Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi The Stockholders, Board of Commissioners and Directors
PT GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk PT GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk
Kami telah mengaudit neraca PT Gunawan Dianjaya Steel We have audited the accompanying balance sheets of
Tbk (Perusahaan) tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (the Company) as of
laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas serta December 31, 2009 and 2008, the related statements of
laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal- income, changes in stockholders equity and cash flows
tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab for the years then ended. These financial statements are
manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak the responsibility of the Company's management. Our
pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan responsibility is to express an opinion on these financial
berdasarkan audit kami. statements based on our audit.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing We conducted our audit in accordance with auditing
yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar standards established by the Indonesian Institute of
tersebut mengharuskan kami merencanakan dan Certified Public Accountants. Those standards require
melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan that we plan and perform the audit to obtain reasonable
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji assurance about whether the financial statements are free
material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar of material misstatement. An audit includes examining,
pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah on a test basis, evidence supporting the amounts and
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga disclosures in the financial statements. An audit also
meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan includes assessing the accounting principles used and
dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta significant estimates made by management, as well as
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara evaluating the overall financial statement presentation.
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan We believe that our audit provide a reasonable basis for
dasar memadai untuk menyatakan pendapat. our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami In our opinion, the financial statements referred to above
sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal present fairly, in all material respects, the financial
yang material, posisi keuangan Perusahaan tanggal position of the Company as of December 31, 2009 and
31 Desember 2009 dan 2008, hasil usaha dan arus kas 2008, the results of their operations and their cash flows
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut for the years then ended in conformity with generally
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum accepted accounting principles in Indonesia.
di Indonesia.
.
The accompanying financial statements are not intended to present financial position, results of operations, changes in stockholders equity and cash flows in accordance
with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit
such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
-1-
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan See accompanying Notes to Financial Statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. which are an integral part of the financial statements.
-3-
BEBAN POKOK PENJUALAN 1.829.359.302.348 2d, 2m, 5, 23 2.460.754.841.017 COST OF GOODS SOLD
LABA (RUGI) KOTOR ( 187.804.124.220 ) 559.775.203.651 GROSS PROFIT (LOSS)
BEBAN USAHA 2m, 24 OPERATING EXPENSES
Penjualan 62.824.380.817 120.072.068.944 Selling
Umum dan Administrasi 22.797.705.862 22.500.990.405 General and Administrative
Jumlah Beban Usaha 85.622.086.679 142.573.059.349 Total Operating Expenses
INCOME (LOSS) FROM
LABA (RUGI) USAHA ( 273.426.210.899 ) 417.202.144.302 OPERATIONS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan See accompanying Notes to Financial Statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. which are an integral part of the financial statements.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
-4-
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan See accompanying Notes to Financial Statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. which are an integral part of the financial statements.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
-5-
2009 2008
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING
OPERASI ACTIVITIES
Kas diterima dari pelanggan 1.648.522.531.641 3.087.931.920.219 Cash received from customers
Kas dibayar kepada pemasok, direktur Cash paid to suppliers, directors and
dan karyawan ( 1.642.334.080.742 ) ( 2.711.811.729.358 ) employees
Kas yang dihasilkan dari operasi 6.188.450.899 376.120.190.861 Cash generated from operations
Penerimaan penghasilan bunga 1.571.813.501 2.165.241.961 Cash receipt from interest income
Pembayaran beban bunga ( 21.929.499.775 ) ( 44.781.424.607 ) Cash payment of interest expenses
Pembayaran pajak ( 38.232.846.777 ) ( 119.629.806.497 ) Cash payment of taxes
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Flows Provided by
Untuk) Aktivitas Operasi ( 52.402.082.152 ) 213.874.201.718 (Used in) Operating Activities
Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas: Activities not affecting cash flows:
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan See accompanying Notes to Financial Statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. which are an integral part of the financial statements.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
-6-
1. UMUM 1. GENERAL
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali The Company's Articles of Association have been
perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dr. Irawan amended several times, the last with Notarial
Soerodjo, S.H., MSi, No. 73, tanggal 16 Juli 2009, Deed Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 73, dated
mengenai perubahan status Perusahaan menjadi Perseroan July 16, 2009, the Company's status changes from
Terbuka (Tbk) dan perubahan seluruh Anggaran Dasar private company to become Public Company and
Perusahaan sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk changes the Company's Articles of Association in
melakukan penawaran umum perdana sahamnya kepada connection with the Company's plan to conduct initial
masyarakat. Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut telah public offering shares to the public. Amendment of the
disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Deed was approved by Decree of the Minister of Law
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. and Human Rights Republic of Indonesia in its Decision
AHU-35724.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 28 Juli 2009. Letter No. AHU-35724.AH.01.02.Tahun 2009, dated
July 28, 2009.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang According to article 3 of the Company's Articles of
lingkup kegiatan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang Association, the scope of its activities is to engage in the
industri penggilingan baja, yang sebelumnya bergerak manufacturing of steel, which previously engage in hot
dalam industri pelat baja canai panas. Perusahaan mulai rolling steel plate mill. The Company started its
berproduksi secara komersial pada tahun 1993 dan hasil commercial productions in 1993 and has marketed
produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri, domestically and abroad, including America, Europe
termasuk Amerika, Eropa dan Asia. and Asia.
Lokasi kantor dan pabrik berada di Jalan Margomulyo The Company's administrative and production facilities
No. 29 A, Tandes, Surabaya, Jawa Timur. are located on Jalan Margomulyo No. 29 A Tandes,
Surabaya, East Java.
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan c. The Board of Commissioners, Directors and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada The members of the Companys Board of Commissioners
tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: and Directors as of December 31, 2009, were as follows:
-7-
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada The members of the Companys Board of
tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Commissioners and Directors as of December 31, 2008,
were as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : Eng Gwan Kwik : President Commissioner
Komisaris : Hadi Sutjipto : Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama : Tetsuro Okano : President Director
Direktur : Gwie Gunadi Gunawan : Director
Direktur : Gwie Gunato Gunawan : Director
Jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah 492 dan 496 The Company had 492 and 496 permanent employees as
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. of December 31, 2009 and 2008, respectively.
Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Salaries and other compensation benefits of the
Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Companys Board of Commissioners and Directors
Rp 3.120.175.000 dan Rp 2.820.400.000 masing-masing amounted to Rp 3,120,175,000 and Rp 2,820,400,000 in
pada tahun 2009 dan 2008. 2009 and 2008, respectively.
Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip The financial statements have been prepared in
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan accordance with generally accepted accounting
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan principles in Indonesia, which are based on Statement of
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Financial Accounting Standards (PSAK) and the Capital
Keuangan (Bapepam dan LK) mengenai Pedoman Market and Financial Institution Supervisory Agency
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan, yang (Bapepam dan LK) Regulations and Guidelines for
diedarkan oleh Bapepam dan LK bagi emiten atau Financial Statement Presentation and Disclosures for
perusahaan publik industri manufaktur. publicly listed companies issued by Bapepam dan LK for
manufacturing companies.
Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas disusun The financial statements, except for the statement of
berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis) dengan cash flow have been prepared on the accrual basis using
konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk historical cost concept of accounting, except for
persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah inventories which are stated at lower of cost or net
antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. realizable value.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran The statements of cash flows are presented using direct
kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi method, which are classified into operating, investing,
dan pendanaan. Laporan arus kas disajikan dengan and financing activities.
menggunakan metode langsung.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan The reporting currency used in the financial statements
keuangan adalah Rupiah. is Indonesian Rupiah.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash
investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau in bank and time deposits with maturity period of 3
kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak (three) months or less than from cost date and are not
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. pledged as collaterals for loan or restricted.
Penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, ditentukan Allowance for doubtful accounts, if any, is provided
berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang based on the review of the status of the individual
masing-masing pelanggan pada akhir tahun. receivables accounts at the end of the year.
d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan d. Transaction with Related Parties
Istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang The Company has transactions with entities that are
mempunyai hubungan istimewa, seperti yang dinyatakan regarded as having special relationship as defined by
dalam PSAK No. 7, mengenai Pengungkapan Pihak-pihak PSAK No. 7, regarding Related Parties Disclosures.
yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
-8-
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang All significant transactions with related parties, whether
mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan or not conducted under the terms and conditions similar
dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan to those with third parties, are disclosed in the notes to
normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, the financial statements.
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
e. Persediaan e. Inventories
Sejak 1 Januari 2009, Perusahaan telah mengadopsi PSAK Since January 1, 2009, the Company has adopted PSAK
No. 14 (Revisi 2008), mengenai Persediaan yang efektif No. 14 (Revised 2008), about the "Inventory" which is
untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau effective for financial reporting period begin on or after
setelah 1 Januari 2009 dan diterapkan secara prospektif. January 1, 2009 and applied prospectively.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah Inventories are stated at the lower of cost or net
antara harga perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of realizable value. Cost is determined using the weighted-
cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan average method.
dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average
method).
Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai masa Prepaid expenses are charged to operations over the
manfaatnya. periods benefited.
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan Before January 1, 2008, fixed asset are stated at
sebesar biaya perolehan atau nilai penilaian kembali untuk acquisition cost or revaluation value of certain fixed
aset tetap tertentu yang dinilai kembali sesuai dengan assets for the return assessed in accordance with
peraturan Pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. government regulation, less accumulated depreciation.
Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan Landright are stated amounted acquisition cost and not
tidak dapat diamortisasikan. Efektif 1 Januari 2008, amortized. Effective January 1, 2008, the Company
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), applied PSAK No. 16 (Revised 2007), regarding Fixed
mengenai Aset Tetap, yang menggantikan PSAK No. 16 Assets, which supersedes PSAK No. 16 (1994),
(1994), mengenai Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan regarding Fixed Assets and Other Assets and PSAK
PSAK No. 17 (1994), mengenai Akuntansi Penyusutan. No. 17 (1994), regarding Accounting for
Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas Depreciation. Based on PSAK No. 16 (Revised 2007),
harus memilih model biaya (cost model) atau model an entity shall choose between the cost model or
revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi revaluation model as the accounting policy for its fixed
pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk assets measurement. The Company has chosen the cost
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi model as the accounting policy for its fixed assets
pengukuran aset tetapnya. measurement.
Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 16 (Revisi Based on transitional provision PSAK No. 16 (Revised
2007) mengenai, Aset Tetap, seluruh saldo penilaian 2007) regarding, Fixed Assets, all balance
kembali aset tetap yang dicatat sebagai Selisih Penilaian revaluation value of fixed assets which presented as
Kembali Aset tetap pada laporan ekuitas Perusahaan telah Revaluation Increment in Fixed Assets in the
direklasifikasi ke defisit. Companys Statements of Changes in Stockholders
Equity has been reclass to deficit.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis Depreciation is computed using the straight-line method
lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa over the estimated useful lives of the assets as follows:
manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun/Years
Bangunan 25 Buildings
Mesin dan peralatan 15 Machineries and equipments
Kendaraan 5 Vehicles
Inventaris 4 Furnitures and fixtures
Harga perolehan hak atas tanah terdiri atas biaya notaris, The acquisition cost of land rights consists of legal fee,
sertifikat Hak Guna Bangunan, biaya pematangan tanah dan land rights certificates, resettlement costs and other
biaya-biaya lain. Dengan hak atas tanah, Perusahaan related costs. In accordance with the land rights, the
mendapatkan hak untuk menggunakan tanah untuk suatu Company has the rights to utilize the specified land for a
jangka waktu yang tetap. Perusahaan tidak menyusutkan fixed duration. The Company does not amortize land
hak atas tanah karena pihak manajemen berkeyakinan rights because management expects such rights will be
bahwa hak tersebut dapat diperpanjang tanpa tambahan renewable without significant additional cost and
biaya yang signifikan dan dapat dipindahtangankan, transferable accordingly, therefore the estimated useful
sehingga taksiran masa manfaat hak atas tanah secara life of land rights is effectively unlimited.
efektif tidak terbatas.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan The cost of repairs and maintenance are charged to
laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan operation as incurred, significant improvements are
dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang capitalized. When assets are retired or otherwise
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
-9-
sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan disposed of, their carrying value and the related
serta akumulasi penyusutan dan amortisasi dikeluarkan dari accumulated depreciation are removed from the
kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi accounts and any resulting gain or loss is reflected as
yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang income or loss for the current year.
bersangkutan.
Sesuai dengan PSAK No. 47, mengenai Akuntansi In accordance with PSAK No. 47, regarding
Tanah, tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan Accounting for Land, landrights are stated at cost and
tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan not amortized. Some of cost in connection with the
perolehan tanah atau perpanjangan hak tanah atau hak guna acquisition or renewal of landrights or capital lease are
usaha ditangguhkan dan diamortisasi selama periode deferred and amortizated using the straight-line method.
berlakunya dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method).
Sesuai dengan PSAK No. 48, mengenai Penurunan Nilai According with PSAK No. 48, regarding Impairment in
Aset, mewajibkan Perusahaan melakukan penelaahan atas Assets Value requires that the recoverable amount of
indikasi penurunan nilai aset ke nilai wajar apabila terjadi assets should be estimated whenever events or changes
indikasi kejadian atau peristiwa bahwa nilai tercatat tidak in circumstances indicate that its carrying amount may
dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset dibebankan not be recoverable. Impairment in asset value is
sebagai rugi dalam laporan laba rugi. recognized as loss in the statement of income.
h. Aset yang Tidak Digunakan dalam Usaha h. Assets not Used in Operations
Aset yang tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar Assets not used in operations are stated at the lower of
nilai terendah antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih carrying amount or net realizable value and not
dan tidak disusutkan. depreciated.
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, properti investasi Prior to January 1, 2008, an investment property are
dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi stated at cost less accumulated depreciation (except land
penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). which is not depreciated).
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan Effective January 1, 2008, the Company implemented
PSAK No. 13 (Revisi 2007), mengenai Properti Investasi, PSAK No. 13 (Revised 2007), about "Investment
yang menggantikan PSAK No. 14 (Revisi 1994), mengenai Property ", which supersedes PSAK No. 14 (Revised
Akuntansi untuk Investasi, dimana Perusahaan telah 1994), regarding "Accounting for Investment", in which
memilih model biaya. the Company has chosen the cost model.
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau Investment property is property (land or buildings or
bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk parts of a building or both) to produce rental or to
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua- increase the value or both, and not used in the
duanya, dan tidak digunakan dalam produksi atau production or supply of goods or services for
penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau administrative purposes or sold in the ordinary course
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi of business day. Investment property is measured by the
diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi acquisition value less accumulated depreciation and any
penyusutan dan setiap akumulasi kerugian penurunan nilai, accumulated losses decline in value, unless the land is
kecuali tanah tidak disusutkan. not depreciated.
j. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja j. Estimated Liabilities for Employee Benefits
Perusahaan mengakui kewajiban atas imbalan kerja The Company recognized an unfunded employee benefit
karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang liability in accordance with Labor Law No.13/2003,
Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dated March 25, 2003 (UU No.13/2003).
(UU No. 13/2003).
Sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of
Kerja, biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut providing employee benefits in accordance with the
UU No.13/2003 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria Labor Law is determined using the Projected Unit
menggunakan metode Projected Unit Credit. Keuntungan Credit actuarial valuation method. Actuarial gains and
dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau losses are recognized as income or expense when the net
beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the
bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan end of the previous reporting year exceeded 10% of the
sebelumnya melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar higher of the companys defined benefit obligations or
antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program fair values assets program at balance sheet date. These
pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini gains or losses are amortized on a straight-line basis
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus over the expected average remaining working lives of
(straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja the employee. Expense of service is amortized on a
karyawan. Kemudian, biaya jasa lalu yang timbul akibat straight-line basis until the benefit becomes vested.
penerapan program imbalan pasti atau perubahan program
imbalan pasti yang terhutang, diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut
menjadi hak karyawan (vested).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 10 -
Biaya-biaya penerbitan saham yang terjadi sehubungan Expenses incurred in connection with the public
dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari offerings of shares were deducted from additional paid-
agio saham yang diperoleh dari penawaran efek tersebut. in capital derived from such offerings.
l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing l. Foreign Currency Transactions and Balance
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs Transactions involving foreign currencies are recorded
yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal in Rupiah at the exchange rates prevailing at the time
neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing the transactions are made. At balance sheet dates,
disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada monetary assets and liabilities denominated in foreign
tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi currencies are adjusted to reflect the rates of exchange
dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. prevailing at such date. The resulting gains or losses are
credited or charged to current operations.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs As of December 31, 2009 and 2008, the rates of
yang digunakan dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan exchange use were computed by taking the average of
jual yang dipublikasikan terakhir pada periode/tahun yang the last published buying and selling rates for bank
bersangkutan untuk uang kertas dan/atau kurs transaksi notes and/or transaction exchange rates by Bank
Bank Indonesia sebagai berikut: Indonesia as follows:
Pendapatan dari penjualan domestik diakui pada saat Revenue from domestic sales is recognized upon
penyerahan barang kepada pelanggan, pendapatan dari delivery of the goods to the customers. Revenue from
penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di export sales is recognized upon shipment of the goods
atas kapal di pelabuhan pengirim (f.o.b. shipping point). to the customers (f.o.b. shipping point). Expenses are
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). recognized when incurred (accrual basis).
n. Taksiran Pajak Penghasilan n. Provision for Income Tax
Taksiran pajak penghasilan dihitung berdasarkan taksiran Provision for income tax is calculated based on
penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. estimated taxable income for the year. Deffered tax is
Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk provide for the temporary differences in recognition of
mencerminkan pengaruh pajak atas perhitungan beda income and expenses for financial and income tax
temporer antara pelaporan komersial dan fiskal, dan reporting purposes, and accumulated tax loss carry
akumulasi kompensasi rugi fiskal. forward.
o. Restrukturisasi Hutang Bermasalah o. Troubled Debt Restructuring
Perusahaan mengakui keuntungan atas restrukturisasi The Company recognizes gain on debts restructuring
hutang sebesar kelebihan nilai tercatat hutang (jumlah from the excess of carrying amount of the debts (the
pokok, bunga terhutang dan denda) atas jumlah kas sums of outstanding principal, accrued interest and
masa depan yang dibayarkan untuk pelunasan hutang penalty) over the future cash payment as settlement of
sesuai dengan PSAK No. 54 mengenai Akuntansi the debt in accordance with PSAK No. 54 regarding
Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah. Keuntungan Accounting for Troubled Debt Restructuring. Gain
atas restrukturisasi hutang setelah biaya pajak yang terkait, on debts restructuring after the related tax expense, if
jika ada, dilaporkan pada masa operasi tahun berjalan pada any, is recognized in current year operations at the time
saat restrukturisasi terjadi, dan disajikan sebagai pos luar the restructuring occurs, and is presented as
biasa dalam laporan laba rugi Perusahaan. extraordinary item in the statement of income.
p. Informasi Segmen p. Segment Information
Berdasarkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), mengenai Based on PSAK No. 5 (Revised 2000), regarding
Pelaporan Segmen, mensyaratkan penyajian informasi Segment Statement, requires continuous financial
keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. information based on business segments and
Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan geographical segments. Segment information is
segmen geografis. presented based on the Company's geographic
segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat Geographical segment is a component that can be
dibedakan dalam menghasilkan produk atau pada distinguished company in producing the product or the
lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu environment (regional) economy and a component that
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 11 -
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko has risks and rewards of different risk and reward on
dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada the components that operate in the other environment
lingkungan (wilayah) ekonomi lain. (regional) economy.
Perusahaan menghasilkan produk-produk yang tidak The Company produce products that have similar
memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses produksi, different characteristics in the production process, the
golongan pelanggan dan pendistribusian produk dari customer and the distribution of products from each
masing-masing produk, sehingga Perusahaan hanya product, therefor the Company has only one business
memiliki satu segmen usaha. Informasi segmen Perusahaan segment. Corporate segment information is based on
adalah berdasarkan segmen secara geografis. the geographical segments.
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba Earning (loss) per share is calculated by dividing
(rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham net income (loss) by average number of shares issued
yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. and fully paid during the current year. Average number
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk of shares outstanding for the ended December 31, 2009
periode yang berakhir pada tanggal-tanggal and 2008 of 3,605,127,342 shares and 337,562,664
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak shares, respectively. Weighted average number of
3.605.127.342 lembar dan 337.562.664 lembar. Rata-rata outstanding (share) 2008, as restated for comparative
tertimbang jumlah saham yang beredar (lembar) tahun purposes, in relation to changes in par value of share.
2008, disajikan kembali untuk tujuan perbandingan,
sehubungan dengan perubahan nilai nominal saham.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip The preparation of financial statements in conformity
akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen with generally accepted accounting principles requires
membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah management to make estimations and assumptions that
yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena affect amounts reported in financial statements. Due to
terdapatnya risiko yang melekat dalam suatu estimasi, hasil inherent uncertainty in making estimates, actual results
sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang reported in future periods may be based on amounts
mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari that differ from those estimates.
estimasi tersebut.
- 12 -
Tingkat suku bunga per tahun untuk deposito berjangka adalah The interest rate per annum for time deposits are as follows:
sebagai berikut:
2009 2008
Dolar Amerika Serikat 1,25% 2,00 4,50 % United States Dollar
Rupiah - 13,00 13,75% Rupiah
Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh sisa dana hasil penawaran As of December 31, 2009, all outstanding fund from Initial
umum perdana Perusahaan ditempatkan sebagai deposito pada Public Offering of the Company have a placed in PT Bank
PT Bank Central Asia Tbk. Central Asia Tbk.
a. Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai a. Details of trade receivables based on customer are as
berikut: follows:
31 December 2009/ 31 Desember 2008/
December 31, 2009 December 31, 2008
Pihak Ketiga: Third Parties:
Dalam negeri 163.293.937.190 19.627.673.256 Local
Luar negeri 32.108.541.244 98.497.691.853 Foreign
Sub Jumlah 195.402.478.434 118.125.365.109 Sub Total
Pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa (lihat Catatan 5): Related Party (see Note 5):
PT Betonjaya Manunggal Tbk 1.560.282.086 6.557.143.615 PT Betonjaya Manunggal Tbk
Jumlah 196.962.760.520 124.682.508.724 Total
b. Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: b. The aging analysis on trade receivables are as follows:
c. Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai c. Details of trade receivables based on their currency
berikut: denominations are as folows:
31 December 2009/ 31 Desember 2008/
December 31, 2009 December 31, 2008
Pihak Ketiga: Third Parties:
Rupiah 163.293.937.190 19.627.673.256 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 32.108.541.244 98.497.691.853 United States Dollar
Sub Jumlah 195.402.478.434 118.125.365.109 Sub Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 13 -
Pada tanggal 31 Desember 2008, piutang usaha digunakan sebagai As of December 31, 2008, trade receivables are pleged as
jaminan atas hutang ke Bavarian Venture Investment Ltd., Austria collateral for the loan from Bavarian Venture Investment Ltd.,
(BVI) (lihat Catatan 18). Austria (BVI) (see Note 18).
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang usaha masing- Based on the review of the trade receivables for each
masing pelanggan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan customer as of December 31, 2009 and 2008, the Company's
2008, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh management believes that there no possible losses on
piutang dapat ditagih, oleh karena itu piutang ragu-ragu ditetapkan uncollectible accounts and therefore no allowance for
nihil. doubtful account has been provided.
5. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN 5. BALANCES AND SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH
PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN RELATED PARTIES
ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan The Company, in the ordinary course of business, has trade
transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang and financial transactions with related parties. The
mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dengan pihak- transactions with related parties conducted on an arms length
pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan basis similar to third parties. The natures of the Companys
tingkat harga wajar dan syarat dan normal sebagaimana relationships with related parties are as follows:
dilakukan dengan pihak ketiga. Sifat hubungan dengan pihak-
pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
Pemegang saham Perusahaan : PT Jaya Pari Steel Tbk (PT JPS) : The Companys Shareholders
Kellywood Holdings Limited (KHL)
PT Betonjaya Manunggal Tbk (PT BJM)
Komisaris Utama Perusahaan : Eng Gwan Kwik : The Companys Precident Commisioner
Transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak yang Transactions and significant balances with related parties are
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: as follows:
a. Perusahaan melakukan penjualan produknya kepada pihak- a. The Company sale products to the related parties for the
pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun yang years ended December 31, 2009 and 2008 representing
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 6.01% and 4.92%, from net sales, respectively. As of
masing-masing sebesar 6,01% dan 4,92% dari jumlah December 31, 2009 and 2008, the related outstanding
penjualan bersih. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 receivables are presented as Trade Receivables
dan 2008 saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan Related Parties in balance sheets (see Note 4). Detail of
sebagai akun Piutang Usaha Pihak yang Mempunyai sales to related parties are as follows:
Hubungan Istimewa dalam neraca (lihat Catatan 4). Rincian
penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah sebagai berikut:
2009 2008
PT Betonjaya Manunggal Tbk 98.658.031.285 148.753.399.751 PT Betonjaya Manunggal Tbk
PT Jaya Pari Steel Tbk 24.320.043 - PT Jaya Pari Steel Tbk
Jumlah 98.682.351.328 148.753.399.751 Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 14 -
b. Perusahaan melakukan pembelian bahan baku dari PT JPS b. The Company have purchase raw materials from PT JPS
pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar in 2009 and 2008 amounted to Rp 82,453,933,865 and
Rp 82.453.933.865 dan Rp 317.056.771.006, atau masing- Rp 317,056,771,006, or of 14.17% and 9.35% from net
masing sebesar 14,17% dan 9,35% dari jumlah pembelian purchasing. On December 31, 2009 and 2008, balances
bersih pada tahun tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009 arising from this transaction is presented as a "Trade
dan 2008, saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan Payable Related parties" in the balance sheets (see
sebagai akun Hutang Usaha Pihak yang Mempunyai Note 14).
Hubungan Istimewa dalam neraca (lihat Catatan 14).
c. Perusahaan melakukan pembelian besi beton yang digunakan c. The Company purchased roll bar which is used for repair
untuk pemeliharaan dan perbaikan pabrik, dari PT BJM pada and maintenance of factory, from PT BJM in 2009 and
tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 2008 amounted to Rp 4,854,993 and Rp 30,471,360,
Rp 4.854.993 dan Rp 30.471.360 atau masing-masing respectively or 0.001% from cost of manufacturing. As of
sebesar 0,001% dari jumlah beban pokok produksi setiap December 31, 2008, the balance of this transaction is
tahunnya. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo yang presented as Trade Payables Related Parties in the
timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai akun Hutang balance sheets (see Note 14).
Usaha Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dalam
neraca (lihat Catatan 14).
d. Perusahaan melakukan pembayaran terlebih dahulu atas d. The Company conducted payment in advance on the
pengeluaran pribadi Komisaris dan Direksi Perusahaan personal expenditure of Companys Board of
dan/atau sebaliknya. Saldo yang timbul dari transaksi Commissioners and Directors. The balance arising from
tersebut disajikan sebagai akun Piutang Lain-lain Pihak this transactions is presented as "Other Receivables
yang Mempunyai Hubungan Istimewa dalam neraca. Related Parties" in the balance sheets. The details of
Rincian piutang lain-lain tersebut adalah sebagai berikut: other receivables is as follows:
e. Pada tanggal 1 Agustus 2008, sisa hutang kepada Kellywood e. On August 1, 2008, the outstanding debt of Kellywood
Holdings Limited sebesar US$ 10.854.200, di konversi Holdings Limited amounted to US$ 10,854,200, has been
menjadi modal ditempatkan dan disetor penuh (lihat Catatan converted into issued and fully paid capital stock (see
20). Note 20).
6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES
- 15 -
Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh persediaan Perusahaan As of December 31, 2008, the Companys inventories is
digunakan sebagai jaminan atas hutang ke Bavarian Venture used as collateral for the loan from Bavarian Venture
Investment Ltd., Austria (BVI) (lihat Catatan 18). Investment Ltd., Austria (BVI) (see Note 18).
Harga persediaan dipengaruhi oleh dampak krisis keuangan Inventory were affected as a result of the global financial
global. Perusahaan membukukan penyisihan penurunan nilai crisis. Allowance for decline in value of inventories of the
persediaan sebesar Rp 244.842.872.497 untuk tahun yang companys amounting to Rp 244,842,872,497, for the year
berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Manajemen ended December 31, 2008. The Company management
Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada persediaan usang dan believes there is no obsolete inventories, and therefore, no
oleh karena itu penyisihan persediaan usang ditetapkan nihil. allowance for obsolete inventories.
Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai pada tanggal- This account represented Value Added Tax as of
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. December 31, 2009 and 2008
- 16 -
Rincian pengurangan aset tetap sebagai berikut: The details of disposal of fixed assets are as follows:
2009 2008
Harga jual 211.000.000 112.000.000 Selling price
Nilai buku - 5.885.914 Book value
Laba penjualan aset tetap 211.000.000 106.114.086 Gain on sale of fixed assets
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expenses were allocated as follow :
2009 2008
Beban pokok produksi 28.319.133.962 29.272.436.146 Cost of goods manufacturing
Beban umum dan administrasi General and administrative expenses
(lihat Catatan 24) 1.355.570.135 1.375.698.134 (see Note 24)
Jumlah 29.674.704.097 30.648.134.280 Total
Aset tetap, kecuali hak atas tanah, diasuransikan bersama The Company's fixed assets, except landrights, were covered
terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya (all risk) by insurance against losses againts fire or theft and other risks
berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah nilai under blanket policies amounted US$ 69,200,000 and
pertanggungan sebesar US$ 69.200.000 dan Rp 74.904.000.000 Rp 74,904,000,000 as of December 31, 2009 and US$
pada tanggal 31 Desember 2009 dan US$ 69.200.000 dan 69,200,000 and Rp 74,904,000,000 as of December 31, 2008.
Rp 74.904.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008. The Company management believes that the insurance
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan coverage is adequate to cover possible losses arising from
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas such risk.
risiko-risiko tersebut.
11. ASET YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM USAHA 11. ASSETS NOT USED IN OPERATIONS
Akun ini merupakan tanah, bangunan dan mesin yang belum This account represents the land, buildings and machinery
digunakan dalam usaha. which not used in operation.
Properti investasi merupakan tanah yang belum digunakan Investment properties represent the land which has not been
untuk kegiatan Perusahaan yang terletak di desa Gending, used for Company operation that located on Gending Village,
Kabupaten Gresik seluas 62.760 m2, desa Lakarsantri, Kodya Gresik, Lakarsantri Village, Surabaya and Sukolilo Village,
Surabaya seluas 540 m2 dan desa Sukolilo, Kabupaten Pasuruan Pasuruan totaling to 62,760 m2, 540 m2 and 310 m2,
seluas 310 m2. Tanah yang terletak di desa Lakarsantri, Kodya respectively. The land that located on Lakarsantri Village,
Surabaya dan di Desa Sukolilo, Kabupaten Pasuruan tersebut Surabaya and Sukolilo Village, Pasuruan still under the name
masih atas nama PT Taman Dayu dan PT Ciputra Surya Tbk, of PT Taman Dayu dan PT Ciputra Surya Tbk, whose
yang penguasaannya di buktikan dengan perjanjian pengikatan ownership is proved by a binding sale and purchase
jual-beli. agreement.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 17 -
Pada tahun 2009, aset lain-lain sebesar Rp 10.333.529.434 In 2009, other asset amounted to Rp 10,333,529,434 is deferred
merupakan beban ditangguhkan atas pengurusan balik nama expense for changes the ownership of the Certificates of
Hak Guna Bangunan (HGB) No. 330 dan No. 329, masing- Building Use Rights (HGB) No. 330 and No. 329, each with an
masing seluas 73.300 m2 dan 18.990 m2, yang sebelumnya atas area of 73,300 m2 and 18,990 m2, respectively, are formerly
nama PT Gunawan Dian Steel Pipe dan PT Baja Inti
name of PT Gunawan Dian Steel Pipe and PT Baja Inti
Manunggal.
Manunggal.
a. Rincian hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai a. Detail of trade payables based on suppliers are as
berikut: follows:
b. Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut: b. Analysis aging of trade payable are as follows:
c. Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai c. Details of trade payables based on currencies are as
berikut: follows:
- 18 -
Hutang kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. merupakan hutang Loans from Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd is trade payables of raw
pembelian atas bahan baku (steel slab) (lihat Catatan 28). material (steel slab) purchasing (see Note 28).
Tidak terdapat jaminan yang diberikan Perusahaan atas hutang There is no collateral pledged on this loan.
tersebut.
- 19 -
Pada tanggal 26 Mei 2009, Perusahaan mencatat jumlah diskon On May 26, 2009, the Company recorded the discount of
atas pembebasan bunga terhutang sebesar US$ 391.890,41 yang interest waived amounted to US$ 391,890.41 are presented
disajikan sebagai bagian dari akun Pos Luar Biasa Laba atas as part of "Extraordinary Item Gain on Debts Written
Penghapusan Hutang pada laporan laba rugi (lihat Catatan 18). Off" in the income statement (see Note 18).
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Details of this account are as follows:
31 Desember 2008/
December 31, 2008
Lembaga Keuangan Bukan Bank Non-Bank
Bavarian Venture Investment Ltd., Bavarian Venture Investment Ltd.,
Austria (US$ 51.000.000) 558.450.000.000 Austria (US$ 51,000,000)
Dikurangi bagian jatuh tempo
dalam satu tahun 558.450.000.000 Less current maturities
Bagian Jangka Panjang - Long-Term Portion
a. Bavarian Venture Investment Ltd., Austria (BVI) a. Bavarian Venture Investment Ltd., Austria (BVI)
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal The Company obtained working capital credit facilities
kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank
CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk), dimana seluruh CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk), all of these
pinjaman tersebut telah dialihkan kepada Badan Penyehatan bank loans are transferred to Indonesia of Bank
Perbankan Nasional (BPPN) melalui surat legalisasi/hibah Restructuring Agency (IBRA) with legalized letter No.
No. 1071/Leg/2000 tanggal 3 April 2000 dan 1071/Leg/2000 dated on April 3, 2000 and
No. 948/Leg/1999 tanggal 27 September 1999. No.948/Leg/1999 dated September 27, 1999.
Pada tanggal 1 Nopember 2002, BPPN telah mengalihkan On November 1, 2002, IBRA had been transferred the
seluruh pinjaman Perusahaan kepada BVI. Atas Companys entire loan to BVI, Austria. Due to this take
pengambilalihan tersebut, BVI memberikan penundaan over, BVI gives a facility to the Company to delay the
pembayaran angsuran pokok dan tidak dibebani bunga principal installment payment and is not charged
sampai dengan tanggal 28 Oktober 2007. interest expense until October 28, 2007.
Pada tanggal 4 Juni 2004, Perusahaan menerima surat On June 4, 2004, the Company received an
pemberitahuan dari BVI mengenai perpanjangan pemberian announcement letter from BVI, Austria, stating that BVI
fasilitas kreditnya berupa pembebasan persyaratan released the Companys credit burden with extending
pembayaran angsuran pokok dan bunga pinjaman sejak the principal installment and interest payment from
tanggal 28 Oktober 2004 sampai dengan 28 Oktober 2005. October 28, 2004 to October 28, 2005.
Sesuai dengan surat yang diterima dari BVI, tanggal According to a letter from BVI on November 24, 2004,
24 Nopember 2004, Perusahaan telah memperoleh the Company received a debt deduction in the amount of
pengurangan hutang dari BVI sebesar US$ 5.858.000 atau US$ 5,858,000 or equivalent to Rp 54,420,820,000 and
ekuivalen dengan Rp 54.420.820.000 dan dibukukan have been represented Extraordinary Items Gain of
sebagai Pos Luar Biasa Laba Restrukturisasi Hutang Debt Restructuring in the income statements 2004.
pada laporan laba rugi tahun 2004.
Berdasarkan surat dari BVI tanggal 26 Desember 2005 dan Based on letter from the BVI, dated December 26, 2005
perjanjian penjadualan kembali hutang tanggal 27 Januari and rescheduling debt agreement, dated
2006 antara Perusahaan dan BVI, telah disetujui January 27, 2006 between the Company and BVI, has
penjadualan kembali pembayaran hutang dengan syarat- been approved rescheduling with the payment terms as
syarat sebagai berikut: follows :
1. Perusahaan harus mengangsur hutang dalam 27 kali 1. The Company should install payments in 27 times
pembayaran dengan angsuran tetap enam bulanan with six fixed monthly installments of
sebesar US$ 2.000.000 untuk angsuran 1 sampai US$ 2,000,000 for installments 1 through 26 and
dengan 26 dan US$ 1.000.000 untuk angsuran US$ 1,000,000 for the last installment. Installment
terakhir. Periode pembayaran angsuran tersebut payment period starts on March 31, 2006 and
dimulai pada tanggal 31 Maret 2006 dan berakhir ended on March 31, 2019.
pada tanggal 31 Maret 2019.
2. Perusahaan tidak akan dikenakan bunga atas pokok 2. The Company will not be charged on the loan
pinjaman, namun bunga akan dikenakan atas principal, but interest will be charged on arrears
tunggakan Perusahaan atas hutang yang telah jatuh the Companys debt due by 6% per year.
tempo sebesar 6% pertahun.
Dalam hal Perusahaan menunggak dua cicilan hutang, In case the Company is overdue for two installments, the
seluruh pinjaman beredar akan menjadi jatuh tempo outstanding loan should be maturity and should be paid
sehingga harus dibayar dengan segera oleh Perusahaan dan immediately by the Company and BVI is free to do the
BVI bebas untuk melakukan proses hukum untuk legal process to obtain the rights which is guaranteed by
memperoleh hak atas agunan yang dijaminkan oleh the Companys.
Perusahaan.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 20 -
Pada tahun 2008, Perusahaan tidak dapat memenuhi In 2008, the Company has not meet the obligations on
kewajiban atas angsuran yang disyaratkan dalam perjanjian the installment over the top in the required agreement
sebesar US$ 10.000.000 dan US$ 6.000.000, sehingga amounted to US$ 10,000,000 and US$ 6,000,000,
seluruh saldo hutang kepada BVI disajikan sebagai therefore all the balance of due to BVI are presented as
kewajiban lancar dalam neraca. current liabilities in balance sheets.
Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dan Bavarian Based on the agreement between the Company and
Venture Investment Limited tanggal 26 Mei 2009, telah Bavarian Venture Investment Limited dated
disepakati pokok-pokok restrukturisasi hutang jangka May 26, 2009, has agreed the main points of the
panjang Perusahaan antara lain sebagai berikut: Companys long-term debt restructuring are as follows:
- Pembayaran secara tunai sebesar US$ 22.000.000 - Payment in cash of US$ 22,000,000 before the date
sebelum tanggal 4 Juni 2009. June 4, 2009.
- Menyetujui pelaksanaan konversi atas hutang - Approved the implementation of the conversion
Perusahaan kepada BVI Limited sebesar of the Company payable to the BVI Limited of
US$ 28.527.151,30 menjadi 294.714.000 saham biasa US$ 28,527,151.30 into 294,714,000 ordinary
dengan nilai nominal Rp 1.000. shares with a nominal value of Rp 1,000.
Pada tanggal 3 Juni 2009, Perusahaan telah selesai On June 3, 2009, the Company has settled the loan to
membayar secara tunai hutang yang diwajibkan untuk BVI amounted to US$ 22,000,000 which required by the
dilunasi sebesar US$ 22.000.000 kepada BVI. Pada tanggal agreement. On May 26, 2009, the Company agreed to
26 Mei 2009, Perusahaan menyetujui konversi atas hutang convert the remain of loan to BVI amounted to
kepada BVI sebesar US$ 28.527.151,30 menjadi US$ 28,527,151.30 become to 294,714,000 shares (see
294.714.000 saham (lihat Catatan 20). Sisa saldo pokok Note 20). The remaining balance to the BVI Limited of
hutang kepada BVI sebesar US$ 472.848,70 telah US$ 472,848.70 has been waived and presented as part
dihapuskan dan disajikan sebagai bagian dari akun Pos "Extraordinary Item - Gain on Debt Written - Off" in the
Luar Biasa Laba atas Penghapusan Hutang pada laporan statement of income.
laba rugi.
Pada tanggal 31 Desember 2008, pinjaman ini dijamin As of December 31, 2008, this loan is secured by the
dengan piutang usaha, persediaan, dan aset tetap milik Companys trade receivables, inventories, and fixed
Perusahaan (lihat Catatan 4, 6 dan 10). assets (see Notes 4, 6 and 10).
19. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA 19. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE
BENEFITS
Perusahaan menetapkan manfaat untuk karyawan yang The Company provides estimated liabilities for employee
mencapai usia pensiun 55 tahun berdasarkan Undang-undang benefits who achieve the retirement age 55 years in accordance
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Manfaat with the requirements of Labor Law No. 13/2003 dated March
tersebut tidak didanai. 25, 2003. The benefits are unfunded.
Rincian berikut ini menjelaskan komponen dari imbalan kerja The following details explain the components of net employee
bersih untuk periode enam bulan dan tahun yang berakhir pada benefit expense for the six months period and years ended on
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, yang diakui pada laporan December 31, 2009 and 2008, that recognized in the
laba rugi dan nilai yang diakui pada neraca atas kewajiban statements of income and amounts recognized in the balance
imbalan kerja yang ditentukan oleh PT Binaputera Jaga sheets for the employee benefit liability as determined by
Hikmah, aktuaris independen, berdasarkan laporannya PT Binaputera Jaga Hikmah, an independent actuary, based
tertanggal 15 Pebruari 2010 dan 16 Maret 2009. on its reports dated February 15, 2010 and March 16, 2009,
respectively.
a. Beban imbalan kerja karyawan a. Employee benefits expense
2009 2008
Beban jasa kini 779.177.875 631.239.845 Current service cost
Beban bunga 1.100.203.634 813.585.219 Interest Cost
Amortisasi dari biaya jasa lalu yang Amortization of unrecognized
Belum diakui non vested 18.525.018 18.525.018 Past service cost non vested
Amortisasi koreksi aktuaria 55.870.172 135.672.013 Amortization of actuarial gains
Pembayaran manfaat pesangon ( 160.704.840 ) ( 270.471.600 ) Payment of employee benefits
Jumlah 1.793.071.859 1.328.550.495 Total
b. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja b. Estimated liabiliaties for employee benefits
31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/
December 31, 2009 December 31, 2008
Nilai kini kewajiban ( 12.061.096.306 ) ( 9.168.363.620 ) Present value of obligation
Beban jasa lalu yang belum diakui Unrecognized past service cost
non vested 271.391.512 289.916.530 non vested
Keuntungan aktuarial yang belum
diakui 3.853.660.454 2.735.474.609 Unrecognized of actuarial gains
Jumlah ( 7.936.044.340 ) ( 6.142.972.481 ) Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 21 -
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja dihitung dengan Estimated liabilities for employee benefits calculate using the
menggunakan metode Projected Unit Credit, dengan Project Unit Credit method with the following assumptions:
asumsi-asumsi sebagai berikut:
31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/
December 31, 2009 December 31, 2008
Usia pensiun normal 55 tahun 55 years Retirement age
Kenaikan gaji setahun 10,00% 10,00% Salary increment rate
Bunga diskonto 10,50% 12,00% Discount rate
Mutasi kewajiban diestimasi atas imbalan kerja pada The mutation of estimated liabilities for employee benefits as of
tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah December 31, 2009 and 2008, are as follows:
sebagai berikut:
31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/
December 31, 2009 December 31, 2008
Saldo awal tahun 6.142.972.481 4.814.421.986 Beginning balances
Penambahan selama tahun Addition during current
berjalan (lihat Catatan 24) 1.793.071.859 1.328.550.495 years (see Note 24)
Jumlah 7.936.044.340 6.142.972.481 Total
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan The management of the Company believes that the allowance
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 tersebut on December 31, 2009 and 2008 is adequate to meet the
adalah memadai untuk memenuhi ketentuan dalam requirement of UU No. 13/2003 and PSAK No. 24 (Revised
UU No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004). 2004).
Rincian pemegang saham dan jumlah kepemilikannya pada The details of the Companys stockholders and respective
tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: stockholdings as of December 31, 2009 are as follows:
Nilai Nominal Rp 100 per saham/ Nominal Value Rp 100 per share
Saham Ditempatkan
dan Disetor Penuh Persentase
(Lembar)/ Kepemilikan/
Number of Percentage of
Share Issued and Ownership Jumlah/
Pemegang Saham Fully Paid (Share) (%) Total Stockholders
Berdasarkan Notulen Rapat Umum Pemegang Saham tanggal Based on the Annual General Meeting of Stockholders of the
27 Mei 2009, yang telah disahkan dengan akta Notaris Imam Company on May 27, 2009, which was covered by Notarial
Sudjono Hermanto, S.H., tanggal 27 Mei 2009, Notaris di Deed of Imam Sudjono Hermanto, S.H., dated May 27, 2009,
Surabaya, yang telah ditegaskan kembali dalam Notulen Rapat Notary in Surabaya, been Reaffirmed with Annual General
Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 15 Juni 2009, yang meeting of stockholders of the Company dated June 15, 2009,
telah diaktakan dengan akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., which was covered by Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo,
MSi, No. 99, tanggal 17 Juni 2009, Notaris di Jakarta, para S.H., MSi, No. 99, dated June 17, 2009, Notary in Jakarta, the
pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar antara stockholders agreed to amend The Companys Articles of
lain: Association include:
- Peningkatan modal dasar dari Rp 1.700.000.000.000 menjadi - The capital stock increasing from Rp 1,700,000,000,000
Rp 2.800.000.000.000. becomes Rp 2,800,000,000,000.
- Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari - The increasing issued and fully paid capital stock from
Rp 425.286.000.000 menjadi Rp 720.000.000.000 dengan Rp 425,286,000,000 become Rp 720,000,000,000 with
menerbitkan 294.714.000 saham baru yang masih dalam issued 294,714,000 new shares that are still in the reserve
simpanan (portepel) dengan nilai Rp 1.000 atau senilai portfolio with a par value of Rp 1,000 or
Rp 294.714.000.000, yang merupakan pelaksanaan konversi Rp 294,714,000,000, which is the conversion of the debt on
atas hutang kepada Bavarian Venture Investment Limited the Bavarian Venture Investment Limited (see Note 18).
(lihat Catatan 18).
Pada tanggal 26 Mei 2009, Bavarian Venture Investment Limited On May 26, 2009, Bavarian Venture Investment Limited agreed
menyetujui konversi 294.714.000 saham baru yang masih dalam to converted of 294,714,000 portfolio with a value of Rp 1,000
simpanan (portepel) dengan nilai Rp 1.000 per lembar atau (full Rupiah) per share or Rp 294,714,000,000, in accordance
senilai Rp 294.714.000.000, sesuai dengan perjanjian antara with the agreement between the Company and the Bavarian
Perusahaan dengan Bavarian Venture Investment Limited. Venture Investment Limited.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 22 -
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang Based on the General Meeting Extraordinary Shareholders
diadakan pada tanggal 14 Juli 2009, yang telah diaktakan dengan held on July 14, 2009 which has amendment with Notarial
akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 73, tanggal deed Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 73, dated July 16,
16 Juli 2009, para pemegang saham menyetujui perubahan 2009, the stockholders approved to amend the Companys
Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain adalah sebagai berikut: Articles of Association, among others are as follows:
- Perubahan status Perusahaan menjadi Perseroan Terbuka - Changing the Companys status to become Public
(Tbk). Company.
- Perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari sebesar - Changing par value of the Companys stock from
Rp 1.000 untuk 1 lembar saham menjadi sebesar Rp 100 Rp 1,000 per share to become Rp 100 per share.
untuk 1 lembar saham.
- Pengeluaran saham simpanan (portepel) dan penawaran - Issuance of portofilio stock and public offering of
kepada masyarakat sebesar 1.000.000 lembar saham. 1,000,000 shares.
- Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi - Changing the member of the Companys Board of
Perusahaan. Commissioners and Directors.
Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disahkan Amendment of the Deed was approved by Decree of the
dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia in
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan his Decision Letter No. AHU-35724.AH.01.02 Year 2009,
No. AHU-35724.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 28 Juli 2009 dated July 28, 2009 (see Note 1).
(lihat Catatan 1).
Rincian pemegang saham dan jumlah kepemilikannya pada The details of the Companys stockholders and respective
tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: stockholdings as of December 31, 2008 are as follows:
Nilai Nominal Rp 1.000 per saham/ Nominal Value Rp 1,000 per share
Saham Ditempatkan
dan Disetor Penuh Persentase
(Lembar)/ Kepemilikan/
Number of Percentage of
Share Issued and Ownership Jumlah/
Nama Pemegang Saham Fully Paid (Share) (%) Total Stockholders
Kellywood Holdings Limited 421.273.000 99,06 421.273.000.000 Kellywood Holdings Limited
PT Jaya Pari Steel Tbk 4.013.000 0,94 4.013.000.000 PT Jaya Pari Steel Tbk
Jumlah 425.286.000 100 425.286.000.000 Total
Berdasarkan akta Notaris Iman Sudjono Hermanto, S.H., No. 01, Based on Notarial Deed of Iman Sudjono Hermanto, S.H.,
tanggal 1 Agustus 2008, yang telah disahkan dengan Keputusan No. 01, dated August 1, 2008, which was approved by the
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Decree of the Minister of Law and Human Rights in the
dalam Surat Keputusan No. AHU-86632.AH.01.02. Tahun 2008, Republic of Indonesia Decree No. AHU-86632.AH.01.02. Year
tanggal 17 Nopember 2008, Perusahaan meningkatkan modal 2008 dated November 17, 2008, the Companys increase the
dasar dari sebanyak 1.200.000.000 saham menjadi sebanyak authorized capital stock from 1,200,000,000 shares to
1.700.000.000 saham dan meningkatkan modal ditempatkan dan 1,700,000,000 shares and increase of issued and fully paid
disetor penuh dari sebanyak 325.265.000 saham menjadi capital stock from 325,265,000 shares to 425,286,000 shares
425.286.000 saham atau menjadi sebesar Rp 425.286.000.000. or become to Rp 425,286,000,000. The increase of issued and
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh merupakan fully paid capital stock represent the debt conversion of
konversi hutang Kellywood Holdings Limited sebesar Kellywood Holdings Limited amounted to US$ 10,854,200 or
US$ 10.854.200 atau setara dengan Rp 100.021.000.000 equivalent to Rp 100,021,000,000 (see Note 5). The debt
(lihat Catatan 5). Konversi hutang menjadi saham ini mengambil conversion is taking the portofolio with a nominal value of
saham baru yang berasal dari simpanan (portepel) dengan nilai Rp 1,000 per share.
nominal Rp 1.000 per saham.
Akun ini merupakan selisih lebih jumlah yang diterima dari nilai This account represent the excess of the proceeds received over
nominal saham yang diterbitkan berkaitan dengan penawaran the par value of the shares issued during the Companys initial
umum perdana Perusahaan, setelah dikurangi biaya penerbitan public offering, net of all related stock issuance costs, as
saham terkait, sebagai berikut: follows:
31 Desember 2009/
December 31, 2009
Selisih lebih jumlah yang diterima dari
nilai nominal 60.000.000.000 Exess of amounts received over par value
Biaya penerbitan saham ( 3.586.444.985 ) Share issuance costs
Jumlah 56.413.555.015 Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 23 -
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: The details of net sales are as follows:
2009 2008
Plat ekspor 894.760.500.348 2.424.456.161.338 Export plate
Plat lokal 643.750.833.340 424.292.744.680 Local plate
Waste 104.945.339.020 171.871.215.090 Waste
Plat slab 46.009.110 - Slab plate
Jumlah 1.643.502.681.818 3.020.620.121.108 Total
Retur dan potongan penjualan ( 1.947.503.690 ) ( 90.076.440 ) Return and sales discount
Penjualan bersih 1.641.555.178.128 3.020.530.044.668 Net sales
Rincian penjualan bersih berdasarkan sifat hubungan adalah The details of net sales based on characteristic of relationship
sebagai berikut: are as follows:
2009 2008
Pihak ketiga 1.542.872.826.800 2.871.776.644.917 Third parties
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 5) 98.682.351.328 148.753.399.751 Related parties (see Note 5)
Penjualan Bersih 1.641.555.178.128 3.020.530.044.668 Net Sales
Penjualan kepada Stemcor Singapura Pte. Ltd., pada tahun Sales to Stemcor Singapore Pte. Ltd., in 2008 amounted
2008 sebesar Rp 493.416.749.446 merupakan penjualan yang Rp 493,416,749,446, represent sales which is over than
melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih. 10% from total sales for the year.
2009 2008
Bahan baku awal 1.221.222.735.410 162.804.715.230 Beginning balance of raw material
Pembelian 581.951.528.858 3.390.928.520.439 Purchases
Produksi ulang 534.810.012 639.918.476 Reproduction
Slab dipakai sendiri - ( 282.767.404 ) Slab used for production
Penjualan bahan baku ( 32.413.423 ) - Sales of raw material
Bahan baku akhir ( 145.669.314.262 ) ( 1.221.222.735.410 ) Ending balance of raw material
Pemakaian bahan baku 1.658.007.346.595 2.332.867.651.331 Raw material used
Tenaga kerja langsung 8.608.169.915 8.612.063.950 Direct labor
Beban pabrikasi 126.166.998.512 128.180.164.268 Manufacturing overhead
Beban Pokok Produksi 1.792.782.515.022 2.469.659.879.549 Cost of Goods Manufacturing
Persediaan barang jadi Finished goods inventory
Awal tahun Beginning balance
Plat 115.358.441.288 108.035.444.579 Plate
Waste 1.827.700.000 1.246.137.049 Waste
Produksi ulang ( 534.810.000 ) ( 639.918.500 ) Reproduction
Plat dipakai sendiri ( 237.752.465 ) ( 360.560.372 ) Plate used for production
Akhir tahun Ending balance
Plat ( 73.296.054.920 ) ( 115.358.441.288 ) Plate
Waste ( 6.573.150.000 ) ( 1.827.700.000 ) Waste
Beban pokok penjualan bahan baku 32.413.423 - Cost of goods sold of raw material
Beban Pokok Penjualan 1.829.359.302.348 2.460.754.841.017 Cost of Goods Sold
Pembelian kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., pada tahun 2009 Purchase from Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., in 2009 and 2008
dan 2008 masing-masing sebesar Rp 499.497.594.993 dan amounted to Rp 499,497,594,993 dan Rp 3,129,232,289,104,
Rp 3.129.232.289.104, merupakan pembelian yang melebihi 10% respectively, represent purchase which over 10% from net
dari jumlah penjualan bersih masing-masing tahun. sales for respectively years.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 24 -
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: This account consists of:
2009 2008
Penjualan Selling
Pengangkutan ekspor 48.367.666.005 112.615.099.996 Freight export
Ongkos angkut 10.439.747.951 3.997.105.181 Freight cost
Gaji 2.616.943.465 2.542.443.915 Salaries
Perlengkapan kantor 279.891.282 400.493.292 Office equipment
Promosi dan iklan 95.784.280 44.637.500 Promotion and advertising
Lain-lain 1.024.347.834 472.289.060 Others
Sub Jumlah 62.824.380.817 120.072.068.944 Sub Total
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran penghasilan The reconciliation between income (loss) before provision for
(beban) pajak dan pos luar biasa seperti yang disajikan dalam tax income (expenses) and extraordinary items, as shown in the
laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal statements of income and estimated tax income (loss) for the
31 Desember 2009 dan 2008 dengan taksiran laba (rugi) fiskal years ended December 31, 2009 and 2008 are as follows:
adalah sebagai berikut:
2009 2008
Laba (rugi) sebelum taksiran Income (loss) before provision for tax
penghasilan (beban) pajak dan income (expenses) and
pos luar biasa ( 209.230.070.555 ) 144.955.007.707 extraordinary items
Ditambah pos luar biasa 8.933.619.755 - Add extraordinary items
Laba (rugi) sebelum taksiran Income (loss) before provision for tax
penghasilan (beban) pajak ( 200.296.450.800 ) 144.955.007.707 income (expenses)
Beda tetap: Permanent differences:
Beban penawaran umum saham ( 3.586.444.985 ) - Initial public offering expenses
Sumbangan 2.481.195.964 1.638.419.410 Donation
Pajak dan denda 2.051.376.243 1.670.865.659 Tax and penalty
Penghasilan bunga ( 1.571.813.501 ) ( 2.165.241.961 ) Interest income
Representasi 208.634.304 227.887.962 Representation
Laba penjualan aset tetap ( 300.386.909 ) - Gain from disposal of assets
Pengobatan 48.572.526 786.758.101 Medical
- 25 -
Perhitungan beban pajak kini untuk tahun yang berakhir pada The computation of current income tax for years then ended
tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai December 31, 2009 and 2008 are as follows:
berikut:
2009 2008
Taksiran penghasilan kena pajak - 398.119.293.000 Estimated taxable income
Beban pajak kini: Current tax expenses:
10% x 50.000.000 - 5.000.000 10% x 50,000,000
15% x 50.000.000 - 7.500.000 15% x 50,000,000
30% x 398.019.293.000 - 119.405.787.900 30% x 398,019,293,000
Taksiran beban pajak kini - 119.418.287.900 Income tax expense
Dikurangi pembayaran pajak
penghasilan di muka: Less prepayment of income tax:
Pasal 22 647.610.724 77.420.454.933 Article 22
Pasal 25 19.477.241.571 36.529.581.152 Article 25
Fiskal luar negeri - 41.000.000 Exit tax
Jumlah 20.124.852.295 113.991.036.085 Total
Taksiran Hutang (Tagihan) Pajak Estimated Income Tax Payable
Penghasilan (lihat Catatan 16) ( 20.124.852.295 ) 5.427.251.815 (Claim for tax refund)(see Note 16)
Taksiran rugi kena pajak tahun 2009 telah sesuai dengan Surat The estimated taxable loss for the year 2009 have conformed to
Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan tahun 2009 Annual Income Tax Return (SPT) filed to tax office.
yang akan dilaporkan Perusahaan kepada kantor pajak.
Perhitungan taksiran penghasilan (beban) pajak tangguhan The computation of deferred tax income (expenses) net for
bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal years ended December 31, 2009 and 2008 are as follows:
31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 2008
Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan Deferred Tax Income (Expense)
Rugi fiskal 126.221.992.410 - Tax loss carry forward
Provision for decline in value of
Penyisihan nilai persediaan ( 68.556.004.299 ) 73.452.861.749 inventories
Penyusutan 995.628.814 ( 3.001.125.346 ) Depreciation
Beban ditangguhkan ( 2.893.388.242 ) - Deferred charges
Imbalan kerja 502.060.121 398.565.148 Employee benefits
Dampak perubahan tarif ( 6.028.959.515 ) ( 13.317.129.377 ) Impact of changes in tax rates
Penghasilan Pajak Tangguhan 50.241.329.289 57.533.172.174 Deferred Tax Income
Rekonsiliasi antara taksiran penghasilan (beban) pajak yang Reconciliation between the estimated tax income (expenses)
dihitung dari laba akuntansi sebelum taksiran penghasilan (beban) which is calculated from the estimated profit before provision
pajak dan pos luar biasa yang tercantum dalam laporan laba rugi tax income (expense) and extraordinary item listed in the
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember statements of income for the years ended on December 31,
2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 and 2008 are as follows:
2009 2008
Laba (rugi) sebelum taksiran Income (loss) before provision for
penghasilan (beban) pajak tax income (expenses) and
dan pos luar biasa ( 209.230.070.555 ) 144.955.007.707 extraordinary items
Ditambah pos luar biasa 8.933.619.755 - Add extraordinary items
Laba (rugi) sebelum taksiran Income (loss) before provision for
penghasilan (beban) pajak ( 200.296.450.800 ) 144.955.007.707 tax income (expenses)
Taksiran pajak penghasilan dengan Estimated tax income with percentage
persentase tarif pajak: of tax rates:
10% x 50.000.000 - 5.000.000 10% x 50,000,000
15% x 50.000.000 - 7.500.000 15% x 50,000,000
28% x 200.296.450.800 ( 56.083.006.224 ) - 28% x 200,296,450,800
30% x 144.855.007.000 - 43.456.502.100 30% x 144,855,007,000
Jumlah ( 56.083.006.224 ) 43.469.002.100 Total
Pengaruh pajak atas beda tetap 252.825.200 1.297.179.340 The tax effect of permanent difference
Penghasilan yang dikenakan pajak Interest income already subjected
final ( 440.107.780 ) ( 649.572.588 ) to final tax
Dampak perubahan tarif pajak 6.028.959.515 13.317.129.377 Impact of changes in tax rates
Lain-lain - 4.451.377.497 Others
Beban (Penghasilan) Pajak ( 50.241.329.289 ) 61.885.115.726 Tax Income (Expense)
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 26 -
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa Based on the evaluation, management of the Company believes
saldo aset pajak tangguhan dapat terealisasi. that the balance of deferred tax assets can be realized.
Pada September 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri On September 2008, the President of Republic of Indonesia
Hukum dan Hak Asasi Manusia mengesahkan Undang-Undang and the Minister of Law and Human Rights signed the Law
No. 36 tahun 2008 tentang perubahan ke empat atas Undang- No. 36 Year 2008, concerning the Fourth Amendment of the
Undang No. 7 tahun 1983 atas Pajak Penghasilan telah disahkan. Law No. 7 Year 1983 concerning Income Tax. This law
Undang-Undang ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. effective from January 1, 2009. The law provided that income
Perubahan signifikan yang diatur dalam Undang-Undang, salah tax for corporation is revised to a flat rate of 28% starting in
satunya adalah perubahan tarif pajak penghasilan badan menjadi 2009 and 25% starting in 2010. On December 31, 2009 and
tarif tunggal, yaitu sebesar 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% December 31 2008 the Company has calculated the impact of
untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Pada tanggal-tanggal 31 income tax rate of 25% in the calculation of deferred tax assets
Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah menghitung efek dari and liabilities based on those estimates.
perlakuan tarif 25% atas perhitungan aset pajak tangguhan sesuai
dengan estimasinya.
26. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING 26. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Rincian saldo aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah Detail of assets and liabilities balances in foreign currency are
sebagai berikut: as follows:
Mata Uang Asing/ Setara Rupiah/
31 Desember 2009 Foreign Currency Rupiah Equivalent December 31, 2009
Aset: Assets:
Kas dan setara kas US$ 4.040.357 37.979.359.593 Cash and cash equivalents
Piutang usaha US$ 3.415.802 32.108.541.244 Trade receivables
- 27 -
Perusahaan hanya menghasilkan 1 (satu) jenis produk (baja) yang The company only produces 1 (one) product type (steel) that do
tidak memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam proses not have different characteristics, both in production process,
produksi, golongan pelanggan, pendistribusian produk. Sehingga customer, product distribution. Therefore the Company has
Perusahaan hanya mempunyai satu segmen usaha. only one business segment.
Perusahaan beroperasi di Surabaya Indonesia. The operation of the Company is located in Surabaya
Indonesia.
Berikut ini adalah jumlah penjualan bersih Perusahaan The following is the amount of the Companys net sales based
berdasarkan pasar geografis. on the geographic market.
2009 2008
Lokal 746.794.677.780 596.073.883.330 Local
Ekspor Export
Asia 703.272.087.062 1.239.045.749.094 Asia
Eropa 113.420.065.891 617.896.551.952 Europe
Australia 78.068.347.395 567.513.860.292 Australia
Sub Jumlah 894.760.500.348 2.424.456.161.338 Sub Total
Jumlah 1.641.555.178.128 3.020.530.044.668 Total
Nilai tercatat aset segmen dan penambahan aset tetap, seluruhnya Book value of segmented assets and the addition of fixed
berada dalam satu wilayah geografis yaitu Surabaya Indonesia. assets, all located in one geographic region, in Surabaya -
Indonesia.
a. Perusahaan melalukan perjanjian kerjasama trade finance a. The Company engaged on trade finance agreement in the
dalam bentuk flexibilitas pembayaran impor bahan baku (steel term of payment flexibility import of raw materials (steel
slab) dengan Stemcor (S.E.A) Pte, Ltd., Singapura (Stemcor) slab) with Stemcor (SEA) Pte, Ltd., Singapore (Stemcor)
guna memperlancar pasokan bahan baku (steel slab). to facilitate the supply of raw materials (steel slab). The
Perjanjian tersebut dimaksudkan untuk mempermudah agreement is intended to facilitate the Company to obtain
Perusahaan untuk mendapat pasokan bahan baku (steel slab). supplies of raw materials (steel slab). This agreement
Hutang yang timbul dari pembelian impor akan jatuh tempo has maturity date in 120 days, since the date of bill of
dalam jangka waktu 120 hari, terhitung dari tanggal dokumen lading. There is not collateral and debt covenants on this
pengapalan barang (bill of lading). Tidak terdapat jaminan agreement. In case the Company fail to pay on the due
yang diberikan dan tidak ada pembatasan (debt covenant). date, it was charged interest rate 8% - 12% per annum.
Apabila Perusahaan terlambat melakukan pembayaran, maka
akan dikenakan bunga sebesar 8% - 12% per tahun.
b. Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan melalui kuasa b. On June 30, 2008, the Company through its attorney
hukumnya mengajukan surat tertulis yang menuntut MMK filed a civil lawsuit against MMK Metal Worldwide
Metal Worldwide Limited Hongkong (MMK) untuk Hong Kong Limited (MMK) to make a payment
melakukan pembayaran sejumlah US$ 16.077.393 pada atau amounted to US$ 16,077,393 on or before July 10, 2008
sebelum tanggal 10 Juli 2008 untuk menutup kerugian yang to cover losses suffered by the Company, in connection
dialami oleh Perusahaan, sehubungan tidak dipenuhinya with not fulfilled by MMK regarding Contract Sales
kewajiban MMK atas Kontrak Penjualan No.MMK-07/1024- No.MMK-07/1024-ID dated December 18, 2007.
ID tertanggal 18 Desember 2007.
Pada tanggal 8 April 2009, Perusahaan melalui kuasa On April 8, 2009, the Company through its attorney
hukumnya mengajukan surat tertulis kedua kepada MMK, submitted a second letter to the MMK, which was
yang menerangkan kembali kerugian yang dialami oleh remind the loss suffered by the Company and request for
Perusahaan dan permintaan untuk melakukan pembayaran payment to the Company according to the amount on or
kepada Perusahaan sesuai jumlah tersebut pada atau sebelum before April 17, 2009. With consequences if not done, the
tanggal 17 April 2009. Dengan konsekuensi apabila tidak company would begin the legal process through
dilakukan, maka Perusahan akan memulai proses hukum arbitration institution.
melalui lembaga arbitrase.
Pada tanggal 17 Juni 2009, Perusahaan melalui kuasa On June 17, 2009, the Company through its attorney did
hukumnya mengajukan tuntutan kepada MMK melalui demand to MMK through arbitration institution based on
lembaga arbitase berdasarkan hukum Hong Kong sehubungan Hong Kong law related to MMK did not fulfill its
dengan tidak dipenuhinya kewajiban MMK tersebut diatas. obligations. Until the report date, the process has not
Sampai dengan tanggal laporan proses arbitrase masih belum been done.
berjalan.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 28 -
29. KONDISI EKONOMI DAN KELANGSUNGAN USAHA 29. ECONOMIC CONDITIONS AND GOING CONCERN
Kegiatan usaha Perusahaan mungkin dipengaruhi oleh The operations of the Company may be affected by global
memburuknya kondisi ekonomi dunia pada tahun 2008, yang economic difficulties in 2008, which may result in the
mengakibatkan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata weakening of Rupiah values, and drop in demand and prices of
uang asing dan turunnya permintaan dan harga komoditas baja steel commodity, which is an international commodity product
yang merupakan produk komoditas internasional yang harganya whose price is the international standart price in markets, has
merupakan standar harga internasional di pasar dunia, a negative effect on conditions of global economic growth.
memberikan dampak negatif terhadap kondisi pertumbuhan Economic improvements and sustained recovery are dependent
ekonomi global. Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung upon global economic recovery and several factors such as
pemulihan ekonomi dunia dan beberapa faktor seperti kebijakan fiscal and monetary action being undertaken by the
fiskal serta moneter yang dilakukan oleh Pemerintah, yang Government, actions that are beyond the control of the
merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan. Company.
Menurunnya harga komoditi baja yang signifikan telah berdampak The decline in steel commodity prices have significant adverse
buruk terhadap posisi keuangan Perusahaan, karena Perusahaan impact on the Company's financial position, because the
memiliki persediaan bahan baku (steel slab) dengan harga beli Company has stock of raw materials (steel slabs) with the very
yang sangat tinggi. high price.
Dalam menjaga kelangsungan usaha Perusahaan, pada tahun 2010 To carry on going concern of the Company in 2010,
manajemen mengambil langkah-langkah sebagai berikut: management take the following steps:
b. Mempertahankan teknik penjualan lokal dengan b. Maintain sales techniques by using local distributors and
menggunakan distributor dan penjualan langsung kepada direct sales to end users.
end user.
c. Melaksanakan kegiatan usaha secara konservatif, baik c. Conducting business in a conservative, both in
dalam kondisi pada saat harga naik maupun turun dengan conditions when the price rises or falls with the will
konsisten mempertahankan stok bahan baku minimal yaitu consistently maintain a minimum stock of raw material
rata-rata untuk tiga bulan produksi. that is average for the three months production.
d. Manajemen berusaha untuk meningkatkan kemampuan d. Management seeks to improve liquidity as a major
likuiditas Perusahaan sebagai pendukung utama operasional company operating with the company how to stricth
Perusahaan dengan cara melakukan pengetatan pengeluaran money spend/ cost-efficiency operational cost a company
uang/ efisiensi biaya-biaya operasional Perusahaan sebatas these costs can be controlled by management.
biaya-biaya tersebut dapat dikontrol oleh manajemen.
Fluktuasi yang besar pada harga komoditi baja di pasar dunia akan Large fluctuations in steel commodity prices in the world
secara langsung mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan market directly affect the financial performance, operations
operasional dan prospek usaha Perusahaan, namun manajemen and business prospects of the Company, but the Company's
Perusahaan yakin bahwa langkah-langkah yang diambil dapat management believes that the steps taken to maintain the going
menjaga kelangsungan hidup Perusahaan di masa yang akan concern of the Company.
datang.
Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan stabil sangat Economic recovery to a healthy and stable is depending on
tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus fiscal policy and monetary ongoing effort by the Government to
diupayakan oleh Pemerintah untuk menyehatkan ekonomi, suatu make healthy economy, an action outside the control of the
tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan. Oleh karena itu Company. Therefore, it is impossible to determine the impact
tidaklah mungkin untuk menentukan dampak dari masa depan of future economic conditions and the liquidity of the company
kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan. income.
30. PERNYATAAN AKUNTANSI KEUANGAN BARU 30. NEW FINANCIAL ACCOUNTING STATEMENT
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Here is an overview of the revision of Statement of Financial
(PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Accounting Standards (PSAK) published by the Indonesian
belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk tahun yang Institute of Accountants and has not become effective for
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009: financial statements for the year ended December 31, 2009:
a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), mengenai Instrumen a. PSAK No. 50 (Revised 2006), regarding Financial
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. Instruments: Presentation and Disclosures.
Pada Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK In December 2006, the DSAK issued PSAK No.50
No. 50 (Revisi 2006), mengenai Instrumen Keuangan: (Revised 2006), regarding Financial Instruments:
Penyajian dan Pengungkapan yang menggantikan Presentation and Disclosures which amends PSAK
PSAK No. 50, mengenai Akuntansi Investasi Efek No.50, regarding Accounting for Investments in Certain
Tertentu. PSAK No. 50 (Revisi 2006) memberikan Securities. PSAK No. 50 (Revised 2006) provides
pedoman bagaimana mengungkapkan dan menyajikan guidance on how to disclose and present financial
instrumen keuangan pada laporan keuangan dan instruments in the financial statements and whether a
menentukan apakah instrumen keuangan adalah instrumen financial instrument is a financial liability or an equity
kewajiban atau ekuitas. Standar ini digunakan untuk instrument. This standard applies to the classification of
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 29 -
klasifikasi atas instrumen keuangan dari prospektif financial instruments, from the perspective of the issuer,
penerbitnya, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan in financial assets, financial liabilities and equity
instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan instruments; the classification of related to interest,
suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dividends, losses and gains; and the circumstances in
dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling which financial assets and financial liabilities should be
hapus. PSAK No. 50 (Revisi 2006) melengkapi ketentuan offset. PSAK No.50 (Revised 2006) complements the
pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban principles for recognizing and measuring financial assets
keuangan yang diatur pada PSAK No. 55 (Revisi 2006). and financial liabilities in PSAK No. 55 (Revised 2006).
DSAK menunda pemberlakuan PSAK No. 50 (Revisi 2006) DSAK has postponed the application of PSAK
hingga 1 Januari 2010 berdasarkan surat DSAK No.50 (Revised 2006) until January 1, 2010 based on its
No. 1705/DSAK/IAI/XII/2008, mengenai Pengumuman letter No.1705/DSAK/IAI/XII/2008, regarding The
Perubahan Tanggal Efektif PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan Announcement of the Change of Effective Date of PSAK
PSAK No. 55 (Revisi 2006) tertanggal 30 Desember 2008. No.50 (Revised 2006) and PSAK No.55 (Revised 2006)
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK dated December 30, 2008. The Company is currently
No. 50 (Revisi 2006) terhadap laporan keuangan. assessing the impact of the application of PSAK No. 50
(Revised 2006) on the financial statements.
b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), mengenai Instrumen b. PSAK No.55 (Revised 2006), regarding Financial
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Instruments: Recognition and Measurement.
Pada Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK No. 55 In December 2006, the DSAK issued PSAK No. 55
(Revisi 2006), mengenai Instrumen Keuangan: Pengakuan (Revised 2006), regarding Financial Instruments:
dan Pengukuran yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi Recognition and Measurement which amends PSAK No.
1999), mengenai Akuntansi Instrumen Derivatif dan 55 (Revised 1999), Accounting for Derivative
Aktivitas Lindung Nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) Instruments and Hedging Activities. PSAK No. 55
memberikan pedoman pengakuan, pengukuran, dan (Revised 2006) provides guidance on how to recognize
penghentian pengakuan aset keuangan dan kewajiban measure and derecognize financial asset and financial
keuangan termasuk instrumen derivatif. Standar tersebut liability including derivative instruments. It also provides
juga memberikan pedoman pengakuan dan pengukuran guidance on the recognition and measurement of sales
kontrak penjualan dan pembelian item non-keuangan. and purchase contracts of non-financial items. DSAK has
DSAK menunda pemberlakuan PSAK No. 55 (Revisi 2006) postponed the application of PSAK No. 55 (Revised
hingga 1 Januari 2010 berdasarkan surat DSAK 2006) until January 1, 2010 based on its letter
No. 1705/DSAK/IAI/XII/2008, mengenai Pengumuman No.1705/DSAK/IAI/XII/2008 regarding, The
Perubahan Tanggal Efektif PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan Announcement of the Change of Effective Date of PSAK
PSAK No. 55 (Revisi 2006) tertanggal 30 Desember 2008. No.50 (Revised 2006) and PSAK No.55 (Revised 2006)
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK dated December 30, 2008. The Company is currently
No. 55 (Revisi 2006) terhadap laporan keuangan. assessing the impact of the application of PSAK No. 55
(Revised 2006) on the financial statements.
c. PSAK No. 26 (Revisi 2008), mengenai Biaya Pinjaman. c. PSAK No. 26 (Revised 2008), regarding Borrowing
Pada September 2008, DSAK mengeluarkan PSAK No. 26 Costs.
(Revisi 2008) mengenai Biaya Pinjaman yang In September 2008, the DSAK issued PSAK 26 (Revised
menggantikan PSAK No. 26 (1997), mengenai Biaya 2008), regarding Borrowing Costs which amends
Pinjaman. PSAK No. 26 (Revisi 2008) memberikan PSAK No. 26 (1997), Borrowing Costs. PSAK No. 26
pedoman terkait dengan kapitalisasi biaya pinjaman sebagai (Revised 2008) provides guidance on commencement,
bagian dari biaya perolehan suatu aset. PSAK No. 26 suspension and cessation of borrowing cost
(Revisi 2008) mengharuskan biaya pinjaman yang dapat capitalization as part of the cost of an asset. PSAK No.
diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, 26 (Revised 2008) requires borrowing costs that are
atau pembuatan suatu aset kualifikasian untuk dikapitalisasi directly attributable to the acquisition, construction or
sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. PSAK production of a qualifying asset to be capitalized as part
No. 26 (Revisi 2008) efektif berlaku sejak 1 Januari 2010. of the cost of that asset. PSAK 26 (Revised 2008) shall be
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK effective on January 1, 2010. The Company is currently
No. 26 (Revisi 2008) terhadap laporan keuangan. assessing the impact of the requirement of PSAK No. 26
(Revised 2008) on the financial statements.
d. PSAK No. 1 (Revisi 2009), mengenai Penyajian Laporan d. PSAK No. 1 (Revised 2009), regarding Presentation of
Keuangan. Financial Statements.
Pada bulan Juni 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 1 In June 2009, the DSAK issued PSAK No. 1 (Revised
(Revisi 2009), mengenai Penyajian Laporan Keuangan 2009), regarding Presentation of Financial Statements
yang mengamandemen PSAK No. 1 (Revisi 1998), which amends PSAK No. 1 (Revised 1998),
mengenai Penyajian Laporan Keuangan. PSAK No. 1 Presentation of Financial Statements. PSAK No. 1
(Revisi 2009) menentukan dasar-dasar bagi penyajian (Revised 2009) prescribes the basis for presentation of
laporan keuangan bertujuan umum, agar dapat dibandingkan general purpose financial statements, to ensure
baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun comparability both with the financial statements of
dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK No. 1 (Revisi previous periods and with the financial statements of
2009) mengatur persyaratan bagi penyajian laporan other entities. PSAK No. 1 (Revised 2009) set the
keuangan, struktur laporan keuangan, persyaratan minimum requirements for presentation of financial statements,
isi laporan keuangan dan mengharuskan Perusahaan untuk financial statements structure, the minimum
menerbitkan laporan keuangan yang lengkap yang terdiri requirements and content of financial statements
dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba requires the Company to publish full financial statements
Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus of Financial Position, Statements Comprehensive
Kas, Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi ringkasan Income, Statement of Changes in Equity, Statements of
kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan Cash Flow, Notes to Financial Statements which
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 30 -
lainnya, Laporan Posisi Keuangan pada awal periode contains a summary of significant accounting policies
komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu and other explanations of information, Statements of
kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat Financial Position at the beginning of the comparative
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika periods are presented when the entity applies an
entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. accounting policy retrospectively or to restate posts of
PSAK No. 1 (Revisi 2009) berlaku efektif untuk periode financial statements, or when the entity make
pelaporan yang dimulai pada atau setelah tanggal reclassifications posts in the company financial
1 Januari 2011. Penerapan lebih dini dianjurkan. Perusahaan statement. PSAK No. 1 (Revised 2009) shall be effective
sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK No. 1 for reporting period beginning on or after January 1,
(Revisi 2009) terhadap laporan keuangan Perusahaan. 2011. Earlier application of PSAK No. 1 (Revised 2009)
is encouraged. The Company is currently assessing the
impact of the requirement of PSAK No. 1 (Revised 2009)
on the Company financial statements.
e. PSAK No. 2 (Revisi 2009), mengenai Laporan Arus Kas. e. PSAK No. 2 (Revised 2009), regarding Statement of
Cash Flows.
Pada November 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 2 In November 2009, the DSAK issued PSAK No. 2
(Revisi 2009), mengenai Laporan Arus Kas yang (Revised 2009), regarding Statement of Cash Flows
mengamandemen PSAK No. 2 (Reformat 2007), mengenai which amends PSAK No. 2 (Reformatted 2007),
Laporan Arus Kas. PSAK No. 2 (Revisi 2009) regarding Statement of Cash Flows. PSAK No. 2
menyediakan pedoman spesifik dalam menyusun Laporan (Revised 2009) provides specific guidance in preparing
Arus Kas. PSAK No. 2 (Revisi 2009) mengharuskan statement of cash flows. It requires the Company to
Perusahaan untuk memberikan informasi mengenai provide information about the historical changes in cash
perubahan-perubahan historis terkait kas dan setara kas yang and cash equivalents of the Company which classifies
diklasifikasikan kedalam aktivitas operasi, investasi, dan cash flows from operating, investing and financing
pendanaan. PSAK No. 2 (Revisi 2009) berlaku efektif untuk activities. PSAK No. 2 (Revised 2009) shall be effective
periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah tanggal for reporting period beginning on or after January 1,
1 Januari 2011. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak 2011. The Company is currently assessing the impact of
penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) terhadap laporan the requirement of PSAK No. 2 (Revised 2009) on the
keuangan Perusahaan. Company financial statements.
f. PSAK No. 4 (Revisi 2009), mengenai Laporan Keuangan f. PSAK No. 4 (Revised 2009), regarding Consolidated
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri and Separate Financial Statements.
Pada November 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 4 In November 2009, the DSAK issued PSAK No.4
(Revisi 2009), mengenai Laporan Keuangan Konsolidasian (Revised 2009), regarding Consolidated and Separate
dan Laporan Keuangan Tersendiri yang mengamandemen Financial Statements which amends PSAK No. 4
PSAK No. 4 (Reformat 2007), mengenai Laporan (Reformatted 2007), regarding Consolidated Financial
Keuangan Konsolidasi. PSAK No. 4 (Revisi 2009) Statements. PSAK No. 4 (Revised 2009) enhances the
menitikberatkan relevansi, keandalan dan komparabilitas relevance, reliability and comparability of the
informasi yang disajikan Perusahaan dalam laporan information that the Company provides in its separate
keuangan konsolidasi dan laporan keuangan tersendiri. financial statements and consolidated financial
Menurut PSAK No. 4 (Revisi 2009), kepentingan non statements. Under PSAK No. 4 (Revised 2009), non-
pengendali (yang sebelumnya disebut hak minoritas) harus controlling interest (previously minority interest) shall
disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan dalam bagian be presented in the consolidated Statement of Financial
ekuitas, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Pada Position within equity, separately from the equity of the
saat perusahaan membuat laporan keuangan tersendiri, owners of the parent. When the Company prepares
investasi pada anak perusahaan harus dicatat pada biaya separate financial statements, the investments in
perolehan sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009). PSAK subsidiaries shall be accounted for either at cost or in
No. 4 (Revisi 2009) berlaku efektif untuk periode yang accordance with PSAK No. 4 (Revised 2009). PSAK No.
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. 4 (Revised 2009) shall be effective for reporting period
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK beginning on or after January 1, 2011. The Company is
No. 4 (Revisi 2009) terhadap laporan keuangan Perusahaan. currently assessing the impact of the requirement of
PSAK No. 4 (Revised 2009) on the financial statements.
g. PSAK No. 5 (Revisi 2009), mengenai Segmen Operasi. g. PSAK No. 5 (Revised 2009), regarding Operating
Segments.
Pada bulan Juni 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 5
(Revisi 2009), mengenai Segmen Operasi yang merubah In June 2009, the DSAK issued PSAK No. 5 (Revised
PSAK No. 5 (Revisi 2000), mengenai Pelaporan Segmen. 2009), regarding Operating Segments which amends
PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan perusahaan untuk PSAK No. 5 (Revised 2000), regarding Segment
mengungkapkan informasi yang memungkinkan para Reporting. PSAK No. 5 (Revised 2009) requires the
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan company to disclose information that enables users of the
dampak keuangan dari aktivitas bisnis. PSAK No. 5 (Revisi financial statements to evaluate the nature and financial
2009) memperluas definisi segmen operasi dan prosedur effects of the business activities. PSAK No. 5 (Revised
yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan 2009) enhances the definition of operating segment and
segmen operasi. PSAK No. 5 (Revisi 2009) berlaku efektif the procedures used to identify and report operating
untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah segment. PSAK No. 5 (Revised 2009) shall be effective
1 Januari 2011. Penerapan lebih dini atas PSAK No. 5 for reporting period beginning on or after January 1,
(Revisi 2009) diperkenankan. Perusahaan sedang 2011. Earlier application of PSAK No. 5 (Revised 2009)
mengevaluasi dampak penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) is permitted. The Company is currently assessing the
terhadap laporan keuangan. impact of the requirement of PSAK No. 5 (Revised 2009)
on the financial statements.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 31 -
h. PSAK No. 10 (Revisi 2009), mengenai Pengaruh h. PSAK No. 10 (Revised 2009), regarding The Effects of
Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing. Changes in Foreign Exchange Rates.
Pada Desember 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 10 In December 2009, the DSAK issued PSAK No. 10
(Revisi 2009), mengenai Pengaruh Perubahan Nilai Tukar (Revised 2009), regarding The Effects of Changes in
Mata Uang Asing yang merubah PSAK No. 10 (Reformat Foreign Exchange Rates which amends PSAK No. 10
2007), mengenai Transaksi dalam Mata Uang Asing, (Reformatted 2007), regarding Foreign Currency
PSAK No. 11 (Reformat 2007), mengenai Penjabaran Transactions, PSAK No. 11 (Reformatted 2007),
Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing, dan PSAK regarding Foreign Currency Translation, and PSAK
No. 52, mengenai Mata Uang Pelaporan. PSAK No. 10 No. 52, regarding Foreign Currency. PSAK No. 10
(Revisi 2009) memperluas definisi mata uang fungsional (Revised 2009) enhances the definition of functional
dan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan currency and the factors considered in determining the
mata uang fungsional dari suatu entitas serta memberikan functional currency of an entityand provides guidance in
pedoman dalam pelaporan transaksi-transaksi dalam mata reporting foreign currency transactions, translation to
uang asing, penjabaran pada mata uang penyajian, dan the presentation currency and translation of a foreign
penjabaran kegiatan usaha luar negeri. Dalam penjabaran operation. In translation of a foreign operation, goodwill
kegiatan usaha luar negeri, goodwill yang timbul dari arising from the acquisition of a foreign operation and
akuisisi kegiatan usaha luar negeri dan setiap penyesuaian any fair value adjustments to the carrying amounts of the
nilai wajar pada nilai tercatat aset dan kewajiban untuk acquired assets and liabilities to be expressed in the
dinyatakan dalam mata uang fungsional dan dijabarkan functional currency and translated at the closing rate.
dalam kurs penutupan. PSAK No. 10 (Revisi 2009) berlaku PSAK No. 10 (Revised 2009) shall be effective for
efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau reporting period beginning on or after January 1, 2011.
setelah 1 Januari 2011. Perusahaan sedang mengevaluasi The Company is currently assessing the impact of the
dampak penerapan PSAK No.10 (Revisi 2009) terhadap requirement of PSAK No. 10 (Revised 2009) on the
laporan keuangan. financial statements.
i. PSAK No. 12 (Revisi 2009), mengenai Bagian Partisipasi i. PSAK No. 12 (Revised 2009), regarding Interests in
dalam Ventura Bersama. Joint Ventures.
Pada Agustus 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No.12 In August 2009, the DSAK issued PSAK No. 12 (Revised
(Revisi 2009), mengenai Bagian Partisipasi dalam Ventura 2009), regarding Interests in Joint Ventures which
Bersama yang merubah PSAK No.12 (Reformat 2007), amends PSAK No. 12 (Reformatted 2007), regarding
mengenai Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Interests in Jointly Controlled Operation and Jointly
Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset. Controlled Assets. PSAK No. 12 (Revised 2009)
PSAK No.12 (Revisi 2009) memberikan pedoman dalam provides guidance on accounting and reporting the
akuntansi dan pelaporan kepemilikan dalam ventura interests in joint ventures in the financial statements of
bersama dalam laporan keuangan venturer. Venturer harus venturers. A venturer shall recognize its share of the
mengakui bagian partisipasinya dalam pengendalian jointly controlled assets in its financial statements. A
bersama aset dalam laporan keuangannya. Venturer harus venturer shall recognize the assets that it controls, the
mengakui aset yang dikendalikan, kewajiban dan beban liabilities and expenses that it incurs and its share of the
yang timbul dan bagian pendapatan dalam laporan income in its financial statements in jointly controlled
keuangannya dalam pengendalian bersama operasi. operations. A venturer shall recognize its interest in a
Venturer harus mengakui bagian pertisipasinya dalam jointly controlled entity using proportionate
pengendalian bersama entitas dengan menggunakan consolidation or equity method. PSAK No. 12 (Revised
konsolidasi proporsional atau metode ekuitas. Penerapan 2009) shall be effective for reporting period beginning
dini atas PSAK No. 12 (Revisi 2009) dianjurkan. PSAK on or after January 1, 2011. Earlier adoption of PSAK
No. 12 (Revisi 2009) berlaku efektif untuk periode No. 12 (Revised 2009) is encouraged. The Company is
pelaporan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. currently assessing the impact of the requirement of
Perusahaan sedang mengevaluasi. PSAK No. 12 (Revised 2009) on the Company financial
statements.
j. PSAK No. 15 (Revisi 2009), mengenai Investasi pada j. PSAK No. 15 (Revised 2009), regarding Investments in
Entitas Asosiasi. Associates.
Pada Juni 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 15 (Revisi In June 2009, the DSAK issued PSAK No. 15 (Revised
2009), mengenai Investasi pada Entitas Asosiasi yang 2009), regarding Investments in Associates which
menggantikan PSAK No. 15 (1998), Akuntansi untuk amends PSAK No. 15 (1998), regarding Accounting for
Investasi dalam Perusahaan Asosiasi. PSAK No. 15 (Revisi Investments in Associates. PSAK No. 15 (Revised 2009)
2009) diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas shall be applied in accounting for investments in
asosiasi, yaitu suatu entitas, termasuk entitas non-korporasi associated, i.e. an entity, including an unincorporated
seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh entity such as a partnership, over which the investor has
signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun significant influence and that is neither a subsidiary nor
bagian partisipasi dalam ventura bersama. Investasi dalam an interest in a joint venture. An investment in an
entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode associate shall be accounted for using the equity. PSAK
ekuitas. PSAK No. 15 (Revisi 2009) berlaku efektif No. 15 (Revised 2009) shall be effective for reporting
untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah period beginning on or after January 1, 2011. Earlier
1 Januari 2011. Penerapan dini PSAK No. 15 (Revisi 2009) adoption of PSAK No. 15 (Revised 2009) is encouraged.
dianjurkan. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak The Company is currently assessing the impact of the
penerapan PSAK No. 15 (Revisi 2009) terhadap laporan requirement of PSAK No. 15 (Revised 2009) on the
keuangan. financial statements.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 32 -
k. PSAK No. 25 (Revisi 2009), mengenai Kebijakan k. PSAK No. 25 (Revised 2009), regarding Accounting
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors.
Pada Agustus 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 25 In August 2009, the DSAK issued PSAK No. 25 (Revised
(Revisi 2009), mengenai Kebijakan Akuntansi, Perubahan 2009), regarding Accounting Policies, Changes in
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan yang menggantikan Accounting Estimates and Errors which amends PSAK
PSAK No. 25 (Reformat 2007), mengenai Laba atau Rugi No. 25 (Reformatted 2007), regarding Income and Loss
Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan for the Current Period, Fundamental Errors and
Perubahan Kebijakan Akuntansi. PSAK No. 25 (Revisi Changes in Accounting Policies. PSAK No. 25 (Revised
2009) memberikan definisi tentang kelalaian pencantuman, 2009) provides definition of material omission,
kesalahan penyajian, kesalahan mendasar dan kesalahan lain misstatement, fundamental error and other material
yang material. PSAK No. 25 (Revisi 2009) mensyaratkan error. PSAK No. 25 (Revised 2009) requires the
Perusahaan untuk mengungkapkan dampak yang mungkin Company to disclose the possible impact that the
timbul akibat penerapan standar-standar akuntansi keuangan application of the new financial accounting standards
yang baru pada laporan keuangan pada periode awal will have on the financial statements in the period of
penerapan. PSAK No. 25 (Revisi 2009) juga memberikan initial application. PSAK No. 25 (Revised 2009) also
panduan untuk mencatat dan mengungkapkan kesalahan, provides guidance on how to record and disclose errors,
perubahan estimasi akuntansi dan perubahan kebijakan changes in accounting estimate and changes in
akuntansi. PSAK No. 25 (Revisi 2009) berlaku efektif untuk accounting policy. PSAK No. 25 (Revised 2009) shall be
periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari effective for reporting period beginning on or after
2011. Penerapan lebih dini atas PSAK No. 25 (Revisi 2009) January 1, 2011. Earlier adoption of PSAK No. 25
dianjurkan. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak (Revised 2009) is encouraged. The Company is currently
penerapan PSAK No. 25 (Revisi 2009) terhadap laporan assessing the impact of the requirement of PSAK No. 25
keuangan. (Revised 2009) on the financial statements.
l. PSAK No. 48 (Revisi 2009), mengenai Penurunan Nilai l. PSAK No. 48 (Revised 2009), regarding Impairment of
Aset. Assets.
Pada Oktober 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 48 In October 2009, the DSAK issued PSAK No. 48 (Revised
(Revisi 2009), mengenai Penurunan Nilai Aset yang 2009), regarding Impairment of Assets which amends
menggantikan PSAK No. 48, mengenai Penurunan Nilai PSAK No. 48, regarding Impairment of Assets. PSAK
Aset. PSAK No. 48 (Revisi 2009) memberikan prosedur No. 48 (Revised 2009) enhances the procedures to
untuk mengidentifikasikan unit penghasil kas dan mengukur identify cash generating unit and measure impairment of
penurunan nilai aset. Suatu rugi penurunan nilai harus assets. An impairment loss shall be recorded for a cash-
dicatat untuk suatu unit penghasil kas ketika jumlah generating unit when the recoverable amount of the unit
terpulihkan dari unit tersebut lebih kecil dari nilai is less than its carrying amount. The impairment loss
tercatatnya. Rugi penurunan nilai harus dialokasikan untuk shall be allocated to reduce the carrying amount of any
mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang goodwill allocated to the cash-generating unit and to
dialokasikan ke unit penghasil kas tersebut dan ke aset lain other assets of the unit pro rata on the basis of the
dari unit tersebut dibagi pro rata atas dasar jumlah tercatat carrying amount of each asset in the unit. PSAK No. 48
setiap aset di dalam unit tersebut. PSAK No. 48 (Revisi (Revised 2008) requires the Company to assess at the
2009) mensyaratkan perusahaan untuk menilai pada setiap end of each reporting period whether there is any
akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi-indikasi indication that an asset may be impaired and impairment
yang menunjukkan bahwa suatu aset mengalami penurunan loss recognized in prior periods for assets other than
nilai dan rugi penurunan nilai yang diakui pada periode goodwill may no longer exist. PSAK No. 48 (Revised
sebelumnya untuk aset lain selain goodwill sudah tidak 2009) shall be effective for reporting period beginning
terdapat lagi. PSAK No. 48 (Revisi 2009) berlaku efektif on or after January 1, 2011 and prospectively applied.
untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah 1 The Company is currently assessing the impact of the
Januari 2011. Perusahaan harus menerapkan PSAK No. 48 requirement of PSAK No. 48 (Revised 2009) on the
(Revisi 2009) secara prospektif. Perusahaan sedang financial statements.
mengevaluasi dampak penerapan PSAK 48 (Revisi 2009)
terhadap laporan keuangan.
m. PSAK No. 57 (Revisi 2009), mengenai Kewajiban m. PSAK No. 57 (Revised 2009), regarding Provisions,
Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. Contingent Liabilities and Contingent Assets.
Pada Agustus 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 57 In August 2009, the DSAK issued PSAK No. 57 (Revised
(Revisi 2009), mengenai Kewajiban Diestimasi, Kewajiban 2009), Provisions, Contingent Liabilities and
Kontinjensi dan Aset Kontinjensi yang menggantikan Contingent Assets which amends PSAK No. 57,
PSAK No. 57, mengenai Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. PSAK No. 57 (Revisi Assets. PSAK No. 57 (Revised 2009) enhances the
2009) memberikan panduan penerapan untuk mengakui dan application guidance on how to recognize and disclose
mengungkapkan kewajiban diestimasi, kewajiban provision, contingent liability and asset. PSAK No. 57
kontinjensi dan aset kontinjensi. PSAK No. 57 (Revisi (Revised 2009) shall be effective for reporting period
2009) berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai beginning on or after January 1, 2011. Earlier adoption
pada atau setelah 1 Januari 2011. Penerapan lebih dini atas of PSAK No. 57 (Revised 2009) is encouraged. The
PSAK No. 57 (Revisi 2009) dianjurkan. Perusahaan sedang Company is currently assessing the impact of the
mengevaluasi dampak penerapan PSAK No. 57 (Revisi requirement of PSAK No. 57 (Revised 2009) on the
2009) terhadap laporan keuangan. financial statements.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 33 -
n. PSAK No. 58 (Revisi 2009), mengenai Aset Tidak Lancar n. PSAK No. 58 (Revised 2009), regarding Non-current
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Assets Held for Sale and Discontinued Operations.
