Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun Oleh:
NAMA NIM
Fitria Kherotunnisa 1307025091
JURUSAN BIOLOGI
LABORATORIUM FISIOLOGI PERKEMBANGAN DAN MOLEKULER HEWAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2016
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIOLOGI REPRODUKSI
Disusun Oleh:
NAMA NIM
Fitria Khoerotunnisa 1307025091
Laporan akhir praktikum Perkembangan Hewan ini telah diserahkan di Samarinda pada
tanggal 10 Desember 2015, dan telah memenuhi syarat.
Mengetahui,
2
Rudy Agung Nugroho, M.Si Ph. D
NIP. 19730725 200012 1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam karena
atas limpahan rahmat, hidayah serta pertolongan-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Resmi
Perkembangan Hewan tepat pada waktunya.
Laporan Resmi Perkembangan Hewan ini disusun berdasarkan dari praktikum yang telah
dilakukan. Adapun materi yang terkandung di dalamnya antara lain: Organogenesis; Regenerasi;
Metamorfosis; Siklus Estrus dan Gametogenesis, dimana dalam setiap percobaan yang telah
dilakukan diharapkan nantinya dapat menjadi pengetahuan tambahan untuk mempelajari tentang
Perkembangan Hewan secara mendetail.
Terima kasih kepada Kepala Laboratorium Fisiologi Perkembangan dan Molekuler Hewan
yang telah memberikan izin untuk melaksanakan praktikum ini. Dan juga kepada dosen-dosen
pembimbing serta seluruh asisten-asisten praktikum yang telah banyak meluangkan waktunya untuk
membimbing dalam melakukan setiap percobaan yang ada.
Kami akan menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan
Resmi Perkembangan Hewan untuk pengetahuan bersama. Akhirnya, semoga laporan ini membawa
berkah dan manfaat bagi kita semua.
Penulis
3
DAFTAR ISI
LAPORAN RESMI............................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... iv
PRAKTIKUM 1. PENGAMATAN SPERMATOZOA PADA KELINCI (Oryctolagus coniculus).......1
PRAKTIKUM 2. FEKUNDITAS IKAN MAS (Cyprinus carpio)........................................................4
PRAKTIKUM 3. KELENJAR HIPOFISA PADA IKAN LELE (Clarias sp.).....................................15
PRAKTIKUM 4. SPERMATOZOA IKAN PATIN (Pangasius sp.)..................................................21
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
01 April 2016, Samarinda, Indonesia
5
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
01 April 2016, Samarinda, Indonesia
memiliki struktur axoneme yang terdiri atas ditambahkan pewarnaan neutral red,
mikrotubulpusat dikelilingi oleh 9 doblet kemudian diamati dengan menggunakan
mikrotubul yang berjarak sama satu dengan mikroskop pada perbesaran 400x. sperma
yang lainnya. Daya yang dihasilkan mesin ini yang hidup ditandai dengan warna terang
memutar ekor bagaikan baling-baling dan karena spermatozoa tidak menyerap warna.
memungkinkan sperma meluncur dengan Sebaliknya spermatozoa yang mati ditandai
cepat[2]. dengan adanya penyerapan warna merah
Sperma bukan hanya harus ada pada air dibagian kepala spermatozoa. Kemudian
mani, akan tetapi juga harus memenuhi kriteria dihitung jumlah sperma yang hidup dan mati.
air mani subur dan kriteria ini menurut WHO Pengamatan motilitas spermatozoa
adalah sebagai berikut: jumlah sperma yang kelinci jantan. Adapun untuk pengamatan
cukup banyak (diatas 10 juta per ml), motilitas, sperma tidak dilakukan pewarnaan.
gerakannya cukup cepat dan lurus, bentuknya Namun sperma ini diamati dengan
relatif normal, kemampuan hidupnya menggunakan homositometer neubeur untuk
(viabilitas) cukup baik, dan tidak terdapat dihitung jarak sperma yang bergerak pada
bakteri dan leukospermia yang banyak[2]. mikroskop perbesaran 400x lalu dimasukkan
Oleh karena itu dilakukan praktikum pada hasil tersebut pada rumus kecepatan V= s / t
pengamatan histopatologi usus normal
(duodenum) dan usus abnormal Hasil dan Pembahasan
(adenokarsinoma) agar dapat diketahui Berdasarkan Pengamatan Spermatozoa
perbedaan antara bagian-bagian usus normal Kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang telah
dan abnormal, fungsi usus dan penyakit pada dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
usus.
