Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1. Dijelaskan dalam jurnal dalam metode penelitian, bahwa Penelitian ini merupakan
penelitian analisis kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah
dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data angka bebas jentik dilakukan observasi
atau pengamatan langsung yang dilengkapi cheklist pemantauan jentik untuk melihat
Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara analisis
masing variabel yang diteliti, baik variabel independen maupun variabel dependen, sehingga
dapat diketahui deskripsi masing-masing variabel. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat
hubungan antara dua variabel, yaitu antara variabel independen dan variabel dependen.
musyawarah masyarakat desa, penyuluhan kelompok tentang DBD, adanya kader Jumantik,
1
adanya dana kegiatan PSN-DBD, sarana pendukung PSN-DBD, pelaksanaan kegiatan PSN-
DBD, bimbingan teknis, kunjungan rumah, dan pemantauan jentik secara berkala.
Data yang telah dikumpulkan dilakukan pengklasifikasian dengan memberi kode atau tanda
terhadap pertanyaan yang diajukan, kemudian mengkonversi data kedalam angka guna
untuk mempermudah proses pengolahan data. Untuk variabel independen terdiri dari
=1, Tidak =0, kemudian dari komposit jawaban Ya pada masing-masing variabel di-rata-
ratakan dan diberi skor baik bila jawaban Ya mean dan kurang baik bila jawaban Ya <
mean. Sedangkan data dependen ABJ diberi skor baik bila 95-100%, cukup bila 70-95%,
dan kurang baik bila ABJ 70%. Pengklasifikasian berdasarkan target Depkes RI
menyebutkan bahwa target ABJ untuk kecamatan endemis DBD sebesar 95%, sedangkan
untuk kecamatan sporadis 80%, selain itu, juga mempertimbangkan perolehan ABJ rata-rata
hasil pengamatan sebesar 70%, sehingga diambil klasifikasi seperti tersebut di atas (baik,
Dapat disimpulkan bahwa, peneliti sudah dikatakan sesuai saat mengatakan bahwa
penelitian yang diteliti menggunakan metode Cross-sectional dilihat dari uji Chi-square
yang dilakukan peneliti untuk mengetahui hubungan antar variabel. Tidak dituliskan dalam
jurnal mengenai pengukuran variabel dependen dan independen yang dilakukan dalam
variabel dependen dan independen diukur pada waktu yang bersamaan. Dilihat dari judul
penelitiannya, peneliti ingin mengetahui hubungan. Hal tersebut sesuai, ketika peneliti ingin
mengetahui variabel dependen dan independen serta pola distribusinya maka peneliti
adalah 48 RT pada 8 Desa di Kabupaten Majalengka, yang berarti sampel penelitian bersifat
2
komunitas. Hal tersebut sesuai dengan yang seharusnya, penelitian Cross-sectional
2. Pada jurnal ini terdapat analisis univariat dan analisis bivariat pada hasil penelitiannya.
Disebutkan dalam jurnal tersebut bahwa analisis univariat dilakukan untuk melihat
distribusi frekuensi dari masing masing variabel. Variabel independen pada jurnal ini
adalah musyawarah desa, penyuluhan kelompok tentang DBD, adanya kader jumantik,
adanya dana kegiatan PSN-DBD, bimbingan teknis, kunjungan rumah, dan pemeriksaan
jentik berkala. Sedangkan variabel dependen pada jurnal ini adalah angka bebas jentik
(ABJ). Dijelaskan dalam jurnal bahwa setiap variabel memiliki beberapa pertanyaan dengan
jawaban YA =1, dan TIDAK =0 setelah didapatkan hasilnya lalu dirata-ratakan setiap
variabelnya dan diberi skor baik jika jawabannya Mean dan kurang baik jika jawabannya
< Mean,sedangkan data dependen diberikan baik jika 95-100%, cukup bila 70-95%, dan
kurang baik jika 70%. Hal tersebut sesuai dengan yang seharusnya saat melakukan deskripsi
data. Hal yang perlu diperhatikan adalah skala likert, dan rumus Struges (Sya'ban, 2005).
Dan yang dilakukan peneliti dalam melakukan analisis univariat sudah sesuai. Sedangkan
untuk analisis bivariat peneliti menggunakan uji Chi-square untuk mengetahui hubungan
antar variabel. Hasil dari uji Chi-square pada jurnal tersebut pada setiap variabel adalah
DBD dihasilkan nilai Pv=0,023, adanya kader jumantik dihasilkan nilai Pv=0,068, kegiatan
PSN-DBD dihasilkan nilai Pv=0,005, adanya dana kegiatan PSN-DBD dihasilkan nilai
dihasilkan nilai Pv=0,789, kunjungan rumah dihasilkan nilai Pv=0,940, dan pemantauan
jentik berkala dengan nilai Pv=0,048. Prinsipnya jika nilai Pv lebih dari 0,05 berarti variabel
tidak berhubungan, dan jika nilai kurang dari 0,05 berarti variabel berhubungan. Namun,
3
nilai Pv tidak boleh 0. Dari hasil Chi-sqare pada jurnal dapat disimpulkan bahwa variabel
penyuluhan kelompok tentang DBD, kegiatan PSN-DBD, dan pemantauan jentik berkala
Uji statistik sudah sesuai dengan tujuannya. Univariat untuk distribusi data, dan bivariat
3. Untuk penelitian kuantitatif sampling harus dilakukan secara acak. Hal tersebut berbanding
terbalik dengan yang dituliskan oleh peneliti dalam jurnalnya. Responden sudah ditentukan
yaitu 48 ketua RT pada kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Yang dilakukan peneliti adalah
Purposive sampling yang digunakan untuk penelitian kualitatif. Karena analisis uji statistik
akan tidak valid jika tidak menggunakan random sampling, sehingga apabila peneliti bukan
menggunakan teknik random sampling maka hasil analisis uji statistiktidak bisa di
Sampling atau Cluster Random Sampling. karena kalau Stratified dibedakan berdasarkan
populasi sedangkan Cluster sampel diambil berdasarkan letak geografis. Sebenarnya, jika
penelitian jurnal ini dianggap cluster random sampling maka akan terdapat RT yang tidak
menerapkan PSN. Kelemahan dari penelitian ini adalah terletak dalam jurnal disebutkan
bahwa sampel diambil dari semua RT yang berPSN, seharusnya sampel tidak diambil dari
anggota populasi tertentu. Pengambilan sampel yang dilakukan lebih cocok dikatakan
4
Daftar Pustaka
Sya'ban, A., 2005. Teknik Analisis Data. Jakarta, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka.