Sie sind auf Seite 1von 6

RANCANG BANGUN SISTEM KOMUNIKASI MULTIHOP PADA JARINGAN

SENSOR NIRKABEL

Deny Febriyanto1, Tri Budi Santoso1, Taufiqurrahman2.


1
Laboratorium Digital Signal Procesing, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
2
Laboratorium Industrial Electronic, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Kampus ITS, Surabaya 60111
e-mail : briantampan@student.eepis-its.edu

ABSTRAK Keunggulan dari Jaringan Sensor


Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) Nirkabel ini adalah mempunyai daya jangkau
merupakan jaringan tanpa kabel yang yang lebih luas, akurat dan juga harga yang
terdiri dari sekumpulan sensor (node), yang lebih murah. Ini dikarenakan kemajuan di
berfungsi untuk memonitor kondisi bidang desain, konsep dan pemilihan material
lingkungan tertentu dan kemudian sehingga diperoleh sensor yang lebih murah,
mengirimkan data informasi hasil minimalis dan ringan. Tetapi memiliki
monitoring tersebut ke node master kelemahanan yaitu sering terjadi losses pada
(Administrator). saat pengiriman data dikarenakan cakupan area
JSN mempunyai cakupan area yang yang luas dengan terdapat banyak obstacle
luas dan biasanya disebar pada kondisi (penghalang).
lingkungan dimana seringkali terdapat Untuk mengatasi kelemahan tersebut
obstacle (penghalang) yang dapat maka dibutuhkan sebuah sistem komunikasi
mengakibatkan losses. Maka dari itu, pada yang dapat mengurangi losses. Sehingga
Tugas Akhir ini dirancang sebuah sistem munculah ide untuk membuat sistem
komunikasi yang memungkinkan node slave komunikasi yang memungkinkan node slave
mengirimkan data informasi hasil mengirimkan data informasi hasil monitoring
monitoring secara tidak langsung menuju secara tidak langsung menuju node master,
node master, yaitu melalui (baca : yaitu melalui node-node sensor terdekat di
melompati) node-node terdekat di sekitarnya.
sekitarnya. Inilah yang dinamakan sistem
komunikasi Multihop. II. PERENCANAAN SISTEM DAN
Komunikasi paket data secara TEORI PENUNJANG
multihop pada proyek akhir ini dapat
dikatakan berhasil, dimana tingkat 2.1 PERANCANGAN SISTEM
keberhasilannya sebesar 98%, yaitu hampir Gambar 1 di bawah ini menunjukkan
semua paket data sukses dikirim dan perencanaan sistem secara keseluruhan, dimana
diterima oleh tiap-tiap node, baik itu double blok yang dibatasi dengan garis putus-putus
hop ataupun hingga triple hop. menunjukkan lingkup pembahasan pada Proyek
Akhir ini.
Kata Kunci : Jaringan Sensor Nirkabel, Source Sensor
Sistem
Database
Tampilan data
Komunikasi Node hasil pengukuran
node, multihop, IEEE 802.15.4. (Sumber
yang diukur)
(Node
Slave)
Pengiriman
data
Master
hasil
pengukuran
berupa Website
Online

I. PENDAHULUAN Gambar 1 Blok diagram sistem keseluruhan

Dewasa ini, perkembangan protokol Dari blok diagram sistem keseluruhan


komunikasi dan informasi sangatlah pesat. Ini dapat dijelaskan mengenai mekanisme dari
diiringi dengan semakin cepatnya sistem secara keseluruhan. Node slave pada
perkembangan perangkat elektronika. Sehingga blok di atas terdiri dari sensor suhu dan
banyak tercipta perangkat telekomunikasi kelembaban (SHT11), mikrokontroler
generasi baru dengan teknologi yang semakin ATMega8535 yang berfungsi untuk memproses
canggih. Salah satunya adalah Jaringan Sensor data hasil pengukuran sensor dan
Nirkabel atau biasa disebut Wireless Sensor mengirimkannya melalui modul Transceiver
Network. XBee Pro. Xbee Pro ini merupakan perangkat

