Abstrak

Mangan adalah metal esensial untuk perkembangan dan pertumbuhan, neurotxic jika paparannya
berlebihan. Trace element standar, di suplementasi pada neonatal parenteral (28 hari setelah bayi lahir)
mempunyai kadar mangan yang tinggi dan mekanisme kontrol gastrointestinal absortif yang normal.
Dimana

Result

Studi karakteristik populasi

Dari 73 subject pada studi, 2 ditarik oleh orang tua mereka dan 1 subjek meninggal sebelum MRI,
dimana tersisa 70 subjek yang tersedia untuk MRI. Dari 58 subject (83%; n= 39 dan 19 pada high dan
low exposure group respectively) mempunyai data MRI kualitas tinggi yang cukup untuk di sertakan
dalam analisis (gambar 1). Kualitas buruk terutama disebabkan oleh artifact gerak pada neotanus yang
tidak beraturan. Usia postmenstrual (GA (gestational age/usia kehamilan) plus Usia kronologis) pada
saat MRI serupa pada grup 2, meski media GA pada kelahiran lebih rendah pada grup High-expossure
(paparan tinggi) (27 di bandingkan dengan 37 minggu) (table 2). Per desain penelitian, hari nutrisi
parenteral (PN/Parenteral Nutrition) pada MRI lebih besar pada grup high-exposure dari pada grup low-
expossure. Pada grup low-expossure, 10 dari 19 subject menerima jumlah kecil dari TPN (total parenting
nutrition) (table 2); meidan waktu antara Parenteral Nutrition terakhir dan MRI untuk bayi tersebut
adalah 6.5 d (
Tes T1R/ MRI singkat untuk umur kehamilan di identifikasi bahwa bayi dalam resiko peningkatan
pengendapan mangan di otak yang terkait dengan pemberian makan parenteral yang biasanya
digunakan untuk merawat bayi yang sakit kritis
Mangan adalah metal esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Paparan
mangan yang berlebihan menghasilkan gejala yang menyerupai penyakit Parkinson, dengan luka yang
merusak basal ganglia. Namun, sedikit yang diketahui tentang bagaimana caranya Pemaparan mangan
yang berlebihan mempengaruhi otak dan perkembangan Dari bayi yang sakit kritis

PN solutions may contribute to excessive manganese exposure because intravenous administration of

manganese-containing solutions circumvents normal gastrointestinal control mechanisms