Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Kaget,Bingung,DanTeror:DimensiPsikokultural
DalamPengalamanPsikotik
Subandi
FakultasPsikologiUniversitasGadjahMadaYogyakarta
Abstract
Gangguan psikosis merupakan
Psychotic illness is the most severe salah satu jenis gangguan jiwa yang
formofmentalillness.Mostofpsychological paling berat. Prevalensi gangguan ini
and psychiatric literatures focus on the adalah satu persen (Kaplan & Sadock,
clinical sympstoms. Very few try to 1998). Di Indonesiaantara 0,3 1 persen,
understand the phenomenon from the artinya diperkirakan ada sekitar 2 juta
pasients subjective perspective. This article orang Indonesai menderita gangguan
aimed at providing an empathic psikotik.
understanding of having psychotic
PPDGJ3 menyebutkan beberapa
experience. Using ethnographic method, the
jenis gangguan psikotik, antara lain:
researcher worked very closely with nine
Javanese who experienced psychotic illness psikosis organik, skizophrenia, gang
for the first time. The psychotic experiences guan skizotipal, gangguan waham
werenarratedbytheparticipantsthemselves menetap, psikosis akut dan sementara,
andcrossedcheckedwiththeirfamilies.This gangguan waham induksi dan
article discussed the experience of psychosis skizoafektif (Maslim, 1996). Meskipun
fromthemomentofdevelopingpsychological beraneka bentuk gangguan psikosis,
and sociocultural conflicts which was gejala utama yang menonjol adalah
buried inside (the phase of burrying inside), adanya cara berpikir yang kacau, delusi
followed by the emerging of psychotic (gangguan isi pikiran, seperti delusi
experience (the phase of escaping control). kebesaran, delusi persekusi, siar pikir,
This paper analyzed how Javanese cultural sisippikirdsbnya),halusinasi(kesalahan
background of the participants were persepsi, misalnya halusinasi dengar,
integrated into psychotic experiences. The penglihatan, atau perabaan), dan perila
themes of kaget (being startled), bingung ku yang aneh (lihat Rathus & Nevid,
(confused) and teror (terror) will be 1991)
discussed.
Untuk memahamigangguan psiko
Keywords: psychotic illness, ethnographic,
sis ini pada umumnya penelitian difo
Javaneseculture
kuskanpadafactorpenyebabtimbulnya
40 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK
JURNAL PSIKOLOGI 41
SUBANDI
yaitu HTP (House Tree Person) dan SCT disampaikan di sini. Peneliti langsung
(SentenceCompletionTest). padaanalisisnarasitersebut.
Ada dua tema besar yang bisa
Hasil ditarik dari pengalaman psikotik yang
dirasakan oleh Sri. Pertama, penerapan
Untuk menyajikan hasil penelitian strategi memendam di dalam sebagai
ini, peneliti pertama kali menyajikan suatu cara mengatasi masalah kehi
narasi pengalaman psikotik dari salah dupan. Kedua, pengalaman psikotik
seorang partisipan dan menganalisisnya digambarkan sebagai suatu bentuk
secara mendalam. Selanjutnya beberapa hilangnyakontrol.
tema yang muncul dalam analisis terse
but dikembangkan dengan memper Memendam di dalam: Strategi indivi
hatikan narasi pengalaman dari parti dualdankultural
sipan lain. Hasil tes proyektif diintegra Sri menceritakan bahwa beberapa
sikan dalam analisis data sebagai suatu bulan sebelum sakit dia mengalami
bentuktriangulasi. konflikbatinyangberakarpadamasalah
perbedaan sikap dengan ibunya, dan
Analisis Narasi Pengalaman Psikotik perbedaan pandangan dalam melaksa
DariSri1 naan syariah Islam dengan teman satu
Pertama saya bertemu Sri, seorang kampus.
