Sie sind auf Seite 1von 2

Ilustrasi Kasus matahari dapat masuk ke dalam rumah, penerangan

pada malam hari tetapi kurang baik kerena hanya


Tn. S datang ke Puskesmas Gambirsari menggunakan 2 buah lampu untuk menerangi 4
dengan keluhan luka yang sukar sembuh sejak 7 ruangan rumahnya. Ventilasi udara cukup baik berada
bulan yang lalu. Luka pada awalnya terdapat pada di sekeliling bangunan rumah. Kamar mandi ada
punggung kaki sebelah kiri kemudian juga ada pada didalam rumah dan bersih. Sehari-hari pasien
punggung kaki kanan. Awalnya pasien mengeluhkan menggunakan sumber sumur tapi untuk minum dan
adanya rasa panas pada kakinya kemudian pasien memasak menggunakan air isi ulang. Saluran air
menggaruk kakinya hingga kemudian timbul luka. dialirkan ke got di depan rumah yang mengalir.
Luka pada awalnya berukuran kecil kemudian luka Secara umum lokasi rumah sudah baik kecuali
menjadi besar dan sangat mengganggu aktivitas. pencahayaan dan tata letak barang di rumah.
Pasien kemudian berobat di sebuat pengobatan
tradisional. Beberapa hari setelahnya luka tidak Sebelumnya Tn.S bekerja sebagai tukang
dirasakan membaik dan cenderung semakin nyeri, bangunan tetapi sudah tidak bekerja sejak ada luka di
pasien kemudian datang ke RSUD Kota Surakarta. Di kaki. Istri Tn.S bekerja sebagai pegawai toko roti.
RSUD Kota Surakarta pasien diberi tahu bahwa perlu Untuk keperluan sehari-hari pasien menggunakan
dilakukan operasi untuk membersihkan luka dan gaji istrinya dan pemberian ketiga anaknya dan
mencari tahu apakah kaki masih dapat dipertahankan dirasakan sudah mencukupi. Selama pengobatan Tn.S
atau tidak. memiliki KIS. Pasien menyebutkan rutin kontrol ke
RSUD Solo dan Puskesmas tiap bulannya.
Pasien menyebutkan pada 10 tahun yang lalu
terdapat keluhan berupa penurunan berat badan Dalam menetapkan masalah serta faktor yang
sekitar 10 kg, sering BAK, sering lapar, serta terdapat mempengaruhi, digunakan konsep Mandala of
peningkatan nafsu makan dan minum. Pasien Health (Gambar 1). Diagnosis holistic yang
kemudian memeriksakan diri ke puskesmas dan ditegakkan pada pasien adalah sebagai berikut. Pada
disebutkan menderita DM lalu diberi terapi oral poin I, alasan kedatangan: luka sukar sembuh pada
glibenklamid. Pasien menyebutkan terdapat riwayat kaki sejak 7 bulan yang lalu dengan harapan luka bisa
hilang kesadaran pada Juli 2016 sehingga pasien sembuh dan pasien bisa kembali bekerja, keluarga
harus dibawa ke IGD RSUD Kota Surakarta dan memiliki ke khawatiran karena penyakit ini Tn.S
disana pasien disebutkan gula darah rendah. Pasien tidak bisa beraktivitas seperti semula. Pada poin II,
kemudian dirawat selama sekitar 4 hari. Sejak saat itu diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Diabetes
pasien menjalani pengobatan DM di RSUD dan Mellitus Tipe II dengan komplikasi ulkus diabetikum,
setelah kejadian tersebut pasien berganti regimen neuropathy, penurunan visus dan anemia. Pada poin
dengan mengunakan injeksi insulin. Pada III didapatkan masalah berupa pola makan yang tidak
pemeriksaan gula darah di puskesmas, Tn. S baik, konsumsi minuman manis berlebihan,
memiliki kontrol gula yang buruk di mana bisa kebiasaan merokok serta dalam konsumsi obat pasien
mencapai 300 hingga 500 mg/dL pada bulan-bulan sering tidak sesuai dengan instruksi. Pada poin IV
sebelumnya. didapatkan masalah berupa pendapatan pasien
menurun karena tidak bekerja dan istrinya akhirnya
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan bekerja selain itu pasien juga mendapatkan uang dari
keadaan umum baik, tampak sakit ringan, kiriman anaknya. Dalam pengobatan pasien
konjungtiva kedua mata anemis, penurunan menggunakan KIS. Pasien belum mendaftarkan diri
penglihatan, dan terdapat bekas luka operasi pada ke dalam PROLANIS. Pada poin V ditetapkan skala
kedua punggung kaki berukuran 3x8, dengan dasar fungsional pasien berada di derajat 2 dimana pasien
kulit dan jaringan parut. Terdapat penurunan sensorik tidak dapat melakukan pekerjaan berat.
baik dengan rangsangan tajam maupun halus pada
kedua kaki pasien dan Ankle Brachial Index (ABI) Tindakan yang dilakukan meliputi tindakan
0,93;0,93. Status generalis lainnya dalam batas terhadap pasien, keluarga, dan lingkungannya. Pada
normal. Pemeriksaan laboratorium terakhir bulan pasien diberikan Novomix (14-0-14-0), Captopril
April 2017 dengan GDP 205mg/dl dan GD2JPP 12,5 mg 3x1, Aspilet 1x1, Vit B kompleks 1x1, Asam
314mg/dl. folat 1x1.dan diberikan edukasi tentang penyakit Tn.
Pasien untuk sehari-hari tinggal bersama S, penanganannya, serta komplikasi yang dapat
istrinya. Pasien memiliki 3 orang anak dimana timbul. Kepada keluarga diberikan edukasi bahwa
semuanya telah berkeluarga dan tinggal dengan penyakit ini bisa menurun sehingga harus mulai gaya
keluarga masing-masing. Pasien tinggal di rumah hidup sehat, memeriksakan diri ke dokter, serta
pribadi layak huni dengan ukuran 176m2. Sinar komplikasi apa saja yang dapat timbul. Selain itu
pasien dan istri juga diberikan edukasi untuk berkala oleh para kader tentang DM, yang berisikan
bagaimana perawatan kaki yang baik serta tentang tentang gejala awal, faktor risiko, gaya hidup serta
penerangan dan tata letak barang di rumah. Keluarga pola makan sehat, pemeriksaan dini, kegiatan senam
diberikan edukasi untuk terus mendukung pasien rutin, serta evaluasi kelompok yang terdiagnosis
selama pengobatan penyakitnya. secara berkala baik dalam program PROLANIS.

Tindakan untuk mengatasi masalah


lingkungan antara lain dengan dilakukan penyuluhan

Das könnte Ihnen auch gefallen