Sie sind auf Seite 1von 5

DATA IMPLEMENTASI REMUNERASI

DI BEBERAPA RUMAH SAKIT


( Studi lapangan di beberapa BLU RS sd 2012)

A. Perihal Pay for Position yang saat itu


berlangsung

No PERIHAL KONDISI POSITIF KONDISI NEGATIF

1. Tunjangan pekerjaan melekat pada Pegawai penerima merasa Penerimaan yang bukan hak-nya
orang : senang dan tidak melapor dan dapat menimbulkan salah
Tunjangan pekerjaan yang terus persepsi sebagai hak
melekat walaupun ybs telah pindah
pekerjaan ( keteledoran administrasi
B. dan berlangsung lama )

2. Gaji pokok pegawai : Paling tidak, ada pedoman Gaji pokok membayar pelaksanaan
Pedoman penetapan gaji pokok dari instansi lebih tinggi pekerjaan secara profesional dan
berdasar golongan pekerjaan /ja- batan, sehingga pertanggung- bertanggung-jawab (proses), bukan
berdasarkan tingkat pen-didikan dan jawaban lebih mudah membayar pendidikan dan masa
masa kerja dan bukan pada kerja (input). Organisasi dapat
kompleksitas pekerjaan dirugikan

Pegawai baru dengan pendidikan


sama dan pekerjaan sama tetapi
masa kerja berbeda mendapatkan
gaji pokok lebih rendah, demikian
pula pada penghargaan komponen
remunerasi yang lain.

3. Remunerasi Non PNS : Bagi Pegawai status PNS Unfairness bila ternyata tindakan
Remunerasi Non PNS lebih rendah 20% kerja Non PNS lebih unggul
dibanding PNS (kompetensi lebih tinggi) dari PNS

Perihal Pay for Performance atau


Sistem fee for Service untuk Dokter yang
saat itu berlangsung

1
No KONDISI POSITIF KONDISI NEGATIF

1. Pendapatan RS meningkat : Kelas II dan III mempunyai kemungkinan terabaikan/ Dokter


Pendorong pendapatan RS melalui jumlah susah menepati jadual pada pelayanan kelas III
layanan medik dan pendapat tinggi Orientasi kinerja bukan pada total kinerja sebagaimana
khususnya kelas I dan VIP dibutuhkan organisasi dalam menghadapi pasar kompetisi
usaha. Dokter hanya concern dengan pelayanan yang
menguntungkan diri sendiri dan kelompoknya.
Pegawai instalasi "penghasil" mendapatkan tambahan
penghasilan bukan berdasar pada total kinerja
Favoritisme untuk menjadi pegawai di instalasi penghasil atau
instalasi yang memungkinkan mendapat-kan penghasilan
tambahan karena layanan medik tertentu, sehingga
mengakibatkan keengganan pegawai untuk ditempatkan di unit
non instalasi atau yang tidak banyak berhubungan dengan
instalasi penghasil.Hal ini mengakibatkan kesulitan relokasi dan
rotasi pegawai.
Dokter bidang medis penunjang (karena semua pasien harus
melalui pemeriksanaan tersebut,antara lain : Laboratorium,
Radiologi) mempunyai kemungkinan men-dapatkan jumlah total
pembayaran fee for service lebih tinggi dari dokter dengan
kompleksitas dan resiko lebih tinggi. Untuk mengimbangi,
akhirnya dokter dengan resiko lebih tinggi menaikkan tarifnya.
Sesama dokter di internal organisasi saling kompetisi
dan memiliki the shadow staff marketing dari lingkungan
pegawai internal
Ada kecenderungan keputusan cito oleh beberapa dokter,
demi menaikkan penghasilan akibat fee for service
Adanya " tenaga-tenaga kerja pribadi " yang dapat bermasalah
berkaitan dengan peraturan tenaga kerja
Terbangunnya budaya kerangka berpikir " fee for service "
untuk setiap tuntutan tugas pada pegawai pada bidang-bidang
lain berkaitan dengan komponen remunerasi
2. Administrasi : Tidak ada kontrol organisasi ; terbangunnya rasa berdiri sendiri
Administrasi lebih mudah, sistem sendiri pada instalasi
pembagian ditentukan dan dikelola Data potensi dan talenta staff medik di organisasi tidak tercatat
olehinternal instalasi atau Ketua SMF secara sentral sehingga kurang dapat diketahui kekuatan
organisasi, khususnya dalam rangka perencanaan ke depan.
Akibatnya juga terjadi kecenderungan para dokter mengurus
dirinya sendiri untuk pengembangan dirinya
Berjalannya sistem di luar ketentuan dan kontrol organisasi dan
bila terjadi permasalahan maka organisasi harus ikut bertang-
gung jawab

