Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BAB I
PENDAHULUAN
adalah melalui olahraga. Oleh karena itu pendidikan dan pembinaan olahraga
terbentuknya manusia yang siap fisik dan mental serta berprestasi. Sebab
cabang olahraga anggar sangatlah minim namun dilain sisi prestasi yang
Internasional.
yang belum menyadari dan mengetahui tentang olahraga anggar itu sendiri
secara luas, bahwa olahraga anggar jika dilakukan secara bertahap dan
diri sendiri yakni dapat meningkatkan kesegaran jasmani, juga berguna untuk
negara.
untuk mencapai prestasi yang tinggi ditentukan oleh berbagai faktor yang
saling terkait, disamping faktor atlet itu sendiri maupun faktor kondisi fisik,
teknik, taktik serta mental, juga dipengaruhi oleh tersedianya pelatih yang
baik, fasilitas dan alat yang baik dan bermutu, organisasi yang baik dan efektif
Sulawesi Selatan khususnya masih sangat minim, hal ini disebabkan karena
sarana dan prasarana yang masih kurang memadai seperti tidak adanya
peralatan yang digunakan, mulai dari senjata, masker, baju anggar, plastron,
setiap event nasional maupun internasional masih dapat meraih medali dan
ASIA lainnya.
serangan serta tangkisan satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh dan
floret. Serangan yang benar untuk memperoleh angka adalah serangan yang
mengenai sasaran yang sah. Pada dasarnya bahwa daerah sasaran serangan
yang sah pada permainan anggar jenis senjata floret adalah pangkal bahu
pada jenis senjata floret ini, maka senjata harus ditusukkan kebadan lawan
pada daerah sasaran tersebut. Olehnya itu teknik gerakan serangan dengan
senjata floret harus betul-betul dikuasai oleh seorang pemain anggar secara
4
tepat dan efektif, karena hal tersebut dapat menunjang dalam mencapai
Perlu disadari bahwa teknik gerakan serangan yang baik dapat dicapai
fisik, sehingga diduga bahwa dengan kemampuan fisik yang baik maka dapat
fisik yang dimaksud adalah unsur fisik keseimbangan dan kecepatan yang
Kemampuan fisik yang memadai mutlak harus dimiliki oleh setiap atlet
Soekarman (1988:37) :
Kondisi fisik yang tinggi hanya dapat dicapai melalui latihan keras, dan
cara latihannya tidak cukup dengan berlatih olahraga itu saja tetapi
harus dipersiapkan secara khusus yang sesuai dengan masing-
masing cabang olahraga yang digelutinya. Kekuatan, kecepatan, daya
tahan, adalah tiga diantara kebutuhan fisik yang diperlukan oleh
olahragawan.
kecepatan merupakan salah satu unsur fisik yang sangat dibutuhkan pada
kecepatan serangan yang optimal maka kecepatan gerakan dalam hal ini
kecepatan gerak tangan sangat menunjang sebagai gerakan awal yang dapat
menentukan gerakan selanjutnya. Hal ini penting karena pemain yang lebih
cepat melakukan serangan dengan tepat pada daerah sasaran yang sah
5
angka/point.
serangan posisi tubuh tetap dalam keadaan stabil serta tidak mudah goyah
ketepatan serangan dalam permainan anggar jenis senjata floret. Atas dasar
kelompok sampel tersebut rata-rata sebaya serta telah mendapat mata kuliah
6
B. Perumusan masalah
C. Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
senjata floret.
7
Bila hasil yang dicapai dalam penelitian ini cukup terandalkan, maka
senjata floret.
BAB II
DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan pustaka
berikut :
1. Olahraga anggar
dikatakan bahwa sejak adanya manusia di dunia ini olahraga anggar sudah
darah.
9
bagi bangsawan saja tentu kita semua dapat mengerti, karena tanpa
dipergunakan yakni senjata floret, degen, dan sabel. Ketiga jenis senjata ini
Salah satu hal yang juga sangat penting dalam permainan anggar
adalah cara memegang senjata khususnya dalam jenis senjata floret. Dalam
grip is the correct manner in which the sward should be held, it must be
Segala gerakan dari floret ini, terutama digerakkan oleh ibu jari dan
telunjuk, sedangkan jari-jari yang lain hanyalah membantu dalam
menjalankan gerakan-gerakan ini agar dapat menahan pegangan
supaya floret tidak jatuh pada waktu senjata tersebut dipukul oleh
lawan ataupun waktu mengadakan tangkisan.
Jadi pada dasarnya cara memegang senjata itu dengan ibu jari dan jari
telunjuk dimana ibu jari tangan yang memegang senjata sedikit dibengkokkan
dan diletakkan di atas bagian pegangan yang melengkung dekat pada jari
telunjuk pada kedua ruas ujung jari sehingga jari tangan yang lain
the hand is relaxed with the pommel resting gently foll be held like a bird,
strongly enough to keep it in hand, but not strongly enough to cause injury.
merapatkan jari-jari tangan, akan tetapi pada saat memukul atau menyerang
pegangan harus kuat. Untuk menjadikan pegangan kuat, maka pemain harus
11
sering melatih dan membiasakan menggerakkan senjata floret ini agar dapat
menguasai ujung dari senjata tersebut sehingga mudah dan terarah dalam
b. Serangan
sebagai berikut :
(2) Serangan melalui atas senjata lawan, bisa dilakukan dalam dua
lawan.
13
bawah lengan.
lawan.
dengan bebas.
pada waktu melakukan serangan tempo ini tidak boleh sama sekali
dalam anggar floret dilakukan apabila lawan tidak dapat dijangkau hanya
dengan meluruskan tangan, atau lawan jauh dari kita. Penyerangan ini dapat
dilakukan dengan memukul senjata lawan terlebih dahulu dan juga dapat
terlebih dahulu. Apabila serangan itu datang dari lawan, maka tindakan yang
bersama hanya satu pihak yang kena, maka perkenaan tersebut dianggap
sah apabila mengenai sasaran yang telah ditentukan. Jadi pada dasarnya
hak serang ini merupakan hak seorang atlit baik dengan cara memukul,
menangkis.
3) Reposte dengan kehilangan waktu (reposte with tost time), yaitu serangan
sederhana.
17
adalah bagian dari badan yang boleh ditusuk dengan sah (touche). Untuk
jenis senjata floret ini yang termasuk bidang sasarannya adalah bagian
depan badan dari leher sampai persilangan bawah dari paha sampai garis
lurus antara kedua pangkal paha. Di samping itu harus diperhatikan juga
perbedaan bidang sasaran bagian depan dan bagian belakang badan batas
bawah adalah garis lurus yang dapat ditarik dari pangkal paha kiri ke pangkal
paha kanan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Marvin
The surface covered is that between the top of the colar and the lines
of the groin in front, and the back and sides, down to a horizontal line
across the top of the hip bones. At the soulder, it reaches the seam of
the sleeve which should pass over the humerus bone. The bib of the
mask is off-target; howeever, its length is regulated.
antara ujung lengkungan pada leher baju dan garis sepanjang lipatan
sampai pada ujung tulang pinggang pemain. Pada bagian yang dilindungi
sepanjang jahitan pada lengan baju yang mana melewati tulang belikat
berikut :
18
When in the guard position the fencers foil blade should define the
four lines of defences in the target area. For example, when the oil
is held in the traditional guard of centre position, it will create four
specific areas of the target which must be protected from attack.
terbentuk 4 area sasaran yang spesifik pada sasaran yang mana harus
Pada dasarnya, bidang perkenaan yang sah pada jenis senjata floret
terbatas pada badan saja yaitu untuk bagian depan badan mulai dari ujung
atas dari tulang pinggang ke bawah mengikuti lekuk antara paha dan perut
yang bersatu di atas tulang kemaluan. Dan batas bagian belakang badan
atas sampai ke leher jas anggar kira-kira 6 cm dari ujung tulang selangka dan
batas pada jahitan yang menghubungkan lengan jas anggar dengan badan.
pemakai.