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk
mengetahui bentuk morfologi dari sperma,
viabilitas spermatozoa pada kelinci jantan
serta motilitas yang terjadi pada sperma kelinci
jantan.
Metode
Praktikum Fisiologi Reproduksi tentang
Pengamatan Spermatozoa Kelinci 1
(Oryctolagus cuniculus) ini dilaksanakan pada 2
tanggal 01 April 2016, di Laboratorium
Fisiologi, Perkembangan dan Molekuler 3
Hewan, gedung baru lantai 3, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Mulawarman.
Alat yang digunakan adalah mikroskop,
cover glass, pipet tetes, object glass, cawan
petri, hot plate, alat tulis dan kamera Gambar 1.1 Spermatozoa Kelinci
sedangkan bahan yang digunakan yaitu (Oryctolagus cuniculus)
spermatozoa kelinci (Oryctolagus cuniculus) Keterangan: 1. Kepala; 2. Leher; 3. Ekor
dan Nacl 0,9%.
Pengamatan morfologi spermatozoa
kelinci jantan. Disiapkan larutan Nacl 0,9%, zat
pewarna preparat dan bahan-bahan lainnya,
kemudian dilakukan pembedahan pada kelinci
untuk pengambilan sperma dari bagian cauda
epididimis, sperma diletakkan cawan petri
yang berisi larutan Nacl 0.9% yang telah
disesuaikan suhunya seperti pada internal
tubuh kelinci, dipotong-potong sperma tersebut
dan diambil 1 tetes sperma diatas gelas objek
untuk diamati bagian morfologi sperma kelinci
menggunakan mikroskop
Pengamatan viabilitas spermatozoa Gambar 2. Preparat Sperma kelinci
kelinci jantan. Langkah yang dilakukan sama (Oryctalagus sp.) abnormal
seperti pengamatan morfologi spermatozoa, Pada pengamatan morfologi Spermatozoa
kemudian setelah pada cawan petri Kelinci (Oryctolagus cuniculus) ini didapatkan
6
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
01 April 2016, Samarinda, Indonesia
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan,
pengamatan morfologi bentuk spermatozoa
kelinci (Oryctolagus cuniculus) pada bagian
kepala berbentuk bulat melonjong dan memiliki
ekor serta leher yang tipis dan panjang. Pada
pengamatan viabilitas spermatozoa kelinci
yaitu yang hidup hanya ada satu, yang mati
ada 15 sehingga spermatozoa yang teramati
dalam praktikum ini berjumlah 16
spermatozoa, dengan perkiraan viabilitas 93,
75%. Sedangkan pada pengamatan motilitas
umumnya spermatozoa ini banyak yang diam
pada tempatnya dan yang berjalan maju hanya
ada satu yang teramati, karena motilitas
spermatozoa terlalu lama diamati sampai tidak
lagi terlihat pergerakannya. Sehingga motilitas
spermatozoa tidak dapat terhitung valid.
Ucapan Penulis
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Penanggung Jawab dan Asisten
Praktikum Fisiologi Reproduksi atas
bimbingan, dukungan dan arahan yang
diberikan. Selanjutnya, penulis berterima kasih
pada Laboratorium Fisiologi, Perkembangan
dan Molekuler Hewan atas fasilitas yang
diberikan untuk melakukan praktikum ini.
Referensi
[1] Bachtiar, imam. 2003. Reproduksi
seksual karang scleractinia: Telaah
pustaka, jurnal biota. Vol VIII. No 3 Hal
131-134. Mataram
[2] Guyton, C. A. 2006. Fisiologi Kedokteran.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
[3] Manasik. 2004. Reproduksi karang
acropora aspera di pulau panjang, jawa
tengah: I. Gametogenesis. Journal of
marine sciences. No 9. Vol. 4 Hal: 211-
216: Semarang
[4] Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi
Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi Kedua.
Jakarta: EGC Buku Kedokteran
[5] Toelihere, Mozes. 1981. Fisiologi
Reproduksi pada ternak. Bandung:
penerbit angkasa
[6] Yatim, W. 1976. Reproduksi dan
Embriologi. Bandung: Tarsito.
8
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
01 April 2016, Samarinda, Indonesia
9
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
15 April 2016, Samarinda, Indonesia
LAMPIRAN
Gambar 2. Pembedahan
Gambar 5. Diteteskan pada object glass dan ditutup dengan cover glass
Abstrak Fekunditas menunjukkan potensi telur yang dihasilkan untuk satu pemijahan,
pada ovari secara morfologi dapat dideteksi pada telur yang telah matang gonad IV.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan fekunditas dengan menggunakan metode
gravimetrik, metode volumetrik, metode jumlah dan menentukan diameter telur ikan.