1
komunikasi yang berbasiskan komunikasi Untuk me-request data dari node slave
802.15.4. Dimana pada proyek Akhir ini, XBee yang diinginkan atau node slave tujuan maka
Pro dirancang agar dapat mengirimkan paket node master akan mengirimkan paket data yang
data menuju node destination yang berubah- menyatakan rute dan node slave mana yang
ubah sesuai dengan rute yang diberikan. Rute akan direquest, ini yang dimaksud dengan
yang dimaksud adalah rute multihop atau Request to Send. Jika paket data tersebut telah
komunikasi multihop. diterima dengan utuh oleh node slave tujuan,
maka node slave tujuan tersebut akan
2.1 BAHAN DAN ALAT membalas paket data request dari node master
2.1.1 Wireless Sensor Network dengan sebuah paket data yang berisi Clear to
Jaringan Sensor Nirkabel ini terdiri dari Send yang menyatakan bahwa paket data
dua komponen utama yaitu sensor (node slave) Request dari node master telah diterima oleh
dan node master (Administrator). Berbeda node slave tujuan yang dituju. Rute dari paket
dengan jaringan Wi-fi yang menggunakan data Clear to Send ini adalah kebalikan dari
sistem pengiriman Carrier Sense Multiple paket data Request. Kemudian node master
Access with Collision Detection (CSMA/CD), akan merequest data hasil pengukuran dari
pada Jaringan Sensor Nirkabel ini node slave tujuan dengan mengirimkan paket
menggunakan sistem pengiriman Carrier Sense data request the data, maka node slave tujuan
Multiple Access with Collision Avoidance tersebut akan mengirimkan data hasil
(CSMA/CA) dimana data baru akan dikirim pengukuran suhu dan kelembabannya
ketika kanal transmisi telah kosong atau tidak menggunakan paket data send the data.
terpakai sehingga data yang dikirimkan jarang Start

terjadi losses. Seperti pada tabel 1 berikut : ID Node


A
Slave yang
di-request?

Tabel 1 Perbandingan sistem pengiriman data Kirim Paket


Kirim Paket Data RTD
Jaringan Sensor Nirkabel dengan Jaringan Wi- Data RTS

Fi Apakah
Apakah
Paket Data
Jaringan Wi-Fi Jaringan Sensor Paket Data
RTS telah T
RTS telah
sampai ke
sampai ke node slave
(CSMA/CD) Nirkabel node slave destination?
destination?
(CSMA/CA) Y
Y

Pengiriman data terus Pengiriman data baru Kirim Paket


Data CTS
Kirim Paket
Data STD
menerus dan tidak dilakukan ketika
Apakah
menghiraukan kanal transmisi telah Paket Data
T
End
CTS sesuai
ketersediaan kanal kosong atau tidak dengan node
slave yang
transmisi terpakai di-request?

Y
Data yang dikirim Data yang dikirim
A
sering terjadi losses jarang/tidak pernah
terjadi losses Gambar 3 Flowchart Sistem
2.2 CARA KERJA Pada Gambar 3, saat node master me-
request data, maka ID Node Slave Destination
akan diikutkan dalam paket data RTS (Request
to Send). Jika, penerima paket RTS tersebut
bukan node slave yang dituju, maka node slave
tersebut akan meneruskan paket RTS tersebut
menuju ke node slave yang dituju. Tetapi jika
penerima paket RTS tersebut adalah node slave
yang dituju, maka node slave tersebut akan
Gambar 2 Cara kerja sistem membalas dengan paket CTS (Clear to Send)
Keterangan : menuju node master. Apabila ID node slave
: Request to Send (RTS) destination pada paket CTS sesuai, maka node
: Clear to Send (CTS) master akan mengirimkan paket RTD (Request
: Request the data (RTD) the Data) kepada node slave destination.
: Send the data (STD) Kemudian setelah paket RTD tersebut sampai
kepada node slave destination, maka data hasil
2
pengukuran suhu dan kelembaban pada node status apakah ID node yang membalas sudah
slave destination tersebut akan dikirimkan sesuai dengan ID node yang dituju. Jika benar,
dengan paket STD (Send the Data). maka node master akan me-request data hasil
pengukuran sensor pada node destination
BAB III tersebut dengan menggunakan paket data RTD
PEMBUATAN SISTEM, PENGUJIAN melalui rute yang sama seperti rute paket data
DAN ANALISA RTS tadi. Lalu node master akan menerima
paket data STD yang berisi data hasil
Pada bab ini akan dibahas tentang pengukuran sensor pada node destination yang
langkah-langkah dalam pembuatan sistem yang di-request.
merupakan realisasi dari perencanaan sistem
yang telah didesain. Dimana Proyek Akhir ini 3.1.1.2 Node Slave
secara umum terbagi menjadi 2 bagian, yaitu : Pada Proyek Akhir ini, semua node
1. Perancangan dan pembuatan perangkat slave terdiri dari sebuah mikrokontroler
keras ATMega8535, 1 buah XBee Pro beserta
2. Perancangan dan pembuatan sistem rangkaian drivernya, sensor SHT11, dan LCD
komunikasi dan protokol. 16x2.
Flowchart sistem dari node master
3.1 PEMBUATAN SISTEM dapat dilihat pada gambar 5 berikut.
3.1.1 Pembuatan Hardware Start

3.1.1.1 Node Master


Node Master pada Proyek Akhir ini Terima Paket
Data RTS
terdiri dari mikrokontroler ATMega162 dan
driver board XBee Pro. Proses yang terjadi
Apakah
pada node master ini antara lain me-routing- Paket Data
T
Kirim Paket
RTS untuk Data RTS ke
kan paket data yang akan dikirim menuju node node slave node slave
ini? terdekat
slave destination, memproses data yang
diterima dari node slave apakah paket data Y
Kirim Paket
sesuai dengan yang di-request atau tidak dan Data CTS

sebagai jembatan komunikasi antara node slave


dengan Server yaitu PC. Terima Paket
Data RTD
Flowchart sistem dari node master
dapat dilihat pada gambar 4 berikut. Kirim Paket
Data STD
Start

End
ID Node A
A
Slave yang
di-request?
Gambar 5 Flowchart sistem node slave
Kirim Paket
Kirim Paket Data RTD
Data RTS
Pada flowchart Gambar 5, node slave
Terima Paket
Terima Paket Data STD akan menerima paket data RTS dari node
Data CTS
T master, jika node slave tersebut bukan node
End
Apakah destination, maka node slave tersebut akan
Paket Data
CTS sesuai T meneruskan paket data RTS kepada node slave
dengan node
slave yang
di-request?
yang dituju. Tetapi jika paket data tersebut
Y memang ditujukan untuk node slave tersebut
A (node slave tersebut adalah node destination)
Gambar 4 Flowchart node master maka node slave tersebut akan mengirimkan
Pada flowchart Gambar 4, node master balasan berupa paket data CTS menuju node
akan me-routing-kan paket data RTS, dimana master. Kemudian node destination akan
ID node destination pada paket data diinputkan menerima paket data RTD yang berasal dari
melalui PC. Kemudian jika paket data RTS node master. Setelah itu node destination akan
telah sampai ke node slave yang dituju, maka merespon dengan membalas paket tersebut
node master akan memperoleh paket data CTS dengan paket data STD yang berisi data hasil
yang merupakan paket balasan yang berisi pengukuran dari node destination tersebut.
3
oleh node master. Agar Xbee Pro dapat
3.1.2 Pembuatan Protokol mengganti alamat secara otomatis, maka
Dalam sebuah sistem komunikasi, mikrokontroler pada node tersebut yang akan
dibutuhkan adanya sebuah protokol untuk men-setting ATDL (alamat ID node tujuan).
mengatur format antar perangkat yang akan
dikomunikasikan, ini bertujuan agar paket data 3.1.4 Pembuatan Graphical User Interface
yang diterima pada Administrator tidak terjadi Untuk mempermudah Administrator
kerancuan. Protokol pada tugas akhir ini dalam melakukan request atau dalam
dirancang menggunakan kode ASCII. menggunakan sistem komunikasi multihop ini,
Berikut ini adalah rancangan format maka dibuat sebuah GUI yang berbasiskan
protokolnya : Visual Basic (VB). Dimana tampilan ini
Node Node
Header From To Delimiter 1 Data Stop terdapat combo box untuk memilih node mana
yang akan di-request dan button Request yang
@ Nms Nfr Nsf Nto Nds & D1 / D2 / Cmd # berfungsi untuk memulai request. Kemudian
data hasil pengukuran berupa nilai suhu dan
Node Node Node
Master Self Destination
Delimiter 2 Command
nilai kelembaban ditampilkan pada dua buah
Gambar 6 Format protokol box. Serta node box yang mempresentasikan
Keterangan : node slave berapa yang menjadi node
@ = Header atau awalan protokol. destination. Berikut ini tampilan dari GUI :
Nms = Node Master. Yaitu ID node sumber
yang me-request (nodemaster).
Nfr = Node From. Merupakan ID node
yang me-request langsung.
Nsf = Node Self. Merupakan ID node itu
sendiri.
Nto = Node To. Yaitu ID node yang akan
dilewati/dilompati menuju node
destination. Gambar 7 Tampilan GUI
Nds = Node Destination. Merupakan ID
node tujuan yang direquest. 3.2 PENGUJIAN SISTEM, HASIL DAN
& = Delimiter 1. Batasan antara rute PEMBAHASAN
dengan data pengukuran. 3.2.1 Pengujian Baudrate Komunikasi
/ = Delimiter 2. Batasan antar data
pengukuran dan dengan Tabel 2 Hasil pengujian sistem menggunakan
Command. baudrate 9600
D1 = Data hasil pengukuran suhu udara.
D2 = Data hasil pengukuran kelembaban
udara.
Cmd = Command. Yaitu perintah, apakah
paket data tersebut berisi request,
balasan, atau isi data hasil pengukuran. Tabel 3 Hasil pengujian sistem menggunakan
Q = Request; B = Balasan; D = Isi Data baudrate 4800
# = Stop. Adalah akhiran atau penutup
protokol.

3.1.3 Pembuatan Algoritma Multihop


Untuk awal, XBee Pro di-setting sesuai Tabel 4 Hasil pengujian sistem menggunakan
alamat ID node urutan selanjutnya. Berikut ini baudrate 19200
tampilan setting XBee Pro menggunakan
software X-CTU.
Ketika sistem melakukan komunikasi
multihop , maka tiap-tiap modul XBee Pro pada
tiap-tiap node harus mampu mengganti alamat
ID node tujuan sesuai rute yang di-routing-kan
4
Analisa 3.2.3 Pengujian Komunikasi Multihop
Dari hasil pengujian sistem dengan dengan Posisi Node Slave Urut
menggunakan baudrate yang berbeda-beda
dapat dianalisa bahwa hanya baudrate 9600
yang dapat digunakan untuk komunikasi antara Gambar 8 Posisi node master dan node slave
node master dengan node slave dengan tingkat dengan node slave 1 sebagai node destination
keberhasilan 100%. Sedangkan untuk baudrate Tabel 7 Hasil pengujian sistem multihop
4800 dan baudrate 19200, tidak ada satupun dengan node slave 1 sebagai node destination
paket data CTS maupun STD yang diterima
oleh node master. Hal ini dapat dikarenakan
pengaruh perbandingan panjang bit paket data
yang digunakan dengan baudrate yang
digunakan. Jadi, untuk paket data dengan
panjang 18 karakter (8 bit), penggunaan
baudrate yang optimal untuk komunikasi
antara node master dengan node slave adalah
sebesar 9600.
3.2.2 Pengujian Jangkauan Maksimum
Modul Transceiver
Tabel 5 Hasil pengujian jangkauan maksimum Gambar 9 Posisi node master dan node slave
modul transceiver pada kondisi LOS dengan node slave 2 sebagai node destination
Tabel 8 Hasil pengujian sistem multihop
dengan node slave 2 sebagai node destination

Tabel 6 Hasil pengujian jangkauan maksimum


modul transceiver pada kondisi NLOS

Gambar 10 Posisi node master dan node slave


dengan node slave 3 sebagai node destination
Analisa Tabel 9 Hasil pengujian sistem Hasil
Dari hasil pengujian sistem pada pengujian sistem multihop dengan node slave 3
kondisi LOS diperoleh jangkauan maksimum sebagai node destination
dengan jarak antara node master dengan node
slave sejauh 15 meter. Sedangkan hasil
pengujian sistem pada kondisi NLOS diperoleh
jangkauan maksimum sejauh 10 meter. Hal ini
dapat dipengaruhi oleh jenis material obstacle,
ketebalan dan ketinggian obstacle.

5
area juga sangat mempengaruhi jangkauan
maksimum dari modul transceiver.
Untuk komunikasi paket data secara
multihop pada proyek akhir ini dapat
dikatakan berhasil, dimana tingkat
keberhasilannya sebesar 98%, dimana
hampir semua paket data sukses dikirim
dan diterima oleh tiap-tiap node, baik itu
double hop ataupun hingga triple hop.
Semakin banyak node atau lompatan, maka
Gambar 11 Grafik perbandingan jumlah hop delay waktu pengiriman paket data juga
dengan besar delay pengiriman akan semakin besar dan kemungkinan
paket data yang loss juga semakin besar.
Posisi dan letak dari tiap-tiap node sangat
berpengaruh terhadap kinerja sistem.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Feng Zhao, Leonidas Guibas,
Wireless Sensor Network, Elsevier,
San Fransisco, 2004.
[2] Heri Andrianto, Pemrograman
Mikrokontroler AVR ATMega16
Menggunakan Bahasa C (CodeVision
AVR), Informatika, Bandung, 2008.
Gambar 12 Grafik perbandingan jumlah hop [3] Gilang Kharisma, Perancangan dan
Pembuatan Perangkat Keras untuk
dengan banyaknya paket data yang loss
Pemantau Kondisi Hutan dengan
Analisa Sistem Komunikasi 802.15.4
Dari hasil pengujian sistem dengan (ZigBee), Proyek Akhir, Teknik
posisi node slave acak diperoleh hasil yang Telekomunikasi Politeknik Elektronika
kurang optimal dengan tingkat keberhasilan Negeri Surabaya Institut Teknologi
96,5%. Ini dikarenakan terjadinya kesalahan Sepuluh Nopember, Surabaya, 2009.
transmisi paket data ketika proses komunikasi [4] Hariski priyo Sangadi, Algoritma
antar node. Karena memang seharusnya dalam Multihop dan Pencarian Rute otomatis
men-deploy node-node posisi dan letak harus untuk Sistem Komunikasi pada
diperhatikan untuk memaksimalkan kinerja Monitoring Daya Listrik Secara
sistem. Wireless, Proyek Akhir, Teknik
Elektronika Politeknik Elektronika
4.1 KESIMPULAN Negeri Surabaya Institut Teknologi
Setelah melakukan tahap perencanaan Sepuluh Nopember, Surabaya, 2008.
dan pembuatan sistem yang kemudian [5] Datasheet ATMega162, diakses 28
dilanjutkan dengan tahap pengujian dan analisa Februari 2010, dari Atmel
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut www.atmel.com/atmel/acrobat/doc251
: 3.pdf
Baudrate yang paling maksimal untuk [6] Datasheet ATMega162, diakses 28
sistem komunikasi multihop adalah 9600, Februari 2010, dari Atmel
dimana tingkat keberhasilannya 100% atau www.atmel.com/atmel/acrobat/doc250
sangat optimal. 2.pdf
Topografi area yang dimonitoring sangat [7] Datasheet SHT11, diakses pada 10
berpengaruh terhadap kinerja sistem, Maret 2010, dari Sensirion
dimana pada kondisi area yang terdapat www.sensirion.com/de/pdf/product.../D
banyak obstacle (NLOS) paket data tidak atasheet-humidity-sensor-SHT1x.pdf
bisa atau sulit untuk dikirimkan. Topografi

Das könnte Ihnen auch gefallen