2
C. Perihal Pay for Performance yang saat itu
berlangsung

3
No PERIHAL KONDISI POSITIF KONDISI NEGATIF

1. Total Komponen Insentif : Banyak komponen imbalan Kesibukan administrasi tinggi,


Jumlah komponen dan effektivitas (ada yang >20 jenis) dan orientasi administrasi
sasarannya pegawai merasa menerima mengabaikan perhatian pada
banyak atau sering tuntutan Total Kinerja
Pesan spesifik pengeluaran
biaya kurang sampai
Tugas pokok dapat cenderung
terabaikan
Confuse perimbangan kea-
dilan penghargaan pekerjaan

2. Formula perhitungan penghar-gaan Pegawai senior dengan Pegawai dengan masa kerja
kinerja : ma sa kerja lebih lama lebih rendah namunndengan
Jumlah masa kerja dan jumlah jam (penglamaan kerja) me- tanggungjwab lebih tinggi bahkan
bekerja dipakai sebagai komponen rasa dihargai dengankinerja lebih baik
dalam pada perhitungan pembayaran Pegawai yang bekerja de- mempunyai kemungkinan
penghargaan kinerja ngan jam kerja lebih mendapatkan insentif lebih kecil
lama, merasa dihargai Redundancy pembayaran lembur
dan perhitungan jam kerja Lama jam kerja tidak menjamin
mudah dilakukan effektifitas kerja
Pemborosan biaya lain2

3. Nilai Pekerjaan : Pegawai dengan pendidikan Orientasi masih mix , sehingga


Perhitungan nilai pekerjaan lebih tinggi dan masa kerja pembayaran pekerjaan tidak
Ada yang telah memahami dan me- lebih lama akan diuntungkan sepenuhnya pada tuntutan
lakukannya tetapi berorientasii pada sekaipun kompleksitas proses
nilai pemegang pekerjaan (pendidikan pekerjaannya tidak lebih Nilai pekerjaan menjadi nilai
dan masa kerja) baru ke-mudian tinggi pemegang pekerjaan
pekerjaannya Kebanyakn terlupa ditinjau
sehingga berlangsung lama
melekat pada orang

4. Insentif bersifat tetap : Pegawai dapat memperkira- Pada saat kinerja keuangan
Besaran Insentif selama ini berupa kan penerimaan rutin-nya organisasi turun, tidak dapat
penerimaan tetap dan meningkat dari secara tetap setiap bulan, menerima kenyataan dan men-
tahun ke tahun merasa aman,apalagi curigai serta menuntut organisasi
penerimaan dari tahun ke telah mengambil hak mereka
tahun meningkat Pegawai tidak concern dengan
permasalahan yang dihadapi
organisasi

Pegawai menjadi kurang inisiatif


terhadap solusi-solusi pemikiran
Direksi menjadi single fighter
untuk mencapai kinerja korporasi

5. Rasio komponen remunerasi : Pegawai merasa aman, Semangat dan komitmen pencapaian
Komponen remunerasi yang cukup
4 santai dalam kinerja rendah. Organisasi lamban
bersifat tetap lebih besar dari bekerja dan tidak perlu tanggap terhadap perubahan.
komponen variable ada usaha tinggi untuk
Komponen penerimaan lain-lain kinerja Semangat dan komitmen pada tugas
Pada pegawai yang pokok dan pencapaian kinerja
D. Perihal Pay for People yang saat itu
berlangsung

No PERIHAL KONDISI POSITIF KONDISI NEGATIF

1. Benefit dan tujuan :


Pemberian benefit untuk tujuan Pegawai penerima merasa Menimbulkan kondisi yang
keseimbangan penerimaan tetapi senang sama pada area pemilik
sistem tertutup wewenang yang lain
Sistem tak terintegrasi
Kondisi yang dapat merusak
saling percaya antar bidang

2. Nama dan tujuan benefit :


Nama, tujuan dan implementasi yang Pegawai penerima kebanyak- Pesan tidak sampai, pengeluaran
tidak in line an tak mempermasalahkan biaya menjadi tak effektif bagi
organisasi

3. Benefit dan kebutuhan pegawai :


Benefit yang tidak in line dengan Pegawai tak bergitu memper- Biaya mubazir
prioritas kebutuhan pegawai masalahkan Pegawai mengajukan demand
lain yang dibutuhkan

4. Definisi operasional :
Definisi operasional yang berbeda Komplain pegawai terhadap Kesulitan organisasi (Direksi)
tentang suatu benefit dengan perubahan penerimaan yang menghadapi 2 (dua) kekuatan :
institusi lebih tinggi tak masuk akal Institusi lebih tinggi = legitimate
power
Pegawai : people

Das könnte Ihnen auch gefallen