Sie sind auf Seite 1von 22

BAB XI

SEMBILAN MEDAN PERTEMPURAN


Menyesuaikan Strategi dengan Jenis Medan
Begitu suatu medan pertempuran sudah diputuskan, medan itu harus menjadi suatu dataran tertentu, dan
sang jenderal masih harus menghadapi berbagai sifat dan kekhasan dataran itu. Ia tidak dapat mengubah
semua itu. Gerakan dan penempatan prajurit di suatu dataran tertentu sekarang menjadi suatu persoalan
operasional, dan perhatian pada detail menjadi suatu penting dalam memutuskan siapa yang akan
menjadi pemenang atau pecundang.Di sinilah pemilihan medan pertempuran yang tepat (suatu keputusan
strategis) menjadi sangat penting karena perhatian pada hal-hal kecil dalam beroperasi di dataran tertentu
akan memastikan kemenangan yang lebih lengkap. Namun, jika medan pertempuran yang dipilih salah,
perhatian pada detail di tingkat operasional mungkin tidak banyak membantu.
11.1 Di dalam penempatan pasukan, ada medan yang menyebar, medan perbatasan dan medan kunci
11.2 Ada juga medan komunikatif, medan fokus, medan serius, medan berbahaya, medan menyempit dan
medan kematian
1. Medan yang menyebar. Ini adalah medan di mana berbagai panglima perang akan bertarung untuk
mendudukinya, menyebabkan medan ini terbagi-bagi menjadi berbagai daerah kantong pengaruh
11.3 Ketika berbagai panglima perang bertarung untuk menduduki wilayah yang sama, wilayah itu
dianggap sebagai medan yang menyebar
Rules & Strategy :
11.12 Oleh karena itu, ketika berada di medan yang menyebar, jangan terlibat pertempuran
Karena keuntungan yang diperoleh seusai tiap-tiap pertempuran sangatlah kecil dan banyak pertempuran
yang harus dihadapi untuk memperoleh wilayah
11.84 Di medan yang menyebar, sang jenderal harus menyatukan kebulatan tekad pasukan
Karena ia terus menerus menghadapi berbagai ancaman serangan dari banyak panglima perang di
sekitarnya
2. Medan perbatasan. Ini adalah medan di wilayah musuh di mana pasukan telah melakukan
penerobosan yang tidak dalam, Ref 11.81. Dalam situasi ini pasukan baru saja menyeberang ke
wilayah musuh dan mengamankan sebuah daerah ambang pintu. Pada tahap ini, tidaklah mungkin
untuk mempertahankan daerah ambang ini karena daerah itu sangat kecil dan cenderung terus-
menerus dipantau musuh sebagaimana lazimnya daerah perbatasan. Juga, karena pasukan itu baru
saja membuat suatu terobosan yang dangkal, semangat bertempurnya mungkin terancam dan mencair,
Ref 11.77.
11.4 Ketika suatup asukan baru saja membuat suatu terobosan dangkal ke dalam wilayah musuh, pasukan
itu dianggap berada di medan perbatasan
Rules & Strategy :
11.13 Ketika berada di medan perbatasan, jangan berhenti (atau menghentikan gerak maju pasukan)
Maju dengan cepat untuk masuk lebih dalam ke wilayah musuh
11.85 Di medan perbatasan, sang jenderal harus tetap menjaga agar pasukannya tetap berhubungan erat
Karena pasukan itu baru saja memasuki suatu wilayah musuh dan dapat dengan mudah tersesat di dataran
yang baru
3. Medan Kunci. Inilah medan ini yang sama-sama menguntungkan untuk diduduki kedua belah pihak.
Pasukan yang lebih dahulu menduduki medan semacam ini akan memberikan ancaman besar kepada
pasukan lain.
11.5 Suatu dataran yang sama-sama menguntungkan bagi saya dan pihak lain untuk diduduki dianggap
sebagai medan kunci
Rules & Strategy :
11.14 Ketika musuh menduduki medan kunci, jangan lancarkan serangan
11.86 Ketika menghadapi medan kunci, sang jenderal harus cepat-cepat membawa pasukannya untuk
maju mendudukinya sebelum musuh melakukan itu
10.16 Di medan kunci, duduki itu lebih dahulu dan kemudian berkemahlah pada medan yang lebih tinggi
dan lebih banyak sinar matahari untuk menanti kedatangan musuh
10.17 Jika musuh menduduki medan kunci lebih dahulu, ia harus dipancing keluar
10.18 Seseorang tidak boleh mengikuti (untuk menyerang dia)
4. Medan Komunikatif. Ini adalah medan yang mudah dimasuki oleh pasukan-pasukan yang saling
bermusuhan.
11.6 Suatu daerah yang saya dan pihak lain mudah masuki dianggap sebagai medan komunikatif
Rules & Strategy :
11.15 Ketika berada di medan komunikatif, pastikan bahwa pasukan anda tidak terpisah
11.87 Di medan komunikatif, sang jenderal harus waspada dalam bertahan
Prioritasnya adalah menduduki posisi yang tinggi dan banyak mendapatkan sinar matahari yang nyaman
dan menguntungkan untuk mengawasi rute pasokan makanan dan perbekalan serta mendapatkan berbagai
keuntungan dalam pertempuran.
5. Medan Fokus. Bila suatu wilayah dikelilingi oleh tiga negara lain dan bila peduduknya sangat penting
bagi penentuan kedidayaan, wilayah itu disebut medan fokus. Medan ini juga digambarkan sebagai
medan yang dapat dengan mudah dimasuki oleh negara lain ( 11.79 ), dengan demikian sangat sulit
dipertahankan
11.7 Bila suatu wilayah dikepung oleh tiga negara lain, dan bila perampasan oleh salah satu negara itu
sangat penting bagi penentuan keunggulan atas negara sisanya, maka wilayah itu (wilayah yang
dikelilingi) dianggap sebagai medan fokus
Rules & Strategy :
11.16 Ketika berada di medan fokus, anda harus berupaya untuk bersahabat dan bersekutu dengan negara-
negara tetangga
11.88 Di medan fokus, sang jenderal harus memperkuat persekutuannya dengan negara-negara tetangga
6. Medan Serius. Bila suatu pasukan telah menerobos jauh ke dalam wilayah musuh, pasukan itu berada
di medan serius, Ref 11.80, karena pasukan itu sekarang berada di antara kota-kota dan desa-desa
musuh, bergerak ke belakang akan sama sulitnya dengan bergerak maju dan mengirimkan makanan
serta perbekalan dari negara asal juga menjadi pekerjaan yang berisiko tinggi.
11.8 Bila suatu pasukan telah menerobos jauh ke dalam wilayah musuh, dengan meninggalkan di
belakangnya banyak kota besar dan kecil yang berbahaya dan dikelilingin benteng, pasukan itu dianggap
berada dalam medan serius
Rules & Strategy :
11.17 Ketika berada di medan serius, jarahlah pasokan dan sumberdaya musuh
11.89 Di medan serius, seorang jenderal harus terus menerus memastikan pasokan makanan dan
perbekalan
11.35 Prinsip-prinsip yang mengatur pasukan penyerang adalah sebagai berikut : ketika anda telah
menembus jauh ke dalam wilayah musuh, pasukan anda harus sangat terfokus dan terpusat sehingga
musuh tidak akan mampu mengalahkan anda
11.77 Prinsip yang mengatur pendudukan atas wilayah musuh adalah ketika suatu pasukan menerobos
jauh ke dalam wilayah musuh, pasukan itu akan lebih terfokus dan bersatu dalam pertempuran, ketika
pasukan itu menerobos tidak begitu jauh, semangat tempurnya cenderung terancam dan mencair
11.37 Kenyangkan dan peliharalah pasukan secara bijaksana dan jangan melelahkan mereka jika tidak
perlu
7. Medan Berbahaya. Bila suatu pasukan melintasi dataran yang sangat sulit yang mencakup
pegunungan berhutan, jalur dan rawa yang berbahaya dsb, pasukan itu berada di medan berbahaya
11.9 Bila suatu pasukan sedang bergerak di sepanjang gunung berhutan, berbahaya di pegunungan, rawa,
paya-paya, jalur, dan jalan yang sulit, pasukan itu dianggap berada di medan berbahaya
Rules & Strategy :
11.18 Ketika berada di medan berbahaya, percepatlah gerakan pasukan
11.90 Di medan berbahaya, seorang jenderal harus mendorong pasukannya untuk maju dengan cepat
dalam rangka melewatinya
8.3 Ketika berada di medan yang berbahaya anda tidak boleh berkemah (biasanya jalan-jalan di hutan
pegunungan, jalur berbahaya, rawa-rawa atau dataran sulit lain yang basah, berlumpur, dan kotor dan
dataran rendah)
11.95 Orang-orang yang tidak mengetahui kondisi pegunungan berhutan, dataran berbahaya dari jalur-
jalur pegunungan dan sifat berbahaya dari rawa dan paya-paya tidak akan mampu menggerakkan pasukan
7.25 Orang-orang yang tidak mengetahui kondisi gunung-gunung berhutan, dataran berbahaya pada jalur-
jalur pegunungan, serta rawa dan paya-paya berbahaya tidak akan mampu memimpin gerakan prajurit
7.26 Orang-orang yang tidak menggunakan pemandu local tidak akan mampu mendapatkan keuntungan
dari dataran
8. Medan yang menyempit. Ini adalah daerah yang hanya dapat dicapai melalui jalan masuk yang
sempit, di mana gerakan mundur hanya dapat dilakukan dengan melintasi jalur yang berbahaya dan
berliku-liku, dan di mana pasukan musuh yang berjumlah kecil sudah cukup untuk menghadapi
pasukan anda yang lebih besar
11.10 Suatu daerah yang hanya dapat dicapai melalui jalan masuk yang sempit, yang memungkinkan
gerakan mundur hanya melalui jalur yang berbahaya dan berkelok-kelok dan di mana suatu pasukan kecil
musuh sudah cukup untuk menyerang pasukan anda yang lebih besar, digolongkan sebagai medan yang
menyempit
11.82 Bila daerah yang dekat dengan barisan belakang sangat berbahaya dan daerah di depannya sangat
sempit, medan itu adalah medan menyempit
Rules & Strategy :
11.19 Ketika berada di medan yang menyempit, buatlah rencana dan susunlah strategi
11.91 Di medan yang menyempit, seorang jenderal harus mengunci jalan masuk dan keluarnya
9. Medan Kematian. Ini mengacu pada medan di mana satu-satunya jalan untuk bertahan hidup adalah
bertempur tanpa rasa takut karena alternatifnya adalah kematian
11.11Suatu wilayah di mana orang hanya dapat bertahan hidup melalui pertempuran yang tak kenal takut
dan pasti akan sirna jika ia tidak bertarung mati-matian disebut medan kematian
11.83 Suatu daerah yang tidak memiliki jalan untuk meloloskan diri disebut medan kematian
Rules & Strategy :
11.20 Ketika berada di medan kematian, bertarunglah mati-matian
11.92 Di medan kematian, sang jenderal harus bertarung seolah ia tidak ingin hidup lagi
8.7 Ketika berada di medan kematian, anda harus bertarung tak kenal lelah
11.93 Sudah merupakan sifat intuitif dari para prajurit untuk melawan ketika mereka dikepung, bertarung
sampai mati ketika mereka tidak memiliki pilihan lain, dan patuh ketika mereka berada dalam situasi yang
sangat berbahaya
11.39 Ketika tiba saatnya untuk menempatkan prajurit, gunakan berbagai strategi dan rencana yang
berada di luar perkiraan musuh
Mempunyai akibat :
11.40 Tempatkan pasukan-pasukan anda dalam berbagai posisi di mana mereka tidak bisa melarikan diri
sehingga mereka akan bertarung mati-matian tanpa berpikir untuk melarikan diri
11.41 Ini karena bila mereka tidak takut mati, perwira dan prajurit akan memberikan kemampuan terbaik
mereka dalam pertempuran
11.42 Ketika pasukan terjebak dalam keadaan yang berbahaya dan sangat sulit, mereka akan kehilangan
rasa takut mereka
11.43 Ketika mereka tidak memiliki tempat lain untuk melarikan diri, mereka akan menjadi teguh dan
ulet dalam semangat tempur mereka
11.44 Bila mereka telah menembus jauh ke dalam wilayah musuh, mereka akan sangat berhati-hati dalam
bertindak
11.45 Ketika tidak ada pilihan lain yang tersisa, mereka akan bertarung tanpa rasa takut
11.55 Namun, ketika dilemparkan dalam posisi di mana tidak ada jalan keluar, mereka akan
memperlihatkan keberanian Zhuan Zhu dan Cao Gui yang tanpa rasa takut
Zhuan Zhu yang berasal dari negara Wu, hidup di zaman yang sama dengan Sun Zi. Dikenal karena
tindakan berani dalam pembunuhan kaisar Wu Wang Liao. Zhuan Zhu bekerja untuk Gong Zi-Guang
untuk menjalankan suatu misi yang sangat berbahaya dan bersifat bunuh diri. Untuk mengatasi
kecurigaan dan terdeteksi rencana ini, Zhuan Zhu menyamar menjadi seorang pelayan kaisar dan
menyembunyikan belatinya di perut seekor ikan besar yang disajikan di sebuah piring bagi kaisar. Setelah
membunuh kaisar ia tidak dapat melarikan diri dan atas perbuatannya yang gagah berani dan bersifat
bunuh diri Zhuan Zhu mendapat tempat dalam sejarah China
11.109 Lemparkan para perwira dan prajurit ke medan berbahaya maka mereka akan berusaha bertahan
hidup
11.110 Tempatkan para prajurit di medan kematian dan mereka akan berjuang keras untuk hidup
11.111 Ketika pasukan itu dilemparkan ke dalam situasi-situasi dengan bahaya besar, mereka mampu
mengubah kekalahan menjadi kemenangan
Dalam menghadapi medan kematian tidak berarti selalu jalan buntu. Penggambaran mengenari
membalikan situasi yang berbahaya menjadi situasi yang menguntungkan mencerminkan penguasaannya
atas situasi genting atau krisis. Jenderal pesimis hanya melihat semua bahaya, kerugian, rasa takut,
bencana, kecemasan dan kematian. Sebaliknya, disamping mengakui semua kerugian dan keburukan
situasi di atas, jenderal optomis juga melihat keuntungan. Dia mengambil keuntungan dari situasi yang
tepat waktunya untuk mengubah dari kerugian menjadi keuntungan. Sesungguhnya, ia mampu
memanfaatkan situasi dengan menggunakan akalnya, kecerdikan dan kegesitan pikiran untuk
mengembangkan berbagai strategi oportunis. Dengan demikian, ia tidak hanya membantu pasukannya
untuk mengatasi segala bahaya, tetapi juga menciptakan berbagai peluang untuk bertahan hidup. Sang
jenderal juga memperlihatkan keluwesannya dalam menyesuaikan diri dengan keadaan, sekaligus
menggunakannya sebagai suatu peluang besar untuk memotivasi pasukannya untuk unggul dalam situasi
yang paling berbahaya.
10. Medan terisolasi. Ketika suatu pasukan meninggalkan tanah airnya dan menyeberangi perbatasan
menuju negara lain
11.78 Ketika pasukan itu meninggalkan negerinya dan menyebrangi perbatasan menuju negeri lain untuk
bertempur, pasukan itu berada di medan terisolasi
Rules & Strategy :
8.5 Ketika berada di medan yang terisolasi, anda tidak boleh tinggal di sana
11. Medan jebakan. Ini adalah suatu daerah yang mudah dimasuki tetapi sulit menarik diri darinya.
10.6 Suatu daerah yang mudah dimasuki tetapi sulit untuk mundur darinya disebut medan jebakan
Rules & Strategy :
10.7 Di medan jebakan, bila musuh tidak memiliki persiapan yang baik dalam pertahanan, seseorang
dapat melancarkan serangan dan berhasil menangkap musuh
10.8 Namun, jika musuh ternyata sangat siap dan serangan itu gagal, seseorang berada dalam kesulitan
untuk mundur dan dengan demikian berada dalam posisi yang tidak menguntungkan
12. Medan netral. Medan ini adalah suatu daerah yang tidak menguntungkan untuk diduduki oleh kedua
belah pihak
Rules & Strategy :
10.10 Di suatu medan netral, bila musuh melemparkan umpan, seseorang tidak boleh mengambilnya
ataupun melancarkan serangan
10.11 Sebaliknya, seseorang harus berpura-pura mundur dan pada gilirannya, memancing musuh agar
keluar
10.12 Ketika setengah pasukannya ditarik, sekaranglah saat yang menguntungkan untuk melancarkan
serangan
13. Medan yang jauh. Ini adalah medan di mana anda dan musuh anda berasal dari tanah air masing-
masing. Ketika pasukan yang saling berlawanan memiliki kekuatan yang seimbang, tidak ada
keuntungan yang dapat dicapai untuk berperang di medan seperti ini
10.19 Di medan yang jauh, jika kedua pasukan sama kuat, akan sulit bagi pihak yang satu untuk
memancing yang lain masuk ke dalam pertempuran karena tidak ada keuntungan yang dapat diperoleh
dalam pertempuran langsung
Rules & Strategy :
2.18 Suatu negara (yang terlibat dalam suatu operasi militer) bisa jatuh miskin karena mencoba
mengangkut semua perbekalannya dalam jarak jauh
2.19 Pengangkutan (makanan dan perbekalan) pada jarak jauh akan memiskinkan rakyat
7.13 Pasukan itu dapat melakukan perjalanan sejauh 100 mil untuk berlomba mendapatkan keuntungan
atas musuh
7.14 Bagaimanapun, pasukan seperti ini cenderung merisikokan tertangkapnya jenderal-jenderal dari tiga
divisinya
7.15 Ini karena orang-orang yang lebih kuat dan lebih bugar akan berada di bagian depan sementara
orang-orang yang lebih lemah dan lelah akan berada jauh di belakang
7.16 Sebagai akibatnya, hanya sepersepuluh dari para prajurit yang akan sampai di tujuan
7.17 Pasukan ini juga dapat menempuh perjalanan sejauh 50 mil untuk berlomba mendapatkan berbagai
keuntungan atas musuh
7.18 Dalam hal ini, jenderal dari barisan depan akan dipermalukan dan dikalahkan
7.19 Ini karena hanya setengah pasukan yang akan tiba di tempat tujuan
7.20 Jika pasukan harus melakukan perjalanan sejauh 30 mil untuk berlomba mendapatkan keuntungan
atas musuh, hanya dua pertiga dari para prajurit yang akan tiba di tempat tujuan
11.97 Jika seseorang gagal memahami dan memanfaatkan bahkan salah satu dari Sembilan jenis medan
itu, orang itu tidak dapat mengaku sebagai panglima tertinggi (kaisar) dari suatu pasukan penakluk
11.66 Penempatan yang efektif baik bagi pasukan yang lebih kuat maupun yang lebih lemah tergantung
pada pemahaman dan pemanfaatan dataran
11.95 Orang-orang yang tidak mengetahui kondisi pegunungan berhutan, dataran berbahaya dari jalur-
jalur pegunungan dan sifat berbahaya dari rawa dan paya-paya tidak akan mampu menggerakkan pasukan
10.34 Keuntungan-keuntungan dari dataran dimanfaatkan untuk melengkapi penempatan pasukan
10.35 Seorang jenderal harus mampu menilai musuh agar dapat menjamin kemenangan
10.36 Ia harus mampu menentukan sifat dataran untuk memahami berbagai bahaya, jarak, lingkup dan
cakupan penggunaannya dalam pertempuran
11.76 Variasi dan perubahan dari berbagai jenis medan, berbagai keuntungan yang terkait dengan
tindakan bertahan dan menyerang, serta pemahaman atas sifat dasar manusia, semua itu merupakan aspek
penting yang harus dipelajari dengan cermat
11.96 Orang-orang yang tidak menggunakan pemandu local tidak akan mampu meraih segala manfaat
dataran
Mengacaukan Persatuan dan Kerja Tim
Kerja tim dan kesatuan membentuk dimensi yang sangat krusial dan penting untuk menciptakan
keefektifan tempur dari suatu pasukan dan pada gilirannya menentukan kemenangan dalam peperangan.
