Sie sind auf Seite 1von 16

ALKALOID

Definisi
Alkaloida adalah senyawa organik yang mengandung satu atau lebih unsur nitrogen,
mempunyai sifat basa (nitrogen amino), terdapat di alam dan dalam jumlah sedikit
memiliki aktifitas fisiologi dan memberikan reaksi positif terhadap pereaksi alkaloid.
Alkaloid dapat diartikan seperti atau semacam alkali (Like alkali)
Beberapa senyawa tidak memiliki sifat khas seperti alkaloid, tetapi karena aktifitas
fisiologi yang seperti alkaloid, maka senyawa tersebut dapat dikatakan alkaloid, seperti;
ephedrin, hordenin, kholchisin. Senyawa-senyawa tersebut dinamakan amino alkaloid
atau proto alkaloid.
Ikatan atom N dalam alkaloid dapat sebagai amin primer, amin sekunder atau amin
primer
Kuat lemahnya kebasaan dari alkaloid tergantung dari ikatan atom N tersebut atau
dimana atom N terikat secara fisika dan kimia. Hal ini juga sebagai dasar untuk
menentukan metode ekstraksi untuk menarik alkaloid dari tanaman asalnya.
Umumnya terdapat 1-2 cincin, jika terdapat 3 atau lebih merupakan cabang yang
mengalami siklisasi. Umumnya N (nitrogen) terikat pada cincin heterosiklik, tetapi
pada inti steroid, N terletak pada rantai cabang (inti steroid)

Tata Nama
Pemberian nama alkaloid dapat berdasarkan :
1. Nama genus tanaman
Contoh :
Atropine (atropina) dari Atropa belladona

2. Nama species tanaman


Cocaine (kokaina)dari Erythroxylon coca)
Belladonnine (beladonina) dari Atropa belladona)

3. Nama dagang obat


Ergotamine (ergotamina) dari Ergot atau Secale Cornutum
4. Aktivitas Biologi
Emetine (emetina) sebagai emesis atau muntah

5. Nama penemunya
Pelletierine (peletierina)

Identifikasi Alkaloid
Alkaloid dalam larutan netral/sedikit asam, jika ditambahkan pereaksi dibawah ini
umumnya membentuk endapan kristal/amorf dengan warna bermacam-macam
1. Pereaksi Mayer (Larutan merkuri iodida) membentuk endapan krem
2. Pereaksi Wagner (Larutan iodium dalam KI) membentuk endapan merah coklat
3. Pereaksi Hager (Larutan asam pikrat jenuh) membentuk endapan kuning
4. Pereaksi Dragendorf (Larutan K. Bi Iodida) membentuk endapan bermacam-macam warna
tergantung alkaloid yang terkandung dalam tanaman tersebut
5. Pereaksi asam tanat menghasilkan endapan

Sumber Alkaloid
- Pada tumbuhan tingkat rendah seperti bakteri, jamur dan alga hampir tidak terdapat
alkaloid
- Alkaloid dalam tumbuhan contohnya :
Alkaloid Ergot : Claviceps purpurea
Pteridophyta : terdapat dalam suku Equisetina, Lycopodiaceae
Gymnospermae : Taxaceae, Ephedraceae
Monocotyledoneae : Liliaceae, Amaryllidaceae
Dicotyledoneae : Magnoliaceae, Layraceae, Annonaceae, Rubiaceae, Rutaceae,
Apocynaceae, asclepiadaceae, berberidaceae, euphorbiaceae,
erythoxylaceae, Fumariaceae, Loganiaceae, Lobeliaceae,
Menispermaceae, Meliaceae, Rubiaceae, Rutaceae,
Papaveraceae, Ranunculaceae, Solanaceae, Sterculiaceae,
Theaceae dan lain-lain
Alkaloida dalam tumbuhan ditemukan pada vakuola sel dalam bentuk garam dengan
asam organik seperti asam malat, sitrat, oksalat, suksinat dan asam tannat.
Alkaloloida berasal dari hewan :
1. Salamandarina (kelenjar kulit binatang salamandra maculosa)
2. Muskopiridina (diisolasi dari kelenjar bau Moschus moschiperus (sejenis rusa))
3. Kastromina (Castor fiberi)
4. Bufoterina (Bufo vulgaris (katak))
5. Kanoklanina (Claviceps purpurea (jamur)
6. Herkulina (Penicillium herqui (jamur)
7. Piosianina (Pseudomonas aeruginosa (bakteri)
8. Tabtoksina (Pseudomonas tabaci (bakteri)
9. Annotinina (Lycopodium annotinum (lumut)
10. Lycopodina (Licopodium camplanatum)

Contoh alkaloid
Alkaloid terdapat dalam biji, akar, kulit, batang, buah, dan bagian tumbuhan yang lain
Contoh :
Biji : Areca cathecu, Nux Vomica
Akar : Atropa Belladona
Kulit : Cinchona succirubra
Batang : Punica granatum
Kegunaan alkaloid
Bagi tumbuhan :
1. Pelindung : karena bersifat racun sehingga dapat melindungi tumbuhan dari serangan
serangga/hewan lain
2. Pengatur pertumbuhan tumbuhan
3. Sebagai hasil akhir dari reaksi detoksifikasi senyawa dalam tumbuhan yang bersifat
toksis terhadap tumbuhan itu sendiri
4. Sebagai zat cadangan yang menghasilkan unsur N atau unsur lain yang berguna bagi
tumbuhan

Bidang farmasi bagi manusia atau hewan :


1. Memberikan aktivitas fisiologi/reaksi yang berguna pada susunan saraf pusat. Contoh :
2. Sebagai stimulan (strichnin, brusin)
3. Sebagai analgetik dan narkotik (morfin, kodein)
4. Stimulan pernafasan (lobelin (asma))
5. Mempengaruhi susnan syaraf otonom (atropin, pilokarpin, fisostigmin)
6. Mempengaruhi sistem kardiovaskuler
- Menaikkan tekanan darah (efedrin)
- Menurunkan tekanan darah (reserpin)
7. Bersifat Cardiaca (kinidin)
8. Bersifat kemoterapeutik terhadap parasit
- Antimalaria : kinin
- Anthelmintika : arekaidin
- Bersifat amubisid, contoh : emetin
9. Sebagai anastetik lokal, contoh : kokain
10. Sebagai zat pahit, contoh : kina

Sifat Fisika Kimia


1. Kelarutan
- Umumnya tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik (dalam bentuk base)
- Garam yang terbentuk karena penambahan asam larut dalam air, sukar larut dalam
pelarut organik
2. Pemerian
- Bentuk kebanyakan kristal, kadang-kadang amorf
- Umumnya tidak berwarna/putih
- Rasa umumnya pahit
3. Mengandung satu atau lebih atom N seperti ergotamin mempunyai 5 atom N
4. Bersifat alkalis dan sifat kimianya seperti ammonia
5. Dalam larutan asam akan terbentuk garam. Jika garamnya ditambah ion hidroksida akan
terbentuk amina bebas
6. Dengan penambahan ion merkuri, emas, platina atau logam lain terbentuk endapan garam
rangkap, biasanya berbentuk hablur yang khas
7. Alkaloida bentuk cair pada temperatur kamar, contoh : berberine dan coniine
8. Dapat menimbulkan efek fisiologi pada hewan dan manusia
9. Umumnya bersifat optis aktif
10. Beberapa alkaloid mudah menguap. Contoh : Nicotine (Nicotiana tabaccum (tembakau)
Kandungan alkaloida dalam tumbuhan dipengaruhi oleh :
1. Umur
2. Letak geografis
3. Kondisi alam
4. Tumbuhan asal

Menurut Trease dan Evan, pembagian alkaloid berdasarkan letak atom nitrogennya yaitu :
1. Tipe Non Heterosiklik (Proto alkaloid/amin biologis)
Misalnya : ephedrine (Efedra Distachya)
2. Tipe Heterosiklik
Misalnya : Piridina, Piperidina, Pirolidina, Tropan (Piperidina Pirolidina), Kuinolina,
Isokuinolin, Indola, Imidazola, Purin, Pirimidin, Siklo pentano perhidro
fenantren (inti steroid)

