Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Lansia sebagai tahap tertinggi dalam tahap perkembangan usia dimana telah terjadi
penu runan atau degradasi pada semua system organ manusia termasuk system pendengaran,
penglihatan, penciuman, peraba dll. Hal ini disebabkan oleh aging proses yang pasti terjadi pada
setiap lansia. Kondisi tersebut tentunya akan menimbulkan berbagai macam masalah
kesehatan. Oleh karena itu asuhan keperawatan dibutuhkan pada setiap lansia.
Asuhan keperawatan pada prinsipnya sama, namun yang membedakannya adalah hasil
akhir dari asuhan keperawatannya. Pada asuhan keperawatan lansia ini hasil optimalnya adalah
kepuasan hidup dan kenyamanan serta tingkat optimal yang dapat dilakukan lansia dengan
segala bentuk penurunan fungsi organ.
Suatu bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan kepada lansia sebagai individu secara
komprehensif, sistematis dan kontinyu yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia
serta menciptakan suasana yang menyenangkan dalam masa akhir kehidupan lansia.
Proses menua/lanjut usia ADALAH Suatu peristiwa yang akan dialami setiap orang. Merupakan
tahap lanjut dari suatu kehidupan yang ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh untuk
beradaptasi terhdap stress. Sejalan dengan perkembangan IPTEK Ilmu kesehatan
Peningkatan status gizi masyarakat
Sesuai dengan UU.23 tahun 1992 (pasal 19) lansia perlu mendapat perhatian:
Manusia lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik,
kejiwaan dan sosial, prubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan,
termasuk kesehatannya,oleh karena itu kesehatan lansia perlu mendapat perhatian khusus
dengnan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif
sesuai dengan kemampuanya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan.
Asuhan keperawatan lansia
Asuhan keperawatan lansia adalah suatu rangkaian kegiatan dari proses keperawatan yang
ditujukan pada lansia. Kegiatan tersebut meliuputi: pengkajian, analisis masalah (diagnosis
keparawatan), intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi
PENGKAJIAN
Tekhnik Komunikasi pada Lansia
Fokusing
Klarifikasi
Diam
Fisik/ biologis
Wawancara riwayat kesehatan:
Pandangan lansia tentang kesehatannya
Kegiatan yang mampu dilakukan lansia
Kekuatan fisik lansia (otot, sendi, pendengaran, penglihatan,)
Kebiasaan lansia merawat diri sendiri
Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BAB/BAK.
Kebiasaan gerak badan/olah raga.
Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan.
Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat
Masalah-masalah seksual yang dirasakan.
Indeks KATZ; Pengkajian Status Fungsional
Pemeriksaan fisik
Sistem integumen / kulit
Muskuluskletal
Respirasi
Kardiovaskuler
Perkemihan
Persyarafan
Fungsi sensorik (penglihatan, pendengaran, pengecapan dan penciuman)
Psikologis
Dilakukan saat berkomunikasi untuk melihat fungsi kognitif termasuk daya ingat, proses fikir
Perlu dikaji alam perasaan, orentasi terhadap realitas, kemampuan dalam menyelesaikan
masalah
Perubahan yang umum terjadi:
Penurunan daya ingat
Proses pikir lambat
Adanya perasaan sedih
Merasa kurang perhatian
SPMSQ;
Pengkajian Status Kognitif & Afektif
Short Portable Mental Status Questinare
Kesalahan 0 2 : Intelektual utuh
Kesalahan 3 4 : Ggn Intelektual ringan
Kesalahan 5 7 : Ggn Intelekual sedang
Kesalahan 8 10 : Ggn Intelektual berat
Sosial ekonomi
Bagaimana lansia membina keakraban dengan teman sebaya maupun dengan lingkungannya
dan bagaimana keterlibatkan lansia dalam organisasi sosial
Penghasilan yang diperoleh
Perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan soisla ekonomi
Hal-hal yang perlu dikaji:
Kesibukan lansia dalam mengisi waktu luang
Sumber keuangan
Dengan siapa yang ia tinggal
Kegiatan organisasi sosial yang diikuti
Pandangan lansia terhadap lingkungannya
Berapa sering lansia berhubungan dengan orang lain diluar rumah
Siapa saja yang biasa mengunjunginya
Seberapa besar ketergantungannya
Apakah dapat menyalurkan hobi atui keinginannya dengan fasilitas yang ada.
