Sie sind auf Seite 1von 15

JURNAL PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

VOLUME 34, NO. 1, 40 54 ISSN: 0215-8884

Kaget,Bingung,DanTeror:DimensiPsikokultural
DalamPengalamanPsikotik

Subandi

FakultasPsikologiUniversitasGadjahMadaYogyakarta

Abstract
Gangguan psikosis merupakan
Psychotic illness is the most severe salah satu jenis gangguan jiwa yang
formofmentalillness.Mostofpsychological paling berat. Prevalensi gangguan ini
and psychiatric literatures focus on the adalah satu persen (Kaplan & Sadock,
clinical sympstoms. Very few try to 1998). Di Indonesiaantara 0,3 1 persen,
understand the phenomenon from the artinya diperkirakan ada sekitar 2 juta
pasients subjective perspective. This article orang Indonesai menderita gangguan
aimed at providing an empathic psikotik.
understanding of having psychotic
PPDGJ3 menyebutkan beberapa
experience. Using ethnographic method, the
jenis gangguan psikotik, antara lain:
researcher worked very closely with nine
Javanese who experienced psychotic illness psikosis organik, skizophrenia, gang
for the first time. The psychotic experiences guan skizotipal, gangguan waham
werenarratedbytheparticipantsthemselves menetap, psikosis akut dan sementara,
andcrossedcheckedwiththeirfamilies.This gangguan waham induksi dan
article discussed the experience of psychosis skizoafektif (Maslim, 1996). Meskipun
fromthemomentofdevelopingpsychological beraneka bentuk gangguan psikosis,
and sociocultural conflicts which was gejala utama yang menonjol adalah
buried inside (the phase of burrying inside), adanya cara berpikir yang kacau, delusi
followed by the emerging of psychotic (gangguan isi pikiran, seperti delusi
experience (the phase of escaping control). kebesaran, delusi persekusi, siar pikir,
This paper analyzed how Javanese cultural sisippikirdsbnya),halusinasi(kesalahan
background of the participants were persepsi, misalnya halusinasi dengar,
integrated into psychotic experiences. The penglihatan, atau perabaan), dan perila
themes of kaget (being startled), bingung ku yang aneh (lihat Rathus & Nevid,
(confused) and teror (terror) will be 1991)
discussed.
Untuk memahamigangguan psiko
Keywords: psychotic illness, ethnographic,
sis ini pada umumnya penelitian difo
Javaneseculture
kuskanpadafactorpenyebabtimbulnya

40 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK

gangguan. Penelitian aspek biologis psikosis dalam perspektif psikokultural


mengungap berbagai factor, seperti Jawa.
faktorgenetik,kerusakanotak,biokimia
otak(lihatDrant&Barlow,2006).Akhir Metode
akhir ini penelitian di bidang ini lebih
Penelitianinimenggunakanpende
banyak difokuskan pada gangguan
katan etnografi dengan harapan peneliti
psikotiktahapawal(earlypsychosis)atau
dapat memahami sudut pandang par
psikosis episode pertama (first episode
tisipan (emik) dan mempertimbangkan
psychosis). Ini disebabkan kemungkinan
aspek budaya Jawa. Prosedur penelitian
tingkat kesembuhan psikosis awal ini
dimulai dari peneliti mendapatkan
(Cullberg et al., 2002; Gitlin et al. 2001;
daftarpasiendariBangsalJiwa,RSUDr.
Edwardsetal.,1998;Loebeletal.,1992)
Sarjito dan RS Khusus Puri Nirmala.
Pemahaman empatik terhadap Selanjutnya peneliti mengadakan kun
pengalaman subjektif penderita psikotik jungan rumah untuk menentukan
juga mulai banyak di kaji. Misalnya, partisipan yang sesuai dengan kriteria
Lucas (1999) menyebut pengalaman yaitu sakit yang pertama kali (first
mereka sebagai extra ordinary. Corrin episode psychosis), berlatar belakang
et al. (2004) mengkaji pengalaman budaya Jawa dan tinggal bersama
psikotik pada subjek dengan latar bela keluarga. Dari 35 orang yang dikun
kangbudayaIndia.Merekamenemukan jungi, dipilih 9 orang yang memenuhi
gambaran utama pengalaman psikotik kriteriadanbersediaberpartisipasidlam
di India adalah perasaan bingung penelitian.
(confusion) yang berhubungan erat
Dalam pendekatan etnografi,
dengan perasaan takut karena mengha
peneliti melakukan observasi partisipan
dapi dunia yang mengejutkan (stag
dan wawancara mendalam serta terlibat
gering), misalnya hilangnya batasbatas
dalam kehidupan partisipan. Misalnya,
diri (selfboundary). Penelitian penga
peneliti mendatangi tempat kerja salah
laman psikotik dengan latar belakang
satu partisipan, atau mengikuti upacara
budayaJawatelahdilakukanolehGood
pemakanam ibu dari salah satu
& Subandi (2004). Di dalam penelitian
partisipan, atau menghadiri pernikahan
ini fokus kajian diarahkan pada proses
peserta yanglain. Penelitian ini berjalan
timbulnya gangguan psikotik itu sejak
selama 2 tahun, yaitu Juli 20022004
munculpertamakali.
dengan total pertemuan formal dengan
Tujuan setiap partisipan antara 810 kali. Juga
beberapa kali kontak informal. Selain
Tujuan dari penelitian ini adalah wawancara dan observasi partisipan,
untuk mengkaji pengalaman subjektif peneliti juga memberikan tes proyektif,