Inti alkaloid
1. Piridina
2. Piperidina
3. Pyrolidin
4. Tropan
5. Quinoline
6. Iso quinoline
7. Indola
8. Imidazola
9. Pyrimidine
Penggolongan juga dapat berdasarkan suku dimana tanaman tersebut mengandung
alkaloid terbanyak, contohnya alkaloid tropan sama dengan alkaloid solanaceae.
Berdasarkan golongan efek fisiologi yang ditimbulkan, misalnya alkaloid emetina,
penyebab emesis (muntah).

Alkaloid Piridina dan Piperidina


1. Lobeliae Herba
NTA : Lobelia inflata L
Fam : Lobeliaceae (Campanulaceae)
Isi :
- Alkaloid piperidina (14 macam)
- Alkaloid utama lobelin (kadar total 0,3-0,4%), isolobellina, minyak atsiri yang pedas,
resin, lipid dan gom
Guna :
- Ekspektoran, lobellina sbg stimulan pernafasan,
- Asma (vasodilator),
- Bronkitis, karena mirip nikotin sehingga digunakan untuk menghentikan kebiasaan
merokok

2. Granati Cortex dan Granati Fructus Cortex


NTA : Punica granatum L
Fam : Punicaceae
Isi :
- Tanin (dalam akar 22%)
- Alkaloid peletierina (dalam batang 0,35-0,6%), akar 3,0%),
- Pseudopeletierina, isopeletierina, metil isopeletierine.
- Hanya pseudopeletierina yang kristal, lainnya seperti minyak.
Guna :
- Peletierina tannat sebagai obat cacing pita (anthelmintik), antidiare

3. Nicotianae Folium
NTA : Nicotiana tobacum
Fam : Solanaceae
Isi :
- Alkaloida nikotina (berbentuk minyak), nor nikotina, anabasin
Guna :
- Dalam dosis kecil nikotina dapat menimbulkan hipertensi, stimulansia pada saluran
pernafasan, stimulansia kelenjar sekresi.
- Pada dosis tinggi menyebabkan hipotensi dankematian karena berhentinya
pernafasan.
- Nikotin dan daun tembakau juga sebagai racun insektisida, pada proses pembuatan
asam nikotinat dan asam nikotinamida
4. Arecae Semen
NTA : Areca catechu
Fam : Palmae
Isi :
- Alkaloid 0,45%, arekolina (metil ester arekaidina 0,2%),
- Arekaidina (N-metil guvasina),
- Guvasina (as-tetrahidronikotinat), guvakolina (metilester guvasina)
- Tanin (15%), lipid, minyak atsiri, gom
Guna :
- Obat cacing (anthelminthik, vermisida, dan taenifuga)

5. Conii Fructus
NTA : Conium maculatum
Fam : Umbelliferae (Apiaceae)
Isi :
- Alkaloida koniina (cairan tidak berwarna), D dan L- N-metil koniina, koniseina,
konhidrina, pseudo konhidrina .
- Kadar alkaloid menurun jika buah masak (buah hijau 1,6%, setengah masak 1,3%,
masak 1,0%)
Guna :
- Koniina sangat beracun, kematian karena keracunan koniina disebabkan karena
paralisis pusat pernafasan.
- Antispasmodik dan sedativa

Alkaloid Tropan
1. Belladonnae Herba
Digunakan (Folium, Herba, Radix)
NTA : Atropa belladona
Fam : Solanaceae
Isi :
- Alkaloida tropan (alkaloida solanaceae)
- Akar (0,6%), batang (0,05%), daun (0,4%), buah belum masak (0,19%), buah masak
(0,21%), biji (0,33%)
- 75% total alkaloida adalah hiosiamin, yang lain dalam jumlah kecil; apo atropin,
belladonina, kuskohigrina, skopolamin, terutama terdapat pada akar.
Guna :
- Sediaan galenika dan alkaloidanya berkhasiat depresan, spasmolitik, antikolinergik
dan digunakan sebagai obat pereda ketegangan dalam saluran pencernaan maupun
saluran kemih .
- Efek samping; terjadi dilatasi pupil (mengganggu penglihatan), pening, palpitasi,
nervus
- Pemalsuan : daun belladona dipalsukan dengan daun scopolamin atau solanum
nigrum

2. Hyoscyami Herba/Folium
NTA : Hyoscyamus niger
Fam : Solanaceae
Isi :
- Alkaloid hiosiamina, skopolamin. Kadar 0,05 0,15% (tiga perempatnya
hiosiamina).
- Yang berasal dari Mesir : Hyoscyamus muticus, mengandung 1,5% alkaloid total,
sebagian besar hiosiamin
Guna :
- Parasimpatolitik (penekan saraf simpatik)

3. Stramonii Folium
NTA : Datura Stramonium L. Var. Tatula L.)
Jenis-jenis Datura :
1. D. Fasterosa (India)
2. D. Alba (D. Metel) (India)
3. D. Arborea (Amerika Selatan)
4. D. Quertifolia (Meksiko)
5. D. Tatula (Datura Ungu)
6. D. Ferox (Cina)
7. Brugmansia candida (Kecubung putih)
8. Brugmansia guaveolens (Kecubung ungu)
Fam : Solanaceae
Isi :
- Alkaloid total 0,2 0,5% (2/3 hiosiamin), hiosin, sebagian mengalami rasemisasi
menjadi atropina, sebagian kecil skopolamin
Guna :
- Depresan saraf parasimpatik dan stimulan SSP.
- Hiosin juga memiliki daya stimulan setapi lebih lemah dari atropin. Sebagai sedatif,
sering digunakan sebagai obat mabuk perjalanan, dan obat asma

4. Coca Folium
NTA : Erythroxylon Coca Lam.
Fam : Erythroxylaceae
Jenis-jenis Coca :
1. Var. Coca (E. Coca Lam, Sensu Stricto) = daun koka Huanaco (Bolivia)
2. Var. Spruceanum Bruck. (E. Truxillense (Rusty/Plominan) = daun koka truxillo atau
Jawa
3. Var. Novogranatense (Morvis) Hieron = daun koka Truxilbasae (Kolombia)
Isi :
Tiga tipe alkaloid :
1. Turunan egonina (kokain, sinamilkokaina, - dan - truksilina
2. Turunan tropina (tropakokaina, valerina)
3. Turunan higrina (higrolina, kuskohigrina)

Komposisi alkaloid tergantung pada jenis tanaman dan waktu serta cara panen.
Daun Koka Huanako mgd 0,5-1% alkaloid ester turunan tropina dan egonina, sebagian
besar kokain. Alkaloid yang bukan ester kuskohigrina
Daun koka Jawa mgd alkaloid total 1-2%, tetapi Kokaina hanya < 1/3, lainnya adalah
sinamilkokain
Daun Koka Truxillo dari Peru mgd ester alkaloid lebih rendah, tetapi kandungan kokain
lebih tinggi (75%).
Guna :
- Kokain, HCl Kokain sebagai anastetik lokal,
- Pada penggunaan oral dapat menimbulkan efek stimulan otak, namun bila
berlebihan akan menyebabkan adiktif (narkotika)
Alkaloid Kuinolin
1. Cinchonae Cortex
NTA :
1. Cinchona pubesceus Vahl. (Sin : Cinchona succirubra Pavon et Klotzch)
2. Cinchona calisaya Weddel (Sin : Cinchona ledgeriana Moens ex Trinien)
3. Cinchona officinalis L.
- C. succirubra menghasilkan kulit merah
- C. ledgeriana menghasilkan kulit kuning, mengandung kuinina paling tinggi (80%
dari alkaloid jumlah)
Fam : Rubiaceae
Isi :
Persyaratan farmakope : harus mengandung alkaloid jumlah 6,5% dan 30-60%
diantaranya kuinina, tanin sampai 7%
Alkaloid kuinolin 4-12%, sebagian besar terikat oleh asam kuinat dan asam
sinkotanat, sebagian besar alkaloid ini berada di dalam jaringan parenkim kulit
batang
Alkaloid utama : kuinina dan kuinidina, sinkonina dan sinkonidina
Alkaloid samping : kuinisin dan cinkonisin sampai 30 macam
Disamping alkaloid mgd kuinovin (2%), glikosida yang pada hidrolisisnya
menghasilkan asam kuinovat dan kuinovosa (isoradeosa), asam kuinat 5-8%, asam
sinkotanat (flobatanin)
Kadar alkaloid bervariasi tergantung pada asal hibrid dan varietas, lingkungan
tumbuh, umur kulit batang dan cara serta waktu panen
Guna :
Kulit kina adalah obat malaria, kuinin sebagai antipiretik, analgetik dan racun
protoplasma untuk plasmodium penyebab malaria.
Dalam dosis rendah kuinina menimbulkan kontraksi usus (0,2 g), sebagai
spasmolitik dan menambah nafsu makan (pahit). Kuinidina sebagai obat jantung.

