Sie sind auf Seite 1von 12

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No.

4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493

VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR


TABLET ASAM MEFENAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI
ULTRAVIOLET
1) 1) 1)
Noviny Ramayany Uno , Sri Sudewi , Widya Astuty Lolo
1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

The level of active substance is a requirement that must be met to ensure the quality of drugs,
to make the determination of drug levels is needed a method that has been validated. This
study aims to determine the validity and the levels of mefenamic acid in tablet dosage using
UV spectrophotometry and determine the suitability of levels tablet mefenamic acid with
trade name and generic with the requirement levels according to the Indonesian
Pharmacopoeia fourth edition (1995). Its validity were tested based on the parameters of
accuracy used standard addition method and precision parameters. Based on the results the
linearity value was obtain r = 0.9979 with limits of detection (LOD) is 0.1246 ppm and limits
of quantitation (LOQ) is 0.4154 ppm. The results showed levels of mefenamic acid in tablet
dosage trade name (1) is 11.3580 0.6344 ppm, trade names (2) is 11.3044 0.4147 ppm,
generic (1) is 11.3044 0, 5664 ppm, generic (2) was 11.604 0.4180 ppm. It showed
mefenamic acid levels in tablet dosage generic and trade names fulfill level requirements
contained in the Indonesian Pharmacopoeia fourth edition (1995).

Keywords: Mefenamic acid, Method validation, UV spectrophotometry

ABSTRAK

Pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjamin
kualitas sediaan obat, untuk melakukan penetapan kadar obat dibutuhkan suatu metode yang
telah divalidasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan validitas dan menentukan kadar
asam mefenamat dalam sediaan tablet menggunakan metode spektrofotometri UV serta
mengetahui kesesuaian kadar tablet asam mefenamat nama dagang dan generik dengan
persyaratan kadar menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (1995). Validitasnya diuji
berdasarkan parameter akurasi dengan metode penambahan baku dan parameter ketelitian.
Berdasarkan hasil diperoleh nilai linearitas sebesar r = 0,9979 dengan batas deteksi (LOD)
0,1246 ppm dan (LOQ) 0,4154 ppm. Hasil penelitian menunjukkan kadar asam mefenamat
dalam sediaan tablet nama dagang (1) adalah 11,3580 0,6344 ppm, nama dagang (2) adalah
11,3044 0,4147 ppm, generik (1) adalah 11,3044 0,5664 ppm, generik (2) adalah 11,604
0,4180 ppm. Ini menunjukkan kadar asam mefenamat dalam sediaan tablet generik maupun
nama dagang memenuhi persyaratan kadar yang tertera dalam Farmakope Indonesia Edisi IV
(1995).

Kata kunci : Asam mefenamat, Validasi metode, Spektrofotometri UV

156
1561
PENDAHULUAN spektrofotometri UV karena berdasarkan
Sediaan tablet Asam mefenamat penelitian Dieki (2012), asam
dijumpai dengan nama dagang dan nama mefenamat dalam sediaan tablet dapat
generik. Harga obat generik lebih murah ditetapkan kadarnya secara
dari obat merek dengan jenis dan spektrofotometri ultraviolet pada serapan
kegunaan yang sama. Harganya yang maksimum 285 nm. Selain itu, menurut
terbilang murah membuat masyarakat Hahne (2002), mengggunakan metode
tidak percaya bahwa obat generik sama spektrofotometri UV terdapat banyak
kualitasnya dengan obat bermerek, keuntungan, yaitu lebih mudah, cepat
dengan anggapan bahwa obat yang lebih dan spesifik untuk analisis zat uji.
mahal harganya, mutunya lebih baik dari Suatu metode analisis baru dapat
pada obat yang murah (Wibowo, 2009). dipakai atau digunakan bila telah
Oleh karena itu untuk membandingkan dilakukan validasi dan kondisinya
mutu obat generik dan obat merek perlu disesuaikan dengan laboratorium dan
dilakukan penetapan kadar sehingga peralatan yang tersedia, meskipun
setelah mengetahui kadarnya masyarakat metode yang akan dipakai tersebut telah
dapat memilih obat mana yang akan di publikasikan pada jurnal, buku teks
digunakan sesuai dengan kemampuan atau buku resmi seperti farmakope
dan kebutuhannya. (Indrayanto, 1994). Hal ini dikarenakan
Persyaratan kadar asam mefenamat adanya perbedaan dan keterbatasan alat,
menurut Farmakope Indonesia edisi IV bahan kimia, atau kondisi lain yang
(1995), yaitu tidak kurang dari 90,0% menyebabkan metode tersebut tidak
dan tidak lebih dari 110%. Untuk dapat diterapkan secara keseluruhan.
melakukan penetapan kadar obat dalam Sehingga sering dilakukan modifikasi,
suatu sediaan dibutuhkan suatu metode penyederhanaan maupun perbaikan
yang teliti dan akurat. metode (Nasution, 2006). Maka
Menurut Mulja dan Suharman dilakukan modifikasi penentuan kadar
(1995), penetapan kadar dapat dilakukan Asam mefenamat secara
secara analisis instrumental spektrofotometri Ultraviolet yang
menggunakan metode Spektrofometri disesuaikan dengan parameter validasi.
UV-Vis. Alasan menggunakan metode
Permasalahan dalam penelitian ini asam mefenamat, 2 sampel tablet asam
adalah Apakah metode spektrofotometri mefenamat dagang, 2 sampel tablet asam
UV yang digunakan dapat memenuhi mefenamat generik , metanol p.a,
kriteria validasi metode analisis dan Aquabidestilata (Otsuka).
apakah zat aktif asam mefenamat dalam
Pengambilan Sampel
sediaan tablet dapat ditentukan kadarnya
Sampel diperoleh dari apotek-
secara spektrofotometri ultraviolet serta
apotek di kota Manado. Sampel yang
apakah zat aktif asam mefenamat dalam
digunakan yaitu asam mefenamat merk
sediaan tablet dengan nama dagang dan
dagang dan generik dalam bentuk
generik memenuhi persyaratan kadar
sediaan tablet.
yang ditetapkan Farmakope Indonesia
Pembuatan larutan baku Asam
edisi IV (1995).
mefenamat konsentrasi 250 ppm
Berdasarkan latar belakang diatas Ditimbang 12,5 mg zat aktif asam

maka penelitian ini bertujuan untuk mefenamat dimasukkan kedalam labu

Menentukan validitas dari metode ukur dan tambahkan 50 mL metanol,

spektrofotometri yang digunakan, dikocok hingga homogen sehingga

menentukan kadar asam mefenamat diperoleh konsentrasi 250 ppm yang

dalam sediaan tablet menggunakan akan digunakan untuk pembuatan seri

metode spektrofotometri ultraviolet serta konsentrasi.

mengetahui kesesuaian kadar tablet asam Penetapan panjang gelombang


mefenamat dengan nama dagang dan maksimum

generik dengan persyaratan kadar Dari larutan baku asam mefenamat


menurut Farmakope Indonesia edisi IV 250 ppm diambil 0,36 mL lalu
(1995). diencerkan dengan metanol sampai
volume 10 mL hingga diperoleh
METODOLOGI PENELITIAN
konsentrasi 9 ppm. Larutan dengan
Alat dan bahan
konsentrasi 9 ppm tersebut dikocok
Alat yang digunakan adalah
hingga homogen dan dimasukkan
spektrofotometer UV Merk Shimadzu
kedalam kuvet kemudian dibaca
00787, Neraca analitik KERN ACJ 220-
absorbansinya pada panjang gelombang
4M, alat alat gelas, mortir dan stamper.
200 400 nm.
Bahan yang digunakan adalah zat aktif