Seorang ahli perang mampu melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Memastikan bahwa pasukan baris depan dan belakang tidak akan mampu memperkuat satu sama lain
tepat pada waktunya
11.21 Dikatakan bahwa para ahli strategi militer di masa lampau mampu memastikan bahwa pasukan
musuh di barisan depan dan belakang tidak dapat saling memperkuat tepat pada waktunya
6.29 Musuh tidak boleh mengetahui tempat (medan pertempuran) di mana saya bermaksud menyerang
6.30 Jika musuh tidak tahu di mana tempat saya ingin menyerang, ia harus mempertahankan banyak
tempat
6.31 Semakin banyak tempat yang dipertahankan oleh musuh, semakin terpencarlah pasukannya, dan
semakin lemahlah pasukannya di titik yang akan saya serang
6.32 Jika ia memperkuat garis depan, ia akan memperlemah bagian belakang
6.33 Jika ia mempertahankan bagian belakang, bagian depannya akan menjadi rapuh
6.34 Jika ia mempersiapkan bagian kirinya, ia akan memperlemah bagian kanannya
6.35 Jika ia memperkuat bagian kanannya, ia akan memperlemah bagian kirinya
6.36 Jika ia mencoba mempertahankan setiap tempat, ia akan sangat rentan di setiap tempat
Fokusnya di sini adalah mengganggu ketepatan waktu dari pengiriman bala bantuan
2. Memastikan bahwa pasukan musuh yang lebih besar dan yang lebih kecil tidak mampu mendukung
ataupun saling mengandalkan
11.22 Mereka memastikan bahwa pasukan-pasukan musuh yang lebih besar dan kecil tidak akan mampu
mendukung atau saling mengandalkan
Fokusnya di sini adalah saling dukung
Ini adalah strategi tandingan bagi
3.46 Ia yang memahami bagaimana menempatkan pasukan yang besar dan kecil (sesuai keadaan
pertempuran) akan menang
3. Memastikan bahwa perwira dan prajurit musuh tidak akan mampu menyelamatkan satu sama lain
11.23 Mereka memastikan bahwa para perwira dan prajurit (musuh) tidak akan mampu saling
menyelamatkan
Fokusnya di sini adalah mengacaukan kemauan dan kemampuan untuk menyelamatkan dengan
memengaruhi sikap mereka
Ini adalah strategi tandingan bagi
3.35 Ketika tidak mengetahui bahwa pasukan seharusnya tidak maju, malah memerintahkan untuk maju
3.36 Ketika tidak tahu bahwa pasukan seharusnya tidak mundur, malah memerintahkan untuk mundur
3.37 Ini serupa denga campur tangan dalam komando dan gerakan militer
4. Memastikan bahwa di pihak musuh segala komando dan perintah dari atas ke bawah tidak akan
ditaati atau diterima
11.24 Mereka memastikan bahwa komando dan perintah (musuh) dari atas ke bawah tidak akan diterima
ataupun ditaati
Ini adalah strategi tandingan bagi
9.77 Ketika perintah diterapkan secara teratur, ini karena adanya rasa saling percaya dan keyakinan antara
panglima dan para prajuritnya
Sasaran akhirnya adalah untuk merongrong kesatuan kerja dan kerja tim musuh
11.25 Sebagai hasilnya, pasukan musuh akan tercerai berai dan tidak mampu memusatkan diri
Dengan demikian, sekalipun pasukan musuh berhasil berkumpul bersama, mereka tidak akan menjadi
suatu kekuatan yang efektif dan terorganisasi
11.26 Bahkan, ketika mereka berhasil berkumpul bersama, mereka tidak pernah dapat memiliki suatu
pasukan yang lengkap dan tertib
Prinsip yang Mengatur Operasi Militer
1. Setiap gerakan harus menghasilkan keuntungan bersih yang nyata, bukan kerugian
11.27 Bergeraklah hanya bila terdapat keuntungan untuk diraih
11.28 Berhentilah ketika tidak ada keuntungan yang dapat diraih
Jadi, bila tidak ada keuntungan yang dapat diperoleh, sang jenderal tidak boleh menggerakan pasukannya
7.28 Bergeraklah bila terdapat keuntungan yang bisa diperoleh
2. Ketika dihadapkan pada musuh yang lebih besar dan terorganisasi dan kuat, raihlah sesuatu yang
bernilai besar dan berarti baginya, dan gunakan itu untuk mengancamnya untuk menuruti tuntutan
anda
11.29 Bila saya ditanya : apa yang dapat dilakukan pada musuh yang sedang mendekat, yang jumlahnya
lebih banyak, lebih tertib dan terpimpin baik?
11.30 Saya akan menyarankan : Jadilah yang pertama menangkap sesuatu yang paling dihargai oleh
musuh sehingga ia akan mengabulkan segala tuntutan anda
11.119 Tangkaplah lebih dahulu apa yang sangat dihargai oleh musuh, dan jangan biarkan musuh
mengetahui tanggal serangan
7.66 Jangan sekali-kali menyerang musuh yang sedang maju dan memperlihatkan formasi yang
mengesankan dan teratur rapi
3. Ambilah keuntungan dari kecepatan dalam penggunaan dan penempatan pasukan
11.31 Kecepatan adalah inti dalam penggunaan dan penempatan pasukan dalam perang
7.30 Jadi, ketika bergerak, jadilah tangkas dan tak tampak seperti angin
7.32 Ketika menyerang dan menjarah jadilah seganas api
7.35 Ketika sedang menyerang dan menggempur, jadilah perkasa dan tanpa belas kasihan seperti
gemuruh guntur dan kilatan petir
4. Memanfaatkan ketidaksiapan musuh
11.32 Manfaatkan ketidaksiapan musuh
1.43 Bergeraklah, muncul dan seranglah daerah-daerah di mana musuh paling tidak memperkirakan
kedatangan anda
5. Lakukan perjalanan melalui rute-rute yang paling tidak diperkirakan musuh.
11.33 Berjalanlah di jalan-jalan yang tidak ia harapkan atau pedulikan
6.10 Bergeraklah dengan cepat di rute-rute di mana musuh paling tidak menyangka
6. Seranglah tempat-tempat yang paling tidak diperkirakan musuh
11.34 Seranglah di mana musuh yang paling tidak menyangka
1.42 Seranglah musuh ketika ia tidak siap
6.9 Seranglah tempat-tempat di mana musuh harus buru-buru menyelamatkan diri
6.22 Ini karena saya memilih untuk menyerang daerah-daerah yang harus ia selamatkan dan lindungi
Strategi ini terbatas pada penyerangan, sementara memanfaatkan ketidak siapan musuh (poin-poin di atas)
berlaku bagi semua jenis situasi pertempuran
7. Berilah pasukan makanan dengan baik dan pastikan mereka beristirahat
11.37 Kenyangkan dan peliharalah pasukan secara bijaksana dan jangan melelahkan mereka jika tidak
perlu
7.62 Gunakan pasukan yang telah beristirahat dengan baik untuk menghadapi musuh yang sudah lelah
dan terkuras tenaganya
7.63 Gunakan pasukan yang terpelihara dan tercukupi makanannya untuk melawan musuh yang
kekurangan makanan dan ransum
8. Satukan jiwa dan semangat juang pasukan serta pelihara dan himpun kecakapan tempur mereka
11.38 Satukan jiwa dan semangat juang pasukan, serta pertahankan dan himpunlah kemampuan tempur
mereka yang luar biasa
Dapat dicapai dengan
6.1 Orang-orang yang tiba [ertama di medann pertempuran akan memiliki waktu yang cukup untuk
beristirahat dan bersiap-siap melawan musuh
6.2 Orang yang terlambat tiba di medan pertempuran akan harus terburu-buru masuk ke dalam
pertempuran padahal tenaga mereka terkuras
Kalau dalam berbisnis menemukan sesuatu yang baru (inovasi produk, sistem, pengurangan biaya dll)
contoh Starbucks, Apple, dll
9. Gunakan berbagai strategi yang tidak kaku, yang berada di luar perkiraan musuh
11.39 Ketika tiba saatnya untuk menempatkan prajurit, gunakan berbagai strategi dan rencana yang
berada di luar perkiraan musuh
4.10 Seorang ahli penyerangan mampu menempatkan para prajuritnya dengan cara yang ada di luar
pemikiran siapa pun
5.9 Jadi, seorang ahli perang mampu menggunakan berbagai pendekatan, strategi, dan tentara tidak
langsung dalam berbagai cara yang tidak terbatas, seperti kekuatan dan unsur alam yang selalu berubah
seperti sungai dan kali yang mengalir tiada hentinya
5.16 Bagaimanapun juga, kemungkinan kombinasi, perubahan, dan maneuver antara (pendekatan dan
pasukan) yang langsung dan yang tidak langsung adalah tidak terbatas dan melampaui pemahaman
5.17 (pendekatan dan pasukan) yang langsung dan tidak langsung mendukung dan memperkuat satu sama
lain
Ini karena yang langsung dapat menjadi tidak langsung dan yang tidak langsung dapat menjadi langsung
5.18 Interaksi dan kombinasi keduanya adalah sama seperti dua cincin yang saling terkait di mana segala
kemungkinan awal dan akhir dari keduanya tidak pernah dapat ditentukan
5.25 Untuk berpura-pura kacau balau (di hadapan musuh dalam pertempuran), seseorang harus memiliki
disiplin yang ketat
5.26 Untuk berpura-pura menjadi pengecut (di hadapan musuh), seseorang harus memiliki keberanian
yang besar
5.27 Untuk berpura-pura lemah dan rapuh (di hadapan musuh), seseorang harus memiliki pasukan yang
sangat unggul
5.31 Jadi, seorang ahli perang memanipulasi gerakan musuh dengan menciptakan keadaan dan situasi
sedemikian rupa sehingga musuh akan mengikuti
Anda ingin berada di atas angin setiap saat. Untuk membentuk perilaku musuh secara demikian ini, Sun
Zi mengajarkan penggunaan umpan dan berbagai keuntungan lain untuk memikatnya
5.32 Pikatlah musuh dengan memberikan sesuatu yang pasti diinginkannya
Sergaplah dengan menggunakan prajurit yang sudah menunggu
5.33 Pikatlah musuh untuk bergerak dengan berbagai kuntungan yang diinginkannya dan kemudian
gunakanlah tentara yang bersembunyi untuk menanti dan menyergapnya
5.34 Jadi, seorang ahli perang mencari kemenangan dari berbagai situasi serta kondisi pertempuran dan
tidak semata-mata mengandalkan segala upaya para perwira dan prajuritnya
Psikologi dan Perlaku Pasukan
Dalam mempersiapkan pasukan untuk perang diperlukan persiapan psikologi dan perilaku
pasukan. Disiplin harus diberlakukan secara kaku di semua jajaran. Hal ini mencakup pelarangan
takhayul, menghalau kabar burung dan keraguan, serta hidup hemat. Disamping itu pasukan dilatih untuk
tidak takut mati.
