Sie sind auf Seite 1von 6

ASURANSI PENGANGKUTAN LAUT

Disusun Oleh :

ALGIN ESHAR PERDANA (1406105073)


JOSHUA HASIHOLAN ELS (1406105114)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2017
Pengertian Asuransi
Menurut pasal 246 KUHD maka yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan
adalah suatu persetujuan, di dalam mana pihak penanggung (the insurer) berjanji akan mengganti
kerugian berhubung dengan kerusakan, kerugian ataupun kehilangan laba yang diharapkan yang
dialami oleh pihak tertanggung dan disebabkan oleh suatu kejadian tak tersangka, mengenai
perjanjian mana pihak tertanggung harus membayar uang premi kepada penanggung. Persetujuan
asuransi ini dicantumkan secara terperinci di dalam apa yang lazimnya disebut dengan polis
asuransi yang ditanda-tangani oleh pihak penanggung.

Prinsip-prinsip Pokok Pertanggungan


Masalah pertanggungan atau asuransi berlandaskan pada 3 prinsip pokok:
Pertama, pertanggungan itu termasuk suatu persetujuan yang dilandaskan pada itikad
baik. Penanggung hanya dapat memperkirakan risiko dan menetapkan jumlah premi, bilamana
kepadanya diberitahukan secara jujur semua fakta mengenai yang akan dipertanggungkan. Salah
dalam memberikan keterangan, apalagi dengan sengaja memberikan keterangan yang salah atau
menyembunyikan fakta, merupakan alasan yang kuat bagi penanggung untuk membebaskan diri
melakukan ganti-rugi.
Kedua, adanya kepentingan tertanggung (interest) atas barang yang dipertanggungkan itu.
Seseorang yang mempertanggungkan suatu barang haruslah ada kepentingannya pada barang itu.
Dia akan merasa rugi bila barang itu rusak, dan sebaliknya akan merasa beruntung bila barang itu
tetap utuh. Bila yang dipertanggungkan itu adalah tanggungjawab pada pihak ketiga, maka orang
itu akan merasa beruntung bila beban tanggungjawab itu tidak ada, dan sebaliknya dia akan
merasa rugi bila terjadi sesuatu yang menuntut tanggungjawabnya.
Ketiga, adalah prinsip ganti rugi (indemnity). Semua perjanjian pertanggungan, kecuali
pertanggungan jiwa dan asuransi kesehatan adalah merupakan persetujuan ganti rugi ini.
Tertanggung harus diberikan ganti rugi atas kerusakan dan kerugian yang dideritanya sesuai
dengan ketentuan polis asuransi. Pengertian ganti rugi disini, benar-benar ganti rugi dan tidak
lebih dari itu, dan karenanya tidak diperkenankan mencari keuntungan dalam penutupan
asuranasi.

Tanggungjawab Maskapai Pelayaran


Tugas dan tanggungjawab maskapai pelayaran antaralain sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pengangkutan barang.
2. Menyelamatkan barang-barang selama dalam perjalanan.
3. Memelihara barang-barang yang diangkut.

Perdagangan Internasional 1
4. Bertanggugjawab atas kerusakan dan kerugian atas barang-barang selama dalam
tangannya, kecuali disebabkan oleh bencana alam, serangan musuh, kerusakan oleh sifat
barang dan kelalaian dari pemilik barang sendiri.
American Carriafe of Goods by Sea Act menyebutkan kewajiban maskapai pelayaran samudra
yaitu :
1. Pengangkut berkewajiban melakukan penelitian yang cermat sebelum dan pada
permulaan pelayaran.
2. Pengangkut haruslah berhati-hati memuat, merawat, menyusun dalam palka,
memindahkan, menyimpan, memelihara serta dalam membongkar barang-barang yang
diangkut itu.
3. Setelah menerima barang-barang (muatan) dalam tanggungjawabnya, maka pengangkut
atas permintaan pemuat barang haruslah mengeluarkan konosemen kepada pemuat
barang.

Tanggungjawab Perusahaan Asuransi


Risiko yang dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi dilihat dari polis asuransi Lloyd adalah
sebagai berikut
Sehubungan dengan segala bahaya dan bencana didalam mana kami, para penanggung,
bersedia menanggungnya selama pelayaran ini adalah bencana yang disebabkan oleh : bencana
laut, kapal perang, kebakaran, musuh, penyamun, perampas pencuri, pembuangan muatan,
bencana berhubungan dengan surat-surat pengesahan perampasan, penahanan dilaut, tawanan,
pembalasan dan pensitaan oleh raja-raja, pangeran, rakyat dari negara apa saja, bersifat dan
berkelakuan apa saja, pemberontakan oleh nakoda dan para pelaut, serta bencana lainnya.
Kerugian dan kemalangan-kemalangan yang akan menimbulkan kerusakan hal-hal yang
merugikan serta yang akan merusakkan barang-barang dan muatan serta kapal seluruhnya
maupun bagian.

Pihak-pihak yang bersangkutan dengan perjanjian asuransi dapat disebutkan sebagai berikut :
Perusahaan asuransi sebagai : Penanggung (The insurer)
Pengirim/pemilik barang sebagai : Tertanggung (The insured)
Barang-barang/muatan sebagai : Yang dipertanggungkan (subject matter)
Ahli penaksir kerusakan : Average Adjuster
Bukti perjanjian asuransi : Polis asuransi

Jenis Kerusakan dan Kerugian dalam Pengangkutan Laut


Actual Total Loss, yaitu bilamana barang yang dipertanggungjawabkan itu (kapal maupun
muatannya rusak) sama sekali, atau biaya untuk memperbaikinya lebih besar dari nilai yang

Perdagangan Internasional 2
dipertanggungkan itu sendiri, ataupun bilaman barang itu sudah tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Constructive Total Loss, bilamana kapal dan muatan itu berada di suatu tempat sedemikian rupa
(misalnya kandas dipulau karang) sehingga baik kapal maupun muatannya sudah tidak mungkin
lagi dimanfaatkan.
General Average, kerugian yang dengan sengaja dilakukan ataupun biaya yang sengaja
dikeluarkan yang bertujuan untuk keselamatan semua pihak yang berkepentingan. Semua pihak
harus memikul kerugian secara berimbang.
Particular Average, kerusakan atau kerugian yang diderita kapal maupun muatan Karena
kecelakaan yang menjadi tanggung jawab langsung pemiliknya, dan kerugian ini tidak dapat
diharapkan iuran atau sumbangan penggantian dari pihak lain.

Risiko Kerusakan atau Kerugan yang dapat Dipertanggungkan pada perusahaan Asuransi
Hampir seluruh risiko kerusakan atau kerugian pengangkutan laut sudah dapat
diasuransikan kepada perusahaan asuransi, tapi ada tingkat resiko yaitu :
1. Risiko kerugian yang secara umum ditanggung oleh perusahaan asuransi
2. Risiko kerugian yang ditanggung perusahaan asuransi dengan perjanjian khusus
3. Risiko yang menajdi tanggungan pemilik barang
4. Penentuan pertanggungan dengan perjanjian khusus

Syarat-syaratyang Lazim dalam Pertanggungan Pengangkutan Laut


1. Total Loss Only (TLO)
Penanggung hanya memberikan ganti rugi bila mana seluruh benda yang
dipertanggungkan itu rusak atau hilang sama sekali.

2. Free of Particular Average (FPA)


Penanggung hanya memberikan ganti rugi terhadap kerugian total loss dan kerugian
umum (general average), sedangkan kerugian khusus (particular average) tidak
diwajibkan kepada penanggung.

3. With Average (WA)


Penanggung berkewajiban memberikan ganti rugi terhadap semua jenis kerusakan dan
kerugian yang diderita selama dalam pengangkutan laut baik total loss, general average
maupun particular average, kecuali kerugian yang dibebaskan oleh undang-undang.

4. Franchise Clause

Perdagangan Internasional 3
Syarat yang membebaskan para penanggung dari penggantian atas kerusakan dibawah
persentase kerusakan.

5. All Risk
Penanggung berkewajiban memberikan ganti rugi atas kerusakan atau kerugian sekecil
apapun.

Perdagangan Internasional 4
DAFTAR PUSTAKA

Amir M.S, 1993, Seluk-beluk dan Teknik PERDAGANGAN LUAR NEGERI, Sapdodadi,
Jakarta

Perdagangan Internasional 5

Das könnte Ihnen auch gefallen