158
1581
Penetapan Operating time maksimum. Uji ketelitian ini dilakukan
Dari larutan baku 250 ppm dengan lima kali pengulangan.
diencerkan menjadi konsentrasi 11 ppm
dengan cara diambil 0,44 mL larutan 250
Ketepatan (Accuracy)
ppm, tambahkan metanol sampai volume
Ditimbang 12,5 mg zat aktif asam
10 mL kocok hingga homogen lalu
mefenamat secara duplo dan masing
dibaca absorbansinya sampai hasil
masing dimasukkan kedalam labu takar,
absorbansi yang diperoleh relatif konstan
pada salah satu labu takar ditambahkan 5
dengan rentang waktu 1 menit.
mL larutan baku asam mefenamat
Pembuatan Kurva Baku konsentrasi 250 ppm. Kedua sampel
tersebut ditambahkan metanol hingga
Dari larutan baku 250 ppm dibuat
volume 50 mL. Dikocok hingga
seri konsentrasi 5, 7, 9, 11 dan 13 ppm
homogen kemudian dari masing
dengan cara diambil 0,2 mL larutan baku
masing larutan tersebut diambil 0,2 mL
kemudian encerkan dengan metanol
dan diencerkan dengan metanol hingga
sampai 10 mL untuk konsentrasi 5 ppm
volumenya tepat 10 mL lalu dibaca
selanjutnya untuk konsentrasi 7, 9, 11
absorbansinya pada panjang gelombang
dan 13 ppm dilakukan cara yang sama
maksimum. Uji ketepatan metode
lalu dibaca absorbansinya pada panjang
dilakukan dengan penambahan larutan
gelombang maksimum. Dari data hasil
baku 250 ppmdengan 5 kali
absorbansi dapat dihitung persamaan
pengulangan. Hasil absorbansi
kurva bakunya sehingga diperoleh
digunakan untuk menghitung persen
persamaan garis y = bx+a.
perolehan kembali.

Ketelitian (precision) Penentuan Batas Deteksi / Limit Of


Detection (LOD) dan Batas Kuantitasi
Dari larutan baku asam mefenamat
/ Limit Of Quantitation ( LOQ)
250 ppm dibuat larutan baku dengan LOD dan LOQ dihitung melalui
konsentrasi 11 ppm dengan cara seperti persamaan garis linier dari kurva
pada pembuatan seri konsentrasi. kalibrasi, dengan rumus :
Larutan baku asam mefenamat dengan
Q=
konsentrasi 11 ppm tersebut dibaca
Keterangan :
absorbansinya pada panjang gelombang
Q = LOD atau LOQ
k = 3 untuk batas deteksi atau 10
Pengambilan sampel
untuk batas kuantitasi
Sampel diperoleh dari apotek
Sb = Simpangan baku respon
apotek dikota Manado, dimana sampel
analitik dari blangko
terbagi atas sampel tablet asam
S1 = Arah garis linier (kepekaan arah)
mefenamat generik (1), tablet asam
dari kurva antara respon terhadap
mefenamat generic (2), tablet asam
konsentrasi = slope (b pada persamaan
mefenamat dagang (1), tablet asam
garis y = bx + a)
mefenamat dagang (2). Selanjutnya
Penetapan Kadar Sampel
sampel dianalisis di Laboratorium
Timbang 12,5 mg zat aktif asam
Analisis program studi farmasi, Fakultas
mefenamat lalu dilarutkan dengan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
metanol hingga volumenya 50 mL dari
Alam, Universitas Sam Ratulangi
larutan tersebut diencerkan dengan
Manado.
metanol seperti pada pembuatan seri
Penentuan panjang gelombang
konsentrasi hingga 11 ppm. Selanjutnya
serapan maksimum Asam mefenamat
20 tablet yang telah memenuhi
Pada penelitian ini untuk
keseragaman bobot digerus hingga halus
menentukan panjang gelombang
dan homogen lalu sampel serbuk
maksimum dilakukan dengan
ditimbang dan dilarutkan hingga
menggunakan spektrofotometri UV
konsentrasi 250 ppm lalu encerkan
sehingga diperoleh panjang gelombang
hingga konsentrasi 11 ppm, kemudian
284,50 nm pada konsentrasi 9 ppm yang
dibaca absorbansinya. Penetapan kadar
merupakan konsentrasi optimum karena
dilakukan dengan pengulangan sebanyak
peak pada konsentrasi ini menunjukkan
3 kali dan dilakukan terhadap 2 sampel
hasil yang baik dan hampir sesuai
tablet asam mefenamat generik dan 2
dengan literatur yang ada (Dieki, 2012).
sampel asam mefenamat dagang.
Hasil panjang gelombang yang diperoleh
sedikit mengalami pergeseran panjang
gelombang dengan literatur. Hasil
penentuan panjang gelombang
maksimum dapat dilihat pada gambar 1
HASIL PENELITIAN dan tabel 1.