11.50 Pasukan yang demikian melarang praktik takhayul dan menyingkirkan keraguan serta kabar burung
dan dengan demikian membuatnya mampu menghadapi kematian tanpa rasa takut
11.51 Para perwira dan prajurit saya tidak memiliki jalan masuk menuju kekayaan, tetapi ini bukan
karena mereka membenci penimbunan harta milik berupa materi
11.52 Mereka tidak takut kehilangan hidup mereka bukan karena mereka tidak menginginkan umur
panjang
Bila perintah untuk perang diumumkan, para prajurit akan secara spontan menunjukan kesedihan
yang mendalam. Banyak prajurit meneteskan air mata dan menangis sambil memperlihatkan keengganan
untuk pergi berperang
11.53 Pada hari ketika perintah untuk berperang dikeluarkan, pasukan itu akan menangis, mereka yang
sedang duduk akan mengucurkan air mata, dan ingus akan membasahi pakaian mereka
11.54 Mereka yang sedang berbaring akan mengucurkan air mata yang mengalir turun ke pipi
Bila prajurit ditempaatkan dalam keadaan yang sangat berbahaya, khususnya ketika mereka tahu
bahwa mereka tidak punya jalan untuk melarikan diri, mereka akan bertempur dengan sangat sengit dan
tidak takut mati. Sesungguhnya di bawah ancaman kematian, para perwira dan prajurit akan memberikan
kemampuan terbaik mereka dan memiliki semangat tempur yang sangat tinggi
11.40 Tempatkan pasukan-pasukan anda dlama berbagai posisi di mana mereka tidak bisa melarikan diri
sehingga mereka akan bertarung mati-matian tanpa berpikir untuk melarikan diri
11.41 Ini karena bila mereka tidak takut mati, perwira dan prajurit akan memberikan kemampuan terbaik
mereka dalam pertempuran
11.42 Ketika pasukan terjebak dalam keadaan yang berbahaya dan sangat sulit, mereka akan kehilangan
rasa takut mereka
11.43 Ketika mereka tidak memiliki tempat lain untuk melarikan diri, mereka akan menjadi teguh dan
ulet dalam semangat tempur mereka
11.44 Bila mereka telah menembus jauh ke dalam wilayah musuh, mereka akan sangat berhati-hati dalam
bertindak
11.45 Ketika tidak ada pilihan lain yang tersisa, mereka akan bertarung tanpa rasa takut
11.55 Namun, ketika dilemparkan dalam posisi di mana tidak ada jalan keluar, mereka akan
memperlihatkan keberanian Zhuan Zhu dan Cao Gui yang tanpa rasa takut
Zhuan Zhu yang berasal dari negara Wu, hidup di zaman yang sama dengan Sun Zi. Dikenal karena
tindakan berani dalam pembunuhan kaisar Wu Wang Liao. Zhuan Zhu bekerja untuk Gong Zi-Guang
untuk menjalankan suatu misi yang sangat berbahaya dan bersifat bunuh diri. Untuk mengatasi
kecurigaan dan terdeteksi rencana ini, Zhuan Zhu menyamar menjadi seorang pelayan kaisar dan
menyembunyikan belatinya di perut seekor ikan besar yang disajikan di sebuah piring bagi kaisar. Setelah
membunuh kaisar ia tidak dapat melarikan diri dan atas perbuatannya yang gagah berani dan bersifat
bunuh diri Zhuan Zhu mendapat tempat dalam sejarah China
Sifat intuitif dan para prajurit adalah melawan tatkala mereka dikepung, bertarung sampai mati
ketika mereka tidak punya alternative, dan patuh manakala mereka berada dalam situasi yang sangat
berbahaya
11.93 Sudah merupakan sifat intuitif dari para prajurit untuk melawan ketika mereka dikepung, bertarung
sampai mati ketika mereka tidak memiliki pilihan lain, dan patuh ketika mereka berada dalam situasi yang
sangat berbahaya
Alasan bagi Persatuan dan Persaudaraan
Sun Zi memperlihatkan bagaimana perilaku pasukan akan berubah ketika dihadapkan pada suatu
ancaman bersama yang lebih besar, yang datang dari luar. Analogi tentang kerajaan Wu dan Yue yang
telah berperang selama bertahun-tahun apabila ditempatkan dalam perahu yang sama dan menghadapi
badai ganas yang mengancam kehidupan, mereka akan mengesampingkan semua kepahitan dan
perbedaan guna menghadapi ancaman bersama yang lebih besar. Mereka bukan hanya saja berhenti saling
bertarung tetapi juga saling bahu-membahu agar dapat melalui krisis itu
11.62 Dikatakan bahwa rakyat dan para prajurit kerajaan Wu dan Yue sangat membenci satu sama lain
11.63 Namun, jika mereka ditempatkan dalam perahu yang sama dan menghadapi angin yang kuat dan
mengancam, mereka akan bekerja sama dan saling membantu seperti tangan kiri dan tangan kanan
Sun Zi berpendapat bahwa seseorang tidak dapat menggunakan cara yang dibuat-buat untuk
memaksakan persatuan di dalam pasukan
11.64 Jadi, tidaklah mencukupi untuk bergantung pada tindakan mengikat kuda dan mengubur roda-roda
kereta perang sebagai alat untuk mengendalikan pasukan itu
Sebaliknya, persatuan di dalam pasukan, selain disebabkan oleh ancaman dari luar, sangat bergantung
pada pemerintah dan organisasi
11.65 Pemastian bahwa pasukan-pasukan itu menyatu bagaikan satu tubuh dan berani itu bergantung
kepada pemerintah dan organisasi dari pasukan itu
Ini jelas mengacu pada kepemimpinan pada pasukan. Dengan menjalankan kualitas kepemimpinannya,
sang jenderal akan mampu memimpin pasukannya seolah ia memimpin satu orang saja
11.67 Jadi, sang ahli perang memimpin pasukannya seolah ia sedang memimpin satu orang saja, ini tidak
terhindarkan
11.106 Pimpinlah beragam kekuatan pasukan seolah sedang member perintah kepada satu orang
Inilah arti dari persatuan di dalam pasukan kemampuan untuk menggerakkan seluruh pasukan seolah
menggerakkan satu orang saja. Persatuan ini tepat pada waktunya, terkoordinasi dengan baik, sepenuhnya
terkendali tanpa adanya perpecahan, dan para prajurit yang berani maupun pengecut akan bergerak dalam
keselarasan
7.44 Begitu pasukan bersatu sebagai satu tubuh, prajurit-prajurit yang berani tidak akan bergerak maju
sendirian
7.45 Orang-orang yang pengecut juga tidak akan mundur sendirian
Ketangkasan Shuai Ran
11.56 Jadi, pasukan yang ahli dalam peperangan dapat disamakan dengan ular Shuai Ran
11.57 Shuai Ran adalah seekor ular yang ditemukan di Gunung Chang
11.58 Bila anda menyerangnya (Shuai Ran), ekornya akan menyerang anda
Ini memperlihatkan ketangkasan untuk membalik berbagai peran guna mencapai tujuan
11.59 Bila anda menyerang ekornya, kepalanya akan menyerang anda
Ini memperlihatkan kemampuannya untuk beradaptasi dan keluwesannya dalam menyerang. Bila
tubuhnya diserang, ia akan menyerang dengan kepala maupun ekornya. Ini memperlihatkan
kemampuannya dalam memperkuat (dengan bala bantuan) dan menyerang secara bersamaan
Penempatan pasukan harus menunjukan kemampuan Shuai Ran
Seni Menjadi Jenderal
Ketika perang meletus, peran seorang jenderal adalah mengumpulkan semua pasukannya dan
kemudian memperhadapkan mereka pada bahaya. Bahanya bukan saja karena pasukan dihadapkan pada
dataran yang tidak dikenal (mungkin juga cuaca) tetapi juga untuk mengalahkan musuh
11.75 Mengumpulkan semua divisi pasukan dan menghadapkan mereka pada bahaya besar, itulah yang
diharapkan untuk dilakukan oleh seorang jenderal
Ketika perang meletus, bahaya ada di setiap sudut dan nyawa akan melayang suka atau tidak. Jadi,
jenderal yang menyadari bahaya semacam ini akan mampu mengembangkan strategi yang lebih tepat
untuk memastikan perang akan berakhir secepat mungkin. Bahaya dalam peperangan tidak dapat
dihindari. Semua itu hanya dapat dikelola oleh seorang jenderal yang terampil. Bahkan sebenarnya,
sebagaimana ditunjukkan dengan tepat oleh Sun Zi, terkadang mungkin perlu menggunakan bahaya besar
untuk membangkitkan semangat tempur pasukan
11.40 Tempatkan pasukan-pasukan anda dlama berbagai posisi di mana mereka tidak bisa melarikan diri
sehingga mereka akan bertarung mati-matian tanpa berpikir untuk melarikan diri
11.41 Ini karena bila mereka tidak takut mati, perwira dan prajurit akan memberikan kemampuan terbaik
mereka dalam pertempuran
11.42 Ketika pasukan terjebak dalam keadaan yang berbahaya dan sangat sulit, mereka akan kehilangan
rasa takut mereka
11.43 Ketika mereka tidak memiliki tempat lain untuk melarikan diri, mereka akan menjadi teguh dan
ulet dalam semangat tempur mereka
11.44 Bila mereka telah menembus jauh ke dalam wilayah musuh, mereka akan sangat berhati-hati dalam
bertindak
11.45 Ketika tidak ada pilihan lain yang tersisa, mereka akan bertarung tanpa rasa takut
Untuk mencapai tujuan ini, seorang jenderal harus menunjukan kualitas kepemimpinan yang tertinggi.
Sifat-sifat tersebut adalah
1. Misterius. Ia tenang dan serius dalam berpikir, namun caranya menyusun strategi tidak dapat
dipahami secara mudah dan menyeluruh
11.68 Seni menjadi seorang jenderal adalah berpikir dengan tenang dan serius, sukar dimengerti dan
menyeluruh dalam menyusun strategi, serta ketat, adil dan tidak berat sebelah dalam mengelola urusan
militer
7.59 Gunakan ketenangan dan keteguhan untuk menghadapi keributan dan teriakan
4.10 Seorang ahli penyerangan mampu menempatkan para prajuritnya dengan cara yang ada di luar
pemikiran siapa pun
Dengan bertindak seperti ini, pikirannya nyaris tidak mungkin dipahami oleh orang lain
6.52 Kemenangan yang dicapai sebagai hasil dari menyesuaikan diri dengan keadaan musuh tidak akan
pernah dipahami oleh para prajurit (bahkan ketika ini disaksikan oleh mereka)
6.53 Setiap orang mungkin mengetahui formasi yang saya gunakan untuk mendapatkan kemenangan
6.54 Namun, tak seorang pun akan mengetahui segala jalan, metode, dan alasan di balik cara saya saat
berusaha menciptakan kemenangan itu
2. Disiplin. Ia ketat, adil, dan tidak berat sebelah dalam mengelola urusan militer
11.68 Seni menjadi seorang jenderal adalah berpikir dengan tenang dan serius, sukar dimengerti dan
menyeluruh dalam menyusun strategi, serta ketat, adil dan tidak berat sebelah dalam mengelola urusan
militer
1.12 Kualitas jenderal dari seorang panglima mengacu pada kualitas kebijaksanaan, sifat dapat dipercaya,
kemurahan hati, keberanian dan disiplin
Tegas, ketat, keras dan teguh, tegas tetapi adil, dihormati, dan penghormatan. Intinya disiplin.
9.71 Bila orang-orang dihukum sebelum kesetiaan mereka diperoleh, mereka akan memberontak dan
tidak taat
9.72 Jika mereka bersikap tidak taat dan memberontak, sulit untuk menempatkan mereka
Sesungguhnya, pada zaman kuno, prajurit yang tidak taat dan tidak setia bahkan diketahui
membunuh jenderalnya sendiri. Namun sebaliknya, para prajurit yang setia tetapi tidak memiliki disiplin
juga tidak berguna. Ini karena tanpa displin, prajurit tidak dapat digerakkan untuk berperang.
9.73 Bila kesetiaan prajurit diperoleh, tetapi hukuman tidak diberlakukan, pasukan semacam itu juga tidak
dapat digunakan
Tak mengherankan, tanggung jawab untuk menanamkan kesetiaan ada pada jenderal. Gaya
kepemimpinanya, caranya dalam menerapkan lima sifat positif sebagaimana 1.12, dan caranya dalam
menghindari lima jebakan besar seperti
8.25 Jika ia sembrono, ia bisa terbunuh
8.26 Jika ia pengecut dan begitu ingin hidup, ia dapat tertangkap
8.27 Jika ia cepat marah dan mudah marah, ia dapat dipancing
8.28 Jika ia peka terhadap penghormatan, ia dapat dihina
8.29 Jika ia terlalu berbelas kasih kepada orang, ia akan diganggu dan diusik
menjadi hal yang penting. Tambahan lagi, dalam pelaksanaan disiplinnya, ia juga harus menyeimbangkan
pemberian hadiah dan hukum secara tepat
9.62 Bila hadiah diberikan secara berlebihan, berarti sang jenderal kekurangan gagasan
9.63 Bila hukuman dijalankan secara terlalu berlebihan, jenderal itu sedang berada dalam kegelisahan
besar
serta menghindari
9.64 Seorang jenderal yang awalnya bertindak kejam dan kemudian menjadi takut kepada prajuritnya
sendiri adalah jenderal yang tidak cerdas ataupun cakap
Pendek kata, ia harus member instruksi kepada pasukannya secara santun dan manusiawi, namun juga
mampu mempersatukan mereka melalui pelatihan dan disiplin yang kuat sehingga mereka menjadi
pasukan yang mematikan dalam pertempuran.
