0 Bewertungen0% fanden dieses Dokument nützlich (0 Abstimmungen)
132 Ansichten6 Seiten
Dokumen tersebut berisi daftar tindakan keperawatan dasar yang dapat dilakukan oleh perawat. Terdapat empat kategori tindakan yang mencakup persiapan peralatan dan bahan, perawatan pasien, tindakan kebidanan, serta tindakan khusus di ICU/ICCU seperti pemberian oksigen dan defibrilasi jantung.
Dokumen tersebut berisi daftar tindakan keperawatan dasar yang dapat dilakukan oleh perawat. Terdapat empat kategori tindakan yang mencakup persiapan peralatan dan bahan, perawatan pasien, tindakan kebidanan, serta tindakan khusus di ICU/ICCU seperti pemberian oksigen dan defibrilasi jantung.
Dokumen tersebut berisi daftar tindakan keperawatan dasar yang dapat dilakukan oleh perawat. Terdapat empat kategori tindakan yang mencakup persiapan peralatan dan bahan, perawatan pasien, tindakan kebidanan, serta tindakan khusus di ICU/ICCU seperti pemberian oksigen dan defibrilasi jantung.
Unit tugas : kesehatan keluarga 14. Menyiapkan alat peraga penyuluhan Lingkari tindakan yang anda lakukan kesehatan kelompok 15. Menyiapkan alat peraga penyuluhan kes. Tindakan Keperawatan Dasar Kategori I masyarakat 1. Menyiapkan dahak untuk pemeriksaan 16. Merapihkan tempat tidur 2. Menyiapkan hapusan tenggorok dan 17. Memindahkan pasien berjalan menuju hidung kursi 3. Menyiapkan hapusan mata 18. Mengatur posisi berbaring pasien (fowler) 4. Meyiapkan hasil biopsi untuk pemeriksaan 19. Mengatur posisi berbaring pasien (sim) 5. Menyiapkan cairan luka (pus) untuk 20. Mengatur posisi berbaring pasien pemeriksaan) (trendelenburg) 6. Membersihkan tempat tidur 21. Mengatur posisi berbaring pasien (dorsal 7. Membuat larutan sabun recumbant) 8. membuat larutan lysol 22. Mengatur posisi berbaring pasien (genu 9. Membuat larutan saflon postural) 10. Mencuci tangan dengan cara biasa 23. Mengganti alat tenun kotor tanpa 11. Mencuci tangan dengan cara desinfeksi memindahkan pasien 12. Mencucui tangan dengan cara steril 24. Mengukur suhu badan 13. Desinfeksi 25. Menghitung pernafasan 14. Sterilisasi 26. Mengukur tekanan darah 15. Memelihara peralatan dari logam 27. Memandikan pasien di tempat tidur 16. Memelihara peralatan dari gelas 28. Menyisir rambut 17. Memelihara peralatan dari karet 29. Mencuci rambut 18. Menimbang berat badan 30. Memasang kap kutu 19. Menolong memberikan urinal 31. Menyikat gigi 20. Memberikan obat melalui kulit 32. Membersihkan mulut 21. Meneteskan obat tetes hidung 33. Memelihara gigi palsu 22. Memberikan obat via selaput lendir 34. Memelihara mulut pasien yang patah saluran pencernaan tulang rahang atau menjalani operasi 23. Pengambilan urine biasa rahang 24. Memasang manset. 35. Memotong kuku 36. Membantu memberikan makan dan Tindakan Keperawatan Dasar Kategori minuman pada pasien 2 37. Menghidangkan makanan dan minuman 1. Memberikan obat tetes mata kepada pasien yang dapat makan sendiri 2. Memberikan obat mata 38. Menghidangkan makanan dan minuman 3. Irigasi mata kepada pasien yang tidak dapat makan 4. Pemberian obat tetes telinga sendiri 5. Pemberian obat tetes hidung 39. Memelihara kebersihan Vulva dan 6. Pemberian obat supositoria melalui anus Perineum 7. Menyiapkan alat untuk mengumbah 40. Memberi gliserin dengan spuit lambung 41. Memberikan huknah rendah 8. Menyiapkan alat untuk mengumbah 42. Memberikan huknah tinggi kandung kemih 43. Memasang pembalut pada luka 9. Menyiapkan cairan otak untuk 44. Mengganti balutan pemeriksaan 45. Mengangkat jahitan luka 10. Menyiapkan cairan lambung 46. Memberikan kompres panas 11. Menyiapkan cairan rongga pleura 47. Memberikan kompres basah 12. Menyiapkan alat peraga penyuluhan 48. Memberikan kirbet es kesehatan individu 49. Memasang bantal angin 50. Perawatan pasien yang akan meninggal 51. Memberikan obat melalui mulut 4. Menyiapkan alat DC Shock dalam keadaan 52. Pengumbahan dengan mempergunakan siap pakai (ICU,ICCU) spuit 5. Melakukan EKG 53. Pengumbahan dengan cara tetesan 54. Meneteskan obat pada mata 55. Memberikan salf mata Tindakan kebidanan 56. Meneteskan obat tetes telinga 57. Pemberian obat melalui vagina 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan 58. Pemberian obat melalui anus kala dua. 59. Pemeriksaan kadar gula dalam urine a. Ibu mempunyai keinginan untuk 60. Benedict Test meneran. 