160
1601
Panjang gelombang
Gambar 2. Kurva absorbansi zat aktif asam mefenamat dalam konsentrasi 9
ppm dengan pelarut metanol
Tabel 1. Data absorbansi pada panjang dalam kisaran daerah serapan optimum

gelombang maksimum asam mefenamat karena nilai pergeseran


tidak lebih dari 3% panjang gelombang
maksimum dalam literatur sehingga
dapat dikatakan hasil pengukuran yang
dilakukan memenuhi syarat
penggunaannya untuk analisis.

Penetuan Operating Time


Tujuan penentuan panjang
Setelah menentukan panjang
gelombang maksimum agar mengetahui
gelombang maksimum perlu dilakukan
daerah serapan yang dapat dihasilkan
Operating Time untuk mengetahui waktu
berupa nilai absorbansi dari larutan baku
kestabilan optimal. Penentuan Operating
asam mefenamat yang dilarutkan dengan
Time ditentukan dengan mengukur
metanol kemudian diukur serapannya
absorbansi pada panjang gelombang
menggunakan alat spektrofotometer UV
maksimum yang ditentukan dalam
pada rentang panjang gelombang 200-
penelitian ini yaitu 284,5 nm dengan
400 nm. Setelah dilakukan pengukuran
konsentrasi yang dipilih yaitu 11 ppm
panjanggelombang maksimum berada
dengan rentang waktu 0 10 menit
pada 284,50 nm dengan ini diketahui
menunjukkan absorbansi yang stabil
hasil yang diperoleh terjadi pergeseran
sejak 0 menit hingga menit ke 6
panjang gelombang dari literatur (Dieki,
dengan hasil absorbansi yaitu 0,650. Hal
2012) yakni 285 nm, namun masih
ini menunjukkan bahwa berdasarkan
kestabilannya waktu optimal untuk menit awal. Data Operating Time dapat
pembacaan absorbansi adalah pada 6 dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Data operating time dalam 10 menit

Time (menit)

Stabil

Pembuatan kurva kalibrasi Asam diperoleh sedangkan sumbu y


mefenamat dan uji linieritas merupakan absorbansi atau serapan yang
Metode analisis biasanya diperoleh dari hasil pengukuran sehingga
didasarkan pada literatur yang sudah ada persamaan regresi linier dari kurva
menggunakan instrumen yang sama atau kalibrasi yang diperoleh adalah
hampir sama (Rohman, 2007). Oleh dengan koefisien
karena itu perlu dilakukan validasi korelasi r = 0,9979. Harga koefisien
metode diawali dengan pembuatan kurva korelasi (r) yang mendekati 1
kalibrasi dan linieritas. Dalam penelitian menyatakan hubungan yang linier antara
ini kurva kalibrasi diperoleh deengan konsentrasi dengan serapan yang
cara memebuat seri konsentrasi 5 ppm, 7 dihasilkan, dengan kata lain peningkatan
ppm, 9 ppm, 11 ppm, dan 13 ppm dari nilai absorbansi analit berbanding lurus
larutan baku asam mefenamat 250 ppm dengan peningkatan konsentrasinya yang
sehingga diperoleh hasil absorbansi pada sesuai dengan kriteria penerimaan
panjang gelombang maksimum. koefisien korelasi (r) yang baik menurut
Persamaan kurva kalibrasi Sharger, 1985, adalah r 0,9970. Hasil
merupakan hubungan antara sumbu x penentuan linieritas dari konsentrasi
dan sumbu y dimana sumbu x yang telah dibuat dapat dilihat pada tabel
dinyatakan dengan konsentrasi yang
3, sedangkan kurva baku dapat dilihat pada gambar 2.
0.8
0.7

absorbansi
0.6
0.5 y = 0.0311x + 0.3091
0.4 r = 0.9959
0.3
0.2
0.1
0 0 5 10 15
konsentrasi (ppm)