9.74 Jadi, sang jenderal harus mampu member instruksi kepada pasukannya secara santun dan manusiawi
serta mempersatukan mereka dengan pelatihan dan disiplin yang keras sehingga dapat memperoleh
kemenangan dalam pertempuran
Begitu sang jenderal dapat melaksanakan disiplin secara adil, khususnya dalam mengelola
pemberian hadiah secara objektif (atas perilaku dan respons unggul dalam latihan). Ia kemungkinan besar
akan mendapat kepercayaan dari pasukannya. Kepercayaan ini sangat penting agar perintah dapat
dilaksanakan secara efektif, termasuk perintah untuk menjalankan berbagai rencana dan aksi
pertempuran. Menariknya, kepercayaan pada gilirannya memperkuat kesetiaan. Dengan kesetiaan yang
lebih besar, standar pelatihan dan disiplin yang lebih tinggi dapat dilaksanakan. Hasilnya adalah pasukan
tempur yang lebih kuat yang sangat penting untuk memenangkan pertempuran dan peperangan.
9.75 Bila perintah secara teratur diberlakukan dan digunakan untuk melatih para prajurit, mereka pun
akan patuh
9.76 Bila perintah tidak diterapkan secara teratur ataupun digunakan untuk melatih prajurit, mereka tidak
akan patuh
9.77 Ketika perintah diterapkan secara teratur, ini karena adanya rasa saling percaya dan keyakinan antara
panglima dan para prajuritnya
10.46 Bila seorang jenderal memandang pasukannya bagaikan bayi, mereka akan bersedia mengikutinya
melewati berbagai ancaman terbesar dan bahaya terberat
10.47 Bila seorang jenderal memperlakukan pasukannya seperti anak kesayangannya, mereka akan
bersedia mendukung dan mati bersamanya
10.48 Suatu pasukan mungkin terlalu dimanja oleh sang jenderal sehingga tidak bisa berguna, terlalu
dicintai sehingga tidak bisa diperintah, dan begitu tidak tertib sehingga tidak bisa disiplin
10.49 Pasukan seperti ini bagaikan sekelompok orang yang manja dan sombong serta tidak dapat
ditempatkan
3. Keamanan dan Kerahasiaan. Ia memiliki kewaspadaan tinggi dalam hal keamanan dan kerahasiaan.
Sebagai contoh
11.69 Ia harus mampu menjaga informasi agar tidak diketahui oleh para perwira dan prajuritnya sehingga
mereka tidak akan mengetahui rencananya
Rencana pertempuran, sangat penting dalam pelaksaan perang. Rencana seperti ini hanya diungkapkan
atas dasar kebutuhan saling mengetahui. Bahkan, itu pun hanya diungkapkan pada waktu yang tepat
karena seseorang tidak dapat mengetahui apakah ada mata-mata dan pengkhianat di antara pasukan.
Dengan alasan ini, perencanaan pertempuran harus dilaksanakan di tempat paling rahasia
4. Kreativitas. Ia mampu mengubah segala metode dan strateginya sehingga tak seorang pun bisa
memahami siasatnya
11.70 Ia mengubah metodenya dalam melakukan banyak hal serta mengubah strateginya sehingga tak
seorang pun memahami segala rencana dan siasatnya
6.55 Karena itu, kemenangan yang dicapai dari setiap pertempuran terjadi karena berbagai strategi dan
taktik yang tidak pernah diulang
6.56 Sebaliknya, semua (strategi dan taktik) bervariasi sesuai keadaan (keadaan musuh, kondisi
pertempuran, sumberdaya yang ada pada diri sendiri, cuaca dan daratan) dengan berbagai kemungkinan
yang tak terbatas
5. Inovatif. Ia mengubah tempat perkemahan dan rute gerak majunya sehingga tak seorang pun dapat
menebak maksudnya
11.71 Ia mengubah lokasi perkemahannya dan melakukan perjalanan melalui rute yang tak disangka-
sangka sehingga tak seorang pun dapat menebak motifnya
Dalam konteks gerakan militer, sang jenderal seharusnya memilih untuk tidak menempuh rute
yang normal atau lurus. Jika perlu, dalam memilih rute yang bergerak, ia dapat mengabaikan yang dekat
dan memilih yang jauh, mengabaikan yang mudah dan memilih yang sulit, mengabaikan yang lurus dan
memilih yang berliku, dsb. Tujuannya untuk menciptakan unsur kejutan dan tak teramalkan musuh
sehingga musuh akan terus menebak-nebak.
Tujuan strategi ini adalah menciptakan keadaan yang tak teramalkan. Ini mempersulit musuh
dalam melancarkan serangan mendadak di perkemahannya atau menaruh jebakan di sepanjang rute yang
dilaluinya.
6.50 Keterampilan tertinggi dalam penempatan pasukan adalah memastikan agar pasukan tidak memiliki
formasi dan susunan yang tetap atau terus-menerus sama
Dengan begitu, musuh akan terus menerka-nerka rencanan dan strategi anda, sehingga semakin sulit
baginya untuk bertempur melawan anda
6.51 Tanpa formasi yang dapat diketahui dengan pasti, bahkan seorang mata-mata yang berhasil
menyusup paling dalam dan penuh perhatian sekalipun tidak akan mampu menyelidiki dan memahami,
dan seorang ahli strategi yang paling bijaksana sekalipun tidak akan mampu membongkar rencana atau
rencana rahasia anda untuk melawan anda
6.23 Ketika saya memutuskan untuk tidak bertempur, meskipun saya mungkin menduduki suatu tempat
dan tidak membangun pertahanan apa pun (seperti sekedar menarik garis demarkasi di tanah untuk
mempertahankannya), musuh masih tidak akan mampu melancarkan perang melawan saya
6.24 Ini karena saya (menggunakan berbagai taktik dan tipu muslihat yang) bertentangan dengan aturan
normal pertempuran dan mencegahnya agar tidak meraih tujuan yang ia inginkan
6. Kekejaman. Ia memimpin pasukannya untuk mendaki ketinggian dan kemudian memutuskan jalan
pulangnya
11.72 Sang Jenderal (yang cerdik dan cakap) yang sedang menjalankan misi militer khusus adalah seperti
seorang yang memimpin orang-orangnya untuk mendaki tempat yang tinggi dan pada saat yang paling
genting, menyingkirkan tangga yang membawa mereka naik
Kekejaman tidak terbatas pada musuh
7.35 Ketika sedang menyerang dan menggempur, jadilah perkasa dan tanpa belas kasihan seperti
gemuruh guntur dan kilatan petir
7. Kecerdikan. Ia mengungkapkan niat sesungguhnya hanya pada saat yang paling kritis
11.73 Ia akan memimpin pasukannya jauh ke dalam wilayah musuh yang berbahaya dan kemudian
mengungkapkan niatnya (rahasia) yang sesungguhnya setelah membakar perahu dan memecahkan
belanga untuk memasak
Pepatah mengatakan memecahkan belanga dan menenggelamkan perahu. Tindakan itu merupakan isyarat
dan pesan yang kuat bagi semua prajurit karena dua alasan
Pertama, hal ini menandakan penghilangan jalan pulang. Jadi, satu-satunya jalan tersisa adalah maju dan
bertarung mati-matian untuk menghancurkan musuh. Hal ini menciptakan pesan bahwa misi itu penting
Kedua, dengan dihancurkan belanga untuk memasak, makanan berikutnya harus diambil dari musuh.
Dengan kata lain, suatu kemenangan yang cepat dan menentukan harus diusahakan. Hal ini menciptakan
suatu perasaan terdesak di antara pasukan. Dengan perasaan penting dan terdesak, pasukan akan
bertarung mati-matian
Dasar perlu tahu ini saja tidak menghilangkan berbagai ketakutan yang tidak perlu, tetapi juga
membantu menjamin agar rahasia tidak bocor.
8. Kewibawaan. Ia memiliki komando dan kendali yang mutlak. Sebagai contoh, ia mampu memimpin
pasukannya seperti kawanan domba dan tidak mengalami perlawanan ataupun tantangan terhadap
otoritasnya
11.74 Ia akan memimpin pasukan seperti sekawanan domba, menggembalakan mereka pada satu arah,
lalu mengalihkan kembali ke arah lain tanpa mereka memahami apa yang sedang ia lakukan
Analogi Kaisar Tertinggi (Panglima)
Suatu cara untuk meringkas seni menjadi seorang jenderal adalah analogi yang diberikan Sun Zi
mengenai kecakapan luar biasa dari kaisar tertinggi yang juga panglima tertinggi dalam sejarah China
kuno. Ia dikenal sebagai panglima tertinggi karena kemampuannya dalam melaksanakan seni menjadi
seorang jenderal, diantaranya
1. Kemampuannya untuk memahami dan memanfaatkan beberapa medan yang berbeda demi
keuntungannya
11.97 Jika seseorang gagal memahami dan memanfaatkan bahkan salah satu dari Sembilan jenis medan
itu, orang itu tidak dapat mengaku sebagai panglima tertinggi (kaisar) dari suatu pasukan penakluk
2. Kemampuannya untuk menyusun strategi ketika menyerang suatu negara besar sedemikian rupa
sehingga negara itu tidak dapat mengumpulkan perlawanan secukupnya untuk melawan
11.98 Tatkala seorang panglima tertinggi (kaisar) menyerang suatu negara yang besar, ia memastikan
musuh tidak akan dapat mengumpulkan semua kekuatannya untuk melawan dia
3. Kepecayaan dirinya yang kuat karena memiliki suatu pasukan yang sangat kuat, yang dapat dengan
mudah menguasai negara-negara lain dan menggulingkannya
11.102 Sebaliknya, ia mengandalkan kemampuan tertingginya untuk menguasai musuh guna mencapai
segala maksud dan tujuannya
11.103 Jadi, ia mampu menaklukan banyak kota dan menggulingkan negara musuh-musuhnya
Sebagai hasil dari kepercayaan diri yang sangat tinggi, kemampuan dan pasukan yang perkasa,
kaisar tertinggi ini tidak harus membangun persekutuan strategis dengan negara-negara lain ataupun
membangun hubungan diplomatic guna memperkuat pengaruhnya
11.100 Jadi, ia (kaisar tertinggi) tidak harus berjuang untuk mendapatkan persekutuan dari negara-negara
lain
11.101 Ia tidak harus mengembangkan atau membina kekuatan dari negara lain
Sebaliknya karena dominasi kekuasaanya yang besar, ia mampu memecah orang lain untuk
bersatu melawannya
11.99 Ia akan mengatasi musuhnya dengan sangat meyakinkan dan membuat negara-negara lain begitu
kagum sehingga tak satu pun dari para sekutu (musuhnya) akan berani bersatu melawannya
Jadi, dengan menerapkan seni menjadi seorang jenderal, kaisar tertinggi mampu menguasai para
musuhnya dengan kemenangan cepat dan menentukan, dengan hanya sedikit atau tanpa perlawanan sama
sekali
Prinsip Lain yang Mengatur Operasi Militer
Kesimpulan bab ini berupa nasihat panjang mengenai pelaksaan operasi militer
11.27 Bergeraklah hanya bila terdapat keuntungan untuk diraih
11.28 Berhentilah ketika tidak ada keuntungan yang dapat diraih
11.29 Bila saya ditanya : apa yang dapat dilakukan pada musuh yang sedang mendekat, yang jumlahnya
lebih banyak, lebih tertib dan terpimpin baik?