61. Pemeriksaan dengan menggunakan pita b. Ibu merasa tekanan yang semakin test meningkat pada rektum dan/atau 62. Pengambilan bahan UCT vaginanya. 63. Pengumpulan urine selama 24 jam c. Perineum menonjol. 64. Penyediaan faeces untuk kultur d. Vulva-vagina dan sfingter anal 65. Mengambil darah perifer membuka. 66. Penyuluhan kesehatan pada individu 2. Memastikan perlengkapan, bahan dan 67. Mengisi sensus harian obat-obatan esensial siap digunakan. 68. Mengisi formulir permintaan barang Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan 69. Mengisi formulir permintaan makanan menempatkan tabung suntik steril sekali pasien baru pakai di dalam partus set. 70. Mengisi formulir permintaan obat-obatan 3. Mengenakan baju penutup atau celemek rutin plastik yang bersih. 71. Mengisi formulir permintaan instrumen 4. Melepaskan semua perhiasan yang insidental dipakai di bawah siku, mencuci kedua 72. Mengisi formulir perbaikan alat tangan dengan sabun dan air bersih yang 73. Mengisi formulir permintaan pemeriksaan mengalir dan mengeringkan tangan laboratorium dengan handuk satu kali pakai/pribadi 74. Mendampingi pasien konsul yang bersih. 5. Memakai satu sarung dengan DTT atau 75. Menyuapi pasien steril untuk semua pemeriksaan dalam. 76. Melatih pasien bernafas dalam dan batuk 6. Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam 77. Melaksanakan program orientasi minimal tabung suntik (dengan memakai sarung pada pasien tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) 78. Observasi pasien yang sedang di manset dan meletakkan kembali di partus 79. Menolong pasien pindah dari satu ruang set/wadah disinfeksi tingkat tinggi atau ke ruang lain. steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik). Tindakan keperawatan dasar kategori 3 7. Membersihkan vulva dan perineum, 1. Pemberian obat melalui pernafasan menyekanya dengan hati-hati dari depan instalasi zat asam (oksigen) ke belakang dengan menggunakan kapas 2. Memberikan suntikan intracutan atau kasa yang sudah dibasahi air 3. Memberikan suntikan subcutan disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, 4. Memberikan suntikan intramuskuler perineum atau anus terkontaminasi oleh 5. Mengambil darah vena kotoran ibu, membersihkannya dengan 6. Penyuluhan kesehatan kepada keluarga seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam Tindakan keperawatan dasar kategori 4 wadah yang benar. Mengganti sarung 1. Memberikan suntikan intravena tangan jika terkontaminasi (meletakkan 2. Memberikan infus kedua sarung tangan tersebut dengan 3. Tranfusi darah benar di dalam larutan dekontaminasi, a. Membimbing ibu untuk meneran langkah saat ibu mempunyai keinganan 8. Dengan menggunakan teknik aseptik, untuk meneran melakukan pemeriksaan dalam untuk b. Mendukung dan memberi memastikan bahwa pembukaan serviks semangat atas usaha ibu untuk sudah lengkap. meneran. a. Bila selaput ketuban belum pecah, c. Membantu ibu mengambil posisi sedangkan pembukaan sudah yang nyaman sesuai pilihannya lengkap, lakukan (tidak meminta ibu berbaring amniotomi. terlentang). 9. Mendekontaminasi sarung tangan d. Menganjurkan ibu untuk dengan cara mencelupkan tangan yang beristirahat di antara kontraksi. masih memakai e. Menganjurkan keluarga untuk sarung tangan kotor ke dalam larutan mendukung dan memberi klorin 0,5% dan kemudian semangat pada ibu. melepaskannya dalam eadaan terbalik f. Menganjurkan asupan cairan per serta merendamnya di dalam larutan oral. g. Menilai DJJ setiap lima menit. klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci h. Jika bayi belum lahir atau kedua tangan (seperti di atas) kelahiran bayi belum akan terjadi 10. Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) segera dalam waktu 120 menit (2 setelah kontraksi berakhir untuk jam) meneran untuk ibu primipara memastikan bahwa DJJ dalam batas atau 60/menit (1 jam) untuk ibu normal ( 100 180 kali / menit ). a. Mengambil tindakan yang sesuai jika multipara, merujuk segera. i. Jika ibu tidak mempunyai DJJ tidak normal. b. Mendokumentasikan hasil-hasil keinginan untuk meneran: j. Menganjurkan ibu untuk berjalan, pemeriksaan dalam, DJJ dan semua berjongkok atau mengambil hasil-hasil penilaian serta asuhan posisi yang aman. Jika lainnya pada partograf. 11. Memberitahu ibu pembukaan sudah ibu belum ingin meneran dalam lengkap dan keadaan janin baik. 60 menit, menganjurkan ibu untuk Membantu ibu berada dalam posisi yang mulai meneran pada nyaman sesuai keinginannya puncak kontraksi-kontraksi a. Menunggu hingga ibu mempunyai tersebut dan beristirahat di antara keinginan untuk meneran. kontraksi. Melanjutkan pemantauan k. Jika bayi belum lahir atau kesehatan dan kenyamanan ibu kelahiran bayi belum akan terjadi serta janin sesuai dengan segera setalah 60 menit pedoman persalinan aktif dan meneran, merujuk ibu dengan mendokumentasikan temuan- segera. 14. .Jika kepala bayi telah membuka vulva temuan. b. Menjelaskan kepada anggota dengan diameter 5-6 cm, meletakkan keluarga bagaimana mereka handuk bersih di atas perut ibu untuk dapat mendukung dan memberi mengeringkan bayi. 15. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 semangat kepada ibu saat ibu bagian, di bawah bokong ibu mulai meneran 16. .Membuka partus set. 12. Meminta bantuan keluarga untuk 17. Memakai sarung tangan DTT atau steril menyiapkan posisi ibu utuk meneran. pada kedua tangan. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam 18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan posisi setengah duduk dan pastikan ia diameter 5-6 cm, lindungi perineum merasa nyaman). dengan satu tangan yang dilapisi kain 13. Melakukan pimpinan meneran saat Ibu tadi, letakkan tangan yang lain di kelapa mempunyai dorongan yang kuat untuk bayi dan lakukan tekanan yang lembut meneran : dan tidak menghambat pada kepala bayi, kaki lahir. Memegang kedua mata kaki membiarkan kepala keluar perlahan- bayi dengan hati-hati membantu kelahiran lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran kaki perlahan-lahan atau bernapas cepat saat 25. .Menilai bayi dengan cepat, kemudian kepala lahir. meletakkan bayi di atas perut ibu dengan a. Jika ada mekonium dalam cairan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah ketuban, segera hisap mulut dan dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu hidung setelah kepala lahir pendek, meletakkan bayi di tempat yang menggunakan penghisap lendir memungkinkan). DeLee disinfeksi tingkat tinggi 26. Segera mengeringkan bayi, membungkus atau steril atau bola karet kepala dan badan bayi kecuali bagian penghisap yang baru dan bersih. pusat. 19. Dengan lembut menyeka muka, mulut 27. Menjepit tali pusat menggunakan klem dan hidung bayi dengan kain atau kasa kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan yang bersih. urutan pada tali pusat mulai dari klem ke 20. Memeriksa lilitan tali pusat dan arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm mengambil tindakan yang sesuai jika hal dari klem pertama (ke arah ibu). itu terjadi, dan kemudian meneruskan 28. Memegang tali pusat dengan satu segera proses kelahiran bayi : tangan, melindungi bayi dari gunting dan b. Jika tali pusat melilit leher janin memotong tali pusat di antara dua klem dengan longgar, lepaskan lewat tersebut bagian atas kepala bayi. 29. .Mengganti handuk yang basah dan c. Jika tali pusat melilit leher bayi menyelimuti bayi dengan kain atau dengan erat, mengklemnya di selimut yang bersih dan kering, menutupi dua tempat dan memotongnya. bagian kepala, membiarkan tali pusat 21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan terbuka. Jika bayi mengalami kesulitan putaran paksi luar secara spontan. Lahir bernapas, mengambil tindakan yang bahu sesuai. 22. Setelah kepala melakukan putaran paksi 30. Memberikan bayi kepada ibunya dan luar, tempatkan kedua tangan di masing- menganjurkan ibu untuk memeluk masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu bayinya dan memulai pemberian ASI jika untuk meneran saat kontraksi berikutnya. ibu menghendakinya. Dengan lembut menariknya ke arah 31. Meletakkan kain yang bersih dan kering. bawah dan kearah keluar hingga bahu Melakukan palpasi abdomen untuk anterior muncul di bawah arkus pubis dan menghilangkan kemungkinan adanya kemudian dengan lembut menarik ke bayi kedua. arah atas dan ke arah luar untuk 32. Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan melahirkan bahu posterior disuntik. 23. Setelah kedua bahu dilahirkan, 33. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran menelusurkan tangan mulai kepala bayi bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 yang berada di bagian bawah ke arah unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian perineum tangan, membiarkan bahu dan luar, setelah mengaspirasinya terlebih lengan posterior lahir ke tangan tersebut. dahulu. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan Penegangan tali pusat terkendali bayi saat melewati perineum, gunakan 34. Memindahkan klem pada tali pusat 35. Meletakkan satu tangan diatas kain yang lengan bagian bawah untuk menyangga ada di perut ibu, tepat di atas tulang tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan pubis, dan menggunakan tangan ini untuk tangan anterior (bagian atas) untuk melakukan palpasi kontraksi dan mengendalikan siku dan tangan anterior menstabilkan uterus. Memegang tali bayi saat keduanya lahir. 24. Setelah tubuh dari lengan lahir, pusat dan klem dengan tangan yang lain. 36. Menunggu uterus berkontraksi dan menelusurkan tangan yang ada di atas kemudian melakukan penegangan ke (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi arah bawah pada tali pusat dengan untuk menyangganya saat panggung dari lembut. Lakukan tekanan yang a. Jika selaput ketuban robek, berlawanan arah pada bagian bawah memakai sarung tangan uterus dengan cara menekan uterus ke disinfeksi tingkat tinggi atau steril arah atas dan belakang (dorso kranial) dan memeriksa vagina dan dengan hati-hati untuk membantu serviks ibu dengan seksama. mencegah terjadinya inversio uteri. Jika Menggunakan jari-jari tangan plasenta tidak lahir setelah 30 40 detik, atau klem atau forseps disinfeksi menghentikan penegangan tali pusat dan tingkat tinggi atau steril untuk menunggu hingga kontraksi berikut mulai. melepaskan bagian a. Jika uterus tidak berkontraksi, selapuk yang tertinggal. meminta ibu atau seorang 39. Segera setelah plasenta dan selaput anggota keluarga untuk ketuban lahir, melakukan masase uterus, melakukan ransangan puting meletakkan susu telapak tangan di fundus dan melakukan b. Mengluarkan plasenta. masase dengan gerakan melingkar 37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu dengan untuk meneran sambil menarik tali pusat lembut hingga uterus berkontraksi ke arah (fundus menjadi keras). bawah dan kemudian ke arah atas, 40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang mengikuti kurve jalan lahir sambil menempel ke ibu maupun janin dan meneruskan tekanan selaput berlawanan arah pada uterus. ketuban untuk memastikan bahwa a. Jika tali pusat bertambah selaput ketuban lengkap dan utuh. panjang, pindahkan klem hingga Meletakkan plasenta berjarak sekitar 5 10 cm di dalam kantung plastik atau tempat dari vulva. khusus. b. Jika plasenta tidak lepas setelah b. Jika uterus tidak berkontraksi melakukan penegangan tali pusat setelah melakukan masase selam selama 15 menit : 15 detik mengambil Mengulangi pemberian oksitosin tindakan yang sesuai. 