Pada bulan Agustus 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. In August 2009, the DSAK issued PSAK No. 58 (Revised
58 (Revisi 2009), mengenai Aset Tidak Lancar yang 2009), regarding Non-current Assets Held for Sale and
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan yang Discontinued Operations which amends PSAK No. 58
merubah PSAK No. 58 (Revisi 2003), Operasi yang (Revised 2003), regarding Discontinued Operations.
Dihentikan. PSAK No. 58 (Revisi 2009) memperluas PSAK No. 58 (Revised 2009) enhances the guidance to
pedoman pengklasifikasian dan pengukuran aset tersedia classify and measure asset held for sale. Asset held for
untuk dijual. Aset tersedia untuk dijual disajikan sebagai sale shall be classified as current asset separately from
aset lancar dan terpisah dari pos lainnya. PSAK No. 58 other accounts. PSAK No. 58 (Revised 2009) shall be
(Revisi 2009) berlaku efektif untuk periode pelaporan yang effective for reporting period beginning on or after
dimulai atau sesudah 1 Januari 2011. Penerapan PSAK No. January 1, 2011. Earlier adoption of PSAK No. 58
58 (Revisi 2009) secara dini dianjurkan. Perusahaan sedang (Revised 2009) is encouraged. The Company is currently
mengevaluasi dampak penerapan PSAK No. 58 (Revisi assessing the impact of the requirement of PSAK No. 58
2009) terhadap laporan keuangan. (Revised 2009) on the financial statements.
o. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 7 o. Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK)
(Revisi 2009), mengenai Konsolidasi Entitas Bertujuan No. 7 (Revised 2009), regarding Consolidation-Special
Khusus. Purpose Entities.
Pada Oktober 2009, DSAK mengeluarkan ISAK No. 7 In October 2009, the DSAK issued ISAK No. 7 (Revised
(Revisi 2009), mengenai Konsolidasi Entitas Bertujuan 2009), regarding Consolidation - Special Purpose
Khusus yang mengubah ISAK 7 (Revisi 2004), mengenai Entities which amends ISAK No. 7 (Revised 2004),
Entitas Bertujuan Khusus. ISAK No. 7 (Revisi 2009) regarding Special Purpose Entities. ISAK 7 (Revised
memberikan pedoman bagaimana mengidentifikasi entitas 2009) provides guidance on how to identify a special
bertujuan khusus dan menjelaskan indikasi adanya purpose entity and describes indicators of control that
pengendalian yang menjadi pertimbangan dalam shall be considered in determining whether a Special
menentukan apakah suatu Entitas Bertujuan Khusus (EBK) Purpose Entity (SPE) is consolidated or not. ISAK No. 7
dikonsolidasikan atau tidak. ISAK No. 7 (Revisi 2009) (Revised 2009) requires an SPE to be consolidated when
mengharuskan suatu EBK dikonsolidasi apabila it is controlled by an entity. ISAK No. 7 (Revised 2009)
dikendalikan oleh suatu entitas. ISAK No. 7 (Revisi 2009) shall be effective for reporting period beginning on or
berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada after January 1, 2011. The Company is currently
atau setelah 1 Januari 2011. Perusahaan sedang assessing the impact of the requirement of ISAK No.
mengevaluasi dampak penerapan ISAK No. 7 (Revisi 2009) 7 (Revised 2009) on the financial statements.
terhadap laporan keuangan.
p. ISAK No. 9 (Revisi 2009), mengenai Perubahan atas p. ISAK No. 9 (Revised 2009), regarding Changes in
Kewajiban Aktivitas Purna-operasi, Restorasi dan Existing Decommissioning, Restoration and Similar
Kewajiban Serupa. Liabilities.
Pada bulan Agustus 2009, DSAK mengeluarkan ISAK No. In August 2009, the DSAK issued ISAK No. 9 (Revised
9 (Revisi 2009), mengenai Perubahan atas Kewajiban 2009), regarding Changes in Existing
Aktivitas Purna-operasi, Restorasi dan Kewajiban Serupa. Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities.
ISAK No. 9 (Revisi 2009) memberikan pedoman bagaimana ISAK No. 9 (Revised 2009) provides guidance on how to
menghitung dampak perubahan dalam pengukuran atas account for the effect of changes in the measurement of
aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang existing decommissioning, restoration and similar
serupa yang muncul karena kewajiban untuk membongkar liabilities arising from the obligation to dismantle and
dan memindahkan aset tetap, pabrik dan peralatan dan remove property, plant and equipment and restoring the
restorasi lokasi aset sebagai konsekuensi dari pembeliannya. sites on which those assets located as a consequence of
ISAK No. 9 (Revisi 2009) juga menjelaskan peristiwa- acquiring them. ISAK No. 9 (Revised 2009) also
peristiwa yang menyebabkan perubahan tersebut dan describes the events that can result those changes and
bagaimana mengukurnya. ISAK No. 9 (Revisi 2009) how to account them. ISAK No. 9 (Revised 2009) shall be
berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai atau effective for reporting period beginning on or after
sesudah 1 Januari 2011. Penerapan ISAK No. 9 (Revisi January 1, 2011. Earlier adoption of ISAK No. 9
2009) secara dini dianjurkan. Perusahaan sedang (Revised 2009) is encouraged. The Company is currently
mengevaluasi dampak penerapan ISAK No. 9 (Revisi 2009) assessing the impact of the requirement of ISAK No.
terhadap laporan keuangan. 9 (Revised 2009) on the financial statements.
q. ISAK No. 10 (Revisi 2009), mengenai Program Loyalitas q. ISAK No. 10 (Revised 2009), regarding Customer
Pelanggan. Loyalty Programmes.
Pada Agustus 2009, DSAK mengeluarkan ISAK No. 10 In August 2009, the DSAK issued ISAK 10 (Revised
(Revisi 2009), mengenai Program Loyalitas Pelanggan. 2009), regarding Customer Loyalty Programmes.
ISAK No. 10 (Revisi 2009) menyediakan pedoman untuk ISAK No. 10 (Revised 2009) provides guidance on how
mencatat dan mengukur penghargaan kredit kepada to record and measure grants award credits to
pelanggan. Interpretasi ini mensyaratkan imbalan tersebut customers. It requires the award credits to be separately
diidentifikasi secara terpisah dan diukur dengan mengacu identified and measured by reference to their fair values.
pada nilai wajarnya. ISAK No. 10 (Revisi 2009) berlaku ISAK No. 10 (Revised 2009) shall be effective for
efektif untuk periode tahunan yang dimulai atau setelah 1 reporting periods beginning on or after January 1, 2011.
Januari 2011. Penerapan dini dari ISAK No. 10 (Revisi Earlier adoption of ISAK No. 10 (Revised 2009) is
2009) diperbolehkan. Perusahaan sedang mengevaluasi permitted. The Company is currently assessing the
dampak dari penerapan di ISAK No. 10 (Revisi 2009) impact of the requirement of ISAK No. 10 (Revised 2009)
terhadap laporan keuangan. on the financial statements.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 34 -
r. ISAK No. 11 (Revisi 2009), mengenai Distribusi Aset Non r. ISAK No. 11 (Revised 2009), regarding Distributions of
Kas kepada Pemilik. Non-cash Assets to Owners.
Pada Agustus 2009, DSAK mengeluarkan ISAK No. In August 2009, the DSAK issued ISAK No. 11 (Revised
11 (Revisi 2009), mengenai Distribusi Aset Non Kas 2009), regarding Distributions of Non-cash Assets to
kepada Pemilik. ISAK No. 11 (Revisi 2009) menyediakan Owners. ISAK No. 11 (Revised 2009) provides guidance
pedoman pengakuan, pengukuran dan pengungkapan hutang on how to recognize measure and disclose the dividend
dividen pada saat entitas mengumumkan distribusi dan payable when an entity declares and has an obligation to
mempunyai kewajiban untuk mendistribusikan aset kepada distribute earnings to its owners. It requires an entity to
pemilik. Hal ini mensyaratkan entitas untuk mengakui recognize the difference between the carrying amount of
perbedaan antara nilai tercatat aset yang didistribusikan dan the assets distributed and the carrying amount of the
nilai tercatat utang dividen dalam laba rugi. ISAK No. 11 dividend payable as part of profit or loss. ISAK No.
(Revisi 2009) diterapkan secara prospektif untuk periode 11 (Revised 2009) shall be effective for reporting periods
tahunan yang dimulai atau setelah 1 Januari 2011. beginning on or after January 1, 2011 and prospectively
Penerapan retrospektif tidak diperbolehkan sedangkan applied. Earlier adoption is permitted. The company is
penerapan dini diperbolehkan. Perusahaan sedang currently assessing the impact of the requirement of
mengevaluasi dampak penerapan ISAK No. 11 (Revisi ISAK No. 11 (Revised 2009) on the financial statements.
2009) terhadap laporan keuangan.
s. ISAK No. 12 (Revisi 2009), mengenai Pengendalian s. ISAK No. 12 (Revised 2009), regarding Jointly
Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer. Controlled Entities Non-Monetary Contributions by
Venturer.
Pada bulan Agustus 2009, DSAK mengeluarkan ISAK No. In August 2009, the DSAK issued ISAK No. 12 (Revised
12 (Revisi 2009), mengenai Pengendalian Bersama Entitas: 2009), regarding Jointly Controlled Entities-Non-
Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer. ISAK No. 12 Monetary Contributions by Venturer. ISAK No. 12
(Revisi 2009) memberikan pedoman pengakuan keuntungan (Revised 2009) provides guidance on how to recognize
atau kerugian dari kontribusi aset nonmoneter pada PBE gains or losses resulting from contribution of non-
(Pengendalian Bersama Entitas) dalam pertukaran dengan monetary asset to a jointly controlled entity in exchange
bagian partisipasi ekuitas PBE dalam laporan laba rugi for an equity interest in the jointly controlled entity in
venturer. Standar tersebut juga memberikan pedoman profit or loss by a venturer. It also provides guidance on
bagaimana menghitung imbalan tambahan dan menyajikan how to account for additional consideration and present
keuntungan atau kerugian belum terealisasi pada Laporan any unrealized gain or loss in the financial statements of
Keuangan venturer. Venturer tidak mengakui posri a venturer. A venturer does not recognize the portion of a
keuntungan atau kerugian yang diatribusikan pada bagian gain or loss attributable to the equity interests of the
partisipasi ekuitas venturer lain jika (a) risiko dan manfaat other venturers when (a) the significant risks and
signifikan dari kepemilikan aset nonmoneter yang rewards of ownership of the contributed non-monetary
dikontribusikan tidak beralih ke PBE; atau (b) Keuntungan assets have not been transferred to the jointly controlled
atau kerugian dalam kontribusi nonmoneter tidak dapat entity; or (b) the gain or loss on the non-monetary
diukur dengan andal; atau (c) transaksi kontribusi tidak contribution cannot be measured reliably; or (c) the
memiliki substansi komersial. Jika disamping menerima contribution transaction lacks commercial substance. If
bagian partisipasi ekuitas, venturer menerima aset moneter in addition to receiving an equity interest, a venturer
atau nonmoneter, maka porsi yang sesuai dari keuntungan receives monetary and nonmonetary asset, an
atau kerugian dalam transaksi tersebut diakui oleh venturer. appropriate portion of gain or loss shall be recognized
ISAK No. 12 (Revisi 2009) berlaku efektif untuk periode by the venturer. ISAK No. 12 (Revised 2009) shall be
pelaporan dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. effective for reporting period beginning on or after
Penerapan dini ISAK No. 12 (Revisi 2009) diperkenankan. January 1, 2011. Earlier adoption of ISAK No. 12
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak penerapan ISAK (Revised 2009) is encouraged. The Company is currently
No. 12 (Revisi 2009) terhadap laporan keuangan. assessing the impact of the requirement of ISAK No.
12 (Revised 2009) on the financial statements.
Berdasarkan surat dari Stemcor (S.E.A.) Pte Ltd (Stemcor) Based on letter from Stemcor (S.E.A.) Pte Ltd (Stemcor) dated
tanggal 1 Maret 2010, Perusahaan dan Stemcor telah melakukan March 1, 2010, Stemcor and the Company agreed the
perhitungan atas bunga dan komisi kepada Stemcor sampai calculations of accrued interest and commisions to Stemcor as
dengan tanggal 31 Desember 2009. Saldo bunga dan komisi yang of December 31, 2009. Outstanding interest and commisions
belum dibayar Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2009 charged by Stemcor to the Company as of December 31, 2009
adalah sebesar US$ 5.429.582,33 dan US$ 359.539,71. amounted to US$ 5,429,582.33 dan US$ 359,539.71. Based
Berdasarkan surat tersebut, Stemcor menyetujui untuk on its letter, Stemcor has agreed to waive part of interest
memberikan diskon atas bunga sebesar US$ 1.800.108,28. amounting to US$ 1,800,108.28. The discount of interest is
Jangka waktu dan persyaratan berkaitan dengan diskon bunga subject to the following terms and condition:
adalah sebagai berikut:
1. The remaining interest balance of US$ 3,269,474.05,
1. Bunga yang masih harus dibayar sebesar US$ 3.269.474,05 will be repaid by monthly installment of US$ 150,000.
akan di angsur sebesar US$ 150.000 per bulan. Pembayaran First installment to be paid by March 31, 2010.
pertama dilakukan pada tanggal 31 Maret 2010.
2. All accrued of commisions totaling amount
2. Seluruh komisi masih harus dibayar sebesar US$ 359.539,71 US$ 359,539,71 will be repaid March 31, 2010.
harus dilunasi pada tanggal 31 Maret 2010.
Beban bunga dan komisi disajikan sebagai bagian dari akun Interest expenses and commisions are presented as Other
Pendapatan (Beban) Lain-lain Beban Bunga dan Beban Income (Charges) Interest expenses and Selling Expenses
Penjualan Beban Komisi dalam laporan laba rugi. Commisions in statement of income.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 35 -
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan The management of the Company is responsible for the
laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal preparation of the fianancial statements that were completed
2 Maret 2010. on March 2, 2010.
PT GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk
LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
DAN/AND
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
INDEPENDENT AUDITORS REPORT