Metode yang digunakan yaitu metode gravimetrik dengan menimbang satu persatu dari
4 bagian gonad (bagian I, II, II, IV) menggunakan neraca analitik, selanjutnya dilakukan
metode volumetrik dengan memasukkan aquades masing-masing 10 ml kedalam 4
tabung ukur yang kemudian dimasukan ke masing-masing 4 bagian gonad kemudian
metode jumlah dengan menghitung jumlah telur ikan pada 4 bagian gonad yang telah di
bagi selanjutnya di ukur diameter telur ikan. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
dilakukan didapatkan berat badan keseluruhan ikan mas (Cyprinus carpio) yaitu 360 gr,
berat gonad 30,23 gr dan berat ikan tanpa gonad 310 gr. Diameter rata-rata telur adalah
145,431 m serta nilai fekunditas dengan metode volumetrik dan gravimetrik berturut-
turut adalah 22218,7248 dan 22315,7143
Metode
Praktikum Fisiologi Reproduksi
tentang Fekunditas Pada Ikan Mas
(Cyprinus carpio L.) dilaksanakan pada Dalam pengamatan dan pengukuran
tanggal 15 April 2016 15.30-17.00 WITA diameter telur pada Ikan Mas (Cyprinus
di Laboratorium Fisiologi, Perkembangan carpio L.) yaitu dengan diambil 5 telur
dan Molekuler Hewan, Fakultas pada masing-masing potongan gonad.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Diukur diameternya dengan
Universitas Mulawarman. menggunakan mikroskop kemudian
Alat yang digunakan adalah alat dicatat. Diulangi perlakuan pada
tulis, mikroskop, cawan petri, timbangan, potongan gonad lainnya.
alat bedah, tabung ukur, gelas objek,
kaca penutup, baki, sarung tangan,
masker. Sedangkan bahan yang
digunakan yaitu ikan mas betina (gonad) Pengamatan Indeks Kematangan
dan tisu. Gonad, dilakukan dengan ditimbang
Pengamatan metode jumlah yaitu berat ikan dan berat gonad dengan
disiapkan alat dan bahan yang akan menggunakan timbangan. Dicatat dan
digunakan. Dibedah bagian perut ikan dilakukan perhitungan dengan rumus:
dan diambil telurnya, kemudian letakkan Indeks kematangan Gonad (IKG) IKG=
telur di dalam cawan petri dan diberi Berat gonad atau berat tubuh x 100%
sedikit air. Dihitung satu persatu telur atau disebut Gonado somatic Index
dengan bantuan scapel dan jarum. (GSI).
Kemudian dicatat jumlah telur yang
terhitung.
Tabel 1. Hasil Pengukuran dengan Meode Jumlah telur, Metode Gravimetrik dan Metode
Volumetrik
Bagian
I II III IV Total
Gonad ke-
Metode 21.005
5.207 telur 4.876 telur 4.931 telur 5.991 telur
Jumlah Telur telur
Metode
7,4133 gr 9,6845 gr 6,7577 gr 7,7797 gr 31,6332 gr
Gravimetrik
Metode
Volumetrik
7 ml 10 ml 6 ml 7 ml 30 gr
(Pertambaha
n Volume)
beratnya adalah 0,0010-0,0014 gr/butir. ukuran gelas ukur yang digunakan pada
Sedangkan diameter telur ikan mas metode volumetrik terlalu kecil, sehingga
dalam keadaan menggembung atau telur tersangkut dan susah dikeluarkan.
membengkak 1,5mm-2,5mm beratnya
setelah dibuahi mencapai 0,0033 gr Kesimpulan
-0.01a 25 gr/butir. Berdasarkan hasil pengamatan
Menurut[5] bahwa semakin yang telah dilakukan didapatkan berat
berkembang gonad maka semakin besar badan pada ikan mas (Cyprinus carpio)
pula garis tengah telurnya sebagai hasil keseluruhan ikan mas yaitu 360 gr, berat
daripada pengendapan butir-butir gonad 30,23 gr dan berat ikan tanpa
minyak yang berjalan seiring dengan gonad 310 gr. Total jumlah telur yang
perkembangan tingkat kematangan terhitung adalah sebanyak 21.005 telur.
gonad. Sedangkan menggunakan tanda Diameter rata-rata telur adalah 145,431
utama untuk membedakan kematangan m. Nilai fekunditas dengan metode
gonad berdasarkan berat gonad. Secara volumetrik dan gravimetrik berturut-
alamiah[6] hal ini berhubungan dengan turut adalah 22218,7248 dan
ukuran dan berat tubuh ikan 22315,7143 dan nilai IKG (Indeks
keseluruhannya atau tanpa berat gonad. Kemaangan Gonad) nya sebesar 8,397%.