Untuk lebih jelasnya bidang sasaran atau ketepatan tusukan yang sah
Jadi jelaslah bahwa lengan, kaki dan kepala tidak termasuk bidang
sasaran, berarti bahwa kalau tusukan kita mengenai tangan , maka tusukan
tersebut tidak dianggap sah atau dengan kata lain tusukan tersebut dianggap
2. Keseimbangan badan
sistem tubuh baik dalam posisi gerak dinamis yang mana keseimbangan juga
menguasai letak titik berat badan yang lebih dikenal dengan istilah
keseimbangan bahwa :
neuromuscular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi kita
bergerak.
(1988:54) yaitu :
memacu kecepatan dalam waktu singkat dari posisi diam. Apabila hal ini
memilih gerakan yang baru. Sebagai contoh pada saat melakukan tangkisan
sasaran pada lawan, artinya ketika atlet bergerak atau bertindak, secepatnya
badannya yang tidak seimbang dibandingkan dengan posisi badan yang lebih
mengemukakan :
sekecil mungkin agar serangan yang dilakukan dapat terkontrol dengan baik
3. Kecepatan
berikut :
Dari batasan tersebut di atas ada dua hal yang menjadi perhatian
utama dalam melakukan aktivitas gerak cepat yaitu antara tempat dan waktu.
Dimana seseorang akan lebih cepat bergerak dan berpindah dari tempat yang
bagian yaitu :
1. Sprinting of speed
2. Reaction of speed
3. Speed of movement
b. Kecepatan reaksi
c. Kecepatan bergerak
ini banyak ditentukan oleh kekuatan otot dan persendian, kekuatan otot
tungkai dan persendian pada pergelangan kaki yang lebih utama sebab untuk
itu untuk beraksi serta kemampuan untuk menerima ransangan melalui panca
indra. Kecepatan reaksi merupakan perbedaan waktu antara aksi fisik dengan
ransangan yang dikirimkan oleh sistem syaraf dari otot. Semakin singkat
waktu yang dicapai berarti semakin tinggi pula tingkat reaksinya. Dengan
tindakan segera mungkin atas kesempatan yang terjadi pada waktu yang
persendian, kekuatan otot lengan dan otot tungkai serta persendian pada
pergelangan kaki dan lengan yang lebih utama sebab untuk melakukan
gerakan ini kemampuan kerja otot secara maksimal dengan mudah dapat
melompat.
berikut ini :
Kelentukan
Kontraksi otot Kemauan
Redaksi`
Kapasitas Kontraksi `
Dan Peregangan Otot
serangan adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap atlet agar dapat
Dalam situasi permainan anggar, atlet tidak hanya selalu dituntut untuk
pada lawan.
merupakan hal yang sangat penting, oleh karena pemain yang lebih dahulu
melakukan serangan dan mengenai daerah sasaran yang sah maka dialah
B. Kerangka berfikir
yang baik pula, maka ada kecenderungan terdapat hubungan yang erat
permainan anggar.
C. Hipotesis
1. H0 : 1 = 0
H1 : 1 0
2. H0 : 2 = 0
H1 : 2 0
3. H0 : 1.2 = 0
H1 : 1.2 0
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam sub bab ini akan dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan
1. Variabel penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variabel utama yang terlibat yakni
- Kecepatan (X2)
2. Desain penelitian
X1
X2
Keterangan :
X1 = Keseimbangan tubuh
X2 = Kecepatan
Y = Ketepatan serangan
atau pengertian yang keliru tentang konsep variabel yang terlibat dalam
1. Keseimbangan badan
organ syaraf otot untuk menahan beban atau tahanan yang dilakukan di
dalam beraktivitas baik secara statis maupun dinamis. Dalam penelitian ini
tes keseimbangan badan yang digunakan adalah tes berdiri pada satu kaki
dalam keadaan jinjit. Tentang tata cara pelaksanaannya akan dijelaskan pada
halaman selanjutnya.
2. Kecepatan
detik. Mengenai cara pelaksanaan tes ini akan dijelaskan pada halaman
selanjutnya.
3. Ketepatan serangan
melakukan serangan ke arah bidang sasaran secara cepat dan tepat dalam
dalam melakukan tes ketepatan serangan ini akan diuraikan pada halaman
selanjutnya.
1. Populasi
objek dalam suatu penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
2. Sampel
karena populasi dalam penelitian ini cukup banyak, sehingga perlu dibatasi
sama atau hampir sama serta refresentatif dapat mewakili mahasiswa FIK
UNM Makassar. Hal tersebut penting, oleh karena kejadian yang dicapai
dan bahkan dapat terjadi generalisasi lebih luas pada populasi-populasi yang
jurusan dan angkatan yang akan mewakili mahasiswa FIK UNM Makassar.
dengan pertimbangan bahwa usia yang relatif sebaya serta sama-sama telah
sebagai berikut :
Tes keseimbangan badan yang digunakan adalah tes berdiri pada satu
1) Stopwatch
2) Formulir tes
34
b. Pelaksanaan tes :
setinggi lutut sedang kaki yang lain sebagai kaki tumpu, pandangan lurus
c. Penilaian :
Hasil yang dicatat adalah waktu jinjit yang terbaik dari tiga kali
pelaksanaan tes.
2. Tes kecepatan
selama 10 detik.
1) Stopwatch
2) Senjata anggar
3) Bidang sasaran
b. Pelaksanaan tes :
Testee berdiri pada tempat yang telah ditentukan dalam posisi sedia.
ke arah sasaran dan dengan gerakan yang cepat pula testee kembali pada
c. Penilaian :
Hasil yang dicatat adalah berapa kali testee mampu melakukan serangan
2) Patung anggar
4) Meteran
b. Pelaksanaan tes :
c. Penilaian :
Hasil yang dicatat adalah jumlah nilai sasaran yang diperoleh testee
dalam melakukan serangan sebanyak 10 kali, yang terbaik dari dua kali
melakukan tes.
4. Pelaksanaan penelitian.
a. Prosedur penelitian :
b. Waktu penelitian :
Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 8 Mei 2003 sampai pada
c. Tempat penelitian :
UNM Makassar.
badan, data kecepatan dan data ketepatan serangan, maka untuk menguji
kebenaran dari hipotesis yang diajukan, maka data tersebut perlu dianalisis
1. Untuk analisis statistik deskriptif yang meliputi : total nilai ( X ), total nilai
(X-M)
T = 50 + 10
Sd
Keterangan :
rumus :
(fo-fh)2
=
2
fh
Kuadrat adalah :
normal.
normal.
NXY -(X)(Y)
rXY =
[NX2 (X)2][NY2 (Y)2]
adalah :
a. Jika nilai r observasi (r0) < r tabel (rt), maka H0 diterima dan H1
b. Jika nilai r observasi (r0) > r tabel (rt), maka H0 ditolak dan H1
rumus :
R/k
40
F=
(1-R)/(n-k-1)
(Sudjana, 1992:385)
a. Jika nilai F hitung < F tabel maka H 0 diterima dan H1 ditolak, berarti
b. Jika nilai F hitung > F tabel maka H 0 ditolak dan H1 diterima, berarti
DAFTAR PUSTAKA
Crosnier Roger. 1951. Fencing with the foil, instruction and technique,
faber and faber limited 24 russell square. London, W.C.I.
Nur Jacob dan Kahar Tato. 1995. Pedoman permainan dan peraturan
permainan anggar. Diktat FIK UNM Makassar.
Soekarman. 1988. Dasar olahraga untuk pembina, pelatih dan atlet. Inti
idayu Press, Jakarta.
42
RIWAYAT HIDUP
Hafsa.
1. Masuk jenjang pendidikan dasar pada tahun 1987 dan tamat tahun 1993
4. Pada tahun yang sama (1999) mendaftarkan diri diperguruan tinggi negeri
diantaranya :