Spritual
Kenyakinan agama yang dimiliki dan sejauh mana kenyakinan tersebut dapat diterapkan dalam
Hal-hal yang perlu dikaji:
Kegiatan ibadah setiap hari
Kegiatan keagamaan
Cara menyelesaikan masalah (Doa)
Terlihat sabar dan tawakal
Masalah Keperawatan
Fisik/ biologis
Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh s.d intake yang tidak adekuat
Gangguan pesepsi s.d gangguan pendengaran/penglihatan
Kurangnya perawatan diri s.d menurunnya minat dalam merawat diri
Resiko cidera fisik (jatuh) s.d penyesuaiaan terhadap penurunan fungsi tubuh tidak adekuat
Perubahan pola eliminasi s.d pola makan yang tidak efektif
Gangguan pola tidur s.d kecemasan atau nyeri
Gangguan pola nafas s.d penyempitan jalan napas/sumbatan jalan napas
Gangguan mobilisasi s.d kekakuan sendi
Psiologis sosial
Menarik diri dari lingkungan s.d perasaan tidak mampu
Isolasi sosial s.d perasaancuriga
Depresi s.d isolasi perasaan ditolak
Koping yang tidak adekuat s.d ketidak mampuan mengungkapkan perasaan secara tepat
Cemas s.d sumber keuangan yang tidak terbatas.
Spritual
Reaksi berkabung/berduka s.d ditinggal pasangan
Penolakan terhadap proses penuaaan s.d kektidaksiapan menhadapi kematian
Marah terhadap Tuhan s.d kegagalan yang dialami
Perasaan tidak tenang s.d ketidakmampuan melakukan imadah secara tepat
Reference
Definisi
Himpunan kesatuan manusia yang hidup bersama yang dilandasi oleh kriteria tertentu seperti
umur, jenis kelamin, latar belakang, pendidikan, pekerjaan, kepentingan tertentu, adanya
kebutuhan yang sama dan adanya hubungan timbal baik dan saling mempengaruhi serta saling
tolong menolong untuk mencapai suatu tujuan
Kelompok Khusus
Sekelompok masyarakat atau individu yg karena keadaan fisik, mental maupun sosial budaya
dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan
keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara
kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya.
Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan kelompok untuk dapat menolong dirinya sendiri dan tidak
terlalu tergantung kepada pihak lain
Tahap Pengkajian/persiapan
Mengidentifikasi jumlah kelompok
Mengadakan pendekatan (BHSP) pada institusi kelompok khusus (petugas panti)
Identifikasi masalah melalui pengumpulan data (satu wisma)
Menganalisa data
Tahap Pelaksanaan
Pendidikan dan pelatihan petugas panti
Pelayanan kesehatan dan keperawatan
Penyuluhan kesehatan
Imunisasi
Penemuan kasus dini
Rujukan bila dianggap perlu
Dokumentasi
Evaluasi
Struktur
Proses
Hasil
Format Askep
Pengkajian Askep Kelompok
Indentifikasi Kelompok
Besar kecilnya kelompok, pendidikan, sosek, kebiasaan, adat istiadat, pekerjaan, agama,
kepercayaan & lokasi t4 tinggal
Masalah Kesehatan
masalah kes yg terjadi saat ini, prosentase kejadian dan sifat masalahnya
Pemanfaatan fasilitas kesehatan dalam pemeriksaan kesehatan
Tempat pelayanan kesehatan lansia
Keikutsertaan dalam upaya kesehatan
Kegiatan-kegiatan dalam panti yg dapat meningkatkan kesehatan
Status kesehatan kelompok
Penyakit yang pernah diderita anggota kelompok, status imunisasi, keadaan higiene,
status gizi
Kondisi sanitasi lingkungan tempat tinggal & keamanan
Perumahan, ventilasi, pencahayaan, sumber air, sampah, pembuangan tinja, keadaan
lantai, dan keamanan bagi lansia. Data fokus, Renpra, Implementasi dan evaluasi formatnya
sama dengan askep komunitas
Reference