Perbandingan antara berat gonad
dengan berat tubuh dan menamakannya Ucapan Terima Kasih
coeficient kematangan yang dinyatakan Penulis mengucapkan terima kasih
dalam persen. kepada Penanggung Jawab dan Asisten
Hubungan linier antara fekunditas Praktikum Fisiologi Reproduksi atas
dengan bobot tubuh serta bobot gonad bimbingan, dukungan dan arahan yang
mengindikasikan bahwa jumlah telur di diberikan. Selanjutnya, penulis berterima
dalam ovarium mengikut secara kasih pada Laboratorium Fisiologi,
proporsional terhadap kedua variabel Perkembangan dan Molekuler Hewan
tersebut. Hal ini didukung oleh atas fasilitas yang diberikan untuk
pernyataan yang menyatakan bahwa melakukan praktikum ini.
jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan
akan meningkat sejalan dengan semakin Referensi
besarnya gonad[5]. [1] Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan.
Pada umumnya fekunditas Armico. Bandung Press. 190 hal.
meningkat dengan meningkatnya ukuran [2] Effendie, M.I. 2002. Biologi
ikan betina. Semakin banyak makanan Perikanan. Yayasan Pustaka
maka pertumbuhan ikan semakin cepat Nusantara. Bogor. 112 hal.
dan fekunditasnya semakin besar [1]. Pola [3] Indira F. 2005. Pembesaran larva ikan
bobot tubuh, bobot gonad dan bobot gabus, Channa striata dan efektifitas
hati dari hasil pengamatan adalah induksi hormon gonadotropin untuk
mempunyai pola yang sama tetapi ikan pemijahan induk. [tesis]. Sekolah
gabus dalam wadah budidaya belum Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
sepenuhnya dapat merespon pakan [4] Tang MU dan R Affandi. 2000. Biologi
dengan optimal dan atau komposisi reproduksi ikan. Pusat Penelitian dan
pilihan pakan yang terbatas. Pengawasan Perairan. Bogor. 110 hal.
Perkembangan bobot gonad dan bobot [5] Zairin M.Jr. 2003. Endokrinologi dan
hati ikan gabus dalam wadah budidaya peranannya bagi masa depan
tidak jauh berbeda tetapi terjadi perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah
penurunan bobot tubuh. Selama proses Guru Besar Tetap Ilmu Fisiologi
reproduksi sebagian besar hasil Reproduksi dan Endokrinologi Hewan
metabolisme tertuju pada perkembangan Air. Fakultas Perikanan dan Ilmu
gonad. Hal ini menyebabkan terjadinya Kelautan IPB. 70 hal.
perubahan dalam gonad itu sendiri. [6] Nikolsky, G. V. 1963. The Ecology of
Umumnya pertambahan gonad pada Fishes. Academic Press.London. 352
ikan betina berkisar antara 10 sampai 25 p.
% dari bobot tubuh[4].
Faktor kesalahan pada praktikum
ini yaitu pada penimbangan telur
digunakan kertas, sehigga banyak telur
yang tertinggal/melekat pada kertas
sehingga tidak terhitung. Selain itu
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
15 April 2016, Samarinda, Indonesia
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
15 April 2016, Samarinda, Indonesia
LAPORAN SEMENTARA
Telur 1 Telur 2
Telur 3 Telur 4
Telur 5
Telur 1 Telur 2
Telur 3 Telur 4
Telur 5
Telur 1 Telur 2
Telur 3 Telur 4
Telur 5
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
15 April 2016, Samarinda, Indonesia
Telur 1 Telur 2
Telur 3 Telur 4
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
15 April 2016, Samarinda, Indonesia
Telur 5
LAMPIRAN
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
15 April 2016, Samarinda, Indonesia
Abstrak Pemijahan adalah proses pertemuan antara ikan jantan dan betina untuk
melakukan pembuahan telur oleh spermatozoa yang terjadi diluar tubuh (eksternal).