wanita muda berusia 20 tahun, di Konflik antara Sri dan ibunya
rumahnyadisebuahdesayangberjarak menggambarkan adanya perbedaan
sekitar 30 kilometer dari kota Yogya pandangan dan sikap antara generasi
karta. Pada pertemuan pertama saya tua yang tradisional dan generasi muda
dikejutkan oleh keterbukaan Sri dalam yang lebih memiliki sikap hidup
menceritakan pengalaman sakitnya. modern. Ibu Sri beranggapan bahwa
Dalam rentang waktu 2 tahun, peneliti seorang gadis harus sudah menikah
telah membangun hubungan peneliti padausiaduapuluh.Adalahmemalukan
partisipan yang cukup intens. Dari bagi keluarga jika memiliki anak
waktu ke waktu gambaran tentang perawan yang semakin tua. Ibu Sri
pengalaman psikotik Sri makin terinci menyatakan: Karena dia sudah cukup
dan makin jelas. Karena keterbatasan umuruntukmenikahdanmasihtinggal
tempat deskripsi narasi Sri tidak didesa,sayaingindiasegeramenikah.
Di sini Ibu Sri mewakili budaya Jawa
tradisional di mana orang pada umum
1
Untuk menjaga privasi partisipan, semua nama
nya sangat peka terhadap pendapat
yang disebutkan dalam artikel adalah bukan
nama sebenarnya. Nama tempat tinggal mereka orang lain di desa (Mulder, 1994). Pada
juga telah disamarkan tanpa menghilangkan masyarakatsepertiiniorangmengalami
kondisiriildilapangan.
42 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK
tekanan yang kuat untuk harus meng toleran. Ini ditunjukkan oleh caranya
ikuti (conform) pandangan masyarakat berpakaian selama beberapa kali
sekitar. Oleh karena itu ibu Sri lebih pertemuan dengan peneliti. Saat
suka melihat anak perempuannya pertamakalibertemu,Sritidakmemakai
menikah daripada melihatnya memiliki jilbab.Diamembiarkanrambutnyayang
karir yang sukses. Di sisi lain, Sri panjang tergerai seperti seorang penari
merupakan bagian dari suatu generasi Jawa (Sri pernah menjadi anggota
yang modern dan terdidik. Kerangka perkumpulan sekolah tari terkenal).
pikirnya terorientasi pada pengembang Namun di lain kesempatan ia memakai
anpribadi,mencapaitingkatpendidikan jilbab, seperti yang dipakai oleh seba
yang lebih tinggi, serta memiliki gian besar muslimah muda di Jawa. Sri
interaksi sosial yang lebih luas. Namun menjelaskan bahwa di kampus tempat
demikian, ternyata Sri tidak bisa nya belajar, sebagian besar temannya
sepenuhnyamelepaskandiridaritradisi. mengenakan pakaian muslim seperti
Permasalahan seputar pernikahan ini jubah yang longgar serta jilbab yang
masih tetap menjadi isu penting yang lebar.Merekamengatakanbahwamodel
melatar belakngi sakitnya. Dia meng pakaian seperti itulah yang sesuai
ungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak dengan syariah. Sri menjelaskan pada
setuju dengan adik lakilakinya yang peneliti bahwa ia dikritik oleh teman
menikah lebih dulu, tetapi dia tidak temannya karena tidak sungguh
beranimenyampaikanpadaibunya. sungguh mengikuti syariah Islam. Ia
Permasalahan seputar perkawinan tampaktertekanolehmasalahini.
yang melatarbelakangi munculnya Konflik yang berkaitan dengan
gangguan pada Sri, ternyata sesuai masalahpelaksanaanajaranagamayang
denganbeberapapenelitiansebelumnya, dialami Sri ini merupakan representasi
yang menemukan bahwa permasalahan bagaimana muslimah Jawa menjalani
keluarga,termasukmasalahpernikahan, proses transformasi dalam cara berpa
merupakan stressor paling banyak yang kian seperti yang diamati oleh Brenner
memicu munculnya gangguan psikotik (1996).
diJawa(Browne,1999;Good&Subandi, Cara Sri mengelola konflik dan
2000). pemasalahan hidupnya adalah dengan
Selain persoalan seputar perka diam dan memendam di dalam dirinya
winan, Sri juga menceritakan bahwa sendiri. Gaya coping seperti juga ditun
sebelum sakit dia mengalami konflik jukkan oleh hasil interpretasi tes HTP.
berkaitan dengan pengmalan Syariah Tes ini mengindikasikan bahwa ia suka
Islam. Sebagai muslimah yang dibesar berhubungan secara sosial dan lebih
kan dalam atmosfer Jawa dan Islam, tertarik melakukan kegiatan di luar
gaya religiusitas Sri cenderung lebih rumah. Pada saat yang sama, ia cende
JURNAL PSIKOLOGI 43
SUBANDI
44 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK
JURNAL PSIKOLOGI 45
SUBANDI
46 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK
JURNAL PSIKOLOGI 47
SUBANDI
48 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK
akan tahan terhadap keterkejutan yang kasus Sri, Endang, Wati, dan Wulan.
tibatiba. Pada contohcontoh ini, seringkali
Di samping menyebabkan sakit, pengalaman kaget mengusik keadaan
pengalaman yang mengejutkan juga tentrem. Dalam konteks ini, kaget dapat
dapat digunakan sebagai terapi. Simons menjadipemicugangguanpsikotik,dan
(1996: 66) menyatakan bahwa terapi dapat diasosiasikan dengan rasa malu
membuat kejutan (surprise) telah lama yang intens. Sejalan dengan itu,
diterapkan dalam proses penyembuhan mungkin strategi memendam di dalam
diseluruhdunia.Iaberpendapatbahwa yang dilakukan dengan mengubur kon
hal ini mungkin disebabkan oleh flik yang tidak terselesaikan membuat
perubahan radikal keadaan otak karena orangorang lebih rentan terhadap
sebagai akibat dari stimulus yang pengalamankaget.
mengejutkan. Sejumlah orang Jawa juga
BingungdanPenghindarandariStigma
meyakini ini. Dalam penelitian ini,
pemberian pengalaman yang menge Bingung merupakan bagian yang
jutkan untuk tujuan terapi terilustrasi tampak jelas dari narasi sakit Sri, juga
dalam kasus Endang. Saat Endang dalam narasi partisipan lainnya.
kambuh dan mulai menarik diri, Anggota keluarga biasanya mengenali
keluarganya berusaha keras melibatkan kebingungan partisipan dari perilaku
dirinya dalam kegiatan keluarga. Tapi mereka.Priyo(18th)adalahcontohyang
keluarganyaseringmenemukanEndang bagus. Dia mengalami sakit ketika saat
melamun, tenggelam dalam alam piki saat terakhir dia sekolah di STM.
rannya sendiri. Keluarganya kemudian Ayahnya mengatakan bahwa beberapa
mencoba memberi kejutan dengan tiba hari sebelum sakit, Priyo menunjukkan
tibamenggeserkursiyangdidudukinya. perilaku kebingungan. Saat pulang dari
Mereka yakin bahwa teknik ini dapat sekolah ia mengendarai sepedanya di
mengalihkan Endang dari dunia sisi jalan sebelah kanan. Waktu naik
khayalannyadanmembawanyakembali angkutan umum, ia turun di tempat
kedunianyata. yang sudah jauh melewati rumahnya.
Dari analisis di atas terlihat bahwa Perilaku bingungnya menjadi lebih
memendam di dalam merupakan suatu intenssaatiasakit.Iamencucikepalanya
strategi psikokultural untuk mengatasi berkalikali dan terus melakukan shalat
konflik.Tujuanstrategiiniadalahuntuk dengancarayangtidakbiasa.
memperoleh keadaan tentrem lahirbatin Perilaku yang sama juga ditun
yang pada umumnya dijadikan sebagai jukkan oleh Wulan pada tahaptahap
suatu bentuk kehidupan yang ideal. awal sakitnya. Ibunya mengatakan
Strategi ini kadang efektif, namun bahwa pada suatu hari setelah Wulan
terkadang tidak berhasil seperti dalam mengenakan seragam yang salah ke
JURNAL PSIKOLOGI 49
SUBANDI
50 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK
Tabel1
IstilahistilahLokalbagiSakitMental
Istilahdalam Istilahdalam SerapandariBahasa
BahasaJawa BahasaIndonesia InggrisatauBelanda
Kasar edan,sinting,gendeng, gila
kenter
Halus miring,setrip,ora syaraf,sakitjiwa,hilang setres(stress),eror
normal,oragenep,sarap akal,bingung (error),konslet(short
circuit)
Ilmiah gangguanjiwaatau psikosis(psychosis),
gangguanmental skizofrenia
(schizophrenia)
JURNAL PSIKOLOGI 51
SUBANDI
keyakinanyangdiperkuatolehpsikologi DaftarPustaka
populer yang menyatakan bahwa lebih
baik untuk membiarkan emosi terung Brenner, S. (1996). Reconstructing self
kap. Peneliti telah mengemukakan and society: Javanese Moslem
pendapat bahwa kaget, baik secara fisik women and the veil. American
Ethnologist,23(4),673697.
maupun psikologis, dipandang sebagai
penyebab seseorang kehilangan kontrol, Browne,K.O.(1999).LandscapesofDesire
dankarenaitumemicugangguan. andViolence:StoriedSelvesandMental
affliction in Central Java, Indonesia.
Dalamfasehilangkontrol,partisipan
Unpublished Dissertation, Univer
menjelaskan reaksi mereka terhadap
sityofWisconsinMadison.
pengalaman halusinatif dan delusio
Browne, K. O. (2001a). (Ng)amuk
nalnya sebagai suatu ketakutan bahkan
revisited: Emotional expression and
teror. Bagian yang tampak jelas dalam
mental illness in Central Java,
fase ini adalah bingung. Bagian ini sama
Indonesia. Transcultural Psychiatry,
dengan pengalaman orangorang yang
28(2),147165.
mengalamipsikosisawaldalamkonteks
kebudayaan India (Corin et al., 2004). Browne, K. O. (2001b). Sakit Jiwa,
Namun, dalam penelitian ini, bingung (Ng)amuk, and schizoaffective disor
der in a Javanese woman. Culture,
tidak hanya digunakan oleh partisipan
MedicineandPsychiatry,25,411425.
untukmenjelaskanpengalamanpsikotik
mereka,tapijugauntukmenyebutgang Corin, E., Thara, R., & Padmavati, R.
guannyauntukmenghindaristigma. (2004) Living through a staggering
world:Theplayofsignifiersinearly
Kesimpulannya, ada suatu tema
psychosis in South India. In J. H.
sentral mengenai kontrol dalam kon
Jenkins and R. J. Barrett (eds.),
sepsiorangJawayangdapatdigunakan Schizophrenia, Culture, and
untuk memahami gangguan psikosis. Subjectivity: The Edge of Experience
Partisipan diharapkan mengontrol diri (pp. 110145). Cambridge: Cam
dengan memendam konflik dan ber bridgeUniversityPress.
bagai persoalan sosialpsikologis, agar
Cullberg, J., Levander, S., Holqvist, R.,
seseorang dapat tetap merasa tentrem.
Mattsson, M., & Wieselgren, I. M.
Ancaman utama dalam kondisi adalah
(2002). Oneyear outcome in first
kaget, yang merusak kontrol pertahanan
episode psychosis patients in the
individu. Saat sakit, partisipan meng Swedish Parachute project. Acta
alami hilang kontrol, yang ditandai oleh Psychiatrica Scandinavica, 106, 276
keadaan bingung, yang sebenarnya 285.
merupakan pertanda awal awal dan
Durand, V.M. & Barlow, D.H. (2006).
sekaligussebagaigejalapsikosis.
Essential of Abnormal Psychology.
Belmont,CA:ThomsonWadsworth.
52 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK
JURNAL PSIKOLOGI 53
SUBANDI
Lucas, R. (1999). Uncommon Lives: An Rubel, A., ONeil, C. W., & Collado
EthnographyofSchizophreniaasExtra Ardon,R.(1984).Susto,AFolkIllness.
ordinary Experience. Unpublished Berkeley: University of California
Doctoral Dissertation, University of Press.
AdelaideAdelaide. Simons, R. C. (1996). Boo!: Culture,
Maslim, R. (1996). Diagnosis gangguan Experience,andtheStartleReflex.New
Jiwa: Rujukan ringkas dari PPDGJ III. York, Oxford: Oxford University
Jakarta:PenerbitPribadi. Press.
Mulder,N.(1994a).IndividualandSociety Wikan, U. (1989). Illness from fright or
in Java: A Cultural Analysis. Yogya soul loss: A North Balinese culture
karta: Gadjah Mada University bound syndrome? Culture, Medicine
Press. andPsychiatry,13(1),2550.
Rathus, S. A. & Navid, J.S. 1991.
Abnormal Psychology. Englewood
Cliff,NewJersey:PrinticeHall.
54 JURNAL PSIKOLOGI