Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
OLEH
CI LAHAN CI INSTITUSI
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian awal pasien rawat inap
a. Nama : Tn M
b. Umur : 75 tahun
c. Pekerjaan : Pensiun PNS
d. Tiba diruangan : Tanggal : 25/02/2015 Pukul : 10.00
e. Pengkajian : Tanggal : 26/02/2015 Pukul : 10.30
i. Diperoleh dari : TnA Hubungan dengan pasien : Anak
f. Cara masuk : menggunakan stretcher/ brangkar
g. Asal masuk : UGD RS HAJI
2. Pengkajian medis
a. Anamneses
1) Keluhan utama : Sakit kepala
2) Riwayat penyakit sekarang : Pasien masuk UGD RS HAJI tanggal
26/02/2015 Pukul 10.30 malam dengan
keluhan skit kepala, badan lemah, mata
tertutup, verbal tidak jelas setelah
menkonsumsi durian 7 buah satu hari
sebelumnya, tekanan darahnya 160/90
mmhg lebih tinggi dari biasanya 120/80
mmhg.
3) Riwayat penyakit dahulu : pasien belum pernah masuk rumah sakit
sebelumnya dengan keluhan yang sama,
pasien hanya memiliki riwayat penyakit
kolesterol dan magh namaun tidak dirawat di
rumasakit.
4) Riwayat penakit keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami
penyakit yang sama.
b. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Tampak sakit sedang
2) Kesadaran : Apatis
3) GCS : 10 , E 3 , M 4 , V 3
c. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan penunjang sebelum rawat inap:
LAB
No. Urin hasil normal
1. Glukosa puasa 112 80-100
2. SGOT -
3. SGPT -
4. UREUM 52,70 16-50
5. KREATIN 1,3 L:0,7-21,3
6. ASAM URAT 6,83 L:37,70
7. KOLESTEROL TOTAL 289 <200
8. TRIGLISERIDA 99 < 15
9. KOLESTEROL HDL 43 > 40
10. KOLESTEROL LDL 226,2 <100
CT SCAN
Deviasi septi
2) Pemeriksaan Fisik:
a) Kepala : bentuk kepala mesochepal, massa tidak ada , riwayat kesehatan
sekarang nyeri kepala tidak ada.
b) Mata : ketajaman mata ada gangguan, tidak ada peradangan dan nyeri
pupil, konjungtiva pucat, sclera agak berwarna putih, dan tidak
pakai kaca mata.
c) THT : Telinga : struktur simetris kiri dan kanan, tidak ada
serumen, tidak ada nyeri, tidak ada peradangan,
fungis pendengarang baik.
Hidung : tidak ada peradangan polip dan pendrahan,
fungsi penciuman baik.
Tenggerokan : tidak ada peradangan.
3) Pengkajian Nyeri
Apakah ada Nyeri : Ya, skala
a) Tipe : Akut
b) Deskripsi : Nyeri akut pada daerah kepala skala dengan frekuensi
menetap wajah pasien tampak meringis.
c) Frekuensi : Hilang timbul
d) Lama nyeri :
4) Diagnosa kerja : Stroke
5) Perencanaan pelayanan :
- Ranitidine 1 ampul/12jam
- Metoclopramide 1 ampul/12jam
3. Pengkajian Keperawatan
a. Anamnese
1) Tiba diruangan : Tanggal : 26/02/2015 Pukul : 10.00
2) Pengkajian : Tanggal : 26/02/2015 Pukul : 13.30
3) Diperoleh dari : TnM Hubungan dengan pasien : Anak
Jenis Keterangan
IVFD Larutan RL 20 tpm, tangan kanan, keadaan tangan baik, tidak merah sekitar infus,
cairan mengalir lancar.
G2 :
75 ? ? ? 32 ? ? ? ?
G3 :
? ? ? ? ? ? ?
