraks atau kerangka tulang manusia, organ tubuh seperti paru-paru,
jantung, lambung, kepala, tulang, dan sebagainya. Sinar laser pada perkembangan terakhir
digunakan dalam operasi bagian organ tubuh manusia. Sinar radioaktif digunakan untuk
mensterilkan atau mensucihamakan alat-alat kedokteran. Dalam genetika kedokteran sinar
radioaktif dipakai mengatur dan memperbaiki dampak kelemahan sistem sel dalam proses
metabolisme dan sebagainya.
Bank sperma beku dan bayitabung secara ilmiah banyak dilakukan di negara-negara
maju penganut sistem kebebasan. Sperma orang genius digunakan untuk membuahi wanita
yang menghendaki hamil dengan alasan ingin memiliki anak yang genius. Pada keluarga
yang telah lama berkeluarga namun belum dikaruniai anak, maka dengan melalui beberapa
tahapan proses pemeriksaan dapat ditolong melalui pembuahan diluar rahim yaitu dalam
tabung. Apabila proses pembuahan telah terjadi dalam tabung, hasil zigot tersebut ditanam
kembali dalam rahim sang ibu, sehingga ibu mengandung dan melahirkan. Apabila sel telur
itu milik sendiri dan sperma adalah milik suaminya, maka anak itu anak sendiri baik secara
biologis maupun secara agama, tapi apabila bukan, bagaimana hal itu dapat dipertanggung
jawabkan secara etika.
Pencangkokan alat-alat tubuh dalam keadaan biasa selalu ditolak karena alat orang
tersebut merupakan benda lain bagi pasien akan tetapi melalui bioteknologi dengan
perantaraan agen pencangkokan akan dapat dilaksanakan dengan baik. Pencangkokan seperti
ini biasa dilakukan untuk ginjal, kelenjar hati, kelenjar pulau langerheans pada pangkreas,
otot bisep, kulit belakang, dll. Selain itu dapat pula dilakukan pengambilan informasi genetik
yang ada pada manusia untuk membimbing terjadinya sintesis insulin untuk selanjutnya nanti
akan dapat dikembang biakkan.
Perkembangan lain adalah teknologi terapi penyakit dapat juga dilakukan melalui
proses kloning gen. Jika seseorang menderita penyakit ginjal, penderita gangguan otot
jantung, atau penderita penyakit rematik yang mengalami nyeri sepangjang waktu, maka
terapi melalui setunas atau steem sel telah dapat memberikan harapan untuk sembuh yang
tidak lain adalah teknologi kloning gen.
Melalui rekayasa genetika dapat diciptakan vaksir yang dapat menghasilkan zat
immunoglobulin (zat kebal) terhadap berbagai jenis penyakit, misalnya hepatitis, kanker hati,
lepra yang konon sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas. Kemudian berdasarkan
ramalan beberapa ahli pada suatu saat nanti akan diciptakan vaksin untuk berbagai jenis
penyakit, termasuk penyakit AIDS yang saat ini sedang ditanggulangi. Melalui rekayasa
genetika para ahli berhasil menyembuhkan penyakit hemofili, yaitu penyakit keturunan yang
mengakibatkan darah penderita sukar membeku.

b. Bioteknologi Farmasi
Pada masa lalu pengobatan secara oral atau memberi asupan obat melalui jaringan
tubuh tertentu berupa sari atau ekstrak, tetapi saat ini sudah berbeda. Seiring kemajuan
perkembangan ilmu bioteknologi, dibuatlah obat atau zat sintesis dengan metode mutakhir
melalui nio molekuler, rekayasa genetik atau tubuh dipacu untuk mereproduksi obat-obatan
sendiri menjadi pengganti sistem pengobatan lama.
Obat-obatan hasil bioteknologi antara lain: Humulin untuk diabetes, protropin
merupakan hormon pertumbuhan untuk anak-anak yang mengalami keterbelakangan
pertumbuhan, Alfainterferon untuk pengobatan leukimia dan sebagainya.
Produksi alkoloid untuk bahan obat-obatan, kultur jaringan dapat mengatasi kesulitan
dalam memperoleh senyawa tersebut. Dalam keadaan yang biasa senyawa itu diambil dari
ekstrak tumbuhan obat tersebut, tetapi dengan kultur jaringan senyawa tersebut diambil dari
kalus hasil kultur jaringan. Jadi tidak perlu menunggu sampai tumbuhan itu dipanen, tetapi
cukup beberapa bulan saja setelah kalus dibentuk, dengan demikian tidak memerlukan lahan
kebun yang luas. Tumbuhan obat-obatan itu misalnya penas gingseng yang menghasilkan
alkaloid saponin dari gingseng sedangkan Cathratus sp. mengahsilkan alkaloid vendolin dan
taberanalin (anti tumor) dan sebagainya.

c. Bioteknologi Pertanian
Terpenuhinya laju kebutuhan pangan penduduk dunia yang terus bertambah, maka
produksi pangan secara konvensional dirasa sudah tidak dapat mengejarnya. Oleh karena itu
harus dicari jalan melalui bioteknologi pertanian anatar lain:
1. Penggunaan hormon tumbuhan yang mengubah tumbuhan dari diploid menjadi
poliploid sehingga dihasilkan produk tumbuhan yang sangat besar.
2. Kultur jaringan, siklus pertumbuhan tanaman memerlukan waktu yang cukup lambat
dalam keadaaan biasa secara alami namun dengan pemakaian sistem kultur jaringan
maka siklus pertumbuhannya menjadi semakin cepat.

Proses pembibitan tumbuhan dapat dilakukan melalui kultur jaringan yang jaug lebih
cepat tiga puluh kali lipat jika dibandingkan dengan pembibitan biasa secara tradisional.
Dengan demikian akan dapat mengurangi kekurangan dan keterlambatan bibit selama masa
tanam dan juga sekaligus meningkatkan kualitas hasil panen. Dalam perbanyakn tumbuhan
secara kloning seperti pada tanaman hias dan tumbuhan bernilai ekonomi tinggi dapat
dilakukan secara besar-besaran menggunakan metode kultur jaringan, misalnya pada kelapa
sawit, bunga mawar, bunngan anggrek, dll.
Untuk penelitian penyakit tumbuhan, kultur jaringan dapat mengusahakan keragaman
bebas virus dari tumbuhan yang diserang. Beberapa ahli telah mendapatkan tumbuhan bebas
virus.

d. Bioteknologi Peternakan
Bioteknologi pada hewan ternak diperlukan dalam memenuhi kebuttuhan pangan
dunia. Melalui perkawinan silang dapat dihasilkan hewan dengan kualitas yang lebih baik,
namun cara ini tampaknya masih belum dapat mengejar kebutuhan manusia yang selalu
meningkat. Oleh karena itu para ahli peternakan juga memanfaatkan sistem bioteknologi
pada bidang peternakan yaitu dengan cara:
1. Memproduksi obat dan vaksin serta hormon pertumbuhan ternak agar dihasilkan
ternak yang sehat dan tahan teradap penyakit serta pertumbuhannya lebih cepat.
2. Melibatkan hewan unggul melalui pembibitan secara bioteknologi untuk dikawinkan
dengan hewan lain sehingga pertumbuhan lebih baik dan perancangan komposisi
ransum juga secara bioteknologi artinya mencari cara agar kualitas makanan lebih
baik sehingga makanan tidak perlu banyak namun pertumbuhannya sangat cepat dan
lebih unggul dalam segala hal.

Pro dan Kontra Bioteknologi Kloning


Jika kloning gen dilakukan pada tumbuhan dapat memberikan keuntungan yang lebih
banyak, akan diperoleh tanaman baru dalam jumlah yang lebih besar dalam waktu yang
singkat dan dengan sifat yang identik atau sama dengan induknya.

Das könnte Ihnen auch gefallen