2. Camptothecaacuminata Decue
Bagian yang digunakan : kayu dan kulit batang
Fam : Nyssaceae

Isi :
- Alkaloid kuinolina yang sitotoksik (kamtotesin).
- Tanaman lain yang mengadung kamtotesin :
1. Nothapodytes foetida (Wight) Sleumer famili Cacinaceae
2. Merrilliodendron megacarpum Kareh famili Cacinaceae
3. Ophiorrhiza mungos L. (Rubiaceae)
4. Tabernaemontana heynaena (Wall) T. Cooke (Apocynaceae)
5. Camptotheca acuminata (10-hidroksi kamtotesin)
Guna :
Kamtotesin berkhasiat anti kanker, walaupun toksisitasnya tinggi
10-hidroksi kamtotesin lebih aktif dari kamtotesin dengan dosis lebih rendah
9-amino kamtotesin juga lebih aktif pada dosis rendah
Penggunaan di Cina lebih banyak untuk kanker leher dan kepala
Karena potensinya telah disintesis dan perancis (Crinotekan) digunakan untuk
kanker kolon
Produk sintetik lain yaitu Topotekan

Alkaloid Isokuinolin
Persyaratan FI :
Mengandung tidak kurang dari 2% alkaloid jumlah yang larut dalam air dan
mengandung tidak kurang dari 90% emetine dan sefaelin
Jenis alkaloid : Emetine (2/3 alkaloid jumlah), Psikotrine, Sefaelina (1/3 alkaloid jumlah), O
metil psikotrina (0,05%), Emetamina, Alkaloida jumlah 2-6% terkonsentrasi
pada kulit akar.
Khasiat :
- Merangsang refleks nervus vagus menyebabkan sekretolitik,
ekspektoransia,menyebabkan muntah
- Obat batuk, bronkhitis, asma bronkhial, anti amoeba.

2. Hydrastis Rhizoma
NTA : Hydrastis canadensis L
Fam : Ranunculaceae
Isi : alkaloid 1,5 4% hidrastina, berberina dan kanadina
Khasiat : adstringen
3. Sanguinarinae Rhizoma
NTA : Sanguinaria canadensis L
Fam : papaveraceae
Isi :
- alkaloid golongan protopina yaitu sanguinarina (1%), keleritrina, protopina,
alokriptopina
- Alkaloid tidak berwarna, tetapi dapat membentuk garam berwarna (garam
nitrat, sulfat)
- sanguinarina=merah
- Keleritrina = kuning
Guna :
Ekspektoran dan emetika