Gambar 3. Kurva kalibrasi asam mefenamat dalam pelarut metanol


menghasilkannilai rata-rata yang sangat
Uji Ketelitian
dekat dengan nilai sebenarnya dimana
Salah satu persyaratan yang
simpangan baku (SD) dan koefisien
mendasar dalam suatu analisis adalah
variasi (KV) sebagai parameter ukur.
ketepatan dan ketelitian. Dalam
Adapun hasil perhitungan simpangan
penelitian ini untuk mendukung validasi
baku (SD) dari data yang diperoleh dan 5
metode digunakan parameter penelitian.
kali replikasi pada konsentrasi 11 ppm
Selanjutnya untuk mengukur parameter
sebesar 0,08336 dengan nilai koefisien
presisi yang menunjukkan derajat
variasi (KV) sebesar 0,749%, menurut
kesesuaian antara hasil uji yang diukur
Harmita, 2004, nilai koefisien variasi <
melalui penyebaran hasil dari rata-rata
2% menunjukkan bahwa metode tersebut
secara terulang. Presisi diukur sebagai
memberikan presisi yang baik, sehingga
simpangan baku atau simpangan baku
ketelitian alat yang diperoleh yaitu
relatif (koefisien variasi) berdasarkan
penelitian yang dilakukan terhadap 99,251%. Data hasil percobaan dapat

replikasi sampel yang diambil dari dilihat pada tabel 4 dengan data

campuran yang homogen (Harmita, perhitungan lampiran 4.

2004). Dengan kata lain metode dapat

Tabel 3. Data hasil uji ketelitian


Konsentrasi
Data / pengulangan Absorbansi
(ppm)
Uji Ketepatan
Pada
selanjutnya yaitu akurasi yang setelah penambahan konsentrasi larutan
dinyatakan sebagai persen perolehan baku 250 ppm. Setelah perhitungan,
kembali atau (% recovery) analit yang maka nilai rata rata % recovery yang
ditambahkan. Akurasi dapat ditentukan diperoleh sebesar 92,75%, dimana
dengan 2 cara yaitu, metode simulasi persen perolehan kembali ini dapat
(spiked placebo recovery) atau dengan diterima karena memenuhi syarat akurasi
metode penambahan baku (standart yaitu pada rentang rata rata persen
addition method) seperti yang digunakan perolehan kembali 80 110 % (Harmita,
pada penelitian ini. Dalam metode 2004). Dengan menunjukkan bahwa
penambahan baku, dilakukan dengan metode ini memberikan akurasi yang
membuat larutan konsentrasi 5 ppm baik.
Tabel 4. Data hasil uji ketepatan

Absorbansi
Data
Awal

1 0,451
2 0,452
3 0,453
4 0,453
5 0,454

SD 1,417 ppm

Pengujian Batas Uji dan Batas Deteksi analisis,selanjutnya data yang diperoleh
Setelah mendapatkan kurva dari konsentrasi tiap analit yang
kalibrasi yang memenuhi persyaratan memberikan absorbansi berbeda untuk
diolah untuk menentukan batas deteksi Penentuan kadar Asam mefenamat
(LOD) dan batas kuantitas (LOQ). Batas dalam sediaan tablet
deteksi merupakan konsentrasi analit Tabel dibawah ini merupakan hasil
terendah dalam sampel yang masih dapat penetapan kadar Asam mefenamat pada
dideteksi (Harmita, 2004) dan batas sediaan tablet.
deteksi yang diperoleh adalah 0,1246
sedangkan batas kuantitas yang
diperoleh 0,4154.

Tabel 5. Data hasil kadar Asam mefenamat dalam sediaan tablet


Kadar Kadar Kadar
Konsentrasi (%) rata-rata rata- Ket.
Sampel Abs. (ppm) (%) rata
(ppm)

