Sie sind auf Seite 1von 25

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN CICALENGKA

KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN CICALENGKA

NOMOR : XX TAHUN 2015

TENTANG

KEBIJAKAN MUTU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN CICALENGKA


Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan upaya
kesehatan masyarakat dan menetapkan tanggung jawab petugas di
Puskesmas Kecamatan Cicalengka ;
b. bahwa sehubungan dengan pernyataan butir a di atas, maka
dipandang perlu ditetapkan penanggung jawab program Upaya
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Kecamatan Cicalengka ;
c. bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a dan b tersebut
diatas, perlu menetapkan Keputusan Kepala Pusat Kesehatan
Masyarakat Kecamatan Cicalengka tentang Persyaratan
Kompetensi Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat ;
Mengingat : 1. Undang Undang nomor 29 tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran ;
2. Undang Undang nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik ;
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor : 13 TAHUN 2009 Tentang Pedoman Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik Dengan Partisipasi Masyarakat ;
4. Undang Undang nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara ;
5. Undang Undang nomor 36 tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan ;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2015 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat ;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas ;
8. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi
Perangkat Daerah ;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN CICALENGKA TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN

KESATU : Menetapkan Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien sebagaimana


terlampir dalam surat keputusan ini
KEDUA
Kebijakan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas Kecamatan
Pancoran sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan
pada Tanggal:

KEPALA PUSAT KESEHATAN


MASYARAKAT KECAMATAN CICALENGKA
Nomor : XX Tahun 2015
Tanggal : XX 2015

A. KEBIJAKAN MUTU

1. Puskesmas Kecamatan Cicalengka mewujudkan masyarakat Pancoran sehat


melalui pelayanan kesehatan professional dan sasaran mutu terukur yang
berorientasi pada pelanggan dengan melakukan peningkatan berkelanjutan dan
sesuai ketentuan yang berlaku dan mentaati peraturan perundangan yang
berlaku.
2. Puskesmas Kecamatan Pancoran memastikan Kebijakan Mutu :
2.1 Puskesmas memastikan kebijakan mutu yang telah ditetapkan dan
digunakan sebagai dasar menetapkan dan meninjau sasaran mutu
2.2 Sesuai visi dan misi Puskesmas serta mencakup komitmen bersama
2.3 Dikomunikasikan dan dimengerti oleh semua karyawan puskesmas
2.4 Serta senantiasa ditinjau kesesuaian dalam perkembangan jaman dan
tuntutan masyarakat
3. Sasaran Mutu
Puskesmas Kecamatan Pancoran menetapkan sasaran mutu yang terukur dan
terpantau pada seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan
persyaratan pelanggan meliputi :
3.1 Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan dapat terpenuhi jika kinerja Puskesmas mampu memenuhi
harapan pelanggan. Ukuran kepuasan pelanggan dapat dinilai melalui :
a. Sistem saran dan keluhan melalui kotak saran
b. Survey Kepuasan Pelanggan
c. Time Motion Study
3.2 Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
Merupakan kegiatan inti puskesmas yang pelaksanaanya dilakukan dengan
menerapkan standard ISO 9001 : 2008 pada sistem manajemen mutunya
3.3 Peningkatan yang berkesinambungan pada seluruh proses yang terlibat dalam
kegiatan Puskesmas, merupakan standard dan tantangan yang melakukan
penyempurnaan melalui tahap stabilisasi pada peningkatan pertama sebelum
beranjak pada peningkatan lebih lanjut
KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN
PANCORAN
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN

MELVIN SIJABAT
NIP : 196408141998031004

PEDOMAN PENINGKATAN MUTU


PUSKESMAS SEMATANG BORANG

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan


berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dalam
kemandirian hidup sehat, pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.
Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut, maka perlu ditunjang
sarana dan prasarana yang memadai, berupa sarana fisik (bangunan
gedung, peralatan medis maupun non medis) serta sumber daya
manusia. Selain itu, agar dapat melaksanakan fungsi Puskesmas
sebagaimana mestinya, harus ditunjang dengan manajemen yang baik,
dimana diperlukan perencanaan yang jelas, strategi pelaksanaan yang
terarah. Demikian juga diperlukan pengawasan, pengendalian, penilaian
dan evaluasi terhadap semua kegiatan Puskesmas.
Menghadapi tantangan era globalisasi dalam persaingan bebas
dan ketat, maka perlu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
Puskesmas agar bisa memenuhi tuntutan sesuai standart internasional
yaitu Sertifikasi ISO. Pedoman mutu ini akan menjadi pedoman
Puskesmas dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan secara berdaya
guna dan berhasil guna, serta menjelaskan secara garis besar sistem
manajemen mutu Puskesmas Sematang Borang. Pedoman mutu
Puskesmas Sematang Borang ini dibuat dengan tujuan menjelaskan
secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Sematang
Borang.

1. Profil Puskesmas Sematang Borang

a. Gambaran Umum Puskesmas Sematang Borang

Puskesmas Sematang Borang Kecamatan Sematang Borang Kota


Palembang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kota Palembang. ..............
b. Visi dan Misi Puskesmas Sematang Borang

Visi Puskesmas Sematang Borang adalah tercapainya Kecamatan


Sematang Borang Sehat menuju terwujudnya Palembang Sehat

Pencapaian visi dilakukan dengan misi sebagai berikut :


1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
profesionalisme
2. Meningkatkan mutu pelayanan
3. Memberdayakan masyarakat agar dapat hidup sehat secara
mandiri
4. Meningkatkan sarana dan prasarana yang bermutu prima

c. Struktur Organisasi Puskesmas Sematang Borang (terlampir)

d. Motto Puskesmas Sematang Borang

Motto yang ditanamkan di Puskesmas Sematang Borang adalah


Melayani ikhlas setulus hati.

e. Tata Nilai Puskesmas Sematang Borang

Nilai-nilai yang mendukung penerapan motto di Puskesmas


Sematang Borang, adalah :
1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan senyum, sapa,
salam, sopan, santun

2. Menempatkan diri kita seperti pada orang lain

3. Memberikan pelayanan bermutu

4. Memberikan pelayanan yang adil pada semua lapisan

5. Bijaksana dalam menghadapi maslah menghadang

6. Selalu bekerja sama dalam satu kesatuan organisasi

7. Berpenampilan rapih diri juga rapi lingkungan tempat bekerja


2. Kebijakan Mutu

Pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab Upaya Kesehatan,


pelaksana dan seluruh karyawan Puskesmas Sematang Borang
berkomitmen untuk :
a. memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat/
pelanggan.
b. melakukan upaya perbaikan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang
sitem untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

3. Proses Pelayanan

a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi :
1) Promosi Kesehatan.
2) Upaya Penyehatan Lingkungan.
3) Upaya Perbaikan Gizi.
4) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana.
5) Upaya Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Menular
b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis

Pelayanan klinis yang diberikan meliputi :


1) Rawat jalan

Dilakukan di Poli Umum, poli gigi, poli KIA/KB, poli MTBS, Poli
Remaja, Poli Lansia.
2) Kunjungan Rumah

3) Rawat Inap

Proses Pelayanan Klinis yang dilakukan adalah :


1) Semua pasien yang berkunjung harus melewati unit
pendaftaran. Di unit pendaftaran pasien menyebutkan
tujuannya (ke Poli pengobatan umum, Poli pengobatan gigi,
Poli KIA/KB, Poli MTBS, Poli Lansia, Poli Remaja).
2) Atas indikasi, bisa dilaksanakan konsultasi antar unit :
a) Dari Poli pengobatan umum bisa ke :
Poli pengobatan gigi dan sebaliknya
Poli KIA/KB dan sebaliknya
Poli MTBS/Imunisasi dan sebaliknya
Unit Unit laboratorium dan kembali ke Poli pengobatan
umum
Unit Gizi/Sanitasi/Promkes
b) Dari Poli pengobatan Gigi bisa ke :
Poli pengobatan umum dan sebaliknya
Poli KIA dan sebaliknya
Unit laboratorium dan kembali ke Poli pengobatan gigi
c) Dari Poli KIA/KB bisa ke :
- Poli pengobatan umum dan sebaliknya
- Poli pengobatan gigi dan sebaliknya
- Unit Unit laboratorium dan kembali ke Poli KIA/KB
- Unit Gizi/ Promkes
d) Dari Poli MTBS bisa ke :
- Poli pengobatan gigi dan sebaliknya
- Poli KIA/KB dan sebaliknya
- Poli Imunisasi dan sebaliknya
- Unit laboratorium dan kembali ke MTBS
- Unit Gizi/Sanitasi/ promkes
e) Setelah mendapatkan pelayanan dari unit unit, pasien
Umum membayar biaya retribusi sesuai Perda Retribusi
terbaru, ke Unit kasir. Sedangkan pasien dengan Asuransi
(Askes, Jamkesmas, Jamsoskes, Kartu Palembang Sehat)
tidak membayar. Langsung menuju unit Obat.
f) Apabila pasien mendapatkan resep obat, setelah dari unit
kasir pasien dapat mengambilnya di unit obat.
g) Setelah selesai semua, pasien bisa pulang.

