Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A /178-191
Scientia
Vol. 2No. 2
17
8
day, the risk of infection was resolved on 4th day,
self-care deficit was resolved on the 2nd day, and
lack of knowledge was overcome on the 1st day.
adalah pembesaran kelenjar dan jari- Inggris dan Wales beberapa tahun ke
ngan seluler kelenjar prostat yang depan. Pasien BPH bergejala yang
Tabel 1
Distribusi 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap Ruang Duku
RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung Lebak Tahun 2012
1. Tumor 124 19,25
2. Hernia 90 14,00
3. BPH 88 13,66
4. Appendiks 83 12,88
5. Fraktur 72 11,18
6. Ckr 53 8,22
7. Hernia skrotalis 40 6,21
8. Snake bite 38 5,90
9. Ca mamae 36 5,60
10. Ileus 20 3,10
Jumlah 644 100
18
0
(Sumber: Medical Record RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung, 2012)
18
1
Tabel di atas menunjukkan
sistem perkemihan: post operasi
bahwa penderita BPH di Ruang Duku
prostatekromy dan memanfaatkan
RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung
literatur-literatur yang terdapat di
cukup banyak, yaitu sebanyak 88
perpustakaan, dan media elektronik
orang (13,66 %) dari total penderita
lainnya seperti internet.
sebanyak 644 orang dan menduduki
urutan ketiga dari 10 penyakit ter- Data-data yang digunakan
banyak. Oleh karena itu peran perawat dalam pembuatan Studi Kasus ini
sebagai tenaga kesehatan diperlukan data primer, data sekunder dan data
upaya promotif (peningkatan) de- tersier. Data primer adalah data yang
hidup yang sehat, kuratif (pengobatan) dilaku- kan dengan cara inspeksi,
atau pengobatan lain, dan rehabilitative langsung pada klien dan keluarga.
(pemulihan) dengan cara memberikan Data sekun- der adalah data yang
Tabel 2
Analisa Data Pada Tn.A
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Klien mengatakan ada perasaan Prosedur Gangguan
ingin berkemih pembedahan pola
DO : eliminasi
Klien tampak menggunakan
kateter
Terpasang irigasi urin, irigasi
lancar, warna urin jernih Terputusnya Nyeri
2 DS : Klien mengatakan nyeri kontinuitas
pada luka operasi
jaringan
DO :
Klien tampak meringis saat
sekitar luka ditekan
Terdapat luka operasi
Terdapat 7 jahitan
Luka bekas drain tampak
bersih
3 DS : Klien mengatakan nyeri Adanya luka Resiko
pada luka operasi
operasi infeksi
18
3
Prioritas Diagnosa:
3. Resiko infeksi berhubungan dengan
1. Gangguan pola eliminasi berhu-
adanya luka operasi.
bungan dengan prosedur pembe-
4. Deficit perawatan diri berhubungan
dahan.
dengan kelemahan fisik.
2. Nyeri berhubungan dengan terpu-
5. Kurang pengetahuan berhubungan
tusnya kontinuitas jaringan
dengan kurangnya informasi.
Sinaga dan Putri/ Asuhan Keperawatan Tn.A /178-191
Intervensi Keperawatan
Nama : Tn.A
Umur : 63 tahun
RM :
0187837 Tabel 3
Rencana Keperawatan Pada Tn.A
No Tgl Diagnose keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1 02 Juli Gangguan pola eliminasi DS: Setelah dilakukan selama 3x24 jam nyeri
2013 berhubungan dengan Klien tindakan keperawatan hilang ditandai dengan:
prosedur pembedahan mengatakan selama 4 x 24 jam Klien tidak mengeluh
DS: gangguan pola eliminasi
Klien mengatakan ada dapat diatasi dengan
perasaan ingin kriteria:
berkemih Klien tidak
DO: menggunakan keteter
Klien tampak Klien berkemih normal
menggunakan kateter
Terpasang irigasi
urin, irigasi lancer,
warna urin jernih
18
5
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 2 No. 2, (2014-2015)
186
Pembahasan Berdasarkan teori, penyebab Benigna
watan pada Tn.A secara komprehensif secara pasti namun dapat dikaitkan
dari tanggal 02-03 Juli 2013 di Ruang dengan hormon estrogen yang meningkat
Duku Rumah Sakit Umum Daerah Dr. dan kadar hormon testosteron yang
perawatan lanjutan dari tanggal 04-06 ses penuaan. Sedangkan pada Tn.A
dingkan antara teori dan praktek karena usianya yang sudah mencapai 63
hal ini tidak ada kesenjangan antara ini menyempitkan uretra dan menim-
air kemih, nokturia (sering berkemih darah dan ultrasonography sudah bisa
dimalam hari), urgency (dorongan ingin menegakkan diagnosa pada Tn.A.