Keterangan : = LAKI-LAKI
= PEREMPUAN
= MENINGGAL
= GARIS KETURUNAN
= PASIEN
b. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : Apatis
2. GCS : 10 , E 3 , M 4 , V 3
8. Kenyamanan
a. Apakah ada nyeri : ya, skor 6 (nyeri sedang) raut wajah meringis.
b. Tipe : akut
c. Deskripsi : nyeri dirasakan meningkat ketika klien
membuka mata, pasien sering memegang
kepala.
d. Frekuensi : menetap.
e. Lama nyeri : nyeri belum hilang selama kejadian sebelum di
rs.
f. Riwayat merokok : pasien tidak memiliki riwayat merokok
g. Riwayat minuman keras : pasien tidak minum minuman keras
h. Riwayat penggunaan obat penenang : pasien tidak memilki riwayat
menggunakan obat penenang
9. Integumen
a. Warna kulit : tidak ada waran merah/ memar tanda luka, tiak pucat
b. Turgor : turgor kulit menurun
c. Kulit : sedikit bau karna pasien belum mandi selama di RS
dan hanya di lakukan penggantian pakaian 1x sehari.
10. Kebutuhan Istrahat/tidur : pada malam hari pasien sering terbangun karna
sering tidur pada pagi dan siang, tapi kebutuhan
tidur masih terpenuhi dan terkendali
11. Pengkajian fungsi ekstremitas
a. Kemampuan ADL : pasien membutuhkan bantuan
b. Aktivitas : tirah baring pasien tiap hari
c. Berjalan : pasien tidak bisa berjalan
d. Alat ambulasi : tidak menggunakan alat ambulasi
e. Ekstremitas atas : tremor pada daerah ekstremitas atas pada daerah
tangan , kemampuan koordinasi dan menggengam
lemah, pasien tidak mampu membalikkan badan
12. Proteksi
a. Status mental : Kooperatif, bisa diajak berbicara.
b. Status psikologis : pasien nampak gelisah
c. Adakah alasan penggunaan restrain : alasan penggunaan restrain tidak ada
d. Pengkajian pasien jatuh : risiko rendah
14. Seksual/reproduksi
a. Sirkum : sudah
b. Masalah : tidak
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NIC :
1. Monitor TTV
2. Monitor adanya
diplopia, pandangan
kabur, nyeri kepala
3. Monitor tekanan
intrkranial dan respon
nerologis
4. Atur posisi pasien
5. Kolaborasi pemberian
obat analgetik
2 Hambatan mobilitas fisik NOC : 27/03/2015 S : keluarga pa
berhubungan dengan Joint Movement : mengatakan
gangguan neuromuscular Active melakukan
O: pasien tamp
Mobility Level
A: Masalah be
Self care : ADLs P: Lanjutkan in
Transfer performance 1,2,3,4,5,6
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 28/02/2015 S : keluarga pa
jam, gangguan mobilitas mengatakan
fisik teratasi dengan kriteria melakukan
O: pasien tamp
hasil:
A: Masalah be
Klien meningkat dalam P: Lanjutkan in
aktivitas fisik 1,2,3,4,5,6
Mengerti tujuan dari
peningkatan mobilitas 01/03/2015 S : keluarga pa
Memverbalisasikan mengatakan
perasaan dalam melakukan
O: pasien tamp
meningkatkan kekuatan
A: Masalah be
dan kemampuan P: Lanjutkan in
berpindah 1,2,3,4,5,6
Memperagakan
penggunaan alat Bantu
untuk mobilisasi
(walker)
Rencana tindakan (NIC)
NIC :
1. Ajarkan pasien dan
keluargai untuk cegah
terhadap cedera
2. Ajarkan pasien dan
keluarga tentang teknik
ROM pasif
3. Kaji kemampuan
pasien dalam mobilisasi
4. Latih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
ADL secara mandiri
sesuai kemampuan
5. Dampingi dan Bantu
pasien saat mobilisasi
dan bantu penuhi
kebutuhan ADL.