Untuk meningkatkan kualitas pemijahan pada ikan budidaya, dugunakan teknik
penyuntikan kelenjar hipofisa ikan kedalam tubuhnya untuk mempercepat proses
kematangan gonad. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pengambilan kelenjar
hipofisa, untuk mengetahui teknik penyuntikan kelenjar hipofisa dan untuk mengetahui pembuatan
ekstrak kelenjar hipofisa. Metode yang digunakan yaitu pada pengambilan kelenjar hipofisa dipotong
bagian kepala ikan secara vertikal mulai dari permukaan sedikit diatas mulut sehingga tampak organ
otak yang dilingkupi lendir atau lemak selanjutnya diangkat otak dan lendir dibersihkan dengan tissue
atau kapas, bila sudah bersih tampak butiran putih itulah kelenjar hipofisa kemudian pada pembuatan
ekstrak, dihancurkan kelenjar hipofisa dengan menggunakan gelas penggerus hingga halus sambil
dicampurkan atau dilarutkan dengan aquadest sebanyak 2,5 ml, agar larutan lebih homogen
digunakan alat sentrifuge. Pada penyuntikan kelenjar hipofisa, penyuntikan pada ikan betina dilakukan
secara intramuskular dibelakang pangkal sirip punggung. Berdasarkan hasil praktikum yang
dilakukan, teknik pembuatan ekstrak hipofisa dari ikan mas dilakukan dengan cara
membedah bagian kepala untuk mengambil hipofisa tersebut lalu dihancurkan dicawan
petri dengan ditambahkan aquadest 2 ml. Setelah hipofisa hancur dimasukkan kedalam
ependorf dan di sentrifuse selama 10 menit, diambil bagian supernatant dan ependorf
untuk disuntikkan ke ikan lele. Sehingga larutan ini berfungsi mempercepat proses
kematangan gonad dalam reproduksi dengan membentuk hormone FSH dan LH.
Metode
Waktu dan Tempat
Praktikum yang berjudul Teknik
Pemijahan pada Ikan Lele (Clarias sp)'
dilaksanakan pada hari Jum`at tanggal 22 April
2016 pada pukul 16.00-selesai WITA Gambar 2. Hipofisa yang dicampur dengan
bertempat di Laboratorium Fisiologi, aquadest dan dihaluskan
Perkembangan dan Molekuler Hewan,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Unversitas Mulawarman, Samarinda.
Cara Kerja
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
15 April 2016, Samarinda, Indonesia
Referensi
[1] Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan.
Armico. Bandung Press. 190 hal
[2] Fujaya, Y. 2010. Materi Kuliah
Genetika Dan Pemuliabiakan Ikan.
Fakultas Ilmu kelautan dan
perikanan. Makasar: Universitas
Hasanuddin.
[3] Kakufu, T. dan Ikonwe, H. 1983.
Hormon Injection for Artifical
Spawning Modern Methods of
Aquaculture. In Japan Konshasha Ltd:
Japan.
[4] Sudrajat, Maman. 2010. Manajemen
Pemijahan Ikan. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
[5] Woynarovich, E. & L. Horvath. 1980.
The artificial propagation of warm-
water finfishes, a manual for
extension. FAO Fish. Tech. pap., No.
201, Roma. 183p.
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
15 April 2016, Samarinda, Indonesia
Lampiran
Abstrak Spermatogenesis adalah proses pembentukan spermatozoa yang terjadi di dalam tubulus
seminiferus testis. Tujuan praktikum kali ini ialah untuk mengetahui viabilitas spermatozoa, untuk
mengetahui motilitas dan kecepatan gerak maju spermatozoa serta untuk mengetahui konsentrasi
spermatozoa pada ikan patin (Pangasius sp.). Praktikum dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29
April 2016, pukul 15.30-17.30 WITA bertempat di Laboratorium Fisiologi Perkembangan dan Molekuler
Hewan, FMIPA, Universitas Mulawarman. Pengamatan sperma pada ikan patin dilakukan dengan
metode stripping kemudian spema diencerkan dengan aquadest dan diletakkan pada double improve
neubauer untuk diamati di bawah mikroskop serta dihitung jumlahnya lalu dicatat hasil pengamatan.
Pengamatan pada sperma ikan patin didapatkan hasil bahwa sperma berbentuk elips. Pada praktikum
kali ini tidak dapat dihitung jumlah sperma karena sperma terlalu kental dan bertumpuk pada object
glass sehingga tidak memungkinkan untuk dihitung jumlahnya.
30
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
April 2016, Samarinda, Indonesia
31
Jurnal Fisiologi Reproduksi FMIPA UNMUL 2016
April 2016, Samarinda, Indonesia
LAMPIRAN
Milt sperma
32