Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2, Februari 2014: 27 - 31
(Extraction and Characterization of Pectin from Watermelon Peel Using Pectin Degrading Enzyme of
Aspergillus niger)
Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau, hp; 085274711954,
email; souvenirznoc@yahoo.co.id
ABSTRACT
Watermelon is a horticulture plant that much like by the general people. The sweet taste and
high water content of watermelon often used as a food or beverage that is refreshing. The watermelon
consumption produces waste including peel of watermelon. And the peel of watermelon contains a lot
of useful components including pectin. Pectin is a polysaccharide compound that consist of
galacturonate acid molecules. Pectin is widely used as a functional component in the food,
pharmaceutical industries, feed industry. Pectin is usually extracted by strong mineral acids. The use
of mineral acids can be dangerous if the pectin is processed into food and can cause environmental
problems. This study aims to utilize waste as an alternative source of watermelon peel pectin
extracted enzymatically by Aspergillus niger. In this research, there are some of procedure namely the
enzyme production of Aspergillus niger, pectinase enzyme extraction, hydrolysis enzymatically pectin
and pectin powder manufacturing process consisting of coagulation, sedimentation, drying to obtain
dry pectin. The results showed that pectin in this research namely low metoxyl pectin 6.24%, yield
15.26 %, moisture content 11.46 %, ash content 4.8 %, equivalent weight 789 mg, galacturonate
content 57.72 % and degree of esterification 61.33 %.
27
Ekstraksi dan Karakterisasi Pektin (Zona Octarya dan Afni Ramadhani)
14% lebih efektif dibandingkan pektin yang dan ditutup dengan aluminium foil. Campuran
diekstraksi secara kimia konvensional sebesar media tersebut disterilisasi pada suhu 121C
7%. Aspergillus niger dapat menghasilkan selama 20 menit kemudian didinginkan.
enzim ekstraseluler untuk menghidrolisis Biakan jamur Aspergillus niger diinokulasi
pektin di lingkungan (Herbstreith, 2005). pada media dan diinkubasi selama 4 hari.
Ekstraksi enzim
BAHAN DAN METODE 100 mL larutan 0,1% tween 80
dituangkan ke dalam larutan enzim dan diaduk
Bahan Dan Alat pada 150 rpm selama 120 menit pada suhu
Bahan-bahan yang digunakan pada ruang. Larutan kemudian disentrifugasi pada
penelitian ini adalah kulit semangka, Potato 3000 rpm selama 10 menit. Supernatan yang
Dextrose Agar (PDA), peptone water, air diperoleh digunakan sebagai ekstrak enzim
suling, etanol, natrium klorida, indikator fenol kasar. Ekstrak enzim kasar yang didapat
merah, urea, (NH4)2SO4, KH2PO4, disimpan pada suhu 4C.
MgSO4.7H2O , CaCl2.H2O, NaOH 0,1 N dan Hidrolisis pektin secara enzimatis
0,25 N , HCl 0,1 N dan 0,25 N, larutan tween Enzim pektinase dari Aspergillus niger
80 0.1 %. dimasukkan ke dalam Erlenmeyer yang telah
Alat-alat yang digunakan pada penelitian berisi 5 gram kulit semangka kering dan
ini adalah blender, talenan, inkubator, autoklaf, ditambahkan aquades hingga volumenya 150
laminar air flow, oven, tanur, pengaduk ml, kemudian diaduk dengan kecepatan 160
vorteks, cawan petri, sentrifus, tabung rpm dan diukur pH dengan penambahan 0,1 M
sentrifus, cawan porselin, jarum ose, neraca HCl atau 0,1 M NaOH hingga diperoleh pH 5.
analitik, desikator, kulkas, serangkaian alat Kemudian dipanaskan pada suhu 45C selama
titrasi, kertas saring, bunsen. 4 jam. Setelah dihidrolisis selama 4 jam,
Jamur yang akan digunakan adalah campuran disaring untuk memisahkan
Aspergillus niger yang diperoleh dari koleksi filtratnya. Filtrat ini disebut dengan filtrat
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas pektin.