0,649 10,9293 99,357


Asam
0,653
Mefenamat
generik (1) 0,685

0,650 10,9614 99,649


Asam
Mefenamat 0,657
Generik (2)
0,675

0,650 10,9614 99,649


Asam
Mefenamat 0,651
Dagang (1)
0,681

0,655 11,1222 101,111


Asam
Mefenemat 0,677
Dagang (2)
0,678
Berdasarkan data diatas, kadar (2) 11,3044 ppm dengan simpangan
asam mefenamat dalam sediaan tablet baku 0,4147, tablet asam mefenamat
generik (1) diperoleh kadar rata-rata dagang (1) diperoleh kadar rata-rata
11,3580 ppm dengan simpangan baku 11,3044ppm dengan simpangan baku
0,6344, tablet asam mefenamat generik 0,5664, dan untuk asam mefenamat
dagang (2) diperoleh kadar rata-rata dagang (2) adalah 11,3044 0,4147
11,604 ppm dengan simpangan baku ppm, generik (1) adalah 11,3044
0,4180 ppm ini menunjukan seluruh 0,5664 ppm, generik (2) adalah
kadar rata-rata diatas batas deteksi LOD 11,604 0,4180 ppm.
yaitu 0,1246 ppm, ini berarti seluruh
3. Dari hasil penelitian menunjukkan
sampel dapat terdeteksi.
bahwa semua sampel tablet yang
Hasil kadar rata-rata dalam persen
diuji baik yang generik maupun
tablet generik (1) yaitu 103,254%, tablet
dagang memenuhi standar
generik (2) yaitu 102,767%, untuk tablet
persyaratan tablet menurut
asam mefenamat nama dagang (1) yaitu
Farmakope Indonesia Edisi IV
102,767% sedangkan tablet nama
Tahun 1995.
dagang (2) kadarnya 105,495%, ini
menunjukkan kadar asam mefenamat Saran
Disarankan kepada peneliti
dalam sediaan tablet generik maupun
selanjutnya agar dapat menentukan
dagang memenuhi persyaratan kadar
kadar asam mefenamat dalam sediaan
yang tertera dalam Farmakope Indonesia
tablet dengan membandingkan antara
Edisi IV tahun 1995 yaitu tidak kurang
metode spektrofotometri dan KCKT.
dari 90,0 % dan tidak lebih dari 110%.

DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
1. Hasil uji validasi metode ini
Dieki, R. 2012. Pengaruh Suhu
menunjukkan ketelitian dan Pembentukan Kristal Terhadap
Karakteristik Kokristal Asam
ketepatan yang memenuhi
Mefenamat Dengan Asam Tartrat.
persyaratan validitas analisis dimana UI press : Depok.
hasil ketelitian alat 99,251% dan Ditjen POM. 1995. Farmakope
ketepatan rata-rata 92,75% dengan Indonesia. Edisi IV. Departemen
Kesehatan RI :Jakarta.
batas deteksi yang diperoleh adalah
Hahne, R. M. A. 2002. Fundamentals of
0,1246 ppm sedangkan batas Industrial Hygiene. Edisi 5.
kuantitas 0,4154 ppm. National Safety council : New
York.
2. Hasil penelitian menunjukkan kadar
Harmita, 2004. Petunjuk Pelaksanaan
asam mefenamat dalam sediaan Validasi Metode dan Cara
Perhitungannya. Departemen
tablet nama dagang (1) adalah
Farmasi FMIPA-UI :Jakarta.
11,3580 0,6344 ppm, nama
Higuchi, T. 1961. Pharmaceutical
Analysis. Intersciens Publ :New
York.
Holme, D. J., Peck, H. 1983. Analytical
Biochemistry. Longman :London.
Indrayanto, G. 1994. Metode Validasi
Pada Analisis Dengan
Kromatografi. Medika J.
Kedokteran dan farmasi : Jakarta.
Mulja, M., Suharman. 1995. Analisis
Instrumenta. Airlangga
UniversityPress :Surabaya.
Nasution, A. Y. 2006. Validasi Metode
Analisis Nifedipin Dalam Plasma
In Vitro Secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi. Skripsi Program
Sarjana Ekstensi Farmasi UI,
Depok.
Rohman, A. 2007. Kimia Analisis
Farmasi. Cetakan Pertama.
Pustaka Pelajar :Yogyakarta
Shargel, L. 1985. Biofarmasetika Dan
farmakokinetika Terapan.
Penerjemah Fasich. Edisi kedua.
Surabaya : Penerbit Universitas
Erlangga.
Wibowo, A. 2009. Cerdas Memilih Obat
Dan Mengenali Penyakit. PT.
Lingkar Pena Creativa : Jakarta.

Das könnte Ihnen auch gefallen