Sie sind auf Seite 1von 3

BAB V

Pasukan
Keefektifan Pasukan
Keefektifan dalam mengelola dan mengendalikan suatu kekuatan kecil atau suatu kekuatan besar
adalah sama. Ini sebagian besar tergantung pada organisasi, struktur, komunikasi dan isyarat.
5.1 Mengelola pasukan besar sama dengan mengelola pasukan kecil
5.2 Ini adalah masalah organisasi dan struktur
5.3 Mengarahkan dan mengendalikan suatu pasukan besar serupa dengan mengarahkan dan
mengendalikan suatu pasukan kecil
5.4 Ini adalah masalah formasi, komunikasi, dan isyarat
Kekuatan kecil dapat menghadapi kekuatan yang jauh lebih besar, dan bahwa suatu kekuatan
yang besar tidak dapat sepenuhnya kuat. Jadi, jika suatu pasukan kecil dapat mengorganisasi diri dan
memusatkan seluruh pasukannya untuk menghantam suatu bagian dari pasukan besar (tak peduli betapa
pun besar suatu pasukan, pasukan itu pasti memiliki titik lemah), pasukan kecil masih bisa menang.
Interaksi dari Berbagai Pendekatan, Strategi, serta Pasukan Langsung dan Tak Langsung
Satu bentuk organisasi dan struktur adalah penggunaan pendekatan, strategi, dan kekuatan yang
langsung maupun tidak langsung. Penempatan pasukan adalah suatu bentuk organisasi, demikian juga
pemusatan pasukan.
5.5 Kenyataan bahwa seluruh pasukan dapat menahan segala serangan musuh tanpa menderita kekalahan
sama sekali adalah karena penggunaan berbagai strategi, pasukan dan pendekatan secara langsung dan
tidak langsung
5.6 Ketika pasukan dipusatkan untuk menyerang musuh, pasukan itu harus seperti batu keras yang
dilemparkan ke telur-telur
5.7 ini adalah penerapan prinsip menggunakan kekuatan untuk menghantam kelemahan
5.8 Dalam pertempuran, gunakanlah pasukan langsung untuk bertempur melawan musuh, dan pasukan
tidak langsung untuk menang
5.9 Jadi, seorang ahli perang mampu menggunakan berbagai pendekatan, strategi, dan tentara tidak
langsung dalam berbagai cara yang tidak terbatas, seperti kekuatan dan unsur alam yang selalu berubah
seperti sungai dan kali yang mengalir tiada hentinya
5.10 Mereka (pendekatan, strategi dan pasukan secara tidak langsung1) berakhir dan mulai lagi seperti
peran yang senantiasa berubah dari Matahari dan Bulan
5.11 Mereka1 mati dan bangkit lagi sama seperti perubahan empat musim
5.12 Hanya ada lima nada music dasar tetapi kombinasi dan perubahan urutan dari kelimanya
menghasilkan lembar-lembar music yang begitu bervariasi sehingga mustahil didengarkan semuanya
5.13 Hanya ada lima warna utama tetapi campuran dan paduan kelimanya menghasilkan begitu banyak
gambar sehingga kita tidak mungkin memandang semuanya
5.14 Hanya ada lima rasa dasar tetapi perpaduan dan pencampuran dari semua itu menghasilkan begitu
banyak rasa sehingga tidak mungkin merasakan semuanya
5.15 Dalam keadaan dan kondisi pertempuran apa pun, hanya ada pendekatan dan pasukan yang langsung
dan tidak langsung
5.16 Bagaimanapun juga, kemungkinan kombinasi, perubahan, dan maneuver antara (pendekatan dan
pasukan) yang langsung dan yang tidak langsung adalah tidak terbatas dan melampaui pemahaman
5.17 (pendekatan dan pasukan) yang langsung dan tidak langsung mendukung dan memperkuat satu sama
lain
Ini karena yang langsung dapat menjadi tidak langsung dan yang tidak langsung dapat menjadi langsung
5.18 Interaksi dan kombinasi keduanya adalah sama seperti dua cincin yang saling terkait di mana segala
kemungkinan awal dan akhir dari keduanya tidak pernah dapat ditentukan
Di sini diperlukan berpikir, bertindak, berperilaku, dan membuat strategi di luar pemikiran yang
lazim. Satu-satunya pembatas adalah kreativitas dari ahli strategi itu sendiri.
Daya Gerak dan Penentuan Waktu
5.19 Bila air yang menyembur sangat deras melempatkan bebatuan dan mendorong batu-batu besar, ini
karena kekuatan yang diciptakan oleh daya geraknya
5.20 Ketika serangan ganas dari seekor rajawali menghancurkan tubuh mangsanya, ini karena serangan
itu dilakukan pada momen dan penetuan waktu yang tepat
5.21 Jadi, kekuatan dan daya gerak dari seorang ahli perang begitu besar dan ganas dan pemilihan
waktunya dalam menyerang sangat tepat dan cepat
5.22 Cara berdiri dan kekuatan (potensial)nya seperti busur yang diregangkan sepenuhnya dan pemilihan
waktunya tepat seperti dilepaskan pemicu dari busurnya
Seorang ahli perang mengetahui dengan tepat kapan waktu melepaskan kekuatannya sehingga
dapat menimbulkan kerusakan yang besar
Mengalahkan dan Unggul di Tengah Kekacauan
Ketika perang dimulai, kekacaubalauan, kebingungan, dan keributan akan menjadi peristiwa
sehari-hari.