berkemih), hematuria, retensi urin,
Berdasarkan teori, penatalaksanaan
adanya perasaan berkemih tidak tuntas.
pada Benigna Prostat Hipertropi yaitu
Sedangkan pada Tn.A mengalami
perubahan pola hidup dengan mengurangi
sakit saat buang air kemih, perut mules
minum-minuman beralkohol, kateterisasi,
dan gatal-gatal, dan nyeri hilang timbul.
pemberian obat antimikrobial, dan
Dalam hal ini tidak terjadi kesenjangan
pembedahan. Sedangkan pada Tn.A
antara teori dan hasil pengkajian.
dilakukan pembedahan, kateterisasi, dan
Berdasarkan teori, komplikasi pemberian obat ceftriaxone 1x3gram.
yang terjadi adalah retensi urin akut, Dalam hal ini tidak ada kesenangan
involusi kontraksi kandung kemih, antara teori dan hasil pengkajian.
refluks kandung kemih, hidroureter,
Berdasarkan teori, data dari
hidronefrosis, dan gross hematuria.
pengkajian yang didapat yaitu adanya
Dalam hal ini terjadi kesenjangan
keluhan nyeri pada luka operasi dan
karena pada Tn.A belum terjadi
menyebar di abdomen, tekanan darah,
komplikasi yang mengancam, namun
nadi, dan pernapasan meningkat karena
baru terjadi adanya retensi urin karena
pengaruh nyeri, adanya nyeri tekan pada
pada Tn.A langsung dilakukan
vesika urinaria, adanya mual dan tidak
tindakan pengobatan dan pembedahan.
nafsu makan, mengalami deficit pera-
Berdasarkan teori, test diagnostik watan diri. Sedangkan pada Tn.A
dari Benigna Prostat Hipertropi yaitu didapatkan data adanya nyeri pada luka
pemeriksaan rectum, urinalisis, pemerik- operasi, nafsu makan berkurang karena
saan darah, cystoscopy, transrectal ultra- klien hanya menghabiskan porsi
sonography, dan intravenous pyelography. makanan. Dalam hal ini terjadi kesen-
Dalam hal ini terjadi kesenjangan antara jangan antara teori dengan data yang
teori dan hasil pengkajian, pada Tn.A diperoleh karena pada Tn.A tidak
hanya dilakukan pemeriksaan darah dan mengalami peningkatan tekanan darah,
ultrasonography, karena hanya test nadi, dan pernapasan karena klien sudah
mendapatkan therapy tramadol yang
18
9
berfungsi untuk menghilangkan nyeri. kondisi, dan defisit perawatan diri
Berdasarkan teori nutrisi pada klien post berhubungan dengan kelemahan fisik.
operasi prostatektomy akan ditemukan- Sedangkan pada Tn.A diangkat
nya rasa mual dan tidak nafsu makan. diagnosa gangguan pola eliminasi, re-
Dalam hal ini terjadi kesenjangan antara siko infeksi berhubungan dengan insisi
teori dan pengumpulan data karena pada pembedahan, nyeri berhubungan dengan
Tn.A hanya ditemukan tidak nafsu prosedur pembedahan, terputusnya kon-
makan, klien hanya menghabiskan tinuitas jaringan, kurang pengetahuan
porsi makanan, tidak ada keluhan mual berhubungan dengan kurangnya infor-
karena klien sudah mendapatkan masi tentang penyakit dan kondisi, dan
teraphy ranitidin. Dalam hal hygiene defisit perawatan diri berhubungan
pada pasien post operasi prostatectomy dengan kelemahan fisik. Dalam hal ini
personal hygiene akan terganggu tidak terjadi kesenjangan antara teori
disebabkan karena kelemahan fisik. dan hasil pengkajian.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan
Rencana keperawatan disusun
antara teori dan pengumpulan data
mengacu pada teori dan disesuaikan
karena pada Tn.A juga ditemukan
dengan masalah dan kebutuhan klien.
adanya kelemahan fisik sehingga
Penulis hanya melakukan penambahan
personal hygienenya terganggu.
dan modifikasi bahasa agar lebih mudah
Berdasarkan teori, menurut Doenges dipahami. Dalam hal ini tidak ada
& Marilynn (2000) serta Nanda (2010), kesenjangan antara teori dan pelaksanaan.
diagnosa keperawatan post prostatectomy
Pelaksanaan tindakan keperawatan
yang muncul adalah gangguan eliminasi
diterapkan sesuai dengan rencana
urin berhubungan dengan prosedur
keperawatan yang telah disusun. Pelak-
pembedahan, resiko infeksi berhubungan
sanaan tindakan keperawatan selain
dengan insisi pembedahan, nyeri berhu-
dilakukan secara mandiri oleh perawat
bungan dengan prosedur pembedahan,
juga dibantu oleh keluarga serata pe-
terputusnya kontinuitas jaringan, kurang
tugas kesehatan lainnya. Pada rencana
pengetahuan berhubungan dengan ku-
pemeriksaan darah ulang tidak dila-
rangnya informasi tentang penyakit dan
kukan karena klien pulang.
Pada tahap evaluasi, pada diagnosa 10), terdapat 7 jahitan, TD: 120/80
gangguan pola eliminasi berhubungan mmHg, Suhu: 37,3C, Nadi: 98x/menit,
dengan prosedur pembedahan teratasi Respirasi Rate: 18x/menit, Lekosit
sebagian karena klien kurang minum air 12.800/ul, klien belum pernah mandi
putih sehingga kurang lancar dalam selama dirawat (5 hari).
berkemih, nyeri berhubungan dengan
Berdasarkan hasil pengkajian
terputusnya kontinuitas jaringan teratasi
didapatkan diagnosa gangguan pola
dalam waktu 3 hari, resiko infeksi
eliminasi berhubungan dengan prosedur
berhubungan dengan adanya insisi luka
pembedahan, nyeri berhubungan dengan
operasi tidak terjadi dalam waktu 4 hari
terputusnya kontinuitas jaringan, resiko
karena luka bekas operasi dibersihkan
infeksi berhubungan dengan adanya
dan di ganti balutan setiap hari, defisit
insisi luka operasi, defisit perawatan
perawatan diri berhubungan dengan
diri berhubungan dengan kelemahan
kelemahan fisik teratasi dalam waktu 2
fisik, dan kurang pengetahuan berhu-
hari karena klien mengikuti saran
bungan dengan kurangnya informasi.
perawat untuk mandi dan gosok gigi
setiap hari, dan kurang pengetahuan Intervensi keperawatan pada
berhubungan dengan kurangnya informasi Tn.A mengacu pada teori yang ada
19
1
Pada evaluasi didapatkan diagnosa Emerson. (2009). Benigna
gangguan pola eliminasi berhubungan Prostat Hipertropi.
dengan prosedur pembedahan teratasi http://www.scribd.com/doc/111
sebagian karena klien kurang minum air 777160/BAB-I-Eko-Andaru
putih sehingga kurang lancar dalam
Nursalam, Fransiska. (2009). Asuhan
berkemih, nyeri berhubungan dengan
Keperawatan Pada Pasien
terputusnya kontinuitas jaringan teratasi
Dengan Ganguan Sistem
dalam waktu 3 hari, resiko infeksi
Perkemihan. Jakarta: Salemba
berhubungan dengan adanya insisi luka
Medika
operasi tidak terjadi dalam waktu 4 hari
karena luka bekas operasi dibersihkan Suharyanto, Toto. (2009). Asuhan