JURNAL PSIKOLOGI 41
SUBANDI

yaitu HTP (House Tree Person) dan SCT disampaikan di sini. Peneliti langsung
(SentenceCompletionTest). padaanalisisnarasitersebut.
Ada dua tema besar yang bisa
Hasil ditarik dari pengalaman psikotik yang
dirasakan oleh Sri. Pertama, penerapan
Untuk menyajikan hasil penelitian strategi memendam di dalam sebagai
ini, peneliti pertama kali menyajikan suatu cara mengatasi masalah kehi
narasi pengalaman psikotik dari salah dupan. Kedua, pengalaman psikotik
seorang partisipan dan menganalisisnya digambarkan sebagai suatu bentuk
secara mendalam. Selanjutnya beberapa hilangnyakontrol.
tema yang muncul dalam analisis terse
but dikembangkan dengan memper Memendam di dalam: Strategi indivi
hatikan narasi pengalaman dari parti dualdankultural
sipan lain. Hasil tes proyektif diintegra Sri menceritakan bahwa beberapa
sikan dalam analisis data sebagai suatu bulan sebelum sakit dia mengalami
bentuktriangulasi. konflikbatinyangberakarpadamasalah
perbedaan sikap dengan ibunya, dan
Analisis Narasi Pengalaman Psikotik perbedaan pandangan dalam melaksa
DariSri1 naan syariah Islam dengan teman satu
Pertama saya bertemu Sri, seorang kampus.
wanita muda berusia 20 tahun, di Konflik antara Sri dan ibunya
rumahnyadisebuahdesayangberjarak menggambarkan adanya perbedaan
sekitar 30 kilometer dari kota Yogya pandangan dan sikap antara generasi
karta. Pada pertemuan pertama saya tua yang tradisional dan generasi muda
dikejutkan oleh keterbukaan Sri dalam yang lebih memiliki sikap hidup
menceritakan pengalaman sakitnya. modern. Ibu Sri beranggapan bahwa
Dalam rentang waktu 2 tahun, peneliti seorang gadis harus sudah menikah
telah membangun hubungan peneliti padausiaduapuluh.Adalahmemalukan
partisipan yang cukup intens. Dari bagi keluarga jika memiliki anak
waktu ke waktu gambaran tentang perawan yang semakin tua. Ibu Sri
pengalaman psikotik Sri makin terinci menyatakan: Karena dia sudah cukup
dan makin jelas. Karena keterbatasan umuruntukmenikahdanmasihtinggal
tempat deskripsi narasi Sri tidak didesa,sayaingindiasegeramenikah.
Di sini Ibu Sri mewakili budaya Jawa
tradisional di mana orang pada umum
1
Untuk menjaga privasi partisipan, semua nama
nya sangat peka terhadap pendapat
yang disebutkan dalam artikel adalah bukan
nama sebenarnya. Nama tempat tinggal mereka orang lain di desa (Mulder, 1994). Pada
juga telah disamarkan tanpa menghilangkan masyarakatsepertiiniorangmengalami
kondisiriildilapangan.

42 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK

tekanan yang kuat untuk harus meng toleran. Ini ditunjukkan oleh caranya
ikuti (conform) pandangan masyarakat berpakaian selama beberapa kali
sekitar. Oleh karena itu ibu Sri lebih pertemuan dengan peneliti. Saat
suka melihat anak perempuannya pertamakalibertemu,Sritidakmemakai
menikah daripada melihatnya memiliki jilbab.Diamembiarkanrambutnyayang
karir yang sukses. Di sisi lain, Sri panjang tergerai seperti seorang penari
merupakan bagian dari suatu generasi Jawa (Sri pernah menjadi anggota
yang modern dan terdidik. Kerangka perkumpulan sekolah tari terkenal).
pikirnya terorientasi pada pengembang Namun di lain kesempatan ia memakai
anpribadi,mencapaitingkatpendidikan jilbab, seperti yang dipakai oleh seba
yang lebih tinggi, serta memiliki gian besar muslimah muda di Jawa. Sri
interaksi sosial yang lebih luas. Namun menjelaskan bahwa di kampus tempat
demikian, ternyata Sri tidak bisa nya belajar, sebagian besar temannya
sepenuhnyamelepaskandiridaritradisi. mengenakan pakaian muslim seperti
Permasalahan seputar pernikahan ini jubah yang longgar serta jilbab yang
masih tetap menjadi isu penting yang lebar.Merekamengatakanbahwamodel
melatar belakngi sakitnya. Dia meng pakaian seperti itulah yang sesuai
ungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak dengan syariah. Sri menjelaskan pada
setuju dengan adik lakilakinya yang peneliti bahwa ia dikritik oleh teman
menikah lebih dulu, tetapi dia tidak temannya karena tidak sungguh
beranimenyampaikanpadaibunya. sungguh mengikuti syariah Islam. Ia
Permasalahan seputar perkawinan tampaktertekanolehmasalahini.
yang melatarbelakangi munculnya Konflik yang berkaitan dengan
gangguan pada Sri, ternyata sesuai masalahpelaksanaanajaranagamayang
denganbeberapapenelitiansebelumnya, dialami Sri ini merupakan representasi
yang menemukan bahwa permasalahan bagaimana muslimah Jawa menjalani
keluarga,termasukmasalahpernikahan, proses transformasi dalam cara berpa
merupakan stressor paling banyak yang kian seperti yang diamati oleh Brenner
memicu munculnya gangguan psikotik (1996).
diJawa(Browne,1999;Good&Subandi, Cara Sri mengelola konflik dan
2000). pemasalahan hidupnya adalah dengan
Selain persoalan seputar perka diam dan memendam di dalam dirinya
winan, Sri juga menceritakan bahwa sendiri. Gaya coping seperti juga ditun
sebelum sakit dia mengalami konflik jukkan oleh hasil interpretasi tes HTP.
berkaitan dengan pengmalan Syariah Tes ini mengindikasikan bahwa ia suka
Islam. Sebagai muslimah yang dibesar berhubungan secara sosial dan lebih
kan dalam atmosfer Jawa dan Islam, tertarik melakukan kegiatan di luar
gaya religiusitas Sri cenderung lebih rumah. Pada saat yang sama, ia cende

