Sie sind auf Seite 1von 10

ALAT PERCOBAAN GERAK JATUH BEBAS (GJB)

PROPOSAL PENGEMBANGAN ALAT

Oleh:
Alfi Firman Syah
NIM 140210102087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
JUDUL
Alat Percobaan Gerak Jatuh Bebas (GJB)

1. GAGASAN ALAT
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai benda-benda yang
mengalami gerak jatuh bebas, misalnya gerak buah yang jatuh dari pohonnya.
Dalam hal ini gerak jatuh bebas merupakan benda yang mengakibatkan benda
melewati lintasan lurus vertikal karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Para ahli
pada masa lalu telah banyak mempabahas tentang gerak jatuh bebas ini. Aristoteles
menyatakan bahwa benda yang massanya lebih besar akan jatuh lebih cepat
dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi
pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap
bahwa benda yang massanya lebih besar jatuh lebih cepat dari benda yang lebih
ringan dan bahwa laju jatuh benda sebanding dengan massa benda tersebut. Galileo
adalah orang pertama yang menurunkan hubungan matematis. Sumbangan Galileo
yang khusus terhadap pemahaman kita mengenai gerak benda jatuh, dapat
dirangkum sebagai berikut: Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak
adanya hambatan udara, semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang
sama. Kita menyebut percepatan ini sebagai percepatan yang disebabkan oleh
gravitasi pada bumi dan memberinya simbol g. Besarnya kira-kira 9,8 m/s2. Dalam
satuan Inggris alias British, besar g kira-kira 32 ft/s2. Percepatan yang disebabkan
oleh gravitasi adalah percepatan sebuah vektor dan arahnya menuju pusat bumi.
Saat ini telah terdapat banyak alat-alat percobaan yang dapat membuktikan
tentang teori gerak jatuh bebas tersebut. Pada jenjang sekolah menengah
kebanyakan telah memiliki alat percobaan gerak jatuh bebas guna memfasilitasi
siswa dalam proses pembelajaran. Tetapi, kebanyakan alat-alat yang digunakan
masih memanfaatkan alat-alat konvensional/manual. Hal tersebut mengharuskan
tingkat ketilitian yang tinggi oleh pengguna alat untuk mendapatkan hasil yang
akurat dan meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam percobaan. Misalnya saja
yang masih banyak digunakan saat ini yaitu penggunaan stopwatch manual dalam
proses penghitungan waktu, yang tentunya masih rendah dalam tingkat ketelitian
pencatatan waktu.
Seiring dengan berkembangnya teknologi juga mempengaruhi keterbaruan
alat-alat percobaan yang ada, termasuk alat percobaan gerak jatuh bebas. Telah
dikembangkan pula alat percobaan gerak jatuh bebas yang telah dilengkapi sensor
photogate serta pencacah waktu digital otomatis sehingga tingkat akurasi hasil
percobaan sangat baik. Namun untuk mendapatkan alat tersebut harus
mempersiapkan biaya yang cukup mahal, sehingga masih perlu kiranya
dikembangkan alat yang baik namun juga dengan biaya yang ramah.
Dalam proposal pengembangan alat ini, mencoba mengembangkan alat
percobaan gerak jatuh bebas dengan tingkat akurasi yang baik dan biaya lebih
terjangkau. Disini coba mengembangkan alat percobaan gerak jatuh bebas dengan
memanfaatkan sensor photodioda sebagai penangkap pergerakan benda yang
dihubungkan pada pencacah waktu digital otomatis dilengkapi dengan LCD yang
didesain mandiri, dengan demikian dapat menekan biaya yang dibutuhkan.