4. Kurare (Curare)
NTA : Stryxhnos castelnaei
Famili : logaiaceae
Bagian yang digunakan : ekstrak kering dari batang dan cabang
Isi :
- Alkaloid utama tubokurarin
- Klasifikasi kimia kurare
1. Yang mengandung alkaloid bis benzil isokuinolin sebagai komponen utama dari
chondodendron tomentosum Ruiz et Pavon (Menispermaceae)
2. Yang mengandung alkaloid bis benzil isokuinolin dan alkaloid dimer (Strychnos
castelnali weddell, S. Toxifera Bentham dan S. Crevanxii G. Planchon (Loganiaceae)
sebagai komponen utama
3. Yang mengandung alkaloid dimer indol sebagai komponen utama
Jenis kandungan alkaloid tergantung pada komposisi kurare yang utama adalah
alkaloid turunan bis benzil isokuinolin yang merupakan senyawa nitrogen
kwarterner tubokurarina
Guna :
- Alkaloid ini yang menyebabkan paralisis otot melalui blokde reseptor aseti kolin
pada pusat motorik (efek kurariform).
- Tubokurarin juga digunakan untuk relaksasi otot pada operasi.
5. Opium (Gom opium)
- Getah kering yang diperoleh dari penorehan buah yang tua tetapi belum masak.
- Bentuk : massa bentuk kubus/bata, bulat agak pipih (silinder)

NTA : Papaver somniferum L atau Var. Album Decandole


Fam : Papaveraceae
- Candu adalah opium yang diolah kembali melalui pemanasan dan fermentasi
beberapa bulan, sehingga menjadi massa yang memiliki aroma tertentu dan
digunakan dengan menghisap asapnya melalui pipa.
- Opium digunakan sebagai sumber alkaloid , tetapi sekarang sudah diganti melalui
ekstraksi langsung alkaloid dari buah dan bagian tanaman di atas tanah.
Isi :
- Di dalam opium dan ekstrak tumbuhan didapatkan lebih dari 25 macam alkaloid.
1. Morfina (4-21%) : Inti fenantren, benzilisokuinolin, morfinon, digunakan
sebagai analgetik yang amat efektif tetapi bersifat adiktif, sehingga dimasukkan
kategori narkotika. Efek samping : nausea, muntah, konstipasi
2. Kodeina (0,8-2,0%), tidak menimbulkan ketagihan, juga golongan narkotika.
Dapat diperoleh dengan cara metilasi morfin. Daya analgesiknya rendah, tetapi
dapat meningkatkan daya analgesik lain seperti asetosal, berkhasiat antitusif.
3. Noskapina (4-8%): Dahulu disebut narkotina. Di dalam opium ditemukan dalam
bentuk basa bebas, tidak bersifat narkotika. Kerjanya menekan refleks batuk,
meringankan batuk kering dan digolongkan dalam obat batuk
4. Papaverina (0,5-2,5%) merupakan alkaloid opium yang paling sederhana,
digunakan sebagai antispasmodik
5. Tebain (0,5-2,0%) tidak berkhasiat sebaga obat, tetapi turunannya merupakan
obat penting
6. Alkaloid lainnya yaitu : narseina, protopina, landanina, kadamina, kriptopina,
lantopia, mekonidina
Khasiat :
- Serbuk opium bekerja pada susunan syaraf pusat, aksinya pada awalnya stimulasi,
tetapi kemudian memberi respon menekan syaraf
- Digunakan sebagai analgetik hipnotik dan narkotika, dalam jumlah berlebihan
menimbulkan peristaltik dan kontraksi pupil.
Jenis-jenis opium :
1. Opium Turki (kadar morfina 10-21%)
2. Opium India (10% morfina anhidrida)
3. Opium Cina (Kadar morfina 4-11%)
Cara memperoleh : beberapa hari setelah daun mahkota gugur dan buah menjadi tua,
ditorehkan garis mendatar tegak lurus atau berpilin seperti kumparan dan
getah keluar dikeringkan 24 jam kemudian dikupas dengan pisau.
Ciri-ciri opium bermutu :
1. warna kehitam-hitaman
2. rasa manis, kurang pahit, rasa mual
3. konsistensinya lunak seperti lemak
4. Jika dipotong, bekas potongannya licin
5. Jika dikeringkan tidak terjadi warna coklat tua
6. Dengan air tidak terbentuk cairan kental
7. Jika digoreskan di kertas tidak meninggalkan bekas yang gelap dan rata.