JURNAL PSIKOLOGI 43
SUBANDI

rung menyendiri dan terpaku pada dipandang dapat mengganggu kehi


pengalaman masa lalu. Sri cenderung dupan bersama yang tentrem dan rukun.
teliti,rapi,persisten,danstabil.Namun, Karena benturan kedua gaya hidup
tes HTP juga mengungkap bahwa ia inilah akibatnya strategi memendam di
memiliki kecenderungan untuk agresif dalam tidak berhasil untuk Sri. Dia
dan melawan otoritas. Walau demikian, mengalamisakitdimanadiatidakdapat
ia dapat beradaptasi dengan situasi mengendalikan perilakunya yang aneh.
situasi yang berbeda serta menekan Di sini pengalaman psikotiknya dapat
keinginan,kebutuhan,danambisinya. dipahamisebagaihilangnyakontrol.
Kecenderunganuntukmemendamdi
dalam tidak hanya sesuai dengan kepri Hilang Kontrol: Dari bingung sampai
badian Sri namun juga telah berakar Teror
dalam kebudayaan Jawa. Idealisme
Pengalaman Sri pada saat hilang
dalambudayaJawamengharuskansese
kontrol dicirikan oleh adanya persepsi
orang untuk menyembunyikan emosi
terhadapdimensiruangdanwaktuyang
dan konflik agar mencapai kehidupan
kacaubalau(chaotic).
yang tentrem dan rukun dengan orang
lain. Namun, Browne (2001) mengana Srimenjelaskanbahwapengalaman
lisis bahwa kecenderungan kontrol psikotiknya mulai muncul ketika dia
berlebihan terhadap emosi yang kuat mengikutiworkshopsebuahLSMdimana
pada orang Jawa dapat mengakibatkan dia merasa diejek peserta lain karena
gangguan perilaku seperti ngamuk. Sri ternyata dia adalah peserta yang paling
sendirimerasabahwastrategimemendam mudaDisituiamulaimerasakanadanya
kedalamikutandilsebagaipenyebabkan perubahan dunia di sekitarnya. Dia
sakitnya. Ia menggunakan perumpama melihat wajah peserta workshop itu
an ledakan untuk menjelaskan sakitnya: berubahubah. Kadang tampak seperti
Bermacammacam emosi yang saya wajah teman dekatnya, kadang berubah
simpandidalam,sehinggatidakterung jadiorangasing.Padawaktuperjalanan
kapkan, lalu mereka meledak! pulang ke rumah, perubahan itu
Pemahaman ini mungkin berasal dari menjadisemakinjelasdalampandangan
pengetahuannya tentang psikologi Sri:lalulintastampakberbeda,sawahdi
modern yang populer di Yogyakarta. desanya dilihat sebagai padang mahsyar,
Dari ungkapan tersebut Sri memahami dan ia menganggap rumahnya adalah
bahwa dalam pandangan kehidupan pekuburan. Perubahan persepsi terha
modern emosi dan konflik seharusnya dapduniasekitarsemakinlamasemakin
dilepaskan untuk mengurangi tekanan parah. Ia melihat air di sumur menjadi
batin.Namunhaliniberlawanandengan air selokan yang kotor. Nyanyian
pemikirantradisionalyangmenganggap burungburung didengarnya sebagai
bahwa ungkapanungkapan emosi suara sangkakala yang menaandakan

44 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK

hari kiamat. Hal ini diikuti oleh berkumpul di padang mahsyar


perubahan persepsi terhadap dirinya mewakilimasadepan.
sendiri. Sri tidak mampu mengenali Perubahan dimensi waktu juga
dirinyasendirisaatbercermin. tampak pada pengalaman Sri yang
Pengalaman Sri yang seakan hidup merasamenjadipusatperhatianseluruh
di dunia lain, juga ditemukan pada dunia. Radio dan televisi baik nasional
partisipan dalam penelitian Corin et al. maupun internasional membicarakan
(2004). Partisipan itu menggambarkan dirinya.Semuanyaperistiwadiarahkan
seakan hidup dalam dunia yang pada dirinya, kata ibunya. Sri merasa
mengejutkan(staggeringworld).BagiSri, yakin bahwa ia adalah pencuri yang
seperti halnya dengan para partisipan berubah menjadi babi dalam cerita
dalam penelitian Corin,dunia sekeliling rakyat tentang babi ngepet. Ia juga yakin
merekamenjadisangatanehhinggasulit bahwaiaadalahMalinKundang,sianak
sekaliuntukdipahami. durhaka dalam mitologi dari Sumatra.
Masih sesuai dengan penelitian SrijugamerasamenjadiTommySoehar
Corin et al. (2004), narasi Sri juga to yang dituduh korupsi dan diadili di
menyebutkan hilangnya batasbatas diri Jakarta. Akhirnya ia yakin bahwa ia
(selfboundary). Hilangnya selfboundary menjadi pelaku utama dalam penye
ditunjukkan oleh adanya perasaan rangan gedung WTC 11 September di
bahwa dirinya transparan, di mana ia AmerikaSerikat.
merasakan kehadiran sesuatu (orang Selain perasaan bersalah, perasaan
atau mahluk) yang memiliki kekuatan bingung juga tampak jelas dalam narasi
untuk memasuki pikirannya. Sri yakin Sri. Perasaan ini pada awalnya berkem
bahwa sesuatu itu dapat membaca bang sebagai reaksi terhadap persepsi
pikirannya: Jadi, mereka mengenal tentang dunia yang berubahubah.
saya, mereka tahu apa saja yang akan Kebingungan ini menyerang setiap
sayalakukan. sudut eksistensi dirinya dan termanifes
Selain perubahan kesadaran terha tasi dalam perilaku. Ia berlari bolak
dap dimensi ruang, Sri juga mengalami balik di dalam rumah, mencoba mendi
perubahan dalam persepsi terhadap rikan shalat. Kadang berdiri, kadang
dimensi waktu. Dia merasakan masa membungkuk, namun tidak pernah
laludanmasadepanseolahterjadipada dalamtatacarayangbenar.
saat ini. Kemunculan tokohtokoh cerita Corin et al. (2004) yang mengkaji
rakyat dalam pengalaman psikotiknya pengalalaman psikotik pada partisipan
mewakili dimensi masa lalu, sedangkan yang berlatar belakang budaya India,
pengalamannya tentang hari kiamat ditemukan bahwa perasaanperasaan
termasuk mendengar sangkakala yang bingungberkaitaneratdenganperasaan
ditiup malaikat dan menyaksikan orang takut. Rasa bingung bisa menimbulkan