11.30 Saya akan menyarankan : Jadilah yang pertama menangkap sesuatu yang paling dihargai oleh
musuh sehingga ia akan mengabulkan segala tuntutan anda
11.31 Kecepatan adalah inti dalam penggunaan dan penempatan pasukan dalam perang
11.32 Manfaatkan ketidaksiapan musuh
11.33 Berjalanlah di jalan-jalan yang tidak ia harapkan atau pedulikan
11.34 Seranglah di mana musuh yang paling tidak menyangka
11.35 Prinsip-prinsip yang mengatur pasukan penyerang adalah sebagai berikut : ketika anda telah
menembus jauh ke dalam wilayah musuh, pasukan anda harus sangat terfokus dan terpusat sehingga
musuh tidak akan mampu mengalahkan anda
11.36 Anda harus mampu menjarah dan hidup dari sumberdaya musuh sehingga pasukan anda akan
mendapatkan makanan dan pasokan yang cukup
11.37 Kenyangkan dan peliharalah pasukan secara bijaksana dan jangan melelahkan mereka jika tidak
perlu
11.38 Satukan jiwa dan semangat juang pasukan, serta pertahankan dan himpunlah kemampuan tempur
mereka yang luar biasa
11.39 Ketika tiba saatnya untuk menempatkan prajurit, gunakan berbagai strategi dan rencana yang
berada di luar perkiraan musuh
Prinsip ini tumpang tindih dengan seni menjadi seorang jenderal dan poin-poin mengenai kaisar tertinggi.
Jadi, semua prinsip ini harus diterapkan secara berkaitan dan tidak diperlakukan seolah prinsip itu
eksklusif satu sama lain. Prinsip tambahan :
1. Menetapkan berbagai penghargaan di luar norma dan kebiasaan
11.104 Dalam situasi perang, berikan penghargaan yang berbeda dari kebiasaan umum dan norma
Ini dilakukan untuk membangkitkan keberanian di medan pertempuran
2.38 Karena itu, orang pertama yang berhasil menangkap sepuluh kereta perang dalam suatu pertempuran
kereta harus diberi penghargaan
7.36 Ketika menjarah dan menguras kekayaan desa, kota, dan kota besar, bagilah hasil jarahan itu dengan
pasukan
7.37 Ketika menduduki wilayah-wilayah yang ditaklukan, bagilah perolehan (dengan para jenderal yang
berkontribusi penting dalam operasi ini)
2. Menerapkan berbagai hukum dan peraturan yang tidak sesuai kebiasaan
11.105 Laksanakan perintah yang tidak sesuai dengan hukum dan peraturan yang lazim
Dalam peperangan, orang tidak boleh begitu kaku memegang seperangkat peraturan tertentu yang dapat
menghambat maneuver dan penempatan militer serta melumpuhkan kemampuan tempur
8.12 Ada sejumlah perintah militer yang tidak perlu ditaati
3. Memperkuat kesatuan dan kerja sama tim sehingga seluruh pasukan bergerak bagaikan satu orang
11.106 Pimpinlah beragam kekuatan pasukan seolah sedang member perintah kepada satu orang
7.44 Begitu pasukan bersatu sebagai satu tubuh, prajurit-prajurit yang berani tidak akan bergerak maju
sendirian
7.45 Orang-orang yang pengecut juga tidak akan mundur sendirian
4. Menyembunyikan niat dan motif dari para perwira dan prajurit
11.107 Perintahkan para perwira dan prajurit untuk menjalankan tugas, tetapi jangan beritahu mereka
alasan atau maksudnya
Hal ini mencegah spekulasi, kabar burung, dan desas desus
11.68 Seni menjadi seorang jenderal adalah berpikir dengan tenang dan serius, sukar dimengerti dan
menyeluruh dalam menyusun strategi, serta ketat, adil dan tidak berat sebelah dalam mengelola urusan
militer
11.69 Ia harus mampu menjaga informasi agar tidak diketahui oleh para perwira dan prajuritnya sehingga
mereka tidak akan mengetahui rencananya
11.73 Ia akan memimpin pasukannya jauh ke dalam wilayah musuh yang berbahaya dan kemudian
mengungkapkan niatnya (rahasia) yang sesungguhnya setelah membakar perahu dan memecahkan
belanga untuk memasak
5. Mengungkapkan keuntungan tetapi menyembunyikan bahaya dari para perwira dan prajurit
11.108 Perintahkan mereka untuk mengejar berbagai keuntungan dan perolehan, tetapi jangan ungkapkan
bahaya yang ada
Ini akan memastikan rasa takut tidak bangkit secara tidak perlu
11.72 Sang Jenderal (yang cerdik dan cakap) yang sedang menjalankan misi militer khusus adalah seperti
seorang yang memimpin orang-orangnya untuk mendaki tempat yang tinggi dan pada saat yang paling
genting, menyingkirkan tangga yang membawa mereka naik
6. Menciptakan situasi yang dapat membangkitkan keberanian pasukan. Caranya termasuk
melemparkan pasukan itu ke dalam medan berbahaya dan medan kematina, serta menempatkan
mereka dalam situasi di mana tidak ada jalan keluar
11.109 Lemparkan para perwira dan prajurit ke medan berbahaya maka mereka akan berusaha bertahan
hidup
11.110 Tempatkan para prajurit di medan kematian dan mereka akan berjuang keras untuk hidup
11.111 Ketika pasukan itu dilemparkan ke dalam situasi-situasi dengan bahaya besar, mereka mampu
mengubah kekalahan menjadi kemenangan
7. Mempraktikan tipuan yang ditujukan untuk mendapatkan kemenangan dan menurunkan
kewaspadaan musuh
11.112 Jadi, seni peperangan adalah untuk berpura-pura menampung berbagai motif dan hasrat musuh
11.121 Jadi, pada permulaan pertempuran, berpura-puralah malu bagaikan seorang gadis perawan guna
memancing musuh memberikan celah
11.122 Seiring berlangsungnya pertempuran, hendaknya anda menjadi sama cepatnya dengan kelinci
yang kabur sehingga dapat memanfaatkan ketidak siapan musuh
Sesungguhnya, sang ahli perang mampu menyempurnakan tipuan menjadi seni, sebagai contoh, ia akan
berpura-pura rapuh dan malu-malu bak seorang gadis perawan sehingga ia dapat memancing musuh agar
Rakus dan berpuas diri lalu ia akan menyerang tanpa belas kasihan pada peluang pertama.
7.27 Jadi, perang didasarkan pada penerapan tipuan untuk mencapai keberhasilan
Hal yang paling menakutkan adalah ketika sang jenderal mempraktikan tipuan menjadi suatu seni yang
indah
1.30 Semua pertempuran didasarkan pada prinsip PENIPUAN
1.31 Jadi, bila anda mampu, berpura-puralah bahwa anda tidak mampu
1.32 Ketika anda mampu menempatkan kekuatan prajurit anda, berpura-puralah anda tidak mampu
melakukannya
1.33 Ketika anda hampir mencapai tujuan anda, berpura-puralah anda masih jauh sekali; dan bila anda
masih jauh sekali dari tujuan anda, berpura-puralah anda sudah dekat
5.26 Untuk berpura-pura menjadi pengecut (di hadapan musuh), seseorang harus memiliki keberanian
yang besar
Ini akan memancing musuh untuk berpikir bahwa anda merupakan korban dan sasaran empuk.
Untuk mencapai hal ini, anda harus memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi situasi dan mengambil
berbagai postur yang akan menipu musuh (5.29)
5.27 Untuk berpura-pura lemah dan rapuh (di hadapan musuh), seseorang harus memiliki pasukan yang
sangat unggul
Ini akan memancing musuh untuk berpuas diri dan menggodanya untuk membuat gerakan yang
terburu-buru. Untuk mencapai hal ini, anda harus memiliki kreativitas guna mengembangkan berbagai
formasi dan susunan yang tampak tak teratur, kacau, dan dapat dieksploitasi musuh (5.30)
5.28 Keteraturan dan kekacauan bergantung pada organisasi dan struktur
Ini membuat orang berpikir, mana yang sejati dan mana yang bukan?
8. Terfokus dan terpusat untuk menyerang musuh
11.113 Pusatkan kekuatan anda pada satu posisi musuh
11.114 Jadi, meski datang dari jarak seribu mil, anda masih dapat membunuh para jenderal musuh
11.115 Ini adalah apa yang dimaksudkan dengan seni menyelesaikan tugas secara terampil dan cakap
Tujuan dari fokus dan pemusatan adalah untuk memiringkan keseimbangan kekuatan guna
menguntungkan diri sendiri, sehingga ketika menyerang musuh, itu akan seperti batu yang dilemparkan
ke arah telur. Ada banyak penerapan dari prinsip fokus dan pemusatan seperti yang ditekankan dalam
berbagai tempat
6.26 Jika saya dapat memusatkan dan menyatukan semua prajurit saya di sebuah tempat sementara
prajurit musuh terpencar di sepuluh tempat berbeda, saya dapat menggunakan seluruh kekuatan saya
untuk melawan sepersepuluh pasukannya
6.27 Jadi, saya akan menjadi pasukan yang unggul dalam hal jumlah dan lebih kuat dan ia akan menjadi
pasukan yang lebih kecil dan lebih lemah
6.28 Jika saya dapat menggunakan pasukan yang lebih besar dan kuat untuk menyerang pasukan yang
lebih kecil dan lemah, musuh yang bertempur melawan saya itu pasti akan dapat dikalahkan dengan
mudah
9.69 Pusatkan berbagai kekuatan pasukan anda secukupnya dan nilailah gerakan dan motif musuh secara
akurat sehingga dapat menangkapnya
9. Menerapkan keamanan yang luar biasa ketat ketika perang diumumkan, dengan menutup semua
rantai komunikasi yang mungkin, jalan keluar dan kontak dengan negara lain
11.116 Jadi, bila tanggal pertempuran sudah diputuskan, tutuplah semua jalan keluar di perbatasan,
batalkan semua izin perjalanan, dan jangan biarkan adanya gerakan dari para utusan dari negara-negara
lain
Ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya kebocoran informasi dan agar semangat tempur pasukan
tidak terganggu oleh pengaruh luar
10. Betul-betul memastikan kerahasiaan rencana dengan menyusun rencana dalam ruangan tertutup di
kuil para leluhur
11.117 Selesaikan dan awasi dengan teliti semua persiapan, rencana dan strategi akhir (untuk berperang)
di kuil para leluhur
6.29 Musuh tidak boleh mengetahui tempat (medan pertempuran) di mana saya bermaksud menyerang
11. Merebut apa yang paling melukai musuh
11.119 Tangkaplah lebih dahulu apa yang sangat dihargai oleh musuh, dan jangan biarkan musuh
mengetahui tanggal serangan
Dengan merebut berbagai hal, orang, kota dan sebagainya sebagai suatu sarana untuk dipertukarkan,
untuk memaksa, dan menuntut berbagai konsesi
11.29 Bila saya ditanya : apa yang dapat dilakukan pada musuh yang sedang mendekat, yang jumlahnya
lebih banyak, lebih tertib dan terpimpin baik?
11.30 Saya akan menyarankan : Jadilah yang pertama menangkap sesuatu yang paling dihargai oleh
musuh sehingga ia akan mengabulkan segala tuntutan anda
Biarpun ini merupakan taktik tak berprinsip tetapi sangat lazim dalam peperangan
12. Tidak mengungkapkan tanggal serangan
11.119 Tangkaplah lebih dahulu apa yang sangat dihargai oleh musuh, dan jangan biarkan musuh
mengetahui tanggal serangan
6.39 Jika anda mengetahui lokasi medan pertempuran dan tanggal pasti bagi pertempuran, pasukan anda
dapat melakukan perjalanan seribu mil dan tetap siap untuk bertempur
6.40 Jika anda tidak mengetahui lokasi medan pertempuran dan tanggal persis bagi pertempuran, maka
pasukan di sayap kiri anda tidak dapat menyelamatkan pasukan di sayap kanan
6.41 Pasukan sayap kanan tidak akan mampu membantu pasukan sayap kiri (ketika mereka ada dalam
kesulitan), pasukan depan tidak dapat memperkuat pasukan belakang, dan pasukan belakang tidak dapat
menolong pasukan depan
6.42 Masalah ini bahkan lebih rumit lagi mengingat pasukan terjauh mungkin berada pada jarak puluhan
mil, dan pasukan terdekat terpisah beberapa mil jauhnya
13. Mencocokan strategi dengan keadaan musuh dan situasi pertempuran
11.120 Strategi militer harus disesuaikan dengan keadaan musuh sehingga berbagai tindakan dan
keputusan dapat ditentukan seturut dengan hal itu
Sang ahli perang memiliki kemampuan misterius untuk melakukan adaptasi dan penyesuaian, mengubah
dan mengakomodasi berbagai strateginya sehingga cocok dengan musuh
5.34 Jadi, seorang ahli perang mencari kemenangan dari berbagai situasi serta kondisi pertempuran dan
tidak semata-mata mengandalkan segala upaya para perwira dan prajuritnya
Seorang ahli perang akan selalu mempelajari berbagai kondisi dan situasi pertempuran dengan
sangat cermat sebelum memutuskan strateginya. Penempatan strategi dan pemilihan tentaranya serta
peralatan untuk operasi militer tertentu tergantung kepada siapa musuh itu, keadaan alam, dan kondisi
daratan. Kemudian, jenderal yang tepat dipilih dan kombinasi yang tepat antara prajurit dan persenjataan
kemudian disiapkan. Ia tidak mengandalkan jenderal dan prajurit yang sama untuk bertempur di
pertempuran yang berbeda. Kondisi pertempuran yang berbeda-beda menentukan penempatan pasukan
yang berbeda.
5.35 Dengan demikian, ia mampu memilih orang-orang yang tepat (perwira dan prajurit) dan memercayai
mereka untuk mengeksploitasi berbagai situasi dan kondisi pertempuran
Menyesuaikan bakat yang tepat pada situasi yang tepat.
6.55 Karena itu, kemenangan yang dicapai dari setiap pertempuran terjadi karena berbagai strategi dan
taktik yang tidak pernah diulang
6.56 Sebaliknya, semua (strategi dan taktik) bervariasi sesuai keadaan (keadaan musuh, kondisi
pertempuran, sumberdaya yang ada pada diri sendiri, cuaca dan daratan) dengan berbagai kemungkinan
yang tak terbatas
Bertindak seperti air
6.57 Prinsip yang mendasari penempatan militer dapat disamakan dengan air
6.58 Ini adalah berbagai karakteristik yang melekat pada air yang mengalir untuk menghindari tempat
tinggi dan bergerak cepat ke arah bawah
6.59 Dengan cara yang sama, susunan dan penempatan suatu pasukan harus menghindari kekuatan dan
menyerang kelemahan
6.60 Sama seperti air mengendalikan alirannya sesuai dengan karakteristik daratan, sebuah pasukan harus
menciptakan kemenanganny sesuai situasi musuh
6.61 Jadi, dalam pelaksaan perang, tidak ada situasi dan kondisi yang tetap, sama seperti air tidak
memiliki bentuk dan konfigurasi yang terus menerus sama
Jenderal yang berhasil memperoleh kemenangan dengan beradaptasi pada berbagai kondisi dan situasi
musuh yang senantiasa berubah dapat dianggap sebagai seorang legenda
14. Menguasai seni menentukan waktu yang tepat
11.121 Jadi, pada permulaan pertempuran, berpura-puralah malu bagaikan seorang gadis perawan guna
memancing musuh memberikan celah
Mengetahui kapan harus berpura-pura lemah dan kapan menyerang menjadi sangat penting dalam seni
perang
7.52 Pada awal operasi militer, semangat juang pasukan tinggi
7.57 Ini adalah pengendalian atas faktor semangat juang
Mengetahui waktu yang tepat untuk menyerang adalah suatu seni yang dapat dikuasai dan tidak berbeda
dari seekor elang yang menyerang mangsanya
5.20 Ketika serangan ganas dari seekor rajawali menghancurkan tubuh mangsanya, ini karena serangan
itu dilakukan pada momen dan penetuan waktu yang tepat
5.21 Jadi, kekuatan dan daya gerak dari seorang ahli perang begitu besar dan ganas dan pemilihan
waktunya dalam menyerang sangat tepat dan cepat
15. Menggunakan kecepatan untuk memanfaatkan ketidaksiapan musuh
11.122 Seiring berlangsungnya pertempuran, hendaknya anda menjadi sama cepatnya dengan kelinci
yang kabur sehingga dapat memanfaatkan ketidak siapan musuh
Dengan kecepatan tinggi, musuh bukan hanya tidak siap dan tidak waspada, tetapi ia mungkin begitu
terkejut sehingga tidak tahu bagaimana menanggapi serangan anda
7.30 Jadi, ketika bergerak, jadilah tangkas dan tak tampak seperti angin
11.31 Kecepatan adalah inti dalam penggunaan dan penempatan pasukan dalam perang
11.32 Manfaatkan ketidaksiapan musuh
11.34 Seranglah di mana musuh yang paling tidak menyangka
.
11.12 Oleh karena itu, ketika berada di medan yang menyebar, jangan terlibat pertempuran
11.13 Ketika berada di medan perbatasan, jangan berhenti (atau menghentikan gerak maju pasukan)
11.14 Ketika musuh menduduki medan kunci, jangan lancarkan serangan
11.15 Ketika berada di medan komunikatif, pastikan bahwa pasukan anda tidak terpisah
11.16 Ketika berada di medan fokus, anda harus berupaya untuk bersahabat dan bersekutu dengan negara-
negara tetangga
11.17 Ketika berada di medan serius, jarahlah pasokan dan sumberdaya musuh
11.18 Ketika berada di medan berbahaya, percepatlah gerakan pasukan
11.19 Ketika berada di medan yang menyempit, buatlah rencana dan susunlah strategi
11.20 Ketika berada di medan kematian, bertarunglah mati-matian
11.21 Dikatakan bahwa para ahli strategi militer di masa lampau mampu memastikan bahwa pasukan
musuh di barisan depan dan belakang tidak dapat saling memperkuat tepat pada waktunya
11.22 Mereka memastikan bahwa pasukan-pasukan musuh yang lebih besar dan kecil tidak akan mampu
mendukung atau saling mengandalkan
11.23 Mereka memastikan bahwa para perwira dan prajurit (musuh) tidak akan mampu saling
menyelamatkan
11.24 Mereka memastikan bahwa komando dan perintah (musuh) dari atas ke bawah tidak akan diterima
ataupun ditaati
11.25 Sebagai hasilnya, pasukan musuh akan tercerai berai dan tidak mampu memusatkan diri
11.26 Bahkan, ketika mereka berhasil berkumpul bersama, mereka tidak pernah dapat memiliki suatu
pasukan yang lengkap dan tertib
11.27 Bergeraklah hanya bila terdapat keuntungan untuk diraih
11.28 Berhentilah ketika tidak ada keuntungan yang dapat diraih
11.29 Bila saya ditanya : apa yang dapat dilakukan pada musuh yang sedang mendekat, yang jumlahnya
lebih banyak, lebih tertib dan terpimpin baik?
11.30 Saya akan menyarankan : Jadilah yang pertama menangkap sesuatu yang paling dihargai oleh
musuh sehingga ia akan mengabulkan segala tuntutan anda
11.31 Kecepatan adalah inti dalam penggunaan dan penempatan pasukan dalam perang
11.32 Manfaatkan ketidaksiapan musuh
11.33 Berjalanlah di jalan-jalan yang tidak ia harapkan atau pedulikan
11.34 Seranglah di mana musuh yang paling tidak menyangka
11.35 Prinsip-prinsip yang mengatur pasukan penyerang adalah sebagai berikut : ketika anda telah
menembus jauh ke dalam wilayah musuh, pasukan anda harus sangat terfokus dan terpusat sehingga
musuh tidak akan mampu mengalahkan anda
11.36 Anda harus mampu menjarah dan hidup dari sumberdaya musuh sehingga pasukan anda akan
mendapatkan makanan dan pasokan yang cukup
11.37 Kenyangkan dan peliharalah pasukan secara bijaksana dan jangan melelahkan mereka jika tidak
perlu
11.38 Satukan jiwa dan semangat juang pasukan, serta pertahankan dan himpunlah kemampuan tempur
mereka yang luar biasa
11.39 Ketika tiba saatnya untuk menempatkan prajurit, gunakan berbagai strategi dan rencana yang
berada di luar perkiraan musuh
11.40 Tempatkan pasukan-pasukan anda dlama berbagai posisi di mana mereka tidak bisa melarikan diri
sehingga mereka akan bertarung mati-matian tanpa berpikir untuk melarikan diri
11.41 Ini karena bila mereka tidak takut mati, perwira dan prajurit akan memberikan kemampuan terbaik
mereka dalam pertempuran
11.42 Ketika pasukan terjebak dalam keadaan yang berbahaya dan sangat sulit, mereka akan kehilangan
rasa takut mereka
11.43 Ketika mereka tidak memiliki tempat lain untuk melarikan diri, mereka akan menjadi teguh dan
ulet dalam semangat tempur mereka
11.44 Bila mereka telah menembus jauh ke dalam wilayah musuh, mereka akan sangat berhati-hati dalam
bertindak
11.45 Ketika tidak ada pilihan lain yang tersisa, mereka akan bertarung tanpa rasa takut
11.46 Jadi, pasukan ini tidak memerlukan instruksi agar tetap waspada dan siaga untuk bertempur
11.47 Pasukan itu tidak perlu meminta untuk melakukan apa yang diharapakan dari mereka
11.48 Tidak ada disiplin yang dibutuhkan untuk memperoleh kedekatan hubungan dan dukungan mereka
11.49 Tidak ada perintah yang dibutuhkan untuk memperoleh kepercayaan dan kebergantungan mereka
11.50 Pasukan yang demikian melarang praktik takhayul dan menyingkirkan keraguan serta kabar burung
dan dengan demikian membuatnya mampu menghadapi kematian tanpa rasa takut
11.51 Para perwira dan prajurit saya tidak memiliki jalan masuk menuju kekayaan, tetapi ini bukan
karena mereka membenci penimbunan harta milik berupa materi
11.52 Mereka tidak takut kehilangan hidup mereka bukan karena mereka tidak menginginkan umur
panjang
11.53 Pada hari ketika perintah untuk berperang dikeluarkan, pasukan itu akan menangis, mereka yang
sedang duduk akan mengucurkan air mata, dan ingus akan membasahi pakaian mereka
11.54 Mereka yang sedang berbaring akan mengucurkan air mata yang mengalir turun ke pipi
11.55 Namun, ketika dilemparkan dalam posisi di mana tidak ada jalan keluar, mereka akan
memperlihatkan keberanian Zhuan Zhu dan Cao Gui yang tanpa rasa takut
Zhuan Zhu yang berasal dari negara Wu, hidup di zaman yang sama dengan Sun Zi. Dikenal karena
tindakan berani dalam pembunuhan kaisar Wu Wang Liao. Zhuan Zhu bekerja untuk Gong Zi-Guang
untuk menjalankan suatu misi yang sangat berbahaya dan bersifat bunuh diri. Untuk mengatasi
kecurigaan dan terdeteksi rencana ini, Zhuan Zhu menyamar menjadi seorang pelayan kaisar dan
menyembunyikan belatinya di perut seekor ikan besar yang disajikan di sebuah piring bagi kaisar. Setelah
membunuh kaisar ia tidak dapat melarikan diri dan atas perbuatannya yang gagah berani dan bersifat
bunuh diri Zhuan Zhu mendapat tempat dalam sejarah China
11.56 Jadi, pasukan yang ahli dalam peperangan dapat disamakan dengan ular Shuai Ran
11.57 Shuai Ran adalah seekor ular yang ditemukan di Gunung Chang
11.58 Bila anda menyerangnya (Shuai Ran), ekornya akan menyerang anda
11.59 Bila anda menyerang ekornya, kepalanya akan menyerang anda
11.60 Bila anda menyerang badannya, baik kepala dan ekornya akan menyerang anda
11.61 Bila saya ditanya : Dapatkah penempatan prajurit memiliki kemampuan yang sama dengan Shuai
Ran? Jawaban saya : Itu mungkin
11.62 Dikatakan bahwa rakyat dan para prajurit kerajaan Wu dan Yue sangat membenci satu sama lain
11.63 Namun, jika mereka ditempatkan dalam perahu yang sama dan menghadapi angin yang kuat dan
mengancam, mereka akan bekerja sama dan saling membantu seperti tangan kiri dan tangan kanan
11.64 Jadi, tidaklah mencukupi untuk bergantung pada tindakan mengikat kuda dan mengubur roda-roda
kereta perang sebagai alat untuk mengendalikan pasukan itu
11.65 Pemastian bahwa pasukan-pasukan itu menyatu bagaikan satu tubuh dan berani itu bergantung
kepada pemerintah dan organisasi dari pasukan itu
11.66 Penempatan yang efektif baik bagi pasukan yang lebih kuat maupun yang lebih lemah tergantung
pada pemahaman dan pemanfaatan dataran
11.67 Jadi, sang ahli perang memimpin pasukannya seolah ia sedang memimpin satu orang saja, ini tidak
terhindarkan
11.68 Seni menjadi seorang jenderal adalah berpikir dengan tenang dan serius, sukar dimengerti dan
menyeluruh dalam menyusun strategi, serta ketat, adil dan tidak berat sebelah dalam mengelola urusan
militer
11.69 Ia harus mampu menjaga informasi agar tidak diketahui oleh para perwira dan prajuritnya sehingga
mereka tidak akan mengetahui rencananya
11.70 Ia mengubah metodenya dalam melakukan banyak hal serta mengubah strateginya sehingga tak
seorang pun memahami segala rencana dan siasatnya
11.71 Ia mengubah lokasi perkemahannya dan melakukan perjalanan melalui rute yang tak disangka-
sangka sehingga tak seorang pun dapat menebak motifnya
11.72 Sang Jenderal (yang cerdik dan cakap) yang sedang menjalankan misi militer khusus adalah seperti
seorang yang memimpin orang-orangnya untuk mendaki tempat yang tinggi dan pada saat yang paling
genting, menyingkirkan tangga yang membawa mereka naik
11.73 Ia akan memimpin pasukannya jauh ke dalam wilayah musuh yang berbahaya dan kemudian
mengungkapkan niatnya (rahasia) yang sesungguhnya setelah membakar perahu dan memecahkan
belanga untuk memasak
11.74 Ia akan memimpin pasukan seperti sekawanan domba, menggembalakan mereka pada satu arah,
lalu mengalihkan kembali ke arah lain tanpa mereka memahami apa yang sedang ia lakukan
11.75 Mengumpulkan semua divisi pasukan dan menghadapkan mereka pada bahaya besar, itulah yang
diharapkan untuk dilakukan oleh seorang jenderal
11.76 Variasi dan perubahan dari berbagai jenis medan, berbagai keuntungan yang terkait dengan
tindakan bertahan dan menyerang, serta pemahaman atas sifat dasar manusia, semua itu merupakan aspek
penting yang harus dipelajari dengan cermat
11.77 Prinsip yang mengatur pendudukan atas wilayah musuh adalah ketika suatu pasukan menerobos
jauh ke dalam wilayah musuh, pasukan itu akan lebih terfokus dan bersatu dalam pertempuran, ketika
pasukan itu menerobos tidak begitu jauh, semangat tempurnya cenderung terancam dan mencair
11.78 Ketika pasukan itu meninggalkan negerinya dan menyebrangi perbatasan menuju negeri lain untuk
bertempur, pasukan itu berada di medan terisolasi
11.79 Bila suatu daerah sangat mudah dicapai dan komunikatif bagi semua pihak, itu adalah medan fokus
11.80 Ketika suatu pasukan menerobos jauh ke dalam wilayah musuh, pasukan itu berada di medan serius
11.81 Ketika suatu pasukan menerobos tidak jauh ke dalam wilayah musuh, mereka berada di medan
perbatasan
11.82 Bila daerah yang dekat dengan barisan belakang sangat berbahaya dan daerah di depannya sangat
sempit, medan itu adalah medan menyempit
11.83 Suatu daerah yang tidak memiliki jalan untuk meloloskan diri disebut medan kematian
11.84 Di medan yang menyebar, sang jenderal harus menyatukan kebulatan tekad pasukan
11.85 Di medan perbatasan, sang jenderal harus tetap menjaga agar pasukannya tetap berhubungan erat
11.86 Ketika menghadapi medan kunci, sang jenderal harus cepat-cepat membawa pasukannya untuk
maju mendudukinya sebelum musuh melakukan itu
11.87 Di medan komunikatif, sang jenderal harus waspada dalam bertahan
11.88 Di medan fokus, sang jenderal harus memperkuat persekutuannya dengan negara-negara tetangga
11.89 Di medan serius, seorang jenderal harus terus menerus memastikan pasokan makanan dan
perbekalan
11.90 Di medan berbahaya, seorang jenderal harus mendorong pasukannya untuk maju dengan cepat
dalam rangka melewatinya
11.91 Di medan yang menyempit, seorang jenderal harus mengunci jalan masuk dan keluarnya
11.92 Di medan kematian, sang jenderal harus bertarung seolah ia tidak ingin hidup lagi
11.93 Sudah merupakan sifat intuitif dari para prajurit untuk melawan ketika mereka dikepung, bertarung
sampai mati ketika mereka tidak memiliki pilihan lain, dan patuh ketika mereka berada dalam situasi yang
sangat berbahaya
11.94 Jadi, jika segala siasat dan taktik para panglima perang dari negara-negara tetangga tidak diketahui,
seseorang tidak boleh giat menjalin persekutuan apapun dengan mereka
11.95 Orang-orang yang tidak mengetahui kondisi pegunungan berhutan, dataran berbahaya dari jalur-
jalur pegunungan dan sifat berbahaya dari rawa dan paya-paya tidak akan mampu menggerakkan pasukan
11.96 Orang-orang yang tidak menggunakan pemandu local tidak akan mampu meraih segala manfaat
dataran
11.97 Jika seseorang gagal memahami dan memanfaatkan bahkan salah satu dari Sembilan jenis medan
itu, orang itu tidak dapat mengaku sebagai panglima tertinggi (kaisar) dari suatu pasukan penakluk
11.98 Tatkala seorang panglima tertinggi (kaisar) menyerang suatu negara yang besar, ia memastikan
musuh tidak akan dapat mengumpulkan semua kekuatannya untuk melawan dia
11.99 Ia akan mengatasi musuhnya dengan sangat meyakinkan dan membuat negara-negara lain begitu
kagum sehingga tak satu pun dari para sekutu (musuhnya) akan berani bersatu melawannya
11.100 Jadi, ia (kaisar tertinggi) tidak harus berjuang untuk mendapatkan persekutuan dari negara-negara
lain
11.101 Ia tidak harus mengembangkan atau membina kekuatan dari negara lain
11.102 Sebaliknya, ia mengandalkan kemampuan tertingginya untuk menguasai musuh guna mencapai
segala maksud dan tujuannya
11.103 Jadi, ia mampu menaklukan banyak kota dan menggulingkan negara musuh-musuhnya
11.104 Dalam situasi perang, berikan penghargaan yang berbeda dari kebiasaan umum dan norma
11.105 Laksanakan perintah yang tidak sesuai dengan hukum dan peraturan yang lazim
11.106 Pimpinlah beragam kekuatan pasukan seolah sedang member perintah kepada satu orang
11.107 Perintahkan para perwira dan prajurit untuk menjalankan tugas, tetapi jangan beritahu mereka
alasan atau maksudnya
11.108 Perintahkan mereka untuk mengejar berbagai keuntungan dan perolehan, tetapi jangan ungkapkan
bahaya yang ada
11.109 Lemparkan para perwira dan prajurit ke medan berbahaya maka mereka akan berusaha bertahan
hidup
11.110 Tempatkan para prajurit di medan kematian dan mereka akan berjuang keras untuk hidup
11.111 Ketika pasukan itu dilemparkan ke dalam situasi-situasi dengan bahaya besar, mereka mampu
mengubah kekalahan menjadi kemenangan
11.112 Jadi, seni peperangan adalah untuk berpura-pura menampung berbagai motif dan hasrat musuh
11.113 Pusatkan kekuatan anda pada satu posisi musuh
11.114 Jadi, meski datang dari jarak seribu mil, anda masih dapat membunuh para jenderal musuh
11.115 Ini adalah apa yang dimaksudkan dengan seni menyelesaikan tugas secara terampil dan cakap
11.116 Jadi, bila tanggal pertempuran sudah diputuskan, tutuplah semua jalan keluar di perbatasan,
batalkan semua izin perjalanan, dan jangan biarkan adanya gerakan dari para utusan dari negara-negara
lain
11.117 Selesaikan dan awasi dengan teliti semua persiapan, rencana dan strategi akhir (untuk berperang)
di kuil para leluhur
11.118 Bila musuh memberikan suatu celah, masuklah dengan cepat untuk memanfaatkannya
11.119 Tangkaplah lebih dahulu apa yang sangat dihargai oleh musuh, dan jangan biarkan musuh
mengetahui tanggal serangan
11.120 Strategi militer harus disesuaikan dengan keadaan musuh sehingga berbagai tindakan dan
keputusan dapat ditentukan seturut dengan hal itu
11.121 Jadi, pada permulaan pertempuran, berpura-puralah malu bagaikan seorang gadis perawan guna
memancing musuh memberikan celah
11.122 Seiring berlangsungnya pertempuran, hendaknya anda menjadi sama cepatnya dengan kelinci
yang kabur sehingga dapat memanfaatkan ketidak siapan musuh
..

Das könnte Ihnen auch gefallen