Sie sind auf Seite 1von 7

STATISTICS MANAGEMENT GROUP PROJECT

CRITICAL APPRAISAL JOURNAL

HUBUNGAN FAKTOR PENGGERAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM

BERDARAH DENGUE DENGAN ANGKA BEBAS JENTIK DI KECAMATAN

SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA , JAWA BARAT

Dinta Astika Sari (101614453041)


Wahyu Gito Putro (101614453056)

MASTER PROGRAM OF HEALTH POLICY AND ADMINISTRATIONS


HEALTH ECONOMICS AND MARKETING, FACULTY OF PUBLIC HEALTH
AIRLANGGA UNIVERSITY
2017
Daftar Isi

1. Critical appraisal ciri ciri penelitian Cross-sectional ......................................... 1

2. Critical appraisal perhitungan statistik jurnal ....................................................... 3

3. Kesesuaian sampel dengan metode Cross-sectional ............................................. 4


HUBUNGAN FAKTOR PENGGERAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK

DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN ANGKA BEBAS JENTIK DI KECAMATAN

SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA , JAWA BARAT

Oleh Abd. Rochman Rosidi, dan Wiku Adisasmito

1. Dijelaskan dalam jurnal dalam metode penelitian, bahwa Penelitian ini merupakan

penelitian analisis kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah

Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Populasi dalam penelitian ini adalah:

seluruh RT yang ada di wilayah Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka, sedangkan

sampel penelitian adalah semua RT di delapan desa yang melaksanakan PSN-DBD di

Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Responden dalam penelitian ini adalah: 48

Ketua RT yang terpilih di delapan desa di Wilayah Kecamatan Sumberjaya Kabupaten

Majalengka. Pengumpulan data hasil kegiatan PSN-DBD dilakukan melalui wawancara

dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data angka bebas jentik dilakukan observasi

atau pengamatan langsung yang dilengkapi cheklist pemantauan jentik untuk melihat

keberadaan jentik nyamuk penular DBD di rumah penduduk di wilayah Kecamatan

Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara analisis

univariat dan analisis bivariat melalui uji Chi square (X2).

Analisis univariat dilakukan untuk melihat faktor penggerakan PSNDBD di Kecamatan

Sumberjaya Kabupaten Majalengka, dengan mengetahui distribusi frekuensi masing-

masing variabel yang diteliti, baik variabel independen maupun variabel dependen, sehingga

dapat diketahui deskripsi masing-masing variabel. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat

hubungan antara dua variabel, yaitu antara variabel independen dan variabel dependen.

Variabel independen yang diteliti adalah penggerakan PSN-DBD yang meliputi:

musyawarah masyarakat desa, penyuluhan kelompok tentang DBD, adanya kader Jumantik,

1
adanya dana kegiatan PSN-DBD, sarana pendukung PSN-DBD, pelaksanaan kegiatan PSN-

DBD, bimbingan teknis, kunjungan rumah, dan pemantauan jentik secara berkala.

Sedangkan variabel dependen adalah: angka bebas jentik (ABJ).

Data yang telah dikumpulkan dilakukan pengklasifikasian dengan memberi kode atau tanda

terhadap pertanyaan yang diajukan, kemudian mengkonversi data kedalam angka guna

untuk mempermudah proses pengolahan data. Untuk variabel independen terdiri dari

sembilan subvariabel, masing-masing terdiri dari beberapa pertanyaan dengan jawaban Ya

=1, Tidak =0, kemudian dari komposit jawaban Ya pada masing-masing variabel di-rata-

ratakan dan diberi skor baik bila jawaban Ya mean dan kurang baik bila jawaban Ya <

mean. Sedangkan data dependen ABJ diberi skor baik bila 95-100%, cukup bila 70-95%,

dan kurang baik bila ABJ 70%. Pengklasifikasian berdasarkan target Depkes RI

menyebutkan bahwa target ABJ untuk kecamatan endemis DBD sebesar 95%, sedangkan

untuk kecamatan sporadis 80%, selain itu, juga mempertimbangkan perolehan ABJ rata-rata

hasil pengamatan sebesar 70%, sehingga diambil klasifikasi seperti tersebut di atas (baik,

cukup, dan kurang baik).

Dapat disimpulkan bahwa, peneliti sudah dikatakan sesuai saat mengatakan bahwa

penelitian yang diteliti menggunakan metode Cross-sectional dilihat dari uji Chi-square

yang dilakukan peneliti untuk mengetahui hubungan antar variabel. Tidak dituliskan dalam

jurnal mengenai pengukuran variabel dependen dan independen yang dilakukan dalam

waktu yang bersamaan. Namun, ketika membicarakan penelitian Cross-sectional maka

variabel dependen dan independen diukur pada waktu yang bersamaan. Dilihat dari judul

penelitiannya, peneliti ingin mengetahui hubungan. Hal tersebut sesuai, ketika peneliti ingin

mengetahui variabel dependen dan independen serta pola distribusinya maka peneliti

melakukan penelitian dengan metode penelitian Cross-sectional. Responden penelitian ini

adalah 48 RT pada 8 Desa di Kabupaten Majalengka, yang berarti sampel penelitian bersifat

2
komunitas. Hal tersebut sesuai dengan yang seharusnya, penelitian Cross-sectional

dilakukan pada komunitas, institusi, dll (Bardosono, 2010).