JURNAL PSIKOLOGI 45
SUBANDI

rasa takut, dan sebaliknya perasaan Diskusi


takut bisa menimbulkan kebingungan.
Dalam pengalaman Sri, perasaan Pengalaman Psikotik Partisipanpartisi
bingung dan takut itu muncul dalam panLain
bentukgradasi.Haliniditunjukkanoleh Dalam bagian berikut, peneliti
terminologyemosionalyangiagunakan menelusurilebihjauhkeduatemapokok
untuk menjelaskan pengalamannya. yang muncul dalam analisis narasi
Pertama, Sri mengatakan rasa bingung pengalaman Sri dengan mengacu pada
muncul, lalu berkembang lebih jauh kedelapan partisipan yang lain. Di sini
menjadi takut. Ketakutan Sri terutama temastrategimemendamdidalamdikait
diasosiasikan dengan penglihatan ten kandengantemakaget.Penelitimenun
tang orangorang yang membawa jukkan bagaimana perasaan kaget men
tombak dan ingin membunuhnya. Ia jadi suatu ancaman yang memporak
yakin bahwa ia akan segera meninggal porandakan ketenangan strategi
tidak dengan cara Islam lalu dibakar di memendam di dalam. Setelah itu peneliti
neraka. Saya takut sekali, katanya. menganalisis perasaan bingung yang
Perasaantakutinikemudiandiikutioleh menyertai munculnya pengalaman psi
perasaan serem. Akhirnya, untuk menje kotik.Idiominiternyatajugadigunakan
laskan ketakutan yang palingintens,Sri sebagai strategi keluarga untuk
menggunakan istilah ngeri. Dia merasa mengurangistigma.
dirinya diteror. Dengan demikian,
istilahistilahsepertiini(takut,serem,dan MemendamdiDalamversusKaget
ngeri)menunjukkanintensitasketakutan
Endang(20th),seorangmahasiswa,
yang terus meningkat seiring makin
mempunyai kemiripan dengan Sri da
parahnyakondisisakitSri.
lam kecenderungannya untuk menyem
JadinarasipengalamansakitnyaSri bunyikan masalah di dalam dirinya.
menunjuk pada dimensidimensi psiko Keluarganya mengeluhkan bahwa
kultural yang penting dalam psikosis Endang tidak pernah mendiskusikan
awal. Ada kemiripan antara sakit Sri masalahnya dengan mereka. Kecende
dengan pengalaman orangorang yang rungan menyimpan segalanya untuk
mengalamipsikosisawaldalamkonteks dirinya sendiri ini dipandang anggota
kebudayaan India. Namun, kontribusi keluarganya sebagai inti masalahnya.
utama dari penelitian ini terletak pada Endang sendiri menyatakan bahwa ia
perspektif temporal yang diaplikasikan tidak ingin membicarakan permasa
dalam menganalisis pengalaman psi lahannya dengan keluarganya karena
kotik. Hal ini telah membuat peneliti menurutnya sudah menjadi wataknya
dapat memahami konteks budaya dan untuk lebih suka memikirkan sendiri
bagaimana proses munculnya penga segala permasalahan. Ia tidak ingin
lamanitudaritahapsatuketahaplain.

46 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK

mengganggu orang lain dengan Contoh lain dari hubungan antara


menceritakan masalahnya pada mereka memendam di dalam dan kaget dapat
dan,lebihpentinglagi,iainginmenjadi dilihatdalamkasusWati(28th),seorang
individu yang mandiri. Interpretasi ibu muda dengan anak berumur satu
HTPnya membenarkan bahwa Endang tahun. Dia juga bekerja di sebuah
memiliki kecenderunganuntuk terfokus perusahaan pembuat sarung tangan.
pada dirinya sendiri, cenderung mela Diceritakan bahwa sebelum sakit, Wati
wan orang lain, yang mengakibatkan telahlamamengalamimasalahkeluarga.
adanyaperasaanterasing.Sebelumsakit, Suaminya tibatiba memaksa dia untuk
Endang memendam cukup lama tinggal bersama orangtuanya. Padahal
permasalahanseksualitas. dirumahmertuanyaWatidansuaminya
Fase memendam di dalam, yang harustinggalbersamadenganduaorang
membuat kehidupan partisipan menjadi saudara yang semuanya sudah berke
tentrem dan rukun, sering terusik oleh luarga. Jadi ada empat keluarga yang
pengalaman kaget. Pengalaman ini tinggaldibawahsatuatap!SemulaWati
seringkali dianggap sebagai pemicu berusaha menolak, tetapi akhirnya
timbulnya gangguan psikotik. Pada terpaksa dia mengalah. Wati hanya bisa
kasus Endang, pengalaman kaget terjadi memendam masalahnya di dalam hati
pada suatu sore saat ia sedang nya sendiri. Wati menceritakan bahwa
mengobrol dengan tetangga dan teman pada suatu hari, saat ia akan sembah
temannya di bawah pohon alpukat di yang di ruang sembahyang tempat
pekarangan belakang. Tibatiba, sebuah kerjanya, seseorang tibatiba, tanpa
alpukat jatuh menimpa tepat di sengaja,melemparsandaldanmengenai
kepalanya.Iasangatkaget!Semuaorang wajahnya. Saya kaget sekali saat itu,
menertawakannyakarenakejadianyang katanya. Pengalaman kaget yang kedua
tidak biasa ini. Endang menceritakan terjadipadahariyangsama.Saatsedang
bahwa malam harinya, Endang mulai mengendarai sepeda motornya dalam
mengalami halusinasi. Adalah sangat perjalanan pulang, sebuah sepeda tiba
menarik untuk diperhatikan disini bah tiba menyeberang dan bertabrakan
wasetelahsetahunpengobatan,Endang dengannya. Lagilagi Wati terkejut. Ia
mulai sembuh dan kuliah lagi. Tapi jatuh dari sepeda motornya. Walaupun
suatu hari dia hampir saja kejatuhan iahanyalukaringan,saattibadirumah
buahapokatlagi.Meskipunkaliinibuah Wati mulai menunjukkan perilaku psi
apokat itu tidak sampai mengenai kotik.BaikWatidankeluarganyameng
kepalanya,tapisangatmengejutkandia. gunakanistilahkagetuntukmenjelaskan
Pengalaman tersebut diatribusikan oleh pemicudarigangguanpsikotiknya.
keluarganya sebagai penyebab penya Dalam kasus Endang dan Wati,
kitnyamenjadikambuh. pengalaman kaget terjadi karena penga
laman fisik yang riel. Bagi partisipan

JURNAL PSIKOLOGI 47
SUBANDI

yanglain,kagetlebihbersifatpsikologis. kaget ketika menyadari bahwa ia


Wulan (17 th) misalnya, memiliki merupakan peserta termuda dalam
kecenderunganmemendamdidalamyang workshop NGO. Wulan juga merasakan
paling besar. Orangtuanya menggam bahwa orangorang mengejek dan
barkan Wulan sebagai orang yang menertawakannya. Pengalaman rasa
sangat pendiam. Apa pun yang saya malu yang intens samasama terjadi
katakan padanya, ia selalu diam, kata pada Sri dan Wulan. Seperti Wulan, Sri
ibunya.Begitulah,iamemanganakyang menjadipsikotikpadahariitujuga.
pendiam sekali, ayahnya menambah Ide bahwa kaget dapat menyebab
kan. Saat peneliti mengadakan wawan kan gangguan jiwa juga dapat ditemu
cara dengannya pada sejumlah kesem kan dalam sejumlah budaya. Misalnya
patan,responnyahanyaterdiridarisatu sakitkesambetdiBali(Wikan,1989),latah
dua kata saja. Bahkan saat asisten di IndoMelayu (Simons, 1996), susto di
peneliti, seorang wanita, untuk mewa Amerika Latin (Rubel et al., 1984), atau
wancarainya, ia menemuimasalah yang sakit takut di Iran (Good & Delvecchio
sama. Pertamatama peneliti berpikir Good, 1982). Pendapat ini juga cukup
bahwa ini mungkin simtom sakitnya umumdiJawa(Geertz,1961:92;Keeler,
(mutisme). Namun, tampaknya hel itu 1987: 58; Browne, 2001b). Karena itu,
merupakan ciri kepribadiannya. Hal ini untuk mencegah sakit karena kaget,
didukung oleh tes HTP. Tes tersebut orang Jawa mencoba menghindari
mengungkap bahwa Wulan memiliki pengalaman terkejut. Seorang ibu Jawa
kepribadian yang sangat introvert. Ia memperlakukan anaknya dengan lem
kesulitan dalam hubungan sosial dan but dan selalu membawanya ke mana
cenderung hanya memberi sedikit pun ia pergi. Anakanak harus merasa
perhatian untuk orang lain, namun ia tentrem dan dilindungi dari mengalami
jugacenderungimpulsifdanagresif. keterkejutan. Berbeda dengan kebiasaan
Wulan mengalami pengalaman mengasuhanaksepertiini,ayahseorang
kaget yang bersifat psikologis. Ini terjadi partisipan dalam penelitian ini menga
ketika dia pergi ke sekolah dan keliru takan bahwa di beberapa wilayah di
mengenakan pakaian seragam hari itu. Jawa ada tradisi untuk meletakkan bayi
Padahal diabaru saja masuk ke sekolah yangbarulahirditempattidur,laluibu
itu. Hari itu Wulan merasa bahwa atau neneknya akan memukulmukul
semua orang menertawakannya. Ia sapu lidi berkalikali di sisi si bayi.
menjadi sangat malu. Sepulang sekolah Mulai dari volume suara perlahan dan
Wulanmenjadibingung,dantidaklama makin lama makin meningkat keras.
kemudianmenjadipsikotik. Kebiasaan ini dimaksudkan agar si bayi
Pengalaman Wulan sangat mirip nantinya tidak merasakan kaget dengan
dengan apa yang dialami Sri. Ia sempat bunyi keras. Setelah tumbuh besar ia

48 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK

akan tahan terhadap keterkejutan yang kasus Sri, Endang, Wati, dan Wulan.
tibatiba. Pada contohcontoh ini, seringkali
Di samping menyebabkan sakit, pengalaman kaget mengusik keadaan
pengalaman yang mengejutkan juga tentrem. Dalam konteks ini, kaget dapat
dapat digunakan sebagai terapi. Simons menjadipemicugangguanpsikotik,dan
(1996: 66) menyatakan bahwa terapi dapat diasosiasikan dengan rasa malu
membuat kejutan (surprise) telah lama yang intens. Sejalan dengan itu,
diterapkan dalam proses penyembuhan mungkin strategi memendam di dalam
diseluruhdunia.Iaberpendapatbahwa yang dilakukan dengan mengubur kon
hal ini mungkin disebabkan oleh flik yang tidak terselesaikan membuat
perubahan radikal keadaan otak karena orangorang lebih rentan terhadap
sebagai akibat dari stimulus yang pengalamankaget.
mengejutkan. Sejumlah orang Jawa juga
BingungdanPenghindarandariStigma
meyakini ini. Dalam penelitian ini,
pemberian pengalaman yang menge Bingung merupakan bagian yang
jutkan untuk tujuan terapi terilustrasi tampak jelas dari narasi sakit Sri, juga
dalam kasus Endang. Saat Endang dalam narasi partisipan lainnya.
kambuh dan mulai menarik diri, Anggota keluarga biasanya mengenali
keluarganya berusaha keras melibatkan kebingungan partisipan dari perilaku
dirinya dalam kegiatan keluarga. Tapi mereka.Priyo(18th)adalahcontohyang
keluarganyaseringmenemukanEndang bagus. Dia mengalami sakit ketika saat
melamun, tenggelam dalam alam piki saat terakhir dia sekolah di STM.
rannya sendiri. Keluarganya kemudian Ayahnya mengatakan bahwa beberapa
mencoba memberi kejutan dengan tiba hari sebelum sakit, Priyo menunjukkan
tibamenggeserkursiyangdidudukinya. perilaku kebingungan. Saat pulang dari
Mereka yakin bahwa teknik ini dapat sekolah ia mengendarai sepedanya di
mengalihkan Endang dari dunia sisi jalan sebelah kanan. Waktu naik
khayalannyadanmembawanyakembali angkutan umum, ia turun di tempat
kedunianyata. yang sudah jauh melewati rumahnya.
Dari analisis di atas terlihat bahwa Perilaku bingungnya menjadi lebih
memendam di dalam merupakan suatu intenssaatiasakit.Iamencucikepalanya
strategi psikokultural untuk mengatasi berkalikali dan terus melakukan shalat
konflik.Tujuanstrategiiniadalahuntuk dengancarayangtidakbiasa.
memperoleh keadaan tentrem lahirbatin Perilaku yang sama juga ditun
yang pada umumnya dijadikan sebagai jukkan oleh Wulan pada tahaptahap
suatu bentuk kehidupan yang ideal. awal sakitnya. Ibunya mengatakan
Strategi ini kadang efektif, namun bahwa pada suatu hari setelah Wulan
terkadang tidak berhasil seperti dalam mengenakan seragam yang salah ke

JURNAL PSIKOLOGI 49
SUBANDI

sekolah ia mulai merasa bingung. Perlu dicatat bahwa idiom tersebut


Pertamatama ia tidak mau pergi ke digunakansecaraluas,tidakhanyaoleh
sekolah. Kemudian, saat hanya tinggal para partisipan, namun juga oleh
limamenitwaktutersisauntukpergike anggotakeluargadanwongpintar..
sekolah,iamengenakanseragamnyadan Penggunaan sebuah simtom
mengatakanpadaibunyabahwaiaingin sebagai diagnosis emik juga sering
pergi ke sekolah. Sepuluh menit kemu terjadi pada masayarakat dengan latar
dian ia kembali ke rumah dan kali ini belakangbudayaanlain.Misalnyadalam
memberitahu ibunya bahwa ia tidak keluargakeluarga Hispanik di Amerika
ingin pergi ke sekolah. Ibunya mence Tengah (Meksiko), mereka lebih senang
ritakan bahwa Wulan bingung. Tidak menggunakan istilah nervios (syaraf)
lamakemudian,iasakit. untuk menyebut gangguan psikotik.
Idiom bingung tidak hanya digu Istilah ini dipandang mengandung
nakan untuk menjelaskan gejala sakit stigma yang lebih ringan dibandingkan
saja,tapijugadigunakanuntukmemberi dengan istilah psikosis, atau gangguan
nama penyakit itu. Watiibu muda jiwa (Jenkins et al, 1986; Jenkins, 1988;
yang bekerja di pabrik Korea Guarnacciaetal.,1992).
memberitahu rekannya sesama pekerja Di Jawa orang cenderung menggu
mengenai penyakitnya dengan menga nakan banyak istilah yang berbeda
takan, Saya tidak sakit, tapi hanya untuk menyebut gangguan jiwa.
bingung. Pernyataan ini dibenarkan Bingung hanya salah satunya. Istilah
oleh wong pinter (penyembuh tradi modernyangpopuler,setres(stress),juga
sional) yang dimintai tolong oleh digunakan oleh sejumlah partisipan.
anggotakeluarga.wongpintertersebut Ayah Wati menggunakan istilah konslet
mengatakan bahwa sakit Wati tidak (arus pendek listrik) dan sarap (nerves)
disebabkan oleh kemasukan roh, puterinya. Ibu Endang menggunakan
melainkan hanya bingung. Dalam narasi istilahnya sendiri, sakit kecewa. Sri
yang lain, Endang juga menceritakan menyebut sakitnya dengan istilah eror,
perasaannya tentang bingung. Kadang istilah yang biasa digunakan untuk
kadang saya merasa bingung, cuma masalah software komputer. Sementara
bingung, saya tidak sakit, katanya. itu, ibu Sri dan ibu Wulan menghindar
Contohcontoh ini mengindikasikan untuk menggunakan istilah apa pun
bahwa baik Wati dan Endang menolak untuk menyebut penyakit apa yang
pendapat bahwa mereka menderita dideritaanaknya.Merekamenggunakan
gangguan mental. Mereka mengklaim istilah yang kabur, misalnya sakit seperti
hanya mengalami keadaan bingung. itu. Tabel 1 menunjukkan istilahistilah
Dengan penggunaan idiom bingung yang biasa digunakan untuk menyebut
untuk memberi nama penyakit, maka sakitmentaldiJawa.
mereka berusaha mengurangi stigma.

50 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK

Tabel1
IstilahistilahLokalbagiSakitMental
Istilahdalam Istilahdalam SerapandariBahasa
BahasaJawa BahasaIndonesia InggrisatauBelanda
Kasar edan,sinting,gendeng, gila
kenter
Halus miring,setrip,ora syaraf,sakitjiwa,hilang setres(stress),eror
normal,oragenep,sarap akal,bingung (error),konslet(short
circuit)
Ilmiah gangguanjiwaatau psikosis(psychosis),
gangguanmental skizofrenia
(schizophrenia)

Tabel di atas membedakan antara mempunyai efek psikologis yang


istilah gangguan jiwa yang dianggap berbeda.
kasar,halus,danyangseringdigunakan
dalam wacana ilmiah. Istilah kasar
Kesimpulan
cenderung menyiratkan bahwa sakitnya
parah dan tidak dapat disembuhkan, Berbagai persoalan sosial psikolo
sementara istilah halus memberi kesan gis, khususnya kontras antara nilainilai
lebih optimis bahwa sakitnya dapat tradisional dengan gaya hidup modern
disembuhkan. Semua istilah di baris membangkitkanketegangandankonflik.
tengah (halus) cenderung memiliki Fase memendam di dalam ditandai oleh
pengaruh yang sama dengan bingung upaya para partisipan untuk menjaga
untukmengurangistigma.Namunperlu ketegangan dan konflik. Dari analisis
dicatat bahwa dalam istilah ilmiah, dalam penelitian ini terlihat bahwa
schizophrenia, mengandung konotasi menyembunyikan emosi dan konflik
yang sama dengan di Barat. Sebagai tidak hanya merupakan kecenderungan
seorang mahasiswa, Endang mempe psikologis,namunjugadidasarkanpada
lajari istilah skizofrenia dari sebuah nilainilaibudaya.Pentinguntukdicatat
buku, yang menyebutkan bahwa skizo di sini bahwa tujuan dari memendam di
prenia sulit disembuhkan. Saat ia tahu dalam adalah untuk mendorong kehi
bahwa sakitnya dapat diklasifikasikan dupanyangtentrem,tenang,dandamai.
sebagai skizofrenia, ia juga meyakini Di lain pihak, ada kemungkinan bahwa
bahwa itu merupakan sakit yang hal itu membuat individu rentan
degeneratif dan seumur hidup. Jadi terhadapgangguan,termasukgangguan
penggunaan istilah yang berbeda psikotik. Strategi memendam di dalam
sendiri bahkan sekarang ditentang oleh

JURNAL PSIKOLOGI 51
SUBANDI

keyakinanyangdiperkuatolehpsikologi DaftarPustaka
populer yang menyatakan bahwa lebih
baik untuk membiarkan emosi terung Brenner, S. (1996). Reconstructing self
kap. Peneliti telah mengemukakan and society: Javanese Moslem
pendapat bahwa kaget, baik secara fisik women and the veil. American
Ethnologist,23(4),673697.
maupun psikologis, dipandang sebagai
penyebab seseorang kehilangan kontrol, Browne,K.O.(1999).LandscapesofDesire
dankarenaitumemicugangguan. andViolence:StoriedSelvesandMental
affliction in Central Java, Indonesia.
Dalamfasehilangkontrol,partisipan
Unpublished Dissertation, Univer
menjelaskan reaksi mereka terhadap
sityofWisconsinMadison.
pengalaman halusinatif dan delusio
Browne, K. O. (2001a). (Ng)amuk
nalnya sebagai suatu ketakutan bahkan
revisited: Emotional expression and
teror. Bagian yang tampak jelas dalam
mental illness in Central Java,
fase ini adalah bingung. Bagian ini sama
Indonesia. Transcultural Psychiatry,
dengan pengalaman orangorang yang
28(2),147165.
mengalamipsikosisawaldalamkonteks
kebudayaan India (Corin et al., 2004). Browne, K. O. (2001b). Sakit Jiwa,
Namun, dalam penelitian ini, bingung (Ng)amuk, and schizoaffective disor
der in a Javanese woman. Culture,
tidak hanya digunakan oleh partisipan
MedicineandPsychiatry,25,411425.
untukmenjelaskanpengalamanpsikotik
mereka,tapijugauntukmenyebutgang Corin, E., Thara, R., & Padmavati, R.
guannyauntukmenghindaristigma. (2004) Living through a staggering
world:Theplayofsignifiersinearly
Kesimpulannya, ada suatu tema
psychosis in South India. In J. H.
sentral mengenai kontrol dalam kon
Jenkins and R. J. Barrett (eds.),
sepsiorangJawayangdapatdigunakan Schizophrenia, Culture, and
untuk memahami gangguan psikosis. Subjectivity: The Edge of Experience
Partisipan diharapkan mengontrol diri (pp. 110145). Cambridge: Cam
dengan memendam konflik dan ber bridgeUniversityPress.
bagai persoalan sosialpsikologis, agar
Cullberg, J., Levander, S., Holqvist, R.,
seseorang dapat tetap merasa tentrem.
Mattsson, M., & Wieselgren, I. M.
Ancaman utama dalam kondisi adalah
(2002). Oneyear outcome in first
kaget, yang merusak kontrol pertahanan
episode psychosis patients in the
individu. Saat sakit, partisipan meng Swedish Parachute project. Acta
alami hilang kontrol, yang ditandai oleh Psychiatrica Scandinavica, 106, 276
keadaan bingung, yang sebenarnya 285.
merupakan pertanda awal awal dan
Durand, V.M. & Barlow, D.H. (2006).
sekaligussebagaigejalapsikosis.
Essential of Abnormal Psychology.
Belmont,CA:ThomsonWadsworth.