5.23 Di tengah ketidakteraturan dan kekacauan perang, sementara prajurit harus bertempur di dalam
situasi yang kacau balau, mereka harus tetap tertib dan terkendali
5.24 Di tengah kebingungan dan kekacaubalauan pertempuran, seorang jenderal harus tetap mampu
mengerahkan para prajurit dari segala arah dan menempatkan mereka sedemikian rupa sehingga mereka
tidak dikalahkan
Untuk dapat unggul dalam suatu lingkungan yang sedemikian kacau balau, Sun Zi menganjurkan
ketaatan pada tiga prinsip :
5.25 Untuk berpura-pura kacau balau (di hadapan musuh dalam pertempuran), seseorang harus memiliki
disiplin yang ketat
Ini akan memancing musuh untuk berpikir bahwa anda pun sedang berada dalam keadaan kacau
balau ketika sebenarnya anda sama sekali tidak demikian. Agar berhasil organisasi, struktur dan kendali
kuat harus berfungsi (5.28)
5.26 Untuk berpura-pura menjadi pengecut (di hadapan musuh), seseorang harus memiliki keberanian
yang besar
Ini akan memancing musuh untuk berpikir bahwa anda merupakan korban dan sasaran empuk.
Untuk mencapai hal ini, anda harus memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi situasi dan mengambil
berbagai postur yang akan menipu musuh (5.29)
5.27 Untuk berpura-pura lemah dan rapuh (di hadapan musuh), seseorang harus memiliki pasukan yang
sangat unggul
Ini akan memancing musuh untuk berpuas diri dan menggodanya untuk membuat gerakan yang
terburu-buru. Untuk mencapai hal ini, anda harus memiliki kreativitas guna mengembangkan berbagai
formasi dan susunan yang tampak tak teratur, kacau, dan dapat dieksploitasi musuh (5.30)
5.28 Keteraturan dan kekacauan bergantung pada organisasi dan struktur
5.29 Keberanian atau kepengecutan bergantung pada postur dan keadaan
5.20 Kekuatan dan kelemahan bergantung pada formasi dan penyusunan pasukan
Mendikte dan Tidak untuk Didikte
Penerapan perilaku, postur, dan susunan yang bertentangan merupakan bagian dari seni
menyermpurnakan tipuan. Tujuannya
5.31 Jadi, seorang ahli perang memanipulasi gerakan musuh dengan menciptakan keadaan dan situasi
sedemikian rupa sehingga musuh akan mengikuti
Anda ingin berada di atas angin setiap saat. Untuk membentuk perilaku musuh secara demikian ini, Sun
Zi mengajarkan penggunaan umpan dan berbagai keuntungan lain untuk memikatnya
5.32 Pikatlah musuh dengan memberikan sesuatu yang pasti diinginkannya
Sergaplah dengan menggunakan prajurit yang sudah menunggu
5.33 Pikatlah musuh untuk bergerak dengan berbagai kuntungan yang diinginkannya dan kemudian
gunakanlah tentara yang bersembunyi untuk menanti dan menyergapnya
5.34 Jadi, seorang ahli perang mencari kemenangan dari berbagai situasi serta kondisi pertempuran dan
tidak semata-mata mengandalkan segala upaya para perwira dan prajuritnya
Seorang ahli perang akan selalu mempelajari berbagai kondisi dan situasi pertempuran dengan
sangat cermat sebelum memutuskan strateginya. Penempatan strategi dan pemilihan tentaranya serta
peralatan untuk operasi militer tertentu tergantung kepada siapa musuh itu, keadaan alam, dan kondisi
daratan. Kemudian, jenderal yang tepat dipilih dan kombinasi yang tepat antara prajurit dan persenjataan
kemudian disiapkan. Ia tidak mengandalkan jenderal dan prajurit yang sama untuk bertempur di
pertempuran yang berbeda. Kondisi pertempuran yang berbeda-beda menentukan penempatan pasukan
yang berbeda.
5.35 Dengan demikian, ia mampu memilih orang-orang yang tepat (perwira dan prajurit) dan memercayai
mereka untuk mengeksploitasi berbagai situasi dan kondisi pertempuran
Menyesuaikan bakat yang tepat pada situasi yang tepat.
5.36 Orang yang mengetahui bagaimana mengeksploitasi situasi dan kondisi pertempuran mampu
memimpin prajurit-prajuritnya dalam pertempuran seperti menggelindingkan batang kayu dan batu besar
5.37 Sifat kayu gelondong dan batu besar adalah sedemikian rupa sehingga ketika keduanya berada di
tempat yang rata, mereka akan tetap diam, ketika keduanya berada di daratan yang tidak rata dan miring,
mereka akan bergerak
5.38 Jika mereka berbentuk segi empat, mereka berhenti bergerak, jika mereka berbentuk bulat mereka
menggelinding
Ketika situasi berubah menjadi segi empat, seseorang harus tahu kapan berhenti dan membuat
perhitungan sebelum bergerak maju
5.39 Jadi, seorang ahli perang menciptakan berbagai situasi, postur, dan daya gerak yang menyerupai batu
besar yang menggelinding hatuh dari tempat yang sangat tinggi di pegunungan; inilah yang dimaksudkan
dengan kekuatan yang diciptakan oleh suatu pasukan yang dipimpin dengan baik

Das könnte Ihnen auch gefallen