2. KAJIAN TEORI
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak yang
membicarakan gerak suatu benda tanpa memandang gaya yang bekerja pada benda
tersebut (massa benda diabaikan). Jadi jarak yang ditempuh benda
selama geraknya hanya hanya ditentukan oleh kecepatan dan percepatan. Gerak
jatuh bebas adalah gerak jatuh benda pada arah vartikal dari ketinggian h tertentu
tanpa kecepatan awal. Jadi gerak benda hanya dipengaruhui oleh gravitasi bumi
sebesar g. Gerak jatuh jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda
melewati lintasan berbentuk lurus karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Gerak
jatuh bebas mengakibatkan gesekan dan perubahan kecil percepatan terhadap
ketinggian. Percepatan gerak jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi yang
besarnya 9,8 m/s2 dan berarah menuju kepusat bumi. Gesekan yang dimaksud di
sini adalah gesekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari
ketinggian tertentu dalam ruang terbuka akan diperlambat akibat gaya gesekan dan
laju udara, pada percepatan gerak jatuh bebas sering ditemukan bahwa hasil
percepatan yang dialami benda tidak seuai dengan hasil percepatan gravitasi bumi,
hal tersebut terjadi karena sesungguhnya benda tersebut telah mengalami
perlambatan oleh gaya gesek udara. Percepatan yang dialami benda pada gerak
jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bila benda tersebut dijatuhkan
pada ruang hampa udara (Pantur, 1985).
Selama membahas Gerak Jatuh Bebas, kita menggunakan rumus/persamaan
GLBB, yang telah dijelaskan pada pokok bahasan GLBB. Kita pilih kerangka acuan
yang diam terhadap bumi. Kita menggantikan x atau s (pada persamaan GLBB)
dengan h (ketinggian), karena benda bergerak vertikal. Kedudukan awal benda kita
tetapkan h0 = 0 untuk t = 0 dengan kecepatan awal v0 = 0. Percepatan yang dialami
benda ketika jatuh bebas adalah percepatan gravitasi, sehingga kita menggantikan
a dengan g. Sehingga kecepatan sesaat benda v(t) yang awalnya adalah:
v(t) = vo + gt
Berubah menjadi:
V(t) = gt .....................................................(1)
Dan setelah waktu t benda akan bergerak sejauh:
h = vot + gt2
h = gt2 ....................................................(2)
Sehingga perumusan untuk mencari percepatan gravitasi melalui
percobaan Gerak Jatuh Bebas dapat ditulis:
g = 2h/t2 .....................................................(3)
Percobaan ini ingin membuktikan tentang konsep gerak jatuh bebas dari
suatu benda dengan menggunakan alat percobaan gerak jatuh bebas yang
dilengkapi dengan sensor photodioda. Saat percobaan dimulai, magnet melepaskan
benda yang akan bergerak/jatuh vertikal menuju sensor photodioda. Mekanisme
kerja sensor photodioda yaitu diberikan LED yang memancar ke arah photodioda.
Saat benda melintas akan menghalangi pancaran cahaya LED ke photodioda. Pada
saat itu timer counter menghentikan perhitungan waktu dan hasil pencatatan waktu
ditampilkan pada layar LCD. Data waktu tersebut ditulis dalam tabel percobaan dan
dapat memnuhi tujuan percobaan.
3. DESAIN ALAT
Gambar desain alat percobaan gerak jatuh bebas sebagai berikut:

c
d
a

g f

Gambar 3.1 Alat Percobaan Gerak Jatuh Bebas

Gambar 3.2 Mekanisme Kerja Sensor Photodioda

Keterangan Alat:
a. Statif
b. Bosshead
c. Magnet
d. Bola Besi
e. Sensor Photodioda
f. Bak Pasir
g. LCD Timer Counter

Bagian-Bagian Alat:
Bagian
No Gambar Keterangan
Alat

Terbuat dari
besi, sebagai
a. Statif media
menyusun alat
percobaan

Terbuat dari
besi, sebagai
b. Bosshead
pengunci alat
pada statif

Elektromagnet,
c. Magnet sebagai holder
objek/benda

Terbuat dari
besi, sebagai
d. Bola Besi
objek/benda
yang
mengalami
GJB

Sebagai
Sensor
pendeteksi
e. Photodioda
gerak benda
(GJB)

Bak Pasir Sebagai


f.
landasan benda

LCD Timer
Sebagai alat
g. Counter
pencatat waktu

Sebagai
Meteran
h. pengukur
ketinggian

Sebagai
pengatur posisi
vertikal
i. Plumb Bob magnet dan
sensor agar
tepat dalam
satu garis lurus