52 JURNAL PSIKOLOGI
DIMENSI PSIKOKULTURAL DALAM PENGALAMAN PSIKOTIK

Edward, J., Maude, D., McGorry, P. D., (pp. 167195). Cambridge:


Harrigan,S.M.,&Cocks,J.T.(1998). CambridgeUniversityPress.
Prolonged recovery in first episode Guarnaccia, P. J., Parra, P., Deschamps,
psychosis. British Journal of A.,Milstein,G.,&Argiles,N.(1992).
Psychiatry,172(Supplement33),107 Si Dios Quiere: Hispanic families
116. experience of caring for a seriously
Geertz, H. (1961). The Javanese Family: A mentally ill family member. Culture,
Study of Kinship and Socialization. Medicine and Psychiatry, 16(2), 187
New York: The Free Press of 216.
Glencoe. Jenkins,J.H.,Karno,M.,delaSilva,A.,
Gitlin, M. J., Nuechterlein, K. H., & Santana, F. (1986). Expressed
Subotnik, K. L., Ventura, J., Mint, J., emotion in crosscultural context:
Fogelson, D. L., Bartzokis, G., & Familial responses to schizophrenia
Aravagiri, M. (2001). Clinical illnessamongMexicanAmerican.In
outcome following neuroleptic M.J. Goldstein, I. Hand, & K.
discontinuation in remitted recent Halberg. Treatment of schizophrenics:
onset schizophrenia. American Family Assessment and Intervention
JournalofPsychiatry,159,829837. (pp. 3549). New York: Spring
Good, B. J., & DelVecchioGood, MJ. Verlag.
(1982). Toward a meaning centred Jenkins, J. H. (1988). Ethnopsychiatric
analysis of popular illness category: interpretations of schizophrenic
Fright illness and Heart distress illness: The problem of Nervios
in Iran. In A. J. Marsella & G. M. within MexicanAmerican families.
White (Eds.), Cultural Conceptions of Culture, Medicine, and Psychiatry, 12,
Mental Health and Therapy (pp. 141 301329.
166).Dordrecht:D.Reidel. Kaplan,H.I.,&Sadock,B.J.1998,Kaplan
Good, B. J. & Subandi, M. A. (2000). A and Sadocks synopsis of psychiatry:
study of first episode/first Contact Behavioral sciences, clinical psychiatry
psychosis in Special Region (8th ed.). Baltimore: Williams &
Yogyakarta Province, Indonesia. Wilkins.
PreliminaryResearchReport. Keeler, W. (1987). Javanese Shadow Plays,
Good, B. J. & Subandi, M. A. (2004). JavaneseSelves.NewJersey:Princeton
ExperiencesofpsychosisinJavanese UniversityPress.
culture: Reflections on a case of Loebel, A. D., Lieberman, R. P., Alvir, J.
acute, recurrent psychosis in M.,Mayerhoff,D.I.,Geisler,S.H.,&
contemporary Yogyakarta, Szymanski, S. R. (1992). Duration of
Indonesia. In J. H. Jenkins and R. J. psychosis and outcome in first
Barrett (eds.), Schizophrenia, Culture, episode schizophrenia. American
andSubjectivity:TheEdgeofExperience JournalofPsychiatry,149,11831188.

JURNAL PSIKOLOGI 53
SUBANDI

Lucas, R. (1999). Uncommon Lives: An Rubel, A., ONeil, C. W., & Collado
EthnographyofSchizophreniaasExtra Ardon,R.(1984).Susto,AFolkIllness.
ordinary Experience. Unpublished Berkeley: University of California
Doctoral Dissertation, University of Press.
AdelaideAdelaide. Simons, R. C. (1996). Boo!: Culture,
Maslim, R. (1996). Diagnosis gangguan Experience,andtheStartleReflex.New
Jiwa: Rujukan ringkas dari PPDGJ III. York, Oxford: Oxford University
Jakarta:PenerbitPribadi. Press.
Mulder,N.(1994a).IndividualandSociety Wikan, U. (1989). Illness from fright or
in Java: A Cultural Analysis. Yogya soul loss: A North Balinese culture
karta: Gadjah Mada University bound syndrome? Culture, Medicine
Press. andPsychiatry,13(1),2550.
Rathus, S. A. & Navid, J.S. 1991.
Abnormal Psychology. Englewood
Cliff,NewJersey:PrinticeHall.

54 JURNAL PSIKOLOGI

Das könnte Ihnen auch gefallen