2. Pada jurnal ini terdapat analisis univariat dan analisis bivariat pada hasil penelitiannya.

Disebutkan dalam jurnal tersebut bahwa analisis univariat dilakukan untuk melihat

distribusi frekuensi dari masing masing variabel. Variabel independen pada jurnal ini

adalah musyawarah desa, penyuluhan kelompok tentang DBD, adanya kader jumantik,

adanya dana kegiatan PSN-DBD, bimbingan teknis, kunjungan rumah, dan pemeriksaan

jentik berkala. Sedangkan variabel dependen pada jurnal ini adalah angka bebas jentik

(ABJ). Dijelaskan dalam jurnal bahwa setiap variabel memiliki beberapa pertanyaan dengan

jawaban YA =1, dan TIDAK =0 setelah didapatkan hasilnya lalu dirata-ratakan setiap

variabelnya dan diberi skor baik jika jawabannya Mean dan kurang baik jika jawabannya

< Mean,sedangkan data dependen diberikan baik jika 95-100%, cukup bila 70-95%, dan

kurang baik jika 70%. Hal tersebut sesuai dengan yang seharusnya saat melakukan deskripsi

data. Hal yang perlu diperhatikan adalah skala likert, dan rumus Struges (Sya'ban, 2005).

Dan yang dilakukan peneliti dalam melakukan analisis univariat sudah sesuai. Sedangkan

untuk analisis bivariat peneliti menggunakan uji Chi-square untuk mengetahui hubungan

antar variabel. Hasil dari uji Chi-square pada jurnal tersebut pada setiap variabel adalah

musyawarah masyarakat desa dihasilkan nilai Pv=0,137, penyuluhan kelompok tentang

DBD dihasilkan nilai Pv=0,023, adanya kader jumantik dihasilkan nilai Pv=0,068, kegiatan

PSN-DBD dihasilkan nilai Pv=0,005, adanya dana kegiatan PSN-DBD dihasilkan nilai

Pv=0,588, sarana pendukung PSN-DBD dihasilkan nilai Pv=0,00, bimbingan teknis

dihasilkan nilai Pv=0,789, kunjungan rumah dihasilkan nilai Pv=0,940, dan pemantauan

jentik berkala dengan nilai Pv=0,048. Prinsipnya jika nilai Pv lebih dari 0,05 berarti variabel

tidak berhubungan, dan jika nilai kurang dari 0,05 berarti variabel berhubungan. Namun,

3
nilai Pv tidak boleh 0. Dari hasil Chi-sqare pada jurnal dapat disimpulkan bahwa variabel

penyuluhan kelompok tentang DBD, kegiatan PSN-DBD, dan pemantauan jentik berkala

berhubungan dengan variabel angka bebas jentik (ABJ).

Uji statistik sudah sesuai dengan tujuannya. Univariat untuk distribusi data, dan bivariat

mencari hubungan antar 2 variabel.h

3. Untuk penelitian kuantitatif sampling harus dilakukan secara acak. Hal tersebut berbanding

terbalik dengan yang dituliskan oleh peneliti dalam jurnalnya. Responden sudah ditentukan

yaitu 48 ketua RT pada kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Yang dilakukan peneliti adalah

Purposive sampling yang digunakan untuk penelitian kualitatif. Karena analisis uji statistik

akan tidak valid jika tidak menggunakan random sampling, sehingga apabila peneliti bukan

menggunakan teknik random sampling maka hasil analisis uji statistiktidak bisa di

generalisasi ke populasi awal. Sebaiknya peneliti menggunakan Stratified Random

Sampling atau Cluster Random Sampling. karena kalau Stratified dibedakan berdasarkan

populasi sedangkan Cluster sampel diambil berdasarkan letak geografis. Sebenarnya, jika

penelitian jurnal ini dianggap cluster random sampling maka akan terdapat RT yang tidak

menerapkan PSN. Kelemahan dari penelitian ini adalah terletak dalam jurnal disebutkan

bahwa sampel diambil dari semua RT yang berPSN, seharusnya sampel tidak diambil dari

anggota populasi tertentu. Pengambilan sampel yang dilakukan lebih cocok dikatakan

sebagai teknik pengambilan sampel secara Purposive.

4
Daftar Pustaka

Bardosono, S., 2010. Penelitian Cross-sectional. Depok: Universitas Indonesia.

Sya'ban, A., 2005. Teknik Analisis Data. Jakarta, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.

Hamka.

Das könnte Ihnen auch gefallen