6. Monitoring vital sign
3 Hambatan komunikasi Setelah dilakukan tindakan 01/03/2015 S: -
verbal berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 O: pasien belu
ketidak mampuan untuk jam menunjukan kriteria berbicara deng
berbicara secara jelas. hasil (NOC) : A: masalah bel
Pasien dapat P: lanjutkan in
mengekspresikan
perasaan S: -
Pembicaraan pasien O: pasien belu
dapat dipahami berbicara deng
Rencana tindakan (NIC): 01/03/2015 A: masalah bel
1. Kaji sifat dan beratnya P: lanjutkan in
afasie pasien
2. Lakukan komunikasi S: -
dengan wajar, bahasa O: pasien belu
jelas, sederhana dan berbicara deng
bila perlu di ulang A: masalah bel
3. Dengrkan dengan tekun P: lanjutkan in
dan berdiri di dalam
lapang pandang bila
pasien memulai
berbicara
4. Libatkan keluarga
dalam melatih
komunikasi verbal pada
pasien
Catatan Terintegrasi (Pelaksanaan)
5. Mengkaji TTV
11.45 Sebelum pemberian analgetik
H: TD : 140/100,N : 78, S: 36,7, P :
18.00 22
Setelah pemberian analgetik
H: TD : 140/100, N : 88, S: 37, P : 22
2 27/02/2015
15.00 1. Mengajarkan pasien dan keluarga S : keluarga pasien mengatakan
untuk mencegah terhadap cedera tidak bisa melakukan
15.02 H: pasien mampu mengurangi mobilisasi
gerakan yang dapat menimbulkan O: pasien tampak lemah
cedera dan menjauhkan benda yang A: Masalah belum teratasi
dapat menimbulkan cedera P: Lanjutkan intervensi
15.05 2. Mengajarkan pasien dan keluarga 1,2,3,4,5,6
tentang teknik ROM pasif
H: pasien dan keluarga mengerti dan
mau membantu pasien untuk miring
kanan miring kiri setiap selang
waktu 2 atau 3 jam berbaring.
15.08 3. Mengkaji kemampuan pasien
dalam mobilisasi
H: pasien belum mampu duduk
lama, pada saat duduk pasien
mengalami pusing
15.10 4. Melatih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADL secara mandiri
sesuai kemampuan (menyuap
15.12 makanan sendiri dan berpakaian)
H: pasien belum mampu melakukan
ADL secara mandiri
18.00 5. Memonitoring vital sign
H: TD : 140/100, N : 88, S: 37, P :
22
3 27/02/2015
21.30 1. Menkaji sifat dan beratnya afasie S: -
pasien O: pasien belum mampu
21.35 H:pasien belum mampu berbicara berbicara dengan jelas
jelas A: masalah belum teratrasi
2. Melakukan komunikasi dengan P: lanjutkan interfensi
21.37 wajar, bahasa jelas, sederhana dan
bila perlu di ulang
H:pasien dapat mendengar
pembicaraan
21.40 3. Mendengarkan dengan tekun dan
berdiri lapang pandang pasien bila
pasien memulai berbicara
H:artikulasi masih kurang jelas
21.45 4. Melibatkan keluarga dalam melatih
komunikasi verbal pada pasien
H:keluarga mau terlibat dalam
melatih komunikasi verbal pada
pasien
5. Mengkaji TTV
11.45 Sebelum pemberian analgetik
H: TD : 160/100,N : 84, S: 36, P : 24
18.00 Setelah pemberian analgetik
H: TD : 160/100, N :80 , S: 36, P :
22
2 28/02/2015
15.00 6. Mengobserfasi pasien dan S : keluarga pasien
keluarga untuk mencegah terhadap mengatakan tidak bisa
cedera melakukan mobilisasi
H: keluarga mampu mengurangi O: pasien tampak lemah
gerakan yang dapat menimbulkan A: Masalah belum teratasi
15.05 cedera dan menjauhkan benda yang P: Lanjutkan intervensi
dapat menimbulkan cedera 1,2,3,4,5,6
7. Mengobserfasi pasien dan
keluarga tentang teknik ROM pasif
H: keluarga membantu pasien untuk
15.08 miring kanan miring kiri setiap
selang waktu 2 atau 3 jam
berbaring.
15.10 5. Mengkaji kemampuan pasien
dalam mobilisasi
H: pasien mampu duduk lama dan
15.12 tapi masih mengalami sedikit
pusing.
6. Memantau pasien dalam
17.50 pemenuhan kebutuhan ADL secara
mandiri sesuai kemampuan
(menyuap makanan sendiri dan
berpakaian)
7. H: pasien mengalami
peningkatan melakukan ADL secara
mandiri (menyuap buah dalam
mulut sendiri tapi belum mampu
berpakaian sendiri)
8. Memonitoring vital sign
H: TD : 130/80, N : 84x/i, S: 36,8,
P: 22x/i
3 28/02/2015 S: -
21.15 1. Menkaji sifat dan beratnya afasie O: pasien belum mampu
pasien berbicara dengan jelas
21.16 H:pasien belum mampu berbicara A: masalah belum teratrasi
jelas P: lanjutkan interfensi
2. Melakukan komunikasi dengan
21.17 wajar, bahasa jelas, sederhana dan
bila perlu di ulang
H:pasien dapat mendengar
21.18 pembicaraan
3. Mendengarkan dengan tekun dan
berdiri lapang pandang pasien bila
pasien memulai berbicara
H:artikulasi masih kurang jelas
4. Tetapmelibatkan keluarga dalam
melatih komunikasi verbal pada
pasien
H:keluarga mau terlibat dalam
melatih komunikasi verbal pada
pasien
2 01/03/2015
15.00 1. Mengobserfasi pasien dan S : keluarga pasien
keluarga untuk mencegah terhadap mengatakan tidak bisa
cedera melakukan mobilisasi
H: keluarga mampu mengurangi O: pasien tampak lemah
gerakan yang dapat menimbulkan A: Masalah belum teratasi
cedera dan menjauhkan benda yang P: Lanjutkan intervensi
dapat menimbulkan cedera ruangan 1,2,3,4,5,6
15.05 terlihat aman.
2. Mengobserfasi pasien dan
keluarga tentang teknik ROM pasif
H: keluarga membantu pasien untuk
miring kanan miring kiri setiap
15.08 selang waktu 2 atau 3 jam
berbaring.
8. Mengkaji kemampuan pasien
dalam mobilisasi
15.10 H: pasien mampu duduk lama dan
tapi masih mengalami pusing dapat
di tahan dan tidak mengganggu
15.12 duduk pasien.
9. Memantau pasien dalam
pemenuhan kebutuhan ADL secara
18.00 mandiri sesuai kemampuan
(menyuap makanan sendiri dan
berpakaian)
10. H: pasien mengalami
peningkatan melakukan ADL secara
mandiri (menyuap buah dalam
mulut sendiri tapi belum mampu
berpakaian sendiri)
3. Memonitoring vital sign
H: TD : 160/100, N :80 , S: 36, P :
22
3 01/03/2015
21.15 1. Menkaji sifat dan beratnya afasie S: -
pasien O: pasien belum mampu
21.16 H:pasien belum mampu berbicara berbicara dengan jelas
jelas A: masalah belum teratrasi
2. Melakukan komunikasi dengan P: lanjutkan interfensi
21.17 wajar, bahasa jelas, sederhana dan
bila perlu di ulang
H:pasien dapat mendengar
21.20 pembicaraan
3. Mendengarkan dengan tekun dan
berdiri lapang pandang pasien bila
pasien memulai berbicara
H:artikulasi masih kurang jelas
4. Tetapmelibatkan keluarga dalam
melatih komunikasi verbal pada
pasien
H:keluarga mau terlibat dalam
melatih komunikasi verbal pada
pasien