Kedokteran Universitas Riau. Pembuatan tepung pektin
Persiapan sampel a. Pengentalan
Bahan baku yang digunakan adalah Filtrat pektin dipanaskan pada suhu
kulit semangka yang matang dan segar. Kulit 95C sambil diaduk secara intensif sampai
semangka dibersihkan dengan air dan volumenya menjadi setengah volume
ditiriskan. Kemudian dipotong 1 cm dan semula. Hasil yang diperoleh disebut
dikeringkan selama 10 jam pada suhu 65C. dengan filtrat pekat. Filtrat pekat ini
Setelah itu, kulit semangka yang telah kering kemudian didinginkan.
diblender hingga menjadi halus.
Pembuatan larutan nutrisi b. Pengendapan pektin
Dilarutkan CO(NH2)2 (3 g/L), Filtrat pekat ditambahkan dengan
(NH4)2SO4 (10 g/L), KH2PO4 (3 g/L), alkohol asam dan diaduk sampai rata.
MgSO4.7H2O (0,5 g/L), CaCl2.H2O (0,5 g/L) Alkohol asam dibuat dengan
dengan aquades. Diukur pH awal dan diatur mencampurkan 1 larutan etanol 95%
hingga pH 5. dengan 2 ml HCl pekat per satu liter etanol.
Peremajaan jamur Aspergillus niger Setiap satu liter filtrat pekat ditambahkan
Media Potato Dextrose Agar yang telah dengan 1,5 liter alkohol asam. Setelah itu,
dipersiapkan, dituangkan ke dalam cawan petri filtrat didiamkan selama 14 jam (semalam).
dan dibiarkan hingga dingin dan memadat. Endapan pektin dipisahkan dari filtrate
Jamur pada stock culture diremajakan dengan dengan kain saring rapat. Hasil yang
menggoreskan jarum ose secara zig-zag ke diperoleh disebut dengan pektin masam.
dalam media yang telah disiapkan. Media
inokulasi diinkubasi selama 72 jam. Media c. Pencucian pektin masam
yang ditumbuhi jamur, dipotong 1 x 1 cm, dan Pektin masam ditambah dengan alkohol
dimasukkan ke dalam tabung berisi larutan 95%, kemudian diaduk-aduk. Setiap satu liter
200 ml peptone water yang disiapkan sesuai pektin masam ditambah dengan 1,5 liter
prosedur kemasan. Tabung divorteks agar alkohol 95%. Setelah itu dilakukan
jamur tersuspensi ke dalam larutan, diinkubasi penyaringan dengan kain saring rangkap
selama 48-96 jam dan jamur siap digunakan. empat. Hal ini dilakukan beberapa kali sampai
Produksi enzim dari Aspergillus niger pektin tidak bereaksi lagi. Hasil yang diperoleh
Sebanyak 5 gram serbuk kulit disebut pektin basah. Pektin yang tidak beraksi
semangka dimasukkan ke dalam erlenmeyer asam ialah pektin yang tidak berwarna merah
250 ml dan ditambahkan 25 ml larutan nutrisi bila ditambah dengan indikator pH fenolptalein.
28
Jurnal Agroteknologi, Vol. 4. No. 2, Februari 2014: 27 - 32
29
Ekstraksi dan Karakterisasi Pektin (Zona Octarya dan Afni Ramadhani)
30
Jurnal Agroteknologi, Vol. 4. No. 2, Februari 2014: 27 - 32
Salah satu yang menentukan mutu Haryati, Nur Mauliyah. 2006. Ekstraksi dan
pektin adalah kadar galakturonat. semakin Karakterisasi Pektin dari Limbah Proses
tinggi nilai kadar galakturonat, maka mutu Pengolahan Jeruk Pontianak (Citrus
pektin semakin tinggi (Martens, 2009). Nobilis Var Microcarpa). Skripsi. IPB.
