Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Manusia adalah makhluk yang unik. Artinya, tidak ada satu individu pun yang persis
sama dengan individu yang lain. Salah satu perbedaan yang sering kita jumpai adalah
kecepatan dan kemampuan individu dalam memecahkan suatu masalah atau persoalan yang
dihadapi. Untuk memecahkan masalah atau persoalan yang sama, ada individu yang mampu
dengan cepat memecahkannya, namun ada juga individu yang lambat bahkan tidak mampu
memecahkannya. Hal itulah yang memperkuat pendapat bahwa taraf kecerdasan atau
inteligensi itu memang ada, dan berbeda beda antara satu individu dengan individu yang
lain.
Individu yang taraf inteligensinya tinggi akan mudah memecahkan suatu persoalan,
sedangkan individu yang taraf inteligensinya rendah hanya mampu memecahkan masalah
yang mudah. Misalnya, pada beberapa mahasiswa yang menghadapi soal ujian yang sama,
ada yang mampu dengan cepat dan benar menyelesaikan soal tersebut dan ada juga yang
sebaliknya. Inteligensi disebut sebagai kecerdasan atau kecakapan atau kemampuan dasar
yang bersifat umum. Dalam diri idividu , terdapat kekuatan yang mampu menggerakan
kemajuan untuk penelusuran, penegmbangan dan penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kekuatan tersebut dinamakan kreatifitas , yaitu kekuatan yang diperlukan
individu untuk melakukan pengembangan diri dan memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi sebagai usaha mencapai kemajuan.
Sementara itu, kecerdasan atau kecakapan atau kemampuan dasar yang bersifat khusus
disebut dengan bakat (aptitude). Dalam proses belajar mengajar, prestasi belajar mahasiswa
salah satunya di tentukan oleh inteligensi.Oleh sebab itu, kami akan membahas tentang
intelegensi, bakat dan kreativitas.
Pembahasan
1. Intelegensi
Pengertian Intelegensi
Namun, menurut Rudolf menyatakan hal yang sedikit berbeda yaitu intelegensi adalah
keseluruhan struktur yang bersifat khusus dalam kepribadian seseorang, suatu keutuhan yang
berstruktur terdiri atas kemampuan jiwa mental dan diungkapkan melalui prestasi, serta
memiliki kemampuan individu untuk bertindak.
Secara garis besar intelegensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki individu
baik bersifat genetik maupun melalui proses adaptasi yang didalamnya terdapat kemampuan
berpikir rasional, ketahanan terhadap lingkungan, dan kepercayaan terhadap tuhan.
Macam Intelegensi
Intelegensi bukan hanya berpatokan pada perkembangan pikiran dan kecerdasan pikiran,
melainkan dalam perkembangannya intelegensi menjadi lebih beragam meliputi Kecerdasan
Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), dan Kecerdasan Spiritual (SQ). Ketiga hal ini
menjadi penting untuk individu agar bisa beradaptasi dan menjalankan kehidupannya dengan
baik di tengah-tengah masyarakat pada umumnya. Karena ketiga aspek ini akan
mempengaruhi pribadi seseorang dalam bertindak dan bergaul di lingkungan sosial
budayanya.
IQ KLASIFIKSAI
130 dan lebih Sangat superior
120-129 Superior
110-119 High average/ bright normal
90-109 Rata-rata(average)
80-89 Rata-rata bawah atau Dull normal
70-79 Borderline
69 dan kurang Defisiensi mental
a. Genetik/keturunan
Gen yang dimiliki oleh setiap orang pasti berbeda-beda tergantung dari gen orang tua
yang mewarisinya karena setiap orang memiliki otak dengan jumlah sel saraf atau jumlah
hubungan diantara sel saraf tersebut berbeda-beda tergantung dari volume total zat kelabu
di otak (grey matter).
b. Kurangnya perawatan dalam kandungan
Seorang wanita hamil yang yang kekurangan gizi, terserang infeksi penyakit, terpapar
polusi, mengonsumsi obat-obatan tertentu, merokok, dan minum-minuman beralkohol
pasti akan memiliki resiko kalau anaknya memiliki IQ yang rendah
c. Kurang gizi
Kesenjangan rata-rata IQ antara anak-anak yang kurang memperoleh gizi sekitar 20 poin.
(Stoch&smith,1963; Winick,Meyer, & harris,1975)
Hal ini berkaitan dengan jumlah asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dan otak
untuk berfikir, seperti protein, mineral, vitamin, karbohidrat dan asupan ion ion yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk proses perkembangan.
Berikut ini beberapa alat tes intelegensi yang sering dipakai umumnya di Indonesia:
1) Digit symbol (mengukur dekstreriti visual-motor dan koordinasi motor halus, juga
digunakan untuk mengindikasikan taraf persistensi subyek dalam sticking atas tugas-
tugas tidak menarik).
2) Picture completion (mengukur diskriminasi visual,konsentrasi,dan reasoning).
3) Block design (mengukur nonverbal reasoning, kecepatan berprestasi, dan koordinasi
visual motor).
4) Picture arrangement (mengukur kemampuan subyek untuk menggunakan persepsi
visual yang akurat, melihat ke depan, merencanakan dan menafsirkan situasi sosial).
5) Object assembly (mengukur analisis visual, kemampuan menyusun secara sederhana,
kemampuan untuk menangani hubungan bagian-keseluruhan).
Gangguan Intelegensi
1. Retardasi mental merupakan keadaan dengan tingat kemampuan intelektual yang kurang
(abnormal) dimulai sejak masa perkembangan dimana keadaan ini akan mempengaruhi
aktivitas sosialnya dan cara beradaptasi dengan orang lain. Gangguan ini disebabkan oleh
berbagai faktor terutama faktor genetik dan faktor lingkungan sosial misalnya adanya
infeksi, kurangnya gizi, dan gangguan jiwa yang berat. Anak-anak yang
mengalamiganguan ini biasanya ditempatkan di Sekolah Luar Biasa (SLB).
2. Demensia merupakan kemunduran kecerdasan karena kerusakan sel-sel otak yang sifatnya
tidak bisa diperbaiki lagi. Penyebab gangguan ini disebabkan oleh faktor genetk terutama
bila mengalami keracunan, neoplasma, dan ganggun pembuluh darah. Serta faktor
lingkungan dapat berpengaruh seperti kurangnya gizi akan protein sebelum anakberusia 5
tahun.
Contoh Kasus
1. Seorang wanita yang bukan perokok tinggal di tengah kota memiliki seorang anak dengan
perkembangan kognitif yang tertunda. Berdasarkan analisis ditemukan bahwa tingkat
polusi dari bahan bakar kendaraan yang dihirup oleh sang ibu ketika mengandung bayinya
cukup tinggi, dikarenakan tinggal di tengah kota yang rawan terpapar polusi udara. Yang
bertanggung jawab tampaknya kandungan kimiawi yang terdapat dalam asap kendaraan
dan pembangkit tenaga listrik. Bahkan, setelah menghilangkan faktor resiko lain, misalnya
terpapar kandungan logam, peneliti menemukan bahwa, pada usia 3 tahun, anak dari ibu
tersebut sangat rentan terhadap polusi udara 2 kali lebih mungkin mangalami hambatan
dalam perkembangan kognitifnya dibandingkan dengan anak-anak lain. (Perera Dkk.,
2006)
2. Di Kanada secara acak menugaskan anak-anak kelas satu untuk mengikuti kegitan
sekolah, yaitu belajar berrmain piano, menyanyi, bermain drama seminggu sekali, atau
masuk kedalam kelompok kontrol yang tidak menerima pelajaran ekstrakulikuler tersebut.
pada akhir tahun pelajaran, ternyata anak-anak yang belajar piano atau menyanyi
memperlihatkan peningkatan IQ rata-rata sebesar 7 poin, sedangkan kelompok lain hanya
4,3 poin. Perbedaan ini tidak besar akan tetapi secara statistik bersifat signifikan
(Schellenberg, 2004). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pelajaran piano membantu
anak-anak memusatkan perhatiannya dan mengasah keterampilan motorik halusnya.
Ketiga hal ini berkontribusi terhadap perkembangan bagian-bagian otak yang akan
membentuk intelegensi nantinya.
2.Bakat
Pengertian Bakat
Definisi bakat ditemukan oleh beberapa ahli psikologi. Michel (1960) dalam Notoatmodjo
(1993) mengungkapkan bahwa bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan sesuatu
yang sedikit sekali bergantung pada pelitahn mengenai hal terrsebut. Sementara itu, Guiford
( 1959) dalam Notoatmodjo (1993) menyatakan bahwa berhubungan dengan kecakapan
untuk melakukaan sesuatu.
Sukardi (1997) juga mengggungkapkan hal senada terkait terkait definisi bakat, yaitu suatu
kondisi atau suatu kulitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu tersebut untuk
berkembang pada masa mendatang. Terakhir, Woordworth dan Marquis ( 1957) dalam
Notoatmodjo (1993) mengungkapakn bahwa bakat adalah salah satu kemampuan manusia
meliputi Achievemental/Actual ability , capacity dan apttitude.
Pengertian bakat dapat dilihat sebagai:
Sifat atau kemampuan potensial yang ada dalam diri individu dan dapat berkembang
apabila mendapatkan stimulasi yang tepat.
Dimensi Bakat
Menurut Guilford, bakat memiliki 3 dimensi, yaitu:
3. Dimensi Intelektual: meliputi faktor ingatan & faktor berpikir {kognisi, produksi
(divergen & kovergen), & evaluasi.
Sedangkan menurut Thurstone, kemampuan mental individu memiliki beberapa dimensi
seperti berikut ini:
1. Verbal (V): pemahaman akan hub kt, kosa kt, & penguasaan komunikasi lisan.
2. Number (N): kecermatan & keceptn dlm pengg fungsi-fungsi hitung dasar.
5. Memory (M): kemamp mengingat gbr, pesan, angka, kt-kt, & bentuk pola-pola.
1. Tujuan Diagnosis
Tujuan ini tentunya memberikan informasi mengenai sejauh mana minat dan bakat
seseorang pada suatu bidang. Diagnosis dalam pengukuran psikologis tentunya akan
memiliki unsur prediktif. Hal ini memiliki arti bahwa dengan mengetahui bakat yang
dimiliki seseorang, maka dapat keberhasilan seseorang dalam bidang yang dipilih akan
dapat diprediksi tingkat keberhasilannya. Agar dapat lebih komprehensif, maka dukungan
tes lainnya untuk mendapatkan informasi pendukung akan lebih mampu melengkapi.
2. Prediksi
Untuk memprediksi kesuksesan atau kegagalan seseorang dalam bidang yang menjadi
pilihannya untuk berkarir atau lainnya.
Dimensi Keterangan
1. Kemampuan Kemampuan memahami & menggunakan bahasa secara lisan maupun
Verbal tulisan.
2. Kemampuan Kemampuan ketepatan & ketelitian memecahkan problem yang
numerical berkaitan dengan angka dan perhitungan
3. Kemampuan
Kemampuan merancang suatu benda secara tepat.
spatial
4. Kemampuan Kemampuan mengamati & memahami gambar dua dimensi menjadi
perceptual tiga dimensi
5. Kemampuan
Kemampuan memecahkan suatu masalah
reasoning
6. Kemampuan
Kemampuan memahami konsep-konsep seputar mekanika/mesin.
mekanik
7. Kemampuan Kemampuan individu dalam menyimpan dan mengingat kembali
memory informasi.
8. Kemampuan
Kemampuan bekerja dibidang administrasi.
klerikal
Kemampuan menghasilkan hal-hal baru dan yang tidak biasa
9. Kreativitas:
(istimewa).
10. Kecepatan kerja Kemampuan bekerja secara cepat dalam pekerjaan yang bersifat rutin.
Kemampuan bekerja secara teliti dan minor kesalahan dalam pekerjaan
11. Ketelitian kerja
yang bersifat rutin.
Kemampuan bekerja secara konsisten (dalam situasi kerja yang
12. Ketahanan kerja
monoton atau semakin berat).
Item tes bakat hanya mengukur sampel perilaku yang diukur oleh konsep/konstuk.
Reliabilitas tes jarang mempunyai koefisien reliabilitas sama. Hal ini memiliki arti
bahwa individu yang melakukan tes dengan alat yang sama, dapat saja menghasilkan skor
yang berbeda.
Tes Kraeplin
Dalam diri individu, terdapat kekuatan yang mampu menggerakan kemajuan untuk
penelusuran, penegmbangan dan penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kekuatan tersebut dinamakan kreatifitas , yaitu kekuatan yang diperlukan individu untuk
melakukan pengembangan diri dan memecahkanberbagai masalah yang dihadapi sebagai
usaha mencapai kemajuan.
Kreativitas individu pada umumnya terkait dengan prestasi untuk menciptakn atau
menemukan sesuatu yang baru, dan cara untuk menemukan pemcehan masalah yang tidak
dapt dilakukan oleh banyak orang.
Ciri suatu perilaku kreatif adalah adanya suatu hasil yang baru sebgai akibat tingkah laku
tersebut. Krativitas seseorang berhubungan dengan motivasi dan emosi, bakat bersikap,
persepsi, perasaan, dan kepribadian, kreativitas seseorang akan terjadi karena sesorang
mengalami tantangan atau kendal dalm memecah suatu masalah dalm hidupnya.
Definisi Kreativitas
Definisi kreativitas banyak sitemukan oleh para ahli. Kreativitas adalah suau kemampuan
untuk memecahkan masalah, yang memungkinkan indivdu menciptakan ide-ide asli atau
adaptif fungsi kegunaan secara penuh untuk perkembangan (Widiyatun,1999).
Sementara itu, Solso ( 1991) mengungkapkan terhadap bahwa kreativitas adalah aktiviats
kognitif yang menghasilkan cara pandang baru terhadap suatu masalah atau situasi.
Selanjutnya Khun (1970) sebagaimaan dikutip oleh Ferland (1989) menyatakan bahwa yang
disebut kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan konsep baru, gagasan baru, metode
baru, hubungan baru, dan gaya oprasi gaya yang baru.
Dari keepat definisi diatas penulis merumuskan kreativitas sebagai kemampuan individu
untuk menemukan dan pengembangan ide dan karya baru dalm upaya memecahkan masalah
yang tidak banyak dilakukan Individu lain.
Ciri kreativitas
Ciri kreativitas individu dapat di tinjau dari dua aspek yaitu aspek afektif dan kognitif. Gufron
dan risnawati (2010) merumuskan pendapat munandar (1995) ciri afektif dan kognitif yaitu:
Berfikir kreatif merupakan suatu proses yang memilik tahap tertentu. Wallas dan Solso
(1998) dalam Gufron dan Risnawati (2010) menyebutkan 4 tahap berfikr kreatif:
1. Tahap persiapan : tahap ini merupak tahap awal dalm berproses berfikir kreatif untuk
mecari dan mengumpulkan suatu informasi yang diperlika untuk memcahkan masalah.
2. Tahap inkubasi: tahap ini merupakan tahap diterimanya proses pemecahan masalah pada
alam sadar.
3. Tahap iluminasi atau pencerahan tahap ini merupakan tahap timbulnya inspirasi tau
gagasan untuk memecahkan suatu masalah.
4. Tahap verifikasi . tahap ini merupakan tahp untuk menguji ide atu gagasan dengan suatu
kenyataan atau realita
Individu yang kreatif memiliki ciri kepribadian yang khas Gufron dan Risnawati (2010)
merumuskan pendapat McKinon, et al (1974) tentang ciri pribadi yang memiliki kreativitas:
1. Cerdas : individu yang kreatif pada umumnya memiliki kecerdasan yang tinggi
2. Mandiri : mampu berfikir dan bertindak mandri
3. Terbuka: terbuka terhadap dunia luar dan muadah menerilma masukan baik dalam
maupun luar dirinya.
4. Intuitif :ciri individu yang kreatif aadalah tidak hanya tepaku pad suatu yang tampak,
tetapi juag selalu berusaha menangkap isi yang terkandung, apa maknanya,
kemungkinan akan terjadi.
5. Menjungjung tinggi teori estestika. Ciri pribadi individu yang kreatif adalh
menjungjung tinggi teori , dengan ingin mengetahui kebenaran di balik apa yang
tampak serta menjunjung tinggi esetika untuk menyelesaikn masalah sehingga
penyeleasainan menjadi luwes dan indah.
6. Berani dan teguh hati sikap yang menonjol yaitu keberanianmelawan menganggap
umum, dengan mengkhayal hal yang mustahil, berani menentang atau bersebrang
dengan pandangan masyarakat, memiliki keteguhan hati dan berprinsip , serta berani
menjadi dirinya sendiri.
Individu yang kreatif memiliki unsur kreativiatas dalam dirinya. Unsur yang terkandung
dalam kreativitas adalah pengetahuan, imajinasi dan evaluasi. Ada ada beberapa cara yang
dapat dilakukan individu untuk memotivasi kreativitas, yaitu dengan menguasai teori problem
solving atau pemecahan masalah, memancing seseorang ingin tahu, melakukan instropeksi
diri, dan bertanggung jawab.
Hambatan kreativitas
Halangan untuk bertingkah laku kreatif secara umum terjadi karena faktor kebisaan. Akan
tetapi, Adam ( 1983) yang dikutip oleh Evans ( 1994) menyebutkan bahwa terdapat 4 macam
halangan terhadap kreativitas:
Aspek kreativitas
Kreativitas dalm penerapannya memilki beberapa aspek tertentu, Suharnan (1998)
mengungkapkan bahwa aspek kreativiats menyangkut:
1. Aktivitas berfikir, individu yang kreatif salah satunya ditentukan oleh aktivitas berfikir
yang bersifat kompleks karena berhubungan dengan perhatian, persepsi, ingatan,
penalaran, imajiner, pengambilan keputusan dan pemechan masalah.
2. Menemukan atau menciptakan suatu yang baru. Individu yang kreatifselalu mampu
menhubungkan dua atu lebih gagasan, menciptak suatu kombinasi dengan konsep yang
ada dalm pikiran, atu megubah cara pandang yang ada dengan car pandang yang baru.
3. Produk yang berguna atau bernilai. Indivu yang kreatif dapat menciptakan karya baru
yang bermaanfaat dan bernilai misalnya , karya baru diguakan lebih enak, mudah pakai ,
memperlancar dan mempercepat pekerjaan mendorong meningkatkan produktifitas
kerja, meminimalkan hambatan, serta dapat menghsilkan suatu lebih banyak dan lebih
baik.
Kreativitas adalah kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru sebagai
kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam
pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara
unsure-unsur yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dapat dilihat dari 3 aspek yakni sebuah
kemampuan, perilaku, dan proses. Sebuah kemampuan kreativitas merupakan kemampuan
untuk memikirkan dan menemukan sesuatu yang baru dengan cara mengkombinasikan,
mengubah atau menerapkan, kembali ide-ide yang telah ada. Sebuah perilaku menerima
perubahan dan sesuatu yang baru, kemampuan bermain-main dengan berbagai gagasan dan
berbagai kemungkinan. Misalnya kreativitas mahasiswa keperawatan dalam kaitannya dengan
teori kreativitas dimana seseorang mahasiswa perawat dituntut untuk dapat intropeksi diri,
sejauh mana kreativitas atau kemampuan yang dimiliki dirinya dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien yang memiliki keunikan dari sifat maupun karakter yang berbeda-
beda, hendaknya perawat perlu memahami keunikan-keunikan yang dimiliki klien agar
asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat betul-betul dapat dilakukan secara
komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Wiramihardja, Sutardjo A. 2004. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung. PT Refika Aditama.
http://www.ilmupsikologi.com/2015/10/pengertian-tes-minat-dan-bakat-menurut-para-
ahli-dan-contoh.html#ixzz42Al1f9hH
http://www.scribd.com/doc/167796387/PSIKOLOGI-BAKAT-DAN-MINAT#scribd