B. Ruang Lingkup

Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001 :


2008 dan standar akreditasi puskesmas, yang meliputi :
1. persyaratan umum sistem manajemen mutu

2. tanggung jawab manajemen

3. manajemen sumber daya

4. proses pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Klinis.

Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan


keselamatan pasien dengan menerapkan manajemen resiko.

C. Tujuan

Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam


membangun system manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan
upaya puskesmas maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis.

D. Landasan Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini


adalah:
1. UU RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

2. UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

3. UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;


4. UU RI No. 20 tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian
Kesesuaian

5. UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

6. Perpres No. 111 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan


Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.

7. Perpres N0 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019

8. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada


JKN

9. Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik

10. Permnekes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat

Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:


standar akreditasi puskesmas dan persyaratan ISO 9001:2008

E. Istilah dan Definisi

1. Pelanggan
2. Kepuasanpelanggan
3. Pasien
4. Koreksi
5. Tindakankorektif
6. Tindakanpreventif
7. Pedoman mutu
8. Dokumen
9. Rekaman
10. Efektivitas
11. Efisiensi
12. Proses
13. Sasaranmutu
14. Perencanaanmutu
15. Kebijakanmutu
16. Sarana
17. Prasaranadsb (sesuai kebutuhan)
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Persyaratan Umum
1. Puskesmas Sematang Borang berkomitmen untuk membangun
sistem manajemen mutu.
2. Puskesmas Sematang Borang menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara system manajemen mutu sesuai dengan standar
akreditasi Puskesmas dan standar ISO 9001:2008.
3. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya
puskesmas maupun pelayananan klinis, yang meliputi :
a. kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayananan,
b. kejelasan penanggung jawab,
c. penyediaan sumber daya,
d. penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan
yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan,
e. verifikasi terhadap rencana yang disusun,
f. pelaksanaan pelayanan,
g. verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai,
h. monitoring dan evaluasi
i. upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.

B. Pengendalian dokumen
Secara umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang
disusun meliputi :
1. dokumen level 1 : Kebijakan
2. dokumen level 2: pedoman/manual,
3. dokumen level 3: standar prosedur operasional
4. dokumen level 4: rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur

Pengendalian dokumen di Puskesmas Sematang Borang adalah sebagai


berikut :
1. penyusunan dokumen
Dokumen mutu disusun oleh tim mutu yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
2. pengesahan dokumen
Pengesahan dokumen dilakukan oleh Kepala Puskesmas Sematang
Borang.
3. Penomoran
4. pemberlakukan
5. distribusi
6. penyimpanan
7. pencarian kembali
8. penarikan dokumen yang kadaluwarsa
Kegiatan No. 3-8 dilakukan oleh Sekretaris Tim Mutu.

Pengendalian rekam implementasi di Puskesmas Sematang Borang,


Kepala Puskesmas memastikan seluruh rekam yang menunjukan bukti-
bukti kegiatan disimpan dan dipelihara dengan baik.

C. Tanggung jawab manajemen

1. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas Sematang Borang , penanggung jawab manajemen
mutu, penanggung jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis,
dan seluruh karyawan Puskesmas Sematang Borang bertanggung
jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada di pedoman
ini.

2. Fokus pada sasaran/pasien


Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas Sematang Borang
dilakukan dengan berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan
mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan,
perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan
klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak
lanjut pelayanan.

3. Kebijakan mutu
Seluruh karyawan Puskesmas Sematang Borang berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pelanggan,
memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan
penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan
dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan
mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.

4. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran


Kinerja/Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar
pelayanan minimal yang meliputi indicator-indikator pelayanan
klinis, indicator penyelenggaraan upaya puskesmas. Perencanaan
disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan,
hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran
kinerja yang ditetapkan. Perencanaan mutu Puskesmas dan
keselamatan pasien berisi program-program kegiatan peningkatan
mutu yang meliputi:
a. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP
b. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
c. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
d. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g. Peningkatan mutu pelayanan obat
h. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan
keselamatan pasien

5. Tanggung jawab dan wewenang


a. Kepala Puskesmas
Kepala puskesmas bertanggung jawab terhadap penetapan dan
penerapan sistem manajemen mutu untuk meningkatkan mutu
dan kinerja puskesmas guna memenuhi harapan pelanggan.
b. Wakil manajemen mutu/penanggung jawab mutu
Wakil Manajemen bertanggung jawab untuk melakukan
koordinasi, monitoring dan membudayakan kegiatan perbaikan
kinerja secara berkesinambungan.
c. Penanggung jawab UKM
Penanggung jawab UKM bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan UKM sesuai dengan pedoman dan prosedur mutu
tiap jenis UKM.
d. Penanggung jawab pelayanan klinis
Penanggung jawab pelayanan klinis bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan pelayanan klinis sesuai dengan pedoman dan
prosedur mutu tiap jenis pelayanan klinis.
e. seluruh karyawan dalam peningkatan mutu
Seluruh karyawan bertanggung jawab terhadap penerapan
kegiatan mutu dengan melaksanakan tugas yang diberikan sesuai
dengan pedoman dan prosedur mutu.

6. Wakil manajemen mutu/Penanggung jawab manajemen mutu


Kepala Puskesmas Sematang Borang menunjuk seorang wakil
manajemen mutu yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir
seluruh kegiatan mutu di Puskesmas:
a. Memastikan system manajemen mutu ditetapkan,
diimplementasikan, dan dipelihara
b. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari system manajemen
mutu dan kinerja pelayanan
c. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan
dan harapan sasaran/pasien

7. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (mini
lokakarya), pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain
yang tepat untuk melakukan komunikasi

D. Tinjauan Manajemen
a. Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam
setahun
b. Masukan tinjauan manajemen meliputi:
1) Hasil audit
2) Umpan balik pelanggan
3) Kinerja proses
4) Pencapaian sasaran mutu
5) Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6) Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7) Perubahan terhadap Kebijakan mutu
8) Perubahan yang perlu dilakukan terhadap system manajemen
mutu/system pelayanan
c. Luaran tinjauan: Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen
adalah peningkatan efektivitas system manajemen mutu,
peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan,
dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan
sumber daya yang perlu dilakukan
E. Manajemen sumber daya
1. Penyediaan sumber daya
Kepala puskesmas Sematang Borang berkewajiban menyediakan
sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di
puskesmas. Penyediaan sumber daya meliputi: (baik untuk
penyelenggaraan UKM maupun pelayanan klinis)
2. Manajemen sumber daya manusia
Penyediaan sumber daya manusis, proses rekrutmen, proses
kredensial, proses pelatihan dan peningkatan kompetensi
3. Infrastruktur (jelaskan pengelolaan infrastruktur yang harus
dilakukan)
4. Lingkungan kerja (jelaskan bagaimana upaya memelihara lingkungan
kerja tetap aman, hijau, dan bersih, serta mengupayakan
penghematan)

F. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan pelayanan Klinis


1. Upaya Kesehatan Masyarakat:
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses, dan
pengukuran kinerja
b. Penyelenggaraan UKM
c. Sasaran Kinerja UKM dan MDGs:
1) Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
2) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
3) Analisis data
4) Peningkatan berkelanjutan
5) Tindakan korektif
6) Tindakan preventif

2. Pelayanan klinis:
a. Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien
b. Penunjang pelayanan klinis
c. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
1) Penilaian indikator kinerja klinis
2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien
4) Analisis dan tindak lanjut
5) Penerapan manajemen risiko

8. Pengukuran, penyempurn

Resume :
Dalam menyusun berdasarkan prinsip manajemen :
1. Kebijakan

2. Penetapan tim mutu dan tim audit internal

3. Penyusunan rencana kerja tim mutu

4. Penetapan sasaran mutu (bisa dilihat dari indicator kesehatan yang


kritis, keluhan pelanggan, dll)

5. Menyusun program kerja

6. Menyusun SPO untuk mencapai sasaran mutu

7. Pelaksanaan program kerja

8. Audit internal

9. Tinjauan manajemen

10. TIndakan korektif dan tindakan preventif


SOP PERTEMUAN TINJAUAN
MANAJEMEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
Ttd Ka.Pusk NamaKaPuskesmas
UPTD Puskesmas SILO 1
dr. Nur Rakhman Ahadi
NIP.19740505 2005 01 1012
Pertemuan tinjauan manajemen adalah proses evaluasi terhadap
kesesuaian dan efektivitas penerapan sistem manajemen mutu yang
1. Pengertian
dilakukan secara berkala dan melibatkan berbagai pihak yang terkait
dengan operasional kegiatan organisasi.
Agar pendelegasian wewenang disesuaikan dengan kompetensi
petugas sehingga pelayanan dapat berjalan dengan baik sesuai
2. Tujuan
dengan tata nilai,visi,misi tujuan puskesmas.

Pendelegasian Wewenang Adalah proses penyerahan


3sebagian/beberapa tugas kepada petugas lain yang disesuaikan
3. Kebijakan
dengan kompetensi petugas untuk dilaksanakan karena alasan
tertentu
4. Referensi Kesepakatan bersama
5. Prosedur 1. Dilaksanakan secara berkala dengan interval waktu yang
disesuaikan dengan tingkat kepentingan.
2. Direncanakan dengan baik dengan kejelasan tujuan, agenda, dan
penjadwalan.
3. Didokumentasikan dengan baik
4. Mengevaluasi efektifitas penerapan sistem manajemen mutu dan
dampaknya pada mutu dan kinerja
5. Membahas perubahan-perubahan yang perlu dilakukan baik pada
sistem manajemen mutu maupun sistem pelayanan
6. Hasil pertemuan ditindak lanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan
korektif, tindakan preventif maupun perubahan pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan
7. Tindak lanjut terhadap rekomendari yang dihasilkan pada
pertemuan dipantau pelaksanaannya
8. Pihak manajemen dan pihak pelaksana operasional yang terkait
diundang dalam pertemuan tinjauan manajemen
9. Pertemuan tinjauan manajemen berikutnya diawali dengan
pembahasan hasil dan tindak lanjut pertemuan tinjauan
manajemen sebelumnya
10. Agenda pertemuan tinjauan manajemen mencakup:
a. Hasil audit internal

b. Umpan balik/keluhan pelanggan

c. Kepuasan pelanggan

d. Kinerja yang dihasilkan

e. Hasil pertemuan tinjauan manajemen yang lalu

f. Rencana perbaikan/perubahan baik pada sistem


manajemen mutu maupun sistem pelayanan

g. Masalah-masalah operasional yang terkait dengan


penerapan sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan

h. Perubahan-perubahan yang dapat berpengaruh terhadap


sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan

11. Luaran dari pertemuan tinjauan:


a. Rekomendasi dan keputusan tindak lanjut atas
permasalahan yang telah diidentifikasi dalam pertemuan

b. Rencana perbaikan masalah-masalah tersebut

c. Rencana peningkatan kepuasan pelanggan/pengguna

d. Rencana pemenuhan sumber daya yang diperlukan

e. Rencana perubahan-perubahan untuk mengakomodasi


persyaratan produk/layanan/pelanggan

a. Penanggung jawab manajemen mutu bersama manajemen


puncak mempersiapkan pertemuan tinjauan manajemen yang
meliputi: rencana waktu, tempat, agenda, dan siapa saja yang akan
diundang
b. Penanggung jawab manajemen mutu mengundang peserta
pertemuan
6. Langkah-langkah
c. Penanggung jawab manajemen mutu memimpin pertemuan
tinjauan manajemen
d. Penanggung jawab manajemen mutu memberikan umpan balik
kepada peserta rapat
e. Penanggung jawab manajemen mutu melakukan pemantauan
perbaikan sesudah pertemuan tinjauan manajemen
7. Bagan Alir (Jika di
butuhkan )
8. Unit terkait Tim manajemen mutu PKM SILO 1
9. Dokumenterkait Kompetensi petugas

AUDIT INTERNAL
No. SOP : 3b / TU-Umum/ HC- Ditetapkan Oleh Kepala
PDK/III-2015
Puskesmas
Tanggal pebuatan :
Tanggal revisi :
Tanggal Efektif :

Dinas Kesehatan
Kota
SOP
Payakumbuh
Puskesmas Dr. Ade Juselina
Ibuh

1.Pengertian Suatu yg sistematis, mandiri, dan terdokumentasi untuk


mendapatkan bukti audit dan mengevaluasi dengan obyektif untuk
menentukan tingkat pemenuhan kriteria audit yang disepakati
Audit internal dilakukan oleh auditor yang telah memperoleh
pelatihan sebagai auditor
Audit internal dilakukan untuk memastikan keefektifan penerapan
sistem manajemen mutu dan mengidentifikasi serta memperbaiki
ketidaksesuaian yang timbul dalam penerapan sistem menajemen
mutu
2.Tujuan Untuk menerangkan sistem audit internal supaya setiap audit dapat
dilakukan secara efektif , berkala dan memberi peluang untuk
melakukan perbaikan.
3.Kebijakan Jika audit internal tidak dilakukan secra periodik, maka usaha untuk
perbaikan mutu tidak dapat nilai apakah telah sesuia dengan indikator
- indikator yang sudah ditetapkan.
4.Referensi

5.Kegiatan Tim auditor menetapakan jadwal untuk dilakukan audit


Tim auditor mengajukan jadwal kepada kepala puskesmas
Kepala puskesmas menyetujui jadwal yang telah ditetapkan tim auditor
Tim auditor menyiapkan formulir checklis audit
Tim auditor melakukan audit
Apabila audit telah dilakukan tim auditor melaporkan hasil audit ke kepala
Puskesmas
Kepala Puskesmas menindaklanjuti hasil audit tersebut.
6.Unit terkait Petugas Kepegawaian
Tim Auditor
Kepala Puskesmas
7.Dokumen Terkait SK tim Audit Internal
SOP pertemuan tinjauan manajement
Dit
RUJUKAN JIKA TIDAK DAPAT eta
pk
MENYELESAIKAN MASALAH an
AUIDIT INTERNAL
No. Kod
:
KABUPATEN oleh Kepala Puskesmas
Terbitan :
WAJO
SOP No. Revisi
:
Maniangpajo

Tgl.Mulai Berlaku
:
dr. H. GUSAIDI M.Kes
Halaman : NIP. 19680401 200604 1 004

Pengertian

Tujuan Untuk menyelesaikan masalah audit yang tidak dapat terselesaikan oleh
pelaksana audit dan pimpinan puskesmas
Kebijakan Apabila audit internal telah selesai dilaksanakan, kemudian ditemukan
laporan ketidaksesuaian maka pemimpin puskesmas harus mencari
penyelesaiannya
Referensi

Prosedur a. Membuat surat rujukan jika tidak dapat meenyelesaikan hasil


audit
b. Mengirimkan surat rujukan tersebut kepada kepala dinas
c. Menunggu instruksi tindak lanjut dari rujukan tersebut
d. Apabila sudah dapat jawaban instruksi dari kepala dinas,
penanggungjawab program bersama kapus menindaklanjutinya
Unit Terkait 1. Petugas kepegawaian

2. Tim auditor

3. Kepala Puskesmas

4. Kepala Dinas

KERANGKA ACUAN KAJI BANDING


I.Pendahuluan
Tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan keeshatan yang aman dan bermutu
menjadi salah satu daya pacu FKTP untuk berlomba dalam pengakuan bagi kualitas pelayanan
keeshatan yang diberikan.Akreditasi FKTP merupakan pengakuan yang diberikan oleh lembaga
Imdependen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah memenuhi standar
akreditasi yang b erlaku berdasarkan rekomendasi surveyor pada survey akreditasi dilapangan.
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan akreditasi FKTP
adalah bagaimana mengatur system pendokumentasian dokumen.Pemgaturan system
dokumentasi salam salah satu proses implementasi akreditasi FKTP dianggap penting karena
dokumen merupakan acuan kerja,bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan,program dan
kegiatan,serta bagian dari salah satu persyaratan akreditasi FKTP.Dengan adanya system
dokumentasi yang baik dalam suatu institusi / organisasi diharapkan fungsi fungsi setiap
personil maupun bagian bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan
bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yan optimal.
II.Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan puskesmas,system akreditasi puskesmas
yang mengacu pada pelayanan berfokus pada pasien serta kesinambungan pelayanan dan
menjadikan keselmatan pasien sebagai standar utama.
Puskesmas Neglasari adalah salah satu puskesmas yang pernah menjadi puskesmas terbaik
sebagai pelayanan public dan puskesmas yang sudah berstandar ISO,Oleh karena itu sangat
pantas bagi kami melakukan kaji banding ke puskesmas Neglasari sebagai bahan pembelajaran
mengenai peningkatan mutu dan akreditasi untuk diterapkan dalam proses peningkatan mutu dan
akreditasi dipuskesmas Batuceper.
III. Tujuan umum dan Tujuan khusus
a.Tujuan umum
Melakukan kaji banding mengenai mutu (akredktasi ),Program UKS.Program
UKM.Program UKP
b. Tujuan Khusus
1 Melakukan kaji banding proses dan kegiatan admin Puskesmas,Program UKM,Program
UKP

2 Melakukan survey fisik berkaitan dengan kegiatan Puskesmas

3 Melakukan Dokumentasi dokumentasi terkait kegiatan Puskesmas


4 Mengetahui kendala kendala dalam kegiatan puskesmas

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Penyusunan Instrumen kaji banding Menyusun instrument kaji banding untuk
kegiatan admin
M enyusun instrument kaji banding untuk
kegiatan UKM
Menyusun instrument kaji banding untuk
kegiatan UKP
2 Pelaksanaan Kaji Banding Mengajukan permohonan pelaksanaan kaji
banding
Menyiapkan tim yang akan melaksa nakan
kaji banding
Melakukan wawancara ,melihat dokumen
kegiatan
3 Laporan pelaksanaan kaji banding Membuat laporan pelaksanaan kaji banding
4 Evaluasi Kaji banding Melakukan evaluasi kaji banding
Melakukan analisa terhadap kegiatan kai
banding
5 Rencana tindak lanjut hasil kaji banding Membuat rencana tindak lanjut dalam
rangka perbaikan Upaya kegiatan
Puskesmas
Menetukan penanggun g jawab pelaksanaan
tindak lanjut

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan adalah dengan membentuk tim kaji banding,melakukan
wawancara dengan penanggu gjawab program Admin,UKM,UKP,Observasi pelaksanaan
kegiatan ,melihat dokumentasi hasil kegiatan.
VI. Sasaran
a Tercapainya Instrumen kaji banding

b Terlaksananya kegiatan kaji banding

c Terlaksananya laporan pelaksanaan kaji banding

d Tercapainya rencana tindak lanjut kaji banding

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


N Maret 2016
Kegiatan
O
1. Penyusunan instrument kaji banding
2. Pelaksanaan Kaji banding
3. Laporan pelaksanaan kaji banding
4. Pelaksanaan kaji banding aljuasi kaji
5. Rencana tindak lanjut kaji banding

VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilakukan pada saat persiapan proses dan akhir kegiatan, dengan
pelaporan pelaksanaan kaji banding

IX. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Dilakukan pencatatan terhadap hasil hasil yang dicapai dari hasil kaji banding
Dilakukan pelaporan hasil analisa kaji banding oleh penanggungjawab kegiatan kepada kepla
Puskesmas.

LAPORAN KEGIATAN
MELAKUKAN KAJI BANDING KE PUSKESMAS NEGLASARI

I PENDAHULUAN

Setiap pengelola program dan pelaksana program harus mengetahui tugas dan
melaksanakan tugasnya dengan baik . Proses pembelajaran dapat dilakukan
melalui kegiatan mengkaji pelaksanaan program di tempat lain yang
mempunyai kinerjaprogram baik.Untuk itu pengelola dan pelaksana program
kesehatan di puskesmas Batuceper perlu melakukan kajian pelaksanaan perlu
melakukan kajian pelaksanaan programdan perlu

Das könnte Ihnen auch gefallen