Alkaloid Indola
1. Rauwolfiae Radix (Akar Pulepandak)
NTA : Rauwolfia serpentina (L) Bentham e. Kurz
Fam : Apocynaceae
Penemu genus yaitu Dr. Leonhard Rauwolf
Dari 25 jenis Rauwolfiae, ditemukan 50 alkaloid, diantaranya :
1. Reserpina (R. Serpentina, R. Tetraphylla L, R. Micrantha Hooker filius, R. Vomitoria
Afzelius
2. Reserpina, resinamina (R. Serpentina)
3. Reserpina, deserpidina (rannormina) (R.tetraphylla L.)
4. Reserpina, resin (R. Vomitoria Afzelius)
Guna :
- Secara tradisional kulit batang maupun akarnya digunakan sebagai obat malaria,
amara, antidiare, antidisentri dan antikanker, juga mengobati gigitan ular.
- hipotensif (antihipertensi)

2. Catharanthi Herba, Vincae heba


NTA : Catharanthus roseus G. Don
Vinca rosea L, Lochnera rosea L.
Jenis lain : Vinca major L.
Fam : Apocynaceae
Isi :
- Lebih dari 90 macam alkaloid ditemukan alam catharanthus yang disebut alkaloid
catharanthus. Semuanya turunan indola dan dihidro indola.
- Alkaloid yang memiliki khasiat antikanker adalah turunan bisindola yang terdiri dari
satu unit katarantina dan satu unit dihidroindola (Vindolina)
- Alkaloid lain : Vin leurosina (leurosina)
- Vin rosidina (leurosidina)
Guna :
- Obat kanker, efek karakteristik dan sifat kanker ini adalah menghentikan pembelahan
sel pada tahap metastase
Di dalam perdagangan diperoleh dalam bentuk garam sulfat
Vinblastna sulfat, Vinkaleukoblastina (VLB) sulfat, dengan nama patent Velban
Vinkristina sulfat, leukokristina sulfat (LCR atau VCR) dengan nama paten Vin
Cristine

3. Secale Cornutum (Ergot)


- Sklerotium yang dikeringkan dari cendawan Claviceps purpurea (Fries) Tulasne dari suku
Clavipitaceae (Ascomycetes) yang tumbuh di dalam ovarium Rogge (rye) Secale sereale
- Cendawan sejenis :
C. microcephala walls
C. nigricans Tul
C. palpaci
- Anggota gramineae : Triticum, avena, festuca, poa, lolium, molinia, mardus
- Anggota cyperaceae : scirpus, ampelodesma
Isi dan penggunaan :
1. Ergometrina : menyebabkan kontraksi uterus (Ergonovia), digunakan untuk
mengurangi perdarahan pada persalinan
2. Ergotamina : juga mempunyai aktivitas oksitosik, tetapi dalam pengobatan digunakan
sebagai simpatolitik yang efektif
3. Ergotamin tartrat biasanya dalam kombinasi dengan kafein digunakan untuk mengobati
migrain.
4. Ergotoksin : merupakan vasodilator pada pembuluh darah perifer, jadi berlawanan
dengan ergotamin.

Alkaloid Steroid
1. Veratri Rhizoma, Veratrum Eropa (White Hellebore)
NTA : Veratum album L. (Sub species album dan lobelianum Bernh)
Familia : Liliaceae

2. Veratri Vinidae Rhizoma, Veratrum America (Green Hellebore)


NTA : Veraum vinide Aiton
Jenis lain :
- Veratum eschscchoitzii, V. Woodii
- V. californicum, V. Fimbriatum
Kandungan isi :
1. Ester basa steroid (alkamina) dengan asam organik (alkaloid severatum), merupakan
alkaloid utama, protoveratrina A dan B, protoverina, neoprotoveratrina, veratridina,
verasevina, seradina, germina, germidna, germitrina, neogermitrina
2. Alkaloid jerveratum, tediri atas :
- Alkamina, jervina, rubijervina, veratramina
- Glkosida alkamina, pseudojervina (turunan jervina), veratrosina (turunan veratramin)

Das könnte Ihnen auch gefallen