Sie sind auf Seite 1von 3

Ilustrasi Kasus Pasien untuk sehari-hari tinggal bersama

istrinya. Pasien memiliki 3 orang anak dimana


Tn. S datang ke Puskesmas Gambirsari semuanya telah berkeluarga dan tinggal dengan
dengan keluhan luka yang sukar sembuh sejak 7 keluarga masing-masing. Pasien tinggal di rumah
bulan yang lalu. Awalnya luka terdapat pada pribadi layak huni dengan ukuran 176m2. Sinar
punggung kaki sebelah kiri kemudian timbul pula matahari dapat masuk ke dalam rumah, penerangan
pada punggung kaki kanan. Keluhan awal pasien pada malam hari tetapi kurang baik kerena hanya
adalah adanya rasa panas pada kakinya kemudian menggunakan 2 buah lampu untuk menerangi 4
pasien menggaruk kakinya hingga timbul luka. ruangan rumahnya. Ventilasi udara cukup baik berada
Awalnya luka berukuran kecil namun kemudian luka di sekeliling bangunan rumah. Kamar mandi ada
membesar dan sangat mengganggu aktivitas. Pasien didalam rumah dan bersih. Sehari-hari pasien
kemudian berobat di sebuat pengobatan tradisional. menggunakan sumber sumur tapi untuk minum dan
Beberapa hari setelahnya luka tidak dirasakan memasak menggunakan air isi ulang. Saluran air
membaik dan cenderung semakin nyeri, pasien dialirkan ke got di depan rumah yang mengalir.
kemudian datang ke RSUD Kota Surakarta. Di Secara umum lokasi rumah sudah baik kecuali
RSUD Kota Surakarta pasien diberi tahu bahwa perlu pencahayaan dan tata letak barang di rumah.
dilakukan operasi untuk membersihkan luka dan
mencari tahu apakah kaki masih dapat dipertahankan Sebelumnya Tn.S bekerja sebagai tukang
atau tidak. bangunan tetapi sudah tidak bekerja sejak ada luka di
kaki. Istri Tn.S bekerja sebagai pegawai toko roti.
Pasien menyebutkan pada 10 tahun yang lalu Untuk keperluan sehari-hari pasien menggunakan
terdapat keluhan berupa penurunan berat badan gaji istrinya dan pemberian ketiga anaknya dan
sekitar 10 kg, sering BAK, sering lapar, serta terdapat dirasakan sudah mencukupi. Selama pengobatan Tn.S
peningkatan nafsu makan dan minum. Pasien memiliki KIS. Pasien menyebutkan rutin kontrol ke
kemudian memeriksakan diri ke puskesmas dan RSUD Kota Surakarta dan Puskesmas tiap bulannya.
disebutkan menderita DM lalu diberi terapi oral
glibenklamid. Pasien menyebutkan terdapat riwayat Dalam menetapkan masalah serta faktor yang
hilang kesadaran pada Juli 2016 sehingga pasien mempengaruhi, digunakan konsep Mandala of
harus dibawa ke IGD RSUD Kota Surakarta dan Health (Gambar 1). Diagnosis holistik yang
disana pasien disebutkan gula darah rendah. Pasien ditegakkan pada pasien adalah sebagai berikut. Pada
kemudian dirawat selama sekitar 4 hari. Sejak saat itu poin I, alasan kedatangan: luka sukar sembuh pada
pasien menjalani pengobatan DM di RSUD dan kaki sejak 7 bulan yang lalu dengan harapan luka bisa
setelah kejadian tersebut pasien berganti regimen sembuh dan pasien bisa kembali bekerja, keluarga
dengan mengunakan injeksi insulin. Pada memiliki ke khawatiran karena penyakit ini Tn.S
pemeriksaan gula darah di puskesmas, Tn. S tidak bisa beraktivitas seperti semula. Pada poin II,
memiliki kontrol gula yang buruk di mana bisa diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Diabetes
mencapai 300 hingga 500 mg/dL pada bulan-bulan Mellitus Tipe II dengan komplikasi ulkus diabetikum,
sebelumnya. neuropati, penurunan visus, dan anemia. Pada poin
III didapatkan masalah berupa pola makan yang tidak
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan baik, konsumsi minuman manis berlebihan,
keadaan umum baik, tampak sakit ringan, kebiasaan merokok serta dalam konsumsi obat pasien
konjungtiva kedua mata anemis, penurunan sering tidak sesuai dengan instruksi. Pada poin IV
penglihatan, dan terdapat bekas luka operasi pada didapatkan masalah berupa pendapatan pasien
kedua punggung kaki berukuran 3x8, dengan dasar menurun karena tidak bekerja dan istrinya akhirnya
kulit dan jaringan parut. Terdapat penurunan sensorik bekerja selain itu pasien juga mendapatkan uang dari
baik dengan rangsangan tajam maupun halus pada kiriman anaknya. Dalam pengobatan pasien
kedua kaki pasien dan Ankle Brachial Index (ABI) menggunakan KIS. Pasien belum mendaftarkan diri
0,93;0,93. Status generalis lainnya dalam batas ke dalam PROLANIS. Pada poin V ditetapkan skala
normal. Pemeriksaan laboratorium terakhir bulan fungsional pasien berada di derajat 2 dimana pasien
April 2017 dengan GDP 205mg/dl dan GD2JPP tidak dapat melakukan pekerjaan berat.
314mg/dl.
Gambar 1. Mandala of Health
Tindakan yang dilakukan meliputi tindakan diberikan edukasi untuk terus mendukung pasien
terhadap pasien, keluarga, dan lingkungannya. Pada selama pengobatan penyakitnya.
pasien diberikan Novomix (14-0-14-0), Captopril
12,5 mg 3x1, Aspilet 1x1, Vit B kompleks 1x1, Asam Tindakan untuk mengatasi masalah
folat 1x1.dan diberikan edukasi tentang penyakit Tn. lingkungan antara lain dengan dilakukan penyuluhan
S, penanganannya, serta komplikasi yang dapat berkala oleh para kader tentang DM, yang berisikan
timbul. Kepada keluarga diberikan edukasi bahwa tentang gejala awal, faktor risiko, gaya hidup serta
penyakit ini bisa menurun sehingga harus mulai gaya pola makan sehat, pemeriksaan dini, kegiatan senam
hidup sehat, memeriksakan diri ke dokter, serta rutin, serta evaluasi kelompok yang terdiagnosis
komplikasi apa saja yang dapat timbul. Selain itu secara berkala dalam program PROLANIS.
pasien dan istri juga diberikan edukasi untuk Hasil pembinaan yang telah dilakukan
bagaimana perawatan kaki yang baik serta tentang dievaluasi dengan menggunakan indeks koping
penerangan dan tata letak barang di rumah. Keluarga dengan hasil peningkatan skor dari 3,2 menjadi 3,8.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Skoring Kemampuan Penyelesaian Masalah dalam Keluarga
Masalah Skor Upaya Penyelesaian Resume Hasil Akhir Skor
Awal Perbaikan Akhir
Faktor Biologis
Riwayat orang tua dan 3 Edukasi mengenai Pengobatan sudah 4
saudara kandung penatalaksanaan penyakit dilakukan dan rutin kontrol
mengalami DMT2 pada Tn. Pasien mengetahui tentang
S (+) PROLANIS, dan berniat
Riwayat istri dan ketiga 3 Penyuluhan mengenai mendaftarkan diri 4
anak Tn. S mengalami faktor risiko dan upaya Orang tua telah memberi
DMT2 disangkal pencegahan edukasi kepada anaknya
Deteksi dini pada aggota
keluarga
Faktor Ekonomi dan
Pemenuhan Kebutuhan
Pendapatan keluarga 4 Motivasi agar tetap Istri tetap semangat untuk 5
menengah ke bawah berpenghasilan dan menjadi tulang punggung
memiliki tabungan keluarga
Anak-anak memberi
kiriman uang untuk orang
tua
Faktor Perilaku Kesehatan
Keluarga
Pola makan kurang baik 3 Edukasi pola makan pasien Meningkatkan kebiasaan 4
DM mengonsumsi buah
Kebiasaan merokok masih 3 Edukasi dan motivasi Jumlah rokok yang 3
tinggi untuk mulai mengurangi dikonsumsi belum bisa
kebiasaan merokok berkurang
Lingkungan Rumah
Pencahayaan dan tata letak 3 Memperbaiki pencahayaan Pencahayaan belum 3
barang di rumah kurang dan penataan barang diperbaiki dan barang
baik belum dirapikan
Total Skor : 19 23
Rata-Rata Skor: 3,2 3,8
Klasifikasi skor kemampuan penyelesaian masalah
Skor 1 Tidak dilakukan, keluarga menolak, tidak ada partisipasi.
Skor 2 Keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber (haya keinginan); penyelesaian masalah
dilakukan sepenuhnya oleh provider
Skor 3 Keluarga mau melakukan namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan; penyelesaian
masalah dilakukan sebagian besar oleh provider
Skor 4 Keluarga mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider
Skor 5 Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga
99 Not applicable

Das könnte Ihnen auch gefallen