4. METODE EKSPERIMEN
Prosedur yang digunakan dalam melaksakan percobaan gerak jatuh bebas ini
adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Percobaan
1) Mengetahui pengaruh massa benda pada kecepatan gerak jatuh benda.
2) Mengetahui hubungan ketinggian dengan waktu gerak jatuh benda.
3) Mengetahui nilai percepatan gravitasi bumi melalui percobaan.
b. Variabel Percobaan
1) Variabel kontrol: jenis bola besi pejal.
2) Variabel bebas: massa bola besi dan ketinggian magnet holder dari sensor.
3) Variabel terikat: waktu yang dibutuhkan bola besi saat lepas dari magnet
holder hingga melewati sensor.
c. Langkah Percobaan
1) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan serta merangkainya sesuai
perintah.
2) Menentukan tinggi yang bervariasi dari magnet ke sensor h1 dan h2.
3) Menggantung plumbop dengan teliti tepat pada bagian tengah sensor.
4) Selanjutnya, bola baja dilekatkan pada magnet holder, sebuah magnet
dinamis (alat elektromagnet berupa solenoida yang berfungsi sebagai
magnet apabila ada tegangan listrik).
5) Pada saat tegangan elektromagnet dihilangkan dengan cara menekann
tombol switch, bola dengan massa m akan jatuh dengan percepatan
konstan karena gaya gravitasi atau gaya berat sebesar: F = m.g
6) Pada percobaan, waktu pengukuran secara elektronik (timer) mulai
menghitung pada saat bola dilepaskan. Setelah melewati jarak jatuh,
sensor akan menghentikan waktu pengukuran. Pengukuran dapat
dilakukan dengan beberapa variasi jarak h1 dan h2 serta merubah massa
bola besi. Dan selama percobaan gesekan udara diabaikan.
7) Membaca dan mengamati waktu yang ditampilkan pada LCD timer
counter.
8) Menuliskan hasil percobaan dalam tabel hasil percobaan.
9) Mengulangi setiap percobaan yang sama sebanyak 3 kali, dan merubah
variabel secara bervariasi dan juga mengulangnya 3 kali.
d. Tabel Hasil Percobaan
No m (kg) h1 (m) h2 (m) t1 (s) t2 (s) g (m/s2)

5. TEKNIK ANALISIS DATA


Untuk mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan tujuan dari percobaan
melalui analisis data yang didapatkan dari hasil percobaan gerak jatuh bebas.
Tujuan yang pertama yaitu membuktikan bahwa massa tidak berpengaruh terhadap
terjadinya gerak jatuh bebas suatu benda. Percobaan pertama dilakukan dengan
variabel bebas massa benda yang divariasikan. Waktu yang tercatat pada LCD timer
counter dituliskan pada tabel hasil percobaan. Dari hasil tersebut akan terlihat
apakah massa berpengaruh pada gerak jatuh bebas. Sesuai dengan teori yang ada
bahwa massa tidak berpengaruh terhadap gerak jatuh bebas, maka seharusnya
waktu tempuh benda yang didapatkan dari setiap variasi massa akan sama
besarnya/identik/mendekati sama.
Kemudian untuk tujuan yang kedua yaitu mengetahui hubungan antara
ketinggian dengan waktu tempuh gerak jatuh bebas. Percobaan kedua dilakukan
dengan variabel bebas yaitu ketinggian awal benda yang mengalami gerak jatuh
bebas. Ketinggian awal divariasikan, jarak antar magnet holder dengan sensor
pertama h1 dan sensor kedua h2 diubah sesuai kebutuhan. Waktu yang tercatat pada
LCD timer counter ditulis dalam tabel hasil percobaan. Sesuai dengan teori yang
ada, seharusnya hasil percobaan yang didapatkan yaitu semakin tinggi titika awal
jatuhnya benda maka semakin lama pula waktu tempuh yang diperlukan oleh benda
selama mengalami gerak jatuh bebas, dengan kata lain ketinggian berbanding lurus
dengan waktu tempuh benda yang mengalami gerak jatuh bebas. Setelah
mendapatkan hasil lalu digambarkan pula grafik hubungan antara ketinggian awal
(h) dengan waktu tempuh (t) untuk memperjelas dan mempermudah dan menambah
pemahaman terhadap teori serta memudahkan dalam penarikan kesimpulan.
Tujuan yang ketiga yaitu mengetahui percepatan gravitasi bumi (g) melalui
percobaan gerak jatuh bebas. Memanfaatkan data waktu (t) yang telah didapatkan
pada percobaan sebelumnya. Kemudian data waktu (t) disubtitusikan dalam
persamaan g = 2h/t2. Sesuai dengan teori yang ada nilai g = 9,8 m/s2, hasil percobaan
seharusnya mendekati nilai g sesuai dengan teori. Nilai g tidak akan sama persis
karena benda mengalami gesekan atau hambatan dari udara. Setelah memenuhi
beberapa hal tersebut diharapkan praktikan dapat menarik kesimpulan dari
percobaan sesuai dengan tujuan yang ada.
Teknik analisis data yang digunakan untuk mendapatkan kesimpulan dalam
percobaan gerak jatuh bebas ini adalah sebagai berikut:
Pertanyaan/Pembahasan
a. Bagaimana pengaruh massa terhadap kecepatan gerak jatuh benda?
b. Bagaimana hubungan ketinggian dengan waktu gerak jatuh benda?
Gambarkan grafik hubungannya!

h (m)

t (s)

c. Bagaimana nilai percepatan gravitasi bumi (g) dalam percobaan? Hitung


percepatan gravitasi benda dengan persamaan g = 2h/t2 dan bandingkan
dengan teori yang ada!

DAFTAR PUSTAKA
Pantur. 1985. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Das könnte Ihnen auch gefallen