10 unit IM. 41. Mengevaluasi adanya laserasi pada c. Menilai kandung kemih dan vagina dan perineum dan segera mengkateterisasi kandung kemih menjahit laserasi dengan yang mengalami perdarahan aktif. menggunakan teknik aseptik jika 42. Menilai ulang uterus dan memastikannya perlu. berkontraksi dengan baik. d. Meminta keluarga untuk 43. Mencelupkan kedua tangan yang menyiapkan rujukan. memakai sarung tangan ke dalam larutan e. Mengulangi penegangan tali klorin 0,5 %, pusat selama 15 menit membilas kedua tangan yang masih berikutnya. bersarung tangan tersebut dengan air Merujuk ibu jika plasenta tidak disinfeksi lahir dalam waktu 30 menit sejak tingkat tinggi dan mengeringkannya kelahiran bayi. dengan kain yang bersih dan kering. 38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, 44. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi melanjutkan kelahiran plasenta dengan tingkat tinggi atau steril atau mengikatkan menggunakan kedua tangan. Memegang tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul plasenta dengan dua tangan dan dengan mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari hati- pusat. hati memutar plasenta hingga selaput 45. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan pusat yang berseberangan dengan melahirkan simpul mati yang pertama. selaput ketuban tersebut. 46. Melepaskan klem bedah dan 57. Mendekontaminasi daerah yang meletakkannya ke dalam larutan klorin digunakan untuk melahirkan dengan 0,5 %. larutan klorin 0,5% dan membilas dengan 47. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi air bersih. bagian kepalanya. Memastikan handuk 58. Mencelupkan sarung tangan kotor ke atau kainnya bersih atau kering. dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan 48. Menganjurkan ibu untuk memulai bagian dalam ke luar dan merendamnya pemberian ASI. dalam larutan klorin 0,5% selama 10 49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus menit. dan perdarahan pervaginam : 2-3 kali 59. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan dalam 15 menit pertama pasca air mengalir. persalinan. Setiap 15 menit pada 1 jam 60. Melengkapi partograf (halaman depan pertama pasca persalinan. dan belakang) Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan. Jika uterus tidak 1. Memberikan surat keterangan cuti berkontraksi dengan baik, melaksanakan bersalin, surat kematian, dan surat perawatan yang sesuai untuk keterangan lahir 2. Melakukan pemasangan IUD menatalaksanaan atonia uteri. 3. Melakukan pelepasan IUD Jika ditemukan laserasi yang memerlukan 4. Melakukan pemasangan implant penjahitan, lakukan penjahitan dengan 5. Melakukan pelepasan implant anestesia lokal dan menggunakan teknik 6. Melakukan pemberian pil KB dan aturan yang sesuai. pakainya 50. Mengajarkan pada ibu/keluarga 7. Melakukan injeksi KB 1 bulan dan 3 bagaimana melakukan masase uterus bulan dan memeriksa kontraksi uterus. 8. Melakukan pemeriksaan Leopold 1 51. Mengevaluasi kehilangan darah. 9. Melakukan pemeriksaan Leopold 2 52. Memeriksa tekanan darah, nadi dan 10.Melakukan pemeriksaan Leopold 3 keadaan kandung kemih setiap 15 menit 11. Melakukan pemeriksaan Leopold 4 selama satu jam pertama pasca 12.Melakukan manual plasenta 13.Melakukan digital persalinan dan setiap 30 menit selama 14.Melakuakn BHD neonatus jam kedua pasca persalinan. 15.Melakukan penyuntikan intra umbilical c. Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama pasca persalinan. d. Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.
53. Menempatkan semua peralatan di dalam
larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah dekontaminasi 54. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang sesuai. 55. Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeksi tingkat tinggi. Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering. 56. Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI. Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkan