Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
AKTUALISASI PANCASILA
Disusun Oleh:
Kelompok
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya lah sehingga saya mampu menyelesaikan makalah kuliah Pancasila
yang berjudul Aktualisasi Pancasila
Melalui penugasan yang diberikan oleh dosen penulis, diharapkan para mahasiswa(i)
dapat memahami tentang Aktualisasi Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Penulis sebagai penyusun dari makalah ini menyadari bahwa masih ada
banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca agar
penulis dapat mengembangkan diri dalam pembuatan makalah untuk ke depannya.
Semoga makalah ini dapat berguna.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB 2: PEMBAHASAN
BAB 3: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang dirumuskan
oleh para pendiri bangsa. Hal ini tertuang dalam alinea keempat
Undang Undang Dasar tahun 1945. Nilai- nilai dari Pancasila berasal
dari akar budaya bangsa Indonesia yang luhur. Sebagai suatu dasar
Negara maka Pancasila senantiasa dijadikan landasan dalam
pengaturan kehidupan bernegara, yang berarti bahwa segala macam
peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang diambil oleh para
penyelenggara Negara tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
Hal ini menegaskan bahwa Pancasila merupakan suatu acuan
yang dijadikan dasar dalam bertindak oleh segenap bangsa Indonesia.
Sebagai warga negara Indonesia, maka kita diwajibkan untuk
mengaktualisasi berbagai nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila
dalam berbagai bidang kehidupan.
Maka, setelah banyak aspek memperbincangkan Pancasila
sebagai dasar Negara. Sekarang Pancasilapun dijadikan bahan
perbincangan sebagai perilaku yang digunakan didalam kampus.
Dimana didalam kampus tersebut akan terdidik dengan kepemimpinan
Pancasila. Baik dalam perilaku bergaul juga dalam proses belajar
mengajar didalamnya. Serta molekul-molekul yang menjadi
bagiannya.
Walaupun pada kenyataannya aktualisasi pancasila dalam
lingkungan kampus tidak selalu sesuai seperti yang kita harapkan.
Salah satu contohnya yakni perbuatan mencontek yang banyak
dilakukaan oleh mahasiswa. Namun kita tetap harus mengaktualisasi
nilai- nilai Pancasila sebaik mungkin yang dapat kita lakukan.
Makalah ini dibuat agar kita senantiasa mencintai, menghayati,
dan mengaktualisasi nilai nilai Pancasila dalam kehidupan kita
sehari-hari, terutama di lingkungan kampus. Sehingga kelak saat kita
terjun ke masyarakat kita akan menjadi manusia Pancasila, yakni
manusia yang selalu berpedoman teguh pada Pancasila.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini secara khusus membahas
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan aktualisasi?
2. Apa yang dimaksud dengan tri darma perguruan tinggi?
3. Bagaimana cara mengaktualisasi Pancasila di perguruan tinggi?
C. Landasan Teori
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan bahan makalah
yang berasal dari 2 sumber. Sumber tersebut yaitu : buku yang berjudul
Pendidikan Pancasila karya A.T Soegito,dkk dan dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aktualisasi Pancasila
Aktualisasi berasal dari kata aktual yang berarti betul-betul ada, terjadi dan
sesungguhnya, hakikatnya. Dimana Pancasila memang sudah jelas berdiri
dalam bangsa Indonesia sebagai dasar negaranya.
Aktualisasi Pancasila adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila benar-benar
dapat tercermin dalam sikap dan perilaku seluruh warga negara mulai dari
aparatur Negara sampai kepada rakyat biasa.
Nilai-nilai Pancasila yang bersumber pada hakikat Pancasila adalah bersifat
universal, tetap dan tak berubah. Nilai-nilai tersebut dapat dijabarkan dalam
setiap aspek dalam penyelenggaraan Negara dan dalam wujud norma-norma,
baik norma hukum, kenegaraan, maupun norma-norma moral yang harus
dilaksanakan dan diamalkan oleh setiap warga Negara Indonesia. Aktualisasi
Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu :
1. Aktualisasi Objektif
Aktualisasi Pancasila secara objektif yaitu melaksanakan pancasila
dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi
kelembagaan Negara antara lain: legislatif, eksekutif, maupun
yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang aktualisasi lainnya.
Seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran kedalam
undang-undang, garis-garis besar haluan Negara, hankam, pendidikan
maupun bidang kenegaraan lainnya.
2. Aktualisasi Subjektif
Aktualisasi Pancasila secara subyektif adalah aktualisasi pancasila pada
setiap individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan
hidup Negara dan masyarakat. Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak
terkecuali baik warga Negara biasa, aparat pentelenggara Negara,
penguasa Negara, terutama kalangan elit politik dalam kegiatan politik,
maka dia perlu mawas diri agar memiliki moral ketuhanan dan
kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam pancasila.
Aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara memerlukan kondisi dan iklim yang
memungkinkan segenap lapisan masyarakat yang dapat
mencerminkan nilai-nilai Pancasila itu dan dapat
terlihat dalam perilaku. Perpaduan ciri tersebut di dalam kehidupan
kampus melahirkan gaya hidup tersendiri yang merupakan variasi dari
corak kehidupan yang menjadikan kampus sebagai pedoman dan
harapan masyarakat.
3. Otonomi Keilmuan
Ilmu yang berkembang tidak hanya kerangaka pemikiran logis,
melainkan telah teruji, sehingga dengan ilmu orang akan bias
menjelaskan gejala alam kemudian meramalkannya. Ilmu mempunyai
obyek kajian (ontologis), dan memiliki kemampuan untuk mencapai
kebenaran (epistemologi) serta kemampuan terkait dengan
masyarakatnya (aksiologis). Ilmu yang dapat berkembang pad
prinsipnya karena kaidah moral, pertimbangan etis, dan norma kerja
profesinya.
Ilmu pengetahuan memang dapat memperoleh otonomi dalam
melakukan kegiatannya untuk mempelajari alam semesta, tetapi
masalah moral akan timbul manakala berkaitan dengan ilmu
pengetahuan itu. Ilmu pengetahuan memiliki 2 sisi kajian yaitu sisi
kajian internal dan eksternal. Sisi kajian internal digunakan manakala
ilmu hanya menggunakan metode spesifik yang dimilikiuntuk
dipraktekkan ilmuwan secara otonomi (Salim, 1994: 15). Sedang pada
sisi kajian eksternal , ilmu akan berkaitan dengan bidang
IPOLEKSOSBUDROHANKAM (ideology, politik, ekonomi, social,
budaya, rohani, pertahanan, dan keamanan.
Ilmu pengetahuan hanya memiliki otonomi dalam sisi kajian
internal (terbatas pada penerapan metodologinya untuk mencapai
kebenaran ilmiah). Ilmu pengetahuan selalu dituntut bagaimana dapat
memiliki kegunaan di masyarakatnya. Misalnya keberadaan ilmu
kedokteran harus mampu mengatasi masalah kesehatan masyarakat
secara luas, seperti menciptakan obat untuk mengatasi HIV,dll. Ilmu
sosial (politik,sosial,ekonomi, budaya, dll) harus mampu menciptakan
dinamika dan intregitas bagi masyarakatnya. Dapat dikatakan bahwa
ilmu sosial tidak mungkin berkembang terlepas dari masyarakatnya,
karena ilmu sosial adalah bagian dari gejala perilaku masyarakat.