Sie sind auf Seite 1von 2

FITRI LARASATI (2010730136)

TEORI-TEORI PROSES PENUAAN

Teori Genetic Clock

Teori ini menyatakan bahwa proses menua terjadi akibat adanya program
jam genetik didalam nuklei. Jam ini akan berputar dalam jangka waktu
tertentu dan jika jam ini sudah habis putarannya maka, akan
menyebabkan berhentinya proses mitosis. Jadi menurut teori ini bila jam
kita itu berhenti maka akan meninggal dunia.

Teori mutasi somatik (Error Catastrophe)

Menurut teori ini, menua diakibatkan oleh menumpuknya berbagai macam


kesalahan sepanjang kehidupan manusia. Akibat kesalahan tersebut akan
berakibat kesalahan metabolisme yang dapat mengakibatkan kerusakan
sel dan fungsi sel secara perlahan.

Teori rusaknya sistem imun tubuh

Proses menua dapat terjadi akibat perubahan protein pasca translasi yang
dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh
mengenali dirinya sendiri (Self recognition). Jika mutasi somatik
menyebabkan terjadinya kelainan pada permukaan sel, maka hal ini akan
mengakibatkan sistem imun tubuh menganggap sel yang mengalami
perubahan tersebut sebagai sel asing dan menghancurkannya.

Dipihak lain sistem imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami


penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap antigen menjadi
menurun, sehingga sel-sel patologis meningkat sesuai dengan
menigkatnya umur.

Teori kerusakan akibat radikal bebas

Untuk organisme aerobik, RB terutama terbentuk pada waktu respirasi


(aerob) didalam mitokondria, karena 90% oksigen diambil tubuh, masuk
kedalam mitokondria. Waktu terjadi proses respirasi tersebut oksigen
dilibatkan dalam mengubah bahan bakar menjadi ATP, melalui enzim-
enzim respirasi didalam mitkondria, maka RB akan dihasilkan sebagai zat
antara.

RB bersifat merusak, karena sangat reaktif, sehingga dapat bereaksi


dengan DNA, protein, dan asam lemak tak jenuh.

Teori metabolisme/ Teori Glikasi

Pengurangan intake kalori pada rodentia muda akan menghambat


pertumbuhan dan memperpanjang umur. Perpanjangan umur karena
penurunan jumlah kalori tersebut antara lain disebabkan karena
menurunnya salah satu atau beberapa proses metabolisme. Terjadi
penurunan penegeluaran hormon yang merangsang proliferasi sel,
misalnya insulin dan hormon pertumbuhan.

Modifikasi cara hidup yang kurang bergerak menjadi lebih banyak


bergerak mungkin juga dapat meningkatkan umur panjang.

Adanya hubungan terkait tingkat metabolisme dengan panjang umur,


beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan tersebut.
Perkembangan lalat (Drosophila Melanogaster) lebih cepat dan umurnya
lebih pendek pada temperatur 30oC, jika dibandingkan dengan lalat yang
dipelihara pada temperatur 10oC. Hal ini menyerupai hewan yang hidup
dialam bebas yang banyak bergerak dibandingkan dengan hewan
laboratorium yang kurang bergerak dan banyak makan. Hewan dialam
bebas lebih panjang umurnya daripada hewan laboratorium.

REFERENSI

BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM JILID 1.

BUKU AJAR ILMU GERIATRI

Das könnte Ihnen auch gefallen