Derajat esterifikasi yang didapatkan Bogor.
dari pektin hasil penelitian yaitu sebesar 61,33 Herbstreith, Fox. 2005. The Specialist for
%. Menurut Standar Mutu Pektin Internasional, Pectin. Confectinery Production.
derajat esterifikasi pektin ester tinggi minimal Novenburg.
yang diizinkan ialah sebesar 50%. Sedangkan Keraf, Gorys. 1997. Komposisi. Nusa Indah.
derajat esterifikasi pektin ekstraksi secara Jakarta.
kimia yaitu sebesar 88,1 %, dimana lebih tinggi Kurnia, D. R. 2010. Studi Aktivitas Enzim
dibandingkan pektin dengan ekstraksi Lipase dari Aspergillus niger sebagai
enzimatis. Menurut Ptichkina (2008) dalam Katalis dalam Proses Gliserolisis dalam
penelitiannya, biasanya pektin dengan DE> Menghasilkan Monoasilgliserol. Tesis.
60% digunakan dalam industri makanan. Universitas Dipenogoro. Semarang.
Ptichkina, N.M. 2008. Pectin Extraction from
KESIMPULAN Pumpkin with The Aid of Microbial
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat Enzymes. Saratov State Agrarian
disimpulkan: Vavilov University. Rusia.
Poedjiadi, A dan Supriyanti, T. F. M. 2005.
1. Limbah kulit semangka dapat dimanfaatkan Dasar-Dasar Biokimia. UI Press Jakarta.
sebagai sumber alternatif pembuatan
pektin. Satria, B dan A. Yusuf. 2010. Pengolahan
2. Rendemen pektin yang dihasilkan dari Limbah Kulit Pisang Menjadi Pektin
ekstraksi secara enzimatis dengan Dengan Metode Ekstraksi. Jurnal Teknik
Apergillus niger yaitu sebesar 15,26 %. Kimia. Universitas Diponegoro.
3. Pektin yang dihasilkan dalam penelitian Semarang.
sesuai dengan standar mutu International Seymour, G. B. and P. Knox. 2000. Pectin and
Pectin Producers Association. their manipulation. Blackwell Publishing.
4. Pektin yang dihasilkan memiliki kadar air United Kingdom.
11,46%, kadar abu 4,8%, berat ekivalen
789 mg, kadar metoksil 6,24%, kadar
galakturonat 57,72%, dan derajat
esterifikasi 61,33%.
DAFTAR PUSTAKA
31
Jurnal Agroteknologi, Vol. 4. No. 2, Februari 2014: 27 - 32
32
Volume 4 Nomor 2, Februari 2014 PRINT ISSN 2087-0620
ONLINE ISSN 2356-4091
RESPON PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN SILIKAT DAN PUPUK FOSFAT
PADA TANAH ULTISOL
(Response of Upland Rice (Oryza sativa L.) on the Application of Silicate and Phosphate Fertilizer
on Ultisol)
Zulputra, Wawan, Nelvia ......................................................................................................................... 1-10
PENDUGAAN HERITABILITAS DARI 15 GENOTIPE PEPAYA (Carica papaya L.) PADA DUA
PERIODE MUSIM PANEN
(Heritability Estimation of 15 Genotypes of Papaya in two harvest periods)
Tri Budiyanti dan Sunyoto ....................................................... 11-14
EVALUASI HIBRIDA DAN KEMAMPUAN DAYA GABUNG BEBERAPA GALUR INBRED JAGUNG
DI LAHAN MASAM
(Hybrid Evaluation and combining ability of several maize inbred strains in acid soil)
P.K. Dewi Hayati, T. Prasetyo, dan A. Syarif ......................................................................................... 39-43