Sie sind auf Seite 1von 2

Nama : Andi Aqilla Putri

Kelas : XC

Sejarah Hari Kartini

Saya akan menceritakan sedikit tentang sejarah hari Kartini. Sebelumnya, saya
akan memberitahu siapa itu RA Kartini. RA. Kartini adalah perempuan kelahiran
Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879. Raden Adjeng (RA) Kartini
adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden
Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama,
tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti
Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari
sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.

Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.


R.A. Kartini tidak suka dipanggil Raden Ayu, dia lebih suka dipanggil Katini
saja. Hal ini diketahui saat ayahnya pertama kali memberinya gelar Raden Ayu
sesaat setelah dia pulang sekolah. Setelah pemberian gelar itu dia terus
memikirkan dua kata itu, dia pandang lingkungannya, dan terantuklah mata
batinnya pada kenyataan, betapa banyak Raden Ayu di sekelilingnya. Dan diam-
diam, Kartini mempelajari, apa Raden Ayu itu sesungguhnya. Dan akhirnya dia
tahu, Raden Ayu adalah status yang tak layak dibanggakan, sehingga dia pun tak
mau memakai gelar itu.

Sejarah diperingatinya Hari Kartini pada tanggal 21 April adalah setelah


ditetapkan oleh Presiden Soekarno dengan surat Keputusan Presiden Republik
Indonesia No.108 Tahun 1964 tertanggal 2 Mei 1964 dimana Kartini ditetapkan
sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional dan sekaligus menetapkan hari lahirnya
yaitu tanggal 21 April diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian
dikenal sebagai Hari Kartini.

Nah, pengaruh hari Kartini ini sangat berpengaruh besar bagi Indonesia karena
seperti yang kita ketahui, RA Kartini adalah salah satu pahlawan nasional yang
dikenal sebagai tokoh perempuan yang getol memperjuangkan hak hak kaum
wanita yang kemudian disebut emansipasi wanita. Kalau tidak ada RA Kartini,
mungkin sekarang hak wanita dan pria belum sama atau sederajat. Berkat
perjuangan beliu, sekarang wanita pun sama haknya dengan pria walaupun tentu
saja ada beberapa batasan-batasan tertentu.

Setiap tanggal 21 April, kita warga negara Indonesia khususnya perempuan


merayakan hari Kartini, dari tahun ke tahun yang kita tahu setiap hari Kartini di
sekolah diwajibkan memakai pakaian adat dari berbagai pelosok tanah airatau
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hari Kartini tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa hari Kartini ini mempunyai perngaruh yang sangatlah besar.
Nama : Andi Aqilla Putri
Kelas : XC

Di dalam keluarga, masyarakat, dan lainnya pun masih sangat banyak kekerasan
dan ketidakadilan terhadap wanita di Indonesia. Tapi sebagai perempuan haruskah
kita diam saja menerima perlakuan itu? Nasib kita sebagai perempuan ada di
tangan kita sendiri, maka kaum wanita harus memperlihatkan bahwa wanita itu
bukan kaum yang lemah.

Das könnte Ihnen auch gefallen