Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pengertian
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemeliharaan sarana (gedung).
Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas No ......... Tahun ......... Tentang Penangung Jawab
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan UPT Puskesmas Sukasari.
Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
Langkah-langkah
2. Petugas memulai pemantauan sarana/gedung sesuai dengan daftar kegiatan yang ada di
checklist
3. Petugas memantau sarana/gedung Puskesmas apakah dalam kondisi baik atau tidak di
setiap ruangan yang ada di Puskesmas,
6. Jika dalam pemeriksaan terdapat kerusakan maka dilaporkan ke unit administrasi untuk
diajukan anggaran perbaikan, atau diajukan di perencanaan anggaran.
Home BAB 7 DOWNLOAD SOP SOP Gizi Bab 7 Tentang Konseling / Kegiatan
Konsultasi Gizi bagi Pasien
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam melakukan konseling gizi di
Puskesmas.
Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas no ......... tahun ......... tentang standar operasional prosedur
UPT Puskesmas Sukasari.
Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat,
Pedoman Pelaksanaan Pojok Gizi (POZI) Di Puskesmas. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI,1997.
Langkah-langkah
3. pasien rujukan dari posyandu maupun mandiri yang mendaftar di loket dengan masalah
gizi,
4. Petugas gizi membaca dan mencatat hasil pemeriksaan BP dari catatan medik pasien di
buku register, kemudian menganamnesa masalah gizi dan menentukan terapi diit,
Pengertian
Pemantauan penggunaan alat pelindung diri bagi petugas laboratorium adalah pemantauan yang
dilakukan oleh tim mutu Puskesmas terhadap petugas laborat dalam pemakaian penggunaan alat
pelindung diri dan sarana serta prasarana yang dikenakan saat bekerja di laborat agar terhindar
dari kecelakaan kerja dan paparan penyakit yang ditimbulkan di laboratorium.
Tujuan
style="white-space: pre;">
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memantau pemakaian alat pelindung diri bagi
petugas laboratorium yang bertujuan agar melindungi kesehatan dan keselamatan petugas
laboratorium itu sendiri.
Kebijakan
Surat keputusan Kepala Puskesmas No .... Tahun ......... Tentang Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja UPT Puskesmas Sukamiskin.
Referensi
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
Langkah-langkah
2. Petugas laboratorium harus memperlakukan semua sampel sebagai bahan yang beresiko
tinggi dan memperlakukan sampel sesuai standar operasional prosedur,
3. Alat pelindung diri bagi petugas laboratorium diantaranya adalah pemakaian masker, jas
laboratorium, handscoen, sepatu tertutup,
4. Tim mutu memantau setiap hari apakah petugas laborat sudah memakai alat pelindung
diri dalam bekerja di laboratorium,
5. Tim mutu mencatat dan memberikan penilaian hasil pemantauan pemakaian alat
pelindung diri,
6. Tim mutu mengevaluasi hasil pemantauan pemakaian alat pelindung diri melalui rapat
monitoring,
7. Tim mutu memberikan hasil evaluasi kepada Kepala Puskesmas untuk ditindak lanjuti,
8. Kepala Puskesmas berhak mamberikan teguran atau binaan kepada petugas laboratorium
apabila terdapat pelanggaran terhadap pemakaian APD di laboratorium,
Home BAB 7 DOWNLOAD SOP SOP tentang Informed Consent bagi pasien di
Puskesmas Bab 7
Tujuan
Sebagai acuan
penerapan langkah-langkah untuk :
Melindungi pasien secara hukum dari segala tindakan medis yang dilakukan tanpa
sepengetahuannya,
Memberikan perlindungan hukum terhadap pelaksana tindakan medis dari tuntutan-tuntutan
pihak pasien yang tidak wajar serta akibat tindakan medis yang tidak terduga dan bersifat
negatif.
Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas No ....... Tahun ....... Tentang Pemberlakuan Standart
Operasional Prosedur UPT Puskesmas Sukamundur
Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/PER/III/ 2008,
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
Langkah-langkah
Petugas menjelaskan pengertian, prosedur, tindakan yang akan dilakukan pada pasien,
Petugas memberikan kesempatan pasien untuk bertanya tentang prosedur yang akan
dilakukan,
Petugas memberikan lembar Informed Consent kepada pasien untuk dibaca secara teliti
lembar Informed Consent tindakan yang akan dilakukan,
Pasien diberi kesempatan untuk memberikan keputusan setuju atau tidak prosedur yang
akan dilakukan,
Pasien mengisi Informed Consent dengan cara melingkari persetujuan apabila setuju
dilakukan tindakan atau melingkari penolakan apabila tidak bersedia/menolak dilakukan
tindakan,
Pasien memberikan tanda tangan pada blangko Informed Consent bersama saksi dari
keluarga ( untuk pasien dibawah usia 18 tahun inform consent ditanda tangani oleh orang
tua/keluarga)
Unit Terkait
BP Umum
BP Gigi
MTBS
KIA/KB
Klinik IMS
Laboratorium
Ada lagi referensi untuk Bab 8 yaitu masih berkutat di keselamatan pasien, yaitu tentang referensi SOP
Pengelolaan bahan beracun dan berbahaya. Kebanyakan Puskesmas kesulitan dalam menerapkan
manajemen bahan berbahaya ini. Maka dari itu perlu disusun SOP yang jelas untuk mengatasi maslaah
ini. Monggo silahkan di copas jika mungkin bisa dipakai di daerah saudara SOP di bawah ini.
Judul
Pengertian
Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun di laboratorium adalah pengelolaan bahan berbahaya dan
beracun baik yang berasal dari proses produksi (limbah) ataupun yang bukan berasal dari proses
produksi di laborat misalnya seperti pada kegiatan pemeliharaan alat, pencucian ataupun dari reagen
kimia yang dibutuhkan untuk suatu pemeriksaan di laborat.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengelola bahan berbahaya dan beracun secara benar
sehingga terhindar dari bahaya kecelakaan kerja, gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan.
Kebijakan
Surat keputusan Kepala Puskesmas No ........ Tahun ....... Tentang Penanganan Dan Pengelolaan Bahan
Berbahaya UPT Puskesmas Jabar.
Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat,
Langkah-langkah
Petugas laboratorium harus menggunakan alat pelindung diri dalam mengelola bahan berbahaya dan
beracun,
Alat pelindung diri bagi petugas laboratorium diantaranya adalah pemakaian masker, jas laboratorium,
handscoon, tutup kepala, kacamata google,
Petugas membuang dan menangani limbah berbahaya secara benar sesuai SOP penanganan limbah,
petugas laborat menyimpan reagen dan bahan berbahaya dengan mengelompokkan sesuai jenis dan
sifat antara lain :
yaitu bahan padat, cair, uap yang mudah menyala dan terbakar secara cepat bila terpapar sumber
cahaya contoh methanol gas hidrogen, ethanol. Bahan mudah terbakar meski tidak terpapar sumber
nyala tapi bisa terbakar karena tekanan, perubahan panas. Penyimpanan bahan yang bersifat mudah
terbakar disendirikan dalam ruangan yang sejuk, sirkulasi udara lancar, jauh dari sumber panas,
dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan kartu kontrol suhu.
Bahan explosive : penyimpanan bahan mudah meledak di ruangan yang sejuk, sirkulasi udara lancar, jauh
dari sumber panas, dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan kartu kontrol suhu.
Bahan corrosive :
yaitu bahan padat, cair yang bersifat korosif atau yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan seperti
mata, saluran pernafasan dan kulit, harus disimpan di tempat sejuk dan ada sirkulasi udara yang cukup
untuk mencegah pengumpulan uap. Dinding dan lantai tahan korosi. Contoh reagen : CH3COOH, HCL,
HNO3, FENOL, NAOH pekat.
Bahan toxic/beracun :
yaitu bahan yang dapat menyebabkan bahaya kesehatan atau kematian bila terserap dalam tubuh bila
tertelan, terhirup dan kontak kulit, contoh bahan yang bersifat toksik: MERC*R*
Penyimpanan bahan yang bersifat toksik disendirikan dalam ruangan khusus yang bersikulasi udara
dengan baik.
Home BAB 8 DOWNLOAD SOP Referensi SOP Unit UKP Bab 8 : Pelaporan Program
Keselamatan Pasien
Pengertian
Pelaporan program keselamatan pasien adalah pelaporan upaya untuk mengurangi dan mencegah
kejadian yang tidak diharapkan yang mengancam keselamatan pasien akibat melakukan tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya diambil di laboratorium.
justify;">
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaporan program keselamatan pasien agar
dapat mengurangi atau mencegah bahaya yang terjadi akibat melakukan tindakan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya diambil di laboratorium di UPT Puskesmas Suramadu.
Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas No ......... Tahun ......... Tentang Pelaporan Program
Keselamatan UPT Puskesmas Suramadu.
Referensi
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat,
Unit Terkait
Tata Usaha UPT Puskesmas Suramadu
BP
Judul :
SOP Penanganan KTD, KPC dan KNC di Puskesmas
Pengertian
Penanganan KTD, KPC dan KNC adalah suatu sistem dimana
Puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam penanganan KTD, KPC dan KNC.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No ......... Tahun ....... Tentang Penanganan KTD,
KPC dan KNC UPT Puskesmas sukamaju
Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit,
2011,
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat,
Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Depkes RI, 2006.
Langkah-langkah
5. Petugas mensosialisasikan program yang telah dibuat kepada semua petugas layanan
klinis dalam rapat,
6. Petugas menekankan kepada semua petugas layanan klinik untuk menerapkan dan
menjalankan program yang telah disepakati,
8. Home BAB 7 DOWNLOAD SOP Referensi SOP Gizi Bab 7 tentang Distribusi Vitamin A
Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas no ......... tahun ......... tentang standar operasional prosedur
UPT Puskesmas Sukasari.
Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat,
Depkes RI. Vitamin A Untuk Kesehatan Anda. Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta. 1999.
Langkah-langkah
Petugas gizi mendata sasaran kapsul vitamin A dari posyandu, kapsul vitamin A biru untuk bayi
usia 6-11 bulan dan kapsul vitamin A merah untuk balita usia 12-59 bulan,
Petugas gizi mendata jumlah sasaran ibu nifas dari BPS, Rumah Sakit dan bagian obat Puskesmas,
Petugas gizi merekap kebutuhan kapsul vitamin A,
Petugas gizi menyediakan kapsul vitamin A dan mendistribusikan ke Posyandu, BPS dan RSB dan
bagian obat Puskesmas,
Kader Posyandu, BPS dan RSB melaporkan hasil kapsul vitamin A ke Puskesmas,
Petugas gizi melaporkan hasil distribusi kapsul vitamin A ke Dinas Kesehatan Kota Salatiga,
Petugas gizi mengevaluasi kegiatan,
Petugas gizi melakukan tindak lanjut.
Unit Terkait
Posyandu
BPS
Rumah Sakit Bersalin
Bagian Obat Puskesmas
13. Home BUKU PEDOMAN DOWNLOAD BUKU PEDOMAN WAJIB YANG HARUS DIMILIKI
SEBELUM AKREDITASI PUSKESMAS